Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN PLAT

A. PERENCANAAN PLAT LANTAI 2 dan 3


Gambar rencana plat lantai 2 dan 3

PLAT TYPE A
I.
PENENTUAN H min plat
3000 mm

5000 mm

Ly
Lx

= 5000 mm
= 3000 mm
= Ly / Lx > 2 dan > 2.5 (plat 1 arah)
= Ly / Lx < 2 dan < 2.5 (plat 2 arah)

Ly / Lx = 5000 / 3000 = 1,67 < 2


Termasuk Plat 2 Arah

Balok sisi pendek (B2 25/35)


h balok = 1/9. L
=1/9 . 3000
b balok = 2/3 . h
= 2/3 . 350
Balok sisi panjang(B1 30/45)
h balok = 1/12 . L
=1/12 . 5000
b balok = 2/3 . h
= 2/3 . 450
ln y
= ly b balok
= 5000 250
= 4750 mm
ln x
= lx b balok
= 3000 300
= 2700 mm
ln y
4750

= ln x = 2700 = 1,8

= 333 mm
= 233 mm

= 350 mm
= 250 mm

= 416 mm
= 300 mm

= 450 mm
= 300 mm

Sesuai SNI 2847-2013 pasal 13.2.4 , lebar efektif (be) diperhitungkan sebagai berikut:
a. Asumsi awal tebal plat lantai 120 mm
b. Lebar efektif balok untuk arah melintang bangunan
be = 300 + ( 2 x ( 450 120 ) = 960 mm
Syarat : be bw + 8 ht
be = 960 300 + (8 x 120) = 1260 .......... OK!

Persamaan statis momen terhadap tepi samping untuk balok B (30/45)


bw = 300 mm
be = 960 mm

(ht x be x ht2 )+( bw x hw x ( hw2 + ht2 ))=( ( ht x be ) +( bw x hw ) ) x y

120
330 120
120 x 960 x
+ 300 x 330 x (
+
(
2 ) (
2
2 ))
y=

( 120 x 960 ) +( 300 x 330)

y=

6912000+22275000
=136,26 mm
115200+ 99000

Perhitungan Inersia Balok dan Inersia Pelat


Inersia balok (30/45)
1
1
1
3
3
Ib= x bw x y +
x be x ht + be x ht x y + ht
3
12
2

)(

)(

) )+( 13 x bw x ( hw y ) )

)(

1
1
1
Ib= x 300 x 136,263 +
x 960 x 1203 + 960 x 120 x 136,26+ 120
3
12
2

)(

) )+( 13 x 300 x ( 330136,26) )

= 252991047,8 + 138240000 + 4437272172 + 727206724,6


= 5555709944 mm4
Inersia pelat
1
1
Ip= x ht 3 x ly= x 1203 x 4750=684000000 mm 4
12
12
Nilai a1 untuk arah melintang bangunan (balok 30/45)
Eeb x Ib 1 5555709944
=
=8,1
Eep x Ip 1 684000000
Nilai am adalah sebagai berikut :
am=8,1
Karena am > 2, maka menggunakan rumus SNI 03-2847-2013 pasal 9.5.3.3 untuk
mencari tebal pelat ternyata didapatkan harga am = 8,2 > 2 sehingga tebal minim pelat
menggunakan persamaan :
fy
)
1400
> 90 mm
36+9 ( )

lny(0,8+
hmin=

360
)
1400
> 90 mm
36+9( 1,8)

4750(0,8+
hmin=

hmin=96,2mm> 90 mm !
Kesimpulan :

Tebal pelat lantai terpilih = 120 mm


II.

PEMBEBANAN
a. Beban Mati
1. Pembebanan plat sendiri
= 0,12. 2400 . 1 = 288 kg/m2
2. Beban plafon dan penggantung = 11 + 7
= 18 kg/m2
3. Berat tegel
= 0,03 . 2400 .1 = 72 kg/m2
4. Berat spesi
= 0.02 . 2100 . 1 = 42 kg/m2+
WD
= 444 kg/m2
b. Beban Hidup
Fungsi Gedung Rumah Sakit (WL) = 400 kg/m2.. (PMI hal 16)
c. Beban Kombinasi (Qu)
1. 1,4D
= 1,4 . 444
= 621,6 kg/m2
2. 1,2D + 1,6L
= 1,2 . 444 + 1,6 . 400 = 1172,8 kg/m2
Qu diambil yang terbesar yaitu 1172,8 kg/m2

III.

