DAN
( METODE KONSTRUKSI )
PEKERJAAN
LOKASI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Setiap pelaksanaan pekerjaan kontruksi di mulai dari proses kerja sama untuk
mencapai titik pembangunan yang optimal dalam melakukan proses administrasi
maupun pelaksanaan konstruksi di lapangan, baik rekanan yang melaksanakan
pembagunan konstruksi harus memberi tau kepada pengawas dan instansi terkait
apabila pelaksanaan konstruksi akan di mulai, pekerjaan yang akan dilaksanakan
adalah Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie, Rekanan harus mendapatkan
arahan-arahan dari pemberi tugas dan pengawas lapangan secara teknis di lapangan,
agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
kontruksi dapat berlangsung operasional dan efektif.
2. Pelaksanaan Kontruksi harus dilakukan oleh pemberi jasa pelaksana yang kompeten
dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga kerja dan bahan atau
peralatan kerja di lapangan sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
PASAL I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan Teknis Umum merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
Pekerjaan bangunan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Lapangan Tembak
Polres Pidie, Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar
rencana, BQ dan Spesifikasi Teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana
kerja dan syarat-syarat ini, meliputi antara lain :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMK3)
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Pondasi
METODE & SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN LAPANGAN TEMBAK POLRES PIDIE
5. Pekerjaan Beton Bertulang
6. Pekerjaan Pasangan
7. Pekerjaan Penutup Lantai
8. Pekerjaan Plafond
9. Pekerjaan Pintu Dan Jendela
10. Pekerjaan Rangka Dan Atap
11. Pekerjaan Sanitair
12. Pekerjaan Listrik
13. Pekerjaan Arsitektural
14. Pekerjaan Pengecatan
15. Pekerjaan Pijakan Tembak
16. Pekerjaan Lain-Lain
2. Pekerjaan ini mencakup penyediaan tenaga kerja, Bahan-bahan dan alat-alat serta
segala sesuatu yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
syarat-syarat tertentu.
PASAL 2
NAMA DAN ORGANISASI PEMBERI TUGAS
PENGADAAN KONSTRUKSI
PASAL 4
RUANG LINGKUP LOKASI PEKERJAAN
DAN FASILITAS PENUNJANG
1. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana adalah berpedoman
pada ketentuan yang khususnya teknis pembangunan gedung negara, berdasarkan
peraturan pemerintah Nomor : 16 tahun 2021 tentang bangunan gedung.
Lokasi : Gintong
Kecamatan : Grong - Grong
Provinsi : Aceh
PASAL 5
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENGGUNA DAN PENYEDIA JASA
DALAM PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
1. Umum :
Pihak-pihak yang terlibat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terdiri dari:
a. Penyelenggara Infrastruktur; dan
b. Penyelenggara Proyek.
Penyelenggara Infrastruktur merupakan pengguna jasa yang memiliki fungsi
penjaminan keselamatan konstruksi.
Penjamin Keselamatan konstruksi pada Unit Organisasi merupakan unsur pendukung
pada struktur penyelenggara proyek dan tidak terlibat secara langsung dalam
pengambilan keputusan terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang memiliki
fungsi:
a. Perumusan kebijakan;
b. Pembinaan teknis; dan
c. Pengawasan pelaksanaan kebijakan.
Penyelenggara Proyek merupakan pengguna jasa dan penyedia jasa yang melakukan
penjaminan dan/atau pengendalian keselamatan konstruksi, yaitu unit organisasi atau
orang yang terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan terkait pelaksanaan
konstruksi, yang memiliki fungsi:
a. Penanggung Jawab penyelenggaraan
b. Fasilitasi dan Koordinasi Penerapan SMKK
c. Penjaminan dan Pengendalian Penerapan SMKK di Pekerjaan Konstruksi
PASAL 6
PERATURAN-PERATURAN STANDAR TEKNIS YANG MENGIKAT
1. Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Ini Standar standar yang dipakai menjadi acuan
termasuk, namun tidak terbatas pada standar yang dicantumkan dibawah ini:
Peraturan Beton Indonesia disingkat SKSNIT15-1991-03.
Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.
Pedoman Tata Cara PenyelenggaraanPembangunan Bangunan Gedung Negara
oleh Departemen Pekerjaan Umum.
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.
Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1981 beserta
Pedomannya.
Peraturan Portland Cemend Indonesia 1973 (NI.8-1972).
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesiadi singkat PUBI-1982. (NI.-3)
Peraturan Cat Indonesia–N4.
Peraturan Bangunan Nasional PBN-1978
2. Untuk bahan yang belum mempunyai peraturan di Indonesia harus di pakai syarat-
syarat yang ditetapkan oleh pabrik yang membuat bahan tersebut.
PASAL I
PERSYARATAN UMUM BAHAN/MATERIAL
Lampiran persaratan umum terhadap bahan material yang digunakan pada pekerjaan
Pembangunan Lapangan Tembak Polres Pidie adalah:
2 Semen a. Semen menggunakan Merk Andalas atau Merk Padang dan ber
TKDN minimal 86.20% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin
b. Semua semen yang digunakan Semen Padang, Andalas adalah
semen Portland yang sesuai dengan syarat-syarat Peraturan
Semen Portland Indonesia (NI.8-1972).
c. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama
(tidak diperkenankan menggunakan bermacam - macam
jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama),
dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong
semen yang masih disegel dan tidak pecah.
d. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan.
Harus diterimakan dalam zak (kantong) asli dari pabriknya
dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang yang
cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air, diletakan pada
4 Tanah a. Tanah Timbun menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Timbunan 100%
b. Urugan yang digunakan adalah tanah yang di ambil dari bekas
galian di Tempat Galian C Tanah untuk urugan bawah lantai
harus sesuai dengan spesifikasi.
c. Bahan timbunan harus bebas dari kotoran, tumbuhan, batu-
batuan atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
d. Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak
lebih dari 20 cm gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang
merata untuk seluruh ketebalannya. Tanah urugan harus
dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk mencapai
kepadatan yang disyaratkan.
e. Pemborong dengan semua cara yang disetujui Konsultan
Pengawas harus menjamin agar tidak terjadi genangan-genangan
air yang dapat mengganggu/ merusak semua pekerjaan
galian/urugan.
5 Pasir Urug a. Pasir Urug menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
100%.
b. Ukuran variatif dan teksturnya cenderung kasar.
c. Pasir urug biasanya terdiri dari pasir sisa ayakan, pasir sedot,
pasir cuci, dan sejenisnya.
d. Pasir ini digunakan untuk menyebar beban permukaan tanah.
8 Batu a. Batu Belah / gunung menggunakan produk dalam negeri dan ber
Belah/Gunung TKDN 100%.
b. Batu belah yang tidak poros, keras dengan permukaan tanpa
cacat/retak dan belum pernah dipakai.
c. Batu harus bersih dari tanah/lumpur dan kotoran-kotoran lainya.
d. Ciri batu belah memiliki bentuk spesifik,yaitu memiliki fisik yang
padat , Keras, dan sisi-sisinya tidak rata.
e. Bahan asal adalah batu besar kemudian dibelah menjadi batu
belah (berukuran lebih kecil dengan sudut-sudut tajam dan
bersegi banyak ukuran batu ≤ 20 cm).
10 Batu Bata a. Batu Bata Merah menggunakan produk dalam negeri dan ber
Merah TKDN 100%.
b. Batu bata yang digunakan batu bata merah bermutu kualitas
bagus.
c. Batu bata lokal dengan kualitas terbaik, bentuk batu bata adalah
prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak
yang merugikan pemilik.
d. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan
lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur
bila direndam air.
e. Umumnya batu bata ini memiliki ukuran panjang 17-20 cm, lebar
7-10 cm, tebal 4-5 cm.
f. Berat rata-rata 1 Kg /Bijik( tergantung merek dan daerah asal
pembuatannya).
12 Plafond PVC a. Plafond menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Plafon terbuat dari PVC (Polyvinyl chloride) dengan ketebalan 8
mm
13 Seng Spandek a. Seng Spandek menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Atap menggunakan Seng Spandek dengan ketebalan 0.3 mm
c. Atap Spandek ini adalah tidak mudah pecah, anti karat,
pemasangan yang mudah, ringan dan tentu saja tahan lama.
d. Untuk Pemasangan Atap Spandek mengunakan sekrup roofing
16 Saklar Ganda a. Sakelar menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Saklar terbuat dari bahan plastic
c. Mempunyai Logo SNI
d. Bunyi Saklar terdengar lembut saat ditekan tombol
18 Box zakering a. Sakelar menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Box zakering 1 Phase
19 Stop Kontak a. Stop Kontak menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Stop Kontak terbuat dari bahan yang tidak mudah panas
c. Plat penjepit berbahan kuningan
d. Plat arde memiliki bahan dari kuningan yang lebih kokoh jika
ditekan dan kembali pada posisi awal ketika dilepaskan.
21 Cat Tembok a. Cat Tembok Penutup menggunakan produk dalam negeri dan ber
Penutup TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Tembok Warna Setara Vinnilex
c. Cepat kering, anti jamur, anti pudar, tahan lama, dan warnanya
awet
22 Cat Menie a. Cat Menie menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat meni berbahan dasar dari alkyd
23 Cat Kayu a. Cat Kayu Dasar menggunakan produk dalam negeri dan ber
Dasar TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Kayu Dasar setara Kuda Terbang
24 Cat Kayu a. Cat Kayu Mengkilat menggunakan produk dalam negeri dan ber
Mengkilat TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Cat Kayu Mengkilat setara Nippon Paint
26 Keramik uk. a. Keramik menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
25 x 25 cm minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
27 Keramik uk. a. Keramik menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
(25x40) minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Keramik polished setara IKAD
28 Kusen Pintu + a. Kusen Pintu menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Ventalasi (P1) minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Terbuat dari bahan UPVC dengan ukuran sesuai dengan gambar
29 Pintu (P2) a. Pintu menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN minimal
25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari Kemenperin atau
ditunjukan print screen website TKDN Kemenperin.
b. Pintu terbuat UPVC dengan ukuran sesuai dengan gambar
30 Kusen + Daun a. Jendela menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Jendela Type minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
(J2) Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Kusen + Daun Jendela Type (J2) terbuat dari UPVC
31 Pipa a. Pipa menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN minimal
25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari Kemenperin atau
ditunjukan print screen website TKDN Kemenperin.
b. Pipa terbuat dari bahan PVC
c. Pipa Sanitasi menggunakan Type D dan Pipa Air Minum
Menggunakan Type AW
d. Diameter pipa bervariasi
32 Kloset a. Kloset Jongkok menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
Jongkok minimal 25 % ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Kloset Jongkok menggunakan kloset jongkok keramik setara
American Standart
33 Kran Air a. Kran Air menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
34 Bak Air a. Bak Air menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Bak Air terbuat dari fiber
35 Bak air a. Bak mandi menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Bak mandi menggunakan bak air sudut bahan fiber
36 Floor Drain a. Floor Drain menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
b. Floor Drain menggunakan Floor Drain bahan Stainless steel
37 Buis Beton a. Buis Beton menggunakan produk dalam negeri dan ber TKDN
100 %.
b. Buis Beton Ukuran Diameter Luar 80 cm
38 Mesin Pompa a. Mesin Pompa Air menggunakan produk dalam negeri dan ber
Air Otomatis TKDN minimal 25% ditunjukan dengan sertifikat TKDN dari
Kemenperin atau ditunjukan print screen website TKDN
Kemenperin.
PASAL III
PERSYARATAN PERALATAN TUKANG
Alat Utama merupakan peralatan utama yang digunakan oleh tukang dalam melakukan
pekerjaannya agar suatu pekerjaan dapat sesuai prosedur dan ketentuan yang
disyaratkan.
Alat Pendukung adalah peralatan yang membantu pekerjaan agar mencapai mutu yang
baik dengan standar kerapianyangtinggi.
