Anda di halaman 1dari 59

PEMBANGUNAN GALLERI IL.

NOMMENSEN

METODE PELAKSANAAN

A. PENDAHULUAN
Proyek ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan :
APBD Tahun Anggaran 2014.
1. Pekerjaan : Pembangunan Galleri IL.Nommensen
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten
2. Lokasi Pekerjaan :
Toba Samosir
Waktu
3. : 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender
Pelaksanaan

B. LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum Bangunan ini merupakan bangunan Baru yang berada di
lokasi Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir yang berapa pada
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir yang bentuk
dan fungsinya telah ditata ulang, nantinya akan meliputi pekerjaan :
Pembangunan Galleri Il.Nommensen

C. APRESIASI TERHADAP PEKERJAAN

Pekerjaan ini adalah Pekerjaan Pembangunan Galleri IL. Nommensen,


Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir. Dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu
metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
Khususnya pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh
kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk

1
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi


lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi
bersangkutan.

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan


kondisi lapangan di mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga
tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan pekerjaan
untuk bangunan gedung berbeda dengan metode pekerjaan bangunan
irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun
konstruksi jalan dan jembatan.

I. METODE PELAKSANAAN
A. UMUM
Dalam rangka penanganan “Pembangunan Galleri IL.Nommensen”,
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir akan
dilaksanakan mengikuti ketentuan-ketentuan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Pengaturan yang cermat dan tepat sangat
diperlukan agar setiap aktivitas pelaksanaan proyek tidak mengganggu
pada daerah lingkungan disekitarnya.

Hal ini sangat perlu dicermati guna menunjang pelaksanaan proyek


dapat berjalan dengan lancar. Untuk mendukung kelancaran ini
diperlukan suatu penanganan dengan management proyek yang baik.
Dalam mendukung management proyek yang baik inilah diperlukan
para tenaga ahli profesional yang sudah berpengalaman.

B. METODE PENGENDALIAN MUTU


Dalam pelaksanaannya dilapangan agar strategi pencapaian hasil
dapat berjalan lebih optimal maka diperlukan pengendalian mutu

2
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

yang tepat. Pengendalian ini diperlukan untuk mengantisipasi sendiri


mungkin kuantitas maupun kualitas pekerjaan sudah terlaksana
sebagaimana yang diinginkan sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu ini adalah
sebagai berikut:

a. Pengadaan Staf personil


Staf personil yang menangani pekerjaan ditempatkan orang-orang
yang sudah berpengalaman sesuai bidangnya masing-masing
b. Pengadaan Peralatan Kerja
Pengadaan peralatan kerja disesuaikan menurut kebutuhannya
dilapangan setiap pekerjaan yang menggunakan peralatan yang
diisyaratkan, sudah harus dimobilisasi sebelum pekerjaan dimulai.
Hal ini sangat perlu agar pekerjaan dapat terlaksana sesuai
dengan rencana kerja dan mutu pekerjaan sesuai spesifikasi yang
diisyaratkan dapat terpenuhi
c. Pengadaan material/bahan-bahan kerja
Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah
pengadaan material/bahan-bahan kerja. Pengadaan
material/bahan-bahan kerja disesuaikan dengan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan baik kuantitas maupun kualitas.
d. Pemeriksaan/Pengujian Material
Material dan bahan-bahan kerja yang akan dipergunakan diminta
persetujuan dari pengurus lapangan. Hal ini dilakukan untuk lebih
menjamin bahwa material yang digunakan telah memenuhi
kriteria yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis. Bilamana
diisyaratkan pengujian terhadap material dan mutu pekerjaan
dapat segera dilaksanakan untuk mengetahui pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai dengan kualitas/mutu yang diinginkan

3
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

e. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan


Untuk mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan, maka setiap
minggu diadakan rapat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dalam rapat evaluasi ini yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Mengevalusi kemajuan fisik terhadap time schedule yang ada
2. Mengevaluasi terhadap mutu pekerjaan yang sudah terlaksana
bila diperlukan
3. Mengevaluasi terhadap material/bahan-bahan yang diperlukan
4. Evaluasi terhadap peralatan kerja yang dibutuhkan
5. Evaluasi terhadap tenaga kerja

C. METODE PENGENDALIAN WAKTU


Hal yang paling penting untuk menentukan waktu pelaksanaan suatu
pekerjaan agar sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah
diberikan oleh pemberi tugas, adalah mempelajari secara cermat dan
teliti item-item pekerjaan yang diajukan dengan mengevaluasi
kebutuhan waktu pelaksanaan setiap item. Apabila waktu yang
diberikan tidak mencukupi atau khawatir akan adanya kendala di
lapangan yang mengakibatkan target waktu yang direncanakan akan
meleset dari waktu yang telah ditentukan, perlu dipelajari
(diperhatikan kemungkinan) adanya lingkup pekerjaan yang dapat
dikerjakan secara bersamaan tanpa harus menunggu penyelesaian
pekerjaan item per item dari masing-masing lingkup pekerjaan.
Untuk menunjang strategi pelaksanaan proyek ini akan dibuat
Jadwal Kerja (Time Schedule) .

Strategi dari sistim management lapangan yang dilakukan adalah


dengan menerapkan kontrol terhadap tiap item pekerjaan terutama
terhadap critical path yang ada. Dengan mengawasi secara ketat

4
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

terhadap critcal path serta melakukan berbagai persiapan yang


dapat mengakomodasi kemungkinan terjadinya stagnasi yang
terjadi maka diharapkan setiap item pekerjaan dapat terlaksana
tepat pada waktunya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tersedianya tenaga yang


trampil dan berkemampuan baik dibidangnya. Hal ini diperlukan
agar mutu pekerjaan dapat terjaga dengan baik. Untuk itu para
beberapa tukang yang handal akan dibawa dari untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.

Dengan strategi yang cermat maka pelaksanaan pekerjaan secara


keseluruhan dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

D. METODE PENGENDALIAN BIAYA


Setiap kita melaksanakan suatu pekerjaan hal yang pertama kita
pikirkan adalah bagaimana strategi dan sasaran kita untuk
mendapatkan hasil kerja yang baik dan keuntungan yang optimal
tanpa harus mengurangi mutu suatu pekerjaan, oleh karena itu
strategi yang kita buat disini adalah dengan mengatur urutan-urutan
kerja secara sistematis.
1. Setiap personil harus disiplin dalam menjalankan tugasnya
masing-masing dan harus paham dengan Time schedule yang
dibuat.
2. Dalam Pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan teknik tinggi
serta material kualitas tinggi. Peran Pelaksana Lapangan disini
bukan hanya mengontrol Mutu bangunan yang akan dibuat tetapi
yang paling penting bagaimana Bangunan tersebut aman dan
nyaman digunakan, maka disini peran Pelaksana Lapangan sangat
berperan sekali, seperti contoh apabila ada material yang masuk

5
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

maka tugas quality control untuk mengecek material tersebut apa


bisa dipakai atau tidak, begitu juga halnya dalam pelaksanaan
pekerjaan seperti pengecoran Pelaksana Lapangan yang
menentukan apakah pengecoran bisa dilakukan dengan terlebih
dahulu mengecek elevasi, kekuatan perancah dan hal-hal yang
signifikan sehingga pengecoran dapat dengan mulus dikerjakan
dan aman. Oleh karena itu dalam strategi pelaksanaan ini
koordinasi antar satuan unit kerja haruslah benar-benar baik.
3. Untuk menjamin agar memperoleh hasil kerja yang baik sesuai
dengan mutu yang dipersyaratkan, ditetapkan pengendalian mutu
(Quality Control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara
teratur baik terhadap bahan yang digunakan maupun terhadap
cara pelaksanaan pekerjaan. Dengan sendirinya untuk itu perlu
dilakukan pemilihan/seleksi terhadap tenaga kerja serta
pemeliharaan secara teratur terhadap alat-alat dan perlengkapan
kerja lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Para pekerja diamati cara kerjanya apakah betul atau salah, sudah
sesuai prosedur atau belum, selain itu juga dilihat hasil kerjanya
baik dari segi kapasitas, mutu dan waktu yang telah
diprogramkan, jika memang diperlukan dapat dilakukan
penggantian tenaga kerja yang lebih baik dan sesuai kebutuhan
Pekerjaan.
4. Pengaturan yang cermat sangat diperlukan agar aktivitas proyek
tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Pembuangan bahan-
bahan bekas dan sisa air kerja diatur agar tidak mencemari
lingkungan. Pelaksanaan pekerjaan direncanakan dengan cermat
dan teliti agar tidak mengganggu dan merusak bangunan
sekitarnya. Adanya suatu proyek pada umumnya akan
menimbulkan masalah sosial terhadap lingkungan sekitarnya,
akibat banyaknya pihak dan pekerja yang terlibat di dalamnya.

