Oleh:
1
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Palembang, 2023
Menyetujui,
2
Ketua Jurusan Teknik Sipil Pembimbing,
3
ABSTRAK
Palembang, 2023
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
2.1 Sejarah PT. Indec Internusa dan PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri
2.1.1 PT. Indec Internusa
Konsultan supervisi atau konsultan pengawas merupakan badan
usaha yang bergerak di bidang pengawasan pelaksana konstruksi yang
berfungsi sebagai wakil atau mediator dari pemilik proyek. Konsultan
pengawas bertugas dalam menjalankan komunikasi, konsultasi, kontrol dan
pengendalian dengan pihak kontraktor. PT. Indec Internusa adalah
perusahaan konsultan supervisi yang berpusat di kota Bandung dan sudah
berpengalaman dalam pengerjaan banyak proyek nasional, salah satunya
adalah proyek Fly Over Bantaian Muara Enim.
PT. Indec Internusa didirikan pada tahun 1971 oleh Ir. Bondan
Paripoerno sebagai Direktur Utama dan prakarsa pendiriannya diilhami oleh
beberapa orang Sarjana Teknik dalam bidak keteknikan dengan nama PT.
Indec & Ass. Ltd. Pada tahun 2004 nama PT. Indec & Ass. Ltd. berubah
menjadi PT. INDEC Internusa.
Dengan bertambahnya pengalaman perusahaan dari tahun ke tahun
serta mengevaluasi secara objektif, PT. Indec Internusa dapat dikatakan
bahwa perusahaan ini terus berkembang dengan pesat tetapi wajar.
Bonafiditasnya dinilai dari tetap dipercayanya PT. Indec Internusa dalam
melaksanakan proyek-proyek sesuai dengan bidangnya yang tercermin terus
berlangsung dan bertambahnya hubungan kerja dengan client-client. Baik
dengan Instansi Pemerintah ataupun dengan Swasta. Dalam pelaksanaan
pekerjaan Jasa Konsultan yang bersifat teknologi tinggi, PT. Indec Internusa
melakukan kerja sama dengan konsultan luar negeri.
Di dalam pembangunan proyek Fly Over Bantaian Muara Enim PT.
Indec Internusa juga mempunyai struktur organisasi yang bertujuan agar
proyek ini dapat selesai sesuai dengan ketepatan waktu, ketepatan biaya, dan
spesifikasinya. Berikut struktur organisasi dari PT. Indec Internusa pada
pembangunan proyek Fly Over Bantaian Muara Enim. Struktur organisasi PT
dapat dilihat pada gambar 2.1.
C. Operator Komputer
Tugas dari Operator Komputer sebagai berikut:
1) Melaporkan dan menginformasikan kepada atasan atau pimpinan
perusahaan tentang hasil riset data yang sudah di lakukannya.
2) Membuat sistem keamanan atau proteksi pada sistem komputer yang
dimiliki perushaan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan.
3) Melakukan perbaikan komputer jika mengalami kerusakan atau
gangguan secara hardware dan software.
4) Menjaga segala rahasia perusahaan tentang data dan file penting
serta tidak di informasikan kepada orang yang tidak berkepentingan
termasuk orang luar perusahaan.
D. Quantity Engineer
Tugas dari Quantity Engineer sebagai berikut:
1) Mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site Engineer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality
Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan
dengan di laboratorium.
2) Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada
semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan segera kepada Site Engineer tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai dokumen kontrak.
3) Mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikat pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
4) Membuat ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja,
peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan,
pengukuran dilapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya
dengan menggunakan formulir laporan standar (laporan harian) yang
harus diserahkan/dikirim kepada site engineer dan satuan kerja fisik
tiap hari setelah selesai kerja.
5) Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap
semua pekerjaan harian, termasuk membuat catatan mengenai
peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan harian tersebut.
6) Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh kontraktor dan
evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan.
7) Membantu site engineer mengadakan pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan yang
mutunya memenuhi syarat.
E. Quality Engineer
Tugas dari Quality Engineer sebagai berikut:
1) Bila dalam dokumen kontrak kontraktor yang bersangkutan harus
mengadakan peralatan laboratorium, maka Quality Engineer
harus melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan
kontraktor serta memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan
konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap
dioperasikan.
2) Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan
pengujian yang dikerjakan oleh kontraktor dan tenaga-tenaganya
dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya,
dan memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada
Site Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik
dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang
terdapat pada material atau mutu pekerjaannya.
3) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang
dilakukan oleh kontraktor, dan dapat memastikan bahwa jumlah core
yang diambil itu atau lubang uji yang dibuat tidak kurang dari syarat
minimum yang ditetapkan spesifikasi, sehingga cukup
memungkinkan melakukan suatu evaluasi statistik untuk
mengukur/menghitung ketebalan lapisan perkerasan yang telah
dilaksanakan.
4) Memberikan panduan dilapangan bagi personil teknisi kontraktor
dan teknisi konsultan mengenai metodologi pengujian yang
terkait/diperlukan.
5) Menyerahkan kepada site engineer minimal satu kali setiap bulan
suatu risalah bulanan mengenai semua hasil pengujian yang
diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh site
engineer kepada satuan kerja fisik.
Wewenang dari Quality Engineer sebagai berikut:
1) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada site engineer rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan
2) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan ke lokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi.
F. Inspektor
Tugas dari Inpektor sebagai berikut:
1) Mengawasi dan memeriksa hasil pekerjaan yang di jasa pemborongan.
2) Mengkoordinasikan penyedia jasa pemborongan berkaitan dengan
masalah utilitas umum dan jenis tanah.
3) Membuat sistem pengarsipan yang baik, antara lain : menyimpan
tanda terima, dan memeliharanya sebagai catatan tetap, jaminan yang
dibutuhkan menurut syarat kontrak yang ada dalam kegiatan.
4) Mempersiapkan As Built Drawing semua pekerjaan sipil termasuk
detail- detailnya.
5) Melakukan survey selama pelaksanaan berlangsung bekerja sama
dengan Spesial Technician untuk mengkonfirmasikan hasil survey
dari Penyedia jasa Pemborongan.
6) Mencatat jadwal proses yang terbaru dan membantu pejabat pembuat
komitmen dengan data pembayaran dan fisik pada saat diperlukan.
7) Mengawasi pekerjaan pembangunan dan perbaikan, serta membantu
mengambil keputusan yang cepat dan tepat apabila terjadi
penyimpangan.
8) Melaksanakan dan melaporkan tentang PHO.
G. Surveyor
Tugas dari Surveyor sebagai berikut:
1) Membantu kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran
topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan penggambaran
data- data lapangan.
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak
koreksi dan pencegahannya.
3) Mengawasi survey lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan akurat telah mewakili
kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan untuk pembayaran
terakhir.
4) Mengawasi survey lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dilaksanakan dengan prosedur yang benar
dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai dengan kondisi
lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail desain.
5) Mengawasi pelaksanaan stack out, penetapan elevasi sesuai dengan
gambar rencana.
6) Melakukan pelaksanaan survey lapangan dan penyelidikan dan
pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama
untuk pekerjaan.
7) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan kepada kepala
proyek.
H. Teknisi Laboraotrium
Tugas dari Teknisi Laboratorium sebagai berikut:
1) Membantu site engineer dalam melaksanakan tugasnya.
2) Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan
pekerjaan selalu disukung tersedianya tenaga dengan peralatan
pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam dokumen
kontrak.
3) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan setiap hari terhadap semua
kegiatan pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan yang sudah
dilaksanakan agar sesuai dengan dokumen kontrak dan spesifikasi
yang ada, serta melaporkannya kepada Site Engineer setiap
permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu.
4) Melakukan analisis semua pengujian mutu, termasuk usulan
komposisi campuran (Job Mix Formula) baik untuk pekerjaan aspal,
agregat, tanah dan beton, serta memberikan rekomendasi dan
justifikasi teknik atas persetujuan dan penolakan usulan tersebut.
5) Membantu penyiapan data-data pengujian/penyelidikan bahan untuk
penyusunan Laporan.
2.1.2 PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri
Kontraktor adalah sebuah badan khusus yang bertugas melakukan
aktivitas pengadaan, baik untuk barang fisik maupun jasa, dan mendapat
upah sesuai dengan nilai kontrak yang telah disepakati kedua pihak. PT
Ricky Kencana Sukses Mandiri adalah perusahaan kontraktor yang berpusat
di kota Palembang dan sudah berpengalaman dalam pengerjaan banyak
proyek nasional, salah satunya adalah proyek Fly Over Bantaian Muara
Enim.
