Anda di halaman 1dari 53

Seminar PI/PKL

Hitung Ulang Perencanaan Struktur Balok


dan Kolom SMAN 1 Sooko Mojokerto
dengan menggunakan dinding bata ringan
di CV. Karya Citra Astana

Oleh
Sandhy Rheza Pratama
12050724214

S1 Teknik Sipil B 2012


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya jaman ilmu pengetahuan dan


teknologi kian berkembang pesat.
Adanya kegiatan Praktik Industri diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan dan kemampuan dari mahasiswa.
Untuk mengaplikasikan teori yang telah didapat dari bangku
perkuliahan dan dapat diterapkan kedalam praktik perencanan
suatu proyek konstruksi bangunan.
Inovasi bahan bangunan bata ringan sebagai pengganti
dinding bata merah memiliki beberapa keunggulan memiliki
berat sendiri ringan akan berpengaruh pada besar kecilnya
konstruksi bangunan.
Owner selaku pemilik proyek lebih memilih kontruksi yang
lebih kecil (ramping) selain dari segi estetika dan pengeluaran
biaya yang diperlukan lebih kecil
BAB I
PENDAHULUAN
B. MANFAAT PRAKTIK INDUSTRI C. TUJUAN PRAKTIK INDUSTRI
1. Manfaat bagi penulis 1. Mengetahui perbedaan
Menjadikan ilmu baru pengaruh struktur gedung
khususnya bagi mahasiswa, yang menggunakan dinding
dalam menganalisis bata merah dengan dinding
perbandingan struktur balok bata ringan.
dan kolom dari penggunaan 2. Mengetahui perbandingan
dinding bata merah dengan dimensi struktur balok dan
dinding bata ringan pada kolom gedung SMAN 1 Sooko
gedung. Mojokerto antara yang
2. Manfaat bagi perusahaan menggunakan dinding bata
a. Menjadikan bahan untuk merah dengan dinding bata
merekaya nilai dari sebuah ringan
gedung yang bertujuan untuk 3. Mengetahui perbandingan
penghematan konstruksi beton pembesian struktur balok dan
dan besi kolom gedung SMAN 1 Sooko
b. Menjadikan opsi penggunaan Mojokerto antara yang
material material konstruksi menggunakan dinding bata
berbahan ringan untuk owner, merah dengan dinding bata
konsultan maupun kontraktor ringan
dalam perencanaan 4. Mengetahui total
pembangunan suatu gedung penghematan konstruksi beton
BAB I
PENDAHULUAN

D. Waktu Pelaksanaan Praktik Industri


Pelaksanaan praktik industri di Teknik Silpil Universitas Negeri Surabaya
dialkukan selama 60 hari kerja dimulai dari bualan Febuari samapi
dengan Bulan Juni 2014.
E. Tempat Pelaksanaan Praktik Industri
Sesuai dengan Buku Pedoman Akademik Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya, Tahun 2011/2012 dimana untuk kegiatan Praktik
Industri I ini pun difokuskan dibidang industri perencanaan suatu proyek
pembangunan, makan praktik industri ini dilaksanakan di PT.JOSHIE
ARENCO yang merupakan salah satu konsultan perencanaan konstruksi di
daerah Surabaya tepatnya di Pasar Atum Tahap IV No G-12. Berikut
mengenai profil singkat mengenai PT.JOSHIE ARENCO.
PT.JOSHIE ARENCO merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa
layanan dan konsultasi bidang pengawasaan. Dan sudah banyak proyek
yang sudah diselesaikan maupun sedang di proses oleh PT.JOSHIE
ARENCO :
Proyek yang sedang berlangsung :
Desain Shoroom and Preimer Inn Hotel di Jln. HR.Mohammad ,
Surabaya 2013-2014
Desain Midtown Samarinda Hotel di Samarinda Kalimantan Timur
Indonesia 2013-2014
Desain Hotel Ibis Diponogoro , Surabaya , Jawa Timur 2013-2014
Desain alam bodhi residece di Megganti, Gresik , Surabaya , 2013-
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Perencanaan
Perencanaan adalah perumusan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proyek konstruksi selalu dimulai dengan proses
perencanaan atau proses perencanaan berjalan dengan baik apabila terlebih dahulu
menentukan sasaran utama. Tahap perencanaan bertujuan melengkapai penjelasan dan
menentukan tata letak, rancangan metode konstruksi, dan taksiran biaya agar
mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.

B. Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruang
dengan ruang yang lainnya. Dinding memiliki fungsi sebagai pembatas ruang luar
dengan ruang dalam, sebagai penahan cahaya, angin, hujan, debu dan lain-lain yang
bersumber dari alam, sebagai pembatas ruang di dalam rumah, pemisah ruang yang
bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum dan sebagai fungsi artistik tertentu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

C. Bata Merah
Bata merah disebut juga dengan bata konvensional, memiliki bahan dasar berupa
tanah liat (lempung), yang digunakan sebagai salah satu bahan bangunan yang
menjadi komponen utama dalam sebuah struktur bangunan, terutama konstruksi
dinding.

D. Bata Ringan
Bata Ringan sebagai alternatif material bahan bangunan berkembang
seiring kebutuhan akan bangunan yang kuat dan ramah lingkungan.
Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis:Autoclaved Aerated Concrete
(AAC)danCellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya
didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan
gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton
yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata ringan AAC dengan
CLC dari segi proses pengeringan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Tabel . Perbedaan Bata Merah dan Bata Ringan


Bata Merah Bata Ringan
Perbedaan Konvensional Ex. Citicon

Ukuran 20 cm x 10 cm x 5cm 60 cm x 20 cm x 10 cm
Berat/m2 250 kg/m2 53 kg/m2
Berat jenis (kg/m3) 1700 kg/m3 530 kg/m3

Bata Merah Bata Ringan


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

E. Struktur Balok
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
dudukan plat lantai dan pengikat kolom lantai atas atau meneruskan
beban dari struktur diatasnya. Dalam perhitungan perencanaan
struktur biasanya menggunakan aplikasi bantuan SAP 2000 v14
serta dalam perhitungan berdasarkan SNI 03-2847-2013
F. Struktur Kolom
Struktur kolom adalah batang vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok yang tugas utamanya menyangga beban
aksial tekan vertikal. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Dalam perhitungan berdasarkan SNI
03-2847-2013 pasal 8.10 mengenai kolom
BAB III
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Industri / Perusahaan


Tabel. Identitas Perusahaan
Data Administrasi
No.
CV. KARYA CITRA ASTA
a. Nama Perusahaan : CV. KARYA CITRA
ASTANA
1. Identitas b. Alamat : Jln. Pucangan II No. 19
Surabaya
c. Direktur : Arief Ismanto, S.T, IAI
2. Bentuk Perusahaan Perseroan Komanditer
No. 09 Mei 2012
3. Akte Pendirian Devi Chrisnawati, S.H
Surat Izin Usaha Jasa
4. 184 / 657 / 436.6.2 / 2015
Konstruksi
Nomor Pokok Wajib
5. 31.668 .829.0.606.000
Pajak (NPWP)
BAB III
PEMBAHASAN

Tanda Keanggotaan
6. Asosiasi 0145/KTA-JATIM/XII/2015

a. Jasa Konsultasi Bidang Sipil


Meliputi : teknik bangunan gedung,
pabrik, perumahan dan pemukiman serta
sarana penunjang lainnya dan kegiatan
yang terkait
b. Jasa Konsultasi Bidang Perencanaan dan
Pengawasan Pembangunan serta kegiatan
Sertifikat Badan yang terkait
7.
Usaha c. Jasa Konsultasi Bidang Arsitek
Meliputi : kegiatan teknik arsitek, grafik
dan interior, landscape building, landscape
tama dan lain-lain serta kegiatan yang
terkait
d. Jasa Konsultasi desain Interior dan
kegiatan Teknik Interior
BAB III
PEMBAHASAN
E. Struktur Organisasi Proyek
BAB III
PEMBAHASAN
B. Pembahasan
1. Penjelasan Umum
Perencanaan gedung SMAN 1 Sooko Mojokerto, beralamatkan Jl. R.A Basuni
No.361, Sooko, Mojokerto, Jawa Timur. Dengan spesifikasi bangunan sebagai
berikut:
Fungsi Bangunan : Gedung Sekolah
Luas : 84 m x 18 m
Lantai : 2 lantai
Tinggi Bangunan : 16,45 m
Jenis Pondasi : Strous
Konstruksi Lantai 1 & 2 : Beton
Rencana tebal plat lantai : 12 cm
Dinding : Batu bata merah
Tinggi Lantai 1 : 4,5 m
Lantai 2 :4 m
Jenis Kuda-kuda atap : Baja WF
Profil kuda-kuda : WF 250.125.6.9
Profil konsol : WF 200.100.5,5.8
Profil kolom : WF 250.125.6.9
BAB III
PEMBAHASAN
Usuk dan reng : Galvalum
Gording : Profil Canal C 150.50.20.2,3
Penutup Atap : Genteng
Gambar Denah keseluruhan dilampirkan (Lampiran 4.1 dan
Lampiran 4.2 )
Gambar Denah gedung yang dihitung kembali dilampirkan (
Lampiran 4.3 dan Lampiran 4.4)

