Anda di halaman 1dari 11

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5
Nama Asesi : Indrayati
NIK Asesi : 7407044701820005
FOTO ASESI
Tgl. Asesmen : 19 Mei 2023
TUK : PERKONINDO SULTRA
Nama Asesor : 1. Muhammad Syarif Adiguna
Rustam
2. Abdul Rahman,ST
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 5
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
Penerapan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja

Tujuan penerapan K3 disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor


50 Tahun 2012 pasal 2 yaitu:
• Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh,
dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
• Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas
Melaksanakan survei lapangan

Survey lapangan atau survey lokasi adalah tahapan awal yang sangat penting
dalam merencanakan suatu kegiatan perencanaan proyek atau suatu bangunan
dimana dalam survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah
dan keadaan lingkungan tersebut sehingga perencana dapat semaksimal mungkin
untuk dapat merencanakan bangunan yang akan didirikan di lokasi tersebut atau
yang di buat di lokasi tersebut.
Melaksanakan pengukuran, pematokan dan pemasangan bowplank profil saluran

• Pemeriksaan dan pematokan batas lahan


Hal yang paling mendasar adalah memastikan bahwa lahan yang dilaksanakan adalah sesuai dengan lokasi yang disebutkan dalam
Kontrak dan Sertifikat Tanah yang dimiliki oleh Owner, karena semua acuan perletakan bangunan dan infrastrukturnya, harus
mengacu pada batas-batas lahan yang benar.

Langkah pemeriksaan dan pematokan batas lahan adalah sebagai berikut :


pastikan bahwa patok batas lahan, pada tiap sudut perimeter lahan sesuai dengan data Badan Pertanahan Nasional — jika belum
ada patok dari BPN, sebaiknya diminta pihak BPN atau pengelola kawasan untuk memasang patok-patok batas lahan yang sesuai
dengan data mereka
• jika patok yang ada belum permanen (tidak dicor) atau tidak terlindungi dengan baik, sebaiknya dibuat patok beton dengan cor dan
memasang titik batas dengan tanda paku tertanam di tiap patok dan lindungilah patok-patok tersebut dengan perimeter yang baik
dan mudah dipantau (dari bambu atau kaso dan diberi tanda warna atau bendera atau tanda lain yang mudah dilihat)
• setelah dipastikan seluruh patok perimeter sesuai, Berita Acara Joint Survey yang sudah disahkan bersama instansi terkait dan
Konsultan Pengawas atau Owner harus disimpan dan menjadi dasar acuan seluruh pengukuran berikutnya
• titik batas lahan dan garis perimeternya diplot ke gambar dan dilakukan cross check apakah sesuai dengan batas yang diberikan
dalam gambar desain atau gambar konstruksi — jika terjadi perbedaan maka harus dilaporkan kepada Konsultan untuk dilakukan
penyesuaian gambar desain
• periksa luas lahan apakah sesuai dengan luasan pada sertifikat tanah yang dimiliki Owner
• buatlah patok-patok benchmark utama (BM) yang terhubung dengan seluruh titik sudut perimeter lahan di lokasi yang tidak
terganggu selama pelaksanaan proyek dan diplotkan pada gambar pelaksanaan, serta menjadi acuan awal pelaksanaan pematokan
(stacking out) pada bangunan-bangunan yang akan dilaksanakan
• jika diperlukan, dapat dibuat patok-patok pinjaman untuk mempermudah pelaksanaan pengukuran dan pematokan berikutnya
Melaksanakan pekerjaan tanah

• Pekerjaan tanah
• Pekerjaan stripping, membuang top soil yang jelek,
agar timbunan tidak mengalami penurunan
• Pekerjaan timbunan, menimbun lokasi-lokasi sepanjag
saluran yang rendah dengan tanah hasil galian atau
dari borrow area
• Pekerjaan galian, menggali lokasi-lokasi sepanjang
saluran yang terlalu tinggi dan tanah hasil galian
dibuang ke lokasi timbunan atau disposal area
• Pekerjaan galian saluran, menggali dan membentuk
saluran irigasi, setelah pekerjaan gali dan
timbunmencapai rata datar meja
• Pekerjaan trimming slope, menggali atau menambah
tepian tanggul timbunan agar mencapai desain elevasi
Melaksanakan pekerjaan saluran

