PENDAHULUAN
wajib bagi mahasiswa Program studi Diploma III Teknik Sipil Program
Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo. Hal ini sesuai dengan kurikulum
lima semester, dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
lima ratus tujuh puluh delapan juta enam ratus sembilan puluh ribu rupiah)
Termasuk (Incl PPN) ini pelaksanaan fisiknya dikerjakan oleh PT. KARYA
1
Dana pembangunan proyek ini berasal sepenuhnya dari APBD
anggaran 2019.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
2
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan dan Batasan Masalah
Laporan praktek kerja ini secara garis besar berisi tentang data-data
proyek.
Tenggara IV.
Tenggara IV
3
1.4 Metode Pengumpulan Data di Lapangan
proyek.
Wawancara (Interview)
Data Lain
laporan ini.
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan adalah merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi
4
BAB II Landasan Teori
sebuah penelitian sehingga landasan teori ini akan menjadi dasar yang
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lain menyebutkan:
6
Rumah susun dibangun disesuaikan dengan tingkat keperluan dan
Milik Negara atau Daerah, Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta
hidup penghuninya.
2.1.3 Tujuan
7
Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama
b.) Konsisi sosial ekonomi dan sosial budaya penghuni kawasan pada
d.) Kondisi prasarana dan sarana lingkungan pada umumnya kurang dan
8
f.) Jika akan dibangun rumah susun/sewa yang akan dikelola oleh Pemda,
susun.
a.) Golongan Profesi : sopir angkutan umum, tukang becak, dan lain-lain.
9
b.) Golongan Wiraswasta : pedagang asongan, PKL, pedagang kecil pasar,
dan lain-lain.
maupun beban horizontal yang bekerja pada struktur atas ke tanah dasar.
2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap tiang.
10
3. Tiang didirikan disamping “driving lead” dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala
tiang.
4. Ujung bawah tiang didudukkan secara hati-hati diatas patok pancang yang
telah ditentukan.
gate” pada dasar “driving lead” agar posisi tiang tidak bergeser selama
berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level muka tanah
10. Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti yang
11. Ujung bawah tiang didudukkan di atas kepala tiang yang pertama
sedemikian sehingga sisi - sisi pelat sambung kedua tiang telah berimpit
11
12. Penyambungan dilakukan dengan pengelasan penuh di sekeliling
13. Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat. selesai penyambungan,
14. Melaksanakan kalendering pada saat hampir mendekati top pile yang
disyaratkan, Final Set 2 cm untuk 10 pukulan terakhir, atau bisa dilihat dari
15. Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah tiang
16. Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang ditentukan sesuai shop
drawing.
dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat-
dan kerja sama yang berbeda dari yang biasanya digunakan (Karaini).
12
dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan
wadah tertentu.
dana.
matrik.
13
2.5.1 Perencanaan (Planning)
data, informasi, asumsi atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan
proyek yang mencakup biaya dan manfaat proyek, jadwal serta mutu,
kinerja mutu yang akan dipakai oleh proyek, serta usaha untuk dapat
dan material.
14
c. Perencanaan waktu, meliputi hal-hal mengenai penyelesaian proyek yang
kepada perencaan sumber daya agar sumber daya tersebut siap pada
waktu diperlukan.
besarnya biaya dari sumber daya yang diperlukan oleh proyek. Langkah-
kinerja atau material. Hal ini menyebabkan perencanaan biaya baru dapat
dan pelatihan tenaga kerja untuk lapangan, peralatan yang akan menjadi
15
d. menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personel.
grup.
c. Storming, merupakan tahap kedua. Pada tahap ini setiap anggota dengan
16
f. Adjourning, adalah tahap akhir setelah tujuan tercapai, masing-masing
tujuan pribadi.
kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi
17
Pengendalian merupakan tindakan pengukuran kualitas dan
maupun waktu.
18
Pengendalian proyek pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama
pelaksanaan.
suatu struktur mempunyai daya tahan, efisiensi serta keamanan yang akurat
19
pekerjaan.Pengendalian dan mutu volume pekerjaan sangatlah penting untuk
harus menciptakan suatu system kerja yang baik demi untuk tercapainya
hasil yang baik. Pengendalian mutu meliputi material dan hasil pekerjaan.
b. Pengendalian Waktu
yang akan dipaksakan seperti jam lembur yang tidak akan seefisien jam
c. Pengendalian Biaya
rencana kerja perlu diperhatikan grafik hubungan antara waktu dan biaya.
Waktu yang terlalu lama akan menggunakan biaya yang banyak, sebab
waktu kerja, untuk itu dipilih waktu yang optimum dengan biaya rendah.
