Anda di halaman 1dari 11

THESIS

EVALUASI METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI


TERHADAP WAKTU DAN BIAYA BERBASIS RISIKO PADA
PEMBANGUNAN PROYEK ATMOSPERIC TANK PERTAMAX 2
X 40.000 KL UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MUTU
PROYEK

Oleh:
Deni Prastiko 2106664493

PROGRAM MAGISTER TEKNIK


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan laporan Thesis kuliah Metode Penelitian yang berjudul
Evaluasi Metode Pelaksanaa Konstruksi Terhadap Waktu dan Biaya Berbasis Risiko Pada
Pembangunan Proyek Atmosperic Tank Pertamax 2 x 40.000 KL Untuk Meningkatkan
Kinerja Mutu Proyek..
Penyelesaian tugas besar ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan dan doa
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Yusuf Latief, M.Tselaku dosen mata kuliah Metode Penelitian atas saran
dan bimbingan dalam penyelesaian laporan Metode Penelitian ini
2. Para responden pada proyek yang dijadikan studi kasus atas informasi dan data
pendukung yang digunakan sebagai masukan atau pembanding dalam penyelesaian
laporan tugas besar ini.
3. Teman-teman satu kelas Manajemen Proyek Salemba yang telah saling mendukung dan
berbagi ilmu saat melakukan presentasi mengenai update tugas besar
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan pihak yang telah membantu
dan semoga penulisan tugas besar ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Akhir kata,
segala kritik dan saran untuk memperbaiki maupun menambahkan nilai dari laporan tugas
besar ini akan kami terima dengan tangan terbuka. Besar harapan kami agar laporan ini
dapat berguna bagi pembacanya.

Jakarta, April 2022

Deni Prastiko

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Depot minyak atau terminal bahan bakar minyak (TBBM) adalah fasilitas
industri yang berfungsi untuk menyimpan minyak bumi dan petrokimia. Dari TBBM
ini, produk minyak bumi kemudian dikirim ke SPBU maupun industri. Depot minyak
memiliki tangki-tangki penyimpanan yang dapat berada di atas maupun di bawah tanah,
dan gantry crane untuk menyalurkan minyak. Umumnya depot minyak berlokasi di
dekat kilang minyak atau di dekat pelabuhan, di mana kapal tanker minyak dapat
membongkar-muat minyak dengan mudah. Depot minyak dapat saling terhubung
dengan menggunakan jalur pipa, dan kemudian dapat memuat minyak ke truk tangki,
gerbong tangki, maupun jaringan pipa bawah tanah.
TBBM Semarang Group merupakan Seafed Depot yang menerima BBM dari
Tanker melalui SPM. Untuk menjaga ketahanan dan kekuatan stok BBM untuk
melayani konsumen khususnya Semarang dan sekitarnya dengan throughput rata-rata
per hari sebanyak +- 6.200 KL, maka TBBM Semarang Group memerlukan fasilitas
timbun yang mencukupi untuk hal tersebut mengingat kondisi perairan yang sering
berubah-ubah dapat menyebabkan gagal transfer BBM via Tanker sehingga
mengganggu ketahanan stok di Jawa Tengah. Sehubungan dengan rencana pipanisasi
Semarang-Boyolali yang membuat TBBM Semarang Group menjadi Supply Point
selain TBBM Lomanis dan penambahan SPM 50.000 DWT yang memungkinkan
penerimaan secara parallel antara SPM lama dan SPM baru mengakibatkan kebutuhan
tangka timbun sangatlah penting.
Proyek EPC merupakan jenis proyek yang memiliki tingkat komplektifitas
tinggi dengan nilai kontrak yang besar da waktu penyelesain yang lebih lama
dibandingkan dengan proyek konstruksi pada umumnya (Ledi, 2015, Hal.1). Dari
kondisi tersebut akan banyak unusur ketidakpastian (uncertainty) dalam pengerjaan
proyek EPC yang menimbulkan risiko rsiko bagi proyek. Pada umumnya suatu proyek
EPC mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan proyek. Kapan proyek
tesebutdimulai, dilaksanakan , dikerjakan, kapan proyek tersebut selesai, dan

