i
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disetujui:
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
penilis dapat meyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Produktivitas
Tenaga Kerja di Lapangan Pada Pekerjaan Balok. Tugas akhir ini merupakan
salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi tingkat sarjana di Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta.
Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini banyak hambatan yang dihadapi
penulis, namun berjat saran, kritik, serta dorongan semangat dari berbagai pihak,
alhamdulillah Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Berkaitan dengan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Vendie Abma, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing tugas akhir.
2. Ibu Dr. Ir. Sri Amini Yuni Astuti., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
3. Bapak dan ibu yang selalu mendukung dan memberikan doa serta
semangat kepada penulis dalam menyusun tugas akhir ini hingga selesai.
4. Dan seluruh pihak terkait yang telah memberikan dukungan dan bantuan
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya Penulis berharap agar, Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak yang membacanya
iii
DAFTAR ISI
iv
3.4 Work Sampling 20
3.4.1 Pengertian Work Sampling 20
3.4.2 Prinsip work sampling 21
3.4.3 Fungsi dan Manfaat Work Sampling 22
3.4.4 Prosedur Pelaksanaan Work Sampling 22
3.5 Tenaga Kerja 23
3.5.1 Pengertian Tenaga Kerja 23
3.5.2 Jenis – Jenis Tenaga Kerja 24
3.6 Balok 25
3.6.1 Pengertian Balok 25
3.6.2 Pelaksanaan Pekerjaan Balok 26
BAB IV 29
4.1 Pendahuluan 29
4.2 Lokasi Proyek 29
4.3 Subjek dan Objek Penelitian 30
4.4 Jenis Data 30
4.5 Tahapan Penelitian 31
4.6 Bagan Alir Penelitian (Flowchart) 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 1 36
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Terkait rumusan masalah yang telah dibahas diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Megetahui perbandingan produktivitas tenaga kerja dilapangan pada
pekerjaan balok acuan SNI 7394-2008.
2. Mengetahui perbandingan biaya tenaga kerja dilapangan pada pekerjaan
balok dengan acuan SNI 7394-2008.
10
Lanjutan Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
11
Lanjutan Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
12
BAB III
LANDASAN TEORI
serangkaian proses yang dilakukan agar anggota dari suatu organisasi bekerja
bersama demi kepentingan organisasi tersebut.
4. Pengendalian (controlling): memonitor dan mengevaluasi aktivitas Tahap
terakhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controlling), atau
pemantauan kemauan organisasi dalam mencapai tujuannya. Ketika
organisasi bergerak menuju tujuannya, manajer harus memonitor kemajuan
untuk memastikan bahwa organisasi tersebut berkinerja sedemikian rupa
sehingga akan mencapai tujuannya pada waktu yang telah ditentukan.
Pengendalian membantu memastikan efektivitas dan efisiensi yang
diperlukan demi keberhasilan manajemen.
Definisi manajemen konstruksi menurut Soehendradjati, (1987) adalah
kelompok yang menjalankan fungsi manajemen dalam proses konstruksi (tahap
pelaksanaan), suatu fungsi yang akan terjadi dalam setiap proyek konstruksi. Itu
sebabnya manajemen konstruksi di butuhkan dalam sebuah proyek kontruksi agar
saat proses pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang telah ditentukan dengan
baik.
Definisi Proyek (konstruksi atau lainnya) menurut Ahuja, dll (1994) adalah
sebuah perbuatan atau pekerjaan unik yang pada dasarnya mempunyai satu tujuan
yang telah ditetapkan bidang atau lapangan, mutu atau kualitas, waktu dan harga
yang diingikan.
Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu
pendek.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan proyek
konstruksi ialah rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan
tertentu dalam hal ini bangunan (konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan mutu
tertentu. Proyek konstruksi selalu memerlukan sumber daya yaitu manusia,
material (bahan bangunan), peralatan, metode pelaksanaan, uang, informasi, dan
waktu. Jika diperhatikan dari pengertian diatas proyek konstruksi memiliki ciri-
ciri berikut :
1. Memiliki tujuan khusus yaitu produk akhir / hasil kerja akhir.
2. Memliki penjadwalan, biaya dan kriteria mutu saat proses mencapai hasil
kerja akhir yang telah ditentukan.
3. Jangka waktu yang pendek (bersifat sementara), dikarenakan dibatasi oleh
waktu yang telah ditentukan.
4. Melibatkan berbagai pihak terkait secara langsung maupun tidak langsung.
3.2.2 Karakteristik Proyek Konstruksi
Menurut Ervianto (2002) Proyek konstruksi mempunyai tiga karakteristik
yang dapat dipandang secara tiga dimensi, antara lain sebagai berikut :
1. Bersifat unik
Maksud dari sebuah proyek konstruksi bersifat unik adalah sebuah proyek
konstruksi berifat sementara (memiliki batasan waktu), dalam proses
pengerjaannya proyek konstruksi selalu terlibat dalam grup pekerja yang
berbeda-beda, dan rangkaian kegiatan yang terjadi selama proyek konstruksi
berlangsung tidak sama atau identik meskipun proyek tersebut sejenis.
