Anda di halaman 1dari 79

SPESIFIKASI TEKNIS

DAN
( METODE KONSTRUKSI )

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE

LOKASI

KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE


PROVINSI ACEH

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE


DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Jln. Prof. A. Madjid Ibrahim Tijue - Sigli

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE

BAB I
PENDAHULUAN

1. Setiap pelaksanaan pekerjaan kontruksi di mulai dari proses kerja sama untuk
mencapai titik pembangunan yang optimal dalam melakukan proses administrasi
maupun pelaksanaan konstruksi di lapangan, baik rekanan yang melaksanakan
pembagunan konstruksi harus memberi tau kepada pengawas dan instansi terkait
apabila pelaksanaan konstruksi akan di mulai, pekerjaan yang akan dilaksanakan
adalah Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie, Rekanan harus mendapatkan
arahan-arahan dari pemberi tugas dan pengawas lapangan secara teknis di lapangan,
agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
kontruksi dapat berlangsung operasional dan efektif.

2. Pelaksanaan Kontruksi harus dilakukan oleh pemberi jasa pelaksana yang kompeten
dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga kerja dan bahan atau
peralatan kerja di lapangan sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

3. Kontraktor pelaksana bertujuan secara umum mengerjakan pekerjaan kontruksi dari


segi pelaksanaan sesuai dengan gambar bestek dan RAB yang telah di cantumkan ke
dalam kontrak kerja,serta mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan yang tepat.

4. Kinerja pelaksanaan kontruksi sangat ditentukan oleh kualitas dan intersitas


pelaksanaan, serta yang secara menyuluruh dapat dilakukan kegiatannya berdasarkan
Spesifikasi Teknis yang telah disepakati.

PASAL I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan Teknis Umum merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
Pekerjaan bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Lapangan Tembak
Polres Pidie, Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar
rencana, BQ dan Spesifikasi Teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana
kerja dan syarat-syarat ini, meliputi antara lain :

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMK3)
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Pondasi
METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE
5. Pekerjaan Beton Bertulang
6. Pekerjaan Pasangan
7. Pekerjaan Penutup Lantai
8. Pekerjaan Plafond
9. Pekerjaan Pintu Dan Jendela
10. Pekerjaan Rangka Dan Atap
11. Pekerjaan Sanitair
12. Pekerjaan Listrik
13. Pekerjaan Arsitektural
14. Pekerjaan Pengecatan
15. Pekerjaan Pijakan Tembak
16. Pekerjaan Lain-Lain

2. Pekerjaan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, Bahan-bahan dan alat-alat serta
segala sesuatu yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
syarat-syarat tertentu.

PASAL 2
NAMA DAN ORGANISASI PEMBERI TUGAS
PENGADAAN KONSTRUKSI

1. Pemberi Tugas adalah :


a. Pengguna Anggaran/Pengguna Barang:
Nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : THANTAWI, ST
Proyek /Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten
Pidie

b. Tim Teknis Pendukung


Untuk Kegiatan Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Nama : Yuswadi, ST
Proyek /Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten
Pidie

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PASAL 3
PERSEDIAAN PENDANAAN KONSTRUKSI

Pelaksanaan Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie, bersumber dari dana:

1. Sumber Dana : APBK Pidie (DAU) – Tahun Anggaran 2023


2. Pagu Anggaran : Rp. 330.000.000,- (Tiga ratus tiga puluh juta rupiah termasuk
PPN)
3. HPS : Rp. 329.995.000,- (Tiga ratus dua puluh sembilan juta sembilan
ratus sembilan puluh lima ribu rupiah termasuk PPN)

PASAL 4
RUANG LINGKUP LOKASI PEKERJAAN
DAN FASILITAS PENUNJANG

1. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana adalah berpedoman
pada ketentuan yang khususnya teknis pembangunan gedung negara, berdasarkan
peraturan pemerintah Nomor : 16 tahun 2021 tentang bangunan gedung.

2. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :

Melaksanakan dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan pembangunan


kontruksi yang akan dijadikan dasar pelaksanaan pada lapangan.
Mengerjakan dan Meneliti bahan material,peralatan yang digunakan pada
kontruksi dan metoda pelaksanaan, serta mengerjakan sesuai waktu yang telah di
tentukan pada dokumen kontrak.
Mengerjakan Pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju percapaian volume / realisasi fisik sesuai dengan schedule.
Mengenal bahan material yang untuk digunakan pada kegiatan pembangunan fisik
sesuai spek teknis
Meneliti gambar-gambar kerja pada lapangan dan melaksanakanya dengan sesuai
gambar tersebut.
Menjaga keamanan lingkungan terhadap pembangunan yang dilaksanakan pada
tempat yang ramai dan penuh penduduk agar pekerjaan bisa melaksanakan
sesuain yang di inginkan.
Menjaga keamanan para pekerjaan yang sedang melaksanakan pekerjaan dari
kontruksi yang berbahaya.

3. Lokasi Pekerjaan Proyek :


Pelaksanaan Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie,

Lokasi : Gintong
Kecamatan : Grong - Grong
Provinsi : Aceh

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


1. Lokasi terletak dalam kecamatan di Kabupaten Pidie.
2. Bangunan berdekatan dengan jalan.
3. Aksesibilitas Lahan relatif mudah dicapai dengan kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi serta mobilitas proyek.
4. Fasilitas Penunjang yang di sediakan oleh PPTK/PPK/KPA (Gambar, Spek teknis
dan Lokasi Pelaksanaan);-

PASAL 5
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENGGUNA DAN PENYEDIA JASA
DALAM PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. Umum :
Pihak-pihak yang terlibat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terdiri dari:
a. Penyelenggara Infrastruktur; dan
b. Penyelenggara Proyek.
Penyelenggara Infrastruktur merupakan pengguna jasa yang memiliki fungsi
penjaminan keselamatan konstruksi.
Penjamin Keselamatan konstruksi pada Unit Organisasi merupakan unsur pendukung
pada struktur penyelenggara proyek dan tidak terlibat secara langsung dalam
pengambilan keputusan terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang memiliki
fungsi:
a. Perumusan kebijakan;
b. Pembinaan teknis; dan
c. Pengawasan pelaksanaan kebijakan.

Penjamin keselamatan Konstruksi memiliki tugas sebagai berikut:


a. Menyusun standar dan pedoman teknis yang berlaku pada masing-masing unit
organisasi;
b. Melakukan bimbingan teknis;
c. Melakukan pemantuan dan evaluasi serta pelaporan.

Penyelenggara Proyek merupakan pengguna jasa dan penyedia jasa yang melakukan
penjaminan dan/atau pengendalian keselamatan konstruksi, yaitu unit organisasi atau
orang yang terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan terkait pelaksanaan
konstruksi, yang memiliki fungsi:
a. Penanggung Jawab penyelenggaraan
b. Fasilitasi dan Koordinasi Penerapan SMKK
c. Penjaminan dan Pengendalian Penerapan SMKK di Pekerjaan Konstruksi

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Penjamin mutu dalam proyek memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melakukan Penerapan dan Pelaporan penerapan SMKK
b. Melakukan Pengendalian proses penerapan SMKK
c. Melaksanakan Pengawasan Pekerjaan

PASAL 6
PERATURAN-PERATURAN STANDAR TEKNIS YANG MENGIKAT

1. Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Ini Standar standar yang dipakai menjadi acuan
termasuk, namun tidak terbatas pada standar yang dicantumkan dibawah ini:
 Peraturan Beton Indonesia disingkat SKSNIT15-1991-03.
 Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.
 Pedoman Tata Cara PenyelenggaraanPembangunan Bangunan Gedung Negara
oleh Departemen Pekerjaan Umum.
 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
 Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1981 beserta
Pedomannya.
 Peraturan Portland Cemend Indonesia 1973 (NI.8-1972).
 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesiadi singkat PUBI-1982. (NI.-3)
 Peraturan Cat Indonesia–N4.
 Peraturan Bangunan Nasional PBN-1978

2. Untuk bahan yang belum mempunyai peraturan di Indonesia harus di pakai syarat-
syarat yang ditetapkan oleh pabrik yang membuat bahan tersebut.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL I
PERSYARATAN UMUM BAHAN/MATERIAL

Lampiran persaratan umum terhadap bahan material yang digunakan pada pekerjaan
Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie adalah:

No JENIS BAHAN SPESIFIKASI


MATERIAL

1 Air a. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan–pekerjaan


dilapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung
bahan–bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung organisme
yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak.
Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971)
dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh yang berwajib
dengan biaya ditanggung oleh pihak Kontraktor.
b. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan
untuk dipakai dalam adukan campuran konstruksi.
c. Kandungan chlorida tidak melebihi 500 p.p.m dan kombinasi
sulfat (SO3) tidak melebihi 1000 p.p.m. Apabila dipandang perlu.
Konsultan Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya air
yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

2 Semen a. Semen menggunakan Merk Andalas atau Merk Padang dan ber
TKDN minimal 86.20% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin
b. Semua semen yang digunakan Semen Padang, Andalas adalah
semen Portland yang sesuai dengan syarat-syarat Peraturan
Semen Portland Indonesia (NI.8-1972).
c. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama
(tidak diperkenankan menggunakan bermacam - macam
jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama),
dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong
semen yang masih disegel dan tidak pecah.
d. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan.
Harus diterimakan dalam zak (kantong) asli dari pabriknya
dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang yang
cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air, diletakan pada

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. zak-zak
semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m atau maximum 10 zak, setiap pengiriman baru
harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
e. Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan-
kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, membatu,
dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang
telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling
lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

3 Besi a. Rangka Plafond menggunakan produk dalam negeri dan ber


TKDN minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.

b. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat,


Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971).
c. Besi Beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U - 24
(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2)
d. Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan
tidak cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
e. Dari jenis baja mutu U-24 untuk < 12 mm Bahan tersebut dalam
segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan PBI 1971.
f. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-
ketentuan di atas, harus mendapat persetujuan pengawas.
g. Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture)
dan tidak diperkenankan untuk mencampur-adukan bermacam-
macam sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi.
Setiap pengiriman ke site harus disertakan dengan Mill
Certificate.
h. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-
gambar atau mendapat persetujuan pengawas. Hubungan antara
besi beton satu dengan yang lainnya harus menggunakan kawat
beton, diikat dengan teguh, tidak bergeser selama pengecoran
beton dan tidak menyentuh lantai kerja atau papan acuan.
Sebelum beton dicor, besi beton harus bebas dari
minyak, kotoran, cat, karet lepas, kulit giling atau bahan-bahan
lain yang merusak. Semua besi beton harus dipasang pada posisi
yang tepat.
i. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena
kwalitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas,
harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


tertulis dari pengawas, dalam waktu 2 x 24 jam.

