Anda di halaman 1dari 62

METODE PELAKSANAAN

DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

BAB IV
METODE PELAKSANAAN

4.1. UMUM

Metode pelaksanaan konstruksi ini disusun berdasarkan hasil desain pekerjaan


Perencanaan DD Longstorage Kalipang Perbaikan Longstorage Ronggo dan
Perbaikan Longstorage Warugunung yang berlokasi di Kabupaten Rembang.
Laporan ini merupakan pedoman pelaksanaan konstruksi sebagai petunjuk untuk
pelaksanaan pekerjaan Perencanaan DD Longstorage Kalipang Perbaikan
Longstorage Ronggo dan Perbaikan Longstorage Warugunung dan dapat
melengkapi pedoman yang bersifat umum di dalam buku dokumen lelang,
spesifikasi teknis umum dan khusus serta pedoman yang berlaku umum di
Indonesia.

4.2. SUASANA KERJA

Suasana kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini yang meliputi jumlah jam kerja
setiap hari, jumlah hari kerja per minggu, tenaga ahli dan tenaga pelaksana, kantor
lapangan dan peralatan konstruksi maupun sarana dan prasarana direncanakan
sesuai dengan standart mutu pelaksanaan konstruksi pada umumnya di Indonesia.
Beberapa hal yang bersifat khusus akan dijelaskan dalam uraian di bawah.

4.3. HARI KERJA

Pelaksanaan pekerjaan direncanakan denggan anggapan hari kerja adalah 6 hari


dalam satu minggu kecuali hari minggu dan dikurangi dengan hari libur nasional
serta tambahan libur cuti bersama pada hari Raya Idul Fitri dan Natal.

Hari kerja juga dipengaruhi dalam jumlah hujan yang mengakibatkan banjir besar
dengan anggapan pada saat hujan terjadi banjir tidak efektif terhadap progress
konstruksi. Hari hujan di hitung berdasarkan rata - rata hari hujan selama beberapa
tahun. Dalam metoda pelaksanaan konstruksi ini dianggap hujan dengan tinggi
lebih dari 5 mm/jam mengakibatkan situasi yang mengganggu kegiatan
pelaksanaan konstruksi.

Bab IV - 1
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Untuk pekerjaan tanah termasuk galian dan timbunan tanah yang dipadatkan akan
terganggu dan harus dihentikan jika terjadi hujan diatas 5 mm/jam pemberhentian
ini berkaitan dengan mutu pelaksanaan pekerjaan tanah yang tergangu akibat
terlalu jenuh air, sedang untuk pekerjaan pembetonan harus dihentikan jika terjadi
hujan diatas 10 mm/jam. Kondisi pekerjaan pasangan atau pembetonan masih
relatif lebih tahan terhadap siraman hujan dibandingkan dengan pekerjaan tanah.

4.4. JAM KERJA

Pelaksanaan pekerjaan ini didasarkan atas anggapan satu shif kerja diperhitungkan
8 jam dalam satu hari untuk semua jenis pekerjaan. Dengan demikian setiap
minggu melaksanakan 48 jam (dalam 1 minggu = 6 x 8 jam = 48 jam) kerja untuk
satu shif. Jam kerja tambahan dapat dilakukan dengan menggunakanan shif
tambahan diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Penambahan shif jam kerja tidak
direncanakan dalam analisa metode pelaksanaan pekerjaan namun demikian dalam
pelaksanaan pekerjaan kontraktor dapat melaksanakan penambahan shif kerja
sebagai pekerjaan lembur (over time).

4.5. MATERIAL KONSTRUKSI

Sebagian besar material konstruksi yang digunakan seperti semen, besi tulangan
beton, besi baja dan besi profil, bahan bakar minyak, olie dan pelumas, agregat,
batu, tanah bahan timbun, dan bahan bahan konstruksi lain yang dibutuhkan semua
direncanakan, dan diperoleh dari pasar/supplayer setempat. Jika material yang
dibutuhkan untuk konsruksi ternyata belum terdapat pada pasaran bebas dan
menghendaki pembelian khusus secara import maka spesifikasinya harus sesuai
sebagaimana direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan konsultan
pengawas dan atau direksi pekerjaan.

4.6. PERALATAN KONSTRUKSI

Apabila tidak disebutkan khusus, maka peralatan kontruksi yang digunakan pada
umumnya adalah peralatan yang secara umum dapat diusahakan secara lokal di
Kabupaten, peralatan yang direncanakan diusahakan sudah sering dan lazim
digunakan oleh para kontraktor di seluruh wilayah Indonesia dan menggunakan
teknologi yang sudah dikuasi. Jika pelaksana menggunakan peralatan yang harus
didatangkan secara khusus harus mendapatkan ijin dan pengesahan dari konsultan

Bab IV - 2
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

pengawas dan direksi pekerjaan. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, pengaruh


cuaca, dan tata cara kerja maka dapat diperkirakan besarnya kapasitas kerja untuk
masing-masing alat. Untuk memperkirakan besarnya kapasitas kerja peralatan
konstruksi, berikut ini disajikan hasil perhitungan perkiraan kapasitas kerja
peralatan konstruksi yang disajikan dalam lampiran.

4.7. BORROW AREA

Dalam pekerjaan ini borrow area diambil dari sekitar lokasi long storage yang
berjarak antara 100 m s/d 1 km.

4.8. GALIAN TANAH DAN SEDIMENTASI

Material yang dihasilkan dari kegiatan pembersihan, pengupasan dan galian yang
tidak dapat digunakan sebagai bahan urug kembali harus dibuang ke tempat yang
aman dan tidak mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungannya.

Untuk galian sedimen jika volume sedimen kecil bisa dibuang di sisi kiri dan kanan
long storage, dan untuk volume sedimen yang besar pada masing – masing
bangunan yaitu :
a. Longstorage Kalipang dibuang di lokasi bengkok desa, sebelah selatan lokasi
pekerjaan dengan jarak + 800 m dari lokasi long storage
b. Longstorage Ronggo dibuang di sekitar lokasi embung
c. Longstorage Warugunung disekitar bangunan

4.9. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kesehatan
Perlu diperhatikan kesehatan para karyawan khususnya dan masyarakat lingkungan
proyek pada umumnya jangan sampai timbul adanya penyakit menular dan
penyakit - penyakit lainnya yang sangat berbahaya yang akan menghambat
pelaksanaan proyek. Perlu secara periodik dilakukan pengecekan terhadap berbagai
kemungkinan penyakit serta mengambil langkah - langkah yang diperlukan.

Bab IV - 3
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Keselamatan Kerja
Alat - alat Bantu untuk pengaman dan peralatan lainnya perlu disediakan oleh
Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Peralatan - peralatan tersebut
meliputi :
- Alat pengaman untuk memanjat, pekerjaan pelistrikan, pekerjaan di air, untuk
pada operator alat berat dan lainya.
- Kotak PPPK dengan obat - obat keperluan penanganan darurat.

Keamanan
Perlu pengadaan petugas keamanan, guna mengamankan lingkungan pekerjaan dan
perusakan peralatan dari orang yang tidak bertanggung jawab. Petugas harus
mengadakan kerja sama dengan petugas keamanan resmi dari pemerintah.

4.10. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan meliputi :

4.10.1. Pree Construction Meeting (PCM)

Sebelum melangkah pelaksanaan pekerjaan konstruksi, pihak pengguna


anggaran yaitu dari Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah dengan
Kontraktor Pelaksana duduk bersama untuk membicarakan Metode
Pelaksanaan Pekerjaan dari kontraktor dan membuat kesepakatan bersama
mengenai :
1. Pembuatan time schedule
2. Pembuatan schedule tenaga kerja
3. Pembuatan schedule bahan dan alat yang dipakai
4. Sosialisasi dengan masyarakat setempat dan instansi terkait
5. Membuat Metode Pelaksanaan tiap masing - masing bangunan,
terutama bangunan besar

Kesepakatan bersama antara Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah


dengan Kontraktor Pelaksana di atas sebagai pedoman / acuan untuk
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi supaya berjalan lancar.

Bab IV - 4
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.10.2. Surat Ijin Masuk Lokasi Pekerjaan

Setelah Penandatanganan Kontrak dan Keluarnya Surat Perintah Mulai


Kerja (SPK) yang disertai Berita Acara Serah Terima Lapangan dari
Pengguna Jasa, dengan segera Penyedia Jasa kemudian mengajukan Surat
Permohonan Ijin Masuk Lokasi Pekerjaan yang ditujukan kepada
Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa. Ini dimaksudkan untuk
mempermudah koordinasi selama pelaksanaan pekerjaan dan untuk
membina hubungan baik dengan instansi terkait menyangkut wilayah,
surat menyurat, keamanan, tenaga kerja, material dan faktor - faktor
pendukung di dalam pelaksanaan pekerjaan.

Dengan mendapatkan persetujuan dari instansi terkait, diharapkan


pelaksanaan pekerjaan tidak akan menemui kendala yang berarti yang
akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

4.10.3. Sosialisasi

Penyedia Jasa mengajukan permohonan / pemberitahuan akan


dilaksanakan sosialisasi pada Desa setempat kepada Pengguna Jasa /
Direksi Pekerjaan, sehingga dapat dibantu pelaksanaan sosialisasi tersebut.
Sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan
sosialisasi dengan desa - desa terkait yang mana di dalam sosialisasi
Penyedia Jasa bisa menerima masukan, tanggapan serta apa yang menjadi
kendala lokasi setempat yang akan didapat dalam pelaksanaan nantinya,
agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi salah pengertian / miss
understanding dengan masyarakat setempat atau desa yang terkait dengan
pekerjaan.

Sosialisasi akan mendapatkan hasil - hasil seperti :


 Berita Acara Sosialisasi
 Hasil Kesepakatan
 Foto - foto
 Notulen

Bab IV - 5
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.10.4. Brak Kerja / Bahan

Sebelum Penyedia Jasa mengadakan bangunan brak kerja / bahan, terlebih


dahulu mengajukan ijin untuk mendapatkan persetujuan Pengawas
Lapangan bilamana penempatan bangunan berada dalam lingkup
pekerjaan, disertai pula usulan gambar rencana bangunan.

Untuk menyimpan dan sebagai gudang material, di lapangan perlu


disiapkan bangunan rumah / bedeng dengan ukuran yang cukup sesuai
dengan ketentuan teknis kontrak. Rumah / bedeng terbuat dari dinding
triplek / gedhek (bahan lain yang tahan terhadap angin dan air) sehingga
semua material terjaga dari gangguan keamanan dan kondisi material
menjadi aman. Rumah / bedeng sebagai brak kerja / bahan minimal
berukuran 3 x 4 m dan ditempatkan tidak jauh dari lokasi pekerjaan pada
tempat yang tepat dan disetujui Direksi.

