“Pengadaan”
Abstrak
01.
Jurnal oleh K. Mukilan, C. Rameshbabu, P.
Abstrak dalam jurnal ini membahas dampak faktor Velumani yang berjudul “A modified particle
risiko pada kinerja proyek konstruksi, termasuk jadwal dan swarm optimization for risk assessment and
biaya. Biasanya, risiko-risiko ini diperhitungkan dalam kontrak
claim management in engineering procurement
construction projects”. Materials Today:
manajemen proyek. Pada penelitian ini, ada usulan sistem
Proceedings 42, (2021) 786–794.
manajemen klaim yang menggunakan algoritma MPSO dan
https://doi.org/10.1016/j.matpr.2020.11.315
konsep EPC. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya dan
waktu proyek. Studi kasus yang digunakan adalah proyek
pabrik pengolahan minyak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pendekatan ini berhasil mengurangi waktu dan
keterlambatan proyek serta meningkatkan stabilitas sistem.
Pendahuluan
Proyek EPC dijelaskan sebagai serangkaian
layanan, barang, dan pekerjaan konstruksi yang
Perubahan dalam proyek rekayasa, pengadaan,
dirancang untuk menciptakan objek tertentu dalam
dan konstruksi (EPC) dapat diprediksi. Kontraktor jangka waktu tertentu. Keberhasilan proyek EPC
02. pelaksanaan proyek. Pada umumnya, teknik kualitas sistem optimal dengan biaya dan waktu proyek
Optimisasi Kumpulan Partikel (PSO) tidak yang diminimalkan. Penelitian sebelumnya
mengasumsikan data, yang dapat menyulitkan
pengumpulan data secara efektif. menunjukkan bahwa kinerja jadwal EPC terkait dengan
. konflik internal dan eksternal antara insinyur dan
Proyek dengan manajemen antarmuka yang sistematis
dapat memiliki kinerja biaya yang lebih baik. Manajemen kontraktor. Beberapa metode, seperti Critical Chain
antarmuka membantu meningkatkan kemitraan antara Project Management (CCPM), telah membuktikan
pemangku kepentingan proyek dan menghindari masalah
peningkatan kinerja jadwal proyek konstruksi.
03.
yang timbul dari informasi yang kurang atau salah.
Manajemen antarmuka sangat efektif dalam proyek EPC
karena dapat diterapkan dan dikelola secara luas dengan
Peningkatan kinerja konstruksi dapat dicapai melalui
tingkat integrasi yang tinggi antara desain, pengadaan, manajemen klaim yang efektif, pengoptimalan proses
dan konstruksi
EPC, dan implementasi metode evolusioner seperti
MPSO.
Pengumpulan data melibatkan praktisi konstruksi melalui
distribusi sekitar empat puluh empat (44) set kuesioner Penelitian ini meranking alasan
perubahan, mengklasifikasikannya
selama periode 12 bulan. Kuesioner ini diberikan kepada menjadi tiga divisi: klien, konsultan,
dan kontraktor. Model prediksi durasi
praktisi berbagai peran, termasuk manajer eksekutif,
komprehensif untuk proyek konstruksi
manajer senior, manajer proyek, pekerja teknis, dan insinyur dikembangkan, mengevaluasi hubungan
antara anggaran dan durasi yang
lapangan, di berbagai lokasi dan dengan berbagai tahun diestimasi dengan yang sebenarnya .
pengalaman di industri konstruksi.
• Selain itu, ada faktor-faktor lain yang memengaruhi, yang terutama dikategorikan oleh
klien, konsultan, kontraktor, dan subkontraktor. Koordinasi yang buruk menjadi faktor
utama yang mempengaruhi semua kategori tersebut dengan dampak yang signifikan.
KESIMPULA
N
Penelitian ini mengusulkan sistem manajemen berbasis algoritma Modified
Particle Swarm Optimization (MPSO) dengan memanfaatkan konsep
Engineering Procurement Construction (EPC) yang berfokus pada optimasi
waktu dan biaya proyek sebagai fungsi tujuan. Hasil eksperimen
menunjukkan bahwa algoritma MPSO yang diusulkan berhasil
meminimalkan waktu dan biaya proyek, meningkatkan stabilitas sistem.
Secara khusus, MPSO menunjukkan kinerja unggul dalam hal Engineering
Procurement Construction. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa teknik
ini juga dapat diterapkan untuk mengurangi kerugian sumber daya lainnya
seperti tenaga kerja, mesin, dan material.