6
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

Hal-hal di atas perlu diamati dan dicermati agar pelaksanaan


proyek tetap berjalan lancar dan efek-efek negatif terhadap
lingkungan baik bersifat sosial maupun teknis dapat dihindari
atau dikurangi seminimal mungkin.

E. METODE PENGENDALIAN PERSONIL.


Dalam struktur proyek “Pembangunan Galleri IL.Nommensen”, Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir” ini
pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu team manajemen yang
keseluruhannya dipimpin oleh Site Manager dibantu oleh Ahli K3,
Pelaksanan Bangunan Gedung, dan beberapa tenaga staff Juru
Hitung Kuantitas Bangunan dan Juru Gambar (Lihat struktur bagan
Organiasasi Proyek terlampir). Dan setiap unit kerja diberikan job
description sebagai panduan mereka dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Sarana sistem pengendalian merupakan
sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pekerjaan dimulai segala sesuatu
yang ada kaitannya dengan pengendalian dipersiapkan dan
dituangkan dalam bentuk daftar-daftar dan check list pengendalian
yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan inti (disesuaikan
dengan Time schedule yang dibuat).
Program utama yang telah dituangkan di dalam Time Schedule, di
lapangan dijabarkan lagi secara lebih rinci menjadi program-
program bulanan, program mingguan dan program harian yang
realisasinya dipantau/dimonitor dengan formulir-formulir pelaporan
kegiatan pekerjaan.

Untuk pelaksanaan pekerjaan, dibuat metode kerja yang rinciannya


dilengkapi dengan shop drawing dan disetujui oleh konsultan

7
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

Pengawas yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas


yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dengan sarana-sarana tersebut di atas sasaran kerja dan mutu
proyek dapat dicapai seperti yang diharapkan.

Pemilihan peralatan yang tepat, baik (disesuaikan dengan hasil


kalibrasi alat) dari segi jenis, jumlah maupun kapasitas serta sesuai
dengan kondisi lapangan serta dikelola dengan tepat, akan
menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat
mutu, waktu dan biaya serta effisien.

Kebutuhan peralatan suatu pekerjaan harus dievaluasi dari lingkup


pekerjaan yang diberikan. Masing-masing item pekerjaan dilengkapi
peralatannya, bila ada pekerjaan pemadatan tanah, maka
dipersiapkan mesin pemadat dengan jenis mesin yang disesuaikan
dengan kebutuhannya dan juga untuk menjaga berkesinambungan
kerja alat agar tetap dapat bekerja dengan baik maka dalam periode-
periode tertentu dilaksanakan servise periodic (disesuaikan dengan
alatnya) agar pelaksanaan kerja dilapangan tidak terganggu.

Tenaga kerja yang diperlukan dalam penanganan satu proyek akan


ditentukan dengan kualifikasi konstruksi bangunan. Tenaga-tenaga
ahli yang terampil dalam bidangnya, akan memperlancar sukses
tidaknya suatu pekerjaan. Pembentukan satu team pengelolaan
proyek dipimpin oleh Site Manager dibantu oleh Ahli K3, Pelaksanan
Bangunan Gedung, dan beberapa tenaga staff Juru Hitung Kuantitas
Bangunan dan Juru Gambar (Lihat struktur bagan Organiasasi Proyek
terlampir)dan disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap item
pekerjaan di lapangan. Dengan hasil pembentukan satu team work
yang baik, maka sistematis kerja akan berjalan dengan lancar yang

8
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

memuaskan. Dengan hasil terjun langsung menangani pekerjaan ini


merupakan tenaga yang terlatih, berpengalaman pada bidangnya
dan terbina dengan baik.

Untuk tenaga pembantu jumlah tenaga yang digunakan disesuaikan


dengan kebutuhannya. Dalam penyelesaian secara keseluruhan
proyek ini banyak pekerjaan lain yang kegiatannya akan saling
berkaitan dengan pekerjaan inti oleh sebab itu diperlukan adanya
koordinasi dan terpadu yaitu dengan membuat network planning
untuk menghindari terjadinya hambatan yang tidak diinginkan.
Dengan koordinasi yang baik, masing-masing pekerjaan dapat
diselesaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Pada schedule pelaksanaan pekerjaan, terlihat jangka waktu


pelaksanaan masing-masing item pekerjaan dimana bagian yang
satu harus sudah menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang telah
ditentukan, agar pihak yang lain dapat memulai kegiatan sesuai
dengan waktu yang ditentukan pula, sehingga penyelesaian proyek
secara keseluruhan akan dapat dicapai sesuai dengan schedule yang
telah dibuat.

F. PELAPORAN
Pada kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan kontraktor
mempersiapkan laporan sebagai berikut:
1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan penyusunan seluruh isian formulir
standard. laporan harian yang berisikan antara lain: jenis
pekerjaan, tenaga kerja, peralatan yang digunakan, kondisi cuaca
dan permasalahan yang timbul

9
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian
yang isinya antara lain: rencana kerja dan realisasi progres fisik
pekerjaan setiap minggu, rencana kegiatan untuk minggu
berikutnya.
3. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan rekapitulasi laporan mingguan yang
isinya antara lain: rencana kerja dan realisasi progres fisik serta
yang berkaitan dengan bahan dan rencana kegiatan bulan
berikutnya.

G. ADMINISTRASI PROYEK
Untuk mendukung administrasi proyek kontraktor membuat arsip
surat-menyurat, dokumen-dokumen kontrak, laporan-lapran, foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dan lain-lain yang dianggap
perlu yang berhubungan dengan administrasi proyek

II. PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN


A. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN
1.1 Pekerjaan Persiapan-
Sebelum melaksananakan pekerjaan ini, dipastikan lokasi
pekerjaan aman sampai dapat dipastikan para pekerja dapat
melaksanakan pekerjaan tanpa gangguan dari luar lokasi
pekerjaan. Pekerjaan tempat tapak bangunan akan dibersihkan
dari segala sampah-sampah, batu-batuan.

1.2 Gudang Bahan / Los Kerja.


Gudang Bahan/Los Kerja dibuat dari papan/kayu kelas III yang
ukurannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang
disyaratkan yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan
bahan, tanpa tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan

10
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

terhindar dari bahan-bahan yang mudah terbakar, serta Gudang


bahan/Los kerja ditempatkan ditempat yang tidak terlalu jauh
dari lokasi pekerjaan dan tidak menjadi penganggu kepada
kegiatan pekerjaan.

1.3 Penyediaan Air Kerja


Air Kerja akan diadakan dengan cara membuka sumur dalam /
gali atau alternatif lain, misalnya dengan memasukkan sumber
air dari PDAM yang nantinya akan menjadi air bersih ke
bangunan tersebut. Air kerja akan senantiasa cukup untuk
memenuhi keperluan pekerjaan.

1.4 Photo Pekerjaan


Selama masa pelaksanaan pekerjaan tersebut pemborong /
Kontraktor akan membuat Photo-photo Dokumentasi dari
pelaksanaan pekerjaan bertahap yakni:
- Tahap-I, Pada saat pekerjaan akan dimulai, atau prestasi 0%.
- Tahap-II, Pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan
- Tahap-III, Pada saat prestasi mencapai 100 % (pekerjaan selesai
dilaksanakan)

Untuk bukti dari pekerjaan yang akan di laksanakan atau yang


telah selesai dilaksankan akan dilakukan pengambilan photo dari
beberapa sudut dan pada bagian pekerjaan. Photo-photo tersebut
merupakan persyaratan bagi pemborong/Kontraktor dalam proses
penagihan pembayaran/termyn. Ukuran photo tersebut adalah
postcard (bewarna).

B. PEKERJAAN GALIAN
Galian tanah terdiri dari galian tanah untuk pondasi menerus, dan
lain-lain. Ukuran galian dibuat menurut gambar kerja serta petunjuk
dari Direksi Pelaksana/ Pengawas. Tanah bekas galian akan ditumpuk

11
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

di luar papan bouwplank dan tidak boleh merusak papan bouwplank


tersebut. Dalam lubang galian tidak boleh terdapat tanah yang
longsor dari sisi galian, apabila terjadi tanah longsor dari sisi-sisi
galian, maka tanah tersebut akan ditahan dengan penahan tanah
yang cukup kuat. Apabila dalam lubang galian terdapat genangan air
atau air tanah, maka air tersebut akan dipompa sampai seluruh air
didalam lubang galian menjadi kering

C. TIMBUNAN / URUGAN
Pekerjaan yang dimaksud adalah timbunan tanah pada permukaan
tanah yang akan ditentukan kemudian, serta sesuai dengan gambar
kerja/petunjuk Direksi Pelaksana / Pengawas.
Timbunan tanah yang dimaksud terdiri dari :
- Menimbun sisa lubang galian pondasi, saluran-saluran dan
septictank dengan bahan tanah bekas galian.
- Menimbun pasir di bawah pondasi dan bawah lantai
- Menimbun tanah di bawah lantai
- Penimbunan pasir dibawah lantai dilaksanakan sesuai degan
spesifikasi tentang penimbunan. Hal ini dilaksanakan untuk
mendapat hasil yang maksimal penimbunan. Pada umumnya
penimbunan atau urugan pasir di bawah lantai ini dilaksanakan
dengan sederhana dan dilaksanakan lapis demi lapis, dan setiap
lapis akan disiram dengan air hingga jenuh, sebelum
menempatkan lapisan berikutnya.

D. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI


1. Bahan
Batu kali / batu padas yang digunakan akan dapat di peroleh
ditempat yang bermutu tinggi. Kuat dan bersih. Penampang batu
maksimum 8”.

12
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

2. Adukan
Semua pasangan batu untuk pondasi akan dilaksanakan dengan
jenis adukan 1 Pc : 4 Ps dengan batu kali / batu padas pada
diameter 5” maksimum 0 s/d 20 cm
3. Pelaksanaan
a. Pekerjaan pondasi mulai setelah seluruh galian tanah diperiksa
dan disetujui oleh Direksi.
b. Bila pada lubang galian untuk pondasi terdapat banyak air
tergenang, maka sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu
air dipompa dan dasar lubang dibersihkan.
c. Pekerjaan Pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
d. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung
penghentiannya akan bergigi agar penyambungan baru
berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Didalam
pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah.

1.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Bentuk dan ukuran bekisting dibuat sedemikian rupa sehingga
mengahasilkan dimensi beton sesuai dengan gambar kerja.
b. Sambungan bekisting dibuat benar-benar rapat, sehingga air
adukan beton tidak banyak keluar.
c. Rangka/penguat bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kokohnya bekisting.
d. Sebelum dilakukan pengecoran, bagian dalam dari bekisting
harus bersih dari semua kotoran maupun serpihan kayu.
e. Membuat gambar detil rencana pemotongan besi tulangan,
tempat sambungan/pemberhentian, overlapping sambungan
maupun pembengkokan. Semua gambar tersebut harus
mendapatkan persetujuan Pengawas/Perencana.

13
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

f. Tidak diperkenankan membengkokkan baja tulangan ditempat


bekisting terpasang kecuali keadaan yang sangat memaksa
dengan pesetujuan Pengawas/Perencana dan dihindari
menimbulkan kerusakan terhadap bekisting.
g. Semua tulangan diikat dengan kawat bendrat atau las,
sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran.
h. Pada muka pondasi dan kolom-kolom beton bertulang
dipasang stek-stek tulang yang besarnya sama dengan
diameter tulangan kolom tersebut, stek-stek tersebut ditanam
dalam pondasi minimal 30 cm.
i. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan setelah pemasangan
tulangan serta kelengkapannya telah diperiksa dan dianggap
benar oleh Pengawas/Perencana. Pelaksana harus mendapatkan
ijin tertulis dari Pengawas / Perencana untuk memulai
pengecoran.
j. Perbandingan campuran beton dilaksanakan dengan alat-alat
takaran yang tetap, agar selalu dicapai kualitas beton yang
direncanakan.
k. Menyediakan masin pengaduk adukan beton (mollen) dalam
jumlah yang cukup, demikian juga mesin penggetar adukan
(vibrator). Mesin pengaduk yang akan digunakan dalam kondisi
siap pakai, agar tidak terjadi hambatan saat pengadukan.
Tempat pengadukan harus benar-benar bersih/bebas dari debu
terutama minyak dan karat.
l. Pemberhentian pengecoran dilakukan pada tempat-tempat
yang telah disetujui Pengawas / Perencana.
m. Untuk menyambung, pengecoran sebelumnya dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja agar
sempurna sambungannya dan sebelum adukan beton
dituangkan, permukaan yag akan disambung harus disiram

14
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

dengan pasta semen dengan campuran 1 PC : 0,5 air. n.


Khusus pondasi untuk yang berada diatas tanah urugan,
kontraktor harus menyesuaikan kedalamannya sesuai dengan
gambar kerja.
o. Pelaksanaan pemasangan pondasi telapak dibuat sesuai
dengan ukuran yang tertera pada gambar.
p. Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas

E. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL / STRUKTURAL


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang dinyatakan
dalam gambar dengan hasil yang baik.
Pekerjaan ini meliputi : Voet, balok, sloof, kolom, kolom dan beton
lainnya. Untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi
beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton
yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.
1. Persyaratan Bahan
1.1 Semen Portland
Akan memakai mutu yang terbaik dari suatu jenis merk atas
persetujuan Pengawas/Direksi Lapangan dan akan memenuhi
NI.8. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak
dibenarkan untuk digunakan. Penyimpangan semen portland
akan diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah
dan tumpuan sesuai dengan syarat penumpukan semen.
1.2 Pasir Beton
Pasir akan terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya, dan akan

15
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan


dalam PBI 1971 / PBI 1989.

1.3 Kerikil Beton / Split


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori
serta mempunyai gradasi kekerasan serta dengan syarat-
syarat PBI 1971. Penyimpangan/penimbunan pasir koral
beton akan dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua
bahan tersebut dijamin mendapat perbandingan adukan
beton yang tepat.

1.4 Air
Air yang digunakan adalah merupakan air tawar yang bersih
dapat diminum dan tidak mengandung minyak, asam alkali
dan bahan-bahan organis / bahan lain yang dapat merusak
beton dan akan memenuhi NI-3 Pasal 10. Apabila dipandang
perlu Pengawas/Direksi Lapangan dapat meminta kepada
Kontraktor supaya air yang dipakai di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
2.1 Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang
adalah Coor 1 : 2 : 3 dan akan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam PBI-1971 / 1989.

2.2 Pembesian
Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan
sengkang (ring/beugel), persyaratan akan sesuai PBI-1971 /
1989. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton akan

16
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

disesuaikan dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut


tidak berubah tempat selama pengecoran, dan akan bebas
dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut
beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971. Besi beton
yang tidak memenuhi syarat akan segera dikeluarkan dari
Lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas.

2.3 Cara Pengadukan


Cara pengadukan menggunakan site mix. Takaran
pengadukan untuk Semen Portland, Pasir dan Koral adalah 1
Pc : 2 Ps : 3 Kr.

2.4 Pengecoran Beton


Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai
jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penanggulangan dan penempatan penahan
jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Direksi Lapangan / Pengawas.

2.5 Contoh Bahan


Sebelum pelaksana pekerjaan, Kontraktor akan memberikan
contoh-contoh material misalnya besi, koral, pasir, PC untuk
mendapatkan persetujuan dari Perencanaan / Direksi
Lapangan / Pengawas, contoh-contoh yang akan disetujui
oleh Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas, akan
dipakai sebagai standar/ pedoman untuk memeriksa /
menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke Lapangan.

17
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

2.6 Pemadatan Beton


- Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan
peralatan untuk mengangkut dan menuang beton dengan
kekentalan secukupnya agar didapat beton padat tanpa
menggetarkan secara berlebihan
- Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah
sangat penting. Beton digetarkan dengan vibrator
secukupnya dan dijaga agat tidak berlebihan (overvibrate).
Hasil beton yang berongga-rongga dan terjadi
pengantongan beton-beton tidak akan diterima
- Penggetaran tidak boleh dilakukan bila dengan maksud
untuk mengalirkan beton
- Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus
digetarkan dengan penggetar dengan frekwensi tinggi 0,2
cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan yang
baik
- Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja
yang mengerti dan terlatih

2.7 Lantai Kerja


Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai
dasarnya harus diurug pasir padat setebal 5 cm atau sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar, kemudian dipasang lantai
kerja dengan adukan 1:3:5 di bawah konstruksi beton
tersebut

18
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

F. PEKERJAAN KOSEN DAN PINTU


1. Pekerjaan Kosen Dan Daun Pintu
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kosen/Pintu kaca t=5 mm meliputi
seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
- Bahan kosen/Pintu dari dengan Mutu Baik.
- Bahan Kaca Net dengan t=5 mm.
- Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat
dan peraturan Bahan yang telah disyaratkan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
- Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan
ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil dilakukan
dengan mesin di luar tempat pekerjaan/pemasangan.
- Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen
harus lurus dan siku, sehingga mekanisme pembukaan
pintu/jendela bekerja dengan sempurna.
- Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis,
meni atau finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti
oleh Direksi Pengawas.
- Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi
penguat angker diameter minimum 10 mm. Pada setiap
sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker.