ANALISIS MEKTEK
Rasio bentang panjang panel pelat tehadap bentang pendeknya
ly
lx

5
3

= 1.677 1.7

Berdasarkan nilai rasio di atas dan asumsi pelat terjepit penuh pada keempat sisinya,
maka nilai X pada Tabel Momen Pelat PBI70 adalah:

M tx=0,001qu pelat ( l x )2X X = 81


M t y =0,001qu pelat ( l x )2X X= 57

M lx=+0,001q u pelat( l x )2X X = 38


M ly=+ 0,001q u pelat( l x )2X X = 14

Mtx
Mty
Mlx
Mly
IV.

=
=
=
=

- 0,001 * 1172,8 * 32 * 81 = 854,9 kgm = 854,9 x 104 Nmm


- 0,001 * 1172,8 * 32 * 57 = 601,6 kgm = 601,6 x 104 Nmm
+ 0,001 * 1172,8 * 32 * 38 = 401,1 kgm = 401,1 x 104 Nmm
+ 0,001 * 1172,8 * 32 * 14 = 147,8 kgm = 147,8 x 104 Nmm

PERENCANAAN PENULANGAN
Perhitungan Tinggi Efektif Pelat Lantai (d)
Tebal pelat = 120 mm
Asumsi selimut beton pelat mengacu pada SNI 2847-2013 Pasal 7.7.1 yaitu sebesar 20
mm
Tulangan utama pelat yang digunakan untuk arah x dan arah y diasumsikan sama,
yaitu diameter 10 mm

Tinggi efektif pelat


1
d=hsb Tul . utama arah x
2

( 1210)

12020
95 mm

Tulangan Tumpuan
1. Momen nominal penampang (Mn) perlu
Mu 854,9 x 10 4
Mn=
=
= 10686250 N-mm

0.8
2. Koefisien tahanan (Rn)
Mn
10686250
Rn=
=
2
2
bdx 1000 x 95

= 1,18

3. Menentukan nilai perbandingan antara mutu baja tulangan dengan mutu beton (m)
fy
360
m=
=
0,85f ' c 0,8525 = 16,94
4. Menentukan besaran rasio penulangan ()

1
2mRn
= 1 1
m
fy

1
216.941,18
1 1
16.94
360

= 0.0034

5. Kontrol batas rasio penulangan ( max dan min) sehingga didapatkan nilai pakai
untuk menghitung kebutuhan luas penampang tulangan pelat (As).
max =0,75balance
0,750,85f ' c
1600
fy
max =
600+fy
0,750,8525
0.85600
360
ma x =
600+360
min =0,0018 x

400
400
=0,0018 x
fy
360

= 0.0235
= 0.002

Kontrol rasio penulangan:


min (0,002) < (0,0034) < max (0,0235)
Kondisi balanced
6. Kebutuhan luas penampang tulangan per meter panjang pelat (As).
As=bd
As=bdx=0.0034 x 1000 x 95 = 319,6 mm2
7. Memilih luas penampang tulangan per meter panjang berdasarkan tabel penulangan pelat
(As pasang) yang memenuhi persyaratan:
As pasang As perlu
As perlu = 319,6 mm2
As pasang = 10200 mm (As = 471 mm2)
8. Tulangan susut

As susut bd
As susut bdx=0.002 x 1000 x 95

= 190 mm2

As pasang = 8200

mm (As = 301 mm2)

Tulangan lapangan
1. Momen nominal penampang (Mn) perlu
Mu 401,1 x 104
Mn=
=
= 5013750 N-mm

0.8
2. Koefisien tahanan (Rn)
Mn
5013750
Rn=
=
2
2
bd 1000 x 95

= 0.55

3. Menentukan nilai perbandingan antara mutu baja tulangan dengan mutu beton (m)
fy
360
m=
=
0,85f ' c 0,8525 = 16,94
4. Menentukan besaran rasio penulangan ()

1
2mRn
= 1 1
m
fy

1
216.940.55
1 1
16.94
360

= 0.0015

5. Kontrol batas rasio penulangan ( max dan min) sehingga didapatkan nilai pakai
untuk menghitung kebutuhan luas penampang tulangan pelat (As).
max =0,75balance
0,750,85f ' c
1600
fy
max =
600+fy
0,750,8525
0.85600
360
max =
600+360
min =0,0018 x

400
400
=0,0018 x
fy
360

= 0.0235

= 0.002

Kontrol rasio penulangan:


= 0.0015 sehingga kondisi rasio penulangan yang terjadi adalah
min pakai =min =0.002

6. Kebutuhan luas penampang tulangan per meter panjang pelat (As).


As=bd
As=bdx=0.002 x 1000 x 95 = 190 mm2
7. Memilih luas penampang tulangan per meter panjang berdasarkan tabel penulangan pelat
(As pasang) yang memenuhi persyaratan:
As pasang As perlu
As perlu = 190 mm2
As pasang = 10200 mm (As = 471 mm2)
8. Tulangan susut

