Anda di halaman 1dari 99

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai

PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR



Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

PROJECT WORK II


PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG PENDIDIKAN 3 LANTAI
SMANTI GLOBAL SENIOR HIGH SCHOOL

LAPORAN II
PROPOSAL TEKNIS


DISUSUN OLEH :
ANGGIE PRATIWI
1107030158

PROGRAM STUDI
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
III GEDUNG 1 PAGI













Jl. Raya Tanah Baru No. 1
Jakarta Selatan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG PROYEK
Melihat situasi perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak
yang cukup besar bagi dunia Industri, khususnya industri konstruksi proyek yang
telah terhenti bebarapa tahun terakhir, sebagai dampak masa krisis moneter yang
lalu. Sekarang sudah mulai hidup kembali konstruksi di Indonesia.
Kita menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan merupakan modal utama
didalam pembangunan bangsa, khususnya dibidang pencerdasan generasi bangsa.
Untuk itulah, di saat perekonomian mulai pulih kembali, maka pembangunan
gedung pendidikan dan pembangunan gedung perkuliahan kembali merebak demi
mencapai tujuan diatas. Dalam pembangunan Proyek Pembangunan Gedung
Pendidikan 3 lantai Smanti Global Senior High School yang berlokasi Jl. Cahaya
Titis No.7 Bukit Indah, Depok yaitu PT. GIEGA PROSPERITY selaku owner
menunjuk PT. MARSHAL CONSTRUCTION sebagai konsultan perencana, PT.
RENANGDO PRATIWI Int. sebagai Konsultan Pengawas dan PT. ANGGA
PRUDENT CONSTRUCTION sebagai Kontraktor.
Nama ANGGA PRUDENT CONSTRUCTION untuk pertama kalinya
tercantum dalam Akte Notaris Pendirian Perseroan Terbatas No. 07 tanggal 23
Februari 2000. Sebagai Kontarktor swasta yang telah memiliki berbagai macam
pengalaman di dalam dunia konstruksi, PT. ANGGA PRUDENT
CONSTRUCTION merasa tertarik untuk dapat melaksanakan proyek yang akan
dibangun ini.
Bidang usaha PT. ANGGA PRUDENT CONSTRUCTION meliputi :
a. Pekerjaan pelaksanaan konsruksi, yang meliputi : pekerjaan sipil (untuk seluruh
sektor pembangunan), pekerjaan gedung, mekanikal elektrikal termasuk
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

jaringan, radio telekomunikasi dan instrumentasi dan
perbaikan/pemeliharaan/renovasi pada pekerjaan konstruksi tersebut.
b. Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi, yang meliputi :
pekerjaan sipil, gedung, mekanikal elektrikal.
1.2 Maksud dan Tujuan
Sebagai perusahaan kontraktor yang berkompeten dan berpengalaman
dalam bidangnya, kesempatan seperti ini tidak akan kami lewatkan. Kami merasa
berkewajiban ikut andil dalam pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai ini.
Adapun tujuan dari Proposal teknis ini ialah :
1. Mewujudkan bangunan yang diinginkan oleh Pemberi Tugas sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Untuk dapat memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan kami.
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru yang cukup signifikan untuk dapat
menyerap tenaga kerja.
4. Mendapatkan keuntungan baik materi maupun pengalaman dengan
melaksanakan pekerjaan ini.
5. Meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata masyarakat konstruksi.
1.3 Sasaran yang Hendak Dicapai
Sasaran yang akan dicapai adalah melaksanakan Proyek Pembangunan
Gedung Pendidikan 3 Lantai Smanti Global Senior High School sesuai dengan
keinginan pihak pemberi tugas yang dalam hal ini adalah mengacu pada Peraturan
standar Nasional maupun Internasional.
Secara garis besarnya sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan proyek
ini adalah BMW plus, yaitu mengupayakan penekanan dari segi biaya,
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang dispesifikasikan serta ketepatan
waktu pelaksanaan. Serta mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
lingkungan proyek.

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

1.4 Sistematika Proposal Teknis
Secara garis besar sistematika dari proposal teknis ini terdiri atas :
BAB I PENDAHULUAN Terdiri atas pendahuluan, maksud dan tujuan, sasaran
yang hendak dicapai, serta sistematika proposal teknis ini.
BAB II DATA TEKNIS DAN METODE KOSTRUKSI Terdiri atas data teknis
proyek dan metode pelaksanaan konstruksi.
BAB III ORGANISASI PROYEK Terdiri atas Penjelasan mengenai struktur
organisasi proyek serta job description struktur organisasi tersebut.
BAB IV SUMBER DAYA Terdiri atas penjelasan mengenai proses pengadaan
peralatan, material, tenaga kerja serta disiplin kerja.
BAB V QUALITY PLAN Terdiri atas penjelasan mengenai Project Quality Plan
yang dibuat sebagai panduan dalam pelaksanaan proses kerja di Proyek.
BAB VI SAFETY PLAN Terdiri atas penjelasan mengenai resiko kecelakaan di
lapangan, prosedur pelaksanaan K3 di lapangan, serta perlengkapan dan peralatan
penunjang K3.
BAB VII SITE INSTALASI Terdiri atas Penjelasan mengenai tata letak dan
bangunan bangunan sementara di sekitar proyek.
BAB VIII KESIMPULAN Terdiri atas jawaban permasalahan dan maksud serta
tujuan dari pembuatan proposal usulan untuk pelaksanaan pekerjaan.















Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

BAB II
DATA TEKNIS DAN METODE KONSTRUKSI

2.1 Data Teknis
1. Data Administrasi Proyek
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
Smanti Global Senior High School
Lokasi Proyek : Jl. Cahaya Titis No. 7 Bukit Indah, Depok
Pemberi Tugas : PT. Giega Prosperity
Konsultan Perencana : PT. Marshal Construction
Konsultan Pengawas : PT. Renangdo Pratiwi Int.
Kontraktor : PT. Angga Prudent Construction
Sifat Kontrak : Lumpsum Fixed Price
Waktu Pelaksanaan : 90 HK ( Juli 2010 s/d September 2010 )
Waktu Pemeliharaan : 90 HK
Cara Pembayaran : Monthly Progress Payment
Uang Muka : 20 %
Denda Keterlambatan : 1 max 5% dari harga kontrak
Sumber Dana : APBN Tahun 2010
Jaminan Pelaksanaan : 5%

2. Batas Fisik dan Situasi
a) Batas Utara : Minimarket Makmur
b) Batas Selatan : Pemukiman Penduduk
c) Batas Timur : Sekolah Dasar Negeri Beji 06
d) Batas Barat : Ruko

3. Data Teknis Proyek
Luas Tanah : 2475 m
Bangunan terdiri dari : 3 Lantai
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Luas Bangunan lantai 1 : 990 m
Luas Bangunan lantai 2 : 990 m
Luas Bangunan lantai 3 : 990 m
Jenis Bangunan : Gedung Pendidikan 3 Lantai

2.2 Metode Konstruksi
2.2.1 Penjelasan Umum
Dalam metode pelaksanaan konstruksi, disini kita menjabarkan tata cara
atau teknik pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan
proyek pembangunan kantor ini. Dengan metode pelaksanaan yang baik maka akan
mendapatkan hasil yang baik pula. Pada dasarnya metode konstruksi merupakan
penerapan konsep rekayasa berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam
Dokumen Pelelangan, Keadaan Teknis dan Ekonomis yang ada di lapangan dan
seluruh sumber daya termasuk pengalaman kontraktor. Mobilisasi merupakan masa
dimana kontraktor mempersiapkan pekerjaan sumber daya yang akan digunakan
pada pelaksanaan proyek. Pada tahap ini dilakukan oleh kontraktor dengan
penggantian biaya dari pemilik. Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain
terkait erat dengan kondisi lapangan dimana suatu proyek konstruksi dikerjakan,
juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan.
Pada bab ini akan dijelaskan metode pelaksanaan konstruksi yang tidak
akan menyalahi aturan yang telah diatur dalam spesifikasi, karena dengan metode
pelaksanaan konstruksi pekerjaan-pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan
menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek.
Berikut yang akan dibahas dalam metode pelaksanaan konstruksi :
1. Nama item pekerjaan.
2. Ruang lingkup pekerjaan itu sendiri.
3. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan proyek
4. Hasil yang akan didapat dengan menggunakan metode tersebut.

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

2.2.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan
A. Pekerjaan Persiapan
Tahap awal pelaksanaan proyek, sebelum proyek tersebut dilaksanakan
perlu dilakukan suatu kegiatan yang mempersiapkan segala hal yang dapat
menunjang terlaksananya proyek disebut mobilisasi. Ruang lingkup pada Pekerjaan
Persiapan menurut persyaratan adalah:
1. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan basecamp kontraktor dan
kegiatan pelaksanaan.
2. Mobilisasi dari semua staf supervisi konstruksi dan semua pekerja yang
diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan kontrak.
3. Mobilisasi dari pemasangan peralatan konstruksi dari suatu lokasi asalnya ke
tempat yang digunakan sesuai kontrak.
4. Penyediaan dan pemeliharaan basecamp kontraktor, termasuk bila perlu kantor
- kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang,dsb.

Pada tahapan ini seluruh sarana atau sumber daya yang diperlukan pada pekerjaan
konstruksi harus tersedia. Kegiatan - kegiatan dalam tahap mobilisasi antara lain :

a. Pembersihan Lapangan
1. Lingkup Pekerjaan ini adalah melakukan pekerjaan pembersihan lapangan
yang terkena pekerjaan konstrusi termasuk di dalamnya pekerjaan
pengukuran.
2. Metode yang akan digunakan adalah pembersihan dengan manual, dengan
beberapa para pekerja.
3. Untuk hasil yang didapat, dalam pembersihan lapangan ini akan tercipta lokasi
pekerjaan telah bersih dari sampah, kotoran, lumpur, genangan air, serta
bahan-bahan organik lain.


Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

b. Pembuatan jalan masuk dan keluar proyek
1. Lingkup Pekerjaan ini adalah proyek ini dibutuhkan jalan masuk dan keluar
proyek guna meningkatkan mobilitas alat dan material dari dan ke proyek
dengan memperhatikan :
Jalan harus mampu menahan beban kendaraan alat - alat berat yang
mempunyai beban yang besar.
Jalan harus merupakan jalur terdekat dengan proyek.
2. Metode yang akan digunakan adalah membuat jalan masuk dan keluar proyek
dengan manual biasa, dengan beberapa para pekerja.
3. Untuk hasil yang didapat, dalam pembuat jalan masuk dan keluar proyek dapat
memudahkan lalu lintas kendaraan atau lainnya.
4. Untuk keselamatan kerja maka akan diberi Penanda :








Gambar 2.1 Pagar Penanda Proyek
c. Pembuatan papan nama proyek
Berguna umtuk menunjukan adanya status proyek yang sedang dilaksanakan.

d. Pembuatan pagar pembatas :
1. Lingkup Pekerjaan ini adalah pagar pembatas proyek ini di buat untuk lokasi
kantor direksi keet, gudang, dan los kerja. Pagar ini dibuat dengan
menggunakan bahan seng bergelombang dan kayu dengan ketinggian 200 cm
dengan dilengkapi lampu.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

2. Metode yang akan digunakan adalah membuat pagar pengaman dipasang pada
keliling lokasi pekerjaan dengan menggunakan bahan seng tinggi 2 m, bahan
seng tebal = 9 mm, pengerjaan pagar ini menggunakan metode manual biasa
dengan beberapa pekerja.