19
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap


benturan dan pengotoran dari akibat pelaksanaan
pekerjaan lain.
- Pemasangan tiang kosen yang langsung di atas lantai
(kosen pintu) dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan dari beton
adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3 kerikil.

d. Pada Pintu Kamar Mandi dan Pintu ruang pompa/genset


Menggunakan Pintu Aluminium KM/WC Komplit (sesuai
dengan petunjuk atau yang tertera pada gambar).
e. Untuk pekerjaan Ventilasi khassa menggunakan kozen papan
dengan daun menggunakan kaca silver dengan ketebalan 3
mm(sesuai dengan petunjuk atau yang tertera pada gambar).

G. PEKERJAAN LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
- Pekerjaan lantai dan plint keramik ini dilakukan pada ruang
toilet, serta seluruh finishing lantai sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Persyaratan Bahan
- Bahan dari jenis keramik adalah buatan dalam negeri yang
bermutu baik dengan ukuran sesuai dengan gambar, atau
produksi lain yang setara atau yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

20
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Finish permukaan : Halus (polish) kecuali lantai toilet dan lantai


tangga menggunakan anti slip /unpolish.
- Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna
harus seragam, warna yang tidak seragam akan ditolak.
- Ketebalan minimum 7 cm, finish permukaan berglazur, kekuatan
lentur 250 kg/cm2.
- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile
Grout. Bahan perekat adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditembah
bahan perekat/Ibafix.
- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang
ditentukan gambar atau petunjuk pengawas lapangan.
- Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 Pasal 31 dan SII-
0023-81.
- Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi
PUBI 1982 Pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 9.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor diwajibkan membuat
Shop Drawing dari pola keramik yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh
bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada Konsultan
Pengawas.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
tidak cacat dan tidak bernoda.
- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan ditambah
bahan perekat seperti yang diisyaratkan.

21
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan darti segala


bentuk noda hingga benar-benar bersih Diperhatikan adanya
pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Sebelum pasangan keramik, terlebih dahulu unit-unit keramik
direndam dalam air sampai jenuh.
- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan
pasangan lantai atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.

H. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA KAYU SEMBARANG KERAS,


ATAP, LISTPLANK KAYU
1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam
gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini meliputi
antara lain :
pengadaan dan pemasangan rangka-rangka atap, termasuk kuda-
kuda, gording, balok nok, kaso, klos-klos dan lain-lain sesuai
dengan petunjuk gambar

2. Persyaratan Bahan
2.1 Atap dan Rabung
1. Atap yang dipakai untuk bangunan ini adalah dari bahan
Genteng Metal, produksi dalam negeri yang baru dan
bermutu baik bahan baku Zincalumn dari produk
BlueScope Steel Indonesia dengan ketebalan sesuai dengan
gambar.
2. Rabung yang dipakai adalah rabung Genteng Metal,
dipakai yang bermutu baik.

22
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

3. Paku yang dipasang untuk pemasangan atap / rabung


dipergunakan paku seng yang bermutu baik.
4. Penyambungan / overlapping pemasangan atap minimum
15 cm ke arah panjang atap genteng dan dua jalur ke arah
lebarnya.

a. Papan Lisplank
Papan lisplank dari jenis kayu 3/25, berukuran sesuai dengan
gambar kerja, tidak ada cacat. Dipasang sesuai dengan petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas dipasang dengan baik dan
horizontal (waterpass). Tidak dibenarkan pemasangan
lisplank, jika material tersebut tidak rata (melengkung).
Pemasangan lisplank sesuai dengan gambar detail / gambar
kerja serta petunjuk dari Direksi Lapangan atau Pengawas.

b. Kuda-kuda Kayu Sembarang Keras


1. LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainya untuk melaksanaan seluruh
pekerjaan kayu seperti dinyatakan dalam gambar atau atas
petunjuk Pengawas dengan hasil yang baik dan rapi,
antara lain:
- Kuda- kuda / rangka atap.
- Rangka plafond.

2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya
masing - masing.

23
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

2.2. Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain


yang berupa putih kayu, pecah - pecah, melengkung,
melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi yang
diperkenankan sesuai dengan PUBI- 1982.
2.3. Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus
memenuhi syarat PKKI. Pasal 37. Dengan kadar air
maksimal 24%.
2.4. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu
Kamper Samarinda (Drybalanops lanceolata ) Kelas
kuat I – II atau yang disetujui oleh Pengawas.
2.5. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum
pemasangan, harus diletakkan di tempat/ruangan
yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. tidak
terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari
kerusakan.

3. SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN


3. Syarat-syarat Pelaksanaan :
3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dengan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola layout / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail.

3.2 Kontraktor wajib untuk membuat shop drawing secara


lengkap yang mengacu pada Gambar tender dengan
memperlihatkan seluruh type, detail, angkur, perkuatan
juga sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai

24
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang telah ditentukan


oleh Perencana

3.3 Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan shop


drawing yang telah disetujui oleh Pengawas.

3.4 Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus


diletakan pada ruang atau tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.

3.5. Untuk pekerjaan kayu halus semua bahan yang digunakan


proses pengerjaannya harus menggunakan mesin.

3.6. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara


memaku atau cara lainnya yang tidak disetujui Pengawas.

3.7. Untuk kayu yang akan dicat, permukaan kayu yang terlihat
bekas pemakuan harus diberi dempul atau sejenisnya
dengan warna sama dengan warna kayu yang telah
disetujui Pengawas.

3.8. Tidak diperkenannkan ada pemakuan pada permukaan kayu


yang terlihat.

3.9. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus


sedemikian rupa sehingga siap menerima
finish. Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui
termasuk memberi lapisan dempul atau sejenisnya, kecuali
atas persetujuan Pengawas.

25
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

3.10. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus


mengajukan terlebih dahulu baik kualitas maupun jenisnya
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

3.11. Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus mendapat


persetujuan dari Pengawas. Jika ada yang tidak memenuhi
syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung
jawab Kontraktor.

3.12. Semua pekerjaan berupa baut plat penyambung harus


digalvanisasi dengan ketebalan minimal 18 micron sesuai
dengan NI-5.

3.13. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan


perlindungan terhadap benturan-benturan benda-benda lain
dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan yang terlihat
maupun tersembunyi, adalah tanggung jawab Kontraktor
untuk memperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas dengan
seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.

3.14. Pekerjaan kayu yang melekat langsung pada dinding


pasangan bata, partisi dan beton harus diberi lapisan meni
kayu 2 lapis.

I. PEKERJAAN PLAFOND
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan,
peralatan, tenaga dan pemasangan semua pekerjaan plafond
seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan mengikuti
garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam
gambar-gambar dan persyaratan ini.

26
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

Bahan Tripleks :
1. Jenis bahan: : Triplek
2. Ketebalan : 3 mm
3. Mutu bahan : buatan dalam negeri merek globe atau
yang setara.
4. Pola ukuran : 122 x 244 cm/ (sesuai gambar)
5. Rangka : Kayu atau sesuai gambar.

6. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan


pada NI-5 dan PUBI-1982 pasal 38 dan memenuhi SII-0404/81.

b. Syarat-Syarat Pelaksanaan
ƒ Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada kondisi di Lapangan (ukuran
dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay out/
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
ƒ Kontraktor diwajibkan untuk membuat Shop Drawing sesuai
ukuran/bentuk mekanisme kerja yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas, dan setelah disesuaikan dengan keadaan di
Lapangan.
ƒ Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat Mock-Up
sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
ƒ Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, material
yang lain harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cahaya langsung dan terlindung
dari kerusakan dan kelembaban.
ƒ Pada dinding partisi dikehendaki agar permukaan modulnya
ditutup dengan sampul, dengan maksud agar pemasangan
terlihat tanpa nat.

