Struktur teknik adalah setiap sistem elemen terkoneksi yang dibangun untuk mendukung atau mentransfer gaya-gaya dan untuk bertahan dengan aman pada kondisi pembebanan yang ada. Diantara, struktur portal (truss), membahas gaya-gaya aksi reaksi diantara elemen yang terkoneksi. Gaya-gaya pada struktur dapat dianalisa secara internal, yaitu dengan mengurai elemen struktur menjadi DBB elemen individu atau elemen kombinasinya
Dasar analisa struktur (truss, rangka, dan mesin) adalah aplikasi hukum Newton III. Struktur pada pembahasan ini dianggap statically determined dimana untuk mencapai keseimbangan, tumpuan dibatasi seperlunya
Pada latar truss, berat gabungan antara kendaraan dan jalan ditransfer ke batang melintang (longitudinal stringers), kemudian ke cross beam. Terakhir, bersama berat stringer dan cross beam yang dihitung, beban diteruskan ke sambungan atas dua bidang truss yang membentuk sisi vertikal struktur. Pada sisi kiri tampak simplified model dari ilustrasi. Pembebanan pada sambungan ditunjukkan oleh L
3 elemen batang di pin diujungnya membentuk Rigid plane truss simple truss Rigid rangka noncollapsible dan deformasi elemen karena regangan internal sangat kecil.
Simple Truss
4 elemen batang NON-Rigid plane truss, dapat dibentuk stabil menjadi 2 dengan menyambung A & D atau B & C
Truss dengan lemen berlebih dari yang diperlukan untuk mencegah collapse disebut statically indeterminate, karena tidak dapat dihitung dengan persamaan keseimbangan. Elemen berbeih ini disebut redundant
m : jumlah elemen truss j : jumlah simpul (joints) 3 : maksimum gaya yang tidak diketahui
Metod of Joints
1. Analisis dimulai dari satu gaya yang diketahui dan berhubungan dengan dua gaya yang dicari (kaidah 1#2) A
3. Selanjutnya buatlah diagram benda bebas untuk tiap titik, mulai A, F, B, C, E, dan D
METHOD OF JOINTS
CONTOH PERHITUNGAN
1. Tentukan reaksi di A dan E, dengan membentuk DBB keseluruhan Tentukan gaya-gaya di setiap elemen, dengan membentuk DBB di tiap titilk
Hitung RE dari MA = 0 40.RE 4000.30 2000.10 = 0 RE = 3500 lb Hitung RA dari ME = 0 - 40.RA + 30.2000 + 10.2000 = 0 RA = 2500 lb
1. DBB pada A Pada A, RA menumpu ke atas. Gaya penyeimbangnya adalah gaya pada elemen AB. Karenanya, gaya AB harus menuju tumpuan (compression). Gaya AB bekerja ke kiri dan sekaligus ke bawah. Gaya penyeimbangnya harus bekerja ke kanan. Karenanya, gaya AC harus menjauhi tumpuan (tension) Hitung AC dari FV = 0 RA AB sin 60o =0 AB = 2500/sin 60 = 2890 lb
AB
60o
AC
RA
2. DBB pada B Titik B lebih dipilih daripada titik C, karena titik 2000 C memiliki 3 elemen yang tidak diketahui; BC, CD, CE. Pada titik B, elemen AB harus BD compressive menumpu B. Gaya 2000 lb B tampak menumpu B ke bawah. BD dan BC 60 tidak diketahui. Lakukan asumsi arah pada AB kedua elemen ini, sebagai tension. Jika pada BC 2890 hasil tanda gaya positif, maka asumsi benar. Sebaliknya jika hasilnya negatif, maka berarti gaya tersebut adalah compressive.
o
Hitung BC dari FV = 0 AB sin 60o 2000 BC sin 60o =0 2890.0,866 2000 BC.0,866 = 0 BC = 577 lb asumsi arah gaya sudah benar
Hitung BD dari FH = 0 BD + AB cos 60o + BC cos 60o =0 BD = - 1730.0,5 lb koreksi arah gaya menjadi compressive
3. DBB pada C Sekarang, Titik C dapat dihitung, karena memiliki 2 elemen yang diketahui; AC dan BC. CD, CE. Karena BC memiliki komponen vertikal ke atas, CD harus menjadi compression. BC 577 Perhatikan hasil perhitungan jika tanda tidak sesuai, lakukan koreksi. AC 1450 C
Hitung CD dari FV = 0 CD sin 60o BC sin 60o =0 CD = BC = 577 lb asumsi compression sudah benar
CD
60o
CE
Hitung CE dari FH = 0 CE AC CD cos 60o - BC cos 60o =0 CD = (CE AC BC cos60o)/cos60o =0 CE = 2020 lb arah gaya sesuai, tension
3. DBB pada E Titik E menjadi DBB terakhir untuk menghitung gaya DE. Titik CE dianggap belum diketahui, sebagai cek hasil akhir perhitungan.