Gambar 2.2 Keliling Areal yang diberi Pagar pembatas
3. Untuk hasil yang didapat, dengan penyangga yang kuat sehingga pagar tidak
mudah lepas dari terpaan angin.

e. Pembuatan Direksi Keet
1. Dibuat didekat lokasi proyek, dan memiliki letak yang strategis, pada areal
yang cukup luas dan mampu menjadi tempat penyimpanan bahan material dan
kantor sementara bagi kontraktor, konsultan, dan pemberi tugas. Direksi Keet
ini dilengkapi dengan sarana sanitasi, telepon dan faxmili. Luas Direksi Keet
dibuat dengan luas 35 m
2
.
2. Direksi keet terbuat dari bahan atap seng gelombang BJLS 30, Rangka atap
dengan kayu borneo, Dinding luar multipleks dengan ketebalan 9 mm, lantai
dengan floor diaci.
3. Direksi dilengkapi dengan peralatan , meja, kursi, white board +
perlengkapannya, alat ukur tanah, komputer, mesin foto copy, perlengkapan k3
seperti sepatu proyek, helm, dan lainnya.
55 m
45 m
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

4. Hasil yang dicapai membuat direksi keet sesuai dengan spefikasi yang telah
ditentukan.

f. Barak Pekerja
1. Dipergunakan untuk tempat beristirahat para pekerja dan tempat menginap
pekerja proyek yang bertempat tinggal jauh dari lokasi yang diperuntukan
meningkatkan produktivitas para pekerja proyek.
2. Metode pelaksanaan dalam Pembuatan bedeng pekerja hampir sama dengan
pembuatan direksi keet, luas dari bedeng pekerja 40 m
2
.
3. Hasil yang dicapai membuat barak pekerja sesuai dengan spefikasi yang telah
ditentukan.

g. Pos keamanan
1. Berfungsi sebagai kantor bagi petugas keamanan dengan tugas :
mencatat data tamu yang datang, orang yang ingin ditemui dan apa
keperluannya.
Mencatat dan memeriksa kendaraan yang keluar masuk proyek.
Menjaga keamanan lokasi proyek.
2. Metode pelaksanaan dalam Pembuatan Pos Keamanan hampir sama dengan
pembuatan direksi keet, luas dari Pos Keamanan 2.25 m
2
.
3. Hasil yang dicapai membuat Pos Keamanan sesuai dengan spefikasi yang telah
ditentukan.

h. Gudang
1. Dipergunakan untuk menyimpan material yang tidak tahan terhadap perubahan
cuaca dan bernilai ekonomis tinggi seperti semen, peralatan tukang,
perlengkapan K3, Dan perlengkapan M/E. gudang harus terbebas dari
tumbuhan, sampah dan genangan air, maka bila perlu ditinggikan atau diberi
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm. Gudang dilengkapi dengan bengkel
yang dapat berguna untuk memperbaiki alat yang rusak secara tiba-tiba.
2. Metode pelaksanaan dalam Pembuatan gudang hampir sama dengan pembuatan
direksi keet, luas dari Gudang ini 35 m
2
.
3. Hasil yang dicapai membuat gudang sesuai dengan spefikasi yang telah
ditentukan.






Gambar 2.3 Material yang disimpan dalam gudang harus disusun rapih

i. Sarana sanitasi
1. Seperti kamar mandi/WC ditempatkan di Direksi Keet, dan bedeng pekerja.
2. Pekerjaan ini dilakukan dengan metode manual biasa menggunakan material
dan peralatan dengan kualitas biasa.
3. Hasil yang dicapai adalah dengan sarana sanitasi yang bisa digunakan untuk
pekerja.

j. Pemasangan lampu penerangan
1. Ruang lingkup dari pemasangan lampu penerangan ini khusus dibagian seperti
direksi, kamar mandi, bagian depan jalan, barak pekerja, kantin, gudang
penyimpanan material, los kerja, pos satpam, areal parkir.
2. Metode yang digunakan adalah meletakkan titik lampu pada tempat yang perlu
diadakan penerangan.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Untuk hasil yang didapat diharapkan menerangi lokasi proyek yang
dimungkinkan dilakukan pekerjaan pada waktu malam dan daerah yang rawan
pencurian.

k. Areal parkir
1. Ruang lingkup pekerjaan ini adalah areal tempat pemarkiran mobil dan
kendaraan lainnya yang khusus di wilayah proyek yang terbagi 2 wilayah
parkiran.
2. Metode yang digunakan, wilayah parkiran dilapisi pasir dan sedikit pemadatan
tanah dan floornya di cor dengan mutu K-250.
3. Hasil yang akan didapat adalah dengan metode dan pelapisan tanah yang
demikian akan menciptakan wilayah parkir yang sesuai dengan spesifikasi.

l. Dapur : adalah tempat mempersiapkan bahan makanan dan minuman bagi para
pekerja, pemberi tugas, kontraktor, konsultan maupun tamu yang datang.

m. Kantin dan musholla, bagi yang ingin memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani
maka pihak proyek menyediakan musholla dan kantin .

n. Kebutuhan Air Kerja, kebutuhan air kerja untuk keperluan proyek bisa diperoleh
dari sumur atau PAM (Perusahaan Air Minum). Air diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut : Toilet Kantor Proyek, Base Camp Staf,
Bedeng Pekerja, Pencucian Kendaraan Proyek, Perawatan Beton (Concrete
Curing), termasuk Testing Beton.

B. Pekerjaan Struktur
1. Pekerjaan Galian Tanah
Elevasi tanah pada setiap tempat dianggap sama sehingga tidak perlu perataan
tanah.
Langkah-langkah pekerjaan galian tanah sebagai berikut:
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

1) Dimulai dengan pekerjaan galian tanah untuk pondasi Plat setempat dengan
menggunakan alat berat yaitu excavator dan dump truck.
2) Excavator melakukan penggalian tanah pondasi plat setempat.










Gambar 2-4. Penggalian tanah pondasi pelat setempat


3) Tanah Hasil Penggalian Excavator dibuang keluar dengan menggunakan dump
truck. Tetapi tidak semua tanah tersebut dibuang keluar, ada yang disisihkan
untuk pekerjaan urugan kembali.











Gambar 2-5. Penggalian tanah untuk pekerjaan urugan









Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


4) Pekerjaan Galian pondasi plat setempat dilakukan secara bertahap hingga pada
jumlah yang telah ditentukan.













Gambar 2-6. Pekerjaan galian pondasi secara bertahap

5) Pekerjaan galian ini juga menggunakan excavator dan dump truck. Tetapi jika
kondisi lahan tidak memungkinkan maka penggalian dapat dilakukan secara
manual.






Gambar 2-7 Alat berat untuk pekerjaan galian tanah



2. Pekerjaan Timbunan / Urugan Bekas Galian.
Langkah-langkah pekerjaan urugan bekas galian sebagai berikut :
Dump Truck

Excavator
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

1) Pekerjaan urugan bekas galian juga dilakukan dengan menggunakan excavator.
Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan tanah bekas
galian tadi.














Gambar 2.8. Pekerjaan urugan bekas galian


2) Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap hingga pada jumlah yang telah
ditentukan. Tetapi jika kondisi lapangan yang tidak memungkinkan
menggunakan excavator maka dapat dikerjakan secara manual.














Gambar 2-9. Pekerjaan urugan bekas galian secara bertahap

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Pekerjaan Pondasi Plat Setempat / Telapak
Urutan pelaksanaan pekerjaan :
1) Pekerjaan persiapan, diantaranya :
Penentuan as pondasi telapak dengan menggunakan theodolit dan waterpass
berdasarkan shop drawing.
Pemasangan patok as pondasi telapak.
2) Gali tanah sampai elevasi terbawah pondasi telapak.








Gambar 2-10. Pekerjaan galian tanah elevasi bagian terbawah

3) Buat lantai kerja plat 5 cm. Lantai kerja dibuat untuk mempermudah
pelaksanaan pekerjaan pile cap di lapangan.
4) Buat Bekesting dari batu bata.











Gambar 2-11. Pekerjaan pembuatan lantai kerja dan bekisting
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

5) Pasang pembesian sesuai dengan gambar rencana.










Gambar 2-12. Pekerjaan pembesian pelat dan pengecoran pondasi setempat

6) Cor Pondasi Plat.
7) Pasang Bekesting kolom dan besi angkur.
8) Pengecoran Kolom.













Gambar 2-13. Pekerjaan pemasangan bekisting dan pengecoran kolom

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

9) Pembongkar bekesting kolom.
10) Penimbunan tanah kembali pada pondasi.













Gambar 2-14. Pekerjaan pembongkaran bekisting dan penimbunan tanah kembali

4. Pekerjaan Kolom Beton














Gambar 2-15. Pekerjaan kolom beton
1
2
3
4
5
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Urutan pengecoran mengikuti urutan seperti dalam gambar. 1 siklus kolom
membutuhkan waktu 1 hari. Total hari dibutuhkan untuk pekerjaan kolom lantai
basement adalah 5 hari.


Gambar 2-16. Denah Kolom

Pelaksanaan :
1. Marking sepatu kolom sebagai tempat batas bekesting.
2. Pasang Sepatu kolom pada tulangan utama atau tul. sengkang.
3. Pasang Besi kolom ke dalam stek besi yang sudah ada.
4. Kencangkan Besi kolom dan stek besi dengan menggunakan sengkang.
5. Pasang Bekesting kolom tempatkan sesuai dengan marking yang ada.
6. Atur kelurusan bekesting kolom dengan memutar push pull.






Marking Sepatu Kolom
Stek Kolom
A
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3









Gambar 2-17. Pekerjaan bekisting kolom

7. Lakukan pengecoran dengan menggunakan Bucket dan dihubungkan dengan
pipa tremi, lakukan pemadatan dengan vibrator.

Gambar 2-18. Pekerjaan pengecoran kolom dengan bucket





Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

8. Bongkar Bekesting kolom dan pasang kepala kolom.



Gambar 2-19. Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom

5. Pekerjaan Plat dan Balok
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Plat dan Balok
Ruang lingkup pekerjaan ini mencakup pelaksanaan pekerjaan pada plat dan
balok.
2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plat dan Balok
Pekerjaan Balok dan lantai dilakukan 1 kali pengecoran guna menghindari
sambungan pengecoran yang akan mengakibatkan kemungkinan kebocoran
akibat penyambungan yang kurang sempurna.
Pekerjaan balok dan lantai dikerjakan secara bertahap maka pekerjaan tersebut
dibagi menjadi 2 zone, dikarenakan untuk menghemat bekisting.






Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3











Pelaksanaan :
1. Pelajari gambar lay out pemasangan Scaffolding.
2. Tempatkan Jack base sesuai dengan lay out yang telah ditentukan.


Gambar 2.21 Pemasangan Jack Base
3. Tempatkan Standard diatas base jack.
4. Pasang Ledger pada standard mulai pemasangan dari bawah ke atas.
Gambar 2.20 Metode plaksanaan pelat & balok
ZONE I ZONE II
ZONE III ZONE IV
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


Gambar 2.22 Pemasangan Ledger

5. Pasang Beam Bracket beserta U Head.


Gambar 2.23 Pemasangan U Head

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

6. Pasang Trigger Brace beserta Tube.

Gambar 2.24 Pemasangan trigger Brace dan Tube

7. Pasang Primary dan Secondary Beam.
8. Adjust ketinggian Bekesting sesuai dengan rencana dengan cara memutar Base
Jack atau U Head.
9. Pasang Plywood diatas balok secondary.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


Gambar 2.25 Pemasangan Plywood
10. Pasang tulangan plat dan balok sesuai dengan gambar layout.

Gambar 2.26 pemasangan Tulangan Plat dan Balok
11. Cor area plat dan balok yang telah siap.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


Gambar 2.27 Pengecoran

Detail Bekisting
Dimensi balok h >= 70 cm, pakai kombinasi form tie dan penjepit.













Gambar 2.28 Potongan hasil pengecoran Pelat & balok
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

6. Pekerjaan Atap Baja
Pekerjaan atap merupakan pekerjaan penutup bangunan yang melindungi bangunan
dan isinya dari cuaca, dalam perencanaan struktur atap telah diketahui struktur
bangunan ini menggunakan rangka baja dengan mutu baja Ast 37 dengan dimensi
sebagai berikut :
i. Kuda-kuda Single Beam WF 350 x 175 x 7 x 11
ii. Gording WF 150 x 75 x 5 x 7
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Atap Baja
Dimulai dari perakitan rangka baja dengan konstruksi baja yang dilakukan di
bengkel kerja, dan dilanjutkan dengan pemasangan di lapangan. Kemudian
pemasangan penutup atap, yang dilaksanakan setelah pekerjaan kudakuda
selesai, untuk pekerjaan nok atau hubungan dilakukan setelah genteng
terpasang dan memberikan lapisan kedap air.
2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap Baja
Untuk rangka dibuat pabrikasi dan di lapangan hanya merakit. Untuk itu
dibutuhkan mobil craine yang berfungsi untuk mengangkat rangkaian atap.

Pelaksanaan :
1) Pasang base plate dan angkur sebagai perletakan kuda-kuda baja.
2) Rangkailah kuda-kuda yang telah diproduksi di workshop tersebut dengan
teliti di bawah bangunan.
3) Pasanglah setiap sambungan dengan teliti sesuai dengan perencanaan.
4) Setelah selesai di rangkai maka kuda-kuda baja siap di lakukan ereksi.
5) Pekerjaan ereksi kuda-kuda baja dilakukan dengan bantuan mobil crane.
6) Agar kuda-kuda baja tersebut dapat terpasang dengan baik maka diperlukan
perencanaan yang matang.
7) Pasanglah kuda-kuda baja tersebut pada angur yang telah tersedia kemudian
kencangkan bautnya.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

8) Lakukan pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja tersebut hingga didapat
jumlah yang diinginkan.
9) Setelah pemasangan kuda-kuda baja selesai, dilanjutkan dengan
pemasangan gording baja.
10) Pasanglah gording baja tersebut sesuai dengan jarak dan ukuran yang telah
ditentukan.
11) Pengangkatan gording dilakukan dengan bantuan mobil crane.
12) Lakukan pemasangan gording secara benar sesuai dengan yang
direncanakan.

3. Hasil Yang Dicapai
Dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang benar akan menghasilkan
pekerjaan struktur atap yang terhindar dari kendala-kendala yang sering terjadi
pada saat proses perakitan atap.