KELEBIHAN KEKURANGAN
02.
menganalisis inovasi bisnis kecil menggunakan produk dan proses baru dengan
indikator seperti pendanaan, aktivitas inovasi, dan kolaborasi. Namun, faktor
penting lainnya seperti kontrak pengadaan publik dan perlindungan hak
Jurnal oleh Samuel Amponsah Odei, Eva kekayaan intelektual yang memengaruhi inovasi belum mendapatkan perhatian
Hamplova yang berjudul “Innovations in small yang cukup, terutama di negara-negara Eropa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk
businesses: do public procurement contracts menguji apakah kontrak pengadaan publik, orientasi pasar, subsidi publik, hak
and intellectual property rights matter?”. kekayaan intelektual, dan karakteristik perusahaan membentuk hasil inovasi bisnis
Heliyon 8 (2022) e10623 kecil di Republik Ceko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model utilitas
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10623 Eropa berpengaruh positif pada bentuk inovasi utama dan minor, tetapi tidak pada
inovasi umum. Kontrak pengadaan luar negeri juga berpengaruh pada bentuk
inovasi utama dan minor, tetapi tidak pada inovasi umum.
Pendahuluan
Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) memiliki peran • Penelitian ini mencoba mengisi kesenjangan dalam literatur inovasi di
penting dalam pembangunan ekonomi dan memberikan negara-negara transisi, terutama di Republik Ceko. Fokus utamanya
kontribusi yang signifikan untuk keberlanjutan, pertumbuhan adalah menganalisis faktor-faktor yang mendorong inovasi di SMEs di
01.
ekonomi, dan kekayaan. Di Eropa, SMEs merupakan bagian Republik Ceko. Metode penelitian menggunakan dataset dari 4.193
dominan, menyumbang sekitar 99 persen dari total perusahaan kecil di Republik Ceko dan menganalisis pengaruh kontrak
perusahaan, sementara di negara-negara transisi dan pengadaan publik, hak kekayaan intelektual, orientasi pasar, dan
berkembang, mereka mencapai sekitar 90 persen dari total kegiatan inovasi terhadap hasil inovasi SMEs.
bisnis.
• Hasil analisis menunjukkan pengaruh positif yang signifikan dari
orientasi pasar, kolaborasi perusahaan, model utilitas Eropa, dan
SMEs menjadi sektor usaha yang paling aktif dalam kontrak pengadaan asing terhadap inovasi SMEs. Temuan ini
02.
menciptakan lapangan kerja baru dan start-up, serta memberikan kontribusi pada literatur inovasi dari perspektif sumber
memainkan peran signifikan dalam inovasi. Mereka daya dan berbasis pengetahuan. Implikasi praktisnya melibatkan
terlibat dalam berbagai kegiatan inovatif yang manajer bisnis kecil untuk mempertimbangkan internasionalisasi
membantu pengembangan produk atau layanan baru melalui ekspor, serta aktif berpartisipasi dalam lelang tender
dan memiliki peran penting sebagai penggerak inovasi internasional dan mempertimbangkan perlindungan hak kekayaan
dan saluran pengetahuan. intelektual yang efektif.
03.
menghambat kinerja inovasinya. Hambatan-hambatan ini, terutama hasilnya mungkin terbatas pada bisnis kecil non-inovatif dan
berasal dari lingkungan eksternal, termasuk kurangnya pembiayaan perusahaan yang lebih besar. Penelitian masa depan disarankan untuk
khusus, kekurangan tenaga kerja terampil, hambatan masuk untuk mencakup variabilitas waktu dan konteks yang lebih luas untuk
perusahaan baru, dan perlindungan hak kekayaan intelektual yang mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem
tidak efektif..
inovasi.
METODE PENELITIAN
• Beberapa temuan utama termasuk tingkat kerjasama rendah dalam inovasi di Republik Ceko, dengan hanya 6% perusahaan
yang melaporkan kerjasama formal dengan universitas untuk inovasi produk dan proses baru. Hasil juga menunjukkan
kurangnya kepentingan perusahaan dalam berkolaborasi untuk inovasi, yang sejalan dengan penelitian empiris sebelumnya.
• Analisis chi-kuadrat Pearson menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel seperti ekspor, aktivitas inovasi,
kolaborasi, kontrak pengadaan publik, model utilitas UE, karakteristik perusahaan, dan inovasi produk perusahaan kecil dan
menengah (major dan minor). Temuan ini mendukung sejumlah hipotesis, seperti dampak positif model utilitas UE pada
inovasi utama, tetapi menolak hipotesis tentang dampak positifnya pada inovasi umum. Selain itu, kolaborasi dengan
institusi pengetahuan terbukti berpengaruh positif pada inovasi utama dan minor, sedangkan kontrak pengadaan publik asing
dikaitkan dengan peningkatan inovasi.
