Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, peningkatan pembangunan mulai dari pembangunan


infrastruktur jalan hingga gedung - gedung bertingkat akan selalu berkembang.
Pembangunan gedung - gedung bertingkat juga menunjukkan tingkat kemajuan dari suatu
daerah. Bangunan gedung tersebut merupakan wujud fisik dari pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada diatas
atau dibawah tanah. Biasanya berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan, baik
untuk hunian (tempat tinggal), kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial dan
budaya, kegiatan khusus maupun penginapan. Suatu bangunan yang berkualitas dan
mampu memberikan rasa aman serta nyaman, tidak terlepas dari ilmu ataupun peran
sumber daya manusia yaitu seorang ahli yang mampu menguasai sistem pengendalian
dan pengerjaan dalam pembangunan, salah satunya adalah Teknik Sipil.

Teknik Sipil mempunyai tanggung jawab secara umum untuk merancang,


membangun, memelihara dan mengelola seluruh proses pembangunan fasilitas publik
maupun swasta secara terarah, terencana dan terpadu. Fasilitas yang dimaksud dapat
berupa perpipaan, jalan umum, jalan raya, bendungan, jembatan, terowongan, sistem
pengolahan air, bandara, gedung tinggi, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam
pengerjaan pembangunan konstruksi saat ini dirasakan berjalan kurang baik. Hal ini
diakibatkan karena kurangnya kualitas sumber daya manusia serta pemahaman yang
minim khususnya dalam bidang Teknik Sipil. Sebagai seorang Sarjana Teknik, dituntut
harus mampu memberikan kontribusi berupa pikiran dan pandangan positif mengenai
kelebihan dan kelemahan dari sebuah konstruksi, baik itu dari segi teknik maupun dari
segi ekonomi, serta dapat memberikan ide-ide yang bersifat membangun. Karena itu
perlu dilakukan program kerja yang nyata agar dapat menambah pengetahuan serta
pemahaman sebelum terjun ke dunia kerja.

Universitas Katolik Widya Mandira Kupang merupakan salah satu universitas yang
mampu menjawab kebutuhan akan ahli sipil yang berpengetahuan luas dan profesional
melalui program studi Teknik Sipil, dimana mahasiswa yang berbekal ilmu teoritis dari
bangku kuliah dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh pada kondisi nyata. Salah
satu cara yaitu menerapkan program kerja praktek. Kerja praktek adalah proses
pembelajaran tentang ilmu lapangan dimana mahasiswa teknik sipil diturunkan langsung
dan dituntut untuk terlibat dalam suatu proyek pembangunan. Hal ini bertujuan agar

I-1
mahasiswa dapat melihat secara langsung proses berdirinya suatu bangunan. Dalam
melakukan kerja praktek, mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan baik proses
pembangunan yang terjadi di lapangan dan aktif mengamati hal-hal yang terjadi di
lapangan mulai dari langkah kerja, masalah-masalah yang terjadi selama proses
pembangunan, serta penyelesaiannya. Karena itu dilaksanakan kerja praktek
“Pembangunan Gedung Asrama / Penginapan UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan
Kupang” di Jln. Farmasi No.36, Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memperluas dan menambah
wawasan mahasiswa mengenai pengetahuan di lapangan yang merupakan aplikasi dari
teori yang diperoleh dari bangku kuliah dan dapat membandingkan dengan kondisi di
lapangan. Sehingga, dapat menjadi tolak ukur kesiapan bagi mahasiswa untuk dapat
bekerja secara disiplin dan profesional.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya kerja praktek adalah :

1. Dapat memahami manajemen penyelengaraan proyek baik dibangku kuliah


maupun di lapangan.

2. Mampu menerapkan pemahaman serta mengaplikasikan teori yang telah


diperoleh dibangku perkuliahan terhadap pelaksanaan proyek konstruksi pada
kondisi yang sesungguhnya mulai dari perencanaan sampai pelaksanaannya di
lapangan.

3. Mempelajari setiap masalah yang terjadi saat proyek berlangsung serta belajar
mencari solusi atas masalah tersebut.

4. Memberikan pengalaman akan situasi dan kondisi real pada proses pelaksanaan
proyek konstruksi, yang nantinya diharapkan menjadi bekal dalam menghadapi
dunia kerja yang sesungguhnya.

5. Sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik di Universitas Katolik
Widya Mandira Kupang.

I-2
1.3 Informasi Proyek

1.3.1 Data Administrasi Proyek

Nama Proyek : Pembangunan Gedung Asrama / Penginapan UPTD


Pelatihan Tenaga Kesehatan Kupang

Lokasi Proyek : Jln. Farmasi No.36, Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara
Timur

Pemilik Proyek : Dinas Kesehatan Provinsi Nusa tenggara Timur

Perencana : CV. Archilogic

Pelaksana : PT. Dua Sekawan

Konsultan : CV. Trimitra Binatama Consultan

Luas Bangunan : 507 m2

Jangka Waktu : 105 Hari Kalender

Anggaran : 2018

1.3.2 Data Struktur Proyek

Jenis Struktur : Permanen (Rangka Beton Bertulang)

Mutu Beton : Beton Bertulang K-250

Tipe Kolom : Beton Bertulang

Tipe Balok : Beton Bertulang

Tipe Pondasi : Pondasi Telapak Beton Bertulang (Foot Plat) dan Pondasi
Menerus

I-3
1.3.3 Lokasi Proyek

Gambar 1.1 : Lokasi Proyek


Sumber: Sketsa Geogle Earth

1.4 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama ± 3 ( tiga ) bulan terhitung dari
tangal 08 September 2018 sampai dengan 08 Desember 2018. Kerja praktek dilakukan
pada saat proyek sudah berjalan dan pekerjaan yang sudah dilakukan adalah pekerjaan
pondasi, balok sloof, beton kolom lantai 1 dan lantai rabat pada lantai 1.

1.5 Metodologi

Adapun metode yang dilakukan pada saat pelaksanaan kerja praktek adalah
sebagai berikut :

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan secara langsung pada saat kerja praktek


dilaksanakan. Bentuk pengamatan yang dilakukan meliputi teknik pelaksanaan
pekerjaan serta metode kerja yang digunakan pada pekerjaan yang sedang
berlangsung, pengamatan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan struktur dan non struktur, serta pengamatan mengenai masalah-
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan yang dapat menghambat
aktivitas kerja dan berusaha untuk memecahkannya.

I-4
2. Wawancara langsung (Interview)

Dalam hal ini dilakukan wawancara atau tanya jawab langsung dengan
semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan. Wawancara dilakukan dengan pihak
pengawas proyek, kontraktor, konsultas pengawas, operator alat, mandor,
maupun dengan tukang, pekerja mengenai hal-hal yang belum diketahui atau
menanyakan berbagai masalah yang dijumpai dilapangan dengan maksud agar
mendapatkan masukan-masukan yang berarti dalam kerja praktek ini.

3. Deskriptif (Literatur)

Metode Diskriptif (literatur) didapatkan dari buku-buku yang berisi tentang


contoh-contoh analisa yang digunakan dalam perhitungan struktur. Metode
literatur digunakan dalam pemecahan permasalahan yang dihadapi dalam
penyusunan laporan praktek kerja ini.

4. Instrumen

Metode instrumen dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat bantu


dalam pengamatan dilapangan, seperti: kamera sebagai dokumentasi, alat tulis,
dan alat bantu yang lain. Metode ini skaligus digunakan untuk pengambilan data
yang diperoleh dari proyek pada saat pelaksanaan dilapangan.

I-5

Anda mungkin juga menyukai