Gambar portal
Rencana :
BAB III
PEMBAHASAN
a. Desain Struktural yang sudah ada
Dari perhitungan struktural yang sudah dihitung dengan menggunakan bata merah,
berikut spesifikasi strukturalnya :
Kolom Lantai 1 : K1 40/60
Kp 15/15
Kolom Lantai 2 : K2 40/40
K3 30/30
Balok Lantai 2: B1 40/70
B2 20/35
B3 20/30
Balok Atap : RB1 20/40
RB2 30/50
Sloof : S1 30/50
Tebal plat lantai : 12 cm
Gambar Denah peletakan bangunan yang menggunakan dinding bata merah dilampirkan :
Denah Rencana Peletakan Kolom Lantai 1 (Lampiran 4.5)
Denah Rencana Peletakan Kolom Lantai 2 (Lampiran 4.6)
Denah Rencana Peletakan Balok Lantai 2 (Lampiran 4.7)
Denah Rencana Peletakan Balok Atap (Lampiran 4.8)
Denah Rencana Peletakan Sloof (Lampiran 4.9)
BAB III
PEMBAHASAN
hitungan kembali pembebanan dengan menggunakan bata ringan
Dengan menggunakan bata ringan sebagai alternatif pengganti dinding bata merah,
maka dalam perhitungan pembebanan perhitungan akan berubah. Bata ringan yang
digunakan ex. citicon, uk 600x200x100 (berat/m3=530kg/m3)

1) Rencana Pembebanan Plat Lantai 2


Beban Mati :
Berat sendiri plat : 0,12 x 2400 = 288 kg/m2
Plafon dan penggantung: 11 + 7 = 18 kg/m2
Berat keramik : 24 = 24 kg/m2
Berat spesi : 0,03 x 2100 = 63 kg/m2
Total = 393 kg/m2
Nb: input beban mati plat harus dikurangi berat plat sendiri, jika pengaturan dalam
SAP (self weight =1). Total : 393 -288 = 105 kg/m2
Beban Hidup :
Fungsi bangunan untuk ruang kelas = 250 kg/m2
BAB III
PEMBAHASAN

2) Rencana Pembebanan Balok lantai 2 akibat dinding bata ringan


Tinggi dinding = 4 m
Berat/m2 = 53 kg/m2
Input beban = tinggi x berat/m2
= 4 x 53 = 212 kg/m
3) Rencana Pembebanan Balok atap akibat dinding bata ringan
Tinggi dinding = 2 m
Berat/m2 = 53 kg/m2
Input beban = tinggi x berat/m2
= 2 x 53 = 106 kg/m
4) Rencana Pembebanan Sloof akibat dinding bata ringan
Tinggi dinding = 4,5 m
Berat/m2 = 53 kg/m2
Input beban = tinggi x berat/m2
= 4,5 x 53 = 238.5 kg/m
BAB III
PEMBAHASAN

Gambar 3.4 Rencana portal, akibat beban dinding bata merah.


Balok lantai 2 (q=1020 kg/m), Sloof (q=1147,5 kg/m)
BAB III
PEMBAHASAN

Gambar 3.5 Rencana portal, akibat beban dinding bata ringan.


Balok lantai 2 (q=212 kg/m), Sloof (q=238,5 kg/m)
BAB III
PEMBAHASAN

e. Hasil Output dari SAP


Tabel 3.3 Output SAP

Dari tabel diatas, digunakan sebagai acuan untuk perhitungan


penulangan balok, baik untuk type balok I, II dan II.
BAB III
PEMBAHASAN
2. Perhitungan Struktur Balok
a. Perhitungan Struktur Balok type I
1.) Perencanaan penulangan balok type I ukuran 40x70 oleh
konsultan menggunakan beban dinding bata merah:
Data Perencanaan :
Mu tumpuan = 39140,88 Kgm
= 391408800 Nmm
Mu lapangan = 20097,47 Kgm
= 200974700 Nmm
B balok = 400mm
H balok = 700mm
Fy = 390Mpa
Fc = 31,2 Mpa
Selimut beton = 40 mm
Asumsi tul. utama = 19 mm
Asumsi tul. sengkang = 10 mm
Tinggi efektif (d)
= H-selimut-tul.sengkang-1/2*tul.utama
= 700 - 40 - 10 - 1/2*19
= 640,5 mm
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Tumpuan :
Rn = Mu tumpuan
* b * d2
= 391408800
0,8*400*640,52
= 2.982
m = fy
0,85 * fc
= 390
0,85 * 31,2
= 14,71
perlu =