4 Tanah a. Tanah Timbun menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Timbunan 100%
b. Urugan yang digunakan adalah tanah yang di ambil dari bekas
galian di Tempat Galian C Tanah untuk urugan bawah lantai
harus sesuai dengan spesifikasi.
c. Bahan timbunan harus bebas dari kotoran, tumbuhan, batu-
batuan atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
d. Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak
lebih dari 20 cm gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang
merata untuk seluruh ketebalannya. Tanah urugan harus
dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk mencapai
kepadatan yang disyaratkan.
e. Pemborong dengan semua cara yang disetujui Konsultan
Pengawas harus menjamin agar tidak terjadi genangan-genangan
air yang dapat mengganggu/ merusak semua pekerjaan
galian/urugan.

5 Pasir Urug a. Pasir Urug menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
100%.
b. Ukuran variatif dan teksturnya cenderung kasar.
c. Pasir urug biasanya terdiri dari pasir sisa ayakan, pasir sedot,
pasir cuci, dan sejenisnya.
d. Pasir ini digunakan untuk menyebar beban permukaan tanah.

6 Agregat Kasar a. Agregat Kasar (Kerikil dan/atau batu pecah) menggunakan


(kerikil produk dalam negeri dan ber TKDN 100%
dan/atau batu b. Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil
pecah) desintegrasi alami dari batu-batuan atau batu pecah yang
diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar butir lebih kecil
dari 30 mm, keras, kuat dan bebas dari lumpur, tanah liat dan
bahan-bahan organik.
c. Gradasi dari agregat kasar harus sesuai dengan PBI – 1971.
d. Butir-butir harus terdiri dari berbagai ukuran seperti dinyatakan
di PBI - 1971 NI -2. Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat;
sisa di atas ayakan 4 mm,harus berkisar antara 90% dan 98%
berat, selisih antara sisa-sisa kumulatif di atasdua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat.
e. Mutu koral ; butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu
pecah jumlah butir-butir pipih maksimum 20% bersih, tidak
mengandung zat-zat aktif alkali, bersifat kekal, tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


f. Sifat kekal diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai
berikut : (a) Jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur
maksimum 12% dan (b) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian
yang hancur maksimum 18%.
g. Kekerasan butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudeloff dengan beban penguji 20t, harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut : (a) Tidak terjadi pembubukan
sampai fraksi 9.5 - 19 mm lebih dari 24% berat. Dan (b) Tidak
terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm lebih dari 22% atau
dengan mesin pengaus Los Angeles, tidak boleh terjadi
kehilangan berat lebih dari 50%.
h. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat
kering) yang diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang melalui
ayakan 0.063 mm apabila kadar lumpur melalui 1% maka agregat
kasar harus dicuci.
i. Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat
merusak beton.
j. Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian rupa agar
terlindung dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.

7 Batu a. Batu Mangga / Batu kosong menggunakan produk dalam negeri


Mangga/Batu dan ber TKDN 100%.
kosong b. Batu kosong harus terdiri dari batu yang keras dan awet .
c. Batu kosong haruslah demensi minimum 200 mm.
d. Keausan agragat dengan mesin Los Angeles harus kurang dari
40%
e. Berat jenis kering lebih besar dari 2,3.
f. Penyerapan air tidak lebih dari 4%.
g. Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau
magnesium sulfat dalam pengujian 5 siklus kehilangannya harus
kurang dari 10%.

8 Batu a. Batu Belah / gunung menggunakan produk dalam negeri dan ber
Belah/Gunung TKDN 100%.
b. Batu belah yang tidak poros, keras dengan permukaan tanpa
cacat/retak dan belum pernah dipakai.
c. Batu harus bersih dari tanah/lumpur dan kotoran-kotoran lainya.
d. Ciri batu belah memiliki bentuk spesifik,yaitu memiliki fisik yang
padat , Keras, dan sisi-sisinya tidak rata.
e. Bahan asal adalah batu besar kemudian dibelah menjadi batu
belah (berukuran lebih kecil dengan sudut-sudut tajam dan
bersegi banyak ukuran batu ≤ 20 cm).

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


9 Pasir Pasang a. Pasir Pasang menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
100%.
b. Pasir pasang adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang
merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam.
c. Ukuran butirannya antara 0,063 mm – 5 mm

10 Batu Bata a. Batu Bata Merah menggunakan produk dalam negeri dan ber
Merah TKDN 100%.
b. Batu bata yang digunakan batu bata merah bermutu kualitas
bagus.
c. Batu bata lokal dengan kualitas terbaik, bentuk batu bata adalah
prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak
yang merugikan pemilik.
d. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan
lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur
bila direndam air.
e. Umumnya batu bata ini memiliki ukuran panjang 17-20 cm, lebar
7-10 cm, tebal 4-5 cm.
f. Berat rata-rata 1 Kg /Bijik( tergantung merek dan daerah asal
pembuatannya).

11 Rangka a. Rangka Plafond menggunakan produk dalam negeri dan ber


Plafond TKDN minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Rangka plafond menggunakan bahan Metal furing plafon

12 Plafond PVC a. Plafond menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Plafon terbuat dari PVC (Polyvinyl chloride) dengan ketebalan 8
mm

13 Seng Spandek a. Seng Spandek menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Atap menggunakan Seng Spandek dengan ketebalan 0.3 mm
c. Atap Spandek ini adalah tidak mudah pecah, anti karat,
pemasangan yang mudah, ringan dan tentu saja tahan lama.
d. Untuk Pemasangan Atap Spandek mengunakan sekrup roofing

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


14 Rangka Atap a. Seng Spandek menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Baja Ringan minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Rangka Atap terbuat dari baja ringan type C 75 x 0.75 mm
c. Rangka Baja Ringan C 75 x 0,75 mm memiliki ketebalan 0,75 mm
dengan tinggi 7,5 cm dan ketebalan kaki 3,5 mm. Panjang dari
baja ringan 6 meter perbatangnya.

15 Papan a. Papan Lisplank Merah menggunakan produk dalam negeri dan


Lisplank ber TKDN 100%.
b. Listplank ukuran (3 x 20) cm, Kayu Klas II

16 Saklar Ganda a. Sakelar menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Saklar terbuat dari bahan plastic
c. Mempunyai Logo SNI
d. Bunyi Saklar terdengar lembut saat ditekan tombol

17 Lampu a. Sakelar menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN


minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Lampu LED Kapsul 24 dan 18 watt setara Hannoch

18 Box zakering a. Sakelar menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Box zakering 1 Phase

19 Stop Kontak a. Stop Kontak menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Stop Kontak terbuat dari bahan yang tidak mudah panas
c. Plat penjepit berbahan kuningan
d. Plat arde memiliki bahan dari kuningan yang lebih kokoh jika
ditekan dan kembali pada posisi awal ketika dilepaskan.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


20 Cat Tembok a. Cat Tembok dasar menggunakan produk dalam negeri dan ber
Dasar TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Dasar Tembok Setara Nippon
c. Cepat kering, anti jamur, anti pudar, tahan lama, dan warnanya
awet

21 Cat Tembok a. Cat Tembok Penutup menggunakan produk dalam negeri dan ber
Penutup TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Tembok Warna Setara Vinnilex
c. Cepat kering, anti jamur, anti pudar, tahan lama, dan warnanya
awet

22 Cat Menie a. Cat Menie menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat meni berbahan dasar dari alkyd

23 Cat Kayu a. Cat Kayu Dasar menggunakan produk dalam negeri dan ber
Dasar TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Kayu Dasar setara Kuda Terbang

24 Cat Kayu a. Cat Kayu Mengkilat menggunakan produk dalam negeri dan ber
Mengkilat TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Kayu Mengkilat setara Nippon Paint

25 Keramik a. Keramik menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN


(40x40) cm minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Keramik polished setara IKAD

26 Keramik uk. a. Keramik menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
25 x 25 cm minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Kemenperin.
b. Keramik setara IKAD

27 Keramik uk. a. Keramik menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
(25x40) minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Keramik polished setara IKAD

28 Kusen Pintu + a. Kusen Pintu menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Ventalasi (P1) minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Terbuat dari bahan UPVC dengan ukuran sesuai dengan gambar

29 Pintu (P2) a. Pintu menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN minimal
25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari Kemenperin atau
ditunjukan print screen website TKDN Kemenperin.
b. Pintu terbuat UPVC dengan ukuran sesuai dengan gambar

30 Kusen + Daun a. Jendela menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Jendela Type minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
(J2) Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Kusen + Daun Jendela Type (J2) terbuat dari UPVC

31 Pipa a. Pipa menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN minimal
25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari Kemenperin atau
ditunjukan print screen website TKDN Kemenperin.
b. Pipa terbuat dari bahan PVC
c. Pipa Sanitasi menggunakan Type D dan Pipa Air Minum
Menggunakan Type AW
d. Diameter pipa bervariasi

32 Kloset a. Kloset Jongkok menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Jongkok minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Kloset Jongkok menggunakan kloset jongkok keramik setara
American Standart

33 Kran Air a. Kran Air menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Kran Air bahan Stainless Steel, ukuran ¾” Inch

34 Bak Air a. Bak Air menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Bak Air terbuat dari fiber

35 Bak air a. Bak mandi menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Bak mandi menggunakan bak air sudut bahan fiber

36 Floor Drain a. Floor Drain menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Floor Drain menggunakan Floor Drain bahan Stainless steel

37 Buis Beton a. Buis Beton menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
100 %.
b. Buis Beton Ukuran Diameter Luar 80 cm

38 Mesin Pompa a. Mesin Pompa Air menggunakan produk dalam negeri dan ber
Air Otomatis TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PASAL II
PERSYARATAN PERALATAN

Lampiran persyaratan peralatan yang digunakan pada pekerjaan Pembangunan Lapangan


Tembak Polres Pidie adalah:

NO ALAT SPESIFIKASI VOLUME

1 Concrete Mixer 0,4 – 0,6 M3 1 Unit


Power : 5,5 Hp / 4.000 rpm, Frekwensi
2 Concrete Vibrator 1 Unit
Getaran : 8.000 - 9.000 rpm
Hp : 2.6 kW ( 3.5 PS ), Jumping Stroke : 50 -
3 Stamper 1 Unit
75 mm
4 Dump Truck 3.900 – 4.000 CC (3,5 – 4,0 M3) 1 Unit

5 Tangki Air 1.000 – 1.500 L 1 Unit

6 Generator Set 1 – 5 kVA 1 Unit

PASAL III
PERSYARATAN PERALATAN TUKANG

Lampiran persyaratan peralatan tukang yang digunakan pada pekerjaan Pembangunan


Lapangan Tembak Polres Pidie adalah:

 Alat Utama merupakan peralatan utama yang digunakan oleh tukang dalam melakukan
pekerjaannya agar suatu pekerjaan dapat sesuai prosedur dan ketentuan yang
disyaratkan.
 Alat Pendukung adalah peralatan yang membantu pekerjaan agar mencapai mutu yang
baik dengan standar kerapianyangtinggi.

