BAB III

PENDIMENSIAN BATANG
3.1

Dasar Perhitungan
Untuk rangka kuda-kuda digunakan kayu kelas II, yaitu kayu Meuranti
Batu/Merah dengan berat jenis rata-rata 550 kg/cm2, berdasarkan PKKI-1961
daftar II untuk kayu kelas II adalah:

lt = 100 kg/cm2

tk // = tr // = 85 kg/cm2

tk = 25 kg/cm2
// = 12 kg/cm2

Konstruksi terlindung (konstruksi kuda-kuda), faktor = 1. Pembebanan akibat

muatan tetap dan angin, faktor = 5/4 (PKKI-1961), maka tegangan-tegangan
izinnya adalah:

lt

= 1 x 5/4 x 100 kg/cm2

= 125 kg/cm2

tk // = tr //

= 1 x 5/4 x 85 kg/cm2

= 106,25 kg/cm2

tk

= 1 x 5/4 x 25 kg/cm2

= 31,25 kg/cm2

//

= 1 x 5/4 x 12 kg/cm2

= 15 kg/cm2

Alat sambung menggunakan baut dengan pelemahannya 20% sehingga Fnetto =

80% x Fbruto. Berdasarkan PKKI-1961 bab V pasal 9, batang-batang kayu
konstruksi rangka (vakwerk) harus mempunyai ukuran lebih besar atau sama
dengan 4 cm, dan luas penampang lebih besar atau sama dengan 32 cm2.
1. Perhitungan batang tarik menggunakan rumus :

Fn = 0,8 Fbr

22

23

P
P
ytb = Fn = 0,8 Fbr

dimana:

< tr //
P

= besar gaya pada batang yang ditinjau

Fbr

= Luas tampang bruto

2. Perhitungan batang tekan menggunakan rumus :

Untuk perhitungan batang tekan, ujung batang dianggap sendi-sendi (Lk = L).
Menurut PKKI-1961, gaya yang ditahan batang harus digandakan dengan faktor
tekuk () untuk menghindari bahaya tekukan.
Di dalam suatu konstruksi, tiap-tiap batang tertekan harus mempunyai angka
kelangsingan 150, dimana :

Lk
= imin

ytb

P
= Fbr tk //

i min =

I min
Fbr =

dimana:

lk

1 / 12.b.h 3
b.h
= 0,289 h
= panjang tekuk

i min = jari-jari kelembaman

I min = momen lembam minimum
Harga dapat dilihat pada daftar III PKKI-1961.
3.2

Perhitungan Batang Tekan

a. Balok Kaki Kuda-Kuda A3=A4

Gaya batang yang bekerja P = 2420,3 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L = 2,36 m = 236 cm
Ukuran kayu yang digunakan 8/14cm
-

Momen kelembaman minimum

ix = 0,289 h

= 0,289 x 14 = 4,046 cm

24

iy = 0,289 b

= 0,289 x 8

= 2,312 cm

imin diambil yang terkecil antara ix dan iy, yaitu iy = 2,312 cm

-

Angka kelangsingan
236
lk
= i min = 2,312 = 102,076

Faktor tekuk
Dari daftar III PKKI, diperoleh :

= 102

= 3,14

= 3,21

= 103

102,076 102
(3,21 3,14) 3,14
= 103 102
= 3,145

= 102,076
-

Tegangan yang timbul

ytb =

P.
Fbr

2420,3 3,145
8 14
=
= 67,963 kg/cm2 < tk // = 106,25 kg/cm2......(Aman)

Kayu ukuran 8/14 aman untuk digunakan.

b. Balok Kaki Kuda-Kuda A1, A2, A5, A6
Gaya batang yang bekerja P = 2420,3 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L = 1,77 m = 177 cm
Ukuran kayu yang digunakan 8/14 cm
-

Momen kelembaman minimum

ix = 0,289 h

= 0,289 x 14 = 4,046 cm

iy = 0,289 b

= 0,289 x 8

= 2,312 cm

imin diambil yang terkecil antara ix dan iy, yaitu iy = 2,312 cm

-

Angka kelangsingan
177
lk
= i min = 2,312 = 76,557

Faktor tekuk

25

Dari daftar III PKKI, diperoleh :

= 2,03

= 77

= 2,05

76,557 76
(2,05 2,03) 2,03
= 77 76
= 2,041

= 76,557
-

= 76

Tegangan yang timbul

ytb =

P.
Fbr

2420,3 2,041
8 14
=
= 44,106 kg/cm2 < tk // = 106,25 kg/cm2......(Aman)