= 0,00813
max = 0,75 * balance
=

= 0,0263
BAB III
PEMBAHASAN
min = 1,4 / fy
= 1,4 / 390
= 0,00359
pakai = 0,00813
As = * b * d
= 0,00813 * 400 * 640,5
= 2083 mm2
Digunakan tulangan tumpuan :
8 D 19 As terpasang = 2267 mm2
As = 20% * As
= 0,20 * 2267
= 453,4 mm2
Digunakan tulangan :
4 D 19As terpasang = 1134 mm2
Dipasang tulangan praktis ditengah :
2 D 16 As = 402 mm2
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Lapangan :
Rn = Mu tumpuan
* b * d2
= 200974700
0,8*400*640,52
= 1,531
m = fy
0,85 * fc
= 390
0,85 * 31,2
= 14,71
perlu =

= 2 * 14,71 *
390
= 0,00405
max = 0,75 * balance
=

= 0,0263
BAB III
PEMBAHASAN
min = 1,4 / fy
= 1,4 / 390
= 0,00359
pakai = 0,00359
As = * b * d
= 0,00359 * 350 * 590,5
= 742 mm2
Digunakan tulangan lapangan :
4 D 19 As terpasang = 1134 mm2
As = 20% * As
= 0,20 * 1134
= 226,8 mm2
Digunakan tulangan :
4 D 19As terpasang = 1134 mm2
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Geser
Vu maks = 22062,81 Kg
= 220,63 KN
Vc = 1/6 * * fc * b * d
= 1/6 * 0,75 * 31,2 * 400 * 640,5
= 160125 N
= 160,13 KN
Vc = 0,75 * Vc
= 0,75 * 160, 13
= 120,09 KN
Cek kondisi penampang geser pada balok :
Vu > Vc (maka perlu tulangan geser)
Vn Vu
(Vc+Vs) Vu
Vs = Vu Vc

= 220,63 120,09
0,75
= 134,05 KN
= 134050 N
BAB III
PEMBAHASAN
Vs 0,66 * fc * b * d
0,66 * 31,2 * 400 * 640,5
Vs 944497 N
134050 944497 N OK
Digunakan tulangan 10,(Av=0,25*3,14*10*10=78,5 mm2)
Vs = Av * fy * d
S
s = Av * fy * d
Vs
s = 78,5 * 390 * 640,5
134050
= 146 mm
Cek syarat spasi tulangan geser, (SNI 2013 pasal 21.3.4)
s = d/2
= 320 mm
s = 8 x tul. longitudinal terkecil
= 152 mm
s = 24 x tul. sengkang
= 288 mm
s = 300 mm
Diambil spasi tulangan geser yang terkecil yaitu 150 mm.
BAB III
PEMBAHASAN
Kontrol Perhitungan
Kontrol Momen :
a = As * fy
0,85 * fc * b
= 2267 * 390
0,85 * 31,2 * 400
= 83,35 mm
Mn. Penampang = As * fy * (d-a/2)
= 2267 * 390 * (640,5-83,35/2)
= 529458481 Nmm
Mn > Mu
0,8 * 529458481 > 391408800
423566785 > 391408800 Aman
Kontrol Lendutan :
Lendutan pada suatu balok dapat tidak dihitung jika memenuhi (h) balok berdasarkan tabel 9.5a SNI
2847:2013 Beton.
BAB III
PEMBAHASAN
l balok = 9000 mm
fy = 390 Mpa
pengali = (0,4 + fy / 700)
= (0,4 + 390/700)
= 0,9571429
21*0,9571429 = 20,1
Tebal minimum = l / 20,1
= 9000 / 20,1
= 447,8 mm
Tebal balok eks. = 700 mm
Tebal balok eks. > Tebal batas mnmm balok
700 mm> 447,8 mm (memenuhi)

Desain penampang balok 40 cm x 70 cm


setelah dikontrol momen dan tebal minimum
(h) balok, memenuhi dan aman sehingga
dapat digunakan didalam lapangan
BAB III
PEMBAHASAN

Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur balok type I.

