net/publication/364937132
CITATIONS READS
0 101
3 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Samsul A Rahman Sidik Hasibuan on 31 October 2022.
Tulisan ini bertujuan untuk 1) mendapatkan hasil Medan. Bertempat di JL. Rumah Sakit Haji No.12
perbandingan pengerjaan rencana dengan realisasi Medan. Pada penelitian ini, objek yang diamati
pada proyek pembangunan Gedung Rektorat dan berfokus pada bagaimana penerapan manajemen
Auditorium Akademi Pariwisata Medan. 2) waktu yang dijalankan pada proyek pembangunan
mengetahui apakah penerapan manajemen waktu Gedung Rektorat dan Auditorium Akademi
yang dijalankan sesuai dengan time schedule yang Pariwisata Medan. Dengan mengamati
direncanakan pada proyek pembangunan Gedung perkembangan pelaksanaan pekerjaan melalui data-
Rektorat dan Auditorium Akademi Pariwisata data yang sudah ada. Jenis data yang diperlukan
Medan. adalah data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang berasal dari hasil Pengamatan
2. Metode dilapangan, Observasi Lapanga dan wawancara
Susanto (2009), Proyek merupakan kegitan yang dengan kontraktor (penyedia jasa konstruksi). Data
mempunyai sifat karakteristik berbeda dengan sekunder adalah data yang diperlukan yaitu berasal
aktifitas kegiatan yang rutin. Sifat tersebut antara dari instasi yang terkait seperti konsultan,
lain adalah bahwa proyek bersifat sementara dan kontraktor, dan lain-lain. Data proyek yang
mempunyai ketidak pastian yang tinggi. Dalam diperlukan untuk pembuatan laporan ini diperoleh
proses pelaksanaanya harus memperhatikan batasan- dari kontraktor: yakni Work Breakdown Structure
batasan anggaran, mutu dan waktu. Salah satu syarat (WBS) dan time schedule berupa curva-S.
bahwa proyek tersebut dikatakan berhasil apabila Setelah seluruh data yang ditinjau langsung
waktu penyelesaian sesuai dengan waktu yang keproyek melalui wawancara, selanjutnya data
dialokasikan. Oleh Karena itu perlu adanya tersebut dianalisis dengan teknik pengolahan data
pengolahan waktu (Time management) dengan baik. untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah.
Time management dalam proyek konstruksi Metode analisis data yang digunakan dalam
merupakan proses kegiatan-kegiatan yang saling penelitian ini merupakan metode kuantitatif yang
berurutan satu dengan yang lainnya. Penelitian ini dibantu dengan jaringan Bar chart (Bagan Balok)
dilakukan pada proyek pembangunan Gedung seperti pada Gambar 1.
Rektorat dan Auditorium Akademi Parawisata
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data
Selesai
Masa Pelaksanaan
No Jenis Alat Jumlah
(Minggu)
1 Mobil Crane 1 19
2 Genset 1 27
3 Lift Kerja 1 18
4 Air Compressor 1 11
5 Beton Molen 2 17
Volume 08 Nomor 02 (2022) Halaman Artikel (156-162) 4
Kondisi ketika terjadi penurunan prestasi rencana pada tanggal 27 Juli 2021 sampai 23
pekerjaan pada curva S terlihat kecenderungan Agustus 2021 mengalai penurunan sebesar -0,52%,
grafik realisasi kemajuan berada dibawah grafik -0,56%, -0,87% -1,04%, -1,62%, -1,91% dan -
Volume 08 Nomor 02 (2022) Halaman Artikel (156-162) 5
1,26% yang berarti pekerjaan mengalami untuk kembali ke jalur yang sebenarnya. Kontraktor
keterlambatan waktu paling tinggi dari rencana. melakukan pemadatan float pada aktivitas dengan
Adapun kendala yang dihadapi pihak kontrator ialah durasi waktu yang panjang saja, hal itu dilakukan
material yang dipesan dari luar negeri maupun luar dengan pertimbangan nantinya tidak akan berubah
kota mengalami penundaan akibat dampak covid-19 overall Project duration. Tetapi tidak semua
sehingga pengiriman mengalami delay. Sehingga pekerjaan dengan durasi yang lama dibagi-bagi
diminggu ke-24 setelah mulai membaik pihak (work splitting) menjadi bagian yang lebih kecil.
kontraktor mampu mengejar progress yang Kontraktor juga mempercepat aktivitas
ketingalan di 7 (tujuh) minggu terakhir sampai pekerjaan yang yang mengalami keterlambatan
realisasi pelaksanaan dilapangan menelami dengan cara menambah kapasitas sumber daya
kemajuan sampai diakhir pelaksanaan. Tabel 2 seperti penambahan jumlah alat, mempercepat
merupakan nilai deviasi antara perencanaan dan kedatangan material. Serta menambah tenaga kerja
realisasi. dan jam kerja (lembur, shift). Corective action yang
Setelah dianalisa, bila di tengah pelaksanaan dilakukan kontraktor yaitu melakukan perubahan
proyek ternyata schedule mengalami keterlambatan pada job logic dan metode kerja. Tabel 3 merupakan
di minggu ke-18 s.d minggu ke-24 pihak kontraktor produktivitas kinerja 31 Mei s/d 27 Juni 2021
kemudian melakukan beberapa corrective action proyek pembangunan Gedung Rektorat dan
untuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi Auditorium Akademi Pariwisata Medan.