BAB III
SPESIFIKASI JABATAN
PASAL I
PERSONIL MANAJERIAL
1. Untuk tercapainya tujuan dan sasaran dari pekerjaan Pembangunan Rumah Layak Huni,
maka perlu dipersiapkan suatu tim Personil Inti yang diharapkan dapat memenuhi
kriteria seperti dibawah ini :
PELAKSANA
PETUGAS K3
Sertifikat Petugas Keselamatan Konstruksi atau SKK Petugas
1. Sertifikat
Keselamatan Konstruksi dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
2. Pengalaman 0 ( Nol ) Tahun
a. Mampu memahami gambar atau desain konstruksi. Hal ini penting agar bisa
memahami gambar kerja dan spesifikasinya, khususnya yang terkait dengan ukuran
material yang dibutuhkan.
b. Untuk mengarahkan, membimbing, membetulkan bila ada yang salah. Selain itu tugas
Kepala Tukang adalah memastikan hasil pekerjaan para tukang optimal.
c. Wajib memberikan contoh, bagaimana mengerjakan‟ sebuah pekerjaan dengan baik
dan benar.
d. Kepala Tukang tempat bertanya bila ada permasalahan.
e. Kepala Tukang harus memastikan kebutuhan alat kerja dalam pelaksanaan proyek
pembangunan, memperhatikan jumlah yang dibutuhkan, kondisi alat kerja sampai
kepada mengatur pembagian alat kerja kepada para tukang.
a. Mampu memahami gambar atau desain konstruksi. Hal ini penting agar bisa
memahami gambar kerja dan spesifikasinya, khususnya yang terkait dengan ukuran
material yang dibutuhkan.
b. Tukang batu juga perlu memahami beberapa pengetahuan ilmu sipil, seperti
penentuan ketegaklurusan, kesamaan tinggi, kedataran dan beberapa ilmu lainnya
yang berhubungan dengan bidang kerjanya.
c. Pemasangan batu gunung
d. Pemasangan Batu Bata, Pengecoran dan dll
a. Tukang besi adalah salah satu pekerja yang memiliki tugas cukup berat. Selain
menguasai pembesian secara manual, tukang besi juga harus menguasai teknologi
pembesian konstruksi dengan benar.
b. Memeriksa penulangan pada beton
c. Meguasai pembuatan pembesian pada beton kontruksi
d. Menempatkan dan mengatur besi sisa untuk dimanfaatkan
e. Memeriksa hasil penulangan
a. Tukang-tukang dalam konstruksi memiliki peran sangat besar. Salah satunya ialah
tukang kayu yang harus ada dalam setiap proyek. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya
pengerjaan konstuksi yang melibatkan material kayu, meliputi pekerjaan:
- Bekisting Tiang dan balok beton bertulang.
- Konstruksi atap atau kuda-kuda
- Pembuatan dan pemasangan kusen
- Pembuatan dan pemasagan pintu
- Struktur plafon
- Struktur lantai
- Pengerjaan dinding kayu
BAB IV
METODE KONSTRUKSI / PELAKSANAAN
NO. I
PEKERJAAN PERSIAPAN
Personil manajerial :
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan
menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur kerja
dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi, penerapan
dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Membuat papan nama proyek dari kertas baleho atau seng plat dengan ukuran
L.80 x T.150 cm. dengan rangka kayu 5/7cm yang didirikan tegak diatas tanah
setinggi 250 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama
proyek memuat sebagai berikut :
Titik peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan Konsultan
Pengawas dan PPTK dinas terkait.
Personil manajerial :
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan
menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur kerja
dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi, penerapan
dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Kerja
Penyedia wajib menyelenggarakan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem manajemen keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
Penyedia wajib menyusun tingkat risiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
dibahas dengan PPK sebagaimana yang disusun pada awal kegiatan.
Penyedia wajib melibatkan Petugas K3 Konstruksi pada setiap paket pekerjaan
yang mempunyai risiko K3 sedang dan kecil.
Penyedia melapor ke Dinas Tenaga Kerja dan Jamsostek setempat sesuai
ketentuan yang berlaku.
Penyedia wajib melaksanakan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum.
Penyedia wajib melaporkan kepada PPK dan Dinas Tenaga Kerja setempat
tentang kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat
kerja kosntruksi yang telah terjadi pada kegiatan yang dilaksanakan.
Penyedia wajib menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari PA.