20
Untuk merealisasikan strategi operasional rancangan yang baik
harus ditinjau pula aspek pendanaan yang harus dialokasikan. Modal utama
perlu diketahui untuk apa anggaran tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap
cara atau sistem penyusunan serta hasil akhir yang diharapkan begitu pula
merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam setiap item
proporsi yang ada sehingga tidak melebihi batas yang telah ditentukan
jumlah tenaga kerja itu sendiri, apakah perlu penambahan atau perlu
21
rancangan.Tenaga kerja yang ditempatkan didalam setiap item pekerjaan
harus sesuai dengan presentase yang ada dan harus beracuan pada network
e. Pengendalian Peralatan
memadai dan alokasi yang tidak sesuai serta tidak adanya tenaga ahli yang
secara tepat.
Penyimpangan
22
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan
sebagai berikut :
a) Prinsip perencanaan
b) Prinsip wewenang
dengan baik.
23
c) Prinsip tercapainya tujuan
d) Prinsip efisiensi.
rencana organisasi.
terjadi baik pada waktu sekarang maupun pada masa yang akan
datang.
dilakukan oleh manajer atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat
salah.
24
Pengawsan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan struktur
itu berbeda satu sama lain, tergantung pada tingkat dan tugas manajer.
j) Prinsip standar.
standar yang tepat, dan akan dipergunakan sebagai acuan atau alat
kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin
25
memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam
kesehatan kerja
berupa kegiatan dan sumber daya menjadi keluaran (output) seperti yang
timbul dalam pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, tim proyek harus dapat
1. Diagram batang (the bar chart), yang biasanya dilengkapi dengan kurva S.
26
dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya ditunjukkan dengan
masing kegiatan pada setiap kolom waktu, sehingga dapat dibuat pula grafik
yang biasa disebut dengan S-curve, untuk rencana sesuai dokumen kontrak
ini, ada dua konsep yang yang perlu diketahui, yaitu (Sajekti, 2009):
b. Event atau kejadian, yaitu kejadian tertentu yang terjadi pada waktu
27
Gambar 2.1 Network planning
organisasi yang secara aktif terlibat di dalam proyek atau terkena dampak
28
Tabel 2.1 Stake holders dan tugas masing-masing
PEMILIK
administrasi pinjaman,
KONSULTAN
3. Engineering 3. Inspeksi
4. Pendanaan 4. dll.
5. Rekayasa nilai
KONTRAKTOR
29
tangan kontrak. Mobilisasi sumber daya,
perencanaan, pelaksanaan,
controlling, pembelian,
pabrikasi, konstruksites,
keuangan.
30
BAB III
31
3.1.1 Data Umum Proyek
Kalender
32
3.2 Lokasi Proyek
1. Kantor Direksi
kerja dan evaluasi hasil kerja dilapangan. Kantor direksi juga berfungsi
33
membahas mengenai kemajuan pekerjaan. Kantor direksi pada proyek ini
34
Gambar 3.4 Gudang
( Sumber : Dokumentasi Lapangan )
3. Los kerja
35
4. Pagar Proyek
6. Kamar mandi/WC
36
3.4 Spesifikasi Teknis
Adapun spesifikasi teknis untuk pekerjaan pemancangan adalah
sebagai berikut:
b. Pekerjaan Pemancangan
2. Daftar Peralatan
- Excavator
- Dump Truck
- Pile driver
- Dozer
- Concrete mixer
3.5.1 Excavator
Excavator adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm), boom
(bahu) serta bucket (alat keruk) dan digerakkan oleh tenaga hidrolis yang
dimotori dengan mesin diesel dan berada diatas roda rantai (trackshoe).
37
Sesuai dengan namanya excavator digunakan pada pekerjaan penggalian
dibawah permukaan serta untuk penggalian material keras dan juga bisa
digunakan sebagai alat pemuat bagi truck-truck. Namun tidak terbatas itu
saja alat berat ini juga bisa melakukan pekerjaan konstruksi seperti
(breaker).
38
3.5.3 Pile Driver
Pile driver adalah alat yang digunakan untuk memasang atau
39
3.5.5 Concrete Pump Truck
cara memompa campuran beton ready mix kelokasi cor yang sulit
dijangkau.
40
3.6 Tahapan Pekerjaan
Pada Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun Sulawesi Tenggara IV
lahan yang diperlukan untuk base camp penyedia jasa dan kegiatan
2. Demobilisasi
41
liar, pohon, akar pohon, yang bisa mengganggu kestabilan tanah
lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang
patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ±1m yang
pematokan.
pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup
42
kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bowplank secara rata
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada
pembuatan jalan dan jembatan kerja proyek ada hal lain yang perlu
titik.