• Metode penggalian saluran sekunder


• Dipasang profil pada jarak setiap 25 meter,
sehingga operator alat berat mempunyai
pedoman untuk penggalian saluran
• Dilakukan stock spare parts terutama yang
bersifat fast moving, antara lain selang
hydraulics
• Diadakan pengecekan elevasi dan hasil kerja
alat setiap jarak 5 meter, sehinga jika terjadi
kesalahan dapat langsung diperbaiki
Melaksanakan pengendalian Biaya, Mutu dan Waktu (BMW)

• Berhasil atau gagalnya sebuah proyek sangat bergantung pada peran pengendalian dan pengawasan. Sebuah proyek yang sedang
berjalan pasti akan mengalami penyimpangan atau perbedaan dari rencana yang sudah ditetapkan. Disinilah dibutuhkan campur tangan
pengendalian dan pengawasan proyek.
• Ada pun metode yang bisa digunakan untuk mengendalikan mutu suatu proyek bisa disesuaikan dengan jenis proyek dan kualitas yang
diinginkan. Secara umum, ada 3 metode yang sering dipakai dalam pengendalian mutu suatu proyek.
• Pemeriksaan dan Pengkajian
• Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi proyek, rancangan pembelian peralatan dan perlengkapan, model
proyek, dan perhitungan desain.
• Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan
• Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan peralatan-peralatan yang digunakan dalam proyek bisa berfungsi
dengan baik. Pemeriksaan bisa dilakukan saat peralatan baru saja diterima dari hasil pembelian. Pemeriksaan juga perlu dilakukan ketika
instalasi peralatan sedang dikerjakan dan setelah instalasi selesai.
• Melakukan Pengujian Dengan Sampling
• Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas material sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pengujian
dengan sampling perlu dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip yakni tepat waktu, efektif dan efisien, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
• Pengujian sampling harus dilakukan tepat waktu supaya hasilnya bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk memberikan masukan-
masukan bagi perbaikan kualitas proyek, khususnya pada bagian-bagian yang belum menyelesaikan pekerjaannya pada tahapan
tertentu. Pengujian sampling harus dikerjakan dengan efektif dan efisien baik dari metode maupun instrumen yang digunakan supaya
bisa mencapai titik-titik penting yang dapat memberikan gambaran umum pencapaian pelaksanaan proyek. Pengujian sampling tersebut
harus bisa dipertanggungjawabkan secara jujur dan objektif, karena itu harus jelas pula metode yang digunakan, titik uji sampling yang
diambil dan sasaran uji sampling
Melaksanakan Uji Coba Aliran (Running Test)

Tahapan-tahapan dari pelaksanaan Uji Pengaliran ( Running


Test) antara lain :
1. Persiapan Lapangan
Persiapan lapangan dimaksudkan untuk mengkoordinasikan
semua hal dalam rangka persiapan akhir Pelaksanaan Uji
Pengaliran yang dipimpin oleh Ketua Teknis untuk memastikan
kesiapan di lapangan.

2. Sosialisasi Kepada P3A/GP3A/IP3A


Sosialisasi kepada P3A/GP3A/IP3A terkait pelaksanaan uji
pengaliran sangat di perlukan agar mereka dapat membantu
atau berpartisipasi dengan ikut mengamati, memberikan
informasi koordinasi dan fungsi jaringan irigasi terkait
pelaksanaan Uji Pengaliran Sistem Irigasi dan penyesuaian
terhadap manual Operasi Dan Pemeliharaan ( OP).

3. Pelaksanaan Uji Pengaliran


Untuk Pelaksanaan Uji Pengaliran sistem irigasi berguna untuk
mengetahui bagaimana fungsi Hidrolis dan kekuatan struktur
konstruksi dari suatu jaringan irigasi setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan, Peningkatan atau
Rehabilitasi Jaringan Irigasi.
Melaksanakan pekerjaan akhir Saluran Irigasi

5.6.1 Pembahasan Pekerjaan Acian

Pekerjaan acian salah satu proses pekerjaan dinding yang berfungsi


untuk menutupi pori-pori atau memperhalus plasteran. Pekerjaan acian
dilakukan
setelah plasteran dan sebelum pengecetan dinding.
• 5.6 Pekerjaan Acian
• Pelaksanaan pekerjan acian dilaksanakan setelah pekerjaan
plesteran selesai, dimana proses pengacian meliputi :
• a) Material yang di pakai adalah : semen dan air.
• b) Buat adukan antara semen dengan air secukupnya.
• c) Acian dapat di laksanakan setelah plesteran sudah kering.
• d) Permukaan plesteran sebelum di aci terlebih dahulu di siram
air
• e) Setelah plesteran di beri lapisan acian semen, permukaan
acian sebelum di
• gosok dengan menggunakan kertas gosok.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai