Oleh
Sandhy Rheza Pratama
12050724214
A. LATAR BELAKANG
A. Perencanaan
Perencanaan adalah perumusan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proyek konstruksi selalu dimulai dengan proses
perencanaan atau proses perencanaan berjalan dengan baik apabila terlebih dahulu
menentukan sasaran utama. Tahap perencanaan bertujuan melengkapai penjelasan dan
menentukan tata letak, rancangan metode konstruksi, dan taksiran biaya agar
mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.
B. Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruang
dengan ruang yang lainnya. Dinding memiliki fungsi sebagai pembatas ruang luar
dengan ruang dalam, sebagai penahan cahaya, angin, hujan, debu dan lain-lain yang
bersumber dari alam, sebagai pembatas ruang di dalam rumah, pemisah ruang yang
bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum dan sebagai fungsi artistik tertentu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Bata Merah
Bata merah disebut juga dengan bata konvensional, memiliki bahan dasar berupa
tanah liat (lempung), yang digunakan sebagai salah satu bahan bangunan yang
menjadi komponen utama dalam sebuah struktur bangunan, terutama konstruksi
dinding.
D. Bata Ringan
Bata Ringan sebagai alternatif material bahan bangunan berkembang
seiring kebutuhan akan bangunan yang kuat dan ramah lingkungan.
Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis:Autoclaved Aerated Concrete
(AAC)danCellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya
didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan
gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton
yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata ringan AAC dengan
CLC dari segi proses pengeringan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ukuran 20 cm x 10 cm x 5cm 60 cm x 20 cm x 10 cm
Berat/m2 250 kg/m2 53 kg/m2
Berat jenis (kg/m3) 1700 kg/m3 530 kg/m3
E. Struktur Balok
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
dudukan plat lantai dan pengikat kolom lantai atas atau meneruskan
beban dari struktur diatasnya. Dalam perhitungan perencanaan
struktur biasanya menggunakan aplikasi bantuan SAP 2000 v14
serta dalam perhitungan berdasarkan SNI 03-2847-2013
F. Struktur Kolom
Struktur kolom adalah batang vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok yang tugas utamanya menyangga beban
aksial tekan vertikal. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Dalam perhitungan berdasarkan SNI
03-2847-2013 pasal 8.10 mengenai kolom
BAB III
PEMBAHASAN
Tanda Keanggotaan
6. Asosiasi 0145/KTA-JATIM/XII/2015
Gambar portal
Rencana :
BAB III
PEMBAHASAN
a. Desain Struktural yang sudah ada
Dari perhitungan struktural yang sudah dihitung dengan menggunakan bata merah,
berikut spesifikasi strukturalnya :
Kolom Lantai 1 : K1 40/60
Kp 15/15
Kolom Lantai 2 : K2 40/40
K3 30/30
Balok Lantai 2: B1 40/70
B2 20/35
B3 20/30
Balok Atap : RB1 20/40
RB2 30/50
Sloof : S1 30/50
Tebal plat lantai : 12 cm
Gambar Denah peletakan bangunan yang menggunakan dinding bata merah dilampirkan :
Denah Rencana Peletakan Kolom Lantai 1 (Lampiran 4.5)
Denah Rencana Peletakan Kolom Lantai 2 (Lampiran 4.6)
Denah Rencana Peletakan Balok Lantai 2 (Lampiran 4.7)
Denah Rencana Peletakan Balok Atap (Lampiran 4.8)
Denah Rencana Peletakan Sloof (Lampiran 4.9)
BAB III
PEMBAHASAN
hitungan kembali pembebanan dengan menggunakan bata ringan
Dengan menggunakan bata ringan sebagai alternatif pengganti dinding bata merah,
