PROYEK
LATAR BELAKANG
Pekerjaan struktur adalah sebuah kegiatan yang penting dilakukan pada sebuah proses pembangunan. Oleh karnanya pengamatan
mengenai pekerjaan struktur di ambil untuk kegiatan kerja praktek. Banyak proses atau kegiatan yang dilakukan dalam pembangunan,
mulai dari pembuatan pondasi hingga finishing. Pada proses pembuatan struktur, dirasa merupakan sebuah pekerjaan yang penting
untuk diketahui. Hal ini dikarenakan pekerjaan struktur mulai dari pondasi sampai atap merupakan sebuah proses pembangunan yang
utama. Oleh karnanya pengambilan judul pengamatan pembangunan struktur pada rumah tinggal diambil, untuk member informasi
serta ilmu pengetahuan tentang bagaimana proses pengerjaannya.
BAB I PENDAHULUAN
2. Mengetahui proses pembangunan tinggal pada proyek 2. Kendala apa yang terjadi dalam proses
struktur rumah tinggal. pembangunan rumah tinggal. pengerjaan struktur bangunan, serta apa
SISTEMATIKA PENULISAN
METODE PENULISAN
I II III IV
Sebagai kota yang terkenal dengan tempat singgah yang strategis dan dekat dengan pusat kota
yakni Jakarta, Kota Depok pun mengalami peningkatan penduduk yang terus meningkat dari tahun
ke tahun. Pesatnya perkembangan Kota Depok memunculkan kompetisi dalam mendapatkan ruang
kota. Hal ini merupakan sebuah peluang bagi perusahaan properti sebagai wadah untuk penyedia
hunian.
BAB II TINJAUAN UMUM
PROYEK
SEJARAH PERUSAHAAN
PT Wiseman Mulia Sejahtera didirikan pada bulan Agustus 2016 dengan 5 orang pendiri awal yakni :
Kelima orang tersebut merupakan alasan atas nama perusahaan PT Wiseman yang merupakan gabungan
dari nama ke 5 pendiri tersebut, yang di ketuai oleh Irman Ari Wardana. PT Wiseman Mulia Sejahtera
merupakan sebuah properti yang berjalan di bidang syariah, dimana transaksi property yang sesuai dengan
aturan-aturan syariah, yang memastikan dalam akad tersebut tidak terjadi akad yang dzalim, akad yang
gharar, dan riba.
BAB I PENDAHULUAN
Pihak yang terlibat dalam proyek Perumahan Permata Mulia Residence ini
terdiri dari 4 pihak. Pihak yang terlibat diantaranya:
Pada siteplan , dimana terdapat total 136 unit rumah dengan berbagai
type. Luas total adalah 15.544 m2, luas masjid 424 m2, luas fasilitas umum 388
m2. Dimana terdapat beberapa blok di area perumahan, seperti Blok-blok
yang tertera pada gambar di atas. Perumahan juga berada di pinggir jalan
utama yakni jalan raya pengasinan.
BAB III TINJAUAN KHUSUS
PROYEK
PERJANJIAN KONTRAK
Pengertian Perumahan
Bouw plank berfungsi untuk membantu pekerja menandai ukuran lahan yang akan di bangun, agar
sesuai ukuran luasan tanah tidak lebih dan tidak kurang. Bouwplank diletakkan kurang lebih satu meter
arah luar dari as bangunan atau pada posisi yang dirasa aman terutama akibat galian pondasi.
Setelah proses penggalian pondasi batu kali selesai, pekerjaan selanjutnya adalah
pengurugan dengan pasir setinggi 5-10 cm, kemudian batu kali dipasangkan memenuhi
galian memanjang pondasi tersebut, dan ditata dengan rapih agar ruang geraknya kecil
dan ruang-ruang kosong diisi dengan adukan semen pasir dengan perbandingan 1:5.
Pasangan batu kali disusun dengan adukan mortar 1PC:8Ps.
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan Sloof
Pada proyek perumahan ini menggunakan sloof dan ringbalk berdimensi 20/30 cm
dan 15/20 cm. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memasang bekisting dengan papan tebal 2cm dan diberi pemaku berupa kasau 5/7
cm.
2. Menempatkan tulangan Sloof yang telah dirangkai. Seluruh sloof menggunakan
tulangan utama berupa besi Ø12 dan sengkang berupa besi Ø8 dengan jarak sesuai
dengan gambar kerja yaitu 20cm. Dan jarak antara rangka besi dan as daging beton
adalah 2,5cm kiri kanan.
3. Mamasang beton tahu di bawah tulangan untuk menjaga agar baja tulangan tidak
turun pada saat pengecoran dan memberi selimut beton.
4. Pengecoran sloof menggunakan adukan beton yang dibuat secara manual dengan
komposisi adukan 1 : 2 : 3 .
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
PEKERJAAN DINDING
1. Pekerjaan Kolom
Kolom yang akan dikerjakan pada pembangunan rumah ini menggunakan 2 ukuran
kolom yang berbeda, yaitu :
1. K1 ukuran 40x10 cm dengan tulangan besi 8Ø12 mm dan cincin Ø8-20 dengan jarak
sengkang 20cm.
