Anda di halaman 1dari 4

Balok Gerber

Balok Gerber Pertama kali direncanakan oleh Gerber,adapun prinsip Gerber adalah untuk
mengurangi momen dilapangan .

Balok Gerber adalah suatu konstruksi balok yang mempunya jumlah reaksi perletakan > 3
buah , namun masih diselesaikan dengan syarat syarat kesetimbangan.

Suatu konstruksi dikatakan balok Gerber apabila memenuhi :

1. Balok lebih dari 2 Tumpuan


2. Pada bagian dalam ditambah sendi (disingkat S)
3. Jumlah Sendi =Jumlah tumpuan dalam
4. Setelah diberi sendi menjadi konstruksi statis tertentu,sehingga terdapat gelagar anak
dan induk.Gelagar anak di hitung terlebih dahulu dengan cara kesetimbangan, dan
nilai reaksi pada gelagar anak akan menjadi beban pada gelagar Induk.

Tahapan mengerjakan soal gerber :

1. Tentukan terlebih dahulu sistem gerber dari struktur tersebut(Gelagar anak dan
gelagar Induk)
2. Hitung Reaksi,Momen,Lintang,Normal pada gelagar anak
3. Reaksi pada gelagar anak di jadikan beban pada gelagar induk
4. Hitung Reaksi,Momen,Lintang,Normal pada gelagar induk
5. Gabungkan Momen ,Lintang,Normal kedua gelagar menjadi satu kesatuan

Rumus menentukan jumlah sendi pada sebuah struktur adalah :

S = T-2

Dimana : S= Jumlah Sendi

T= Tumpuan (Jepit = 2 , Sendi dan Rol=1)

Menetukan Letak sendi Gerber :

Pada gambar disamping kita akan menambahkan sendi gerber maka kita akan
memilih beberapa alternatif .

Alternatif tempat dimana momennya sama dengan nol adalah titik 1 dan 2 yang
posisinya di kiri dan kanan perletakan B. Karena kita hanya membutuhkan 1 (satu) buah
persamaan baru, maka kita cukup memilih salah satu dari 2 (dua) alternatif tersebut diatas,
sehingga struktur bisa diselesaikan.
 alternatif (1), jika kita memilih titik (1) sebagai sendi gerber,

Maka gambarnya adalah seperti pada Gambar a1 dimana balok AD terletak di atas
balok DBC, balok tersebut jika disederhanakan akan seperti pada Gambar a2, dan jika
diuraikan strukturnya akan seperti pada gambar a3.
Apakah mungkin ?
Lihat balok AD, perletakan A = sendi dengan 2 reaksi (RAV, RAH) perletakan D =
sendi dengan 2 reaksi (RDV, RDH), sehingga jumlah reaksi ada 4 (empat) buah, sehingga
strukturnya adalah statis tidak tertentu.
Perhatikan balok DBC; perletakan B = rol dengan 1 buah reaksi (RBV); perletakan C = rol
dengan 1(satu) buah reaksi (RCV),
Sehingga jumlah reaksi hanya ada 2 (dua) buah, karena kedua perletakan B dan C
adalah rol, maka struktur balok DBC tidak stabil sendi gerber adalah tidak mungkin.
 Alternatif 2 Jika yang dipilih adalah titik (2) sebagai sendi gerber,

Maka gambarnya adalah seperti gambar (b1) dimana balok DC terletak diatas balok ABD,
balok tersebut jika gambarnya disederhanakan akan seperti pada gambar (b2), dan jika
diuraikan strukturnya akan menjadi seperti pada gambar (b3) apakah mungkin ?.
Perhatikan balok DC yag terletak diatas balok ABD. Perletakan D = sendi mempunyai 2
(dua) reaksi yaitu RDV dan RDH, sedang perletakan C = rol dengan 1 (satu) reaksi yaitu
RCV.
Jumlah letak reaksi adalah 3 (tiga), maka konstruksi balok DC adalah statis tertentu
•Perhatikan balok ABD, perletakan A = sendi, mempunyai 2 (dua) reaksi yaitu RAH dan
RAV, perletak B = rol, mempunyai 1 (satu) reaksi yaitu RBV.
Jumlah total reaksi adalah 3 (tiga) buah, jadi konstruksi balok ABD masih statis
tertentu.
•Jadi pemilihan titik (2) sebagai sendi gerber adalah mungkin.
Tahapan Penyelesaian :

1. Buat sitem gerber terlebih dahulu


2. Tentukan penamaan system
3. Balok DC (system 1) dan Balok AD(system 2)
4. Balok DC(system 1) dikerjakan dulu sehingga menemukan RD dan RC.
5. Reaksi RD dari balok DC akan menjadi beban di titik D dan balok ABD.
6. Dengan beban yang ada (q) dan beban RD, maka balok AB bisa diselesaikan.
7. Bidang-bidang gaya dalam (M, N, D) bisa diselesaikan sendiri-sendiri pada balok DC
dan AB.
8. Penggambaran bidang M, N, D balok gerber merupakan penggabungan dari bidang
M, N, D dari masing-masing balok.

Anda mungkin juga menyukai