Penghematan
Konstruksi
Jenis Ukura Tul. dgn bata
Mu. As As ter- Tul.
Bata n Tump. ringan
Tumpua Rn min perlu Tump. pasang Geser
yang Balok max Terpasan
n (kgm) Tump. (mm2) (mm2) Tump
dipakai (cm) g
Beton Besi

Bata 40 x 39140,8 0,003 0,026 0,008 10-


2,98 2083 8 D 19 2267
Merah 70 8 59 3 13 100
18,8% 12,5%
Bata 35 x 32943,6 0,003 0,026 0,006 10-
2,51 1735 7 D 19 1984
Ringan 65 2 59 3 77 100
Penghematan
Jenis Ukura Mu. Tul.
As As ter- Tul. Konstruksi
Bata n Lapang Lpngn.
Rn min perlu Lpngn. pasang Geser dgn bata
yang Balok an max Terpasan
Lpngn. (mm2) (mm2) Lpngn ringan
dipakai (cm) (kgm) g
Beton Besi
Bata 40 x 20097,4 0,003 0,026 0,004 10-
1,53 1037 4 D 19 1134
Merah 70 7 59 3 05 100
18,8% 0,0%
Bata 35 x 17144,2 0,003 0,026 0,003 10-
1,31 880 4 D 19 1134
Ringan 65 4 59 3 44 100
BAB III
PEMBAHASAN

Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur balok type II.

Penghematan
Konstruksi
Jenis Ukura Tul. dgn bata
Mu. As As ter- Tul.
Bata n Tump. ringan
Tumpua Rn min perlu Tump. pasang Geser
yang Balok max Terpasan
n (kgm) Tump. (mm2) (mm2) Tump
dipakai (cm) g
Beton Besi

Bata 20 x 0,003 0,026 0,008 8-


6692,744,59 785 4 D 16 804
Merah 35 59 3 13 100
14,3% 17,5%
Bata 20 x 0,003 0,026 0,006 8-
4155,084,09 577 5 D 13 663
Ringan 30 59 3 77 100
Penghematan
Jenis Ukura Mu. Tul.
As As ter- Tul. Konstruksi
Bata n Lapang Lpngn.
Rn min perlu Lpngn. pasang Geser dgn bata
yang Balok an max Terpasan
Lpngn. (mm2) (mm2) Lpngn ringan
dipakai (cm) (kgm) g
Beton Besi
Bata 20 x 0,003 0,026 0,004 8-
2845,421,95 314 2 D 16 402
Merah 35 59 3 05 100 14,3
34,0%
Bata 20 x 0,003 0,026 0,003 8- %
1747,181,72 230 2 D 13 265
Ringan 30 59 3 44 100
BAB III
PEMBAHASAN

Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur balok type III.


Penghemata
n Konstruksi
Jenis Ukura Tul. As ter- dgn bata
Mu. As Tul.
Bata n Tump. pasan ringan
Tumpua Rn min perlu Tump. Geser
yang Balok max Terpasan g
n (kgm) Tump. (mm2) Tump
dipakai (cm) g (mm2)
Beton Besi

Bata 20 x 2842,5 0,003 0,026 0,007 8-


2,72 377 3 D 13 398
Merah 30 8 59 3 38 100
37,5% 33,3%
Bata 15 x 1199,7 0,003 0,026 0,003 8-
1,15 111 2 D 13 265
Ringan 25 2 59 3 01 100
Penghemata
Jenis Ukura Mu. As Tul. As ter-
Tul. n Konstruksi
Bata n Lapang Lpngn Lpngn. pasan
Rn min perlu Geser dgn bata
yang Balok an max . Terpasan g
Lpngn. Lpngn ringan
dipakai (cm) (kgm) (mm2) g (mm2)
Beton Besi
Bata 20 x 1403,4 0,003 0,026 0,003 8-
1,34 183 2 D 13 265
Merah 30 9 59 3 54 100 37,5
0,0%
Bata 15 x 0,003 0,026 0,003 8- %
1,16 111 2 D 13 265
Ringan 25 587,48 59 3 04 100
BAB III
PEMBAHASAN
2. Perhitungan Struktur Kolom
a. Perhitungan Struktur kolom type I
1.) Perencanaan penulangan kolom type I ukuran 40x60 oleh
konsultan menggunakan beban dinding bata merah:
Data Perencanaan :
Pu max = 67750,87 kg
= 677508,7 N
Pmati = 43518,2 kg
= 435182,3 N
Mu1 = 14099,00 kgm
= 140990000 Nmm
Mu2 = 12495,01 kgm
= 124950100 Nmm
Vu = 5862,95 kg
B kolom = 400mmfy = 390 Mpa
H kolom = 600mm fc = 31,2 Mpa
Selimut = 40 mmm = 14,7
Asumsi tul. Utama = 19 mm
Asumsi tul. Sengkang= 10 mm
BAB III
PEMBAHASAN