2. KP ukuran 20x10 cm dengan tulangan besi 4Ø8 mm dan cincin Ø8-20 dengan jarak
sengkang 20cm.
3. Pabrikasi bekisting, tulangan utama dan sengkang. Bekisting kolom dibuat sampai
ketinggian 4 m menggunakan papan berukuran 2/20 cm, setiap sisinya dirangkai
dengan kasau berukuran 5/7 cm. Untuk mencegah kebocoran, ditempelkan kertas
semen sehingga menutupi celah antar papan.
4. Pemasangan bekisting dan pelurusan bekisting.
5. Peletakan besi.
6. Pengecoran beton K-225.
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
PEKERJAAN DINDING
1. Pekerjaan Dinding
1. Memasang tiang perancah berupa kasau 5/7 cm dengan jarak antara tiang
perancah 50 cm.
2. Pemasangan bekisting dengan papan 2cm
3. Menempatkan tulangan besi
4. Pengecoran ringbalk menggunakan adukan beton yang dibuat secara manual
dengan komposisi adukan 1 : 2 : 3 setara dengan beton mutu K-175.
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
1. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Pada proyek ini digunakan balok dengan mutu beton K- 225 dan besi 6Ǿ12 mm
dan dengan cincin pengikat 2Ø12 dengan jarak antar sengkang 20cm. Untuk plat
lantai digunakan mutu beton K-225 dan besi wiremesh m8 1 lapis ditopang dengan
bondek. Ketebalan plat lantai adalah 12 cm.
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
PEKERJAAN ATAP
1. Pekerjaan Atap
Struktur atap yang digunakan pada rumah ini ialah struktur atap baja ringan.
Dimana ukuran ketebalan bajaringan 0,7 mm.
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
PENGAMATAN HAL BARU
1. Bahan perekat antar hebel pada tembok menggunakan lem mortar, bukan menggunakan adukan semen seperti pada penggunaan bahan bata merah.
2. Pekerjaan pemasangan dinding dikerjakan terlebih dahulu sebelum pengecoran kolom dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN
PROYEK
MASALAH DAN PEMECAHAN
1. Terdapat kendala dimana berhentinya pekerjaan selama beberapa minggu di karenakan ada permasalahan dana terhadap kontraktor yang
mengakibatkan tidak adanya kegiatan pekerjaan.
2. Karena adanya pandemic virus corona yang melanda, proses pengamatan yang dilakukan kurang begitu maksimal dan terbatasnya jumlah foto yang
diambil selama proses pengamatan dilakukan.
.
BAB IV KESIMPULAN &
SARAN
KESIMPULAN
1. Pada pekerjaan pondasi, tahap awal yang dilakukan adalah 4. Pekerjaan ring balk dilakukan setela dinding dan kolom
pemasangan bouwplank yang bertujuan member batas selesai dikerjakan. Sama halnya dengan sloof, pekerjaan
pekerjaan bangunan dan lahan tanah yang akan dibangun. balok dilakukan dengan pembesian dan pemasangan
Selanjutnya proses penggalian untuk pondasi telapak dan bekisting. Setelah pembesian dan bekisting dipasang,
batu kali, lalu pemasangan rangka pondasi dilakukan, baru barulah pengecoran dilakukan.
kemudian pengecoran pondasi telapak. Setelah pondasi 5. Pada pekerjaan plat lantai, setelah ringbalk selesai,
telapak selesai, kemudian pemasangan pondasi batu kali pemasangan bondek pada ring balk dilakukan guna
dilanjut dengan proses pengecoran. memasang pembesian pada plat lantai yang menggunakan
2. Pada pekerjaan sloof, dilakukan setelah proses pekerjaan besi wiremesh, yang kemudian dicor secara keseluruhan.
pondasi selesai dan pondasi dinyatakan kering. Selanjutnya 6. Setelah dinding dan bangunan sudah berdiri, pekerjaan
proses pekerjaan sloof dilakukan dengan memasang besi atap dilakukan dengan struktur menggunakan bahan baja
kerangka diatas pondasi, dan kemudian dibekisting agar ringan sebagai kuda-kuda atap, yang perakitannya
coran mengikat sempurna pada besi. Setelah pemasangan dilakukan di lapangan sekaligus pemasangan kuda-kuda.
bekisting, lalu dilakukan pengecoran. Setelah pemasangan kuda-kuda baja ringan di pasang,
3. Pada pekerjaan dinding dan kolom, pekerjaan yang barulah ditutup dengan penutup atap dari genteng beton.
dilakukan terlebih dahulu adalah pemasangan dinding
hebel yang kemudian pemasangan bekisting pada bagian
kolom. Setelah pembesian kolom dibekisting, baru
dilakukan pengecoran pada kolom.
BAB IV KESIMPULAN &
SARAN
SARAN
1. Setelah tiap-tiap pekerjaan struktur selesai dilakukan, alangkah baiknya dilakukan pengecekan kembali terhadap
pekerjaan struktur tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Semua harus sesuai dengan spesifikasi teknis
pekerjaan yang benar sesuai RKS dan gambar bestek.
2. Adanya transparansi dari pihak kontraktor kepada develop tentang bagaimana progress pekerjaan dilakukan agar
tidak terjadinya masalah pada proyek.
TERIMA KASIH