Hitung DE dari FH = 0 DE cos 60o CE =0 DE = CE/cos 60 = 4040 lb Hitung CD dari FV = 0 RE DE sin 60o =0 DE = RE /sin 60o =3498 3500 lb CE
DE
60o
E
RE
Method of joints
Prinsip Dasar : 1) Seluruh gaya yang bekerja pada potongan (bagian kiri atau kanan struktur yang terpotong), harus memenuhi persamaan keseimbangan statis : FX = 0; Fy = 0; M = 0 2) Perhitungan gaya batang tidak harus dilakukan secara berurutan, tetapi dapat langsung pada batang yang ingin diketahui besar gayanya. 3) Potongan harus melalui/memotong batang yang akan dihitung gayanya, sehingga diagram benda bebasnya (DBB) dapat digambarkan. 4) Batang yang dihitung gayanya dianggap mengalami tarikan dan diberi nilai positif (+). Hal ini dimaksudkan sebagai asumsi awal untuk mempermudah analisis. 5) Maksimum jumlah batang yang dapat/boleh dipotong adalah : 3 batang.
Bagian-bagian Truss
Bagian Rangka Batang : 1. Batang Tepi : tepi atas dan tepi bawah. 2. Batang Pengisi Diagonal 3. Batang Pengisi Tegak 4. Simpul 5. Tumpuan
AA section across FE, BE, BC; Forces in this members are initially unknown
Tentukan gaya-gaya pada BD, CD, dan CE dengan metoda section 1. Cek stabilitas struktur 2. Buatlah DBB yang mengurai reaksi roll di A dan engsel di G, untuk menghitung besar gaya vertikal dan gaya horizontal untuk keseluruhan 3. Ambil section yang mewakili BD, CD, dan CE 4. Hitung besar gaya-gaya pada BD, CD, dan CE.
1. Cek stabilitas struktur a) 2(S) B R = 0 S : Simpul, B: batang, R: reaksi 2(7) 11 3 = 0 struktur stabil b) m + 3 = 2j m : elemen, j : joints 11 + 3 = 2(7) = 0 struktur stabil
GH RA GV
FG = 12 cos 30o = 10,4 m; DG = 18/cos 30o = 20,8 m Hitung RA dari MG = 0 36 RA 1000.12 2000.10,4 1000.20,8 = 0 RA = (1000.12+2000.10,4+1000.20,8)/36 RA = 1,68 kN Hitung GH dari FH = 0 GH = 4000.sin30o GH = 2 kN Hitung GV dari FV = 0 GV+RA10004000.cos60o GV = 2 kN
x RA
Perhatikan : a) Section kiri dipilih karena memenuhi kaidah 1#2 b) Pemotongan di x-x mewakili BD, CD, CE
C
BD CD CE
RA
GV
1. Hitung BD dari MC = 0 -6.BD 12.RA = 0 BD = 2,98 kN 2. Hitung CE dari MD = 0 -18.RA 10,4.CE = 0 CE = 2,58 kN 3. Hitung CD dari FV = 0 RA BD cos60o CD cosq = 0 CD = 0
q = tan -1(DC/CC) = tan -1(6/10,4) = 29,982 o
METHOD OF JOINTS
LATIHAN SOAL
Hitung reaksi pada tumpuan portal akibat pembebanan yang diterima berupa beban titik dan beban terdistribusi marata. Titik A, tumpuan sendi dan titik F, tumpuan roll.
Latihan 1
Hitung reaksi di tumpuan portal berikut dan perhatikan beban yang diterima oleh portal. Periksa hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan keseimbangan statis.
Latihan 2
Latihan 3a
Gunakan method of joints untuk menghitung gaya di setiap elemen cantilever truss Langkah 1 : gambar DBB total
Latihan 3b
TUGAS 2
Gunakan metoda section untuk menghitung besarnya tegangan pada elemen CH, CD, dan AH
Gunakan metoda section untuk menghitung besarnya tegangan pada elemen AB, BC, BF
Gunakan metoda section untuk menghitung besarnya tegangan pada elemen CI, HI, AB
Gunakan metoda section untuk menghitung besarnya tegangan pada elemen CI, HI, AB
Hitunglah reaksi di titik A dan K. Buktikan pula bahwa tegangan pada elemen HN = 0
Tentukan gaya-gaya yang terjadi pada elemen CD, DE, BC, CE, dan BE