Untuk mempengaruhi schedule sendiri, surplus diatas 1,04% hingga minggu ke-17 dan
kontraktor perlu diketahui kapasitas sumber daya dengan anggapan kondisi penurunan prestasi
yang tersedia dan sisa waktu durasi pekerjaan pekerjaan dapat diatasi lebih awal, maka akan
(remaining duration). Dalam meng-update schedule mengurangi biaya penyelesaian proyek, dalam hal
pihak kontraktor tetap menyesuaikan dengan jadwal ini kontraktor bisa dapatkan memperkecil kerugian
yang dibuat diawal proyek yang telah dikoreksi, akibat dari keterlambatan yang ada. Untuk
setelah itu semua float aktivitas dari jadwal yang memperbaiki situasi schedule yang mengalami
baru dihitung kembali. Setelah itu menghitung float keterlambatan, pihak kontraktor harus bisa tetap
semua aktivitas, kontraktor menghitung kembali fokus pada pekerjaan-pekerjaan yang sangat
project completion date dari jadwal baru yang sudah mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Dalam
disesuaikan dengan jadwal lama tersebut. Proses hal ini Gantt/Bar chart yang digunakan pihak
perhitungan updating dilakukan kontraktor secara kontraktor tidak bisa menunjukan jalur kritis
computerized. Gambar 4 merupakan perbandingan
antara rencana dengan realisai pekerjaan dari 4. Kesimpulan
minggu ke-1 sampai ke-17 yang dimana didapat dari Berdsarkan hasil dan pembahasan telah dibahas
curva S, jika diambil rata-rata surplus mendapatkan sebelumya, maka dapat disimpulkan bahwa
0,582 %. permasalahan yang paling besar yang dihadapi pihak
Apabila mengambil rata-rata surplus realisasi kontraktor adalah adanya keterlambatan material
pekerjaan dari minggu ke-1 s.d minggu ke-18 yang dibutuhkan, ketersediaan material yang
pengerjaan proyek (dimana schedule mengalami dibatasi oleh penyedia (Pabrik) sempat
keterlambatan minggu ke-18 s.d minggu ke-24 mengakibatkan adanya keterlambatan pekerjaan
namun di perbaiki dengan terjadinya surplus pada dilapangan dan tenaga kerja yang seharusanya
minggu ke-25 s.d minggu ke-34), akan mendapatkan mengalami penambahan akibat volume pekerjaan
rata-rata surplus 0,33%. Apabila pihak kontraktor yang semakin hari semakin bertambah. Namun
bisa lebih mempercepat kemajuan pekerjaan dengan dalam hal ini pihak kontraktor dapat memenuhi
Volume 08 Nomor 02 (2022) Halaman Artikel (156-162) 7
aspek-aspek yang diperlukan dan meminimalisir Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih
keterlambatan lima minggu dari tanggal 25 Juli Reinhard, PT. Dian Perkasa). Prodi Teknik
sampai dengan 11 September 2021. Proyek Sipil USU, Medan
pembangunan Gedung Rektorat dan Auditorium
Akademi Pariwisata Medan berhasil mendapatkan Abrar Husen, M.T. 2010. Manajemen Proyek
hasil yang terbukti dari pencapaiannya, pihak (Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian
kontraktor mampu menyelesaikan pekerjaan pada Proyek), Yogyakarta: Andi.
minggu ke 34 sesuai kontrak. Secara umum
penerapan manajemen waktu Proyek pada Nathanael Sitanggang, Janner Simarmata, dkk. 2019.
Pembangunan Gedung Rektorat dan Auditorium Pengantar Konsep Manajemen Proyek Untuk
Akademi Pariwisata Medan masih dalam kategori Teknik. Penerbit Yayasan Kita Menulis, 2019
cukup memuaskan karena masih dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat pada tanggal akhir
yang direncanakan pada Time schedule. parameter
yaitu data Primer data sekunder. Data primer didapat
dengan cara survey langsung data tersebut adalah
data LHR. Data sekunder didapat dari dinas terkait
data tersebut adalah data perencanaan perekerasan
kaku.
DAFTAR PUSTAKA
Brandon. Dick H. and Gray. Max. Project Control
Standards. New York: Brandon/System, Press
Inc, 1970. Dipohusodo, I. 1996.