2. Sumber daya
16
3.3 Produktivitas
3.3.1 Pengertian Produktivitas
Berikut ini adalah pengertian produktivitas menurut para ahli :
1. Smith dan wekeley (1995)
Produktivitas adalah produksi atau output yang dihasilkan dalam satu
kesatuan waktu untuk input.
2. Kohlers (1983)
Produktivitas adalah sebagai hasil yang didapat dari suatu proses produksi
yang menggunakan satu atau lebih faktor produksi. Produktivitas ini biasanya
dihitung sebagai indeks atau perbandingan output dibanding Input dan
dinyatakan dalam ukuran fisik serta finansial.
3. Ghiselli dan Brown (1995)
Melihat produktivitas dari dua segi yaitu output sebagai pengukur
produktivitas, yang didalamnya mengandung dua aspek yaitu jumlah dan
kualitas, sedang yang lain dilihat dari segi hilangnya waktu sebagai pengukur
produktivitas kerja.
4. Riyanto (1986)
Pengetian produktivitas adalah secara tidaak langsung menyatakan kemajuan
dari proses transformasi sumber daya menjadi barang atau jasa, peningkatan
berarti perbandingan yang naik antara sumber daya yang dipakai (input)
dengan jumlah barang yang dihasilkan (output).
5. Mali (1978)
Menyatakan bahwa produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau
meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan
sumber daya secara efisien. Dapat dikatakan bahwa pengertian produktivitas
memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan efisien yang dapat diukur
berdasarkan pengukuran beriku :
Output yang dihasilkan
Produktivitas ¿
Input yang dihasilkan
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan pengertian produktivitas
yaitu perbandian nilai total output berupa jasa ataupun barang dengan total nilai
18
input-nya yang berupa material, modal, mesin, dan pekerja yang dimiliki.
Sederhananya produktivitas adalah nilai output dibagi nilai input.
Rumus Produktivitas :
Output
Produktivitas ¿ (3.1)
Input
didalam UUJK (Undang –Undang Jasa Konstruksi) No 18 tahun 1999 pasal 9 ayat
1-4.
3.5.2 Jenis – Jenis Tenaga Kerja
Tenaga konstruksi dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu sebagai
berikut :
1. Penyedia atau pengawas
Memiliki tugas yaitu untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja/buruh lapangan. Setiap pengawas
membawahi sejumlah pekerja lapangan
2. Pekerja atau buruh lapangan (craft labour)
Terdiri dari berbagai macam tukang yang memiliki keahlian tertentu, seperti
tukang kayu, tukang besi, tukang batu, dll. Dalam melaksanakan pekerjaan
biasanya mereka dibantu oleh pembantu tukang atau pekerja (buruh terlatih,
buruh semi terlatih, dan buruh tak terlatih). Pada penelitian ini tenaga kerja
yang diamati adalah pekerja lapangan yang melakukan pekerjaan pada
struktur balok.
Dilihat dari bentuk hubungan kerja antara pihak yang bersangkutan, maka
tenaga kerja proyek khususnya tenaga kerja konstruksi dibedakan menjadi 2, yaitu
sebagai berikut :
1. Tenaga kerja borongan
Yaitu tenaga kerja berdasarkan ikatan kerja yang ada antara perusahaan
penyedia tenaga kerja (labour supplier) dengan kontraktor untuk jangka
waktu tertentu.
2. Tenaga kerja langsung (direct hire)
Tenaga kerja yang direkrut dan menandatangani ikatan kerja perorangan
dengan perusahaan kontraktor. Umumnya diikuti dengan latihan, sampai
dianggap cukup memiliki kemampuan dan kecakapan dasar.
26
3.8 Balok
3.6.1 Pengertian Balok
Menurut Dipohusodo (1994) balok adalah elemen struktural yang menerima
gaya-gaya yang bekerja dalam arah tranversal terhadap sumbunya yang
mengakibatkan terjadinya momen lentur dan gaya geser sepanjang bentangnya.
Menurut Wahyudi L dan Rahim (1999) balok merupakan elemen struktural
yang menyalurkan beban-beban dari pelat lantai ke kolom sebagai penyangga
vertikal. Pada umumnya balok dicor secara monolit dengan pelat dan secara
28
struktural dipasang tulangan dibagian bawah atau dibagian atas dan bawah. Dua
hal utama yang dialami oleh balok ialah tekan dan tarik, yang antara lain karena
adanya pengaruh lentur ataupun gaya lateral.
Apabila sebuah balok menahan beban yang mengakibatkan timbulnya
momen lentur, maka akan terjadi deformasi (regangan) lentur pada balok tersebut.
Pada kejadian momen lentur positif, regangan tekan akan terjadi di bagian atas
dan regangan tarik akan terjadi di bagian bawah penampang. Regangan yang
terjadi akan mengakibatkan tegangan yang harus di tahan oleh balok, tegangan
tekan di bagian atas dan tegangan tarik di bagian bawah.