As susut bd
As susut bdx=0.002 x 1000 x 95
As pasang = 8200

B. PERENCANAAN PLAT ATAP


Gambar rencana plat atap

= 190 mm2

mm (As = 301 mm2)

PLAT TYPE C
I. PENENTUAN H min plat
3000 mm

5000 mm

h balok
b balok
ln y
ln x

= 350 mm
= 200 mm
= ly b balok
= 5000 200
= 4800 mm
= lx b balok
= 3000 200
= 2800 mm

Ly
Lx

= 5000 mm
= 3000 mm
= Ly / Lx > 2 dan > 2.5 (plat 1 arah)
= Ly / Lx < 2 dan < 2.5 (plat 2 arah)

Ly / Lx = 5000 / 3000 = 1,67 < 2


Termasuk Plat 2 Arah

ln y
ln x

4700
2700

= 1,7

Sesuai SNI 2847-2013 pasal 13.2.4 , lebar efektif (be) diperhitungkan sebagai berikut:
c. Asumsi awal tebal plat lantai 110 mm
d. Lebar efektif balok untuk arah melintang bangunan
be = 200 + ( 2 x ( 350 110 ) = 680 mm
Syarat : be bw + 8 ht
be = 680 200 + (8 x 110) = 1080 .......... OK!

Persamaan statis momen terhadap tepi samping untuk balok B (30/45)


bw = 200 mm
be = 680 mm

(ht x be x ht2 )+( bw x hw x ( hw2 + ht2 ))=( ( ht x be ) +( bw x hw ) ) x y


110
240 110
110 x 680 x
+ 200 x 240 x (
+
(
2 ) (
2
2 ))
y=

( 110 x 680 )+(200 x 240)

y=

4114000+8400000
=101,9 mm
74800+ 48000

Perhitungan Inersia Balok dan Inersia Pelat


Inersia balok (20/35)
1
1
1
3
3
Ib= x bw x y +
x be x ht + be x ht x y + ht
3
12
2

)(

)(

)(

) )+( 13 x bw x ( hw y ) )
3

1
1
1
Ib= x 200 x 101,93 +
x 680 x 110 3 + 680 x 110 x 101,9+ 110
3
12
2

)(

= 70539323,9 + 75423333,33 + 1841397228+ 175585958


= 2162945843 mm4
Inersia pelat

) )+( 13 x 200 x ( 240101,9 ) )


3

Ip=

1
1
x ht 3 x ly= x 110 3 x 4700=521308333,3mm 4
12
12

Nilai a1 untuk arah melintang bangunan (balok 20/35)


Eeb x Ib 1 2162945843
=
=4,14
Eep x Ip 1 521308333,3
Nilai am adalah sebagai berikut :
am=4,14
Karena am > 2, maka menggunakan rumus SNI 03-2847-2013 pasal 9.5.3.3 untuk
mencari tebal pelat ternyata didapatkan harga am = 4,14 > 2 sehingga tebal minim pelat
menggunakan persamaan :
fy
lny(0,8+
)
1400
hmin=
> 90 mm
36+ 9
360
)
1400
> 90 mm
36+9( 1,7)

4700(0,8+
hmin=

hmin=96,85 mm>90 mm !

Kesimpulan :
Maka, Tebal pelat atap dipakai = 110 mm
II.

II.

PEMBEBANAN
a. Beban Mati
1. Pembebanan plat sendiri
= 0,11 . 2400 . 1 = 264 kg/m2
2. Beban plafon dan penggantung = 11 + 7
= 18 kg/m2
3. Berat air hujan
= 0.02 . 1000
= 20 kg/m2+
WD
= 302 kg/m2
b. Beban Hidup
Pada daerah atap
= 100 kg/m2.. (PMI hal 16)
c. Beban Kombinasi (Qu)
1. 1,4D
= 1,4 . 302
= 422,8
2. 1,2D + 1,6L
= 1,2 . 302 + 1,6 . 100 = 522,4
Qu diambil yang terbesar yaitu 522,4 kg/m2
ANALISIS MEKTEK
Rasio bentang panjang panel pelat tehadap bentang pendeknya
ly
lx

5
3

= 1.677 1.7

kg/m2
kg/m2

Berdasarkan nilai rasio di atas dan asumsi pelat terjepit elastis pada keempat sisinya,
maka nilai X pada Tabel Momen Pelat PBI70 adalah:

M tx=0,001qu pelat ( l x )2X X = 59


2

M ty=0,001qu pelat ( l x ) X X = 36
M lx=+0,001q u pelat( l x )2X X = 59
M ly=+ 0,001q u pelat( l x )2X X = 36

Mtx
Mty
Mlx
Mly
III.