7. Pekerjaan Tangga
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Tangga
Pekerjaan ini meliputi pemasangan scaffolding, bekisting pada tangga.
2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tangga
Awalnya kita pelajari gambar lay out pemasangan scaffolding, lalu tempatkan
jack base sesuai dengan lay out yang telah ditentukan. Dengan sudah
terpasangnya jack base, berarti scaffolding sudah dapat dipasang, pasang pipa
scaffolding dan klem pipa sebagai pengaku.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3




Gambar 2.29 Potongan Tangga
Gambar 2.30 Potongan Scafolding
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Lalu buat bekisting yang terdiri dari plywood dan kaso seperti yang terlihat pada
gambar. Pekerjaan dilakukan cukup oleh beberapa pekerja namun untuk
mengangkat scaffolding ke lantai selanjutnya diperlukan bantuan mobil crane.


Gambar 2.31 Potongan bekisting tangga
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3




C. Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Arsitektur ini meliputi, pekerjaan dinding, pekerjaan plesteran
dan acian dinding, pekerjaan kusen, pintu dan jendela, pekerjaan Rangka Plafond
dan Plafond, pekerjaan lantai, dan pekerjaan pengecatan.
1. Pekerjaan Dinding
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Dinding
Pekerjaan dinding meliputi : pasang dinding hebel, pasang bata untuk pintu
masuk dan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan dinding.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan Dinding
Metode pelaksanaan pekerjaan dinding ini menggunakan pasangan batu-
bata dengan ukuran 5,5 x 11 x 22 cm, dengan metode pelaksanaan
pasangan bata bata.

Gambar 2.32 Detail potongan bekisting tangga
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menggunakan pasangan batu-bata hasil yang diharapkan tidak
terjadi kendala-kendala dalam proses pemasangan.

2. Pekerjaan plesteran dan acian
1. Ruang Lingkup Pekerjaan plesteran dan acian
Ruang lingkup dari pekerjaan plesteran dan acian adalah pekerjaan dinding
bata serta kolom dan balok yang telah selesai dan siap untuk diplester dan
di aci.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian




Metode pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian ini dengan tebal
plesteran kira-kira 2 cm dengan adukan 1: 2 untuk plesteran kedap air, balok serta
kolom beton dan adukan 1 : 4 untuk plesteran dinding.
Gambar 2.33 Metode plesteran
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3





3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menggunakan ketebalan plesteran yang demikian diharapkan hasil
yang didapat lebih halus dan rapih serta tidak mudah keropos karena
adukan campuran yang sesuai.

3. Pekerjaan Kusen dan Jendela
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Kusen dan Jendela
Pekerjaan kusen dan jendela meliputi : pasang kusen pintu, dan jendela
dengan bentuk dan type sesuai gambar, dan pasang pintu shaft.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan Kusen dan Jendela
Metode pelaksanaan pekerjaan kusen dan jendela yang dilakukan dengan
melakukan pekerjaan dibengkel Aluminium dan dipasang selama
pengerjaan pasangan dinding berlangsung.

Gambar 2.34 Hasil plesteran
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menggunakan pengerjaan yang telah dilakukan dibengkel akan
memudahkan pekerjaan serta menghindari kesalahan-kesalahan yang
terjadi.

4. Pekerjaan Rangka plafond dan plafond
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Rangka plafond dan plafond
Pekerjaan rangka plafond dan plafond meliputi : pasang plafond ruangan,
pasangan plafond luar serta plafond kamar mandi/WC
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan Rangka plafond dan plafond
- Tentukan atau marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada
dinding dan as sumbu ruangan serta titik-titik paku kait pada langit-
langit dengan jarak sesuai dengan shop drawing.
- Pasang paku kait, tembakan paku kait pada marking titik-titik yang
telah ada 600 x1200 mm.
- Pasang penggantung rangka plafond (rod) yang terdiri dari hanger dan
clip adjuster (ex. Boral type 223) dengan posisi tegak lurus.
- Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L 20x20 mm
atau molding profil W sebagai lis tepi tepat pada sipatan marking
elevasi plafond.
- Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
- Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan
ketinggian rangka plafond.
- Pasang rangka utama / top cross rail dengan jarak 1200 mm.
- Pasang rangka pembagi / furing chanel dengan jarak 600 mm
menggunakan locking clip.
- Cek elevasi dan jarak rangka plafond.
- Cek sparing, ducting dan perlengkapan mekanikal, elektrikal lainnya.
- Pasang dan kencangkan clip/rod.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

- Pasang panel gypsum pada rangka dengan skrup ceiling menggunakan
screw driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada
rangka.








Gambar 2.35 Pemasangan Panel
3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menggunakan metode konvensional akan lebih menekan biaya
yang dikeluarkan, tetapi hasil yang didapat berkualitas tinggi.


PERTEMUAN ANTAR PANEL
GYPSUM
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

5. Pekerjaan lantai
1. Ruang Lingkup Pekerjaan lantai
Pekerjaan lantai meliputi : pasang beton lantai, pasang keramik lantai
ruangan termasuk corridor, pasang keramik WC/kamar mandi, dan pasang
keramik tangga.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan lantai
Metode pelaksanaan sama dengan metode pelaksanaan pekerjaan lantai
pada umumnya. Jenis-jenis keramik yang digunakan sudah sesuai dengan
standart yang telah ditentukan dengan mutu KW 1 sehingga lebih tahan
lama dan tidak mudah pecah.
3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menggunakan metode konvensional akan lebih menekan biaya
yang dikeluarkan, tetapi hasil yang didapat berkualitas tinggi.

6. Pekerjaan Pengecatan
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Pengecatan meliputi : pengecatan dinding, plafond, listplank,
pelituran daun pintu teakwood dan zincromate besi.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan Pengecatan
Metode pelaksanaan pekerjaan pengecetan dilakukan dengan 3 lapisan cat
dengan metode pelaksanaan yang umum dilakukan pada pekerjaan
pengecatan.
Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan
plesteran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan atau pekerjaan lain yang berbatasan dengan
dinding yang akan dicat dengan kertas semen atau koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak
dan kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

- Haluskan plamir yang sudah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Jika permukaan sudah rata maka lakukan pengecetan dasar dengan alat
rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit.
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
pertama.
- Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish
yang kedua, terakhir jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi
yaitu 3 lapis.
- Cek apakah pengecatan finish itu sudah rata.
Apabila sudah rata bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan atau
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

Gambar 2.36 Pekerjaan Pengecatan
3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menggunakan pengecatan 3 lapis ini diharapkan hasil pengecatan
rapih serta tidak mudah terkelupas.

D. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
1. Pekerjaan Sistem Plumbing
Pelaksanaan :
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

a. Untuk pemasangan pipa talang tegak/datar dan pipa air buangan sesuai
gambar kerja. Mengikuti persyaratan kekuatan antara lain sambungan-
sambungan, support, hanger dan lain sebagainya.
b. Sambungan-sambungan pipa PVC tersebut diberi solvent cement dari
kwalitas baik yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
c. Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa GIP atau fitting logam,
maka menggunakan sambungan ulir dengan fitting antara lain faucent
elbow, valve socket, faucet socket dan lain-lain dan sambungan tersebut
diberi lem khusus.
d. Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus dittutup
dengan dop atau plug.
e. Pipa-pipa sebelum disambungkan harus ditest dahulu terhadap kebocoran,
dan ini dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilakukan.
f. Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah
harus diberikan pondasi bantalan beton (concrete) dengan campuran ( 1 pc
+ 3 ps + 5 krl) pada bagian sambungan pipa atau pada jarak 3 m.
g. Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
belokan antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.
h. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari
panjang pipa maksimum 100 m.
i. Instalasi yang hasil tesnya tidak baik, segera diperbaiki, biaya pengetesan,
alat-alat yang diperlukan dan biaya perbaikan ditanggung Pemborong.
j. Selain mengikuti ketentuan seperti tercantum diatas, semua pekerjaan
instalasi pipa untuk air kotor, air bekas, air hujan dan pipa ventilasi harus
sesuai dengan ketentuan seperti di bawah ini.
k. Penanaman pipa pada tembok harus tertutup oleh pekerjaan finishing sesuai
gambar. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada
busuk yang keluar dari pipa tersebut, dan tidak ada rongga-rongga udara,
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

letaknya harus lurus, untuk pipa mendatar harus dibuat kemiringan minimal
1 % (satu perseratus).
l. Setiap pencabangan arah dibuat dengan Y (wai) atau TY (tiwai) sanitair,
dan dilengkapi dengan lobang pembersih (clean out), kecuali ditentukan
lain dalam gambar. Pada ujung buntu dilengkapi dengan lobang pembersih
(clean out), perlu adanya lobang-lobang pemeriksa.
m. Untuk menghindarkan hawa busuk di dalam ruangan perlu adanya ventilasi
(pelepas udara), yang dipasang pada pembuangan air kotor dan air bekas
pada tempat-tempat tertentu (lihat gambar). Di ujung pipa-pipa induk air
kotor di dalam shaft digabung menjadi satu vent menuju atap dengan 0 3".
n. Ujung-ujung pipa dan lobang-lobang harus segera ditutup selama
pemasangan, untuk mencegah kotoran memasuki pipa pasangan.
o. Pipa tertanam di tanah, yang melintas jalan harus dilindungi dengan pipa
besi yang kedua ujung pipa besi diberi tanda bantalan beton.

2. Pekerjaan Sistem Elektrikal
a. Panel-panel listrik.
1. Pasanglah panel-panel sesuai tempat yang telah ditentukan pada gambar
rencana.
2. Semua kabel masuk/keluar ke panel melalui bagian atas. Aturlah kabel-
kabel masuk dan keluar secara sistematis dan rapih.
3. Semua badan panel harus diberi pentanahan menurut aturan PLN.
b. Kabel-kabel Feeder.
1. Sebelum kabel-kabel feeder dipasang, Pemborong harus membuat
gambar lay out jalur-jalur kabel feeder serta membuat koordinatnya.
2. Kemudian Pemborong memasang tanda-tanda pada jalur kabel tersebut
dan harud mendapat persetujuan Perencana untuk menghindari
kemungkinan tabrakan dengan instalasi dan pekerjaan-pekerjaan lain
3. Pemasangan kabel feeder.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

- Kabel feeder terpasang dalam tanah minimum 80 cm di bawah
permukaan tanah dengan memakai perlindungan pipa galvanis.
- Setiap selokan kabel harus diperhitungkan radiusnya yang minimal
R = 15 D, dimana D adalah diameter kabel tersebut.
- Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan
kabel di tengah perjalanan.
- Terminasi kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.
c. Angkur, kelos, terobosan, rangka dan rak besi.
1. Pemasangan angkur, kelos dan pembuatan terobosan harus dikerjakan
sebelum pengecoran.
2. Sebelum pemasangan angkur, kelos dan pembuatan terobosan,
Pemborong harus membuat gambar detail baik lokasi maupun cara
pemasangannya. Gambar-gambar ini harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Perencana.
3. Besi angkur harus diikat ke sisi tulangan konstruksi cor-coran supaya
terpasang dengan kuat.
d. Galian dan urugan.
1. Kedalaman dan besarnya penggalian harud sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan untuk tiap pekerjaan menurut RKS.
2. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, kabel, saluran got dan lain-lain
harus membuat gambar detail dan cara penyelesaiannya yang baik
untuk semua pihak.
3. Kesalahan-kesalahan yang timbul karena kelalaian menjadi tanggung
jawab Pemborong.
4. Setelah selesai pemasangan kabel listrik, galian tersebut harus diurug
kembali.



Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Pekerjaan Sistem Pemadam Kebakaran
1) Fire Extinguisher, pemasangan Fire Extinguisher ditempatkan di daerah
daerah yang sudah ditetapkan sesuai dengan shop drawing, Fire
Extinguisher terdiri dari tabung dan selang berfungsi untuk memadamkan
api yang ditempatkan di dalam suatu box atau kotak.

4. Pekerjaan Sistem Instalasi AC
1) Air Cooled (Split), Pemasangan equipment AC antara lain :
Semua pengukuran panjang / lebar menggunakan roll meter.
Pelubangan beton menggunakan mesin bor.
Pengencangan mur baut / dinabolt menggunakan kunci pas/ ring/ kunci
inggris.
Pemasangan unit AC keatas pondasi / support dilakukan secara manual/
menggunakan takel.
2) Fan, pemasangan equipment fan antara lain :
Semua pengukuran panjang / lebar menggunakan roll meter.
Pelubangan beton menggunakan mesin bor.
Pengencangan mur baut / dinabolt menggunakan kunci pas/ ring/ kunci
inggris.
Pemasangan unit Fankeatas pondasi / support dilakukan secara manual/
menggunakan takel.
3) Pipa Refigerant, pemasangan pipa refigerant sesuai dengan shop drawing
dan volume perhitungan bahan :
Semua pengukuran panjang menggunakan roll meter.
Pemotongan pipa coper / tembaga menggunakan cutter pipa.
Penyambungan pipa copper / tembaga menggunakan las oksigen /
acitelin.
Pembobokan dinding menggunakan gerinda tangan dan pahat beton
serta palu.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Pengetesan pipa menggunakan pompa vakum gauge dan pressure
nitrogen.