3.6.2 Pelaksanaan Pekerjaan Balok
Berikut ini dalah pelaksanaan pekerjaan kolom pada suatu proyek
konstruksi :
1. Pekerjaan Penulangan (Pembesian)
Pekerjaan pembesian atau penulangan merupakan bagian dari pekerjaan
struktur dan memegang peran penting dalam aspek pelaksanaan dikarenakan
fungsi tulangan yang penting dalam kualitas struktur gedung.
2. Pekerjaan Scaffolding (perancah)
Pekerjaan scaffolding (perancah) adalah suatu konstruksi pembantu yang
didirikan ketika gedung sedang dibangun untuk menjamin tempat kerja yang
aman bagi tukang yang membangun gedung, memasang sesuatu, atau
mengadakan pekerjaan pemeliharaan. Berikut ini adalah tipe-tipe dasar
scaffolding :
a. Supported Scaffolding
Yaitu platform yang disengga oleh tiang, yang dilengkapi dengan
pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-
kerangka an outriggers.
29
b. Suspended Scaffolding
Yaitu platform kerja yang didukung oleh tali/sling
c. Aerial Lifts
Platform kerja yang didukung oleh alat tertentu, tipe ini berbentuk seperti
keranjang (basket).
4.1 Pendahuluan
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipakai yaitu metode
Work Sampling. Pengamatan dilakukan secara langsung dilapangan dan meninjau
tenaga kerja. Tenaga kerja yang ditinjau yaitu tukang besi, tukang kayu, dan
tukang pengecoran pada pekerjaan balok. Peninjauan terhadap tenaga kerja
dilakukan dengan cara mendata jumlah tenaga kerja, volume pekerjaan dan
waktu/durasi pada pekerjaan balok. Kemudian data-data yang telah didapatkan
barusan akan di analisis agar mendapatkan nilai produktivitasnya. Pengumpulan
data dilakukan pada waktu kerja normal yaitu dari pukul 08.00 – 16.00 WIB
sesuai dengan jadwal tiap-tiap pekerjaan. Pendataan tidak dilakukan pada waktu
istirahat, yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB dan tidak juga dilakukan pada waktu
kerja lembur. Data yang telah didapatkan dilapangan nantinya akan diolah untuk
mendpatkan produktivitas tenaga kerja dan kemudian akan dibandingkan dengan
standar SNI 7394-2008.
Lokasi Proyek
kerja saat melakukan pekerjaan balok. Work Sampling adalah metode yang
digunakan untuk mendapatkan data primer tersebut.
2. Data Sekunder
Menurut Moehar (2002) data sekunder adalah data yang telah tersedia dalam
berbagai bentuk. Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik
atau data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga tiap digunakan dalam
statistik biasanya tersedia pada kantor-kantor pemerintahan, biro jasa data,
perusahaan swasta atau badan lain yang berhubungan dengan penggunaan
data. Dalam penelitian ini data sekunder yang dimaksud adalah gambar kerja
pada proyek. Data dapat secara langsung diminta kepada pihak kontraktor
pelaksana proyek tersebut.
balok mempunyai nilai produktivitas dan biaya yang rendah atau tinggi dan
dapat diketahui juga faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai
produktivitas tenaga kerja.
5. Terakhir adalah kesimpulan pada penelitian. data yang telah dianalisis dibuat
suatu kesimpulan yang mempunyai hubungan dengan tujuan penelitian.
35
Mencari Referensi
Mengumpulkan Data
Analisis Data
1. Menghitung volume pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran balok
2. Menghitung produktivitas dan biaya tenaga kerja pada pekerjaan balok
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Gambar 4. 1 Bagan Alir Penelitian (Flowchart)
DAFTAR PUSTAKA
Agung Pranata. 2015. Studi Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Pada Proyek
Gedung Dengan Metode BOW, SNI, dan Lapangan
Ajeng Ayu Anindya. 2016. Analisis Perbandingan Biaya dan Waktu Penggunaan
Bekisting Plywood Berlapis Polyfilm dan Bekisting PVC pada Proyek
Bangunan Gedung. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
Fatchur Roehman. 2011. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Dengan Metode BOW,
SNI, dan Lapangan (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah
Tinggal Perum Bugel, Jepara). Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Fatah.
Ir. Gede Astawa Diputra, MT. 2015. Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada
Pekeerjaan Struktur Beton Balok dan Pelat Lantai. Jurusa Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Milena Maria Sequeria Salu. 2014. Analisa Pengaruh Kerja Lembur Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja Proyek Konstruksi. Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Pius Partanto dkk. 2001. Kamus Ilmiah Popular hal 345. Surabaya, Arkola.
Subijanto. 2011. Peran Negara Dalam Hubungan Tenaga Kerja Indonesia. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan (vol 17 no 6) hal 708.
LAMPIRAN 1
Kurva S Penelitian Tugas Akhir