No ALAT SPESIFIKASI GAMBAR


.
1. Mesin Gerinda a. Mesi Gerinda Potong / Mesin Gerinda Tangan
b. Mesin ini berpungsi untuk memotong besi
dan rangka kuda-kuda baja ringan
c. Mesin Gerinda ini mengunakan arus
listrik,untuk supaya berpungsi untuk
memotong berbagai macam besi dan baja.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


2. Gergaji a. Gergaji belah (rip-saw) Gergaji kayu yang
digunakan untuk memotong searah serat
kayu
b. Gergaji Potong (cross cut saw) Gergaji kayu
sejenis ini diguakan untuk memotong kayu
bermacam arah.
c. Gergaji ini terbuat dari besi plat .

3. Martil a. Alat ini berpungsi untuk Pemukul paku dan


pencabut paku. Kepala palu ini terdiri 2
bagian yaitu bagian yang rata dan bulat.
Bagian yang rata digunakan untuk memukul
benda kerja atau memaku, sedangkan bagian
yang bulat digunakan untuk membuat
cekungan pada benda kerja.

4. Palu Bodem a. Palu bodem adalah palu yang digunakan


untuk memukul batu beton atau batu
mangga. Degan gagan kayu alami.

5. Pahat a. Camel Pahat Topi 10 inch – Pahat batu beton


Batu/Beton bulat.
b. Camel pahat topi 10 inch sangat cocok untuk
digunakan di bidang pertukangan dan
kelengkapan perkakas di rumah kita, dengan
berbahan besi kualitas baik dan memiliki topi
yang berpungsi untuk melindungi tangan.

6. Gerobak Sorong a. Gerobak sorong serbaguna ini dapat


digunakan untuk pekerjaan angkut
material/bahan bangunan dan kebutuhan
lainnya.

7. Sendok Semen a. untuk mengaduk bermacam macam mortar


(adukan semen pasir ) seperti pasangan bata
dan plester semprot

8. Roskam Besi a. Untuk aplikasi acian dan skimcoat yang halus


serta tipis. Aplikasi ini umumnya dengan
ketebalan 1 mm- 3 mm dan menghasilkan
hasil yang halusdan rata.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


9. Roskam Kayu a. Roskam alat untuk meratakan acian/mortal
halus di permukaan beton. Roskam juga
berpungsi untuk aplikasi perekat ubin pada
berbagai macam jenis dan ukuran ubin.
b. Roskap kayu terbuat dari kayu yang sudah di
rancang sebaik mungkin.
10 Jidar a. Untuk aplikasi plester yang rata diantar
. kepalaan/Jidar yang baik adalah jidar yang
terbuat dari alumunium.

11 Water pass a. Water pass Spirit Level 600MM With Magnet


. Krisbow.
b. Alat ini berpungsi untuk mengukur
keseimbangan material bagunan yang akan
dipasang, seperti pemasangan Lantai
Keramik, Dinding Keramik dan Material
lainnya.

12 Palu Karet a. Palu Karet, Alat ini digunakan untuk


. merekatkan bata ringan dan lantai keramik
sehingga sambungan lebih kuat dan tipis
tampa memecah bata ringan yang di atasnya
dan Pemasangan keramik.

13 Lot Tukang a. Lot Tukang / timbangan 200 gr / peluru


. bangunan / alat ukur terbuat dari besi berat.
b. Alat ini berpungsi untuk mengukur kelurusan
pemasangan dinding batu bata.

14 Meteran 7.5 m a. Meteran Essen 7.5m / Meteran Tukang/ Alat


. Ukur Bangunan.
b. Alat ini Berpungsi untuk mengukur semua
pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan
pengukuran dan pemasangan bahan material
.

15 Pengaris Siku a. Pengaris Siku 30 Cm – Siku Tukang 12 Inch –


. Siku Carpenter Stainlee
b. Alat ini berpungsi untuk mengukur siku,
seperti pemasangan kusen dan material
lainya.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


16 Linggis a. Linggis suatu alat yang terbuat dari batang
. logam yang kedua ujungnya memipih,
dengan salah satunya melengkung.
b. Linggis ini berpungsi untuk mencabut paku
dan mencengkel papan mal dan unntuk
kebutuhan lainya.

17 Cangkul a. Cangkul untuk mengali tanah dan cangkul


. untuk mempercepat pekerjaan pengalian
tanah

18 Sekrup a. Sekop untuk mengali pasir atau tanah basah


. atau kering dengan gagang kayu yang kuat.

19 Gunting Potong a. Gunting Rantai Atau Gunting Besi Beton


. Besi Bangunan Kostruksi Ukuran 30’’ inch (75 cm)
Merek Camel.

20 Tang Kakak Tua a. Tang Potong Kawat Ikat/Alat Tukang.


.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE

BAB III
SPESIFIKASI JABATAN

PASAL I
PERSONIL MANAJERIAL

1. Untuk tercapainya tujuan dan sasaran dari pekerjaan Pembangunan Rumah Layak Huni,
maka perlu dipersiapkan suatu tim Personil Inti yang diharapkan dapat memenuhi
kriteria seperti dibawah ini :

2. Kebutuhan Personil Manajerial untuk Pelaksanaan Kegiatan Tersebut Terdiri dari :

PELAKSANA

1.  Sertifikat SKT Pelaksana Bangunan Gedung/ Pekerjaan Gedung

2.  Pengalaman 2 ( Dua ) Tahun

PETUGAS K3
Sertifikat Petugas Keselamatan Konstruksi atau SKK Petugas
1.  Sertifikat
Keselamatan Konstruksi dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
2.  Pengalaman 0 ( Nol ) Tahun

3. Kebutuhan tenaga Kerja untuk pelaksanaan kegiatan tersebut terdiri dari :

TENAGA KERJA MANDOR


Tugas Pokok Pekerjaannya :

a. Mandor bertugas mendatangkan sejumlah tenaga kerja sesuai kualifikasi yang


diperlukan seperti kelompok tukang kayu, batu, besi dan sebagainya, dan sekaligus
memimpin dan mengawasi pekerjaan mereka.
b. Mandor adalah selaku manajer pada line terdepan yang akan menentukan dalam
pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan
c. Mengawasi pekerjaan yang dikerjakan Tukang di Seluruh ItemPekerjaan yang
dibutuhkan didalam Kontrak
d. Tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah
tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


e. Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya kedalam langkah-langkah
operasional
f. Melakukan Peninjauan dan pengukuran Lapangan(setting Out)
g. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat
h. Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja
i. Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan
j. Membuat Jadwal Dan Recana Kerja
k. Menyiapkan dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan Pekerja
l. Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan pekerjaan
m. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
n. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
o. Mengukur dan Menghitung hasil kerja/opname
p. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih pembayaran
q. Membayar Upah ParaTukang Dan Pekerja.

TENAGA KERJA KEPALA TUKANG


Tugas Pokok Pekerjaannya :

a. Mampu memahami gambar atau desain konstruksi. Hal ini penting agar bisa
memahami gambar kerja dan spesifikasinya, khususnya yang terkait dengan ukuran
material yang dibutuhkan.
b. Untuk mengarahkan, membimbing, membetulkan bila ada yang salah. Selain itu tugas
Kepala Tukang adalah memastikan hasil pekerjaan para tukang optimal.
c. Wajib memberikan contoh, bagaimana mengerjakan‟ sebuah pekerjaan dengan baik
dan benar.
d. Kepala Tukang tempat bertanya bila ada permasalahan.
e. Kepala Tukang harus memastikan kebutuhan alat kerja dalam pelaksanaan proyek
pembangunan, memperhatikan jumlah yang dibutuhkan, kondisi alat kerja sampai
kepada mengatur pembagian alat kerja kepada para tukang.

TENAGA KERJA KEPALA TUKANG BATU


Tugas Pokok Pekerjaannya :

a. Mampu memahami gambar atau desain konstruksi. Hal ini penting agar bisa
memahami gambar kerja dan spesifikasinya, khususnya yang terkait dengan ukuran
material yang dibutuhkan.
b. Tukang batu juga perlu memahami beberapa pengetahuan ilmu sipil, seperti
penentuan ketegaklurusan, kesamaan tinggi, kedataran dan beberapa ilmu lainnya
yang berhubungan dengan bidang kerjanya.
c. Pemasangan batu gunung
d. Pemasangan Batu Bata, Pengecoran dan dll

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


TENAGA KERJA KEPALA TUKANG BESI
Tugas Pokok Pekerjaannya :

a. Tukang besi adalah salah satu pekerja yang memiliki tugas cukup berat. Selain
menguasai pembesian secara manual, tukang besi juga harus menguasai teknologi
pembesian konstruksi dengan benar.
b. Memeriksa penulangan pada beton
c. Meguasai pembuatan pembesian pada beton kontruksi
d. Menempatkan dan mengatur besi sisa untuk dimanfaatkan
e. Memeriksa hasil penulangan

TENAGA KERJA KEPALA TUKANG KAYU

Tugas Pokok Pekerjaannya :

a. Tukang-tukang dalam konstruksi memiliki peran sangat besar. Salah satunya ialah
tukang kayu yang harus ada dalam setiap proyek. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya
pengerjaan konstuksi yang melibatkan material kayu, meliputi pekerjaan:
- Bekisting Tiang dan balok beton bertulang.
- Konstruksi atap atau kuda-kuda
- Pembuatan dan pemasangan kusen
- Pembuatan dan pemasagan pintu
- Struktur plafon
- Struktur lantai
- Pengerjaan dinding kayu

TENAGA KERJA PEKERJA/BURUH


Tugas Pokok Pekerjaannya :

a. Melakukan semua segala pekerjaan, Membantu dalam persiapan dan untuk


pengangkutan bahan dan alat.
b. Membantu pekerjaan pemasangan.
c. Membantu Pekerjaan Pengecoran.
d. Membantu Pekerjaan Lantai
e. Membantu Pekerjaan Pengadukan material cor.
f. Membantu Pekerjaan Atap.
g. Membantu Pekerjaan Kebersihan.