maka dalam perhitungan pembebanan perhitungan akan berubah. Bata ringan yang
digunakan ex. citicon, uk 600x200x100 (berat/m3=530kg/m3)
= 0,00813
max = 0,75 * balance
=
= 0,0263
BAB III
PEMBAHASAN
min = 1,4 / fy
= 1,4 / 390
= 0,00359
pakai = 0,00813
As = * b * d
= 0,00813 * 400 * 640,5
= 2083 mm2
Digunakan tulangan tumpuan :
8 D 19 As terpasang = 2267 mm2
As = 20% * As
= 0,20 * 2267
= 453,4 mm2
Digunakan tulangan :
4 D 19As terpasang = 1134 mm2
Dipasang tulangan praktis ditengah :
2 D 16 As = 402 mm2
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Lapangan :
Rn = Mu tumpuan
* b * d2
= 200974700
0,8*400*640,52
= 1,531
m = fy
0,85 * fc
= 390
0,85 * 31,2
= 14,71
perlu =
= 2 * 14,71 *
390
= 0,00405
max = 0,75 * balance
=
= 0,0263
BAB III
PEMBAHASAN
min = 1,4 / fy
= 1,4 / 390
= 0,00359
pakai = 0,00359
As = * b * d
= 0,00359 * 350 * 590,5
= 742 mm2
Digunakan tulangan lapangan :
4 D 19 As terpasang = 1134 mm2
As = 20% * As
= 0,20 * 1134
= 226,8 mm2
Digunakan tulangan :
4 D 19As terpasang = 1134 mm2
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Geser
Vu maks = 22062,81 Kg
= 220,63 KN
Vc = 1/6 * * fc * b * d
= 1/6 * 0,75 * 31,2 * 400 * 640,5
= 160125 N
= 160,13 KN
Vc = 0,75 * Vc
= 0,75 * 160, 13
= 120,09 KN
Cek kondisi penampang geser pada balok :
Vu > Vc (maka perlu tulangan geser)
Vn Vu
(Vc+Vs) Vu
Vs = Vu Vc
= 220,63 120,09
0,75
= 134,05 KN
= 134050 N
BAB III
PEMBAHASAN
Vs 0,66 * fc * b * d
0,66 * 31,2 * 400 * 640,5
Vs 944497 N
134050 944497 N OK
Digunakan tulangan 10,(Av=0,25*3,14*10*10=78,5 mm2)
Vs = Av * fy * d
S
s = Av * fy * d
Vs
s = 78,5 * 390 * 640,5
134050
= 146 mm
Cek syarat spasi tulangan geser, (SNI 2013 pasal 21.3.4)
s = d/2
= 320 mm
s = 8 x tul. longitudinal terkecil
= 152 mm
s = 24 x tul. sengkang
= 288 mm
s = 300 mm
Diambil spasi tulangan geser yang terkecil yaitu 150 mm.
BAB III
PEMBAHASAN
Kontrol Perhitungan
Kontrol Momen :
a = As * fy
0,85 * fc * b
= 2267 * 390
0,85 * 31,2 * 400
= 83,35 mm
Mn. Penampang = As * fy * (d-a/2)
= 2267 * 390 * (640,5-83,35/2)
= 529458481 Nmm
Mn > Mu
0,8 * 529458481 > 391408800
423566785 > 391408800 Aman
Kontrol Lendutan :
Lendutan pada suatu balok dapat tidak dihitung jika memenuhi (h) balok berdasarkan tabel 9.5a SNI
2847:2013 Beton.
BAB III
PEMBAHASAN
l balok = 9000 mm
fy = 390 Mpa
pengali = (0,4 + fy / 700)
= (0,4 + 390/700)
= 0,9571429
21*0,9571429 = 20,1
Tebal minimum = l / 20,1
= 9000 / 20,1
= 447,8 mm
Tebal balok eks. = 700 mm
Tebal balok eks. > Tebal batas mnmm balok
700 mm> 447,8 mm (memenuhi)
Penghematan
Konstruksi
Jenis Ukura Tul. dgn bata
Mu. As As ter- Tul.
Bata n Tump. ringan
Tumpua Rn min perlu Tump. pasang Geser
yang Balok max Terpasan
n (kgm) Tump. (mm2) (mm2) Tump
dipakai (cm) g
Beton Besi
Penghematan
Konstruksi
Jenis Ukura Tul. dgn bata
Mu. As As ter- Tul.
Bata n Tump. ringan
Tumpua Rn min perlu Tump. pasang Geser
yang Balok max Terpasan
n (kgm) Tump. (mm2) (mm2) Tump
dipakai (cm) g
Beton Besi
Setelah dilakukan pengecekan struktur kolom 40x60cm termasuk struktur yang tidak
bergoyang dan kelangsingan kolomnya diabaikan. Maka untuk prosedur perbesaran momen
sesuai dengan SNI 2847:2013 Beton pasal 10.10.6 (tentang prosedur pembesaran momen-tidak
bergoyang)
BAB III
PEMBAHASAN
Menghitung perbesaran momen
Berdasarkan SNI 2847:2013 Beton pasal 10.10.6
Kontrol M2 terhadap M2 min
Mu2 min = Pu x (15 + 0,003 x h)
= 11382146 Nmm
Mu2 min Mu2
Bila terjadi Mu2 min Mu2, Cm = 1,0 atau nilai rasio Mu1/Mu2.