4.10.5. Direksi Keet / Kantor Direksi

Untuk membantu kelancaran pelaksanaan di lapangan, kita buat direksi


keet yang berguna untuk berkoordinasi dengan rekan kerja ataupun
berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan / Pengawas Lapangan agar dalam
pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan dengan baik sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang tepat mutu, waktu dan manfaat. Semua keputusan
dalam pelaksanaan pekerjaan dapat segera cepat dilaksanakan, sehingga
kesulitan - kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan cepat pula teratasi.

Bangunan untuk Direksi Keet sekurang - kurangnya berukuran 4x6 m dan


dilengkapi dengan sarana untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan
seperti meja, kursi, kamar mandi / WC, lampu penerangan, almari arsip,
Time Schedule, buku pengendali, Progres Report, dll.

Bab IV - 6
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.1. Direksi Keet dan Brak Kerja / Bahan

4.10.6. Dokumentasi (Foto 0%)

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, lokasi pekerjaan diambil dokumentasi /


foto 0% sebagai dasar mengetahui kemajuan fisik di dalam pelaksanaan
pekerjaan. Karena menyangkut kelengkapan administrasi dalam
menyampaikan laporan mingguan dan bulanan. Foto 0% ini juga sebagai
dasar sudut pengambilan gambar selanjutnya (50%, 100%) untuk setiap
pelaksanaan pekerjaan.

Semua pekerjaan harus dibuat satu dokumentasi pada progres / kondisi


0%, pada progres 50% dan 100% yang selanjutnya dimasukkan dalam
album foto. Dokumentasi tesebut berupa foto yang pengambilan
gambarnya pada posisi yang sama pada setiap progresnya.

4.10.7. Uitzet / Pasang Bouwplank

Setelah tahapan di atas terpenuhi, maka Penyedia Jasa bersama Direksi


ataupun Pengawas melakukan uitzet / bouwplank dengan pesawat ukur,
gambar pelaksanaan agar tercapai titik ikat bangunan yang sesuai dengan
gambar rencana atau bestek dan sebagai dasar dalam membuat gambar soft
drawing dan dilanjutkan untuk membuat gambar rencana dan MC 0%
bersama Direksi dan Pengawas.

Profil - profil terbuat dari bahan kayu yang cukup kuat atau dari bambu
yang berkualitas baik. Profil pada saluran dipasang untuk setiap jarak 25

Bab IV - 7
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

m di tempat yang lurus dan 5 - 10 m untuk lokasi yang berbelok. Profil


tidak boleh berubah baik kedudukan, bentuk dan ukurannya sampai
pekerjaan selesai dilaksanakan.

Hasil pengukuran dituangkan dengan terbitnya Berita Acara Pengukuran /


Uitzet dari Pengguna Jasa / Direksi Pekerjaan yang dilampiri dengan hasil
pengukuran kembali yang juga dimasukkan dalam MC 0%. Penentuan
elevasi harus mencapai persetujuan pengawas lapangan.

Pengukuran meliputi gambar situasi dan potongan melintang yang


diharuskan :
 Cek titik dengan Direksi
 Penentuan ukuran sket bersama Pengawas Lapangan
 Perhitungan dan penggambaran harus disetujui Direksi Pekerjaan

AS EMBUNG

Gambar 4.2. Bouwplank

4.10.8. Gambar Pelaksanaan

Gambar Pelaksanaan dimaksud adalah hasil pengeplotan kembali gambar


kontrak ke dalam hasil pengukuran kembali, sehingga akan diketahui perlu
tidaknya perubahan gambar kontrak dengan situasi saat pengukuran
kembali dan kemungkinan besar akan ada perubahan konstruksi pada saat
dilakukan pengukuran kembali. Dimungkinkan terjadinya perubahan
kontur / elevasi antara saat perencanaan dengan saat pengukuran kembali.
Sehingga gambar pelaksanaan ini mengacu kondisi lapangan saat
pengukuran kembali. Dengan demikian akan berpengaruh pada perubahan
volume dan nilai pekerjaan.

Bab IV - 8
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar pelaksanaan kemudian dimintakan persetujuan kepada Pengguna


Jasa dan ditanda tangani bersama untuk selanjutnya sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Gambar pelaksanaan setelah disetujui
dicetak ukuran A1 dan A3 dalam rangkap masing-masing berjumlah 3 set
atau sesuai ketentuan kontrak. Ukuran gambar A1 (594 x 841 mm) dengan
ketentuan site plan skala 1 : 100, potongan skala 1 : 50 dan detail skala
1 :10.

4.10.9. Mutual Check Awal (MC 0%)

Mutual Check Awal (MC 0%) dilakukan perhitungan bersama oleh


Pengguna Jasa yang dilaksanakan oleh tim Mutual Check yang dibentuk
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa atas gambar pelaksanaan yang telah
disetujui oleh Pengguna Jasa. Perhitungan terhadap gambar pelaksanaan
juga untuk mengetahui apakah terjadi perubahan volume apa tidak.
Bilamana terjadi perubahan, kemudian dikonsultasikan dengan Pengguna
Jasa dalam hal ini Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan
menyangkut berubahnya nilai kontrak.

MC 0% dilakukan perhitungan secara detail seluruh konstruksi bangunan


dan bilamana perlu terdapat usulan yang perlu dikerjakan karena
mengingat kebutuhan di lapangan yang harus dikerjakan. MC 0% akan
memuat lembar Berita Acara MC 0%, perhitungan volume, gambar
pelaksanaan, dan disetujui oleh Tim MC 0% dan Penyedia Jasa.

4.10.10. Amandemen

Amandemen dimaksudkan untuk mengesahkan terjadinya perubahan baik


volume, nilai kontrak, item pekerjaan baru, pekerjaan tambah kurang yang
dikeluarkan oleh Pengguna Jasa dan disetujui pula oleh Pengguna Jasa.
Amandemen akan memuat Berita Acara Amandemen Kontrak, rekap
perhitungan volume dan nilai pekerjaan.

Bilamana terdapat item pekerjaan tambah kurang dan item pekerjaan baru,
maka Penyedia Jasa mengajukan permohonan penawaran harga baru
kepada Pengguna Jasa karena item pekerjaan tersebut belum terdapat
dalam kontrak. Bilamana terjadi item pekerjaan, tambah kurang dan harga

Bab IV - 9
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

penawaran di bawah harga OE, maka harga yang dipakai harga penawaran
Penyedia Jasa. Bilamana harga Penyedia Jasa lebih besar dari harga OE,
maka harga terpakai adalah harga OE. Amandemen dibuat rangkap 10
untuk keperluan semua seksi yang terkait pelaksanaan pekerjaan.

4.10.11. Mix Design

Penyedia Jasa mengajukan permohonan untuk melakukan pengujian bahan


/ material dilaboratorium yang telah disetujui Pengguna Jasa. Bila
laboratorium bukan dari Dinas PU, maka perlu surat pengantar dari
Pengguna Jasa.

Mix Design dilakukan bersamaan pada awal pelaksanaan pekerjaan, agar


pada saat pelaksanaan pekerjaan cor beton bertulang sesuai dengan hasil
dari laboratorium menyangkut kualitas, proporsi material yang harus
disiapkan. Pelaksanaan pengujian bahan pada laboratorium yang telah
disetujui oleh Pengguna Jasa atau petunjuk Direksi Pekerjaan.

Bahan - bahan yang perlu dilakukan percobaan antara lain pasir, semen,
splite, besi dan beton. Dengan keluarnya buku hasil tes oleh laboratorium
maka semua bahan yang akan didatangkan dan dipakai harus berasal sama
dengan bahan / material yang diujikan.

4.10.12. Ijin Mulai Pekerjaan

Penyedia Jasa menyampaikan Surat Pemberitahuan Mulai Pekerjaan


kepada Pengguna Jasa dan Pemerintah Kecamatan serta Pemerintah Desa
setempat. Dimaksudkan agar dalam melaksanakan pekerjaan segera
mendapat perhatian dan memudahkan dalam koordinasi.

Surat berisi antara lain waktu akan memulai pekerjaan, jumlah tenaga,
serta dilampiri surat ijin masuk dari Pemerintah Kecamatan maupun Desa
terkait.

Bab IV - 10
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.11. MOBILISASI

Mobilisasi meliputi :

4.11.1. Peralatan

Setelah pekerjaan persiapan selesai maka dilakukan pengiriman peralatan


yang menunjang pekerjaan yang meliputi pesawat ukur, truck, pick up,
molen, stemper, vibrator dan peralatan pendukung lainnya. Pengiriman
peralatan harus sesuai dengan data yang tercantum pada dokumen kontrak
dibuktikan dengan check list dan buku alat.

Penyedia Jasa mengajukan surat permohonan dilaksanakan mobilisasi


peralatan kepada Pengguna Jasa dalam hal ini Direksi Pekerjaan dan
disertai Check List. Setelah mendapatkan persetujuan dan ditandatangani
check list, baru dilaksanakan mobilisasi dengan diketahui Pengawas
Lapangan.

4.11.2. Bahan

Bahan - bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan akan


dikirim pada awal ataupun sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan.
Meliputi pasir urug, semen, batu kali, batu pecah 2/3 splite, pasir beton,
kayu cetakan, paku, kawat, beton, pintu air, besi beton dan bahan lainnya.
Namun pengiriman bahan dilakukan bilamana hasil test dari laboratorium
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Pengawas Lapangan. Jika tidak
disetujui maka bahan harus dikembalikan / ditolak dan diganti dengan
bahan yang sesuai.

Pengiriman bahan / material dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan


kebutuhan agar tidak sampai berlebihan yang justru dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan oleh karena bahan / material yang memakan
tempat. Juga pengiriman material menyesuaikan dengan target sehingga
pengiriman dapat terkendali.

Bab IV - 11
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.11.3. Personil

Personil inti yang ditempatkan di lapangan meliputi logistik, administrasi


proyek, site engineer, pelaksana handal dan berpengalaman agar dicapai
hasil yang tepat waktu, mutu dan manfaat.

Penempatan personil juga harus dapat persetujuan Direksi Pekerjaan /


Pengawas Lapangan, dibuktikan dengan buku absen dan data kontrak
menyangkut pendidikan dan pengalaman masing - masing personil.
Bilamana ada pergantian personil, Penyedia Jasa mengajukan permohonan
penggantian personil kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan.

4.12. PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pekerjaan Konstruksi meliputi :

4.12.1. Pembersihan Lapangan

Penyedia Jasa mengajukan permohonan ijin dan request kepada Direksi


Pekerjaan / Pengawas Lapangan untuk memulai pekerjaan pembersihan
lapangan ini. Request berisi antara lain kesiapan tenaga, alat, gambar
pelaksanaan, buku harian yang harus ditandatangani oleh Pengawas
Lapangan.

Setelah surat ijin memulai pekerjaan dan request disetujui, maka Penyedia
Jasa baru melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknik dan
arahan dari pengawas lapangan. Pembersihan lapangan merupakan
pekerjaan pembuka untuk membersihkan kotoran - kotoran baik berupa
pohon - pohon, rumput / semak belukar, bekas bangunan, tonggak kayu,
bahkan bisa berupa penggalian sedalam kurang dari 30 cm pada lokasi
yang akan dilaksanakan pekerjaan pokok. Pembersihan dilaksanakan
sejauh mana memenuhi gambar pelaksanaan dan petunjuk Pengawas
Lapangan. Pembersihan dilaksanakan dengan man power dan
menggunakan alat seperti cangkul, sabit, keranjang dan sekop.

Hasil pembersihan lapangan dibuang ke tempat yang tidak mengganggu


bagi pelaksanaan pekerjaan atau bisa juga dibakar dan ditimbun, namun

Bab IV - 12
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

bilamana hasil pembersihan merupakan kotoran yang harus dibuang, maka


harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan. Lubang - lubang bekas
galian saat pembersihan diisi dengan bahan - bahan yang disetujui Direksi
Pekerjaan dan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai kepadatan
kering yang minimal sama dengan kepadatan tanah sekitarnya.

4.12.2. Pembuatan Kistdam

Penyedia Jasa mengajukan ijin dan checklist untuk mulai melaksanakan


pekerjaan Kistdam dan setelah disetujui, baru pekerjaan ini dapat
dilaksanakan. Gambar pembangunan kistdam, metode pelaksanaannya dan
pembuatan kistdam harus disetujui Pengawas Lapangan.

Dimensi dan bentuk Kistdam sesuai kebutuhan, bahan karung diisi tanah
di atas lantai, pada bagian tengah tumpukan kistdam diisi tanah secara
manual dengan ditopang patok - patok bambu dan sebagai penguat karung
- karung yang telah diisi tanah. Bilamana perlu dilakukan pengoperasian
pompa air agar kebutuhan air oleh para petani tetap dapat dilayani.

Kistdam dibuat sedemikian rupa agar bangunan dapat mengalihkan air


sementara dari lokasi pekerjaan dan dapat dimanfaatkan oleh petani /
masyarakat sekitar sehingga tidak akan ada aliran air yang mengganggu
selama dilaksanakannya pekerjaan.

Checklist untuk pekerjaan ini harus mencakup kesiapan tenaga, alat,


bahan, serta gambar pelaksanaan, dan menggambarkan kesiapan lapangan
sehingga dapat dilakukan crosscheck oleh Pengawas Lapangan.

karung diisi pasir / tanah

muka air

Gambar 4.3. Pembuatan Kistdam

Bab IV - 13
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.3. Galian Tanah

Pengerukan sedimen adalah mengambil tanah atau material dari lokasi


embung / long storage dan memindahkan atau membuangnya ke lokasi
lain.
1. Galian tanah dan pembuangan material metode langsung dari
pinggir bangunan
a. Alat yang digunakan
 Excavator (keruk & Loading), dipinggir bangunan. Untuk
mengeruk dasar bangunan. Material hasil galian dasar
bangunan di tuang langsung ke dalam bak dump truck
 Dump Truck
Untuk menghantar material ex kerukan ke lokasi
pembuangan / Disposal area
b. Penggalian
 Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan
elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Penggalian dilakukan
dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
 Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat
(Unsuitable material) diangkut dengan dump truck dibuang
ke disposal area yang disetujui direksi.
 Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,
dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen /
rencana galian bangunan mendekati Excavator

Gambar 4.4. Penggalian Metode Langsung dari Pinggir Bangunan

Bab IV - 14
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

2. Galian tanah dan pembuangan material metode langsir / estafet


(tanpa menggunakan ponton apung untuk temporary place)
a. Alat yang digunakan
 Excavator
Untuk mengeruk lumpur / sedimen bangunan. Material hasil
kerukan di tuang sementara / temporary place di talud
embung (lokasi talud bangunan memungkinkan untuk
melakukan temporary place)
 Excavator (loading)
Untuk loading / menggangkut material ex kerukan dari
Temporary Place ke dalam bak dump truck
 Dump Truck `
Untuk menghantar material ex kerukan ke lokasi
pembuangan

b. Penggalian
 Penggalian harus dilakukan sesuai garis kedalaman dan
elevasi yang ditunjukan dalam gambar. Penggalian dilakukan
dengan menggunakan excavator (alat mekanik).
 Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat
(Unsuitable material) diangkut dengan dump truck dibuang
ke disposal area yang disetujui direksi.
 Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah agak keras,
dimana dump truck dapat langsung ke lokasi sedimen /
rencana galian bangunan mendekati Excavator
 Lokasi pekerjaan diassumsikan kondisi tanah berlumpur /
lunak, dimana dump truck tidak dapat berdiri di atas sedimen
/ rencana galian bangunan, galian sedimen dapat dilakukan
dari tengah menuju pinggir bangunan dengan lansir / estafet

Bab IV - 15
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Bantaran /
Tepi embung

Gambar 4.5. Penggalian Metode Langsir

3. Hauling / Disposal Material


 Buangan Tanah ke Disposal Area < 10 km
 Hasil galian tanah di dalam sungai akan diangkut ketempat
penimbunan yang telah ditentukan dan diratakan. Pada saat
pengangkutan, bak kendaraan akan dilapisi bahan kedap air agar
selama dalam perjalanan tidak ada cairan yang tercecer di jalan

Gambar 4.6. Proses Hauling Ke Lokasi Disposal Area

Bab IV - 16
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Pek. Pengerukan dasar embung oleh


excavator (dengan / tidak pakai
ponton)

Gambar 4.7. Flowchart Penggalian Metode Langsung dari Pinggir Bangunan

Bab IV - 17
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Pek. Pengerukan dasar embung


oleh excavator di atas ponton

Gambar 4.8. Flowchart Penggalian Metode Langsir

Bab IV - 18
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.4. Galian Tanah Untuk Struktur

Asumsi :
1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik) dan tenaga manusia
2. Lokasi pekerjaan : Galian struktur dan lokasi lain yang telah
ditentukan

Uraian :
Pekerjaaan ini harus meliputi semua galian struktur pada segala jenis
tanah dalam batas rencana yang ada dalam gambar, pemindahan,
pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan material yang tidak
terpakai, pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian,
sesuai spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan
penampang melintang yang tercantum dalam gambar dan petunjuk
konsultan Pengawas.

Urutan Kerja :
1. Pekerjaan persiapan meliputi :
 Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari
Engineer
 Penyiapan peralatan kerja dan tenaga.

2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran
untuk mengetahui batas - batas dan elevasi rencana penggalian
dengan memasang patok - patok yang ditandai dengan cat.

3. Penggalian
Penggalian harus dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang
ditunjukan dalam gambar.

Material hasil galian yang memenuhi syarat sebagai bahan timbunan


(suitable) dibuang disekitar lokasi pekerjaan dan akan digunakan sebagai
Timbunan Kembali.

Bab IV - 19
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.9. Proses Penggalian, Pembuangan dan Pemadatan Tanah

Bab IV - 20
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.10. Flowchart Galian Tanah Struktur

Bab IV - 21
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.5. Timbunan Tanah

Jenis pekerjaan :
 Timbunan tanah setempat
 Timbunan Tanah dari Luar
Asumsi :
 Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : sesuai dengan gambar kerja
Peralatan pekerjaan yang dipergunakan
 Wheel Loader
Untuk pengadaan material timbunan ke dump truck di lokasi tanah
dari luar.
 Excavator
Untuk Pengadaan material timbunan ke dump truck di lokasi galian
Tanah Setempat
 Dump Truck
Untuk mengantar material timbunan ke lokasi pekerjaan
 Motor Grader (jika diperlukan Bulldozer)
Digunakan sebagai penghampar material di lokasi pekerjaan.
 Vibratory Roller
Digunakan sebagai alat pemadat
 Water tank Truck
Digunakan untuk memberi air pada material jika kadar air kurang
sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
 Alat bantu
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan ini terdiri dari pembersihan lokasi Sumber Bahan, penggalian
dan pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material Timbunan.

1. Lingkup pekerjaan meliputi :


 Pembersihan di lokasi stock pile (material hasi galian)
 Penggalian / Loading
 Pengangkutan
 Penghamparan
 Pemadatan

Bab IV - 22
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

2. Material
 Material diambil dari lokasi pekerjaan galian yang telah disetujui
oleh konsultan pengawas berdasarkan persyaratan dan ketentuan
yang ada.
 Material terdiri atas bahan galian tanah atau bahan galian batu
yang disetujui oleh Direksi pekerjaan.
 Bahan tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
 Pengujian material dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR
paling sedikit 6% setelah 4 hari perendaman, bila dipadatkan
sampai 100% atau > 90% kepadatan kering maksimum (MDD)
sesuai dengan ketentuan SNI 03-1742-1989 atau ditentukan lain
sesuai spesifikasi teknis.
 Material yang digunakan memiliki nilai aktif tidak lebih besar
dari 1,25 atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh
AASHTO T258 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.

3. Persiapan
 Mobilisasi peralatan
 Persiapan gambar kerja
 Pengendalian lalu lintas
 Request pekerjaan
 Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas pekerjaan
Timbunan, elevasi rencana, kelandaian dsb. Pengukuran
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam
spesifikasi teknis.

4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Persiapan lokasi pekerjaan / sub grade preparation
Permukaan lokasi pekerjaan timbunan telah dikupas dan
dibersihkan dari material yang dipersyaratkan untuk dihilangkan
dengan kedalaman kupasan / galian sesuai yang dipersyaratkan.
b. Menimbun kembali lubang hasil galian dari hasil kupasan/
pembersihan, dengan material yang dipersyaratkan, sampai
didapat kerataan elevasi.