=
=
=
=

- 0,001 * 522,4 * 32 * 59 = 277,39 kgm


- 0,001 * 522,4 * 32 * 36 = 169,26 kgm
+0,001 * 522,4 * 32 * 59 = 277,39 kgm
+ 0,001 * 522,4 * 32 * 36 = 169,26 kgm

PERENCANAAN PENULANGAN
Perhitungan Tinggi Efektif Pelat Lantai (d)
Tebal pelat = 110 mm
Asumsi selimut beton pelat mengacu pada SNI 2847-2013 Pasal 7.7.1 yaitu sebesar 20
mm
Tulangan utama pelat yang digunakan untuk arah x dan arah y diasumsikan sama,
yaitu diameter 10 mm

Tinggi efektif pelat


1
d=hsb Tul . utama arah x
2

( 1210)

11020
8 5 mm

Tulangan Tumpuan dan Lapangan Arah X


1. Momen nominal penampang (Mn) perlu
Mu 277.39 x 10 4
Mn=
=
= 346738 N-mm

0.8
2. Koefisien tahanan (Rn)
Mn
346738
Rn=
=
2
bdx 1000 x 8 52

= 0,48

3. Menentukan nilai perbandingan antara mutu baja tulangan dengan mutu beton (m)
fy
360
m=
=
0,85f ' c 0,8525 = 16,94
4. Menentukan besaran rasio penulangan ()

1
2mRn
= 1 1
m
fy

1
216.940,48
1 1
16.94
360

= 0.0013

5. Kontrol batas rasio penulangan ( max dan min) sehingga didapatkan nilai pakai
untuk menghitung kebutuhan luas penampang tulangan pelat (As).
max =0,75balance
0,750,85f ' c
1600
fy
max =
600+fy

0,750,8525
0.85600
360
max =
600+360
min =0,0018 x

= 0.0235

400
400
=0,0018 x
fy
360

= 0.002

Kontrol rasio penulangan:


min (0,002) > (0,0013)
yang dipakai = 0,002
6. Kebutuhan luas penampang tulangan per meter panjang pelat (As).
As=bd
As=bdx=0.00 2 x 1000 x 8 5

= 170 mm2

7. Memilih luas penampang tulangan per meter panjang berdasarkan tabel penulangan pelat
(As pasang) yang memenuhi persyaratan:
As pasang As perlu
As perlu = 170 mm2
As pasang = 10200 mm (As = 392.5 mm2)
8. Tulangan susut

As susut bd
As susut bdx=0.002 x 1000 x 95
As pasang = 8200

= 170 mm2

mm (As = 301 mm2)

Tulangan Tumpuan dan Lapangan Arah Y


1. Momen nominal penampang (Mn) perlu
4
Mu 169.26 x 10
Mn=
=
= 211575 N-mm

0.8
2. Koefisien tahanan (Rn)
Mn
211575
Rn=
=
2
bd 1000 x 8 52

= 0.29

3. Menentukan nilai perbandingan antara mutu baja tulangan dengan mutu beton (m)
fy
360
m=
=
0,85f ' c 0,8525 = 16,94
4. Menentukan besaran rasio penulangan ()

1
2mRn
= 1 1
m
fy

1
216.940.29
1 1
16.94
360

= 0.0008

5. Kontrol batas rasio penulangan ( max dan min) sehingga didapatkan nilai pakai
untuk menghitung kebutuhan luas penampang tulangan pelat (As).
max =0,75balance
0,750,85f ' c
1600
fy
max =
600+fy
0,750,8525
0.85600
360
max =
600+360
min =0,0018 x

400
400
=0,0018 x
fy
360

= 0.0235

= 0.002

Kontrol rasio penulangan:


min (0,002) > (0,0008)
yang dipakai = 0,002
Kebutuhan luas penampang tulangan per meter panjang pelat (As).
As=bd
As=bdx=0.002 x 1000 x 85

= 170 mm2

6. Memilih luas penampang tulangan per meter panjang berdasarkan tabel penulangan pelat
(As pasang) yang memenuhi persyaratan:
As pasang As perlu
As perlu = 170 mm2
As pasang = 8200

mm (As = 301 mm2)

7. Tulangan susut

As susut bd
As susut bdx=0.002 x 1000 x 8 5 = 170 mm2
As pasang = 8200

mm (As = 301 mm2)

TABEL PERHITUNGAN PENULANGAN PLAT


I. PLAT LANTAI 2 DAN 3
Beban Plat (Qu kombinasi terbesar)
Plat
Ly L
x

= 1172,8 kg/m2

Anda mungkin juga menyukai