27
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

ƒ Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan


klos-klos, baut, anker dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang yang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat-cacat bekas penyetelan.
ƒ Design dan produksi dari system partisi tidak boleh
menyimpang dari ketentuan pemasangan yang dikeluarkan
oleh pabrik.
ƒ Pemakaian bahan dan pola pemasangan dinding partisi tidak
boleh menyimpang dari persyaratan.
ƒ Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai
dengan peil dalam gambar dan lurus (tidak melebihi batas
toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan
yang digunakan).
ƒ Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-
sudut pertemuan dengan bidang lain. Bila tidak kejelasan
dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal tersebut
kepada Konsultan Pengawas. Semua ukuran modul yang dianut
berkaitan dengan modul lantai dan dinding.
ƒ Setelah pemasangan, Pemborong wajib memberikan
perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-benda lain
dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Pemborong sampai
pekerjaan selesai.
ƒ Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus
diperhatikan kerapian dan kekuatannya.
ƒ Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak terlihat
dan semua penguat harus terpasang baik sehingga dapat
menjamin kekuatannya.

28
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

J. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat batu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan
pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana /
Direksi Lapangan / Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
Batu bata akan memenuhi Ni-10 semen Portland akan memenuhi
NI-8 Pasir akan memenuhi Ni-3 Pasal 14 ayat 2. Air akan
memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk
campuran 1 Pc : 4 Ps . Untuk semua dinding luar, semua dinding
lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30
cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding
yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam / kedap
air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 Pc : 2 Pasir
pasang.
Batu bata merah yang digunakan adalah batu merah (jumbo) ex.
Lokal dengan kwalitasterbaik yang disetujui oleh Pengawas
Direksi Lapangan / Pengawas. Sebelum digunakan batu bata
akan direndam di bak air atau di drum hingga jenuh. Setelah
bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar akan dikerok
sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian

29
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

disiram air. Pasang batu bata sebelum diplester akan dibasahi


dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan
dibersihkan. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap,
setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis perharinya, diikuti
dengan cor kolom praktis.
- Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah
press mesin ukuran 5 x 11 x 22 cm ex lokal, dengan kualitas
terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna dan tidak
diperkenankan memasang bata merah yang patah dua atau
lebih, serta harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak
atau drum hingga jenuh
- Setelah batu bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
- Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi
dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap
tahap maksimum 24 lapis per-harinya, serta diikuti dengan
cor kolom praktis.
- Bidang dinding batu bata tebal ½ batu yang luasnya lebih dari
9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis
dengan kolom 15 x 15 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 20 cm, jarak
antara kolom maksimum 3 m’
- Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata
merah sama sekali tidak diperkenankan
- Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi
beton dengan diameter 12 mm jarak 75 cm, yang terlebih

30
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton


dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
- Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian)
pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta
merupakan bidang rata.
- Pasangan batu bata 1 PC : 2 Pasir pasang di bawah
permukaan tanah/lantai harus dibrapen dengan adukan 1 PC :
2 Pasir pasang.
- Pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan toleransi
deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak
lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester)
- Toleransi terhadap As dinding adalah kurang lebih 1 cm
(sebelum diaci/diplester).

K. PEKERJAAN PELAPIS DINDING


1. Pekerjaan Plesteran Dinding
1.1 Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai
hasil yang bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding
dikerjakan pada permukan dinding bagian dalam dan luar.

31
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

1.2 Persyaratan Bahan


Semen portland akan memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk
untuk seluruh pekerjaan). Pasir akan memenuhi NI-3 pasal 14
ayat 2. Air akan memenuhi NI-3 pasal 10. Penggunaan adukan
plesteran :
Adukan 1 PC : 2 pasir dipakai untuk plesteran rapat air
Adukan 1 PC : 4 pasir dipakai untuk plesteran dinding
lainnya.
Seluruh permukaan plesteran difinish Acian dari bahan PC.

1.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan
yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas dan persyaratan
tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini. Pekerjaan
Plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton
atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh
Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas sesuai uraian dan
syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini. Campuran aduk
perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan batu bata yang


berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan batu
bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm
dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai
untuk kamar mandi, WC / Toilet dan daerah lainnya, dipakai
aduk plesteran 1 Pc : 2 Psr.

32
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Untuk bidang lainnya, dipakai aduk plesteran campuran 1 Pc


: 4 Psr
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat
dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar),
untuk adukan plesteran finishing akan ditambah dengan
addivite dengan dosis 200-250 gram pramix untuk setiap
40 kg semen.
- Semua jenis adukan perekat tersebut di atas akan disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan
belum mengering.
- Diusahakan agar jarak waktu percampuran adukan perekat
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi dari 30
menit terutama untuk adukan kedap air.
- Pekerjaan Plesteran dinding hanya diperkenankan setelah
selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing
untuk semua bangunan.
- Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton
bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran
halus (acian diatas permukaan plesterannya).
- Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapan dengan
memakai spesi kedap air.
- Kelembaban plesteran akan dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang
bisa mencengah penguapan air secara cepat.
- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak
baik plesteran akan dibongkar kembali dan diperbaiki
sampai dinyatakan diterima oleh Perencana/Pengawas

33
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

dengan biaya atas tanggung Kontraktor. Setelah 7 (tujuh)


setelah pengacian selesai, Kontraktor akan selalu menyiram
dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap
hari.
- Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong diharuskan
memeriksa site yang telah disiapkan apakah telah sesuai
dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dan
spesifikasi dan lainnya, Pemborong harus segera
melaporkan kepada Konsultan Pengawas.
- Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal kelainan/perbedaan di tempat tersebut
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding
finish 15 cm atau sesuai yang ditunjuk dalam detail gambar.
Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat
ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari
plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan
Konsultan Pengawas.
- Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang
datar yang berbeda jenisnya misalnya dengan kosen
aluminium dan lain-lain, harus diberi/dibuat naat (tali air)
dengan ukuran lebar 7 mm, kecuali bila ada petunjuk lain
dalam gambar.
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat
dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan) hari
(kering).
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar (tidak terlalu tiba-tiba), dengan

34
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

membasahi permukaan plesteran setiap kering bertujuan


untuk melindungi plesteran dari terik matahari atau dengan
bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara
cepat.
- Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila
ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan
masa garansi) atas biaya Pemborong selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemborong/orang-orang
yang dipekerjakan oleh Pemborong.

K. PEKERJAAN GORGA DAN ORNAMEN PADA RUMAH BATAK


1. Lingkup Peekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan Gorga pada dinding bata, gorga beton
dan lain-lain yang termasuk dalam ornament-ornamen ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-
alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil yang bermutu baik.

2. Persyaratan Bahan
Seluruh bahan yang dibutuhkan dibuat sesuai dengan pekerjaan
baik dari kayu maupun beton diadakan sesuai standart bahan
yang dibutuhkan

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. untuk bahan beton
- Seluruh pekerjaan harus disetujui oleh Perencanaan /
Direksi Lapangan / Pengawas sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

35
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti


bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan
(dan masa garansi) atas biaya Pemborong selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemborong/orang-orang yang dipekerjakan oleh
Pemborong.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada kondisi di
Lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk,
pola lay out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme
dan detail-detail sesuai gambar.
- Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain
harus diperhatikan kerapian dan kekuatannya.
- Untuk pembuatan gorga batak mendatangkan khusus ahli
dalam bidang seni ornament rumah batak
- Untuk warna dan tekstur disesuaikan dengan yang tertera
pada gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Lapangan / Pengawas sesuai uraian dan syarat pekerjaan

L. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat. Perngecatan
permukaan dengan bahan–bahan yang telah ditentukan yaitu
cat setara Nippon Paind. Pengecatan semua permukaan dan
area yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus dengan
warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.

36
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

2. Standard Pengerjaan (Mock Up)


Sebelum pengecatan dimulai, pemborong akan melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna, texture, meterial dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan
oleh Direksi Lapangan. Jika masing-masing bidang tersebut
telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencanaan, bidang-
bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.

3. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan


Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh
pabrik untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang
dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang dipakai
adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Semua bahan sebelum dipasang akan ditunjukkan kepada
Pengawas dan direksi beserta persyaratan-persyaratan /
ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan, bahan yang
tidak disetujui akan diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan,
penggantian akan disetujui Pengawas dan Direksi berdasarkan
contoh yang dilakukan Kontraktor.
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor akan meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk

37
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-


sparing, cara pemasangan dan detail-detail. Bila ada kelainan
dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor akan
segera melaporkannya kepada Pengawas / Direksi. Kontraktor
tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan. Selama pelaksanaan akan selalu diadakan
pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan
dan fungsinya. Kontraktor wajib memperbaiki / mengurangi /
mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

b. Pengecatan Besi
1. Lingkup pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
- Meliputi pengecatan besi/baja pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar

2. Persyaratan Bahan
- Digunakan bahan cat Produk Dalam Negeri yang bermutu baik
dari jenis Marine Paint Produk Nippon Paint, Cat Besi (Synthetic
Enamel) atau dari produk lain yang setara dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas
- Bahan untuk cat dasar digunakan dari bahan yang diisyaratkan
oleh pabrik yang bersangkutan

38
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Bahab yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang


ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 53, BS No. 3200,-
1970/1971, AS K-41 dan NI-4 serta mengikuti ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan
- Warna akan ditentukan kemudian

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih
dahulu diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan
dari Konsultan Pengawas
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan
harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan
debu
- Permukaan yang akan dicat diamplas dengan anplas besi yang
halus untuk memperoleh permukaan halus, rata dan bersih
dari karat dan kotoran-kotoran lain
- Sebelum pemakaian, cat harus diaduk dengan rata dan
sempurna sampai jenuh.
- Oleskan satu atau dua lapis QD Aretlead Promer 510-2715 dari
produk seperti jenis yang telah diisyaratkan di atas atau sesuai
persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan
- Selanjutnya setelah pengecatan Menie besi telah rata dan
kering, barulah pengecatan akhir dilakukan dengan
persyaratan sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik yang
bersangkutan
- Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna
serta mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
- Pengecatan dilakukan dengan kuas yang bermutu baik atau
dengan spray dan bidang pengecatan harus rata dan sama
warnanya

39
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

c. Pengecatan Kayu
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna

2. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari rmutu terbaik
yang setara serta disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan
dengan bahan/alat mesin amplas elektrik yang bermutu baik,
sampai permukaannya halus dan licin, segala persiapan
pengecatan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Uraian dan syarat-
syarat ini meliputi pengecatan listplank dan lain-lain yang
ditentukan dalam detail gambar

- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk


gergaji, bebas dari minyak, kering dan sebagainya
- Harus dihindarkan adanya celah/pori-pori kayu pada
permukaan pengecatan
- Aduk bahan dengan sempurna sebelum pemakaian
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta
disetujui oleh Konsultan Pengawas

40
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta


disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh
pekerjaan lain serta jauh dari tumbuh-tumbuhan

M. ALAT – ALAT SANITAIR


1. Pekerjaan Klosed
Klosed duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah
produk standart SNI. Type fitting yang adalah type standard
dengan kelengkapannya dan warna akan ditentukan oleh Direksi /
Pengawas. Klosed beserta kelengkapannya yang dipasang adalah
yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat – cacat lainnya dan telah disetujui.
1. Jenis : Closet Jongkok
Merk : Standard INA
2. Kloset
Jenis : Kloset Duduk
Merk : Standart indonesia
Type : RAPI DX
- lengkap dengan segala accessoriesnya seperti tercantum
dalam brosurnya.
- Warna akan ditentukan kemudian
- Kloset Duduk dan perlengkapannya yang dipasang adalah
yang telah diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh
Pengawas.

Kloset terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian harus


sesuai gambar, waterpass. Semua noda-noda harus

41
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

dibersihkan, sambungan –sambungan pipa tidak boleh ada


kebocoran – kebocoran.

2. Perlengkapan Toilet
Di toilet-toilet umum dipasang perlengkapan – perlengkapan kran
dinding, produk dalam negeri type standard. Semua perlengkapan
ini menggunakan produk dalam negeri atau yang setara.
Perlengkapan – perlengkapan tersebut harus dalam keadaan baik
tanpa ada cacat – cacat, sudah mendapat persetujuan Pengawas.
Letak pemasangan disesuaikan gambar-gambart untuk itu dan
cara-cara pemasangan mengikuti petunjuk – petunjuk dari
produsen seperti diterangkan dalam brosur-brosur yang
bersangkutan.

3. Pekerjaan Kran
Semua kran yang dipakai, adalah produk standart indonesia,
dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing –
masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Stop
kran yang dapat digunakan adalah bahan kuningan dengan
putaran warna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar
untuk itu. Kran – kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan
kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar
untuk itu.

4. Floor Drain dan Clean Out


Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah metal
bathroom, lobang 2” dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel untuk floor drain. Floor Drain dipasang di tempat-
tempat sesuai gambar untuk itu. Floor Drain yang dipasang telah
diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Pengawas. Pada tempat –

42
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

tempat yang akan dipasang Floor drain, penutup lantai harus


dilobangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk
ukuran floor drain tersebut. Hubungan pipa metal dengan beton /
lantai menggunakan perekat beton kedap air, dan pada lapis
teratas setebal 5 mm diisi dengan lem yang berkualitas baik ex
luar negari yang setara. Setelah floor drain dan clean out
terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda,
noda semen dan tidak ada kebocoran.

5. Instalasi Bersih

5.1 Pipa
a. Pipa dari jaringan pipa PAM bawah diameter pipa 3/4”,
bahan dari Pipa GIP
b. Pipa Dalam Gedung
Pipa diameter 1/2 baik pipa utama maupun pipa cabang
bahan dari GIP
- Pipa tegak di dalam Shaft
Cara peng-kleman sesuai dengan yang ditunjukkan pada
detail gambar dan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas
- Pipa tegak di dalam tembok
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam
tembok. Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-
lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada
kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji
harus ditutup kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari
luar. Cara penutupan harus dikembalikan seperti semula
dan finish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas
dari pembobokan

- Pipa mendatar

43
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

• Untuk yang berada di atas atap dan di bawah lantai,


pipa harus dipasang dengan pengantungan (hanger)
• Jarak tumpuan/gantungan tertera pada tabel butir
3.2.4 di atas
• Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa
disesuaikan dengan keadaan lapangan
• Untuk yang berada di atas lantai pipa, pipa harus
dipasang dengan U-klem dan diberi tumpuan
secukupnya

c. Sambungan Pipa

Pipa galvanized dan sambungan iron


Semua pipa dengan diameter sampai 2” (5 cm) dipakai
sambungan ulir (scrwe), ujung dalam pipa dan ulir tersebut
harus diream agar beram/gram di pipa hilang. Semua pipa
sebelum disambung, bagian dalam pipa harus dibersihkan
Pipa yang disambung dengan ulir (screw) harus
menggunakan Seal Tape agar tidak bocor. Pipa yang
berdiameter 2 ½” ke atas harus memakai sambungan Flens
dan diantara flens tersebut harus dipasang packing
pencegah kebocoran

d. Penanaman Pipa
- Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan
- Diberi pasir urug padat setebal 10 cm
- Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuatlubang galian
yang dalamnya 50 m untuk penempatan sambungan pipa
- Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran
- Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir
padat setebal 15 cm dihitung dari atas pipa

44
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok/penguat


dari beton agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban
tekan diberikan
- Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai
seperti keadaan semula

e. Pengujian terhadap tekanan dan kebocoran


- Setelah semua dan perlengkapannya terpasang, harus
diuji dengan tekanan hidrolik sebesar 15 kg/cm2 selama
24 jam tanpa terjadi perubahan/penurunan tekanan
- Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Pemborong
- Pengujian harus disaksikan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas atau yang diberi wewenang untuk itu
- Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian ini,
Pemborong harus memperbaiki bagian-bagian yang
rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil
dengan baik dan sempurna
- Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Pemborong,
termasuk biaya pemakaian air dan listrik selama
pengujian berlangsung

f. Pengujian Sistem Kerja (Trial Run)


Setelah semua instalasi air bersih terhadap semuanya,
termasuk juga pompa dan swicht boardnya, Pemborong
harus melakukan pengujian terhadap Sistem Kerja (Trial
Run) dari seluruh air bersih, yang disaksikan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas atau yang diberi wewenang
untuk itu sampai instalasi tersebut bekerja dengan baik dan
sempurna

45
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

g. Pekerjaan Lain-lain
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembobokan dinding
galian selokan dan pengangkutan tanah hasil galian dan
lain-lain yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali
seperti semula, semua biaya yang dikeluarkan untuk ini
sepenuhnya ditanggung oleh Pemborong