5. Pekerjaan Instalasi Telephone
1) Pemasangan instalasi Telepon termasuk outlet telepon sesuai shop drawing
dan volume perhitungan bahan.
Semua pengukuran panjang menggunakan roll meter.
Pemasangan pipa di beton di klem dengan menggunakan mesin bor dan
obeng.
Penarikan kabel dalam konduit dilakukan dengan cara manual,
pemotongan kabel menggunakan tang potong / tang kombinasi.
Pembobokan dinding menggunakan gerinda tangan dan pahat beton
serta palu.
Pengetesan instalasi kabel telepon dilakukan dengan menggunakan
Megger Insulation dan AVO meter.
Pemasangan outlet telepon dengan menggunakan obeng.
2) Pemasangan terminal box sesuai dengan shop drawing dan volume
perhitungan bahan.
Semua pengukuran panjang / lebar menggunakan roll meter.
Pelubangan beton menggunakan mesin bor.
Pengencangan mur baut / dinabolt menggunakan kunci pas / ring / kunci
inggris.
Pembobokan dinding menggunakan gerinda tangan dan pahat beton
serta palu.
Koneksi kabel dalam terminal box menggunakan crone connection LSA
plus.
Pemasangan terminal box dilaksanakan secara manual.
3) Penarikan Kebel Toofor sesuai dengan shop drawing dan perhitungan
bahan.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Semua pengukuran panjang menggunakan roll meter.
Penarikan kabel toofor dilaksanakan secara manual.
Pengencangan / perapihan kebel toofor dilakukan secara manual dengan
menggunakan kabel ties.
Pengetesan instalasi kabel toofor dilakukan dengan menggunakan
Megger Insulation dan AVO meter.

6. Pekerjaan Sanitair
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan sanitair meliputi : pemasangan closet duduk, pekerjaan pasang
washtafel, pekerjaan pasang kran, pekerjaan floor drain.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan Sanitair
Pelaksanaan pekerjaan sanitair ini sama dengan metode pemasangan sistem
plumbing karena pada dasarnya semua sistem plumbing yang telah
terpasang tinggal dihubungkan kran, washtafel, closet dan yang lainnya
dengan cara yang sama seperti penyambungan sistem plumbing. Metode
pelaksanaan pekerjaan sanitair ini sama dengan metode pemasangan sistem
plumbing dengan mengacu peraturan-peraturan yang ada.
3. Hasil Yang Dicapai
Dengan mengacu pada peraturan tersebut maka akan memperkecil
kesalahan yang mungkin terjadi.

E. Pekerjaan Lansekap
1. Ruang Lingkup Pekerjaan Lansekap
Pekerjaan lantai meliputi : pekerjaan taman, pekerjaan saluran keliling gedung,
pekerjaan sumur resapan, pemasangan pagar dan pintu pagar.
2. Metode Pelaksanaan pekerjaan lansekap
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Metode pelaksanaan sama dengan metode pelaksanaan pekerjaan lansekap pada
umumnya. Taman yang dibuat sebaiknya banyak ditanami pepohonan sehingga
disekitar gedung pendidikan 3 lantai tidak terlihat gersang.
3. Hasil Yang Dicapai
Dengan menanam banyak pohon, tersedianya saluran keliling gedung dan
sumur resapan bisa tercipta lingkungan yang sehat di lingkungan gedung
pendidikan 3 lantai.






















Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

BAB III
ORGANISASI PROYEK

3.1 ORGANISASI DAN PERSONALIA
3.1.1 Organisasi dan Personil






















Gambar 3-1. Struktur Organisasi
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
Smanti Global Senior High School
Site Adm.
Manager
Efendi, ST
AKUNTANSI
Anggi P, SE
Keu. & Umum
Dian
SATPAM
Udin
Ucup
Dayat
Maulana
Site Engineering
Manager
Erlangga, ST
Bid. Pengend. Ops &
Adm kontrak
Ichsan
Metode & Perc.
Teknik
Didit, ST
Q S
Yaser, ST
Drafter
Gilang, ST
Bid. Logistic
Panji
Bid. Peralatan,
Pergudangan & kend.
Anto
Site Operational Manager
Struktur & Arsitektur
Gunawan, ST
PENGUKURAN
Steve
SP STRUKTUR
SP BESI / BEKISTING :
Ganang
SP COR : Tambos
SP M/E
Site Operational
Manager
Mekanila &
Elektrikal
Aditya A, ST
QUALITY
CONTROL
Samsurizal, ST
PROJECT
MANAGER
Ismed Sofyan,ST,MT
SHE C & SS
Reza
M. Tegar
GSP STRUKTUR
Rangga, ST
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


3.1.2 Struktur Organisasi

Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran 3 Lantai memiliki struktur
organisasi proyek yang lengkap dan efisien dengan kebutuhan. Hal ini
dimaksudkan untuk mempelancar kerjasama dengan pihak lain serta pelaksanan di
lapangan.Penempatan staf ahli serta personil organisasi pada tempat yang sudah
jelas tugas,hak dan tanggung jawabnya sehingga diharapkan akan dapat
menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan. Unsur-Unsur yang terlibat pada
proyek tersebut adalah:
Pemberi tugas : PT. GIEGA PROSPERITY
Konsultan Perencana : PT. MARSHAL CONSTRUCTION
Pengawas MK : PT. RENANGDO PRATIWI Int.
Kontraktor :PT. ANGGA PRUDENT CONSTRUCTION

Didalam melaksanakan pekerjaan, unsur - unsur tersebut saling bergantung
satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk suatu mekanisme kerja yang
teratur dalam menyelesaikan suatu proyek pembangunan.

3.2 JOB DESCRIPTION STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
3. 2.1 Project Manager
A. Tujuan / Sasaran jabatan
1. Penanggung jawab tercapainya tujuan proyek ( Quality, Cost, Delivery,
Safety, Morale).
2. Pengelolaan dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga efektif
dan efektif guna tercapainya sasaran atau tujuan unitnya.
3. Penanggung jawab terlaksanannya system manajemen mutu ISO 9000 dan
K3 di unitnya.
B. Aktivitas
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

1. Membuat RAPK (Rencana Anggaran Pelaksanaan Kerja ) dan kegiatan
perencanaan yang lain ( Review Document dan Metode Pelaksanaan ).
2. Memprestasikan RAPK untuk di sah kan.
3. Menangani tugas-tugas :

a) Engineering ( termasuk Administrasi Kontrak )

b) Adminstrasi Keuangan , Personalia dan Umum
c) Operasi Lapangan ( Quality Plan , Produksi Plan dan Safety Plan )
4. Membina hubungan kerja dengan owner , Konsultan Perencana, atau
Pengawas , Mitra Kerja ( Supplier, Sub- Kontraktor dan Mandor ).
5. Menggerakkan sumber data guna tercapai sasaran proyek dari segi biaya,
mutu dan K3.
6. Membuat rencana tidak lanjut atau Correcrive Action terhadap
penyimpangan yang terjadi.
7. Melaksanakan dan menyelenggarakan rapat mingguan , rapat bulanan
internal dan eksternal guna mengevaluasi dan membuat tindak lanjut atas
aspek : Progress fisik , biaya proyek, mutu pekerjaan, K3 dilapangan dan
semangat kerja tim proyek.
8. Membina SEM, SOM, SAM, guna peningkatan kinerjanya dalam
mendukung visi perusahaan.

3. 2.2 Site Operasional Manager (SOM )
A. Tujuan /Sasaran jabatan
Penanggung jawab dalam pengelola operasi fisik pelaksanan proyek
(Quality,Cost,Delivery dan safety).
B. Aktivitas
1. Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaan
proyek,mengkoplikasikan dan membandingkandengan rencana semula.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu.
4. Mengkoordinir General Superintendent Melakukan pengecekan terhadap
pengukuran prestasi Mandor ,Sub Kontraktor,Tenaga Kerja Harian dll.
5. Mengkoordinir General Superintendent untuk membuat SPK ke Mandor.
6. Mengkoordinir General Superintendent membuat SPP,BPB,Bon
penerimaan dari Mandor.
7. Meneliti dan mensyahkan tagihan Mandor,Sub Kontraktor yang
berhubungan dengan Volumefisik lapangan dan harga satuan.
8. Membina GSP guna peningkatan kinerjanya dalam mendukung visi
perusahaan.

3.2.3 Site Engineering Manager (SEM)
A. Tujuan / Sasaran Jabatan
Penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan pengendalian operasionalnya
(Quality,Cost,Delivery,Safety).
B. Aktivitas
1. Membuat perencanaan operasional meliputi :
a) Quality Plan
b) Site Instalation
c) Metode Pelaksanaan
d) Shop Drawing
e) Perhitungan Konstruksi yang diperlukan
2. Mempelajari dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam kontrak
kerja dengan pihak 1 ( Owner ) dan pihak ke 3 ( Sub Kontraktor ).
3. Membuat laporan-laporan Proyek ( mingguan, bulanan, dsb )Melakukan
seleksi dan negoisasi dengan Sub Kontraktor dan Supplier sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
4. Mengadakan komunikasi dengan klien / perencana / pengawas dalam
bidang- bidang teknis operasional.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

5. Mengadakan Value Engineering terhadap perencanaan proyek.
6. Membuat laporan penutup proyek.
7. Menyipakan job list sesuai dengan tahap pekerjaan untuk keperluan untuk
keperluan Project Manager.

3.2.4 Site Administarsi Manager ( SAM )
A. Tujuan / Sasaran Jabatan
Penanggung jawab masalah keuangan, akutansi / pembukuan dan unsure-unsur
umum dan SDM Proyek.
B. Aktivitas
1. Melakukan pencacatan berkas-berkas transaksi kedalam media pembukuan
( juranl, dll) secara benar dan tepat waktu.
2. Melakukan penelitian kembali untuk menyakinkan kebenaran / ketepatan
yang telah dilakukan.
3. Secara periodik membuat laopran yang telah ditetapkan, dilakukan
pengesahan pada pejabat yang berwenang dan mengirimkan kepada pihak-
pihak yang memerlukan sesuai prosedur yang berlaku.
4. Sebagai anggota tim yang melaksanakan opname secara periodik.
5. Mencocokan buku bank dan rekenig Koran yang diterima dari bank.
6. Melakukan sertifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran.
7. Melaksanakan penutupan proyek secara administratif.
8. Mengurus masalah perpajakan dan asuransi.
9. Mengendalikan kas bon/ uang muka / kas kecil.
10. Menyiapkan, mengevaluasi dan meng-update rencana penerimaan dan
pengeluaran proyek.

3. 2.5 General Superintendent ( GSP)
A. Tujuan /Sasaran jabatan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Penanggung jawab menkoordinir superintendent dalam pengelolaan operasi
fisik pelaksanaan proyek ( Quality , Cost, Delivery, Safety ).
B. Aktivitas
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yanh direncanakan.
2. Mengkoordinir Superitendent membuat SPK ke Mandor.
3. Mengkoordinir Superitendent melakukan pengecekan terhadap pengukuran
prestasi mandor, sub kontraktor , tenaga kerja harian.
4. Mengkoordinir Superitendent membuat SPP, BPB, Bon penerimaan dan
Mandor.
5. Menyelesaikan masalah teknis dengan Direksi Lapangan.
6. Melaksanakan kompilasi dan klasifikasi terhadap realisasi pelakasanaan
pekerjaan dan transaksi tersebut tidak melebihi dengan yang direncanakan
semula baik volume maupun biaya.
3. 2.6 Superitendent
A. Tujuan / Sasaran Jabatan
Penanggung jawab dalam pengelolaan operasi fisik pelaksanaan proyek
(Qulity,Cost,Delivery,dan Safety).
B. Aktivitas
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
2. Melakukan pengecekan terhadap pengukuran-pengukuran prestasi
mandor,Sub Kontraktor,Tenaga kerja harian,dll.
3. Membuat SPK ke Mandor.
4. Membuat SPP,BPB,Bon Penerimaan dan mandor.
5. Menyelsaikan masalah-masalah teknisi dengan direksi Lapangan.
6. Melaksanakan kompilasi dan klasifikasi terhadap realisasi pelaksanaan
pekerjaan dan transaksi-transaksi tersebut tidak bertentangan dengan
encana semula baik volume maupun biayanya.
7. Membina dan melatih keterampilan para tukang dan mandor dan menilai
kemampuannya sesuai standaratau tidak.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

8. Menyiapkan data penyimpangan,mengusulkan cara penanggulangan serta
mencatat tindakan-tindakan yang diambil untuk mengatasi penyimpangan
tersebut,kalau penanggulangan tersebut menyangkutan perencanaan teknis.

3.2.7 Pelaksanaan Perencanaan (DRAFTER)
A. Tujuan / sasaran Jabatan
Perencanaan proyek (shop drwing dan metode kerja) yang efisien dan tepat
waktu (sebelum pelaksanaan dimulai).
B. Aktivitas
1. Mempelajari seluruh gambar danmengimformasikan ke bagian teknik atau
kepada bagian lain jika dan perubahan.
2. Membuat detail dari gambar-gambar kerja.
3. Mendistribusikan shop drawing kepada para pelaksana di lapangan.

