Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan Kerja Praktek pada Proyek Pembangunan Gedung


Asrama / Penginapan UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan Kupang” di Jln. Farmasi No.36,
Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Maka secara umum yang dapat disimpulkan
dari kerja paraktek ini bahwa:

1. Menghasilkan mutu pekerjaan yang baik merupakan salah satu faktor yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan proyek.

2. Untuk masing-masing tugas seperti pemilik proyek, konsultan perencana,


konsultan pengawas, dan kontraktor / pelaksana dalam pembangunan gedung
asrama ini sudah melakukan tugas, hak dan kewajibannya dengan baik
sehingga tidak terjadi perselisihan.

3. Dalam proyek ini pihak manajemen sudah mengembangkan sistem komunikasi


selain tatap muka juga sudah menggunakan komunikasi via teknologi seperti
online berupa Whatsapp sebagai salah satu mekanisme untuk melaporkan
sejauh mana perkembangan pada proyek.

4. Pekerjaan pembangunan ini menggunakan struktur permanen atau struktur


beton bertulang K-250 dengan perbandingan campuran 1 : 1,2 : 2,4.

5. Pada proyek ini tidak semua material dilakukan pengujian laboratorium untuk
mengawasi semua mutu material yang digunakan. Material yang diuji hanya
kuat tekan kubus beton ukuran 15 x 15 x 15 cm. Pengawasan mateial yang
lainnya hanya dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan.

6. Untuk pekerjaan pelat lantai menggunakan pelat bondek yang sangat efisien
karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat.

7. Pemadatan beton bertulang saat pengecoran sangat menentukan kekuatan dan


ketahanan beton serta perawatan beton diperlukan untuk mencapai kekuatan
beton dan mutu pekerjaan yang diinginkan.

8. Manajemen kebutuhan material dan peralatan terkoordinasi dengan baik


sehingga tidak terjadi keterlambatan karena menunggu.

V-1
5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran


sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan proyek agar diperoleh hasil yang baik dalam hal ini
berkaitan dengan biaya, mutu dan waktu, diperlukan sistem koordinasi
lapangan yang baik.

2. Penyimpanan material diusahakan agar berada didekat lokasi pengerjaan dan


untuk bahan-bahan seperti pasir, kerikil, kayu dan batu karang harus
ditempatkan secara terpisah ditempat yang terbuka pada lokasi proyek agar
dapat mempermudahkan pekerja .

3. Penyediaan material yang terlambat diakibatkan karena material tersebut


harus didatangkan dari luar daerah, oleh karena itu perlu adanya penyusunan
jadwal dan pengawasan pengadaan material secara berkalah.

4. Material semen yang digunakan diusahakan untuk menggunakan merk yang


sama agar bisa menghasilkan mutu yang seragam.

5. Perlu dilakukan pengawasan yang teliti saat pengecoran dalam hal ini
mengenai pelaksanaannya dan pengujian slump sehingga diketahui kekentalan
adukan betonnya.

V-2

Anda mungkin juga menyukai