Tinggi efektif (d) =


= H-selimut-tul.Sengkang-1/2*tul.Utama
= 540,5 mm
d = 59,5 mm
Ec = 4700 fc
= 26252,8 Mpa
d = Pmati
Pu
= 0,64
e = Mu
Pu
= 208,1 mm
e = e + (d-h/2)
= 448,601
BAB III
PEMBAHASAN
Menentukan factor tekuk kolom (k)
Kekakuan kolom 40/60
I = 1/12 x b x h3
= 7200000000 mm4
EI = 0,4 x Ec x I
1 + d
= 4,603 x 1013
Lk1 = 4500 mm
Kekakuan kolom 30/30
I = 1/12 x b x h3
= 675000000 mm4
EI = 0,4 x Ec x I
1 + d
= 4,316 x 1012
Lk1 = 4000 mm
Kekakuan balok 20/35
I = 1/12 x b x h3
= 714583333,3mm4
EI = 0,4 x Ec x I
1 + d
= 4,569 x 1012
Lb1 = 4000 mm
Lb2 = 4000 mm
BAB III
PEMBAHASAN
Kekakuan balok 40/70
I = 1/12 x b x h3
= 11433333333,3 mm4
EI = 0,4 x Ec x I
1 + d
= 7,311 x 1013
Lb3 = 3000 mm
Lb4 = 3000 mm
Perhitungan Garpu tala ()
B = (EIk1/Lk1)+(EIk2/Lk2)
(EIb1/Lb1)+(EIb1/Lb2)+(EIb2/Lb3)+(EIb2/Lb4)
= 0,22
A = 0 (karena jepit pondasi)
BAB III
PEMBAHASAN
Rangka struktur diasumsikan tidak bergoyang.

Grafik 3.1 Grafik monogram kolom 40/60


Dari grafik monogram diatas faktor tekuk kolom (k) :
K = 0,548
BAB III
PEMBAHASAN
Cek struktur bergoyang atau tidak bergoyang
r = 0,3 * h kolom
= 180 mm
y = 0,5 * h kolom
= 300 mm
k 1 (struktur tak bergoyang)
k x L < 100
r
14 < 100 (struktur tak bergoyang)
Cek pengaruh kelangsingan
k x L 34 12 x Mu1 (Bila terpenuhi pengaruh
r Mu2 kelangsingan diabaikan)
14 48 (kelangsingan diabaikan)

Setelah dilakukan pengecekan struktur kolom 40x60cm termasuk struktur yang tidak
bergoyang dan kelangsingan kolomnya diabaikan. Maka untuk prosedur perbesaran momen
sesuai dengan SNI 2847:2013 Beton pasal 10.10.6 (tentang prosedur pembesaran momen-tidak
bergoyang)
BAB III
PEMBAHASAN
Menghitung perbesaran momen
Berdasarkan SNI 2847:2013 Beton pasal 10.10.6
Kontrol M2 terhadap M2 min
Mu2 min = Pu x (15 + 0,003 x h)
= 11382146 Nmm
Mu2 min Mu2
Bila terjadi Mu2 min Mu2, Cm = 1,0 atau nilai rasio Mu1/Mu2.
Pc = 2 x EI
(k x L)2
= 74641626,68 N
ns = Cm 1,0
1 (Pu/(0,75*Pc)
= 1,14 1,0
Mc = ns x Mu max
= 16072,95 kgm
= 160728600 Nmm