6. INSTALASI AIR KOTORAN/BUANGAN


6.1. Material
a. Pipa di dalam Gedung
Pipa berdiameter 4” – 6” baik dari pipa utama maupun dari
pipa cabang, bahan dari PVC Class AW
b. Pipa di luar Gedung
Dari pipa Catch Pitch ke Sewage Treatment dipakai pipa
PVC Class AW
c. Accesories
- Fitting pipa PVC dipakai bahan yang sama (PVC) dan
dibuat dengan cara Injection Molding
- Floor Drain dan Clean Out dari Stainless Steel

6.2. Cara Pemasangan Pipa


a. Pipa di dalam Gedung termasuk Pipa Vent
- Pipa Tegak
Pipa dipasang dengan support dari besi/naja kanal serta
U-Klem sesuai dengan diameter pipa, jarak antara
support minimal 300 cm. Untuk memudahkan
pemasangan, pipa harus diberi pelindung (sadel) agar
jangan sampai pecah karena tekanan peng-kleman
dengan cara-cara yang ditunjukkan dalam detail gambar

46
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Pipa Mendatar
Pipa dipasang dengan penggantungan (hanger) sesuai
dengan diameter pipa jarak tumpuan/gantungan
disesuaiakan dengan petunjuk dalam detai gambar
dengan kemiringan/slope 1 – 2%. Perletakan harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik
di dinding/tembok maupun ruang yang berada di bawah
lantai dan di atas plsfond dan tiap-tiap lantai. Setiap
pencabangan atau penyambungan harus menggunakan
fitting dengan sudut 45o (misalnya Y Branch dan
sebagainya) long radius
- Penanaman Pipa
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang
dalamnya 50 cm. Untuk menempatkan sambungan pipa
pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus
diberi landasan dari beton. Caranya seperti yang
dinyatakan dalam detail gambar. Dalamnya perletakan
pipa disesuaikan dengan kemiringan 1-2% dari titik mula
di dalam gedung sampai ke Catch Pitch, dari Catch Pitch
dipompakan ke unit pengelohan (sewage Treatment)

b. Pipa di luar Gedung/Pipa Peresapan


- Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan
tanah/jalan dengan kemiringan 1-2% dari titik
permulaan ke unit pengelohan (sewage treatment)
- Untuk perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena
galian tidak memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada
bagian atas harus dilindungi dengan plat beton setebal

47
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

10 cm yang dipasang dengan baik sehingga plat beton


tidal bertumpu pada pipa
- Untuk pipa yang dipasang di koker, harus dibuat
dudukan dari besi kanal dan diberi perlindungan (sadel)
sebelum diklem agar jangan sampai pecah karena
tekanan klem, dibuat sesuai dengan yang ditentukan
dalam detail gambar

c. Sambungan Pipa
- Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas harus disambung
dengan Rubbering Joint. Pipa PVC kurang dari diameter
3” disambung dengan Solvent Coment
- Pipa yang harus disambung dengan solvent cement
harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari
kotoran dan lemak
- Pembersihan tersebut dilakukan terhadap permukaan
dan dalam dari pipa yang akan saling melekat
- Pada waktu penyambungan, bagian dalam pipa yang
akan disambung harus bebas dari benda-
benda/kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air
dalam pipa.

6.3. Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out


Floor Drain dan Clean Out harus dipasang sesuai dengan
petunjuk gambar. Penyambungan dengan pipa harus
dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut 45o
dengan pipa utamanya

48
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

6.4 Pengujian
a. Seluruh sistem air kotor/buangan harus diuji terhadap
kebocoran sebelum disambung ke peralatan.
b. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung
pipa ke peralatan ditutup rapat
c. Peralatan dan bahan pengujian disediakan oleh
Pemborong
d. Pemborong harus memperbaiki segala cacat dan
kekurangan-kekurangannya
e. Direksi/Konsultan Pengawas berhak meminta
pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu
f. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan
baik/kurang memuaskan, maka biaya
pengujian/pengulangan pengujian adalah tanggung
jawab Pemborong
g. Peralatan toilet dapat dipasang setelah pengujian
dinyatakan baik oleh Direksi/Konsultan Pengawas
f. Pemasangan Bak Kontrol
- Bak kontrol yang berada dalam gedung harus dibuat
dari beton, tutupnya harus rata dengan lantai dan
mudah diangkat
- Bak kontrol di luar gedung harus disesuaikan dengan
keadaan setempat dan harus diberi tutup yang mudah
diangkat
- Waktu pelaksanaan harus diketahui dan disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.

49
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

h. Pemasangan Floor Drain


Floor Drain harus dipasang sesuai dengan gambar
dokumen/detail gambar
- Penyambungan pada pipa harus secara ulir (screw)
dan membentuk sudut 45o dengan pipa utamanya
i. Tembusan Pipa
- Pipa yang menembus beton atau tembok harus diberi
pipa sehubung yang diameter lebih besar
- Cara pemasangan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar

N. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pada pekerjaan Listrik ini, dilakukan penerangan dengan listrik
system genset, akan tetapi pada penyambungan dan instalasi
dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
1. Umum
Pelaksanaan pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh tenaga
yang telah berpengalaman di bidang instalatur dan Kontraktor
dapat bekerjasama dengan instalatur yang telah mempunyai Surat
Pengesahan Instalatur ( SPI ) Klas C, Surat Izin Kerja Instalasi ( SIKA
) Klas C yang dikeluarkan oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN )
setempat. Untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini berlaku
ketentuan – ketentuan sebagai berikut AVD / VDF ; standar-
standar PUIL 1987, peratusan – peraturan tambahan dari PLN
setempat,

Peraturan / Persyaratan yang berlaku sah di Indonesia. Sebelum


memulai pekerjaan, pemborong wajib memeriksa gambar –
gambar yang diterima dengan gambar-gambar pekerjaan lain yang

50
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

berhubungan satu dengan lainnya membuat gambar – gambar


rencana kerja untuk semua pekerjaan – pekerjaan yang akan
dilaksanakan, serta harus dapat persetujuan Pengawas.

Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi dan


peralatan yang digunakan. Semua ijin-ijin dan periksaan dari
badan Pemerintah yang berwenang adalah merupakan tanggung
jawab pemborong sepenuhnya. Pemborong wajib melengkapi
segala sesuatu yang diperlukan guna terlaksananya pemeriksa dan
pengujian dari badan / jawaban Pemerintah tersebut. Pemborong
wajib menempatkan 1 orang tenaga ahli listrik ( sarjana ) sebagai
penanggungjawab pekerjaan yang dapat mengambil keputusan –
keputusan secara penuh mewakili perusahaan. Penanggung jawab
tersebut harus selalu berada di lokasi pekerjaan.

2. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik dalam
bangunan termasuk seluruh peralatannya sampai dengan secara
keseluruhan dapat berfungsi dengan baik. Pengadaan dan
pemasangan lampu – lampu penerangan. Pembobokan,
perlubangan dan perbaikan kembali akibat kerusakan – kerusakan
dalan pelaksanaan pemasangan lampu penerangan tersebut.
Seluruh pekerjaan sipil terkait dengan pekerjaan instalasi listrik
ini, baik berupa pembobokan, pemasangan peralatan, perbaikan
kembali dan lain – lainnya yang dibutuhkan agar keseluruhan
instalasi dapat berfungsi dengan baik, merupakan tanggung jawab
Kontraktor. Penyambungan daya listrik PLN disesuaikan dengan
daya yang terpakai ( KVA ). Semua biaya tambahan akibat
penyambungan PLN ini merupakan tanggung jawab Kontraktor.

51
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

3. Kabel / Hambatan
Semua jenis kabel yang dipergunakan / dipasang harus dalam
keadaan baru dan dikirim ke tempat pekerjaan dalam keadaan
terbungkus dalam pak aslinya. Kabel yang digunakan adalah merk
: Kabelmetal, Kabelindo, Tranka, Supreme. Kabel tersebut harus
dilengkapi dengan sertifikat dari LMK – PLN. Kapasitas kabel yang
digunakan / dipasang harus sesuai seperti dinyatakan dalam
gambar – gambar wiring diagram bersangkutan. Untuk kabel-kabel
phasa, netral dan arde harus dibedakan dalam beberapa macam
warna kabel ( sesuai dengan tercantum dalam PUIL 1987 ). Semua
instalasi penerangan dan stop kontak di dalam bangunan
digunakan jenis NYM 0,6/1 KV dan rising feeder dengan 0,6/1 KV
dan ditanam dalam tanah, harus menggunakan NYMFGBY 0,6/1
KV. Semua hantaran baik yang ditarik di dalam pipa semuannya
dipasang secara opbouw dan diklem pada beton.