Bab IV - 23
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

c. Proses Penimbunan dan Pemadatan


 Material dihampar dengan metode layer perlayer dengan
ketebalan tiap layernya sama (masimal Penghamparan adalah
25 cm sesuai persyaratan spesifikasi tekni).
 Timbunan dengan elevasi , corss section dan kelandaian
sesuai gambar kerja.
Sebelum dilaksanakan penimbunan daerah / area yang akan
dilaksanakan telah dipasang profil untuk penimbunan (patok-
2 dan ketinggiannya, kemiringan slope stick, elevasi). Untuk
Pekerjaan pada proyek ini, pekerjaan timbunan telah dbatasi
dengan konstruksi Pasangan batu sebagai retaining wall dan
slope proteksi.
 Penghamparan dilakukan dari pinggir timbunan terus kearah
sumbu timbunan dan dari arah rendah menuju arah yang
lebih tinggi.
d. Penghamparan dilakukan dengan tebal padat penghamparan
maksimal 25 cm atau Timbunan dihampar dalam lapisan dengan
tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau dengan kata lain Timbunan
tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari
20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm
e. Pemadatan dengan alat berat berupa vibratory roller. Untuk
pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin
gilas, pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat
mekanis atau timbres (hand stamper). Penghamparan dalam
horizontal dengan ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.
f. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing pemadatan oleh alat
berat sesuai dengan trial pemadatan yang telah disetujui.
g. Pemadatan dilakukan setelah penghamparan selesai dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi
tanah dasar, dipadatkan sampai 95% kepadatan kering
maksimum/laboratorium sesuai AASHTO T99 atau
ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
 Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari
elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai dengan 100%
kepadatan kering maksimum/laboratorium sesuai AASHTO
T99 atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis

Bab IV - 24
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

 Pengujian akan dilakukan pada tiap lapis timbunan yang


dipadatkan sesuai dengan AASHTO T191 atau ditentukan
lain sesuai spesifikasi teknis. Pengujian dilakukan setiap 200
m bahan timbunan yang dihampar atau ditentukan lain sesuai
spesifikasi teknis.
h. Kadar air selama pemadatan sesuai dengan yang dipersyaratkan,
jika tidak maka dapat dilakukan penyiraman selama pemadatan
berlangsung. Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air
yang mencukupi, perlu disiram air menggunakan water tank
sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah
maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.
i. Pekerjaan dilakukan dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi teknis.

5. Jumlah Passing Compaction.


Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction
yang telah disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang
dipergunakan harus sesuai persyaratan teknis.

Bab IV - 25
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.11. Proses Pemadatan Timbunan Tanah

Bab IV - 26
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.12. Flowchart Pekerjaan Timbunan Tanah

Bab IV - 27
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.6. Pasangan Batu Bronjong


Metode kerja peasangan bronjong dilakukan dengan beberapa tahapan.
Tahap I :
Pekerjaan mempersiapkan lokasi penempatan bronjong.
Pada pekerjaan ini pelaksana mulai dari melakukan pembersihan lokasi,
pengukuran dan pematokan area kerja, sampai dengan melakukan
penggalian, pengurugan dan pemadatan tanah.
Tahap II :
Pekerjaan pengesetan bronjong dilokasi.
Setelah lokasi siap, seorang pelaksana lapangan tidak bisa langsung
menggunakan lokasi tersebut untuk dikerjakan pemasangan bronjong,
akan tetapi harus melakukan uji mutu kepadatan tanah apakah sudah
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Setelah laboratorium menghasilkan rekomendasi bahwa kepadatan tanah
telah memenuhi daya dukung, maka pelaksana dapat melakukan
pemasangan penyekat/pelapis bronjong yang terbuat dari ijuk atau model
sekarang disebut dengan goetextile. Baru kemudian diatasnya digelar
anyaman bronjong yang telah diset.
Karena struktur bronjong biasanya cukup panjang dan tinggi, maka
susunan bronjong dilakukan lapis per lapis, dan setiap lapis bronjong yang
stu dengan yang lainnya harus diikat dengan kawat pengikat dan ditambah
dengan dipasang angkur.
Tahap III :
Pekerjaan pengikatan rangkaian bronjong satu dengan yang lainnya.
Bronjong sudah diset kemudian dipasang lapis per lapis yang dimulai dari
lapisan paling bawah. Karena ukuran bronjong standar, maka untuk
mencapai panjang konstruksi bronjong harus ditata berbaris dan setiap
batas barisan bronjong dipasang angker penguat dari besi, dan kemudian
untuk mengikatkan satu bronjong dengan bronjong yang lain diikat
dengan menggunakan kawat pengikat, demikian juga untuk lapisan
pertama dengan lapisan ke dua harus diikat dengan kokoh, agar tidak
terjadi pergeseran bronjong setelah dilakukan pengisian.
Tahap IV :
Tahap pengujian kekokohan rakitan bronjong
Kawat bronjong yang telah dirangkai dan sudah diikat satu dengan yang
lain, sebelum dilakukan pengisian material, bronjong harus diuji

Bab IV - 28
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

kekokohannya oleh pelaksana lapangan dan dilaporkan kepada manajer


lapangan agar mendapatkan ijin untuk dilakukan pengisian material.
Tahap V :
Tahap pengisian material bronjong
Bronjong yang sudah mendapatkan ijin atas kekokohan rakitan dari
manajer lapangan dan dari direksi, maka bronjong mulai dilakukan
pengisian.
Pengisian bronjong dilakukan mulai dari rangkaian bronjong paling
pinggir, dan jika gradasi material tidak seragam, maka untuk pengisian
bronjong harus disusun material yang bergradasi lebih kecil dari diameter
lobang kawat, diletakan ditengah-tengah dan diapit oleh material yang
memenuhi syarat dimensi.
Pola pengisian material bronjong, dilakukan tidak langsung diisikan penuh
baru kemudian pindah ke rangkaian lainnya, melainkan bronjong diisi
hingga mencapai kedalaman setengah tinggi bronjong sepanjang
rangkaian, baru kemudian diisi penuh dimulai dari pinggir.
Setelah bronjong diisi penuh maka tidak boleh langsung ditutup,
melainkan harus dilakukan pengujian kepadatan isi material. Pengujian
dilakukan oleh pelaksana lapangan yang didampingi oleh manajer
lapangan dan direksi. Setelah rekomendasi kepadatan dikeluarkan oleh
direksi dan manajer lapangan, maka bronjong yang telah diuji tersebut
boleh dilakukan penutupan dan penyulaman pengikat.
Tahap VI :
Pengujian pengisian material bronjong
Bronjong yang telah diisi penuh dengan material, maka harus dilakukan
pengujian kepadatan, pengujian dapat dilakukan dengan melakukan
pembebanan di atas bronjong, dan jika ternyata setelah dibebani dan
digoyang tetap kokoh, maka bronjong dianggap telah kuat menahan beban
dan dorongan beban. Sehingga rekomendasi penutupan bronjong dapat
dikeluarkan oleh direksi dan manejer lapangan.
Tahap VII :
Penutupan anyaman bronjong dan penyulaman.
Setelah ijin kepadatan dikeluarkan oleh direksi dan manajer lapangan,
maka pelaksana lapangan dapat melakukan
penutupan dan pengikatan penyulaman bronjong dengan kawat pengikat.
Penyulaman dilakukan mulai dari tepi baik posisi horizontal maupun
vertikal, dan material penyulaman harus memenuhi spesifikasi material

Bab IV - 29
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

penyulaman. Ketika dilakukan penyulaman dan pengikatan, prnutup


bronjong tidak diperbolehkan untuk dipukul-pukul, jadi harus dilakukan
dengan pola penarikan. Karena pemukulan terhadap kawat penutup
bronjong akan memperlemah kondisi penutup kawat bronjong karena
luka.
Metode kerja peasangan bronjong ini dilakukan jika bronjong dipasang
secara manual, dan dipasang ditempat kerja. Untuk bronjong yang
dipasang diluar tempat kerja, maka untuk pemasangan bronjong
diperlukan alat berat, dan pengisian material bronjong bisa lebih mantap,
dan pengujian kepadatan dapat dilakukan dengan pola pembebanan
dengan dibebani material diatan bronjong yang ditumpu di bagian ujung-
ujungnya.
Untuk menempatkan bronjong pada lokasi kerja membutuhkan alat berat,
dan kesulitan yang didapti di lapangan adalah pada saat melakukan
pengikatan rangkaian bronjong satu dengan yang lainnya, karena bronjong
sudah terisi dengan mantap, kelebihannya bronjong ini jauh lebih rapih
a. Pengisian rangkaian kawat bronjong dengan agregat / batuan sesuai
dengan metode kerja dan spesifikasi teknis.
Jenis/macam bahan pengisi konstruksi bronjong. Untuk bronjong yang
dipergunakan untuk memperbaiki tereng dan mencegah longsoran, atau
bronjong yang dipergunakan sebagai bangunan peninggi permukaann air,
maka material pengisinya adalah batu kali, dan jika bronjong akan
digunakan untuk menahan arus laju gelombang air laut atau untuk
menahan aberasi pantai, maka material pengisi bronjong dapat digunakan
pasir laut.
Karakteristik bahan pengisi untuk konstruksi bronjong, material bronjong
terbuat dari batuan yang memiliki kekerasan tertentu, bukan batuan yang
mudah tergerus karena tekanan arus air.
Spesifikasi teknis bahan pengisi (agregat/batuan), material pengisi
bronjong harus memiliki dimensi lebih besar dari ukuran lobang kawat
bronjong, untuk material yang bergradasi lebih kecil dari ukuran lobang
kawat bronjong akan mudah lolos dari bronjong, dan akan mengakibatkan
kekosongan ruang bronjong yang dapat mengakibatkan bronjong mudah
goyang. Oleh karena itu bagi material yang bergradasi lebih kecil dari
ukuran lobang kawat bronjong akan dijadikan pengisi di tengah/ perut
bronjong.

Bab IV - 30
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Cara mengisi rangkaian kawat bronjong dengan agregat / batuan sesuai


dengan metode kerja dan spesifikasi teknis.
1. Bronjong yang sudah dirangkai dan dikat satu dengan yang lain,
harus diuji kekokohan rangkaian.
2. Pengujian kekokohan dapat dilakukan dengan menggoyang-
goyang rangkaian bronjong yang sudah terangkai, apabila
bronjong tetap kokoh maka bronjong cukup kuat.
3. Material pengisi bronjong harus dipisah-pisahkan antara material
yang memenuhi ukuran lobang bronjong, dan yang lolosa dari
ukuran lobang bronjong.
4. Pada bagian bawah bronjong digunakan material yang memenuhi
syarat tertahan di ukuran lobang bronjong, juga untuk di sisi kanan
kiri depan dan belakang, sedang untuk isi perut bronjong dapat
digunakan material yang lebih kecil dari dimensi lobang bronjong.
Dan untuk sisi atas bronjong harus diisi dengan material yang
memenuhi syarat tertahan di lobang kawat bronjong.
5. Pengisian material bronjong tidak boleh dilakukan dari lobang
kawat bronjong, karena jika dilakukan dari lobang kawat bronjong
akan mengakibatkan kawat bronjong terluka, dan menjadikan
kawat bronjong mudah berkarat.
6. Material harus ditata dengan rapih dan benar-benar padat, untuk
material yang berdiameter lebih besar dari lobang kawat bronjong,
disusun di bagian bawah dan samping-samping, sedang material
isi yang lebih kecil disusun ditengah, dan ditutup dengan material
yang berdiameter lebih besar dari diameter kawat bronjong.
b. Penutupan Rangkaian Kawat Bronjong yang Telah Terisi Agregat /
Batuan.
Spesifikasi teknis anyaman kawat bronjong penutup harus sama dengan
rangkaian kawat bronjong yang sudah terisi dengan material, baik dari sisi
diameter kawat, ukuran lobang kawat, maupun dimensi bronjong.
Cara menutup konstruksi bronjong :
1. Siapkan anyaman kawat bronjong yang sudah satu set dengan bronjong-
bronjong yang terpasang.
2. Ikatlah anyaman kawat penutup bronjong pada salah satu sisi bronjong
sesuai dengan ukurannya.

Bab IV - 31
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

3. Tutuplah bronjong yang telah terisi material penuh, dengan mengikatkan


kawat ikatan bronjong pada penutup dengan rangkaian sisi-sisi bronjong,
secara kuat-kuat.
4. Untuk mengikat kawat anyaman penutup bronjong tidak diperbolehkan
dengan dipukul-pukul, melainkan dengan ditarik kuat-kuat
c. Menjalin Ikatan Antar Bronjong Supaya Rapat & Rata, Serta Tidak
Mudah Bergerak atau Stabil.
Memasang rangkaian kawat bronjong tidak dapat langsung dipasang
seluruhnya baru kemudian diisi dengan material pengisi, karena sesuai
dengan spesifikasi teknis dan standar bronjong, memiliki dimensi yang
sudah ditetapkan, oleh karenanya jika ternyata dibutuhkan konstruksi
bronjong yang sangat panjang dann tinggi, membutuhkan banyak
rangkaian dan juga temasuk berlapis-lapis. Menjalin ikatan antar
rangkaian bronjong harus dilakukan secara kuat-kuat, dengan maksud agar
bronjong tidak mudah bergerak atau kokoh/ stabil. Untuk melakukan
penyulaman atau penyalinan ikatan rangkaian kawat bronjong dilakukan
beberapa tahapan antara lain :
Tahap I : Menyiapkan kawat pengikat
Kawat pengikat bronjong biasanya masih berupa gulungan besar, oleh
karena itu sebelum digunakan untuk mengikat bronjong, harus diurai dari
gulungan dan dilakukan penggulungan disebuah bambu atau kayu, setiap
gulungan diharapkan memiliki panjang kawat sesuai kebutuhan
pengikatan.
Tahap II : Anyaman bronjong di rapatkan satu dengan yang lain
Untuk memudahkan pengikatan dan penganyaman, maka kawat bronjong
bagian sisi ketemu sisi ditarik dengan menggunakan alat penarik kawat,
dan dikunci, agar kawat menjadi rapat dan mudah dilakukan pengikatan.
Tahap III : Melakukan penyulaman dan pengikatan.
Setelah penguncian anyaman sisi ketemu sisi bronjong, maka dilakukan
penyulaman dengan menggunakan kawat pengikat. Penyulaman dimulai
dari bagian ujung tepi bawah anyaman bronjong, dan diikat dengan kuat-
kuat, kemudian salah satu ujung kawat pengikat disulamkan melintir ke
pertemuan pembatas anyaman bronjong. Dan setiap panjang tertentu
kawat sulaman diikat, demikian sulaman dilakukan hingga ke sudut paling
akhir dari sisi ketemu sisi bronjong
Tahap IV : Pengujian kekokohan ikatan dan sulaman.

Bab IV - 32
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Setiap tahapan pengikatan terhadap kawat sulaman, sebelum dilakukan


dilanjutkan untuk penyulaman, maka dilakukan pengujian kekokohan, dan
stabil.

4.12.7. Pekerjaan Beton Bertulang

1. Pemasangan Bekisting / Cetakan Beton


Pemakaian kayu untuk bekisting haruslah dengan kayu yang kuat agar
seluruh permukaan beton nantinya sesuai dengan yang dikehendaki.
Posisi bekisting haruslah tetap kuat selama pengecoran dan sampai
umur beton karena adanya pembebanan oleh beton itu sendiri.

Metode pelaksanaan pekerjaan bekisting adalah seperti di bawah ini:


a) Bekisting harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan
membentuk beton sesuai dengan keinginan. Bekisting dapat dibuat
dari kayu yang cukup kuat sesuai dengan ukuran - ukuran yang ada
di dalam gambar.
b) Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat
sendiri adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin
dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.
c) Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus
bebas dari sampah, paku, alur - alur, belahan, atau cacat - cacat
lainnya. Mengisi celah - celah sambungan cetakan beton harus
berhati–hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup
mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa
menimbulkan perubahan bentuk cetakan, celah - celah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunaan kertas dengan tegas dilarang.
d) Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan,
pembuangan air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat
sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum
pengecoran dimulai.
e) Sebelum pengecoran beton semua baut - baut harus dipasang pada
posisinya, semua yang diperlukan dan alat - alat lain untuk
menutup lubang harus dipasang pada cetakan. Tidak diperbolehkan
membuat lubang di dalam beton tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan.

Bab IV - 33
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

f) Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak


diijinkan dilakukan pada dinding beton yang akan tampak.
g) Lubang - bekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah
cetakan dibongkar.
h) Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang
dan harus berhati - hati mencegah pelumas jangan sampai
mengenai besi tulangan. Sebelum pengecoran dan pembesian
semua celah - celah cetakan yang telah diisi dengan dempul harus
dibersihkan dan dikeringkan. Bila cetakan beton dibuat dan siap
untuk pengecoran maka harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
Tidak diperkenankan mengecor bila cetakan belum disetujui
Direksi Pekerjaan.

2. Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur.
Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam
kekuatan struktur gedung. Berikut adalah metode pelaksanaan
pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga
pemasangan tulangan.

a. Penyimpanan besi beton


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
- Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh
karena itu harus digajal dengan balok beton.
- Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
- Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak

Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:


- Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan
diameter)
- Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
- Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
- Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode
besi

b. Pemotongan dan pembengkokan besi beton

Bab IV - 34
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai


berikut :
- Gunakanlah meja yang kuat dan rata
- Siapkanlah gambar acuan
- Cek diameter besi
- Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
- Cek ukuran mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk
besi kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
- Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan
dengan persetujuan engineer
- Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen
terbaru

c. Pemasangan besi beton


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan
adalah sebagai berikut :
- Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
- Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang
tersedia untuk proses pemadatan beton
- Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping
yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
- Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar
bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
- Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus
direncanakan paling efektif dan efisien.

Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada pelat dan balok


lantai :
- Pembesian pada plat lantai harus berada di atas dudukan berupa
beton (bisanya disebut tahu beton)
- Ketinggian bantalan pembesian plat lantai tergantung dari
ketebalan selimut beton yang direncanakan

Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada kolom dan


dinding:
- Pembesian kolom dirakit dengan cetakan yang telah dibuat

Bab IV - 35
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

- Sejumlah ikatan dilakukan pada besi kolom sesuai tipe ikatan,


supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
- Setelah kolom dirakit dan kuat, maka kolom siap diangkat
- Rakitan pembesian kolom yang telah dipasang harus diikat ke
bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
- Pemasangan pembesian pada dinding sama dengan pemasangan
pada kolom
- Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal

Bab IV - 36
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.15. Flowchart Pekerjaan Pembesian

Bab IV - 37
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

3. Pencampuran Beton
Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik, air dan
bahan addictive bila diperlukan, dicampurkan bersama – sama dan
digunakan untuk menghasilkan kekuatan yang diharapkan.
Beton diklasifikasikan berdasarkan tekanan pada 7 hari dan umur 28
hari dengan ukuran maksimum agregat dan dibuat mengikuti tabel di
bawah ini :

Tabel 4.1. Klasifikasi Beton Berdasarkan Besarnya Tekanan


Kuat
Kuat Tekan Ukuran Nilai faktor Perkiraan
Tekan
Umur 7 agregat air semen kebutuhan
Tipe Campuran Beton Umur 28
Hari maksimum maksimum semen
Hari
(kg/cm2) ( mm ) (%) (kg/m3)
(kg/cm2)
AR fc’ = 25 Mpa (K-300) 195 300 20 50 400
A fc’ = 22,5 MPa (K-225) 147 225 40 (20) 50 330 (350)
B fc’ = 15 MPa (K-175) 114 175 40 50 310
C fc’ = 10 MPa (K-125) 82 125 40 57 250
D fc’ = 10 MPa (K-100 ) 65 100 40 60 200

Tabel 4.2. Klasifikasi Jenis Beton


Tipe Campuran Beton Uraian
AR fc’ = 25 Mpa (K-300) Beton bertulang untuk melapis permukaan lantai bendung, mercu dan
tembok bendung
A fc’ = 22,5 MPa (K-225) Beton, pipa beton pra cetak, tiang beton pra cetak dan sebagainya
B fc’ = 15 MPa (K-175) Beton bertulang untuk bangunan lainnya dan lining beton
C fc’ = 10 MPa (K-125) Beton tumbuk
D fc’ = 10 MPa (K-100 ) Beton tumbuk untuk lantai kerja dan pengisi

Tabel 4.3. Nilai Slump Beton


Besaran Nilai
Tipe Campuran Beton Tipe Konstruksi
Slump
AR fc’ = 25 Mpa (K-300) Mercu lantai dan tembok bendung 7,5 – 2,5
A fc’ = 22,5 MPa (K-225) Unit beton pra cetak 12,5 – 5,0
Plat dan balok jembatan Klas I dan Klas II 15,0 – 7,5
B fc’ = 15 MPa (K-175) Plat, dinding, balok dari tembok dan dermaga 12,5 – 5,0
Talud pada transisi 5,0 – 2,5
C fc’ = 10 MPa (K-125) Konstruksi massal 7,5 – 2,5
D fc’ = 10 MPa (K-100 ) Trotoar, gorong – gorong 7,5 – 5,0
Pondasi 9,0 – 2,5
4. Pengadukan Beton dengan Mesin Aduk (Mixer) / Masinal

Bab IV - 38
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Pengadukan secara masinal dilakukan dengan mesin aduk (mixer)


dilaksanakan untuk pengecoran beton struktur, dan volume
pengecoran yang cukup besar. Dibandingkan dengan pengadukan
manual hasil pengadukan secara masinal lebih baik, karena
homogenitas adukan lebih merata, volume pengadukan lebih banyak
serta nilai kekokohannya 20 - 50% lebih besar.

Hal - hal yang harus diperhatikan dalam pengadukan secara masinal :


 Bagian dalam dari wadah alat pengaduk harus cukup basah,
sehingga tidak menambah atau mengurangi air pencampur.
 Lamanya waktu pengadukan sesuai dengan kapasitas dari mixer
seperti yang terlihat pada Tabel 4.4.
 Bahan–bahan seperti pasir dan kerikil harus dalam keadaan SSD
(saturated surface dry) supaya pengawasan faktor air semen yang
tetap untuk setiap pengadukan dapat dilaksanakan.
 Wadah alat transport harus dibasahi air sebelum beton dituang ke
dalamnya.
 Mesin aduk (mixer) tidak boleh diisi melebihi kapasitasnya,
karena akan menyebabkan bahan tumpah sehingga proporsi
bahan menjadi tidak tepat.

Tabel 4.4. Waktu Pengadukan


Ketentuan ASTM C.94 dan
Kapasitas Dari Mixer
ACI 318
0,8 – 3,1 m3 1 menit
3,8 – 4,6 m3 2 menit
7,6 m3 3 menit

a. Penempatan Mesin Pengaduk di Lokasi Pekerjaan


Guna mempermudah berlangsungnya proses pengadukan beton
serta mengefektifkan pemakaian mesin pengaduk, maka masalah
penempatan mesin pengaduk merupakan unsurutama yang
menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Faktor - faktor yang perlu diperhatikan dalam menempatkan


mesin pengaduk, yaitu :

Bab IV - 39
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

 Bentuk dan letak bangunan yang dibuat, agar lokasi


pengecoran mudah dijangkau.
 Penempatan timbunan bahan. Mesin pengaduk harus
diletakan dekat timbunan bahan agar pengambilan bahan
mudah dilaksanakan. Begitu pula penempatan timbunan
harus dekat dengan konstruksi yang akan di cor dengan
masing - masing bahan ditempatkan terpisah dan di ataur
rapi, agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas didalam
lokasi pekerjaan.
 Letak tempat pengadukan terhadap tempat pengecoran dan
kedudukan mesin pengaduk (mixer).

Dengan mengetahui perbedaan ketingian perletakan tempat


pengadukan ini akan dengan segera dapat ditentukan jenis angkut
bahan yang paling baik dipakai.
 Kapasitas dan kondisi dari mesin itu sendiri
 Kelancaran lalulintas, tanpa mengganggu satu sama lain
pelaksanaan pekerjaan.

Dengan mempertimbangkan faktor - faktor diatas ini maka


dengan mudah digambarkan penempatan mesin pengaduk di
dalam suatu proyek.
1) Penempatan mesin pengaduk sederhana
Karena penakaran bahan berdasarkan volume, maka diantara
timbunan bahan dan tempat mesin pengaduk diberi jarak
bebas, guna memasukan bahan ke dalam tromol.
2) Penempatan mesin pengaduk modern
Mesin ini untuk penentuan perbandingan bahannya
digunakan berat, dan biasanya mesin ini dilengkapi bahan
sehingga antara timbunan bahan dan mesin pengaduk saling
didekatkan perletakannya.

b. Prosedur Pengadukan
Langkah kerja dalam proses pengadukan adalah sebagai berikut:
 Persiapkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan.
 Letakan mesin pengaduk pada kedudukan yang stabil dan
strategis.

Bab IV - 40
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

 Jalankan mesin sesuai dengan tenaga penggeraknya.


 Dengan menggunakan ember masukkan ± 50% air
pencampur beton kedalam tromol.
 Masukan pula seluruh pasir kedalam teromol.
 Tambahkan seluruh semen kedalam teromol.
 Tambahkan pula sedikit air tujuannya untuk mempermudah
tercampurnya bahan.
 Masukan seluruh kerikil kedalam teromol
 Masukan sisa air kedalam teromol
 Biarkan seluruh bahan tercampur selama waktu sesuai
peraturan berdasarkan jenis mesin.
 Kosongkan teromol dengan menuangkan seluruh adukan
pada bak penampung.
 Bersihkan teromol dari sisa-sisa aduk yang masih melekat
pada dinding teromol.

c. Lama Pengadukan
Ketentuan lamanya pengadukan, dalam mengaduk secara manual
kurang diperhatikan, jadi sebagai pedoman bahwa adukan telah
selesai (jadi) ialah berdasarkan visual saja, yang mana bila
terlihat adukan sudah mengental dan merata pencampuran
bahannya. Pengamatan secara visual ini kadang kala dilakukan
dalam pengadukan secara manual akan tetapi dengan persyaratan
bahwa adukan yang dikerjakan mutunya rendah. Sedangkan
untuk mutu beton yang tinggi waktu pengadukan ditentukan
lamanya pengadukan berdasarkan :
 Jenis/type mesin
 Kapasitas adukan
 Jenis dan gradasi agregat
 Slump yang dipakai

Akan tetapi pada umumnya waktu pengadukan harus diambil


paling sedikit 1,5 menit setelah semua bahan dimasukan ke dalam
teromol.

Bab IV - 41
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Tabel 4.5. Waktu pengadukan minimum berdasarkan penyelidikan oleh ACI dan BR
Waktu pengadukan Minimum (menit)
Kapasitas Mesin American Concrete
Bureau of
Pengaduk (m3) Institute and
Reclamation
A.S.T.M Standard C 94-72
0,8 sampai 1 1 1
1,5 sampai 2 1 1
2,3 sampai 3 2 1
3,1 sampai 4 2 1
3,8 sampai 5 2 2
4,6 sampai 6 3 2
7,6 sampai 10 3 3

d. Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Mutu Beton


 Terlalu sebentar
Pencampuran bahan kurang merata, sehingga berakibat
berkurangnya pengikatan antara bahan-bahan beton.
 Terlalu lama
Jika pencampuran terlalu lama maka akan terjadi hal sebagai
berikut :
o Suhu beton naik
o Terjadinya keausan/pecahnya agregat akibat pergesekan
yang lama
o Diperlukan pertambahan air
o Nilai slump bertambah
o Kekerasan akan berkurang

Bab IV - 42
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.16. Flowchart Pekerjaan Beton di Lapangan

Bab IV - 43
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.17. Flowchart Pekerjaan Pemeriksaan Kubus Beton

Bab IV - 44
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.8. Bongkar Pasangan Lama

Metode pelaksanaan pekerjaan bongkar pasangan batu lama adalah


sebagai berikut :
1. Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur
bagian mana yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat
persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai.
2. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang
dipakai adalah bodem, keranjang dan linggis.
3. Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada
mandor dan diteruskan kepada pekerja.
4. Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor
dan diawasi oleh pelaksana.
5. Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu
kemudian ke bawah pasangan.
6. Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem,
spesi yang melekat pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok,
apabila dengan cetok tidak kuat maka dibersihkan dengan dipukul
menggunakan palu kecil.
7. Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di
lokasi yang dekat dengan lokasi yang akan dipasang batu kali bekas
bongkaran.
8. Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja
membersihkan lokasi dari spesi hasil bongkaran.
9. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm
proyek, sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
10. Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses
pengerjaan.
11. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung,
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
12. Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai
Penyedia Jasa memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk
diadakan pengukuran pekerjaan galian apakah sesuai dengan rencana
kerja, spesifikasi dan RAB.

Bab IV - 45
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

13. Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja,


spesifikasi dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap
selanjutnya.

4.12.9. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang

1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan pemancangan dimulai, perlu dipersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kelancaran pemancangan. Hal-hal
yang perlu dipersiapkan disini antara lain :
a. Pengadaan Tiang Pancang
b. Pengangkatan Tiang Pancang dari Trailer
c. Penumpukan Tiang Pancang

Adapun persiapan lain sebelum pekerjaan dilaksanakan adalah sebagai


berikut:
1). Alat
a. Pile hammer
- alat pancang : P & H 335
- tipe hammer : Kobe Steel K35
b. Crane : 1 unit
c. Trailler : 2 unit
2). Bahan
a. Mini Pile
- mutu : f’c 30
- ukuran : 0,30 x 0,30 p = 6,00m
3). Tenaga kerja
a. Operator alat
b. Pekerja/tukang

a. Pengadaan Tiang Pancang


Pada proyek ini pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang
pancang yang diproduksi oleh PT. WIKA. Tiang pancang dari
lokasi pembuatan diangkut menuju areal proyek dengan
menggunakan truk trailer yang berkapasitas t tiang sekali angkut.
Tiang pancang ini disimpan berdekatan dengan pemancangan guna
memudahkan dan mempercepat proses pemancangan tiang.

Bab IV - 46
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

b. Pengangkatan Tiang Pancang dari Trailler


Pengangkatan tiang pancang yang dimaksud disini adalah
pengangkatan tiang pancang dari Truck Trailer untuk diturunkan
ke lokasi penumpukan. Adapun syarat teknis yang perlu
diperhatikan dalam mengangkat tiang pancang ini antara lain :
- Tiang pancang harus diangkut, diangkat dan disimpan dengan
cara-cara tertentu, sehingga tiang pancang tidak mengalami
kerusakan.
- Tiang pancang harus diangkat pada titik-titik angkat yang telah
ditentukan.
- Tiang pancang harus diangkat dengan menggunakan wire sling
atau web sling.
- Selama pengangkatan, tiang pancang harus dilindungi dari
kerusakan lapisan pelindung karena penggunaan wire sling,
dengan menggunakan lapisan karet atau bahan lain.
- Tiang pancang yang ditumpuk harus dikelompokkan sesuai
dengan diameter, tebal dan panjang yang sama.