1
2

bagaimana menyediakan sumber dayanya. Dalam kaitannya dengan biaya , mutu dan
waktu, perusahaan harus bisa seefisien mungkin dalam penggunaan metode
kerja, kesiapan scehdule waktu disetiap kegiatan atau aktivitas, sehingga biaya dapat
diminimalkan dari rencana semula
1.2 Tujuan Penulisan
Dengan penulisan tesis diharapkan untuk mendapatkan risiko pada metode
konstruksi mechanical atmoperic tank yang mempengaruhi biaya dan kinerja waktu,
Membuat strategi pengendalian resiko dengan metode mengurangi potensi terjadinya
resiko dalam rangka meningkatkan mutu product, Mengetahui risiko dominan pada
proyek pembangunan Atsmosperic Tank 2 x 40.000 KL.

1.3 State Of The Art and Novelty


Berbagai penelitian telah dilakukan dalam melakukan tinjauan evaluasi metode
konstruksi. Pada bagian ini dipaparkan 5 mengenai 5 penelitian bersumber dari jurnal
dan thesis dan peneliartin lainya yang relevan dengan topik “Evaluasi Metode
Pelaksanaan Konstruksi Terhadap Waktu dan Biaya Berbasis Risiko Pada
Pembangunan Proyek Atmospheric Tank Pertamax 2 x 40.000 KL Untuk menigkatkan
Mutu Proyek” Metdoe yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari expert
judgement, Analisa metode konstruksi.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian secara umum adalah sebagai berikut :

a) Untuk mendapatkan risiko pada metode konstruksi mechanical atmoperic tank


yang mempengaruhi biaya dan kinerja waktu.

b) Membuat strategi pengendalian resiko dengan metode mengurangi potensi


terjadinya resiko dalam rangka meningkatkan mutu product.

c) Mengetahui risiko dominan pada proyek pembangunan Atsmosperic Tank 2 x


40.000 KL

d) Perushaan jasa EPC di Indonesia khususnya PT. Y yang telah menjadi object
penelitian ini, diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk
meningkatkan kinerja mutu proyek kedepanya.
3

1.5 Identifikasi Masalah


1. Apa saja faktor-faktor dominan yang beresiko beserta penyebab dan dampaknya
pada proses konstruksi.
2. Bagaimana mengendalikan risiko dan penyimpangan yang terjadi ?
9

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan disajikan tinjauan Pustaka sebagai bahan penunjang yang terkait
dengan penelitian mengenai evaluasi metode pekerjaan pada proyek EPC.

2.1 Visi & Misi Perusahaan


Berbagai penelitian telah dilakukan dalam melakukan tinjauan evaluasi metode
konstruksi. Pada bagian ini dipaparkan 5 mengenai 5 penelitian bersumber dari jurnal
dan thesis dan peneliartin lainya yang relevan dengan topik “Evaluasi Metode
Pelaksanaan Konstruksi Terhadap Waktu dan Biaya Berbasis Risiko Pada
Pembangunan Proyek Atmospheric Tank Pertamax 2 x 40.000 KL Untuk menigkatkan
Mutu Proyek” Metdoe yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari expert
judgement, Analisa metode konstruksi.

2.2 Kebaruan Penelitian


Penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan.
Jika pada penelitian sebelumnya hanya membahas sebatas penyebab keterlambatan proyek,
maka pada penelitian ini dilakukan evaluasi lebih mendalam pada sistem
No Judul Penelitian Penulis Lokasi (Tahun)
Cost Escalation and schedule delays in Chabota Kliba, Mundia Lusaka, Zambia
1
road contruction project in zambia Muya, Kanuka Mumba (2009)

Analysing factor affecting delays in Hemanta Doloi, Anil India (2011)