Tenaga Ahli yang dibutuhkan bisa berkerjasama/koordinasi dengan tim.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE

BAB IV
METODE KONSTRUKSI / PELAKSANAAN

NO. I
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK


Pengukuran Kembali Lokasi Proyek :

 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan gambaran kembali lokasi


pembangunan dengan dilengkapi keterangan–keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak bangunan, letak batas-batas tanah dengan alat-alat
yang sudah ditera kebenarannya.
 Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada engawas untuk dimintakan
keputusannya.
 Penentuan titik ketinggian dan sudut–sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass atau Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
 Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan hasil pekeraan konstruksi oleh
Pengawas selama pelaksanaan proyek.
 Pengurusan sudut siku dengan prisma atau barang secara asas Segitiga
Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
 Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank) :


 Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7,
tertancap ditanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah,
berjarak maksimum 2 m satu sama lain.
 Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar
20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
 Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Pengawas.
 Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 300 cm dari as pondasi terluar.
 Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus
melaporkan kepada konsultan Pengawas dan PPTK dinas terkait.
 Segala pekerjaan, pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan
Kontraktor.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan kuantitas aktual
yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah
dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara
pengukuran maupun pembayarannya. Untuk Pembayaran Pekerjaan
pengukuran dan pemasangan bowplank dilakukan dengan cara Lump sum
(Ls).

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Pengukuran dan Pasangan Bowplank 2 Hari Kerja

Personil manajerial :
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan
menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur kerja
dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi, penerapan
dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pengukuran dan
Pasangan Bowplank tersebut diatas dapat berupa seperti tangan tergores oleh
kayu bangunan / terkenak paku/terkenak martel / terjepit dan masker
berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
dengan cara melakukan safety morning setiap harinya. Demi menjaga
keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan, pekerja diwajibkan
menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata, sarung
tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan
sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit

2. PAPAN NAMA PROYEK .

Membuat papan nama proyek dari kertas baleho atau seng plat dengan ukuran
L.80 x T.150 cm. dengan rangka kayu 5/7cm yang didirikan tegak diatas tanah
setinggi 250 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama
proyek memuat sebagai berikut :

1. Nama Paket Pekerjaan, :


2. Nomor Kontrak :
3. Nilai Kontrak :
4. Volume :
5. Nama Konsultan Perencana :
6. Nama Konsultan Pengawas :
7. Nama Pelaksana (Kontraktor) :
8. Tanggal Mulai :
9. Tanggal Selesai :
10. Sumber Dana :
11. Tahun Anggaran :

Titik peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan Konsultan
Pengawas dan PPTK dinas terkait.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan kuantitas aktual
yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah
dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara
pengukuran maupun pembayarannya. Untuk Pembayaran Pekerjaan Papan
Nama Proyek dilakukan dengan cara Lump sum (Ls).

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Papan Nama Proyek 1 Hari Kerja

Personil manajerial :
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan
menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur kerja
dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi, penerapan
dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pemasangan
Papan Nama Pekerjaan tersebut diatas dapat berupa seperti tangan tergores
oleh bekas sisa atau puing bangunan / terkenak paku/terkenak pecahan kaca
/ terjepit dan masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
dengan cara melakukan safety morning setiap harinya. Demi menjaga
keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan, pekerja diwajibkan
menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata, sarung
tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan
sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obatluka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit ,agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


NO. II
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lingkup Kerja
 Penyedia wajib menyelenggarakan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem manajemen keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
 Penyedia wajib menyusun tingkat risiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
dibahas dengan PPK sebagaimana yang disusun pada awal kegiatan.
 Penyedia wajib melibatkan Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan
yang mempunyai risiko K3 sedang dan kecil.
 Penyedia melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai
ketentuan yang berlaku.
 Penyedia wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum.
 Penyedia wajib melaporkan kepada PPK dan Dinas Tenaga Kerja setempat
tentang kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat
kerja kosntruksi yang telah terjadi pada kegiatan yang dilaksanakan.
 Penyedia wajib menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari PA.
 Penyedia wajib melakukan pengendalian resiko K3 onstruksi Bidang Pekerjaan
Umum yang meliputi : inspeksi tempat kerja, peralatan, sarana pencegahan
kecelakaan konstruksi sesuai dengan RK3.
 Penyedia wajib melaksanakan seluruh ketentuan K3 sesuai dengan ketentuan-
ketentuan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan kuantitas aktual
yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah
dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara
pengukuran maupun pembayarannya. Untuk Pembayaran Biaya Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) dilakukan
dengan cara Lump sum (Ls).

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan

1. Biaya Penerapan Sistem Manajemen 120 Hari Kerja


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


NO. III
PEKERJAAN TANAH

Lingkup Pekerjaan :

 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan


alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik, Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada
pekerjaan Pondasi yaitu :
a. Pekerjaan Galian Pondasi menerus
b. Pekerjaan Urugan Bekas Galian

 Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah dan


timbunan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, menjaga terhadap
kemungkinan terjadinya longsoran sehingga mengganggu pelaksanaan
pekerjaan pondasi sampai pengurukan kembali hingga padat.

Metode Pelaksanaan

 Seluruh pekerjaan galian dilakukan sampai pada kedalaman sesuai dengan


gambar rancangan pelaksanaan.
 Lubang galian harus dibuat yang cukup guna memperoleh ruang kerja yang
cukup dan kemiringan sisi sisinya tidak mudah longsor.
 Apabila ternyata dijumpai kondisi yang tidak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka penggalian harus diperdalam,
diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan Pengawas, yang mana
pekerjaan ini akan dinilai sebagai pekerjaan tambah.
 Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi
sehingga dicapai kedalaman yang melebihi yang tertera dalam gambar atau
yang dapat disetujui Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus
ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya
tambahan kepada pemilik.
 Tanah bekas galian diletakkan pada sisi-sisi galian sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu jalannya pekerjaan galian dan tanah bekas galian tidak
dapat longsor ke dalam galian.
 Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka
kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.
 Galian-galian untuk septictank, Pondasi dan Sumur air bersih dilaksanakan
dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail.
 Penimbunan kembali harus dilaksanakan di daerah-daerah ataupun bagian-
bagian pekerjaan, serta mengikuti ukuran-ukuran ketinggian, kemiringan-
kemiringan dan bentuk-bentuk seperti yang ditunjukkan dalam gambar
bestek.
 Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lapisan-lapisan dengan
ketebalan maksimum 20 cm gembur.
METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE
 Pekerjaan pengurugan sirtu kembali dilaksanakan setelah pekerjaan galian
dan konstruksi yang memerlukannya selesai, keculai ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas. Urugan sirtu kembali hendaknya dipadatkan kembali
dengan menggunakan mesin pemadat (compactor).
 Bahan timbunan harus bebas dari kotoran, tumbuhan, batu-batuan atau bahan
lain yang dapat merusak pekerjaan.
 Pemborong dengan semua cara yang disetujui Konsultan Pengawas harus
menjamin agar tidak terjadi genangan-genangan air yang dapat mengganggu/
merusak semua pekerjaan galian/urugan.
 Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20 cm
gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh
ketebalannya. Tanah urugan harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan)
untuk mencapai kepadatan yang disyaratkan.
 Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap
kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar
setelah pondasi atau bangunan selesai ikerjakan.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan kuantitas aktual
yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah
dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara
pengukuran maupun pembayarannya. Untuk Pembayaran Pekerjaan Galian
Pondasi menerus dan Pekerjaan Urugan Bekas Galian dilakukan satuan meter
kubik (m3).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang OH -
3. Tukang Batu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan :

No. Peralatan Tukang Satuan Ket.


1. Cangkul Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Sekop Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Pekerjaan Galian Pondasi menerus 2 Hari Kerja
2. Pekerjaan Urugan Bekas Galian 1 Hari Kerja

Personil manajerial :
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan
menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur kerja
dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi, penerapan
dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Tanah tersebut
diatas dapat berupa seperti tangan tergores oleh bahan material bangunan /
terkenak cangkul/terkenak pecahan batu / terkenak tanah pada matadan
masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
dengan cara melakukan safety morning setiap harinya. Demi menjaga
keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan, pekerja diwajibkan
menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata, sarung
tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan
sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


NO. IV
PEKERJAAN PONDASI

Lingkup Pekerjaan :
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik, Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada
pekerjaan Pondasi yaitu :

1. Pasir Urug
2. Lantai Kerja K - 100
3. Pas. Batu Kosong
4. Pas. Batu Kali 1Pc : 4Pp

Bahan
 Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Semen Portland
2. Pasir Beton
3. Pasir Pasang
4. Kerikil (Maks 30 mm)
5. Batu Kali
6. Air

Pedoman Pelaksanaan
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor pelaksana melakukan pengukuran
terhadap bangunan yang akan dilaksanakan yaitu pengukuran as ke as
bangunan, lebih baik untuk awal pelaksanaan pengukuran memberi
impormasi kepada Konsultan Pengawas /PPTK dinas terkait jika akan dimulai
pekerjaan.
 Pemborong harus selalu berkonsultasi apabila mendapatkan perbedaan antara
gambar konstruksi dan gambar arsitektur atau hal-hal yang kurang jelas
terhadap pekerjaan konstruksi ini.
 Setelah tanah galian sudah melalui proses pengukuran dan penggalian, untuk
melanjutkan pekerjaan dasar tanah yang akan digunakan untuk pondasi,
terlebih dahulu diberikan urugan pasir setinggi 5 cm. Dengan adanya urugan
pasir ini diharapkan dapat menambah kepadatan tanah dan daya resap air.
 Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 10 cm, harus dipasang tegak lurus,
rapat dan diisi adukan pada rongga-rongga batu.
 Pekerjaan pasangan batu kali dilakukan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh
dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.
 Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga berdiri teguh.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan
massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan dalam
 Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10 cm di
sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m’ dengan diameter anker/stek minimum
10-12 mm.
 Untuk mengaduk campuran baik pasangan menggunakan mesin-mesin
pengaduk (molen).
 Apabila terpaksa mencampur dengan tangan (cangkul dan sekrop), maka
landasan tempat adukan harus kuat.
 Tidak dibenarkan memakai adukan yang telah mengering.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam gambar dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan kuantitas aktual
yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah
dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara
pengukuran maupun pembayarannya. Untuk Pembayaran Pekerjaan Galian
Pondasi menerus dan Pekerjaan Urugan Bekas Galian dilakukan satuan meter
kubik (m3).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. KepalaTukang Batu OH -
3. Tukang Batu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan:

No Peralatan Tukang Satuan Ket.