KESIMPULA
N
Penelitian ini secara keseluruhan menyimpulkan bahwa
inovasi pada usaha kecil dan menengah (UKM) di Republik
Ceko dipengaruhi oleh berbagai faktor. Inovasi umum,
diukur dengan pangsa penjualan produk baru, tidak
terpengaruh oleh ekspor, subsidi inovasi, kolaborasi dengan
lembaga pengetahuan, dan kontrak pengadaan luar negeri.
Di sisi lain, inovasi mayor dari UKM dipengaruhi secara
positif oleh ekspor ke negara Uni Eropa lainnya, riset dan
pengembangan eksternal, serta pelatihan inovasi.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Permasalahan ketidaklengkapan kontrak sebagai isu kritis dalam proyek konstruksi. Disputa sering terjadi walaupun kontrak
konstruksi sudah ekstensif dan terperinci. Kontrak konstruksi sulit mencakup setiap masalah yang mungkin timbul selama
01. konstruksi, sehingga seringkali berujung pada klaim dari satu atau kedua pihak. Konstruksi merupakan sektor ekonomi utama
yang berperan penting dalam mencapai tujuan pembangunan sosial-ekonomi nasional. Namun, sifat kontrak konstruksi dan sifat
manusia cenderung memicu konflik antar pihak yang terlibat. Studi ini meneliti konflik konstruksi dan ketidaklengkapan kontrak
di industri konstruksi Nigeria dari perspektif Teori Biaya Transaksi (TCE).
Disputa diartikan sebagai perselisihan dua pihak terkait hak kontraktual, sering kali muncul dari berbagai faktor. Penelitian ini
02. fokus pada sumber risiko, tingkat kesadaran, dan metode manajemen risiko dalam tender dan pengadaan konstruksi. Beberapa
penyebab konflik diidentifikasi, seperti masalah kontraktual, ketidakpastian, dan perilaku oportunis. Keterbatasan rasionalitas
manusia dan ketidakpastian dijelaskan sebagai faktor utama penyebab ketidaklengkapan kontrak. Teori Ekonomi Biaya Transaksi
(TCE) digunakan untuk menjelaskan bahwa kontrak konstruksi yang tidak lengkap menjadi akar konflik karena keterbatasan
rasionalitas dan ketidakpastian..
03.
Penelitian ini mencoba mengidentifikasi sumber konflik dengan pendekatan TCE. TCE mengklaim bahwa kontrak konstruksi secara inheren tidak lengkap karena
keterbatasan rasionalitas dan ketidakpastian. Hal ini menyebabkan ketidakpastian selama pelaksanaan kontrak dan dapat memicu perilaku oportunis. Konsep
rasionalitas terbatas, ketidakpastian, dan oportunisme dijelaskan sebagai faktor utama yang mengarah pada konflik kontraktual. Pemahaman tentang
ketidaklengkapan kontrak dan dampaknya pada konflik konstruksi diuji menggunakan metode model persamaan struktural. Penelitian ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara ketidaklengkapan kontrak dan konflik dalam industri konstruksi Nigeria.
Metodologi penelitian ini menggunakan kuesioner yang
diadopsi dari studi Cheung & Pang. Sebanyak 350 kuesioner Mengukur tingkat kemungkinan terjadinya
ketidaklengkapan kontrak, nilai Likert diubah
dikirimkan, dan 309 diantaranya dikembalikan, mencapai menjadi Indeks Keberlanjutan Relatif (RII).
tingkat respons 88%. Kuesioner mencakup karakteristik Penelitian ini juga melibatkan analisis persamaan
struktural (SEM) menggunakan model persamaan
demografi responden dan pertanyaan diukur dengan skala struktural AMOS untuk menguji hipotesis dan
mengidentifikasi efek signifikan dari penyebab
Likert lima poin dari "1 = sangat tidak setuju" hingga "5 = konflik berdasarkan Teori Biaya Transaksi (TCE).
sangat setuju".
.
Validitas dan keandalan kemudian diuji Analisis faktor konfirmatori (CFA) digunakan untuk
memeriksa validitas model pengukuran dan menunjukkan
menggunakan perangkat lunak SPSS 25, tingkat kecocokan model yang dapat diterima. Model
dan normalitas data dievaluasi dengan pengukuran memenuhi kriteria penerimaan dan
menunjukkan keandalan dan validitas konstruk yang
melibatkan skewness dan kurtosis. digunakan dalam penelitian.