Kayu ukuran 8/14 aman untuk digunakan.

c. Balok Diagonal D1=D4
Gaya batang yang bekerja P = 774,2 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L = 1,77 m = 177 cm
Ukuran kayu yang digunakan 8/14cm
-

Momen kelembaman minimum

ix = 0,289 h

= 0,289 x 14

= 4,046 cm

iy = 0,289 b

= 0,289 x 8

= 2,312 cm

imin diambil yang terkecil antara ix dan iy, yaitu iy = 2,312 cm

-

Angka kelangsingan
177
lk
= i min = 2,312 = 76,557

Faktor tekuk
Dari daftar III PKKI, diperoleh :

= 76,557
-

= 76

= 2,03

= 77

= 2,05

76,557 76
(2,05 2,03) 2,03
= 77 76
= 2,041

Tegangan yang timbul

ytb =

P.
Fbr

774,2 2,041
8 14
=

26

= 14,108 kg/cm2 < tk // = 106,25 kg/cm2......(Aman)

Kayu ukuran 8/14 aman untuk digunakan.

d. Balok Diagonal D2=D3

Gaya batang yang bekerja P = 774,2 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L = 2,74 m = 274 cm
Ukuran kayu yang digunakan 8/14 cm
-

Momen kelembaman minimum

ix = 0,289 h

= 0,289 x 14 = 4,046 cm

iy = 0,289 b

= 0,289 x 8

= 2,312 cm

imin diambil yang terkecil antara ix dan iy, yaitu iy = 2,312 cm

-

Angka kelangsingan
274
lk
= i min = 2,312 = 118,512

Faktor tekuk
Dari daftar III PKKI, diperoleh :

= 118

= 4,38

= 4,46

= 119
= 118,512
-

118,512 118
( 4,46 4,38) 4,38
= 119 118
= 4,421

Tegangan yang timbul

ytb =

P.
Fbr

774,2 4,421
8 14
=
= 30,560 kg/cm2 < tk // = 106,25 kg/cm2......(Aman)

Kayu ukuran 8/14 aman untuk digunakan.

3.3

Perhitungan Batang Tarik

27

a. Balok Bint H1, H2, H3, H4, H5, dan H6

Gaya batang yang bekerja P = 2395,255 kg (tarik)
Ukuran kayu yang digunakan 2 x 5/16 cm
Alat sambung yang digunakan baut (perlemahan 20 %)
Fn = 0,8 x 2 x 5 x 16 = 128 cm2
-

Tegangan yang timbul

ytb =

P
Fn

2395,255
128
=
= 18,713 kg/cm2 < tr // = 106,25 kg/cm2 ..........(Aman)

Kayu ukuran 2 x 5/16 aman untuk digunakan.

b.

Balok Vetikal V1, V2, V3, V4 dan V5

Gaya batang yang bekerja P = 1146,385 kg (tarik)
Ukuran kayu yang digunakan 8/14 cm
Alat sambung yang digunakan baut (perlemahan 20 %)
Fn = 0,8 x 8 x 14 = 89,6 cm2
-

Tegangan yang timbul

1146,385
P
89,6
ytb = Fn =
= 12,794 kg/cm2 < tr // = 106,25 kg/cm2 ..........(Aman)
Kayu ukuran 8/14 aman untuk digunakan.
3.4

Perhitungan Zetting
Zetting (penurunan) yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda akibat

pembebanan dapat dihitung dengan rumus :

Sf

SxLxU
FxE

28

dimana :
SF = Penurunan yang terjadi (cm)
S = Gaya batang akibat beban luar (kg)
L = Panjang masing-masing batang (cm)
U = Gaya akibat beban 1 satuan ditengah bentang (satuan)
F = Luas penampang profil (cm2)
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat II : 100000 kg/cm2)
Penurunan maksimum yang diizinkan dihitung dengan rumus :

f max

1
L
300

(PKKI - 1961)

dimana :
L = panjang bentang kuda-kuda = 10,00 m = 1000 cm.
Dalam perhitungan zetting, digunakan metode cremona untuk mendapatkan gaya
batang akibat beban 1 satuan yang berada di tengah-tengah konstruksi.
f max

1
x 1000
300
= 3,33 cm

Tabel 3.1. Perhitungan Zetting

29

Jadi, lendutan yang timbul akibat zetting adalah :

SF = 0,319 cm < fmax = 3,33 cm............(aman)