3.2.8 Safety Engineering (K3)
A. Tujuan / Sasaran Jabatan
1. Tersedianya rambu-rambu K-3 dan APD (Alat Perlindungan Kerja).
2. Tersedianya laporan kegiatan K-3.
3. Pelaksanaan dan Pengendalian kegiatan K-3.
B. Aktivitas
1. Bertanggung jawab untuk keamanan pelaksanan pekerjaan.
2. Membuat project manager untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja.
3. Mengkoordinasikan kegiatan safety dengan manager.
4. Melakukan sosialisikan kegatan keselamatan dan kesehata kerja ke segenap
lapisan pekerja.



Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3.2.9 Pengendalian mutu (QUALI TY CONTROL)
A. Tujuan /Sasaran Jabatan
Terlaksananya pelaksanaan pengandalian mutu produk di proyek yang
konsisten.
B. Aktivitas
1) Melakukan inspeksi dan test material ( bertindak sebagai laborat ).
2) Membuat schedule inspeksi dan tes, dan memastikan berjalannya proses
inspeksi dan tes oleh bagian yang berwenang.
3) Melakukan verifikasi hasil inspeksi (in coming, in proceess, dan final
inspection).
4) Mengidentifikasi, mengendalikan, dan menindak lanjuti penyempurnaan
atas pelaksanaan inspeksi dan tes.
5) Melakukan penyusunan laporan hasil inspeksi dan pengujian, dan
monitoring terhadap corrective presentive action jika terjadi ketidak
sesuaian.
6) Mengevaluasi pelaksanaan sistem mutu dan inovasi untuk perbaikan yang
continyu.
7) Melakukan tes material sesuai yang disyaratkan di kontrak/spesifikasi.
8) Membuat data statistik terhadap hasil laboratorium yang ada.
9) Melakukan data lokasi sesuai dengan hasil test laboratorium.
10) Membuat laporan NC produk dan laporan kegiatan K-3 secara periodik.
11) Membuat laporan secara periodik atas biaya rework akibat dari NC produk
dan material.
12) Melaksanakan penerapan sistem manajemenn mutu dan pengendalian
record serta pemeliharannya bersama-sama dengan team proyek.

3. 2.10 Quantity Surveyor ( QS )
A. Tujuan/Sasaran jabatan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Bertanggung jawab untuk mengawasi jumlah atauo volume, harga , biaya, mutu
dan jenis bahan yang dipakai dalam pelaksanaan pembangunan struktur
sehingga finishing sesuai yang telah ditentukan oleh kontrak.
B. Aktivitas
1. Membuat perhitungan rencana anggaran dan biaya proyek.
2. Menghitung volume bahan yang digunakan.
3. Mengawasi pengeluaran biaya dari proyek yang sedang ditangani.

3.2.11 Logistic Project
A. Tujuan
1. Menyediakan peralatan proyek yang siap pakai.
2. Pemenuhan kebutuhan alat proyek sesuai schedule.
B. Aktivitas
a. Menyediakan alat siap pakai :
1. Membuat daftar peralatan .
2. Membuat schedule pemeliharaan.
3. Melakukan Pemeliharaan sesuai schedule.
4. Membuat riwayat alat.
b. Pemenuhan kebutuhan alat Proyek sesuai schedule:
1. Membuat rencana kebutuhan alat ringan dan berta sesuai schedule
pelaksanaan pekerjaan.
2. Pengadaan alat sesuai tingkat kebutuahn yang ada.
c. Menyediakan kebutuhan tenaga operator dan mekanik sesuai dengan
rencana :
1. mengkoordinasikan kegiatan operator dan mekanik sesuai dengan
rencana.
3. 2.12 Surveyor Officer
A. Tujuan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Merealisasikan ukuran yang ada pada gambar kerja suatu proyek kedalam
keadaan yang sesungguhnya dilapangan.
B. Aktivitas
1. Bertanggung jawab menghasilkan pengukuran yang dapat dihandalkan
untuk mencapai mutu produk sesuai spesifikasi dan kontrak.
2. Memonitor ketetapan dari lat ukur seperti theodolite, waterpass dan
melakukan kalibrasi alat ukur meteran.
3. Melakukan pemerikasaan berkala as- as bangunan ( titik pinjaman )
terhadap titik acuan awal ( titik Bench Mark ).
4. Memonitor penurunan bangunan dan rotasi bangunan secara berkala.
3.2.13 Mekanik
A. Tujuan
Bertanggung jawab mengawasi dan melakukan perawatan terhadap alat kerja
yang menggunkan tenaga mesin atau listrik dalam proyek.
B. Aktivitas
1. Mengawasi pemakaian alat, perawatan alat dan perbaikan alat.
2. Mengatur pemakaian bahan bakar alat yang menggunakan tenaga mesin.












Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


BAB IV
SUMBER DAYA

4.1 Peralatan
4.1.1 Proses Pengadaan Peralatan
Peralatan adalah salah satu unsur terpenting dalam pelaksanaan proyek
pembangunan, khusunya gedung. Berkisar 50 60 % dana pembangunan proyek
ini digunakan untuk material dan peralatan. Pengadaan peralatan bisa didapat
dengan cara sewa menyewa, atau membeli sendiri. Namun untuk peralatan berat
biasanya disewa sekaligus beserta operatornya. Pengadaan peralatan harus dikelola
dengan baik. Karena peralatan adalah faktor pendukung suatu proyek. Oleh sebab
itu, perlu diadakan mekanisme proses pengadaan peralatan agar memperkecil
praktek kecurangan.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa diperlukan
Peralatan dalam proyek konstruksi seperti dijelaskan berikut ini.
Kapasitas pekerjaan konstruksi
Kapasitas pekerjaan konstruksi yang semakin lama semakin banyak,
memerlukan prasarana dan peralatan besar, kuat dan berkualitas tinggi.
Kapasitas yang besar tersebut misalnya terjadi pada pembuatan jalan raya,
landasan pesawat terbang, bendungan, saluran irigasi, dan sebagainya.
Kapasitas industri mesin-mesin konstruksi
Dengan berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin konstruksi,
memerlukan peralatan konstruksi yang dapat dipakai untuk menunjang dan
memperlancar proyek-proyek konstruksi. Karena benyak pekerjaan yang
biasanya ditangani oleh manusia dapat ditangani oleh peralatan, sehingga
pekerjaan lebih produktif.
Kebutuhan terhadap mutu pekerjaan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Karena mutu pekerjaan semakin tinggi, volume pekerjaan semakin besar dan
beragam membutuhkan peralatan seperti pengaduk beton, pembuatan aspal
beton, pemadatan dan lain-lain, yang sulit ditangani manusia.
Kemajuan sosial dan budaya
Setiap orang mempunyai orang mempunyai kecenderung bekerja dengan
sedikit menggunakan tenaga fisik terutama pada pekerjaan kasar. Penggunaan
peralatan dapat menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan kasar.
Nilai-nilai ekonomi
Pekerjaan konstruksi dengan volume sangat besar, memerlukan peralatan untuk
kepentingan ekonomi, yaitu membantu menurunkan unit cost dari suatu
pekerjaan. Karena dalam pekerjaan besar penggunaan tenaga manusia sudah
tidak ekonomis. Biasanya perusahaan konstruksi tidak memiliki seluruh
peralatan yang dibutuhkan untuk suatu proyek, karena biaya atau investasi
untuk itu sangat besar. Walaupun sewa alat lebih mahal dibandingkan dengan
memiliki peralatan, tetapi untuk pekerjaan yang volumenya terbatas dan waktu
pemakaiannya yang singkat, alternatif menyewa ini lebih menguntungkan.

4.1.2 Peralatan yang diperlukan
Dalam pelaksanaan proyek ini kami selaku kontraktor memiliki peralatan
kerja proyek antara lain :
No. Jenis Peralatan Merk/Type

Tahun

Jumlah Keterangan

1 Mixer Molen Yanmar TF55H 2006 5 Unit Milik sendiri
2 Bar Bender Uhuy 2006 2 Unit Milik sendiri
3 Bar Cutter Uhuy 2006 2 Unit Milik sendiri
5 Excavator Komatsu 2007 1 Unit Milik sendiri
6 Dump Truck Komatsu 2007 1 Unit Milik sendiri
7 Mobil Crane Komatsu 2007 1 Unit Milik sendiri
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

6 Buldozer Mikasa 12 ton 2007 1 Unit Milik sendiri
7 Genset Komatsu WA180 2007 2 Unit Milik sendiri
8 Truk Nissan/CKA-12 2006 2 Unit Milik sendiri
9 Mobil Pick up Toyota 2007 2 Unit Milik sendiri
10 Trafo Las Honda 2007 1 Unit Milik sendiri
11 Pesawat Theodolite Topcon 2006 1 Unit Milik sendiri
12 Pesawat Waterpass Topcon 2006 1 Unit Milik sendiri
13 Concrete Pump Pedrolia 2006 3 Unit Milik sendiri
14 Concrete Mixer Mikasa 2006 3 Unit Milik sendiri
15 Tamping Rammer Mikasa 2006 3 Unit Milik sendiri
16 Scafolding (lengkap) 2006 2500 set Milik sendiri
17 Compresor Honda 2006 1 Unit Milik sendiri
18 Vibrator Honda 2005 3 Unit Milik sendiri
19 Water Pump Goldstar 2005 5 Unit Milik sendiri
20 Meja Gambar Mutoh 2005 3 Unit Milik sendiri
21 Komputer + Printer Acer 2005 6 Unit Milik sendiri
22 Peralatan Penunjang Lengkap Milik sendiri

4.2 Material
4.2.1 Proses Pengadaan Material
Material adalah salah satu unsur terpenting dalam pelaksanaan proyek
pembangunan, khususnya gedung. Berkisar 50 60 % dana pembangunan proyek
ini digunakan untuk material dan peralatan. Pengadaan material bisa didapat dari
bank-bank material atau perusahaan-perusahaan pengadaan material khusus
material-material bangunan.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Bahan-bahan bangunan diambil dari tempat-tempat yang biasa
menyediakan bahan material itu sendiri, sebagai contoh pasir, pasir merupakan
bahan yang siap pakai tanpa ada pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi,
berbeda halnya dengan semen dan besi, bahan-bahan tersebut terlebih dahulu
diolah dipabrik setelah itu baru didistribusikan kepada konsumen.
Pengadaan bahan-bahan bangunan/material harus dikelola dengan baik.
Karena material adalah aset penting yang sangat sering terjadi kecurangan dalam
pengadaan material. Oleh sebab itu, perlu diadakan mekanisme proses pengadaan
material agar memperkecil praktek kecurangan.

Ruang lingkup dari Manajemen material :
1. Identifikasi kebutuhan
2. Pembelian
3. Menjaga inventori
4. Pemantauan produksi
5. Penerimaan dan penyimpanan material
6. Menyiapkan dan menangani dokumen yang diperlukan

Material yang digunakan didatangkan dari beberapa supplier antara lain :
Nama-nama Supplier Material
PT. Krakatau Steel : Profil baja, baja tulangan, mur, angkur, baut dsb.
PT. Adhimix : Beton Ready Mix
PT. Jaya Makmur : Semen, Genteng, Batu Bata, Concrete Beton.
PT. Paint Colour : Cat, keramik, plafond
PT. Sumber Jaya : Tanaman Lansekap
PT. Jati Super : Kayu
PT. Gunung Mas : Pasir, batu kali, dan kerikil.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

PT. Approved : waterproofing
PT. Dwinika : Alat sanitair, plumbing dan extinguisher
PT. Adil Makmur : Instalasi AC





















Gambar 4-1. Prosedur Permintaan Material








Logistik
Superintendent
General
Superintendent
Project Manager
SOM
SAM
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3





















Gambar 4-2. Prosedur Pembelian Material





















Gambar 4-3. Prosedur Pembayaran Material

Supplier
Logistik
SAM
Project
manager
Keuangan &
Umum
Surat Perintah Bayar
Tagihan / Kwintansi
Project Manager
SAM
Logistik
Supplier
Gudang
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