Hantaran lainnya yang tertanam dalam pasangan bata maka pipa-


pipa sudah harus terpasang berikut kotak – kotak sambungan /
dudukan stop kontak atau sakelar sebelum pekerjaan plesteran
tembok atau pekerjaan salud dinding dilaksanakan. Agar pipa-pipa
tertanam cukup dalam pada pasangan bata, maka pembobokan
jalur penempatan pipa harus dilaksanakan secara hati-hati dengan
ukuran cukup longgar untuk tempat dudukan plesteran penutup
pertama pipa-pipa dan pipa-pipa harus diklem agar tidak goyah.

Jenis pipa yang digunakan adalan PVC Klas C dengan ukuran


sesuai gambar. Untuk kotak-kotak sambungan seperti inspection
boxes, dudukan stop kontak dan sakelar dan sebagainya
digunakan dari bahan PVC sama dengan pipa. Kotak-kotak
sambungan harus terpasang dalam pasangan secara benar dalam

52
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

arti bibir kotak sambungan harus terpasang rata dengan


permukaan bidang dinding atau plafond beton dengan
memperhatikan ketebalan salud dinding yang akan dipasang.
Kotak-kotak sambungan sedapat mungkin ditempatkan pada
tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan
pelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel dikemudian hari,
tidak diperlukan menggunakan potongan – potongan kabel secara
disambung-sambung. Kecuali pada tempat-tempat tertentu seperti
pencabangan dari suatu rangkaian.

Semua sambungan kabel harus dilaksanakan dengan


menggunakan klem baut dan terlindung dalam kotak sambungan,
untuk menghindari gangguan yang dapat terjadi sentuhan –
sentuhan. Pada ujung-ujung hantaran yang akan disambung pada
titik-titik penerangan atau yang akan dihubungkan langsung
dengan alat –alat listrik, harus dilengkapi kotak – kotak
sambungan harus terikat kuat untuk menjamin KONTAK yang
sempurna. Untuk pemasangan kabel ini harus ada koordinasi
dengan disiplin lain dan apabila pelaksanaan instalasi terlambat,
maka semua resiko akibat keterlambatan tersebut merupakan
tanggung jawab Kontraktor. Dan kontarktor diwajibkan
memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan –bobokan
yang terjadi pada waktu pelaksanaan.

4. Panel Pengaman
Rakitan dalam negeri dengan komponan – komponen ex luar
negeri atau setara. Panel – panel ini terbuat dari besi plat dengan
tebal minimum 2 mm dengan rangka besi siku, rangka dan plat
penutup secara elektrik harus menjadi satu kesatuan. Panel –panel
tersebut harus dicat dengan cat bakar metalik warna abu-abu dan

53
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

dilengkapi dengan kunci merk terbaik. Panel-panel tersebut adalah


buatan : Sinar Metrido Utama, Industri. Panel-panel tersebut harus
mempunyai 5 ( lima ) busbar tembaga, yang terdiri dari 3 ( tiga )
busbar phase ( RST ), 1 (satu) busbar untuk netral, 1 (satu) untuk
pertahanan. Setiap busbar diberi warna sesuai peraturan PLN.
Lapisan untuk memberi warna ini harus tahan terhadap kenaikan
suhu maksimal busbar tersebut.

Penyambungan antara hantaran dari suatu kabel dengan rel – rel


tembaga yang berada dalam panel, selama tidak digunakan klem
baut, ujung-ujungnya harus dilengkapi dengan sepatu
hantarannya. Bidang-bidang kontak dari tiap-tiap penyambungan
tersebut baik untuk hantaran, sepatu ataupun rel harus diberi
lapisan perak (silver Plated).

Kabel–kabel dalam ruang panel harus tersusun rapi/aman,


memudahkan untuk maintenance. Komponen–komponen yang
dipasang di dalamnya harus dipilih dari kualitas dan mutu terbaik,
siemens, Merlin Gerin. Setiap Panel harus dilengkapi dengan
fuse/pengaman. Panel pengaman yang dipilih harus dapat
tertanam dalam pasangan bata, bagian depan terpasang rata
dengan plesteran tembok dan tidak menonjol kepasangan bata
dibelakangnya. Panel harus diberikan angkur agar dapat duduk
dalam pasangan bata secara kokoh. Panel tersebut dipasang
setinggi 150 cm dari lantai. Kontraktor wajib memperbaiki semua
kerusakan – kerusakan, bobokan yang terjadi pada waktu
pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan dan memasang panel
tersebut sampai berfungsi dengan baik dan semua kebutuhan
dalam pasangan merupakan tanggung jawab Pemborong.

54
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

5. Saklar dan Stop Kontak


Saklar dan stop kontak yang dipasang mempunyai kapasitas 6 A –
500 V untuk pasangan sampai dengan 1000 VA. Saklar dan stop
kontak dipasang setinggi 1,5 m dari lantai, stop kontak dilengkapi
dengan terminal untuk pertahanan. Penempatan / posisi untuk
stop kontak, sakelar dan panel pengaman dilaksanakan sesuai
dengan yang tertera dalam gambar-gambar bersangkutan dan
dipasang tertanam.

Pemborong pada saat memulai pekerjaan pemasangan pipa sudah


harus memperhatikan posisi penempatan stop kontak, sakelar
atau panel pengaman seperti tidak berada dibelakang pintu dan
lain sebagainya. Digunakan stop kontak dan sakelar dari kualitas
dan mutu terbaik dan warna yang dipilih disesuaikan dengan
keinginan Perencana. Merk stop kontak & sakelar adalah Berker
dan Broco atau yang setara. Kontraktor wajib memperbaiki semua
kerusakan – kerusakan, bobokan yang terjadi pada waktu
pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan dan memasang
sakelar dan stop kontak tersebut sampai dengan berfungsii
dengan baik dan semua kebutuhan dalam pemasangan tersebut
seperti pembongkaran dan perapian kembali merupakan tanggung
jawab Pemborong.

6. Lampu
Rumah lampu : buatan dalam negeri yaitu dengan ketebalan plat –
plat 1/32”, dicat dengan cat bakar, bebas dari karat dan lecet –
lecet.
- Socket Outlests/Switch on/off
- Bola Lampu Pijar 35 watt
- Lampu TL 20 dan 40 watt

55
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

- Fitting instalasi seperti pipa conduit, fleksible join, T-Dos,


Inbow Dos dan sebagainya menggunakan merk standart
indonesia.

2. INOVASI PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN


Inovasi percepatan waktu pelaksanaan ini, dilakukan mengikuti time
schedule yang di buat dan melakukan proses pekerjaan pendahuluan
sampai dengan pekerjaan akhir (sesuai dengan urutan/tahapan
pekerjaan).

Proses percepatan penyelesaian pekerjaan ini di lakukan dengan adanya


time schedule yang di buat sehingga kami sebagai kontraktor pelaksana
dapat mengantisipasi dimana pekerjaan itu yang harus diselesaikan
terlebih dahulu. Maka dengan itu hambatan-hambatan yang yang akan
kami temukan nanti dapat teratasi. Sehingga pada akhirnya proses
pelaksanaan pekerjaan ini dapat diselesaikan sebelum masa
pelaksanaan berakhir

3. PROGRAM K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang akan membuat program
seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-
halyang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama
dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit,maupun instansi-instansi lain
yang terkait.Untuk tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai
berikut:

56
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

1. Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran


di proyek dan menyediakan obat-obat pertolongan pertama dan
tabung pemadam kebakaran serta melakukan pelatihan-pelatihan
K3.
2. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan
kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung
tangan dan sebagainya.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini kami kontraktor pelaksana tetap


memperhatikan aspek analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) seperti
yang disyaratkan dalam spesifikasi. Personil yang profesional akan
ditempatkan untuk mengawasi mutu, baik mutu pekerjaan, waktu dan biaya.
Spesifikasi Teknis, gambar kerja yang disetujui Direksi dan Dokumen Kontrak
merupakan acuan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan ini

57
PEMBANGUNAN GALLERI IL.NOMMENSEN

V. STRUKTUR ORGANISASI KERJA

Site Manager

Administrasi
/Keuangan

AHli K3
Juru Hitung
Kuantitas

Juru Gambar Logistik

Pelaksana Lapangan
Bangunan Gedung

Mandor

1. Kepala Tukang
2. Tukang
3. Pekerja

58
28

Anda mungkin juga menyukai