Setelah dihitung perbesaran momennya dimana Mc ada momen terfaktor yang diperbesar
untuk digunakan desain komponen struktur tekan.
BAB III
PEMBAHASAN
Mencari rasio penulangan kolom
Menentukan sumbu horizontal dan sumbu
vertical dengan diagram interaksi kolom.
Sumbu Vertikal;
Mn = Mc = 1,1
Ag x h b x h2
Sumbu Horizontal;
Pn = Pu = 2,8
Ag b x h
Dengan menggunakan monogram interaksi.
Rasio penulangan () didapat < 1%, namun
persyaratan minimum untuk kolom 1%
maka digunakan =1%
Ag = 240000 mm2
Ast = 0,01 * Ag
= 2400 mm2
Digunakan tulangan :
10 D 19 As terpasang = 2833,85 mm2
= 0,012
Dari perhitungan diatas diperoleh rasio penulangan () kolom 0.012
memenuhi syarat batasan untuk tulangan komponen struktur tekan
0,01Ag 0,08Ag (SNI 2847-2013 Beton Pasal 10.9.10)
BAB III
PEMBAHASAN
Tulangan Geser
Dari hasil perhitungan SAP 2000,
Vu maks = 5862,95 kg
= 58,63 kN
Vc = 1/6 * * fc * b * d
= 150953,43 N
= 150,95 kN
Vc = 0,75 * Vc
= 113 kN
Cek kondisi penampang geser pada balok :
Vu < Vc Maka perlu tulangan geser minimum
Digunakan tul. 10 (Av=0,25*3,14*10*10=78,5 mm2)
Cek syarat spasi tul. geser kolom, (SNI 2013 Pasal 21.3.5.2):
s = b/2
= 200 mm
s = 8 x tul. Longitudinal terkecil
= 152 mm
s = 24 x tul. Sengkang
= 240 mm
Jarak spasi tulangan geser diambil yang terkecil yaitu 150 mm. Jadi
tulangan geser yang dipakai 10-150.
BAB III
PEMBAHASAN
Kontrol kekuatan penampang
Desain aksial penampang tekan untuk komponen struktur non prategang
dengan tulangan pengikat memenuhi (SNI 2847:2013 Beton pasal 10.3.6.2)
Pn = 0,80 * [0,85*fc*(Ag-Ast)+fy*Ast]
= 0,80*0,80[0,85*31,2*(24000-2833,85)+390*2833,85]
= 4732702,6 N
Persyaratan yang harus dipenuhi :
Pn Pu max
4732702,6 N 677508,7 N

Desain Kolom penampang 40 x 60 aman


Digunakan dilapangan karena aksial
Penampang desain lebih besar daripada
Aksial yang bekerja pada kolom
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur kolom type I

Penghemat
an
konstruksi
Fakto Tulang
Jenis Ukura dgn bata
Mu. r an
Bata n Pu Vu Cek Mc ringan
Maks tekuk ns utama pasa
yang kolom (kg) (kg) Struktur (kgm)
(kgm) kolo ter- ng
dipakai (cm)
m pasang
Beton Besi

Tak
Bata 67750 14099, 5863, 16073 0,01 10 D
40x60 0,548 bergoya 1,14 0,012
Merah ,9 1 0 ,0 0 19
ng 16,7
20%
Tak %
Bata 55436 11753, 4758, 13869 0,01 8D
40x50 0,544 bergoya 1,18 0,011
Ringan ,3 8 8 ,5 0 19
ng
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur kolom type II

Penghemat
an
konstruksi
Fakto Tulang
Jenis Ukura dgn bata
Mu. r an
Bata n Pu Vu Cek Mc ringan
Maks tekuk ns utama pasa
yang kolom (kg) (kg) Struktur (kgm)
(kgm) kolo ter- ng
dipakai (cm)
m pasang
Beton Besi

Tak
Bata 7402, 6342,9 2709, 12749 0,01
40x40 0,64 bergoya 2,01 8 D 19 0,014
Merah 8 5 0 ,3 4
ng 23,4
0,0%
Tak %
Bata 6767, 5430,8 2059, 0,01
35x35 0,60 bergoya 1,80 9775, 8 D 19 0,019
Ringan 2 0 0 7
ng 4
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel Rekapitulasi perhitungan struktur kolom type III

Penghemat
an
konstruksi
Fakto Tulang
Jenis Ukura dgn bata
Mu. r an
Bata n Pu Vu Cek Mc ringan
Maks tekuk ns utama pasan
yang kolom (kg) (kg) Struktur (kgm)
(kgm) kolo ter- g
dipakai (cm)
m pasang
Beton Besi