1. Cangkul Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Sekop Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Sendok Semen Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Roskam Besi Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Dump Truck 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
2. Concrete mixer 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
3. Concrete Vibrator 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
4. Tangki Air 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Pekerjaan Pondasi Menerus 5 Hari Kerja

Personel Manajerial:
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pemasangan
Pondasi tersebut diatas dapat berupa seperti tangan tergores oleh bahan
material bangunan / terkenak cangkul/terkenak pecahan batu / terkenak
cepratan semen pada mata/Terjatuh batu pondasi Pada Kaki dan masker
berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
dengan cara melakukan safety morning setiap harinya. Demi menjaga
keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan, pekerja diwajibkan
menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata, sarung
tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan
sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obatluka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang diperlukan proses tindakl lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas untuk
proses mobilisasi ke Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN BETON

1. PEKERJAAN BETON BERTULANG

Lingkup Pekerjaan :
 Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan
pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan konstruksi, lengkap
sebagaimana diperlihatkan, disyaratkan atau sebagaimana diperlukan-nya.
 Tanggung jawab "Penyedia" atas instalasi semua alat-alat yang terpasang,
selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di dalam beton. Syarat-
syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh Peraturan Beton Indonesia
1971 (PBI 1971).
 Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah
ukuran-ukuran dalam garis besar.
 Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam
gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang, Jika terdapat selisih
dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku
harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan"pengawas yang ditunjuk" guna
mendapatkan ukuran yang sesungguhnya yang disetujui oleh Pengawas.
 Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh
berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat
didalam PBI 1971. Dalam hal ini "pengawas yang ditunjuk" harus segera
diberitahukan untuk persetujuannya.
 Penyedia" harus bertanggung jawab untuk membuat dan membiayai semua
desain campuran beton dan test-test untuk menentukan kecocokan dari bahan
dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan
beton, dari perincian slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua
teknik dan kondisi penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh
"pengawas yang ditunjuk". Penyedia berkewajiban mengadakan dan
membiayai Test Laboratorium.
 Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :

a. Semua pekerjaan beton yang tidak terperinci diluar ini


b. Pembesian - Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya.
c. Pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
d. Mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali tulangan
beton
e. Koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian landasan
beton untuk peralatan .

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


f. Menambal, membersihkan dan memperbaiki semua beton yang
disyaratkan

Penyimpanan Bahan Material :

 Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai


dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
 Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah atau utuh, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak segera setelah
diturunkan dan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh
cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen masih
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang
mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur dengan tangan
bebas (tanpa alat) dan jumlah tidak lebih dari 10 % berat. Jika ada bagian yang
tidak dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh
melebihi 5 % berat dan kepada campuran tersebut diberi tambahan semen
baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan bahwa kualitas beton
yang diminta harus tetap terjamin.
 Besi beton polos/ulir harus ditempatkan bebas dari tanah dengan
menggunakan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat
asing lainnya (misalnya minyak dan lain-lain). Semen digunakan untuk
mengikat seluruh pekerjaan.
 Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis
dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.

Bahan-Bahan :

No Bahan Material Satuan Keterangan


1 Pasir Beton M3 Sesuai dgn Kebutuhan
2 Kerikil M3 Sesuai dgn Kebutuhan
3 Semen Zak Sesuai dgn Kebutuhan
4 Besi Kg Sesuai dgn Kebutuhan
5 Kawat Ikat Kg Sesuai dgn Kebutuhan
6 Papan Mal Lbr Sesuai dgn Kebutuhan
7 Balok uk.5/7 Btg Sesuai dgn Kebutuhan
8 Paku Kayu Kg Sesuai dgn Kebutuhan

Metoda Pelaksanaan

1. Mutu Beton .
 Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Kecuali ditentukan
lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton berdasarkan test
silinder/kubus.
 Penyedia diharuskan membuat adukan percobaan (trial mix) untuk
mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregation) dari aggregat.
Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (NI. 2-1971).
 Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mix) tersebut diatas harus
dilakukan untuk menentukan beton yang harus dimulai.
 Adukan Beton Yang Dibuat Setempat (Site Mixing)
 Semen diukur menurut volume
 Agregat diukur menurut volume
 Pasir diukur menurut volume
 Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (batch
mixer)
 Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk
 Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk.
 Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan
lebih dulu,sebelum adukan beton yang baru dimulai.

2. Adukan Beton .

 Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 NI.2. Beton harus
mempunyai kekuatan karakteristik sesuai yang disyaratkan dalam gambar.
 Penyedia diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk
mengontrol daya kerjanya, sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan
ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregasi) dari agregat.
 Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia (NI.2-1971).
 Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mixes) tersebut diatas harus
dilakukan untuk menentukan komposisi adukan yang akan dipakai pada
pekerjaan beton selanjutnya dan harus mendapat persetujuan pengawas.

3. Faktor Air Semen.


 Agar dihasilkan suatu konstruksi beban yang sesuai dengan yang
direncanakan, maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut :
a. Faktor air semen untuk, balok sloof dan poer maksimum 0.50.
b. Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap dan tempat-tempat
basah lainnya maksimum 0,40.
 Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton dan dapat dihasilkan
suatu mutu sesuai dengan yang direncanakan, maka untuk konstruksi beton
dengan faktor air semen maksimum 0.40 harus memakai plasticizer sebagai
bahan additive. Pemakaian merk dari bahan additive tersebut harus
mendapat persetujuan dari pengawas.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


4. Cetakan Beton.
 Penyedia harus memberikan sample bahan yang akan dipakai untuk
cetakan beton untuk disetujui oleh Pengawas.
 Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti
potongan-potongan kayu, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.
 Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak
berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
 Untuk beton exposed, cetakan beton yang digunakan harus memberikan
hasil permukaan beton yang baik, halus (tidak kasar) dan mempunyai
warna yang merata pada seluruh permukaan beton tersebut.
 Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton harus di coating
dengan oli, untuk mempermudah saat pembongkaran cetakan dan
memperbaiki permukaan beton.

5. Pengecoran Beton.

 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian


utama dari pekerjaan, Penyedia harus memberitahukan pengawas dan
mendapatkan persetujuannya. Jika tidak ada persetujuan,
maka Penyedia dapat di perintahkan untuk menyingkirkan atau
membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan, atas biaya
Penyedia sendiri.
 Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran-
kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkutan
mesin haruslah mendapat persetujuan pengawas, sebelum alat-
alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat
pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari
sisa-sisa adukan yang mengeras.
 Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan
besi beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan pengawas.
 Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,
batu, tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.
 Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis maksimum
30 cm dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari
suatu ketinggian, yang akan menyebabkan pengendapan aggregat.
 Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran
digunakan internal concrete vibrator. Pemakaian external concrete
vibrator tidak dibenarkan tanpa persetujuan Pengawas.
 Pengecoran dilakukan secara terus menerus (bertahap atau tanpa
berhenti). Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan
yang tumpah selama pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai
lagi.
 Pada penyambungan beton lama dan baru, maka permukaan beton lama
terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dan digunakan bahan
additive untuk penyambungan beton lama dan beton baru.
 Tempat dimana pengecoran akan dihentikan, harus mendapat persetujuan
pengawas.

6. Perawatan Beton.

 Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 Bab 6.6.
 Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai
dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2
minggu, jika tidak ditentukan lain.
 Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan
basah. Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan,
maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus atau dengan
menutupinya dengan karung basah atau dengan cara lain yang disetujui
Pengawas.

7. Pembongkaran Cetakan Beton.

 Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971 (NI.2-1971), dimana


bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat
sendiri dan beban-beban pelaksanaannya.
 Cetakan beton baru dibongkar bila bagian beton tersebut untuk :
a. Sisi balok/kolom setelah berumur 3 hari
b. Balok/pelat setelah berumur 3 minggu
 Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui
sebelumnya oleh pengawas.
 Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton
yang kropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan
konstruksi tersebut, maka Penyedia harus segera memberitahukan kepada
pengawas, untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau
menutupnya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut
dan biaya-biaya pengisian atau penutupan bagian tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia.
 Meskipun hasil pengujian silinder - silinder atau kubus - kubus
beton memuaskan, pengawas mempunyai wewenang untuk
menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut :
a. Konstruksi beton sangat kropos.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


b. Konstruksi beton yang sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisi-Posisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.
c. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.

8. Penggantian Besi.
 Penyedia harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
 Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Penyedia atau pendapatnya
terdapat keliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada, maka :
a. Penyedia dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini
diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk sekedar informasi.
b. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Penyedia sebagai
pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
c. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalam rangka tersebut adalah
merupakan juga keharusan dari Penyedia.

 Jika Penyedia tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai


dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter yang terdekat dengan catatan :
a. Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut
tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksudkan adalah jumlah luas).
c. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan
penampang berkurang.
d. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan
pembesian ditempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat
menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.

9. Tanggung Jawab Penyedia.


 Penyedia bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi
yang diberikan. Adanya atau kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil
Pemberi Tugas atau pptk dinas terkait yang sejauh mungkin melihat atau
mengawasi atau menegur atau memberi nasihat tidaklah mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut diatas.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


10. Perbaikan Permukaan Beton.
 Penambalan pada daerah yang tidak sempurna, keropos dengan campuran
adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh
dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan Konsultan
Pengawas. Jika ketidaksempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk
menghasilkan permukaan yang diharapkan dan diterima Konsultan
Pengawas, maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali
atas beban biaya Penyedia. Ketidaksempurnaan yang dimaksud adalah
susunan yang tidak teratur, pecah atau retak, ada gelembung udara,
keropos, berlubang, tonjolan dan yang lain yang tidak sesuai dengan bentuk
yang diharapkan atau diinginkan.

11. Bagian-bagian yang Tertanan dalam Beton.


 Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.
 Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasi.

12. Hal-hal lain (“Miscellaneous item”).


 Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan
kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu dibuat bantalan beton
untuk pondasi alat-alat mekanik dan elektronik yang ukuran, rencana dan
tempatnya berdasarkan gambar-gambar rencana mekanikal dan elektrikal.
Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan
permukaannya.

13. Pembersihan.
 Jangan dibiarkan puing-puing, sampah sampai tertimbun. Pembersihan
harus dilakukan secara baik dan teratur.

14. Contoh yang harus disediakan.


 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus memberikan contoh
material seperti split, pasir, besi beton, dan semen untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
 Contoh-contoh yang disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dipakai
sebagai standar atau pedoman untuk memeriksa atau menerima material
yang dikirim oleh Penyedia ke lapangan.
 Penyedia diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh
yang telah disetujui di bangsal Konsultan Pengawas

15. Pemasangan Alat-alat Didalam Beton.


 Penyedia tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau
memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan
seijin pengawas.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Penyedia harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem
Harga Satuan. Pembayaran kepada Penyedia harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Beton Bertulang Pembayaran dilakukan dalam harga satuan Meter
Kubit. (M3 ).