Hasil Penelitian
• Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan minefield yang menduduki peringkat tinggi dan manifestasi dari
ketidaklengkapan kontrak akan mengakibatkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sengketa konstruksi. Ini menunjukkan
bahwa tingkat kejadian yang relatif tinggi dari faktor-faktor ini dalam industri konstruksi Nigeria menunjukkan alasan terjadinya
sengketa konstruksi. Penelitian ini menegaskan bahwa sengketa konstruksi terjadi akibat ketidaklengkapan kontrak, sesuatu yang
belum banyak diteliti dalam literatur sebelumnya di Nigeria atau tempat lain.
• Efek signifikan dari faktor-faktor ketidaklengkapan kontrak terhadap terjadinya sengketa diuji. Delapan faktor (ambiguitas (AOD),
kekurangan (DOD), inkonsistensi (IOD), kecacatan (CDD), pelanggaran komitmen (VOC), renegosiasi paksa (FRC), penghindaran
kewajiban (EOB), dan penolakan untuk beradaptasi dengan perubahan (RAC)) yang menyebabkan terjadinya sengketa diuji pada
model untuk menguji efek signifikansinya. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara semua delapan faktor dan
terjadinya sengketa. Namun, enam jalur (AOD, DOD, IOD, CDD, EOB, & RAC) dari delapan jalur yang diuji secara statistik
signifikan.
• Diharapkan bahwa semua jalur yang berkorelasi akan signifikan karena minefield ketidaklengkapan kontrak akan menghasilkan
manifestasi oportunisme, namun pendapat responden di Nigeria tidak selalu sejalan. Namun, dua faktor signifikan dari manifestasi
opportunisme, yaitu penghindaran kewajiban (EOB) dan penolakan untuk beradaptasi dengan perubahan (RAC), dapat dianggap
untuk menjelaskan jalur manifestasi opportunisme yang tidak signifikan. Ini terjadi karena ketika terjadi penghindaran kewajiban
dan penolakan untuk beradaptasi dengan perubahan, kemungkinan pelanggaran komitmen yang dapat menyebabkan renegosiasi
kontrak menjadi sangat tinggi.
• Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang menganggap ketidaklengkapan kontrak sebagai akar penyebab utama
sengketa. Ketidaklengkapan kontrak telah diidentifikasi sebagai masalah paling krusial dalam proyek konstruksi. Ambiguitas,
kekurangan, inkonsistensi, dan kecacatan menjelaskan ketidaklengkapan kontrak, sementara faktor manusiawi dalam bentuk
oportunisme muncul melalui pelanggaran komitmen, renegosiasi paksa, penghindaran kewajiban, dan penolakan untuk beradaptasi
dengan perubahan. Ketidaklengkapan kontrak dan oportunisme menciptakan panggung bagi sebagian besar faktor yang
menyebabkan klaim kompensasi. Ketika konsultan tidak dapat menyediakan informasi tepat waktu selama konstruksi atau klien
datang dengan permintaan yang tidak masuk akal, kecenderungan terjadinya sengketa konstruksi menjadi tinggi..
KESIMPULA
N
Penelitian ini mengamati hubungan antara ketidaklengkapan
kontrak dan terjadinya sengketa dalam Industri Konstruksi
Nigeria. Data empiris menggunakan SEM Amos
menunjukkan kemungkinan terjadinya ketidaklengkapan
kontrak dan dampak signifikannya pada sengketa, dengan
RII menunjukkan tingkat persetujuan yang signifikan. Enam
dari delapan hipotesis diuji menunjukkan efek signifikan
ketidaklengkapan kontrak terhadap terjadinya sengketa,
menyatakan bahwa ketidaklengkapan kontrak adalah akar
penyebab utama sengketa konstruksi di Nigeria.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Kelebihan penelitian ini termasuk Kekurangan dari penelitian ini yaitu penggunaan
analisis data menggunakan SEM Amos, Lagos State mungkin tidak sepenuhnya
kontrak dan terjadinya sengketa dalam ketidaklengkapan kontrak dan sengketa tanpa
pengukuran reliabilitas dan validitas, peraturan pemerintah atau kondisi pasar dapat
seperti Cronbach’s alpha dan analisis membatasi generalisasi temuan. Selain itu,
faktor konfirmatori (CFA), memberikan interpretasi temuan bisa lebih kuat dengan
dasar yang kuat untuk keabsahan dukungan analisis kualitatif yang lebih
temuan mendalam.
Thank you