43
b. Hand Bor
jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang
2. Pile cap
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom
44
kelompok pile). Jadi beban maksimum yang bisa diteriman oleh
besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu
teknis.
- Pelaksana (contractor).
45
Semua unsur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung
wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil suatu
pekerjaan proyek
direncanakan.
46
3.7.2 Konsultan
pengawasan.
pemilik bangunan
d. Membuat RAB
desain terwujud.
47
a. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja
pemilik proyek
maupun
3.7.3 Kontraktor
48
b. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan
disepakati
perjanjian pemborongan.
49
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.
50
Ada beberapa titik yang menggunakan tiang tipe 2 dan tipe 3 yaitu :
IV ini menggunakan tiang pancang beton persegi yang terdiri dari tiga jenis
besi plat dengan ukuran persegi yakni (25x25) cm , penampang atau panjang
tiang pancang tersebut yaitu 6 m, dan jumlah tiang ini sebanyak 480 unit.
Untuk unit Pancang Bottom Plat berjumlah 158 unit, untuk pancang double
plat berjumlah 160 unit, dan untuk pancang single plat berjumlah 162 unit.
hammer yang bagian kiri sampai pekerjaan harus tertunda beberapa hari
karena alat yang terlambat datang dan kondisi tanah yang basah. Namun
51
kendala-kendala tersebut dapat diatasi sehingga pekerjaan bisa terselesaikan
dengan baik.
menentukan titik pancang yang ada pada gambar kerja (setting out)
menggunakan alat ukur Total Station (sokkia). Pada pelaksanaan setting out
ini, titik pancang tidak boleh bergeser > 5 cm dari titik pancang yang telah
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
patok kayu di ikat pake bariket paku seperti pada Gambar 4.5. yaitu dengan
membenamkan kayu balok yang telah di ikat pake bariket hingga kedalaman
52
Adapun langkah-langkah atau metode pemancangan pada
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
53
3. Menentukan posisi titik pancang yang telah ditentukan di gambar dengan
menggunakan patok kayu dengan kedalaman >15cm
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
yang berat hammernya mencapai 1,5 ton atau (1500)kg , yang telah di
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
54
5. Melakukan Penyambungan Jika kedalaman belum mencapai tanah keras
atau daya dukung tanah ijin yang telah ditentukan sebelumnya dengan cara
menyambung besi plat pada ujung tiang pancang dengan cara di las
Gambar 4.7.Proses Penyambungan Besi Plat yang ada pada ujung tiang
pancang
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
55
6. Setelah Proses penyambungan selesai dan telah mencapai tanah yang keras
maka di lakukanlah uji kalendering dengan cara pancang di tumbuk
sebanyak 10 pukulan terakhir atau lebih dari 10 kali dengan catatan hasil
penumbukkan tiang pancang ini tidak boleh melebihi kedalaman final set 2
cm jika hasilnya ternyata demikian maka tanah tersebut sudah merupakan
tanah keras.
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
hasil dari jumlah pemancangan setiap titik yang memiliki kedalaman yang
berbeda-beda karna kondisi daya dukung tanah yang cenderung tidak sama
56
Gambar 4.9 Pengamatan jumlah Titik yang telah di pancang sesuai
kedalamannya masing masing
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
8. Pengambilan sampel tanah yang telah di uji menggunakan mesin bor dan
hasil dari tanah tersebut akan di hitung berapa nilai tanah pendukung yang
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
57
PERHITUNGAN VOLUME TIANG PANCANG :
(Sumber:Dokumentasi Lapangan)
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut ini beberapa kesimpulan yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan
(PKL) selama 45 hari.
1. Permasalahan yang timbul dalam proses pekerjaan pemancangan adalah
akses jalan yang kurang memadai sehingga proses pengangsuran tiang
pancang ke lokasi pekerjaan terhambat di pancang serta jauh dari
jangkauan alat dan faktor cuaca yang buruk menghambat produktifvitas
pekerjaan.
2. Metode pelaksanaan pemasangan pondasi tiang pancang yaitu
pengukuran, pemasangan pondasi tiang pancang pada alat drop hammer
(Positioning), penyambungan pondasi dengan besi plat serta uji
kalendering jika telah mencapai lapisan tanah keras.
5.2 Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E., 1986, Analisa dan Desain Pondasi jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Jakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2010, Analisa dan Perancangan Fondasi bagian 1, Gadjah Mada
Hardiyatmo, H.C., 2010, Analisa dan Perancangan Fondasi bagian 2, Gadjah Mada
PT. CIPTA AKSARA PERKASA ( Data shop drawing tiang pancang beton persegi).
Widiasanti, Irika dan Lenggogeni, Tahun 2013, Manajemen konstruksi. Bandung: PT.
60