2 indian contruction project Sawhney, K.C Lyer,
Sameer Rentala
Cause of delay in large constuction Sadi A. Assaf, Sadiq Al- Dhahran, Saudi
3
project Hejji Arabia (2005)
Keterlambatan Waktu Pelaksaan Proyek Budiman Proboyo Indonesia (2012)
4 : Klasifikasi dan peringkat dari
penyeba-penyebabnya.
Common Risks Affecting Time Overun Ibrahim Mahamid Saudi Arabia (2013)
5 In Road Construction Project in
Paskistan Contractor Perspective

2.3 Manajemen Proyek EPC

9
10

Proyek Engineering, Procurement & Contruction (EPC) Adalah suatu proyek


dimana kontraktor mengerjakan proyek dengan ruang lingkup tanggung jawab
penyelesaian pekerjaan meliputi studi desain, Pengadaan material dan konstruksi serta
perencanaan dari ketiga aktivitas tersebut. Iman Soeharto (2001).
Kontraktor harus bertanggung jawab atas desain dari pekerjaan serta keakuratan
dan kelengkapan persyaratan dari pemilik proyek (termasuk kriteria desain dan
perhitungan). Tahapan dari proses fase engineering dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa tahapan proses pekerjaan fase 
engineering dimulai dari proses  basic engineering. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan informasi dan daftar permintaan untuk keperluan perencanaan. Setelah
proses tersebut selesai, dilanjutkan dengan proses detailed engineering. Pada proses ini
dilakukan persiapan dan proses tender untuk pencapaian pemilihan vendor yang terbaik.
Ketika fase tahapan  engineering berjalan, fase  procurement juga termasuk didalamnya,
seperti pada saat pengeluaran  PO (Purchasing Order) dan pemilihan vendor. Vendor
yang memenangkan  tender harus kembali mengecek spesifikasi barang atau material
yang dipesan sesuai dengan  detailed  engineering yang masih berjalan pada fase 
engineering. Setelah dilakukan pengecekan produk dari vendor dan hasilnya sesuai,
dapat dilakukan penyelesaian proses konstruksi dengan panduan produk drawing dari
detailed engineering sebagai panduan.
 Procurement
Kegiatan pengadaan  adalah usaha untuk mendapatkan barang berupa
material dan peralatan dan atau jasa  (subkontraktor) dari pihak luar untuk
proyek. Kegiatan pengadaan atau pembelian dan subkontrakting dapat dilakukan
11

setelah lingkup proyek ditentukan dan dijabarkan pada  detail engineering 


sehingga akan terlihat jenis dan jumlah material serta peralatan yang diperlukan
untuk pembangunan proyek.
 Construction
Kegiatan konstruksi (construction) adalah kegiatan mendirikan atau
membangun instalasi dengan efisien, berdasarkan atas segala sesuatu yang
diputuskan pada tahap desain (engineering). Pekerjaan yang dilakukan antara
lain adalah pekerjaan survey lokasi, kegiatan pengambilan keputusan dan
perkerjaan persiapan lain yang diperlukan seperti gambar, material dan peralatan
sehingga kegiatan proyek akan berangsur-angsur pindah ke lokasi proyek maka
pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan

2.4 Metode Kerja Mekanikal Proyek Atmosperic Tank


 Metode Kerja Pekerjaan persiapan
Melakukan pekerjaan persiapan lahan, topografi, soil investigation
 Metode Kerja Pekerjaan Sipil
Pembuatan pondasi, pipe sleepr
 Metode Kerja Pekerjaan Mekanikal
Pemeriksaan material, pemotongan material, pengerolan / bending
material, pengelasan bottom plate,
 Metode Kerja Pekerjaan Piping
Pemeriksaan material, pemotongan material, , pengelasan bottom plate,
12

2.5 Kerangka dan Hipotesa Penelitian

Start

Kuisioner 1 Kuisioner 3
Kuisioner 2
Expert (Validasi
Responden
Judgement Akhir)

Survei

Analisis

Analisis Penyebab dan


Dampak
Strategi Respon Risiko
18

2.3.6

18

Anda mungkin juga menyukai