Pc = 2 x EI
(k x L)2
= 74641626,68 N
ns = Cm 1,0
1 (Pu/(0,75*Pc)
= 1,14 1,0
Mc = ns x Mu max
= 16072,95 kgm
= 160728600 Nmm
Setelah dihitung perbesaran momennya dimana Mc ada momen terfaktor yang diperbesar
untuk digunakan desain komponen struktur tekan.
BAB III
PEMBAHASAN
Mencari rasio penulangan kolom
Menentukan sumbu horizontal dan sumbu
vertical dengan diagram interaksi kolom.
Sumbu Vertikal;
Mn = Mc = 1,1
Ag x h b x h2
Sumbu Horizontal;
Pn = Pu = 2,8
Ag b x h
Dengan menggunakan monogram interaksi.
Rasio penulangan () didapat < 1%, namun
persyaratan minimum untuk kolom 1%
maka digunakan =1%
Ag = 240000 mm2
Ast = 0,01 * Ag
= 2400 mm2
Digunakan tulangan :
10 D 19 As terpasang = 2833,85 mm2
= 0,012
Dari perhitungan diatas diperoleh rasio penulangan () kolom 0.012
memenuhi syarat batasan untuk tulangan komponen struktur tekan
0,01Ag 0,08Ag (SNI 2847-2013 Beton Pasal 10.9.10)
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Geser
Dari hasil perhitungan SAP 2000,
Vu maks = 5862,95 kg
= 58,63 kN
Vc = 1/6 * * fc * b * d
= 150953,43 N
= 150,95 kN
Vc = 0,75 * Vc
= 113 kN
Cek kondisi penampang geser pada balok :
Vu < Vc Maka perlu tulangan geser minimum
Digunakan tul. 10 (Av=0,25*3,14*10*10=78,5 mm2)
Cek syarat spasi tul. geser kolom, (SNI 2013 Pasal 21.3.5.2):
s = b/2
= 200 mm
s = 8 x tul. Longitudinal terkecil
= 152 mm
s = 24 x tul. Sengkang
= 240 mm
Jarak spasi tulangan geser diambil yang terkecil yaitu 150 mm. Jadi
tulangan geser yang dipakai 10-150.
BAB III
PEMBAHASAN
Kontrol kekuatan penampang
Desain aksial penampang tekan untuk komponen struktur non prategang
dengan tulangan pengikat memenuhi (SNI 2847:2013 Beton pasal 10.3.6.2)
Pn = 0,80 * [0,85*fc*(Ag-Ast)+fy*Ast]
= 0,80*0,80[0,85*31,2*(24000-2833,85)+390*2833,85]
= 4732702,6 N
Persyaratan yang harus dipenuhi :
Pn Pu max
4732702,6 N 677508,7 N
Penghemat
an
konstruksi
Fakto Tulang
Jenis Ukura dgn bata
Mu. r an
Bata n Pu Vu Cek Mc ringan
Maks tekuk ns utama pasa
yang kolom (kg) (kg) Struktur (kgm)
(kgm) kolo ter- ng
dipakai (cm)
m pasang
Beton Besi
Tak
Bata 67750 14099, 5863, 16073 0,01 10 D
40x60 0,548 bergoya 1,14 0,012
Merah ,9 1 0 ,0 0 19
ng 16,7
20%
Tak %
Bata 55436 11753, 4758, 13869 0,01 8D
40x50 0,544 bergoya 1,18 0,011
Ringan ,3 8 8 ,5 0 19
ng
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur kolom type II
Penghemat
an
konstruksi
Fakto Tulang
Jenis Ukura dgn bata
Mu. r an
Bata n Pu Vu Cek Mc ringan
Maks tekuk ns utama pasa
yang kolom (kg) (kg) Struktur (kgm)
(kgm) kolo ter- ng
dipakai (cm)
m pasang
Beton Besi
Tak
Bata 7402, 6342,9 2709, 12749 0,01
40x40 0,64 bergoya 2,01 8 D 19 0,014
Merah 8 5 0 ,3 4
ng 23,4
0,0%
Tak %
Bata 6767, 5430,8 2059, 0,01
35x35 0,60 bergoya 1,80 9775, 8 D 19 0,019
Ringan 2 0 0 7
ng 4
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur kolom type III
Penghemat
an
konstruksi
Fakto Tulang
Jenis Ukura dgn bata
Mu. r an
Bata n Pu Vu Cek Mc ringan
Maks tekuk ns utama pasan
yang kolom (kg) (kg) Struktur (kgm)
