Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kerja Praktik

Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktik kerja selama kurang lebih 3 bulan, banyak sekali ilmu
yang didapat untuk melengkapi ilmu yang kami dapatkan pada saat perkuliahan. Berdasarkan
pengamatan dilapangan dan data yang diperoleh selama kerja praktik di Proyek Pembangunan
Masjid Agung Medan dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan yang dilaksanakan oleh kontraktor PT.
PP (Persero) Tbk sebagai tempat kerja praktik kami mulai dari tanggal 15 Maret
2018 sampai dengan 02 Juni 2018 dalam tahap penyelesaian Struktur Lantai 3 dan
Lantai Dak.

2. Pihak yang terkait dalam proyek ini ialah Kontraktor PT PP (Persero) Tbk.,
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Owner.

3. Secara garis besar, pekerjaan di lapangan yang kami ikuti selama kerja praktik ialah
marking untuk garis bantu kolom; bekisting serta FFL (Finish Floor Line),
pemasangan perancah (scaffolding), pemasangan bekisting untuk kolom; balok; pelat
lantai, pemasangan tulangan baja, pengecoran kolom; balok; pelat lantai, pengecekan
slump test, penentuan kaki kolom, pengecekan kolom sebelum dan sesudah dicor,
dan lain-lain.

4. Pengecoran kolom, balok dan pelat lantai mengggunakan beton ready mix dari PT.
Sukses Beton dengan mutu beton K-300 atau f’c 25 MPa untuk semua bagian kolom,
balok serta pelat lantai yang dilakukan secara bersamaan.

5. Pengecoran pada proyek pembangunan Masjid Agung Medan sering dilakukan pada
siang maupun sore hari, tergantung dengan keadaan cuaca serta waktu kedatangan
beton ready mix yang sering kali lambat pengirimannya. Biasanya kendala
pengiriman ialah kurangnya jumlah supir pembawa molen serta macetnya daerah
sekitar proyek karena lokasinya bertepatan di pusat kota Medan

85
Kevin Indra Samosir Ricardo P. Sinuhaji Ira Octaviani S.
150404077 150404084 150404112
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan

6. Pada proyek pembangunan Masjid Agung Medan, digunakan besi tulangan yang
diperoleh dari PT. Putra Baja Deli dan sesuai dengan SNI.

7. Secara garis besar, peralatan yang digunakan adalah tower crane, bucket, theodolite,
waterpass, total station, vibrator, truck, mixer truck, generator dan lain-lain.

8. Proyek Pembangunan Masjid Agung melaksanakan briefing setiap pagi sebelum


proyek dimulai guna membahas pekerjaan yang akan dilakukan pada hari itu serta
pemeriksaan APD (Alat Pelindung Diri).

9. Proyek Pembangunan Masjid Agung memiliki divisi K3 (Kesehatan dan


Keselamatan Kerja) yang mengawasi jalannya keamanan di sekitar proyek guna
mengurangi jumlah kecelakaan kerja (zero fatality).

10. Konsultan pengawas sering melakukan cek list pekerjaan untuk mengurangi
kesalahan yang terjadi dilapangan yang disebabkan oleh pekerja maupun
kesalahpahaman dari pihak pelaksana. Misalnya sebelum pengecoran area yang akan
dicor dicek jumlah bagian yang akan dicor, diameter tulangan, sambungan tulangan,
ikatan kawat besi, dan sebagainya.

11. Konsultan pengawas dan kontraktor sering mengadakan pertemuan untuk koordinasi
dan juga pembahasan masalah yang terjadi di lapangan untuk mendapatkan solusi.

86
Kevin Indra Samosir Ricardo P. Sinuhaji Ira Octaviani S.
150404077 150404084 150404112
Laporan Kerja Praktik
Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan

5.2 Saran

Saran yang dapat dapat diberikan untuk Proyek Pembangunan Masjid Agung Medan
ini adalah :

1. Project Manager serta Manajer Lapangan (Site Manager) diharapkan lebih sering
memantau dan memberikan motivasi kepada para pekerja bangunan agar kinerjanya
semakin meningkat sehingga target pekerjaan dapat tercapai tepat waktu.

2. Laporan harian wajib diperiksa setiap hari oleh divisi K3 karena penumpukan
pemeriksaan akan mengakibatkan terakumulasinya kesalahan kecil maupun besar yang
nantinya akan menimbulkan kerugian proyek.

3. Perlu adanya schedule harian untuk membantu dalam mencapai target pekerjaan aktual.
Metode kerja yang tepat dalam pelaksanaan membantu proses kerja dan mempercepat
progress pekerjaan serta akan memberikan hasil yang baik dan memuaskan.

4. Adanya manajemen yang tepat untuk mengatur waktu dan jumlah penyediaan peralatan
serta pekerja di lapangan, agar pekerjaan dapat berjalan lancar.

5. Penyimpanan alat dan material sebaiknya dilakukan terhadap semua material yang
belum digunakan maupun sudah digunakan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan
hilang atau rusaknya alat dan material. Untuk pemindahan peralatan dibuatkan suatu
alat pengangkut agar tidak dilempar sembarangan.

6. Pengawasan mutu pekerjaan oleh unit Quality Control lebih ditingkatkan lagi
ketelitiannya supaya hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, terutama pada pekerjaan
pengecoran. Kondisi papan bekisting yang digunakan dicek kelayakannya, lalu area
yang akan dicor harus bersih dari sampah. Kemudian perataan dan pemadatan beton cor
harus maksimal, sehingga permasalahan yang tidak diingkan dapat terjadi.

7. Keselamatan pekerja perlu ditingkatkan sebab tenaga kerja merupakan faktor produksi
yang menentukan terwujudnya kemajuan proyek. Kesadaran dari pekerja untuk
memakai perlengkapan APD masih sangat kurang, seperti ada beberapa pekerja yang
tidak menggunakan helm proyek, merokok pada saat bekerja, tidak menggunakan rompi
reflektor yang sesuai, dan lain-lain. Perlu adanya tindakan tegas bagi pekerja yang
melanggar.

87
Kevin Indra Samosir Ricardo P. Sinuhaji Ira Octaviani S.
150404077 150404084 150404112

Anda mungkin juga menyukai