Penyedia wajib melakukan pengendalian resiko K3 onstruksi Bidang Pekerjaan
Umum yang meliputi : inspeksi tempat kerja, peralatan, sarana pencegahan
kecelakaan konstruksi sesuai dengan RK3.
Penyedia wajib melaksanakan seluruh ketentuan K3 sesuai dengan ketentuan-
ketentuan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Lingkup Pekerjaan :
Metode Pelaksanaan
Personil manajerial :
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan dan
menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur kerja
dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi, penerapan
dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik, Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada
pekerjaan Pondasi yaitu :
1. Pasir Urug
2. Lantai Kerja K - 100
3. Pas. Batu Kosong
4. Pas. Batu Kali 1Pc : 4Pp
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Semen Portland
2. Pasir Beton
3. Pasir Pasang
4. Kerikil (Maks 30 mm)
5. Batu Kali
6. Air
Pedoman Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor pelaksana melakukan pengukuran
terhadap bangunan yang akan dilaksanakan yaitu pengukuran as ke as
bangunan, lebih baik untuk awal pelaksanaan pengukuran memberi
impormasi kepada Konsultan Pengawas /PPTK dinas terkait jika akan dimulai
pekerjaan.
Pemborong harus selalu berkonsultasi apabila mendapatkan perbedaan antara
gambar konstruksi dan gambar arsitektur atau hal-hal yang kurang jelas
terhadap pekerjaan konstruksi ini.
Setelah tanah galian sudah melalui proses pengukuran dan penggalian, untuk
melanjutkan pekerjaan dasar tanah yang akan digunakan untuk pondasi,
terlebih dahulu diberikan urugan pasir setinggi 5 cm. Dengan adanya urugan
pasir ini diharapkan dapat menambah kepadatan tanah dan daya resap air.
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 10 cm, harus dipasang tegak lurus,
rapat dan diisi adukan pada rongga-rongga batu.
Pekerjaan pasangan batu kali dilakukan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh
dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan
sempurna.
Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga berdiri teguh.
Personel Manajerial:
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan :
Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan
pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan konstruksi, lengkap
sebagaimana diperlihatkan, disyaratkan atau sebagaimana diperlukan-nya.
Tanggung jawab "Penyedia" atas instalasi semua alat-alat yang terpasang,
selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di dalam beton. Syarat-
syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh Peraturan Beton Indonesia
1971 (PBI 1971).
Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah
ukuran-ukuran dalam garis besar.
Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam
gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang, Jika terdapat selisih
dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku
harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan"pengawas yang ditunjuk" guna
mendapatkan ukuran yang sesungguhnya yang disetujui oleh Pengawas.
Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh
berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat
didalam PBI 1971. Dalam hal ini "pengawas yang ditunjuk" harus segera
diberitahukan untuk persetujuannya.
Penyedia" harus bertanggung jawab untuk membuat dan membiayai semua
desain campuran beton dan test-test untuk menentukan kecocokan dari bahan
dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan
beton, dari perincian slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua
teknik dan kondisi penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh
"pengawas yang ditunjuk". Penyedia berkewajiban mengadakan dan
membiayai Test Laboratorium.
Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
Bahan-Bahan :
Metoda Pelaksanaan
1. Mutu Beton .
Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Kecuali ditentukan
lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton berdasarkan test
silinder/kubus.
Penyedia diharuskan membuat adukan percobaan (trial mix) untuk
mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan
2. Adukan Beton .
Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 NI.2. Beton harus
mempunyai kekuatan karakteristik sesuai yang disyaratkan dalam gambar.
Penyedia diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk
mengontrol daya kerjanya, sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan
ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregasi) dari agregat.
Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia (NI.2-1971).
Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mixes) tersebut diatas harus
dilakukan untuk menentukan komposisi adukan yang akan dipakai pada
pekerjaan beton selanjutnya dan harus mendapat persetujuan pengawas.
5. Pengecoran Beton.
6. Perawatan Beton.
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 Bab 6.6.
Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai
dilaksanakan dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2
minggu, jika tidak ditentukan lain.
Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan
basah. Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan,
maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap
dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus atau dengan
menutupinya dengan karung basah atau dengan cara lain yang disetujui
Pengawas.