4.3 Tenaga Kerja
4.3.1 Sumber Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan, kontraktor harus dapat
memperkirakan kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan
dengan demikian dapat diperkirakan jumlah kebutuhan tenaga kerja setiap harinya.
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja ini sudah termasuk dengan time schedule yang
dibuat dalam memperkirakan tenaga kerja.
Faktor yang mempengaruhi jumlah pekerja, yaitu kecepatan kerja perhari
setiap orang berbeda, keahlian dan pengalaman kerja, kemampuan mandor dalam
mengkoordinir para pekerjanya. Tenaga kerja yang kami gunakan disini tenaga
kerja yang berkompeten dalam bidangnya. Memiliki ahli-ahli yang professional
serta pekerja-pekerja yang diambil dari luar daerah yang lebih berjiwa pekerja
keras.
Tenaga kerja yang digunakan ada 2 status tenaga kerja :


a. Tenaga kerja tetap
Tenaga kerja tetap adalah karyawan tetap yang ditugaskan pada proyek
meliputi tenaga kerja ahli dan tenaga kerja menengah. Tugasnya dititikberatkan
pada kegiatan managerial dan kegiatan pelaksanaan yang menuntut pengalaman
dan pengetahuan teknis tingkat menengah.
b. Tenaga kerja lepas
Tenaga kerja yang bekerja berdasarkan kebutuhan jumlah pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu. Jumlahnya dapat ditambah/dikurangi sesuai dengan volume
pekerjaan yang dilaksanakan, biasa disebut tenaga kerja kasar. Setiap
pembagian tenaga kerja terdiri dari tukang dan pembantu tukang yang dikepalai
oleh wakil mandor, dan beberapa wakil mandor yang dikepalai oleh mandor.
Pengadaan jumlah tenaga kerja pada proyek ini belum berdasarkan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

perencanaan yang rinci tetapi hanya berdasarkan perkiraan. Tenaga kerja lepas
didatangkan dari kota Purwokerto, Klaten, Yogyakarta.
Adapun perincian tenaga kerja yang akan kami uraikan sebagai berikut :
a) Tukang gali
b) Tukang kayu
c) Tukang besi
d) Tukang batu
e) Tukang keramik
f) Tukang pipa
g) Tukang listrik
h) Tukang cat
i) Tukang kusen
j) Tukang las
k) Pekerja

4.3.2 Proses Pengadaan Tenaga Kerja

Gambar 4-4. Proses Pengadaan Tenaga Kerja
Intensitas
kegiatan Proyek
Penyediaan jumlah tenaga kerja
Jenis keterampilan
Jenis keahlian
Perencanaan tenaga kerja
menyeluruh
Jenis Keahlian/keterampilan
Saat diperlukan

Informasi sumber penyediaan
tenaga kerja mengenai
kuantitas/kualitas yang tersedia
Mobilisasi Tenaga kerja

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

4.4 Disiplin Kerja
Kami selaku Kontraktor akan menetapkan disiplin yang berlaku adalah sebagai
berikut :
1. Jam Kerja
Jam kerja Senin s/d Jumat ( kecuali jam kerja dilapangan masuk setiap hari ).
a) Masuk Kerja : Jam 08.00 WIB.
b) Pulang Kerja : Jam 16.00 WIB.
c) Istirahat : Jam 12.00-13.00 WIB.
Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidkan 3 Lantai, waktu kerja di
kelompokkan menjadi 3 giliran waktu kerja ( disebut shift kerja ) yaitu :
a) Shift 1 : Jam 08.00-16.00 WIB.
b) Shift II : Jam 16.00-22.00 WIB.
c) Shift III : Jam 22.00-03.00 WIB.
2. Alat Pengendalian
Pelaksanaan pekerjaan suatu proyek harus sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Pengendalaian pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan
baik jika sebelumnya dibuat rencana penjadwalan dari setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan agar terjadi penyimpangan. Untuk itu pada setiap proyek
selalu dibuat jadwal pelaksanaan pekerjaan atau lebih dikenal time schedule
.
Time Schedule adalah suatu jadwal atau diagram yang berisi urutan
macam dan volume pekerjaan sebagai fungsi dari waktu dan dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Penentuan time schedule dapat mencakup : macam
pekerjaan, urutan kegiatan pekerjaan dan hubungannya, waktu pelaksanaan ,
volume pekerjaan dan persentasi bobot pekerjaan.
Secara umum pengendalian proyek terdiri dari :
1. Jadwal waktu pelaksanaan dalam bentuk bar chart. Dengan bar chart dapat
diketahui apa yang akan dan akan dilakukan karena tercantum kapan
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

kegiatan itu dapat dimulai dan lama pelaksanaan dapat dibuat juga
hubungan waktu dan prestasi pekerjaan.
2. Jadwal pemakaian peralatan .
3. Jadwal pemesanan dan kedatangan bahan di proyek.
4. Jadwal Ketenagakerjaan.
5. Kurva S
Kurva ini dapat dipakai sebagai pengontrol dan evaluasi pekerjaan yang
telah dikerjakan apabila grafik prestasi kerja tidak menyimpang jauh dari
grafik rencana, maka pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana dan
tidak terjadi keterlambatan.
6. Rencana Kerja dengan metode Arrow Diagram ( CPM = Critical Path
Methode). Dalam rencana kerja dan syarat ditentukan waktu pelaksanaan
Proyek pembangunan Gedung Perkantoran 3 Lantai selama 90 hari.
















Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

BAB V
QUALITY PLAN

5.1 Pelaksanaan Quality Plan
Project Quality Plan ini dibuat sebagai panduan dalam pelaksanaan proses
kerja di Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai Smanti Global Senior
High School. Tahapan proses kerja dilakukan, dengan maksud agar dalam
pelaksanaan dapat dihindari terjadinya ketidaksesuaian, dan untuk memastikan
berjalannya system kerja yang sesuai dengan yang disyaratkan demi menjaga hasil
mutu suatu pekerjaan yang diharapkan.
Project Quality Plan ini merupakan bagian yang saling melengkapi dari
berbagai dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan Smanti Global Senior High
School.
Project Quality Plan ini akan direvisi setiap saat bila dirasakan perlu, sesuai
dengan perkembangan sejalan berlangsungnya Proyek Pembangunan Gedung
Pendidikan 3 Lantai Smanti Global Senior High School. Perubahan pada lingkup
pekerjaan, khususnya yang menyangkut dengan item pekerjaan baru dalam proyek
ini.

5.2 Target Mutu
Seluruh pelaksanaan pekerjaan dalam Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3
Lantai, akan dilaksanakan dengan mancapai target mutu :
1. Pagar, Pintu, Papan Nama Proyek & Akses Pejalan Kaki
Bersi dan rapi
Penerangan cukup
Bentuk dan warna seragam, sesuai standar dan ketentuan
Konstruksi kokoh
Tersedia pintu kecil
Engsel kuat dan mudah dibuka dan ditutup
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Mudah dilalui, relatif terlindungi, tidak becek dan ada rambu penunjuk arah

2. Los Kerja Kayu, Besi dan Gudang Terbuka
Material / barang ditumpuk sesuai jenis
Bersih dan rapi
Lantai kering (terlindungi dari becek)
Tidak mengganggu lalu lintas proyek
Penempatan material sejajar atau tegak lurus bangunan / pagar proyek
Instalasi listrik direncanakan dan aman
Tersedia APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

3. Gudang Tertutup
Penerangan cukup
Bersih dan rapi
Barang tersusun sesuai kebutuhan
Lantai kering
Ada pintu yang dapat dikunci
Tersedia APAR

4. Fasilitas Penunjang di Lokasi
Tersedia APAR
Tersedia musholla, tempat wudhu dan kantin
Toilet pekerja bersih dan tersedia air
Tersedia tempat sampah
TPA sampah
Tersedia tempat cuci mixer (sisa beton)
Tersedia tempat cuci mobil (wash bay)
Ada tempat untuk pakaian kerja
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

Tersedia area bebas merokok (shelter)

5. Barak Pekerja
Ventilasi udara dan penerangan cukup
Tersedia tempat jemur pakaian
MCK bersih dan tersedia air
Lantai kering dan kebersihan terjaga
Design sesuai kapasitas
Tersedia tempat sampah
Tersedia APAR

6. Ruang Genset
Ventilasi udara dan penerangan cukup
Lantai kering (rabat) dan kebersihan terjaga
Tersedia APAR
Konstruksi panel listrik kuat, isi panel sesuai kapasitas dan lokasi
direncanakan
Tersedia tempat sampah

5.3 Prosedur Mutu dan Petunjuk Kerja:
1. Pembesian
a) Melakukan checking terhadap stek yang ada.
b) Penempatan stok besi tidak boleh berhubungan dengan tanah.
c) Besi beton yang sudah bengkok sebaiknya jangan diluruskan kembali.
d) Panjang kai, bengkokan, dan sambungan yang mengacu pada PBI tahun
1971
e) Pengikat besi dengan bendrat harus berbentuk silang.
f) Pembengkokan besi beton pada satu titik tidak boleh dilakukan 2 kali.

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

2. Test Besi Beton
a) Setiap masing-masing diameter harus di test, atau tiap kedatangan 20 ton
tulangan harus dilakukan pengetesan.
b) Setiap kedatangan besi beton harus dilengkapi data test.
c) Pengetesan dilakukan di laboratorium yang terakreditasi.
d) Bahan yang dipakai mutu U-24 atau sesuai spesifikasi.
e) Potongan besi sample yang akan ditest dalam keadaan bersih dan tidak
berkarat.
f) Apabila pengetesan belum dilaksanakan, maka data test dapat dijadikan
acuan sementara.
g) Untuk petugas laboratorium , yang harus diperhatikan :
h) Memastikan diameter , jenis dan panjang besi beton sesuai dan benar.
i) Memastikan potonagn besi sample yang akan di test dalam keadaan bersih
dan tidak berkarat.
j) Mengirirm sample ke laboratorium yang akan ditunjuk.
k) Mengambil data hasil test dan mengevaluasikan.

3. Bekisting Balok dan Pelat lantai
a) Konstruksi bekisting dan perancah harus mampu menahan berat beton cair,
beban yang bekerja.
b) Konstruksi sesuai dengan shop drawing yang sudah memperhatikan hal
tersebut diatas dan sudah mendapatkan persetujuan MK/ Pemberi Tugas.
c) Pabrikasi panel bekisting balok sesuai dengan ukuran yang ditentukan
dimana terdiri dari Side Form dan Bottom Form.
d) Untuk balok tinggi, apabila diperlukan, dipasang tie rood.
e) Pembongkaran Side Form bekisting dapat dilakukan 7 hari setelah
pengecoran.
f) Pembongkaran Botton Form dapat dilakukan setelah kekuatan beton
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

4. Bekisting Kolom
a) Konstruksi bekisting harus kokoh dan kuat dari pengaruh tinggi pengecoran
dan kecepatan pengecoran.
b) Konstruksi sesuai dengan shop drawing yang sudah mendapatkan
persetujuan MK/ Pemberi Tugas.
c) Vertikalitas pemasangan pembesian harus terjamin, pemasangan beton tahu
harus sesuai dengan gambar kerja.
d) Saat penyetelan bekisting sebaiknya dilakukan pengolesan menggunakan
minyak seperti oli, dsb.
e) Saat pembuatan panel bekisting , gunakan balok/kaso yang lurus.
f) Buat gari pinjaman anatar kolom untuk kelurusan kolom satu dengan kolom
lainnya.
g) Periksa seluruh sambungan support, dudukannya, jaraknya sesuai dengan
gambar kerja, pemeriksaan ini dilakukan pasa saat pengecoran akan
dimulai.
h) Sambungan bekisting harus rapat, untuk menghindari kebocoran saat
pengecoran.
i) Kebersihan lokasi kerja bekisting terjamin.
j) Tie rood dipasang bila diperlukan.

5. Pengecoran dengan Pompa
a) Bahan yang disediakan sesuai dengan trial mix yang disetujui.
b) Alat yang digunakan harus berfungsi baik.
c) Tenaga yang bekerja harus memadai.
d) Lokasi pengecoran sudah di cek list pekerjaan sebelumnya.
e) Catatan hasil slump test dan test hasil benda uji merupakan record mutu.



Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

6. Perawatan ( Curing )
a) Curing merupakan pekerjaan perawatan beton yang baru di cor untuk
menjaga beton dari suhu tinggi agar beton yang sedang mengeras tidak
terjadi retak/ pecah-pecah.
b) Bahan yang dipakai adalah air kerja.
c) Perawatan beton dilaksanakan setelah beton cukup kering( beton yang
sudah di cor bila dilewati pekerja tidak meninggalkan bekas pada
permukaannya ).

7. Pembuatan Kubus atau Silinder beton
a. pembuatan kubus / silinder dilakukan dengan :
pembuatan sample kubus/. Silinder beton dilakukan setiap 1 m
3
atau 20
sample untuk pengecoran sejumlah 60-200 m
3
dalam sekali pengecoran.
Setiap kubus/ silinder beton diberi tanda : tanggal pembauatn, kode
lokasi, kode proyek dan mutu beton.
Pembukaan cetakan kubus/ silinder dilakuakn setelah beton 1x 24 jam
dan setelah itu direndam dalam air.
b. Bahan yang digunakan : beton segar dari ready mix.

8. Slump Test Beton
a) pelaksanaan slump test dilakukan setiap mobil mixer dengan kapasitas 7 m
3

dan berlaku untuk beton ready mix.
b) Bahan yang digunakan : beton segar dari ready mix.
c) Pelaksanaan pengecoran dilakukan max 30 menit sejak pelaksanaan slump
test, apabila pengecoran dilakukan lebih dari 30 menit maka harus
dilakukan pengecekan ulang.