Personil Tenaga Kerja :

No Tenaga Kerja Satuan Keterangan


1 Mandor OH -
2 Kepala Tukang Batu-Besi OH -
3 Tukang Batu-Besi OH -
4 Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan :

No Peralatan Tukang Satuan Keterangan


1. Cangkul Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Sekop Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Sendok Semen Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Roskam Besi Bh Sesuai dgn Kebutuhan
7. Gunting Potong Besi Bh Sesuai dgn Kebutuhan
8. Tang Kakak Tua Bh Sesuai dgn Kebutuhan
9. Linggis Bh Sesuai dgn Kebutuhan
10. Lot Tukang Bh Sesuai dgn Kebutuhan
11. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
12. Pahat Batu/Beton Bh Sesuai dgn Kebutuhan
13. Pelu Bodem Bh Sesuai dgn Kebutuhan
14. Martil Bh Sesuai dgn Kebutuhan
15. Gergaji Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Peralatan Utama Yang Digunakan :

No Peralatan Utama Satuan Keterangan


1. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
2. Concrete mixer 0.3-0.6 m3 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
3. Mesin Pompa air 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu


Pelaksanaan

1. Pekerjaan Beton Bertulang 14 Hari Kerja

Personel Manajerial:
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan beton bertulang
tersebut diatas dapat berupa seperti terluka, terkena peralatan kerja.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
dengan cara melakukan safety morning setiap harinya. Demi menjaga
keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan, pekerja diwajibkan
menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata, sarung
tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan
sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka lainnya
akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan pembersihan organ
yang terluka dengan menggunakan alcohol dan selanjutnya diobati dengan
betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan penutupan area luka dapat

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang diperlukan proses tindak lanjut harus dibawa
ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja seperti
penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang dianggap perlu
serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas untuk proses mobilisasi
ke Rumah Sakit

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN PASANGAN DINDING

1. PASANGAN DINDING BATU BATA

Lingkup Pekerjaan :
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
 Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar

Pedoman Pelaksanaan :
 Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC :
4 pasir pasang.
 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan
sloof sampai ketinggian 20cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah
basah setinggi 150 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada
gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk
rapat air dengan campuran 1pc : 2 pasir pasang.
 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
 Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
 Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 13 x 13 cm,
dengan tulangan pokok 4 diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 15
cm.
 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5
%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
 Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditaman didalam dinding, harus
dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan
tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran
yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruh bidang tembok.
 Dinding papan dipasang pada tiang pokok ukuran 13/13 cm dan tiang
pembantu ukuran 5/10 cm, bahan dari kayu ulin berkualitas baik cukup tua
dan tidak cacat. Untuk bagian luar papan dipergunakan alur lidah dan diketam
halus. Tiang pokok dan tiang pembantu diketam halus dipasang sesuai
gambar.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Pasangan Batu Bata Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter
Luas (M2).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Batu OH -
3. Tukang Batu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan :

No. Peralata Tukang Satuan Ket.


1. Cangkul Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Sekop Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Sendok Semen Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Roskam Besi Bh Sesuai dgn Kebutuhan
7. Lot Tukang Bh Sesuai dgn Kebutuhan
8. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
9. Pahat Batu/Beton Bh Sesuai dgn Kebutuhan
10. Martil Bh Sesuai dgn Kebutuhan
11. Gergaji Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Concrete mixer 0.3-0.6 m3 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
2. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
3. Mesin Pompa air 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :

No. Bahan Material Satuan Ket.


1 Batu Bata buah Sesuai dgn Kebutuhan
2 Pasir M3 Sesuai dgn Kebutuhan
3 Semen Zak Sesuai dgn Kebutuhan
4 Papan Mal Lbr Sesuai dgn Kebutuhan
5 Balok uk.5/7 Btg Sesuai dgn Kebutuhan
6 Paku Kayu Kg Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1 Pasangan Dinding Batu Bata 1 : 4 10 Hari Kerja

Personel Manajerial:
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pemasangan
Dinding Batu Bata tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan tergores oleh
bahan material bangunan / terkenak Jatuhan Batu Bata/terkenak pecahan
batu/Tertimpa papan Perancah/Terjatuh saat pemasangan/Terkenak alat
pemotong Bata / terkenak semen pada mata/Terpeleset dari
perancah/Terjepit bata/Terjatuh martel Pada Kaki dan masker berabu.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :
 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Pemasangan Dinding Batu bata dengan cara melakukan safety morning setiap
harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan,
pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca
mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K
dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

2. PASANGAN PLESTERAN DAN ACIAN

Lingkup Pekerjaan :
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan dinding/pasangan bata, plesteran dan pelapis dinding meliputi
seluruh bangunan termasuk pekerjaan Site Development sesuai dengan
yang dinyatakan/pada tempat-tempat yang tercantum pada gambar.

Pedoman Pelaksanaan Plesteran Dinding .


 Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/Pengawas,
dan Persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat pekerjaan ini.
 Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton
atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Pengawas sesuai
Uraian dan Persyaratan Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar
potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam
volume,cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah
permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150
cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet dan daerah
basah lainnya di pakai aduk plesteran 1 PC : pasir
a. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan
perbandingan 1 bagian PC : 1 bagian Daily Bond.
b. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).
c. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
d. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut
dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
e. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh
bangunan.

 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari


sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan
semua lubang-lubang bekas pengikar bekisting atau form tie harus
tertutup aduk plesteran.
 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan
plesterannya).
 Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai
spesi kedap air.
 Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya
diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi
ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang
menerima air.
 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan
menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan
kerataan dinding.
 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom
yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.
Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus
diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari
plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan PENGAWAS.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika
melebihi, Kontaktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas
tanggungan kontraktor.
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari
langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan
air secara cepat.
 Jika terjadi keretakan sebagati akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
 Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu
menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
 Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab kontraktor dan wajib diperbaiki.
 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
 Naad pertemuan kosen dengan dinding, setiap pertemuan kosen dengan
dinding harus diberi naad lebar 0,8 cm naad harus lurus dan rata.
 Naad/tali air pada listrik untuk setiap bidang/lisplank yang kena air hujan
supaya diberi naad/tali air untuk memutuskan rambatan air hujan
tersebut.

Metode Pekerjaan Acian.


 Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman secukupnya agar
tidak terjadi keretakan pada permukaan.
 Siapkan peralatan acian dan mortar acian yaiutu mixing antara adukan
kering MU-200 dengan air.
 Sebelum mengaci usapkan air pada permukaan plesteran agar permukaan
plesteran dapat menyerap air semen dengan baik.
 Lalu laburkan mortar acian di permukaan plesteran usapkan dengan rata
dengan peralatan.
 Haluskan permukaan acian yang sudah kering dengan mengamplas
menggunakan kertas semen hingga rata dan halus.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang
diberikan dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar
menurut sistem Harga Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus
dilakukan berdasarkan kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Mata Pembayaran dalam Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan
Seksi yang berkaitan dari Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun
pembayarannya. Untuk Pekerjaan Pasangan Plesteran Dan Acian
Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter Luas (M2).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Batu OH -
3. Tukang Batu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan

No. Peralata Tukang Satuan Ket.


1. Cangkul Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Sekop Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Sendok Semen Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Roskam Besi Bh Sesuai dgn Kebutuhan
7. Roskam Kayu Bh Sesuai dgn Kebutuhan
8. Lot Tukang Bh Sesuai dgn Kebutuhan
9. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
10. Pahat Batu/Beton Bh Sesuai dgn Kebutuhan
11. Martil Bh Sesuai dgn Kebutuhan
12. Jidar Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Concrete mixer 0.3-0.6 m3 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
2. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
3. Mesin Pompa air 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan

No. Bahan Material Satuan Ket.


1. Pasir M3 Sesuai dgn Kebutuhan
2. Semen Zak Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


3. Sertu M3 Sesuai dgn Kebutuhan
4. Papan Mal Lbr Sesuai dgn Kebutuhan
5. Balok uk.5/7 Btg Sesuai dgn Kebutuhan
6. Paku Kayu Kg Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Pasangan Dinding Plesteran 1 : 4 5 Hari Kerja
2. Acian Kolom & Balok 5 Hari Kerja

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pemasangan
Dinding Plesteran dan acian tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan
tergores oleh bahan material bangunan / terkenak Jatuhan Semen/Terkenak
pecahan batu/Tertimpa papan Perancah/Terjatuh saat Plesteran /Terkenak
alat Plesteran / terkenak semen pada mata/Terpeleset dari
perancah/Terjatuh martel Pada Kaki dan masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Plesteran dan Acian dinding dengan cara melakukan safety morning setiap
harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan,
pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot,kaca
mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K
dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerjayang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit,agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN LANTAI

1. PASANGAN LANTAI

Persyaratan :
 Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan
plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
Apabila dipandang perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
 Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
 Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun
sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.

Pelaksanaan :
 Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi lapisan pasir urug
padat menurut ukuran yang telah ditentukan. Pemadatan pasir dilakukan
dengan penyiraman air.
 Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas, dan Pemberi Tugas.
 Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan penutup lantai
yang dipakai.
 Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu, harus
dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan silicone sealant.
 Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.

Pekerjaan Lantai Keramik.


1. Lingkup Pekerjaan.
 Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu
baik.
 Pemasangan lantai Keramikini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar berikut.

Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola Granite tile.
 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
 Alas dari lantai Keramik di atas plat beton struktur adalah lantai beton tumbuk
dengan ketebalan minimal 2 cm atau lebih sesuai dengan gambar
 Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat seperti yang
disyaratkan.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Bahan Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
 Hasil pemasangan lantai Keramik harus merupakan bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di
daerah basah dan teras/balkon.
 Jarak antara unit-unit pemasangan Keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Kecuali pemasangan Keramik cutting tanpa nat.
 Pemotongan unit-unit Keramik harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
 Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-
siarnya bertemu siku, lengkung dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar
yang sama pula.
 Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan dan diratakan
agar pasangan tidak turun/retak sewaktu menerima beban diatasnya.
 Permukaan lantai yang akan dipasangi Keramik harus dibersihkan dari debu,
cat dan kotoran lainnya, kemudian dikasarkan agar adukan perekat melekat
lebih sempurna.
 Sewaktu Keramik dipasang, permukaan Keramik bagian belakang harus terisi
padat dengan bahan perekat.
 Pola pemasangan Keramikdisesuaikan dengan gambar, demikian juga
pengambilan as pemasangan.
 Naad Keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa serta kedap
air. Warna perekat naad ini disesuaikan dengan warna granite tile.
 Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah Keramik
dipasang.
 Sewaktu pengisian naad ini, Keramikharus sudah benar-benar melekat dengan
kuat pada lantai. Sebelum diisi, celah-celah naad ini harus dibersihkan terlebih
dahulu dari debu dan kotoran lain.
 Usahakan agar permukaan granite tilet yang sudah terpasang tidak terkena
adukan/air semen.
 Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan Keramik pada
waktu pengecoran naad, harus segera dibersihkan sebelum
mengering/mengeras.
 Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus dilap/disapu
hingga bersih.
 Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi, baik, tidak
miring, tidak bergelombang dan terpasang dengan kuat.
 Bila masih diperlukan, Keramik harus dibersihkan dengan lap basah atau
bahan-bahan pembersih lunak yang ada di pasaran.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat digunakan sikat baja
atau bahan pembersih khusus, disesuaikan dengan jenis kotorannya.
 Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan, maka pada
beberapa bagian harus disediakan alur-alur expansion (expansion joint). Alur-
alur expansion ini harus diisi dengan bahan yang elastis/sealant dan
mendapat persetujuan Pengawas.