Tak
Bata 0,01
30x30 12326 5714,8 2804 0,57 bergoya 1,30 7429 8 D 19 0,025
Merah 9
ng 29,1
0,0%
Tak %
Bata 0,01
30x30 11274 3837,6 2804 0,56 bergoya 1,53 5871 8 D 16 0,018
Ringan 4
ng
BAB III
PEMBAHASAN
6. Perhitungan Rekapitulasi Kebutuhan Beton dan Besi
a. Rekapitulasi Kebutuhan Beton
BAB III
PEMBAHASAN
BAB III
PEMBAHASAN
b. Rekapitulasi Kebutuhan Besi
BAB III
PEMBAHASAN
b. Rekapitulasi Kebutuhan Besi
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPUL
AN
1. Pengaruh struktur gedung yang menggunakan dinding bata merah dengan
dinding bata ringan perbedaannya pada pembebanannya akibat dari jenis
dinding bata itu sendiri. Pembebanan pada sloof dan balok lantai 2
menggunakan dinding bata merah sebesar 1147,5 kg/m dan 1020 kg/m
sedangkan jika menggunakan dinding bata riangan sebesar 238,5 kg/m
dan 212 kg/m
2. Perbedaan dimensi struktur balok dan kolom antara penggunaan dinding
bata merah menjadi dinding bata Dimensi
ringan. Struktur
Jenis Penggunan Penggunaan
HARGA TOTAL
Struktur KETERANGAN
ITEM dinding
UNIT Bata
QTY Dinding
SATUAN Bata
HARGA
Rp. Rp.
Merah Ringan
Balok type I 40 x 70 40 x 60
Balok type II 20 x 35 20 x 30
Balok type III 20 x 30 15 x 25
Kolom type I 40 x 60 40 x 50
Kolom type II 40 x 40 35 x 35
Kolom type III 30 x 30 30 x 30
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
3. Perbedaan Pembesian struktur balok dan kolom antara penggunaan
dinding bata merah menjadi dinding bata ringan.
Pembesian
Jenis
Penggunan dinding Penggunaan Dinding
Struktur
Bata Merah Bata Ringan
Tul. Tumpuan: 8 D 19 Tul. Tumpuan: 7 D 19
Tul. Praktis: 2 D 16 Tul. Praktis: 2 D 16
Balok type I Tul. Lapangan: 4 D 19 Tul. Lapangan: 4 D 19
Tul. Geser: 10 - 100 Tul. Geser: 10 - 100
Tul. Tumpuan: 4 D 16 Tul. Tumpuan: 5 D 13
Balok type II Tul. Lapangan: 2 D 16 Tul. Lapangan: 2 D 13
HARGA TOTAL
ITEM
Tul. Geser: 8 - 100QTY
KETERANGAN UNIT
Tul. Geser:
SATUAN
8 100
HARGA
Rp. Rp.
Tul. Tumpuan: 3 D 13 Tul. Tumpuan: 2 D 13
Balok type III Tul. Lapangan: 2 D 13 Tul. Lapangan: 2 D 13
Tul. Geser: 8 - 100 Tul. Geser: 8 100

Tul. Pokok: 10 D 19 Tul. Pokok: 8 D 19


Kolom type I
Tul. Geser: 10 - 150 Tul. Geser: 10 - 150
Tul. Pokok: 8 D 19 Tul. Pokok: 8 D 19
Kolom type II
Tul. Geser: 10 - 150 Tul. Geser: 10 - 150
Tul. Pokok: 8 D 19 Tul. Pokok: 8 D 16
Kolom type III
Tul. Geser: 10 - 150 Tul. Geser: 10 - 150
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN

4. Total penghematan beton pada pekerjaan struktur balok dan kolom sebesar 22,98 m3 atau
16,4% . Sedangkan untuk besinya 2338 kg atau 9,6%. Jika mengganti dinding bata merah
menjadi bata ringan.

SARAN
1. Bata ringan direkomendasikan untuk pengganti dinding bata merah. Karena dari hasil analisa
perbandingan antara penggunaan dinding bata merah diganti dengan dinding bata ringan dapat
melakukan penghematan beton dan besi untuk pekerjaan struktur
HARGA balok dan kolom.
TOTAL
2. Selain itu dari penggunaan
ITEM bata ringan
KETERANGAN UNITstruktur-struktur
QTY SATUANbalokHARGA
dan kolom akan berdimensi
ramping sehingga memiliki
Rp. yangRp.
lebih kecil dan nilai estetika lebih baik dibanding dengan
bangunan yang memiliki struktur yang lebih gemuk.
TERIMA KASIH
ITEM ATAS PERHATIANNYA
KETERANGAN UNIT QTY
HARGA
SATUAN
TOTAL
HARGA
Rp. Rp.

Anda mungkin juga menyukai