8. Penggantian Besi.
Penyedia harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Penyedia atau pendapatnya
terdapat keliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada, maka :
a. Penyedia dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini
diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk sekedar informasi.
b. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Penyedia sebagai
pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
c. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari
Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalam rangka tersebut adalah
merupakan juga keharusan dari Penyedia.
13. Pembersihan.
Jangan dibiarkan puing-puing, sampah sampai tertimbun. Pembersihan
harus dilakukan secara baik dan teratur.
Personel Manajerial:
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar
Pedoman Pelaksanaan :
Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC :
4 pasir pasang.
Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan
sloof sampai ketinggian 20cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah
basah setinggi 150 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada
gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk
rapat air dengan campuran 1pc : 2 pasir pasang.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 13 x 13 cm,
dengan tulangan pokok 4 diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 15
cm.
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5
%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
Personel Manajerial:
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan :
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan dinding/pasangan bata, plesteran dan pelapis dinding meliputi
seluruh bangunan termasuk pekerjaan Site Development sesuai dengan
yang dinyatakan/pada tempat-tempat yang tercantum pada gambar.
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
1. PASANGAN LANTAI
Persyaratan :
Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan
plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
Apabila dipandang perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun
sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.
Pelaksanaan :
Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi lapisan pasir urug
padat menurut ukuran yang telah ditentukan. Pemadatan pasir dilakukan
dengan penyiraman air.
Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas, dan Pemberi Tugas.
Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan penutup lantai
yang dipakai.
Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu, harus
dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan silicone sealant.
Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.
Syarat-Syarat Pelaksanaan
Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola Granite tile.
Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
Alas dari lantai Keramik di atas plat beton struktur adalah lantai beton tumbuk
dengan ketebalan minimal 2 cm atau lebih sesuai dengan gambar
Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat seperti yang
disyaratkan.
Pengendalian Pekerjaan.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, peraturan keramik Indonesia SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F dan
SNI.SO5-1989-F.
Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan air harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI.SO4-1989-F dan SNI.T15-
1991-03 dan ASTM.
Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan penutup atap dan
pelindung panas sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar atau petunjuk
Tim Pengawas. Bahan penutup atap harus mendapat surat garansi dari
pabriknya.
Pedoman Pelaksanaan.
Pemasangan atap Spandek/multiroof harus dilaksanakan oleh ahli sesuai
dengan petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan atap seng Spandek/multiroof, dipaku dengan paku atau mur
khusus yang mempunyai karet pelapis pada paku.
Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat untuk penyambungan
atap, apabila terjadi kebocoran setelah pemasangan maka sebahagian yang
bocor harus dibongkar dan diperbaiki kembali atau diganti atap tersebut.
Perbaikan lisplank Bahan GRC harus terjamin mutunya dari matahari, hujan
dan dari lumut,apabila GRC tidak sesuai dengan yang diinginkan maka
kontraktor wajib menganti yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
Sekrup yang digunakan pada lisplank GRC sekrup roofing berukuran 12 x 50
mm dan sekrup roofing ukuran 12 x 70 mm.
Penyimpanan bahan.
Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering,tidak berhubungan dengan
tanah,semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap(ruangan yang
tertutup). Apabila diletakkan pada daerah yang terbuka/tidak tertutup, maka
konsekwensinya adalah atap tersebut akan menjadi flat-flat/water stain (
cacat air) Untuk menjamin mutu bahan yang digunakan, kontraktor pelaksana
wajib menyertai Surat Jaminan Mutu dari Suplayer penyedia Bahan.
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Syarat-Syarat pelaksanaanya
Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan
dinding. Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua
detail sambungan dan profil UPVC yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas
dan Perencana.
Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum
pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului dengan pembuatan
shop drawing atas petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat
perhitungan-perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil
UPVC terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang diminta / berlaku.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi,
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Pemotongan profil UPVC hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
Pengelasan/welding dibenarkan menggunakan alat pemanas khusus dengan
suhu minimal 250°C. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate
setebal 2-3 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap
air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kusen UPVC harus ditutup oleh karet list.
Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen UPVC
akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan plafond sesuai dengan yang tertera
pada gambar.
Pedoman Pelaksanaan.