Pengendalian Pekerjaan.
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, peraturan keramik Indonesia SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F dan
SNI.SO5-1989-F.
 Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan air harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI.SO4-1989-F dan SNI.T15-
1991-03 dan ASTM.
 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
pekerjaan pasangan lantai Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter Luas
(M2).

Personil Tenaga Kerja


No. Tenaga Kerja Satuan Ket.
1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Batu OH -
3. Tukang Batu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan


No. Peralatan Tukang Satuan Ket.
1. Cangkul Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Sekop Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Sendok Semen Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


6. Roskam Besi Bh Sesuai dgn Kebutuhan
7. Lot Tukang Bh Sesuai dgn Kebutuhan
8. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
9. Pahat Batu/Beton Bh Sesuai dgn Kebutuhan
10. Palu Karet Bh Sesuai dgn Kebutuhan
11. Mesin Gerinda Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan


No. Peralatan Utama Satuan Ket.
1. Dumtruk 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
2. Concrete mixer0.3-0.6 m3 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
3. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
4. Mesin Pompa air 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :


No. Bahan Material Satuan Ket.
1. Pasir M3 Sesuai dgn Kebutuhan
2. Semen Kg Sesuai dgn Kebutuhan
3. Keramik Uk. 40x40 cm M2 Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :


No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan
1. Pekerjaan Penutup Lantai 20 Hari Kerja

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pekerjaan
Penutup Lantai tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan tergores oleh
bahan material bangunan / terkenak Jatuhan granite tile/terkenak pecahan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


granite tile/Tertimpa Peralatan Pemotong Grannit/Terjatuh saat
pemasangan/Terkenak alat pemotong Keramik/ terkenak semen pada
mata/Terpeleset dari Lantai dan masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Pemasangan Lantai Keramik dengan cara melakukan safety morning setiap
harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan,
pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca
mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K
dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP

Lingkup Pekerjaan
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
 Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan penutup atap dan
pelindung panas sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar atau petunjuk
Tim Pengawas. Bahan penutup atap harus mendapat surat garansi dari
pabriknya.

Pedoman Pelaksanaan.
 Pemasangan atap Spandek/multiroof harus dilaksanakan oleh ahli sesuai
dengan petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
 Pemasangan atap seng Spandek/multiroof, dipaku dengan paku atau mur
khusus yang mempunyai karet pelapis pada paku.
 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat untuk penyambungan
atap, apabila terjadi kebocoran setelah pemasangan maka sebahagian yang
bocor harus dibongkar dan diperbaiki kembali atau diganti atap tersebut.
 Perbaikan lisplank Bahan GRC harus terjamin mutunya dari matahari, hujan
dan dari lumut,apabila GRC tidak sesuai dengan yang diinginkan maka
kontraktor wajib menganti yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Sekrup yang digunakan pada lisplank GRC sekrup roofing berukuran 12 x 50
mm dan sekrup roofing ukuran 12 x 70 mm.

Penyimpanan bahan.
 Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering,tidak berhubungan dengan
tanah,semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap(ruangan yang
tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang terbuka/tidak tertutup, maka
konsekwensinya adalah atap tersebut akan menjadi flat-flat/water stain (
cacat air) Untuk menjamin mutu bahan yang digunakan, kontraktor pelaksana
wajib menyertai Surat Jaminan Mutu dari Suplayer penyedia Bahan.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Rangka dan Atap Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter Luas
(M2).

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Personil Tenaga Kerja :
No. Tenaga Kerja Satuan Ket.
1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Kayu OH -
3. Tukang Kayu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan :


No. Peralata Tukang Satuan Ket.
1. Mesin Gerinda Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Martir Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Lot Tukang Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Mesin Baut Mul Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan :


No. Peralatan Utama Satuan Ket.
1. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :


No. Bahan Material Satuan Ket.
1. Seng Spandek Warna T.0,30 mm M2 Sesuai dgn Kebutuhan
2. Rangka Atap Baja Ringan C 75 M2 Sesuai dgn Kebutuhan
3. Nok. Bubungan T.0,30 mm M2 Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :


No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan
1. Pekerjaan Rangka dan Atap 5 Hari Kerja

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pekerjaan Rangka
dan Atap tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan tergores oleh bahan
material bangunan/Tertimpa Peralatan Pemotong Rangka Baja
Ringan/Terjatuh saat pemasangan/Kenak Tangan Saat Pemakuan/ Terkena
Tajaman Penutup Atap/Terpeleset dan masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Pemasangan Penutup Atap dengan cara melakukan safety morning setiap
harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan,
pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca
mata, sarung tangan,masker danlain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K
dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Lingkup Pekerjaan Pintu dan jendela UPVC


 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan panel UPVC, seperti
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
 Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan kusen, pintu dan
jendela, pekerjaan kaca dan cermin.

Persyaratan Bahan UPVC

 Terbuat dari bahan UPVC (unplasticised polyvinyl chloride), dari produk


dalam negeri warna putih atau dengan kualitas sama yang memenuhi standar
ISO dan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) yang dikeluarkan oleh
Kementerian terkait.
 Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu
dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Konsultan
Pengawas dan Perencana.
 Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna
profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu
fabrikasi unit-unit jendela, pintu, partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi
lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
 Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan, yang disyaratkan Konsultan Pengawas.
 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan
Syarat-syarat dari pekerjaan UPVC serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
 Konstruksi kusen, daun dan panel UPVC yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya
 Kusen daun dan panel UPVC eksterior memiliki ketahanan terhadap air /
kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalam
interior bangunan sampai tekanan 137 Pa (positip) dalam jangka waktu 15
menit, dengan jumlah air minimum 3,4 lt/m2 min.
 Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.
 Pekerjaan mesin potong, mesin welding dan lain-lain harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi
yang mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
a. untuk tinggi dan lebar 1 mm
b. untuk diagonal 2 mm
 Accessories

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


a. Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari UPVC, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan UPVC harus ditutup dan
dis.
b. Sealant yang dipergunakan memiliki ketahan yang cukup baik.
c. Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate tebal 2-
3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak
dapat bergerak / bergeser dan terikat pada pipa galvanis di dalam UPVC
 Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.

Syarat-Syarat pelaksanaanya
 Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan
dinding. Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua
detail sambungan dan profil UPVC yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas
dan Perencana.
 Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum
pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului dengan pembuatan
shop drawing atas petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat
perhitungan-perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil
UPVC terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang diminta / berlaku.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
 Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi,
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
 Pemotongan profil UPVC hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
 Pengelasan/welding dibenarkan menggunakan alat pemanas khusus dengan
suhu minimal 250°C. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
 Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate
setebal 2-3 mm.
 Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
 karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap
air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kusen UPVC harus ditutup oleh karet list.
 Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen UPVC
akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari
timbulnya korosi.
 Toleransi pemasangan kusen UPVC disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
 Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada
ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu
dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan double door.
 Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan suara.
 Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
 air hujan.
 Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
 Profil UPVC yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh
persetujuan Perencana.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Pekerjaan Pintu dan Jendela Pembayaran dilakukan dalam satuan
Meter Luas (M2) dan Meter Kubik (M3).

Personil Tenaga Kerja :

No Tenaga Kerja Satuan Ket.


.
1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Kayu OH -
3. Tukang Kayu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan :

No. Peralata Tukang Satuan Ket.


1. Gergaji Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Martir Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Lot Tukang Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :

No. Bahan Material Satuan Ket.


1. Kayu Kusen M3 Sesuai dgn Kebutuhan
2. Papan M3 Sesuai dgn Kebutuhan
3. Kaca Polos M2 Sesuai dgn Kebutuhan
4. Paku Beton Kg Sesuai dgn Kebutuhan
5. Paku Kayu Kg Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu


Pelaksanaan
1. Pemasangan Kusen Kayu Pada Pintu& Ventilasi 3 Hari Kerja
2. Pemasangan Kusen Pintu& Ventilasi dan jendela 3 Hari Kerja
UPVC

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pekerjaan Pintu
dan Jendela tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan tergores oleh bahan
material bangunan/Tertimpa Peralatan Pemotong Kusen/Terjatuh saat
pemasangan/Kenak Tangan Saat Pemakuan/Terpeleset dan masker berabu.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :
 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Pemasangan Kusen dan daundengan cara melakukan safety morning setiap
harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan,
pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca
mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K
dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN PLAFOND

Lingkup Pekerjaan.
 Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan plafond sesuai dengan yang tertera
pada gambar.

Pedoman Pelaksanaan.
 Pada pekerjaan plafond ini diperlukan adanya pekerjaan lain yang mempunyai
hubungan erat dalam pelaksanaannya. Sebelum pemasangan plafond
dilaksanakan, pekerjaan lain yang terletak di atas plafond harus sudah
terpasang.
 Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar rencana plafond harus
diteliti dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-
lain).
 Bahan-bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhan dan gambar.
 Pada pertemuan bidang planfond dengan dinding harus diperhatikan dan
pelaksanaannya harus sesuai dengan gambar.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Plafond Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter Luas (M2).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang OH -
3. Tukang OH -
4. Pekerja OH -

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Peralatan Tukang Yang Digunakan :

No. Peralatan Tukang Satuan Ket.


1. Mesin Gerinda Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Martir Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Wartepas Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Gergaji Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Mesin Baut Mul Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1 Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :

No. Bahan Material Satuan Ket.


