Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Proyek Pembangunan Gedung

Medical Center RSUD Dr. Soedarso di Jalan Dr. Soedarso No. 1 Kecamatan Pontianak

Tenggara, sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan yang dilakukan selama praktek kerja lapangan

pada proyek Pembangunan Gedung Medical Center RSUD Dr. Soedarso, dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pelaksanaan Pembangunan Medical Center RSUD Dr. Soedarso di kerjakan

selama 105 ( seratus lima hari ) kalender dan dilaksanakan oleh :

a. Kontraktor pelaksana : PT. Citra Kontraktor Hajasa

b. Konsultan pengawas : PT. Cipta Indah Citra

2. PT.Cipta Indah Citra merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang Jasa

Konsultasi Badan Usaha

3. Para pekerja di proyek pembangunan “Gedung Medical Center RSUD Dr. Soedarso”

menggunakan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga memenuhi syarat

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


4. Adapun prosedur mendapatkan proyek Pembangunan Gedung Medical Center

RSUD Dr.Soedarso adalah melalui sistem pelelangan terbuka.

5. Pengawasan yang dilakukan pada Minggu ke-1 sampai minggu ke-10 yaitu

pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran.

6. Pengawasan pada pekerjaan bekisting yaitu terdiri dari : kolom utama (60 cm x 60

cm), kolom L (20 cm x 55 cm), balok (30 cm x 70 cm), balok (25 cm x 60 cm),

balok (20 cm x 40 cm), balok (15 cm x 30 cm), tangga dan pelat lantai

7. Pengawasan pada pekerjaan pembesian yaitu terdiri dari : Balok induk 30 cm x 70

cm menggunakan tulangan pokok 8D19 dan 2D13 sedangkan untuk tulangan

sengkang Ø10-150, balok anak 25 cm x 60 cm menggunakan tulangan pokok 7D16

dan untuk tulangan sengkang Ø8-150, balok anak 20 cm x 40 cm menggunakan

tulangan pokok 4D13 dan untuk tulangan sengkang Ø8-150, balok anak 15 cm x 30

cm menggunakan tulangan pokok 4D13 dan untuk tulangan sengkang Ø8-150,

kolok utama 60 cm x 60 cm menggunakan tulangan pokok 16D25 dan untuk

tulangan sengkag menggunakan Ø10 – 300 dan Ø10 – 150, kolom L 20 cm x 55 cm

menggunakan tulangan pokok 12D16 dan untuk tulangan sengkang Ø8-150

8. Pengawasan pekerjaan pengecoran yaitu terdiri dari : kolom utama (60 cm x 60

cm), kolom L (20 cm x 55 cm), balok (30 cm x 70 cm), balok (25 cm x 60 cm),

balok (20 cm x 40 cm), balok (15 cm x 30 cm), tangga dan pelat lantai

Untuk pekerjaan struktur menggunakan beton ready mix mutu f’c = 25 Mpa dan

dilakukannya uji slump + 12

9. Laporan Mingguan, pada laporan mingguan didapatkan bobot realisasi pada

minggu ke-1 yaitu : 1,728 %, minggu ke-2 : 6,417 %, minggu ke-3: 13,773 %,
minggu ke-4 : 19,495 %, minggu ke-5: 30,641 %, minggu ke-6: 38,947 %, minggu

ke-7: 54,628 %, minggu ke-8: 63,011 %

10. Rampat Mingguan

Rapat mingguan dilaksanakan satu minggu sekali yaitu pada hari rabu.

Rapat yang di bahas untuk setiap minggu dari minggu ke-1 sampai minggu ke-10

adalah :

- Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan.

- Ketidak jelasan dan ketidak cocokan gambar-gambar pelaksanaan pada

pekerjaan dilapangan.

Setiap selesai rapat kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan,

sehingga dapat diketahui apakah pelaksanaan pembangunan sesuai dengan

perencanaan dan mengetahui hal-hal yang mungkin tidak dapat mempengaruhi

kurva S atau harus dilakukan perencanaan untuk mengganti pekerjaan yang tidak

sesuai dengan jadwal.

5.2 Saran

Dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Proyek Pembangunan

Gedung Medical Center RSUD Dr. Soedarso di Jalan Dr. Soedarso No. 1 Kecamatan

Pontianak Tenggara, penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi

acuan perbaikan dimasa yang akan datang. Beberapa saran penulis sebagai berikut :

1. Saran penulis kepada mahasiswa:

a. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik, tidak hanya sekedar

mengamati, tetapi ikut aktif di lapangan dan jangan malu untuk bertanya

kepada pengawas/pembimbing lapangan.


b. Bersikap sopan kepada personil di tempat melaksanakan praktek kerja

lapangan.

c. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pastikan diri sudah paham

apa yang akan dan harus dilakukan agar ketika sedang melaksanakan praktek

kerja lapangan tidak kebingungan.

2. Saran penulis kepada proyek :

a. Perusahaan harus mengutamakan keselamatan para pekerja sesuai standar

Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan mewajibkan para

pekerja untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD).

Tidak hanya keselamatan kerja yang harus diperhatikan, kebersihan lokasi

kerja demikian. Tukang sering mengabaikan hal-hal seperti misalnya

membuang bekas kayu yang tidak terpakai dilokasi kerja yang masih ada

paku, sehingga ia harus membersihkannya terlebih dahulu untuk melanjutkan

pekerjaan selanjutnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan dari masing-masing

pekerja tidak efektif dan efisien.

b. Perusahaan juga harus memperhitungkan kemungkinan kendala atau

hambatan yang mungkin akan terjadi saat proses pelaksanaan proyek

dikerjakan. Salah satu contohnya tingginya intensitas curah hujan yang

mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek.

c. Sebelum dilakukannya pengecoran, antara petugas lapangan dan juga petugas

laboratorium harus saling bekerjasama dalam melakukan tahap uji slump test

sehingga ketika bagian pada bangunan akan mulai dilakukan pengecoran

tidak ada lagi masalah yang tidak diinginkan


d. terjadi seperti masalah kekentalan dan cairnya adukan beton yang akan di cor.

3. Saran penulis kepada lembaga :

a. Jadwal dimulainya pelaksanaan praktik kerja lapangan kurang efektif karena

sebagian besar proyek pembangunan pada akhir tahun sudah mendekati masa

akhir kontrak. Diharapkan lembaga yang bersangkutan dapat memajukan

jadwal praktek kerja lapangan sehingga mahasiswa lebih maksimal dalam

memperoleh ilmu.

b. Pelaksanaan praktek kerja lapangan dengan tenggang waktu hanya 2 bulan

dirasa kurang lama diharapkan lembaga yang bersangkutan menambah

tenggang waktu lebih dari 2 bulan sampai proyek akhir tahun selesai.

c. Lembaga yang bersangkutan diharapkan dapat memberi surat izin praktek

kerja lapangan kepada mahasiswa beberapa bulan sebelum dilaksanakannya

praktek kerja lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari keterbatasan

penerimaan mahasiswa praktek kerja lapangan di proyek yang dituju.

Anda mungkin juga menyukai