(kgm) kolo ter- g
dipakai (cm)
m pasang
Beton Besi
Tak
Bata 0,01
30x30 12326 5714,8 2804 0,57 bergoya 1,30 7429 8 D 19 0,025
Merah 9
ng 29,1
0,0%
Tak %
Bata 0,01
30x30 11274 3837,6 2804 0,56 bergoya 1,53 5871 8 D 16 0,018
Ringan 4
ng
BAB III
PEMBAHASAN
6. Perhitungan Rekapitulasi Kebutuhan Beton dan Besi
a. Rekapitulasi Kebutuhan Beton
BAB III
PEMBAHASAN
BAB III
PEMBAHASAN
b. Rekapitulasi Kebutuhan Besi
BAB III
PEMBAHASAN
b. Rekapitulasi Kebutuhan Besi
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPUL
AN
1. Pengaruh struktur gedung yang menggunakan dinding bata merah dengan
dinding bata ringan perbedaannya pada pembebanannya akibat dari jenis
dinding bata itu sendiri. Pembebanan pada sloof dan balok lantai 2
menggunakan dinding bata merah sebesar 1147,5 kg/m dan 1020 kg/m
sedangkan jika menggunakan dinding bata riangan sebesar 238,5 kg/m
dan 212 kg/m
2. Perbedaan dimensi struktur balok dan kolom antara penggunaan dinding
bata merah menjadi dinding bata Dimensi
ringan. Struktur
Jenis Penggunan Penggunaan
HARGA TOTAL
Struktur KETERANGAN
ITEM dinding
UNIT Bata
QTY Dinding
SATUAN Bata
HARGA
Rp. Rp.
Merah Ringan
Balok type I 40 x 70 40 x 60
Balok type II 20 x 35 20 x 30
Balok type III 20 x 30 15 x 25
Kolom type I 40 x 60 40 x 50
Kolom type II 40 x 40 35 x 35
Kolom type III 30 x 30 30 x 30
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
3. Perbedaan Pembesian struktur balok dan kolom antara penggunaan
dinding bata merah menjadi dinding bata ringan.
Pembesian
Jenis
Penggunan dinding Penggunaan Dinding
Struktur
Bata Merah Bata Ringan
Tul. Tumpuan: 8 D 19 Tul. Tumpuan: 7 D 19
Tul. Praktis: 2 D 16 Tul. Praktis: 2 D 16
Balok type I Tul. Lapangan: 4 D 19 Tul. Lapangan: 4 D 19
Tul. Geser: 10 - 100 Tul. Geser: 10 - 100
Tul. Tumpuan: 4 D 16 Tul. Tumpuan: 5 D 13
Balok type II Tul. Lapangan: 2 D 16 Tul. Lapangan: 2 D 13
HARGA TOTAL
ITEM
Tul. Geser: 8 - 100QTY
KETERANGAN UNIT
Tul. Geser:
SATUAN
8 100
HARGA
Rp. Rp.
Tul. Tumpuan: 3 D 13 Tul. Tumpuan: 2 D 13
Balok type III Tul. Lapangan: 2 D 13 Tul. Lapangan: 2 D 13
Tul. Geser: 8 - 100 Tul. Geser: 8 100
4. Total penghematan beton pada pekerjaan struktur balok dan kolom sebesar 22,98 m3 atau
16,4% . Sedangkan untuk besinya 2338 kg atau 9,6%. Jika mengganti dinding bata merah
menjadi bata ringan.
SARAN
1. Bata ringan direkomendasikan untuk pengganti dinding bata merah. Karena dari hasil analisa
perbandingan antara penggunaan dinding bata merah diganti dengan dinding bata ringan dapat
melakukan penghematan beton dan besi untuk pekerjaan struktur
HARGA balok dan kolom.
TOTAL
2. Selain itu dari penggunaan
ITEM bata ringan
KETERANGAN UNITstruktur-struktur
QTY SATUANbalokHARGA
dan kolom akan berdimensi
ramping sehingga memiliki
Rp. yangRp.
lebih kecil dan nilai estetika lebih baik dibanding dengan
bangunan yang memiliki struktur yang lebih gemuk.
TERIMA KASIH
ITEM ATAS PERHATIANNYA
KETERANGAN UNIT QTY
HARGA
SATUAN
TOTAL
HARGA
Rp. Rp.