9. Pemasangan Batu Bata
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

a) Tukang pasang batu bata harus mempunyai keterampilan yang memadai
dan perbandingan antara tukang dengan kenek hendaknya seimbang sesuai
dengan jenis dan kondisi kerjanya.
b) Untuk bagian dinding yang berhubungan dengan air maka dibuat adukan
kedap air.
c) Pasangan dinding batu bata maksimum 12 m
2
harus dipasang kolom
praktis.
d) Pasangan dinding bata maksimum setinggi 1,5 m harus berhenti selanjutnya
kolom praktis dicor, bisa dilanjutkan setelah umur 1 hari.

10. Pemasangan Plafond Multipleks
a) Seluruh instalasi ME diatas plafod sudah selesai.
b) Rangka plafond harus lurus dan rata.
c) Pekerjaan plafond dilaksanakan setelah bagian atas ruangan tertutup.
d) Rangka plafond dipasang setelah diatas terpasang dan dinding pemabatas
sudah diplester dan diaci.
e) Urutan pemasangan plafond mengikuti urutan dan bertahap.

11. Pemasangan Lantai Keramik
a) Jenis sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui.
b) Permukaan bawah tegel harus kasar.
c) Tebal sesuai dengan ketentuan yang ada.
d) Tidak boleh cacat atau retak rambut.
e) Seluruh warna keramik mendekati sama, kecuali dikehendaki beda.
f) Perlu disortir sebelum dipasang, keramik harus direndam dalam air 1 jam.

5. 4 Sasaran kerja antara lain
1. Struktur
a) Pondasi tidak mengalami penurunan yang ekstrim.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

b) Kolom tidak mengalami tekuk.
c) Balok tidak melendut.
d) Lantai tidak bergelombang. Pekerjaan beton tidak mengalami keropos atau
beton hamil.
e) Atap tidak bocor .

2. Finishing
a) Pekerjaan dinding lurus dan rapi.
b) Pasangan keramik lurus, rapi dan warna seragam.
c) Warna cat seragam.
d) Pemasangan list dan plafond rapi.

3. Mekanikal dan Elektrikal
a) Closet tidak bocor.
b) Instalasi kabel& pipa rapi.
c) Instalasi tata udara berfungsi dengan baik.

4. Lansekap
a) Taman tersusun rapih.
b) Saluran keliling gedung dan sumur resapan berfungsi dengan baik.

5.5 Tujuan dari Project Quality Plan
1. Meminimalkan terjadinya keluhan dari Pemberi Tugas.
2. Meminimalkan Kegagalan pada saat serah terima I.
3. Proyek selesi tepat waktu.

5. 6 Aktivitas Quality dalam menjada mutu
1. Melakukan test material dan inspeksi.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

2. Membuat schedule dan test serta memastikan berjalannya proses inspeksi dan
test oleh bagian yang berwenang.
3. Melaporkan hasil inspeksi material tertentu dari laboratorium yang ditunjuk.
4. Membuat data statistik terhadap hasil laboratorium yang ada.
5. Melakukan pendataan lokasi sesuai dengan hasil test laboratorium.
6. Mengidentifikasi , mengendalikan dan menindaklanjuti penyempurnaan atas
pelaksanaan inspeksi dan test.
7. Melakukan penyusunan laopran hasil inspeksi dan pengujian serta
memonitoring jika terjadi ketidaksesuian.
8. Melakukan test material sesuai yang disyaratkan di kontrak.
9. Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu dan pengendalian serta
pemeliharaan bersama-sama dalam team.
10. Melakukan kunjngan pabrik, Work Shop untuk memastikan terjadinya proses
pencapaian mutu sesuai yang diharapkan.















Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART MENCEGAH BOBOK BONGKAR BETON






TIDAK






PERBAIKAN










Gambar 5-1. Flow Chart Mencegah Bobok Bongkar Beton

Membuat Shop Drawing Struktur, Arsutek dan ME
Dilaksanakan dilapangan

Tanda Tangan Check List bersama
MULAI

Dimintakan Persetujuan
Check List oleh
pelaksana ME, Struktur,
Arsitektur
SELESAI
OK
SELESAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PEMERIKSAAN BESI KOLOM








TIDAK SESUAI


SESUAI

TIDAK SESUAI


SESUAI

TIDAK SESUAI








Gambar 5-2. Flow Chart Pemeriksaan Besi Kolom
CHECK BESI KOLOM
DITAMBAH
DIGANTI
PERBAIKI
CHECK
CHECK
DIAMETE
R
CHECK
TERHADAP
POSISI
MULAI
SELESAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PEMERIKSAAN BESI PELAT







TIDAK SESUAI



SESUAI

TIDAK SESUAI


SESUAI


TIDAK SESUAI







Gambar 5-3. Flow Chart Pemeriksaan Besi Pelat
CHECK BESI PELAT
DIPERBAIKI
DIGANTI
PERBAIKI
CHECK
JARAK
CHECK
DIAMETER
CHECK
TERHADAP
OVERLAP
SELESAI
MULAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PEMERIKSAAN BEKISTING









TIDAK SESUAI


SESUAI


TIDAK SESUAI




TIDAK SESUAI


SESUAI




Gambar 5-4. Flow Chart Pemeriksaan Bekisting
BEKISTING
BALOK,PLAT & KOLOM
DIPERBAIKI
PERBAIKI
PERBAIKI
MULAI
CHECK
POSISI
CHECK
DIMENSI
CHECK
ELEVASI
SELESAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PEMERIKSAAN BESI BALOK








TIDAK SESUAI

OK

TIDAK SESUAI


OK

TIDAK SESUAI

OK




OK



Gambar 5-5. Flow Chart Pemeriksaan Besi Balok
CHECK BESI BALOK
DITAMBAH
GANTI
PERBAIKI
DIPERBAIKI
MULAI
JMLH
BESI
CHECK
DIAMETE
R
CHECK
JARAK
CHECK
POSISI TUL
SELESAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PERBAIKAN GAGAL BETON














MASUK


TIDAK MASUK




Gambar 5-6. Flow Chart Perbaikan Gagal Beton






IDENTIFIKASI
KERUSAKAN BETON
DIPERBAIKI
DENGAN SIKA
BONGKAR
MULAI
BERAT
SELESAI
RINGAN
LOADING
TEST
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU BETON







TIDAK MASUK


MASUK
















Gambar 5-7. Flow Chart Pengendalian Mutu Beton

BETON READY MIX
BENDA UJI
COR BETON
DITOLAK
DIRENDAM
TEST SESUAI
UMUR
CHECK
SLUMP
MULAI
SELESAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU BESI







TIDAK MASUK


MASUK




TIDAK MASUK


MASUK










Gambar 5-8. Flow Chart Pengendalian Mutu Besi
BESI SAMPAI DI SITE
GUDANG
DITOLAK
TOLAK
DIKEMBALIKAN KE
PABRIK
CHECK MILL
SET
SELESAI
TEST
BESI
DIPRODUKSI
MULAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3


FLOW CHART PEMELIHARAAN MUTU BETON

























Gambar 5-9. Flow Chart Pemeliharaan Mutu Beton


BETON KOLOM HASIL
COR
MULAI
BUNGKUS
KOLOM
DENGAN
KARUNG
SIRAM KOLOM DENGAN
AIR MINIMAL 3X SEHARI
SELESAI
MULAI
BETON PLAT HASIL
COR
BUAT
TANGGUL
KELILING
TEPI PLAT
RENDAM DENGAN AIR
PBI. 14 HARI
SELESAI
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

BAB VI
SAFETY PLAN

6.1 Pokok Perhatian Untuk Kegiatan K3
A. Yang berhubungan dengan kegiatan K3 Proyek, rawan terhadap hal-hal :
1. Pekerja yang tidur dibarak pekerja, serta kebersihan makanan dan
minuman.
2. Kecelakaan atas orang maupun barang/ alat :
a) Mesin Ambruk
b) Jatuh
c) Kejatuhan benda
d) Terperosok lubang
e) Tergelincir
f) Terkena aliran listrik.
3. Kebakaran di :
a) Lokasi bangunan
b) Barak Pekerja
c) Lingkungan sekitar bangunan
d) Warung
e) Kantor proyek.
f) Gudang
B. Yang berhubungan dengan sifat proyek :
a) Ditengah Kota
b) Waktu pelaksanaan yang relative singkat
c) Nilai Kontrak cukup Besar




Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

6.2 Resiko Kecelakaan dan Pengendalian Resiko
NO

NAMA KEGIATAN POTENSI BAHAYA PENGENDALIAN
RESIKO
1 High Risk
Naik gondola untuk pemasangan
leading
-Vibrasi
-Heat stress
-Terpeleset
-Terjatuh
-Terputus
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Mengganti dengan alat
yang minimal vibrasi
- Check alat-alat secara
berkala
2 Memotong keramik & besi -Noise
-Vibrasi
-Terpotong
-Debu

- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD seperti
Eyer plug, masker
- Mengganti dengan alat
yang minimal vibrasi
3 Mengelas Besi -Panas
-Terbakar
-Keracunan terhirup
-Uap logam
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Minimalisasi waktu
pengerjaan pengelasan
4 Mengebor Tanah -Vibrasi
-Heat stress
-Terpeleset
-Terjatuh
-Noise
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Substitusi alat yang
rendah
akan vibrasi
- Check alat-alat secara
berkala
5 Memotong kayu dengan gergaji -Terpotong
-Terhirup debu kayu
-Tertusuk serpihan
kayu
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Check alat-alat secara
berkala
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

-Terjatuh
6 Mengecat Dinding dengan bahan
alkalin
-Terhirup bahan
kimia
Campuran dari cat
-Terbakar
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Substitusi dengan
bahan
Kimia yang tidak
berbahaya
7 Middle Risk
Membuat lubang untuk
Pembuangan air kotor
-Terpeleset
-Terjatuh
-Heat stress
- Musculokletal
Disorder
- Syndrom
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Check alat-alat secara
berkala
8 Memasang plafon -Terpeleset
-Terjatuh
-Heat stress
- Musculokletal
Disorder
- Syndrom
- gypsum
- vibrasi
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Mengganti dengan alat
yang minimal vibrasi

9 Low Risk
Memasang partisi
-Terjatuh
- Musculokletal
Disorder
- Syndrom
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Bila memasang partisi
Gunakan alat bantu
untuk \
Menyanggah partisi &
Mengurangi beban tubuh

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

10 Mengaci -Terjatuh
-Heat stress
-Terhirup debu
- Allergi
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Gunakan alat yang
tidak
Berbahaya buat pekerja
11 Mengangkat tanah -Terpeleset
-Terjatuh
-Heat stress
- Musculokletal
Disorder
- Syndrom
- Infeksi biologi
- Pembuatan SOP
- Pemakaian APD
- Substitusi alat yang
rendah
akan vibrasi


6.3 Prosedur Kegiatan K3 Di Lapangan
1. Kerjasama dengan instansi yang terkait K3.
Kerjasama dengan instansi yang terkait dalam K3 sangat penting. Instansi
tersebut adalah :
a) Depnaker
b) Polisi
c) Rumah sakit
Hubungan awal yang dimulai dengan pendaftaran proyek ke Depnaker dan
pemberitahuan ke instansi pemerintah setempat perlu dijaga dengan hubungan
informal yang lain supaya bila ada masalah K3 cepat tertangani dengan baik.
Untuk proyek tertentu (misalnya yang cukup terpencil atau rawan terhadap
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja) perlu menjalin kerjasama dengan
rumah sakit terdekat.
2. Pengawasan Pelaksanaan K3
Pengawasan pelaksanaan K3 meliputi kegiatan :

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

a. Safety Plan
Suatu team yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli
selama kira-kira 1 atau 2 jam ( tergantung lingkp proyek ). Dalam patroli,
masing-masing anggota safety control mencatat hal-hal yang tidak sesuai
ketentuan.
Ketentuan / tolah ukur adalah :
1) Safety Plan
2) Panduan K3
3) Hal-hal yang secara teknis mengandung resiko berbahaya.
Periode patroli bias 1 x dalam seminngu.
b. Safety Supervisor
Petugas ditunjuk oleh manager proyek yang seacara terus-menerus
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilihat dari
segi K3. Safety Supervisor berwenang menegur dan memberikan instruksi
langsung terhadap Superitendent bila ada pelaksanaan pekerjaan yang
mengandung resiko bahaya.
c. Safety Meeting
Meeting Proyek membahas hasil/ laporan dari safety control maupaun hasil
laporan Safety Supervisor . Yang paling utama dalam Safety Meeting
adalah :
1. Perbaikan atas pelaksanaan kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan
K3.
2. Perbaikan system kerja untuk mencegah penyimpangan tidak terulang
kembali.
3. Pelaporan dan Penangganan Kecelakaan
Pelaporan dan Penangganan Kecelakaan terdiri dari :
1. Pelaporan dan Penangganan Kecelakaan Ringan
2. Pelaporan dan Penangganan Kecelakaan Berat
3. Pelaporan dan Penangganan Kecelakaan dengan korban meninggal
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

4. Pelaporan dan Penangganan Kecelakaan Peralatan Berat
4. Pelatihan Program K3
Pelatihan Program K3 terbagi menjadi :
1. Pelatihan secara umum
Materi pelatihan ini bersifat umum yaitu panduan tentang K3 diproyek.
2. Pelatihan khusus proyek
Pelatihan khusus proyek diberikan pada :
a) Saat awal proyek.
b) Saat ditengah pelaksanaan proyek
Materinya meliputi :
a) Pengetahuan umum tentang K3
b) Safety Plan proyek yang bersangkutan.
Pesertanya dalah seluruh petugas yang terkait dalam pelaksanaan proyek.
3. Pelatihan / Penjelasan kegaiatan proyek.
Pelatihan / Penjelasan kegaiatan proyek adalah khusus untuk kegiatan
tertentu saja yang dipertimbangkan memiliki resiko kecelakaan dan
langsung dijelaskan kepada pengawas saat akan memulai pekerjaan.