Pada pekerjaan plafond ini diperlukan adanya pekerjaan lain yang mempunyai
hubungan erat dalam pelaksanaannya. Sebelum pemasangan plafond
dilaksanakan, pekerjaan lain yang terletak di atas plafond harus sudah
terpasang.
Bila pekerjaan tersebut tidak tercantum pada gambar rencana plafond harus
diteliti dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (EL, PL, AC dan lain-
lain).
Bahan-bahan penggantung disesuaikan dengan kebutuhan dan gambar.
Pada pertemuan bidang planfond dengan dinding harus diperhatikan dan
pelaksanaannya harus sesuai dengan gambar.
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di
dalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN
(Perusahaan Listrik Negara), penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa
PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala.
Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan
jumlah yang tertera dalam gambar.
Titik Lampu dan Stop Kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan
stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus
listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.
Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis
armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi
listrik.
Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton
harus ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas
plafon diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau
jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus
untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai
dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-
komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 1.300 Volt.
Daya yang digunakan sesuai petunjuk gambar.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh
menunjuk pihak ketida (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi
listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik
Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini
sampai listrik tersebut menyala (siap dipergunakan), termasuk biaya
pengujian dengan pihak PLN.
Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh
selama 1 X 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat
pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi
PLN. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang maka Kontraktor harus
menambah tiang beton pracetak.
Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban kontraktor.
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan
instruksi kerja K3.
Pelaksana dalam pekerjaan ini, mengawasi pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di sepakati.
Dalam pekerjaan ini, pelaksana lapangan harus mengontrol tenaga kerja,
material dan volume pekerjaan sesuai time schedule dengan personil di
lapangan.
Lingkup Pekerjaan.
Pedoman Pelaksanaan.
Personel Manajerial
Petugas K3 dalam pekerjaan ini, selalu mengontrol pelaksanaan pekerjaan
dan menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan K3, Membuat prosedur
kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3, Melakukan sosialisasi,
Lingkup Pekerjaan.
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan saluran pembuangan air kotor, air bersih dan
septick tank, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
Pedoman Pelaksanaan.
Pemasangan pipa-pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding (in
bouw). Pasangan pipa-pipa tersebut harus horisontal dan vertikal, tidak boleh
dipasang miring.
Air dapat diambil dari sumber air (sumur gali) atau Sumur Bor dengan
menggunakan pompa atau timba.
Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus dilakukan pengetesan
yang disaksikan oleh Kontraktor, Pengawas dan Pemimpin Bagian Proyek.
Pengujian harus menghasilkan tekanan hydraulik sebesar 10 kg/cm2 selama
satu jam tanpa penurunan tekanan. Segala cacat dan kekurangan-kekurangan
yang dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki dan semua biaya yang
timbul akibat kegagalan pengujian adalah tanggungan Kontraktor.
Air kotor dari Km/Wc dialirkan dengan pipa yang diameternya sesuai dengan
gambar.
Pembuangan air limbah/kotoran dari wc dialirkan dengan pipa PCV diameter
4” ke septic tank. Pada tempat-tempat tertentu sebelum pipa dihubungkan ke
septick tank, harus dipasang satu buah bak .
Septictank dibuat dari pasangan trasram bata merah adukan 1 PC : 2 PS,
dengan sisi dalamnya diplester dengan adukan yang sama dan bagian atasnya
plat beton bertulang 1 PC : 2PS : 3 KR tebal 12 cm (termasuk tutup Resapan)
serta diberi pipa pembuang udara dari pipa galvanis diameter 2”.
Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank
dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang
bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan)sekurang-kurangnya
15,00 m dari sumber air tanah (sumur gali) agar tidak terjadi pencemaran
terhadap sumber air tersebut.
Di dalam KM/WC dilengkapi satu buah bak air dari Fiber,tempat sabun
keramik, Lubang penguras pada bak air dipasang pipa khusus yang dilengkapi
dengan penutup khusus yang mempunyai ulir kualitas baik.
A. FHINISING AKHIR
Demikian Spesifikasi dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Pelaksana Kostruksi dan Pengendali Kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
THANTAWI, ST
Pembina Tk. I /Nip. 19741030 200604 1 003