Adapun cara-cara pengangkatan dari tempat pembuatan untuk


diletakkan di atas trailler dan dari atas trailler ke lokasi
pemancangan sebagai berikut:

Gambar 4.18. Pengangkatan Tiang Pancang

Sedangkan Methode Pelaksanaan yang digunakan dalam


pengangkatan tiang pancang ini antara lain :
1. Alat, bahan dan tenaga
a. Alat :
- Crawler Crane 20 ton = 1 unit
- Wire Sling = 1 sheet

Bab IV - 47
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

- Truk Trailer = sesuai kebutuhan


b. Bahan :
Tiang pancang 0,30 x 0,30, panjang 6 meter
c. Tenaga :
- Operator crane = 1 orang
- Regger = 1 orang
- Helper = 2 orang

c. Penumpukan Tiang Pancang


Penumpukan dilakukan pada lokasi yang ditentukan, tempat yang
datar dan luas serta telah diberi bantalan kayu sebagai alasnya.
Penumpukan pertama dan kedua harus diselingi dengan bantalan
kayu sebagai alasnya sehingga antara tiang pancang tidak saling
berbenturan.
Langkah-langkah penumpukan tiang pancang adalah :
- Areal untuk penumpukan tiang pancang harus diratakan
(stripping) dan dipadatkan, diberi lapisan pasir dan dibuatkan
tumpuan dari balok kayu 8/10 yang dipasang tegak lurus dengan
jarak dan posisi yang benar.
- Tiang pancang diturunkan dari trailer dengan menggunakan
Crawler Crane berkapasitas 20 ton untuk ditumpuk ke lokasi
penumpukan.
- Menyusun tiang pancang di atas balok kayu 8/10 tersebut.
Setelah kedudukan tiang pancang pertama selesai, ditempatkan
lagi balok kayu 8/10 di atas tumpukan tiang pancang pertama
dengan jarak dan posisi seperti balok alas yang ditempatkan di
bawah tumpukan pertama.
- Diusahakan tiang pancang ditumpuk maksimal empat lapis,
untuk menghindari perubahan bentuk karena beban tiang
pancang
- Pada lapisan paling bawah dari tumpukan tiang pancang harus
diberi baji (kayu) atau sand bag untuk menghindari terjadinya
sliding.
- Semua tiang pancang harus didata terhadap kemungkinan
adanya kerusakan yang terjadi selama proses pengiriman ke
proyek.

Bab IV - 48
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.19. Penumpukan Tiang Pancang

2. Pelaksanaan Pemancangan Tiang Pancang


a. Penentuan Titik-Titik Pancang
Penentuan titik-titik pemancangan sangat menentukan di dalam
pekerjaan pemancangan agar sesuai dengan gambar yang telah
direncanakan.

Adapun untuk menentukan titik-titik pemancangan adalah sebagai


berikut:
(1). Dari hasil pengukuran, kemudian dibuat bouwplank untuk
menentukan titik-titik pemancangan. Bouwplank terbuat dari
papan kayu 2/20 dan balok kayu 5/7.
(2). Memasang bowplank pada titik-titik yang telah ditentukan
pada saat pengukuran untuk mendapatkan as Abutment dengan
memasang benang yang diikatkan pada paku yang dipasang
ditengah-tengah papan pada bouwplank.
(3). Memindahkan dari setiap titik pertemuan benang ke bawah
dengan menggunakan unting-unting dan memberi patok yang

Bab IV - 49
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

merupakan titik pancang, serta patok ditandai dengan memberi


ikatan tali rafia atau bendrat.

b. Pemasangan Topi Pancang


Topi pancang berfungsi untuk menghindari terjadinya kerusakan
tiang pancang pada saat pelaksanaan pemancangan karena
pemukulan oleh hammer. Topi pancang diletakkan pada kepala
tiang pancang pada saat pemancangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ini adalah :
- Topi pancang terbuat dari baja.
- Hammer dan tiang pancang yang bertopi harus diletakkan pada
satu garis sumbu.
- Ukuran topi pancang harus tepat di atas tiang pancang yang
berfungsi untuk menyebarkan energi pemukulan sehingga
merata.
- Diameter antara topi pancang dengan tiang pancang selisihnya
boleh 15 mm.

c. Pengangkatan Tiang Pancang


Pengangkatan tiang pancang yang dimaksud adalah pengangkatan
tiang pancang untuk dipasangkan pada crane untuk dipancang.
Adapun Langkah-langkah pengangkatan tiang pancang adalah
sebagai berikut :
1). Setelah tiang pancang diletakkan dekat crane, kemudian pada
jarak 0,293 x L panjang tiang diikatkan tali baja yang akan
ditarik dengan crane.
2). Topi pancang dipasang dan didalamnya dipasang bantalan
tiang pancang yang terbuat dari kayu, ini bertujuan untuk
menghindari perambatan getaran atau energi dari kepala
hammer ke tiang secara langsung.
3). Selanjutnya tiang pancang diangkat dan dipasangkan pada
hammer dan diusahakan ditempatkan pada titik pemancangan
dengan posisi vertical, kemudian dikontrol ketegakkannya.

Bab IV - 50
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.20. Pengangkatan Tiang Pancang

d. Pekerjaan Pemancangan
Langkah-langkah kerja dalam pelaksanaan pemancangan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum dilakukan pemancangan, areal disekitar titik-titik
pancang harus dibersihkan dari bahan-bahan ( batu ) yang
dapat mengganggu aktivitas pemancangan.
2. Tiang pancang diangkat dengan posisi pengangkatan adalah
0.293 L, panjang pipa dihitung dari atas tiang, dengan
menggunakan wire sling untuk ditegakkan pada posisi
pemancangan dengan bantuan team survey.
3. Proses setting tiang pancang akan selalu dimonitor oleh team
survey dengan menggunakan alat theodolit dalam dua posisi
pengukuran, depan dan samping, sehingga dapat dipastikan
posisi sumbu hammer, tiang pancang dan topi baja dalam
keadaan lurus satu garis.
4. Setelah posisi tiang pancang dianggap benar, wire sling
dikendorkan secara perlahan, sehingga tiang pancang akan
bergerak menembus tanah, hal ini terjadi karena kondisi tanah
lunak dan berat sendiri tiang pancang.
5. Selanjutnya Hammer dipasang pada ujung atas tiang pancang
dan segera diperiksa kembali posisi tiang pancang dengan
theodolit, baik posisi koordinat tiang maupun ketegakkan
tiang.
6. Setelah yakin semua siap baik alat, tenaga maupun
kondisi/posisi tiang pancang baru dilakukan pemancangan.
7. Pada pukulan pertama pemancangan harus dilakukan
pengamatan pada soft block driving, untuk memastikan bahwa

Bab IV - 51
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

arah pukulan sudah benar/tepat, kemudian pemancangan dapat


dilanjutkan sampai mencapai tanah keras.
8. Bila tiang pancang mencapai tanah keras yang diharapkan atau
lebih mencapai kapasitas daya dukungnya, maka pemancangan
dihentikan.
9. Selama pemancangan harus tetap di monitor posisi/sudut
kemiringan tiang pancang dengan menggunakan theodolit dan
diadakan pencatatan pada setiap 0,5 m untuk mengetahui
jumlah/banyaknya pukulan.
10. Setelah posisi dianggap benar segera dilakukan pemancangan
sampai kedalaman sesuai yang disyaratkan atau dihentikan
atas perintah direksi pengawas lapangan karena telah dianggap
cukup.
11. Selama proses pemancangan dilaksanakan Driving record.
12. Pada akhir pemancangan dilakukan kalendering untuk setiap
tiang pancang guna mengetahui berapa penetrasi atau
penurunan tiang pancang per pukulan (mm/pukulan).
Kalendering ini diambil pada ¼ pukulan terakhir
pemancangan.
13. Khusus untuk tiang miring dalam proses setting dilakukan hal-
hal sebagai berikut :
a Sebelum pamancangan harus dibuat dudukan yang
berfungsi sebagai quiden pada ujung tiang pancang vertikal.
b Tiang pancang diangkat dalam posisi miring dengan sudut
yang telah ditentukan oleh direksi.
c Tiang pancang diletakkan pada quiden, dan segera
dilaksanakan monitoring pengukuran, untuk mendapat
kemiringan yang telah ditentukan dengan cara
menggerakkan Crawler Crane. Pengukuran pada bagian
miring dengan menggunakan alat segitiga yang diletakkan
pada sisi luar tiang miring.
d Setelah posisi tiang dianggap benar, wire sling segera
dikendorkan, maka tiang pancang akan bergerak kebawah
dalam posisi miring.
e Hammer dipasang pada ujung atas tiang dan segera
dilakukan pemeriksaan tiang kembali, dan setelah benar
tiang pancang siap di pancang.

Bab IV - 52
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Hal-hal yang perlu dicatat pada setiap pemancangan (Driving


Record):
1. Tanggal pemancangan
2. Nomor titik tiang pancang dan nomor tiang pancang
3. Ukuran dan jenis tiang pancang
4. Peralatan / alat pancang/ hammer
5. Tinggi jatuh dan berat hammer
6. Kedalaman dan penurunan tiang pancang
7. Jumlah pukulan setiap penurunan 0,5 m dan total pukulan
terakhir
8. Waktu pelaksanaan dan penurunan akhir
9. Kapasitas dan daya dukung tiang pancang
10. Penyimpangan posisi tiang pancang

Gambar 4.21. Pendirian Tiang Pancang

Bab IV - 53
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.22 Denah Pemancangan

e. Kalendering Tiang Pancang


Tujuan calendering adalah untuk mengetahui besarnya penurunan
tiang pancang saat pemancangan dilaksanakan pada 10 pukulan
terakhir, apakah penurunan minimum telah tercapai. Sesuai yang
disyaratkan kalendering dilakukan apabila diperkirakan tiang
pancang sudah mencapai tanah keras dan penurunan cukup kecil.
Bila pelaksanaan kalendering (10 pukulan) telah dilakukan tetapi
hasilnya menunjukkan bahwa penurunan tiang pancang melebihi
syarat maka pemancangan dilanjutkan dan dilakukan lagi sampai
hasil kalendering sesuai dengan persyaratan penurunan minimum.
Jadi kalendering dapat dilakukan lebih dari satu kali.

Langkah kerja kalendering adalah :


1. Menempelkan atau memasang kertas milimeter blok pada
tiang pancang yang sedang dipancang dengan menggunakan
isolasi.
2. Memasang balok atau papan posisi mendatar dan tegak lurus
di depan tiang pancang yang didukung oleh balok yang
ditancapkan ke dalam tanah. Papan mendatar tersebut tempat
mengaitkan spidol/bolpoin sehingga menempel pada kertas
milimeter blok.

Bab IV - 54
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

3. Memasang spidol atau pensil dan menopangkannya pada


papan tadi dengan posisi spidol tegak lurus dengan tiang
pancang dan ujungnya ditempelkan pada kertas milimeter blok
tadi.
4. Menekan kartas dengan maenggunakan spidol/bolpoin
sehingga pada saat tiang pancang naik turun menimbulkan
coretan berupa grafik pada kertas milimeter blok yang
berbentuk grafik dari kiri kekanan, tetapi spidol harus tetap
dijaga agar tidak ikut bergerak naik turun mengikuti gerakan
tiang pancang akibat pukulan hammer.
5. Menggoreskan spidol ke kiri 1-2 cm pada setiap pukulan
hammer sampai 10 pukulan. Hasilnya merupakan grafik
penurunan yang terjadi selama 10 pukulan.
6. Tinggi grafik dibagi 10 yang merupakan rata- rata besarnya
penurunan tiap pukulan hammer pancang. Grafik yang terjadi
adalah turun naik karena setelah pemukulan hammer, maka
tiang pancang turun sesaat kemudian memantul naik.