6.4 Perlengkapan dan Peralatan Penunjang K3
1. Promosi Program K3
1. Pemasangan bendera K3, Bendera RI, Bendera Perusahaan.
2. Pemasangan sign Board K3, Berupa :
a) Slogan yang mengingatkan akan perlunya bekerja dengan selamat.
b) Gambar/Pamflet dapat dipasang dikantor proyek atau lokasi pekerjaan
dilapangan.
2. Sarana Peralatan Untuk K3
Sarana Peralatan Untuk K3 terdiri dari :
a. Yang melekat pada orang
1) Topi helm
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

2) Sepatu lapangan
3) Sabuk pengaman ( untuk pekerja di tempat tinggi ).
4) Sarung tangan
5) Masker pengaman untuk gas yang beracun
6) Kacamata las
7) Obat K3
b. Sarana Peralatan Lingkungan
1. Tabung Pengaman kebakaran pada ruang antara lain :
a) Kantor proyek.
b) Gudang Bahan bakar.
c) Gudang Material .
d) Ruang genset .
e) Los kerja.
f) Mess Karyawan.
g) Barak Tenaga Kerja.
2. Pagar Pengaman terdiri dari :
a) Pagar yang kuat.
b) Ali warna kuning tanda pembatas peringatan.
3. Penangkal petir darurat
4. Pemeliharaan jalan kerja
5. Jaring pengaman pada bangunan tinggi
c. Rambu rambu peringatan
Rambu rambu peringatan terdiri dari :
1) Peringatan bahaya dari atas.
2) Peringatan bahaya benturan kepala.
3) Peringatan bahaya longsoran.
4) Peringatan bahaya api/ kebakaran.
5) Peringatan bahaya tersengat listrik.
6) Petunjuk ketinggian .
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

7) Petunjuk jalur instalasi listrik sementara.
8) Petunjuk batas ketinggian penumpukan material.
9) Larangan memasuki areal tertentu.
10) Larangan membawa bahan yang berbahaya.
11) Petunjuk untuk melapor ( keluar-masuk proyek).
12) Peringatan untuk memakai alat pengaman .
13) Peringatan adalah alat yang berbahaya.
14) Peringatan masuk untuk lokasi genset ( untuk orang tertentu).

Adapun contoh gambar rambu-rambu K3 yaitu :




DILARANG DISINI PAKAILAH PELINDUNG MATA
TEMPAT BERBAHAYA



PAKAILAH
PELINDUNG TANGAN PAKAILAH SEPATU PAKAILAH MASKER






PAKAILAH SAFETY BELT PAKAI PELINDUNG MUKA

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3






HATI-HATI DI TANGGA AWAS BAHAYA API AWAS BAHAYA LISTRIK






DILARANG MEROKOK PAKAI PELIDUNG KEPALA AWAS BAHAYA LEDAKAN






AREA MEROKOK AWAS KEJATUHAN BARANG AWAS BAHAYA RACUN

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3



Catatan :
Ada pemahaman keliru, yairu bahwa kalau sudah memenuhi saran peralatan K3
berarti sudah memenhuhi persyaratan K3. Padahal peralatan K3 yang benar adalah
bila memenuhi 3 hal sebagai berikut :
1. Orangnya
Orang ( Pengawas dan tenaga kerja ) punya sikap yang benar, yaitu :
a) Punya pengetahuan dan keterampilan K3.
b) Berperilaku sesuai dengan ketentuan K3.
c) Sehat jasmani dan rohani.
2. Mesin/alat kerja sesuai dengan ketentuan K3.
3. Lingkungan kerja sesaui dengan ketentuan. Lengkungan kerja meliputi :
a) Lay Out planning ( Perencanaan tata letak ).
b) House Keeping ( Pemeliharaan alat Rumah Tangga )
c) Penerangan dan Ventilasi.

Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

3. Penataan Lingkungan
a. Lay Out Planning ( Perencanaan tata letak )
Perencanaan tata letak harus diatru sedemikian rupa sehungga orang dan
alat kerja tidak saling terganggu, tetapi justru salin mendukung sehingga
dapa dicapai pelaksanaan yang produktifitas tinggi dan aman.
Faktor yang perlu dipertimabangkan adalah :
1) Dimensi, posisi dan elevasi.
2) Gerakan manusia dan alat.
3) Suara
4) Getaran
5) Cahaya dan sirkulasi udara.
b. House Keeping
Kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3. Sarana
kebersihan dan kerapihan untuk program K3 terdiri dari :
1) Penyediaan air bersih yang cukup.
2) Penyediaan WC
3) Penyediaan Musholla yang bersih dan terawat
4) Penyediaan bak samapah pada lokasi yang diperlukan
5) Penyediaan saluran pembuangan limbah
6) Pembersihan sampah-sampah secara beraturan
Kerapihan penempatan alat kerta dilapangan setelah dipakai (
Scaffolding, pipe support, pipa, jack base, concrete vibrator, lampu
penerangan dll ).






Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

BAB VII
SITE INSTALASI

Rancangan tata letak pekerjaan dilapangan kami gambarkan dengan skala yang
menunjukkan letak direksi keet, kantor subkon, gudang tertutup, barak pekerja, pos
satpam, lokasi pembesian, lokasi perakitan bekisting, letak lampu sorot, jalan masuk dan
jalan keluar serta fasilitas lainnya.
Demi kelancaran jalannya proyek, perencanaan tata letak lapangan harus dibuat
seefisien dan seefektif mungkin. Untuk melindungi pekerjaan guna menjamin keselamatan
umum dan memudahkan arus lalu lintas yang dilalui atau disekitar lokasi proyek, maka
kami selaku kontraktor harus memasang dan mengatur rambu-rambu, lampu penerangan,
sinyal, barikade, rintangan dan fasilitas lainnya pada setiap tempat dimana operasi
pembangunan yang akan mengganggu pengguna jalan dan pada tempat-tempat rawan
maupun persimpangan disekitar lokasi proyek.

Pentingnya tata letak lapangan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan suatu
Proyek sehingga tata letak lapangan yang kami design sebagai berikut:
A. Pagar Pembatas
Jenis pagar pembatas pada proyek ini yaitu pagar tertutup dengan
ketinggian 2 m.
B. Pos Keamanan
Pos Satpam berada dekat pintu utama. Berfungsi untuk mencatat tamu-
tamu proyek mengenai identitas ataupun keperluannya, mencatat dan memeriksa
kendaraan yang keluar masuk proyek (kendaraan tamu maupun kendaraan yang
membawa material) dan lain-lain. Dibuat dari konstruksi kayu sederhana dengan
ukuran bangunan 2 x 2 m.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

C. Pintu Masuk-Keluar
Pintu Masuk- keluarnya pada proyek yang berfungsi untuk keluar
masuknya kendaraan, baik kendaraan biasa, pengangkut material dan alat berat
serta tamu dan staf proyek dengan ukuran pintu 2m x 5m.

D. Direksi Keet
Dibuat didekat lokasi proyek, dan memiliki letak yang strategis, pada areal
yang cukup luas dan mampu menjadi tempat penyimpanan bahan material dan
kantor sementara bagi kontraktor, konsultan, dan pemberi tugas. Direksi Keet ini
dilengkapi dengan sarana sanitasi, telepon dan faxmili. Direksi Keet memiliki
ukuran bangunan 5 x 7 m.

E. Bedeng Pekerja
Barak pekerja digunakan sebagai tempat beristirahatnya pekerja dan tempat
menginap atau tidur dengan tujuan agar mencegah keterlambatan datang ke lokasi
proyek dan memberi waktu yang cukup untuk beristirahat. Barak Pekerja memiliki
ukuran bangunan yaitu 4 x 8 meter persegi. Barak pekerja terletak disamping
proyek agar tidak mengganggu aktifitas proyek. Disediakan juga sarana sanitasi
dan sarana ibadah.
F. Gudang
Gudang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan ataupun alat-alat yang
tidak tahan terhadap perubahan cuaca dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Terdiri dari gudang material dan alat. Di dalam gudang terdapat ruang bengkel
yang akan digunakan untuk merakit baja profil pada pekerjaan atap. Gudang
dengan ukuran 5 x 7 meter persegi.
G. Genset
Merupakan sumber listrik bagi kegiatan proyek. Posisi genset diletakkan di
dekat pintu masuk namun berjauhan dari direksi keet. Hal ini dimaksudkan untuk
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II LAPORAN II GENERAL CONTRACTOR

Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 3

menghindari kebisingan dari bunyi mesin genset. Ruang genset dan tangki air
dengan ukuran 1,5 x 2,5 meter persegi.
H. Lampu
Lampu kerja ditempatkan pada lokasi pekerjaan yaitu pada setiap sudut
proyek, dan tempat lainnya yang dianggap perlu lampu.Berfungsi sebagai
penerangan untuk pekerjaan yang dilaksanakan malam hari.
I. Los Kerja
Letak los kerja berdekatan dengan tempat penyimpanan material yang
bersangkutan. Dengan tujuan untuk memudahkan pendistribusian material
sehingga mempercepat dalam proses pengerjaan. Los kerja berfungsi sebagai
bengkel kerja untuk pekerjaan tulangan, panel bekisting dan lain-lain.
Mempunyai ukuran 4 x 8 meter persegi.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II- LAPORAN II GENERAL
CONTRACTOR


Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 96

BAB VIII
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan :
1. Dalam proposal teknis ini berisi Pendahuluan, Data Teknis dan Metode
Pelaksanaan Konstruksi, Organisasi Proyek, Sumber Daya (material, alat, tenaga
kerja, waktu kerja), Quality Plan dan Safety Plan.
2. Ditinjau dari metode pelaksanaan, material serta tenaga kerja diharapkan proyek
ini dapat berjalan dengan baik dan mencapai mutu yang sesuai dengan rencana.
3. Mengingat struktur atas dan bawah proyek ini merupakan dua konstruksi yang
berbeda ( beton dan baja), maka pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan dengan
akurat.
4. Ditinjau dari waktu pelaksanaanya diharapkan proyek ini dapat selesai tepat pada
waktunya.

8.2 Saran
Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek, banyak kita temukan
permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dengan adanya suatu saran atau
rekomendasi diharapkan permasalahan yang terjadi dapat diperkecil sehingga
kesalahan-kesalahan akibat kurangnya pengawasan dari suatu pekerjaan dapat di
eliminir. Ada beberapa saran yang berkenaan dengan pelaksanaan suatu proyek,
diantaranya yaitu :
1. Jika ada permasalahan dalam melaksanakan suatu pekerjaan maka haruslah di
musyawarahkan dan harus di cari solusinya dalam rapat koordinasi. Sehingga
semua pihak-pihak yang terkait dalam proyek dapat mengetahui permasalahan
tersebut dan dapat di selesaikan secara baik dan benar.
2. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan kita harus mengutamakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) agar tercipta sebuah lingkungan kerja yang kondusif.
Dengan adanya sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu proyek
diharapkan dapat memperkecil tingkat kecelakaan bahkan zero acident.
Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II- LAPORAN II GENERAL
CONTRACTOR


Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 96

3. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan harus diawasi secara ketat. Dengan adanya
pengawasan yang ketat tersebut diharapkan kesalahan-kesalahan yang terjadi
dapat diperkecil sehingga tidak terjadi penambahan pekerjaan akibat kesalahan
pada pekerjaan tersebut.
4. Keberhasilan dan kelancaran pembangunan suatu proyek tergantung dari adanya
koordinasi yang baik antara elemen-elemen struktur organisasi proyek. Tiap
elemen organisasi tersebut haruslah mengetahui dan melaksanakan apa yang
menjadi tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya. Setiap ada perubahan
akibat perencanaan maka pihak-pihak yang terlibat harus segera di beritahukan
agar tidak terjadi salah komunikasi.
5. Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan kita harus merencanakan segala
sesuatunya secara matang seprti metode pelaksanaan, material yang digunakan,
tenaga kerja yang diperlukan dan waktu yang di butuhkan dalam menyelesaikan
pekerjaan tersebut. Dengan adanya perencanaan yang matang tersebut diharapkan
suatu pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.



















Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan 3 Lantai
PROJECT WORK II- LAPORAN II GENERAL
CONTRACTOR


Anggie Pratiwi (1107030158)
Kelas 3 Gedung 1 Pagi 96

Anda mungkin juga menyukai