1. Rangka Furing M2 Sesuai dgn Kebutuhan
2. Plafonf PVC T=8 mm M2 Sesuai dgn Kebutuhan
3. Lis Profil PVC M1 Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1 Pekerjaan Plafond 5 Hari Kerja

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pemasangan
Plafond tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan tergores oleh bahan
material bangunan/Tertimpa Peralatan Pemotong Rangka Plafond/Terjatuh

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


saat pemasangan/Kenak Tangan Saat Pemakuan/ Terkena Tajaman Penutup
Plafond/Terpeleset dan masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Pemasangan Rangka dan Plafond dengan cara melakukan safety morning
setiap harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan
pekerjaan, pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm,
Sepatu bot, kaca mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan
kotak P3K dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN LISTRIK

Lingkup Pekerjaan.
 Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di
dalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN
(Perusahaan Listrik Negara), penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa
PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala.
 Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan
jumlah yang tertera dalam gambar.
 Titik Lampu dan Stop Kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan
stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus
listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.

Pedoman Pelaksanaan
 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis
armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi
listrik.
 Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton
harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas
plafon diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau
jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus
untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai
dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
 Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-
komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 1.300 Volt.
Daya yang digunakan sesuai petunjuk gambar.
 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh
menunjuk pihak ketida (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi
listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik
Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini
sampai listrik tersebut menyala (siap dipergunakan), termasuk biaya
pengujian dengan pihak PLN.
 Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh
selama 1 X 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat
pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
 Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi
PLN. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang maka Kontraktor harus
menambah tiang beton pracetak.
 Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban kontraktor.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Listrik Pembayaran dilakukan dalam satuan Lump sum . (Ls).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Listrik OH -
3. Tukang Listrik OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Listrik Yang Digunakan :

No. Peralata Tukang Satuan Ket.


1. Pahat Batu/Beton Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Martir Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Gergaji Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Tespen Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Tang Bh Sesuai dgn Kebutuhan
7. Obeng Bh Sesuai dgn Kebutuhan
8. Solder Bh Sesuai dgn Kebutuhan
9. Isolasi Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :

No Bahan Material Satuan Ket.


.
1. Bola Lampu Hannochs 24 Watt Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Bola Lampu Hannochs 18 Watt Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Box MCB - Kotak Sekring Box MCB Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. MCB 1 Phase Bh Sesuai dgn Kebutuhan

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Pekerjaan Listrik 5 Hari Kerja

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Listrik tersebut
diatas dapat berupa seperti Tersengat Listrik/ Kebakaran Karena Hubungan
Pendek ArusListrik/Terjatuh pada saat Pemasangan instalasi/Kenak Tangan
Saat Pemasanngan pipa.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja
Pemasangan Instalasi Listrik dengan cara melakukan safety morning setiap
harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan,
pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca
mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K
dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup Pekerjaan.

 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya


untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
 Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ke tembok, sambungan-
sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
 Meni besi untuk baut-baut dan besi strip
 Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu panel dan
ventilasi kayu, listplank, dan lis eternit, serta dinding papan yang dapat dibuka
dan plafond lambrisering.
 Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton.

Pedoman Pelaksanaan.

 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan pekerjaan Finishing


selesai dikerjakan.
 Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 3 (tiga) kali.
 Pekejaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan
waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.

a. 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar.


b. 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu.
c. Penghalusan dengan amplas/kertas pasir
d. Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 3 (tiga) kali.

 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut:


a. Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah
itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
b. Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata, Setelah
betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
c. Pengecatan dengan cat tembok Vinilex sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
d. Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Sistem Pengukuran dan Pembayaran :

 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan


dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem
Harga Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam
Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Pengecatan Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter Luas (M2).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Cat OH -
3. Tukang Cat OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Listrik Yang Digunakan :

No. Peralata Tukang Satuan Ket.


1. Martir Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Kuas Cat Tangan Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Kuas Cat Roda Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Isolasi Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1 Pengecatan Dinding 5 Hari Kerja
2 Pengecatan Kolom & Balok 2 Hari Kerja
3 Pengecatan Papan Listplank 1 Hari Kerja

Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :

 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pengecatan


tersebut diatas dapat berupa seperti Terjatuh/Terkena cat/Terjatuh saat
pengecatan/ Terpeleset/ Ganguan saluran pernapasan.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :

 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja


Pengecatan dengan cara melakukan safety morning setiap harinya. Demi
menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan, pekerja
diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata,
sarung tangan, masker danlain-lain.Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi
pekerjaan sebagai pertolongan pertama.

Penanggulangan kecelakaan kerja :

 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka


lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


PEKERJAAN SANITAIR

Lingkup Pekerjaan.
 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan saluran pembuangan air kotor, air bersih dan
septick tank, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.

Pedoman Pelaksanaan.
 Pemasangan pipa-pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding (in
bouw). Pasangan pipa-pipa tersebut harus horisontal dan vertikal, tidak boleh
dipasang miring.
 Air dapat diambil dari sumber air (sumur gali) atau Sumur Bor dengan
menggunakan pompa atau timba.
 Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus dilakukan pengetesan
yang disaksikan oleh Kontraktor, Pengawas dan Pemimpin Bagian Proyek.
Pengujian harus menghasilkan tekanan hydraulik sebesar 10 kg/cm2 selama
satu jam tanpa penurunan tekanan. Segala cacat dan kekurangan-kekurangan
yang dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki dan semua biaya yang
timbul akibat kegagalan pengujian adalah tanggungan Kontraktor.
 Air kotor dari Km/Wc dialirkan dengan pipa yang diameternya sesuai dengan
gambar.
 Pembuangan air limbah/kotoran dari wc dialirkan dengan pipa PCV diameter
4” ke septic tank. Pada tempat-tempat tertentu sebelum pipa dihubungkan ke
septick tank, harus dipasang satu buah bak .
 Septictank dibuat dari pasangan trasram bata merah adukan 1 PC : 2 PS,
dengan sisi dalamnya diplester dengan adukan yang sama dan bagian atasnya
plat beton bertulang 1 PC : 2PS : 3 KR tebal 12 cm (termasuk tutup Resapan)
serta diberi pipa pembuang udara dari pipa galvanis diameter 2”.
 Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank
dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang
bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan)sekurang-kurangnya
15,00 m dari sumber air tanah (sumur gali) agar tidak terjadi pencemaran
terhadap sumber air tersebut.
 Di dalam KM/WC dilengkapi satu buah bak air dari Fiber,tempat sabun
keramik, Lubang penguras pada bak air dipasang pipa khusus yang dilengkapi
dengan penutup khusus yang mempunyai ulir kualitas baik.

Sistem Pengukuran dan Pembayaran :


 Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan detil yang diberikan
dalam Gambar, dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
dimana sebagian besar pekerjaan tersebut akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan. Pembayaran kepada Kontraktor harus dilakukan berdasarkan
kuantitas aktual yang diukur pada masing-masing Mata Pembayaran dalam

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Kontrak yang telah dilaksanakan sesuai dengan Seksi yang berkaitan dari
Spesifikasi ini, baik cara pengukuran maupun pembayarannya. Untuk
Pekerjaan Sanitair Pembayaran dilakukan dalam satuan Meter (M).

Personil Tenaga Kerja :

No. Tenaga Kerja Satuan Ket.


1. Mandor OH -
2. Kepala Tukang Kayu OH -
3. Tukang Kayu OH -
4. Pekerja OH -

Peralatan Tukang Yang Digunakan :

No. Peralatan Tukang Satuan Ket.


1. Mesin Gerinda Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Martir Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. Pahat Batu/Beton Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. Meter Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. Gergaji Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. Gerobak Sorong Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Peralatan Utama Yang Digunakan :

No. Peralatan Utama Satuan Ket.


1. Pick Up 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan
2. Mesin Pompa air 1 Unit Sesuai dgn Kebutuhan

Bahan Material Yang Digunakan :

No. Bahan Material Satuan Ket.


1. Pipa PVC Uk. 4" Bh Sesuai dgn Kebutuhan
2. Pipa PVC 3" Bh Sesuai dgn Kebutuhan
3. 'Pipa PVC 3/4" Bh Sesuai dgn Kebutuhan
4. 'Kloset Jongkok Bh Sesuai dgn Kebutuhan
5. 'Keran Air Dia. 3/4" Bh Sesuai dgn Kebutuhan
6. 'Bak Air Fiber Sudut Bh Sesuai dgn Kebutuhan
7. 'Floor Drain Stainless Bh Sesuai dgn Kebutuhan

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan :

No. Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan


1. Pekerjaan Sanitair 10 HariKerja

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


Personel Manajerial
 Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
 Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
 Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.

Resiko Kecelakaan Kerja :


 Resiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam Pekerjaan Pemasangan
Pemipaan dan Instalasi Air tersebut diatas dapat berupa seperti Tangan
tergores oleh bahan material bangunan/Terkenak pahatan/Terjatuh saat
pemasangan/Kenak Tangan Saat Pemasanngan pipa/Terkena Tajaman Alat
Pipa/Terpeleset dan masker berabu.

Antisipasi Resiko Kecelakaan Kerja :


 Untuk selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaankepada para pekerja
Pemasangan Pemipaan dan instalasi air dengan cara melakukan safety
morning setiap harinya. Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap
pelaksanaan pekerjaan, pekerja diwajibkan menggunakan peralatan K3
seperti Helm, Sepatu bot, kaca mata, sarung tangan, masker dan lain-lain. Serta
menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan pertama

Penanggulangan kecelakaan kerja :


 Penanggulangan untuk kecelakaan kerja kecil seperti tergores atau luka
lainnya akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi dengan tindakan
pembersihan organ yang terluka dengan menggunakan alcohol dan
selanjutnya diobati dengan betadine atau obat luka lainnya. Jika diperlukan
penutupan area luka dapat dilakukan dengan menggunakan perban
 Jika terjadi kecelakaan kerja yang berat diperlukan proses tindak lanjut harus
dibawa ke Rumah Sakit, agar melakukan tindakan sementara dilokasi kerja
seperti penghentian pendarahan sementara dan tindakan lainnya yang
dianggap perlu serta selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk proses mobilisasi ke
Rumah Sakit.

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE


NO. III
PEKERJAAN FHINISING

A. FHINISING AKHIR

 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan membongkar


gudang, bangsal-bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-
kotoran bekas yang ada di dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah
terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaam bersih dan rapi.
 Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyerahkan :
 Surat Tanda Good Keer pemasangan Instalasi Listrik dari Instalatur/PLN.
 Bukti setoran Galian C.
 Bukti setoran Infaq/Layanan Zakat Mal
 Surat-Surat Jaminan yang dibutuhkan.

Demikian Spesifikasi dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Pelaksana Kostruksi dan Pengendali Kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan ini.

Pidie, 03 Juli 2023


Kepala Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Pidie
Tahun Aggaran 2023

THANTAWI, ST
Pembina Tk. I /Nip. 19741030 200604 1 003

METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE

Anda mungkin juga menyukai