Gambar 4.23. Kalendering Tiang Pancang

Gambar 4.24. Grafik Kalendering


3. Finishing
a. Pembongkaran Kepala Tiang Pancang

Bab IV - 55
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Pembongkaran kepala tiang pancang dimaksudkan untuk


memperoleh ikatan yang kuat antara tiang pancang dengan poer
pondasi, karena tulangan tiang pancang dapat berhubungan
langsung dengan poer. Dalam pembongkaran tiang pancang ini
melakukan pengupasan kepala tiang pancang dan menyisakan
tulangan utama serta menghilangkan/ memotong tulangan spiral.
Pembongkaran dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia
dan peralatan sederhana seperti betel, palu, linggis.

Langkah kerja pembongkaran kepala tiang pancang adalah :


1. Menyiapkan peralatan yang akan dipergunakan
2. Memberi tanda batas pada tiang pancang bagian yang akan
dibongkar dan bagian yang akan disisakan. Pemberian tanda
batas ini menggunakan spidol ataupun cat.
3. Melakukan pembongkaran dimulai dengan pemotongan bagian
ujung sebelah atas tiang pancang (0,8 m) dengan palu godam
yang dimulai dari atas ke bawah, sehingga tidak merusak tiang
pancang yang masih terpakai.

b. Pembuatan Top Pile


Top pile adalah suatu bagian dari tiang pancang yang berfungsi
sebagai penyambung antara tiang pancang dengan poer. Adapun
langkah kerja pembuatan top pile adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengukuran pada diameter dalam tiang pancang.
2. Memotong plat baja sesuai dengan ukuran rencana.
3. Memasang plat baja hingga 90 cm dari ujung atas tiang
pancang.
4. Memotong tulangan tambahan ø 22 mm dengan panjang 100
cm sebanyak 10 buah tiap tiang.
5. Memasang tulangan tambahan tersebut ke dalam tiang
pancang dan atur kedudukannya hingga berjajar teratur
membentuk lingkaran. Untuk memperkuat kedudukannya
digunakan bendrat.
6. Mengaduk campuran beton dengan mutu sesuai dengan beton
poer yaitu mutu beton fc’= 22,5 MPa
7. Melakukan pengecoran hingga puncak kepala tiang.

Bab IV - 56
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.25. Pembuatan Top Pile

Bab IV - 57
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

Gambar 4.26. Flowchart Pekerjaan Tiang Pancang

Bab IV - 58
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.10. As Build Drawing

Penyedia Jasa mengajukan ijin dan check list untuk melakukan


pengukuran dan melaksanakan penggambaran Purna Laksana (As Build
Drawing). Pembuatan As Build Drawing dilaksanakan dengan mengambil
data yang ada di lapangan termasuk spesifikasi secara detail. Gambar ini
menggambarkan keadaan riil yang dikerjakan di lapangan, walaupun
pekerjaan belum 100 % diselesaikan. Karena sesuai spektek bahwa
pekerjaan mencapai 80 - 90 % dan maksimal 14 hari sebelum habis masa
pelaksanaan pekerjaan harus sudah mengajukan As Build Drawing. As
build Drawing dimintakan persetujuan Pengguna Jasa untuk selanjutnya
dilakukan penghitungan volume yang telah dikerjakan.

4.12.11. Pagar BRC

Penyedia Jasa mengajukan permohonan ijin dan check list untuk pekerjaan
pasang pagar BRC. Setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas
Lapangan maka pemasangan Pagar BRC dia 7 mm tinggi 1,90 x 240 m
pabrikasi dilakukan sepanjang lingkar embung.
Tiang Pagar BRC 2,40 m ditanam/dicor sedalam 40 cm pada pondasi
pelindung lereng, sedangkan pagar BRC diklem/u clip pada tiang di sisi
kiri dan kanan.

Gambar 4.27. Pemasangan Pagar BRC

Bab IV - 59
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

4.12.12. Pasang Peil Scale

Penyedia Jasa mengajukan permohonan ijin dan check list untuk pekerjaan
pasang peil scale. Setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas
Lapangan maka pemasangan peil scale direkatkan dengan spesi 1 : 2
dipasang pada bangunan ukur / bendung dengan mengambil dasar duga 0
pada mercu bendung / bangunan air. Peil scale berguna untuk mengetahui
tinggi air pada bangunan / bendung agar suplesi air dapat terkontrol sesuai
dengan kebutuhan areal yang akan diairi dengan debit yang tersedia.

4.12.13. Papan Nama

Penyedia Jasa mengajukan permohonan ijin dan check list untuk pekerjaan
papan nama. Dibuat dalam bentuk permanen ataupun dengan bentuk
sesuai arahan Direksi.

4.12.14. Papan Peringatan

Penyedia Jasa mengajukan permohonan ijin dan check list untuk pekerjaan
papan peringatan. Dibuat dalam bentuk permanen

4.12.15. Papan Nama Kegiatan

Penyedia Jasa mengajukan ijin dan check list untuk pengadaan papan
nama kegiatan sebelum dilaksanakan, dan perlu mengajukan format
tulisan untuk terlebih dahulu disetujui Pengawas Lapangan baru kemudian
dilaksanakan percetakan. Papan nama kegiatan diadakan paling tidak
memuat informasi tentang : nama proyek, lokasi proyek, Penguna Jasa,
Penyedia Jasa, nilai proyek, waktu pelaksanaan proyek, sumber dana dan
data proyek lain sesuai dengan spesifikasi yang ada. Pemasangan papan
nama kegiatan sesuai dengan spektek atau petunjuk Pengawas Lapangan.

4.12.16. As Build Drawing

Penyedia Jasa mengajukan ijin dan check list untuk melakukan


pengukuran dan melaksanakan penggambaran Purna Laksana (As Build
Drawing). Pembuatan As Build Drawing dilaksanakan dengan mengambil

Bab IV - 60
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

data yang ada di lapangan termasuk spesifikasi secara detail. Gambar ini
menggambarkan keadaan riil yang dikerjakan di lapangan, walaupun
pekerjaan belum 100 % diselesaikan. Karena sesuai spektek bahwa
pekerjaan mencapai 80 - 90 % dan maksimal 14 hari sebelum habis masa
pelaksanaan pekerjaan harus sudah mengajukan As Build Drawing. As
build Drawing dimintakan persetujuan Pengguna Jasa untuk selanjutnya
dilakukan penghitungan volume yang telah dikerjakan.

4.12.17. MC 100 %

Penyedia Jasa mengajukan ijin dan check list kepada Pengguna Jasa untuk
segera melakukan perhitungan volume pekerjaan bersama tim MC setelah
As Build Drawing disetujui. MC 100 % merupakan perhitungan akhir
untuk mengetahui volume pekerjaan, apakah sudah sesuai dengan kontrak
apa belum. Bilamana terjadi lagi perubahan volume yang mengakibatkan
perubahan nilai kontrak, maka perlu diadakan amandemen. MC 100 %
disusun dengan dilampiri As Build Drawing, hasil pewrhitungan volume,
rekap perhitungan biaya, Berita Acara Amandemen, hasil pengukuran 100
% dan data penunjang lainnya.

4.12.18. P H O

Penyedia Jasa mengajukan permohonan pemeriksaan pekerjaan 100 %


guna penyerahan pertama pekerjaan. Penyerahan pertama pekerjaan
dilakukan setelah pekerjaan telah dilaksanakan seluruhnya sesuai dengan
MC 100 % dan Amandemen bila ada. Penyerahan pekerjaan ini
sebelumnya didahului dengan permohonan dari Penyedia Jasa kepada
Pengguna Jasa untuk melakukan pemeriksaan pekerjaan 100 %. Tim
Pemeriksa pekerjaan selesai akan melakukan pemeriksaan lapangan
bersama Direksi Pekerjaan dengan melihat, mengukur dan menyatakan
bahwa pekerjaan telah dilaksanakan 100 %. Tim akan mencocokkan
kondisi di lapangan dengan MC 100 % dan Gambar As Build Drawing
serta spesifikasi lainnya yang menurut tim perlu dikoreksi.

4.12.19. Pemeliharaan

Setelah hasil pekerjaan diterima oleh Pengguna Jasa untuk yang pertama,
Penyedia Jasa melaksanakan kewajiban untuk memelihara pekerjaan

Bab IV - 61
METODE PELAKSANAAN
DD Longstorage Kalipang, Perbaikan Longstorage Ronggo, Perbaikan Longstorage Warugunung

sampai dengan 180 hari kalender menuju nanti untuk pemeriksaan


pekerjaan yang ke - II. Dalam pemeliharaan ini, Penyedia Jasa akan
menempatkan 4 - 5 orang tenaga untuk selalu memelihara kondisi
bangunan sekecil apapun agar selalu terjadi keutuhan bangunan.
Pemeluharaan bangunan diupayakan secara kontinyu sehingga kerusakan
fatal pada bangunan tidak terjadi.

4.12.20. F H O

Bilamana masa pemeliharaan telah terlampaui atau tercapai, maka


Penyedia Jasa mengajukan permohonan kepada Pengguna Jasa untuk
mengadakan pemeriksaan pekerjaan guna penyerahan pekerjaan ke - II.
Tim akan memeriksa apakah kondisi bangunan masih seperti saat
penyerahan pertama. Bilamana Tim Pemeriksa belum menerima
pekerjaan, maka Penyedia Jasa tetap melakukan perbaikan sampai sesuai
dengan yang dikehendaki Tim Pemeriksa. setelah diperbaiki dan Tim telah
menerima maka pekerjaan tandanya telah dapat diterima oleh Pengguna
Jasa.

4.13. JENIS ALAT YANG DIGUNAKAN

Pekerjaan konstruksi LS Krikilan, Emb. Kemendung dan Emb. Dowan


direncanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan mekanis. Khusus untuk
peralatan mekanis yang rencananya akan digunakan adalah menggunakan alat - alat
yang sudah lazim dan mudah digunakan.

4.14. JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN

Peralatan yang digunakan adalah jenis peralatan yang dipakai kontraktor pada
umumnya. Penggunaan alat - alat berat diusahakan seefisien mungkin mengingat
keterbatasan biaya dan pengadaannya. Perencanaan urutan pelaksanaan yang baik
akan dapat mengurangi jumlah penggunaan alat. Jadwal penggunaan alat
tergantung pada jenis pekerjaan dan volume pekerjaan. Pemakaian alat diusahakan
berurutan dan menyesuaikan kondisi alam. Penggunaan peralatan harus sesuai
dengan jumlah dan jadwal penggunaannya.

Bab IV - 62

Anda mungkin juga menyukai