Pada tanggal 28 Oktober 1989 CV. Ricky Kencana Corporation
didirikan di Palembang oleh Ricco Perdana sebagai Direktur Utama dan
pada tanggal 17 mei 1999 beralih menjadi PT. Ricky Kencana Sukses
Mandiri.
PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri sebagai perusahaan kontraktor
yang bergerak di bidang design engineering untuk Building, Gambar rencana
pekerjaan design struktur Pondasi Equipment, Jembatan, Intrastruktur jalan,
Mini Pile, Concrete Pile, dan Bore Pile
Di dalam pembangunan proyek Fly Over Bantaian Muara Enim PT.
Ricky Kencana Sukses Mandiri juga mempunyai struktur organisasi yang
bertujuan agar proyek ini dapat selesai sesuai dengan ketepatan waktu,
ketepatan biaya, dan spesifikasinya. Berikut struktur organisasi dari PT.
Ricky Kencana Sukses Mandiri pada pembangunan proyek Fly Over
Bantaian Muara Enim:
A. Direktur
Tugas dari Direktur sebagai berikut:
1) Mengelola bisnis dan menyusun strategi bisnis untuk
kemajuan perusahaan.
2) Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan
sehingga seluruh kinerja karyawan bisa ditingkatkan atau
dipertahankan.
3) Mengirim laporan secara rutin ke para pemegang saham.
4) Melakukan pengadaan rapat dengan semua jajaran pada perusahaan
tersebut
5) Mewakili perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan lembaga
lain baik dengan lembaga dalam negeri atau luar negeri.
6) Mewakili perusahaan dalam perkara pengadilan atau hukum dalam
skala dalam negeri atau luar negeri.
7) Mengurus dan mengelola kepentingan perusahaan yang sesuai
dengan maksud dan tujuan sesuai dengan kebijakan yang
sebelumnya dibuat.
8) Menjalankan kepengurusan sesuai dengan kebijakan yang tepat yang
telah ditetapkan dalam UU Perseroan Terbatas dan anggaran dasar di
perusahaan.
Wewenang dari Direktur sebagai berikut :
1) Menentukan dan memilih staf-staf yang membantu dalam perusahaan.
2) Menyetujui anggaran belanja perusahaan.
3) Menerapkan visi misi perusahaan.
B. Manager Keuangan
Tugas dari Manager Keuangan sebagai berikut:
1) Menyusun perencanaan keuangan perusahaan.
2) Mengoperasikan kebutuhan keuangan perusahaan.
3) Bekerja sama dengan manajer divisi lain.
4) Membantu pengambilan keputusan terkait investasi.
5) Menjadi narahubung perusahaan pada pasar keuangan
6) Mengelola fungsi akuntansi perusahaan.
7) Melakukan perencanaan dan pengembangan sistem keuangan
perusahaan.
8) Mengontrol jalannya efisiensi kerja perusahaan.
9) Mengelola pajak perusahaan.
10) Mengelola arus kas, utang dan piutang.
C. Manager Pelaksana
Tugas dari Manager Pelaksana sebagai berikut:
1) Mengelompokkan tugas dan sub-tugas yang akan dikerjakan tim.
2) Memecah proyek menjadi tugas-tugas kecil yang bisa direalisasikan.
3) Memecahkan masalah yang muncul dalam proyek.
4) Menjaga kekompakan tim.
5) Mengevaluasi kinerja proyek.
6) Mengelola seluruh sumber daya secara
efektif. Wewenang dari Manager Pelaksana
sebagai berikut:
1) Menetapkan jadwal pengembangan proyek.
2) Mengarahkan tim untuk mencapai tujuan bersama.
3) Memantau kemajuan proyek dan menetapkan tenggat waktu.
D. Ahli K3 Konstruksi
Tugas dari Ahli K3 Konstruksi sebagai berikut:
1) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
2) Merencanakan dan menyusun program K3.
3) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
4) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
5) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi.
6) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan.
7) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
Wewenang Ahli K3 Konstruksi sebagai berikut:
1) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi.
2) Melakukan inspeksi dan audit keselamatan di lokasi konstruksi.
3) Mengembangkan dan merevisi rencana keselamatan kerja yang
sesuai dengan proyek konstruksi.
E. Manager Teknik
Tugas dari Manager Teknik sebagai berikut:
1) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengujian.
2) Memeriksa laporan hasil pengujian.
3) Mengusulkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pengujian serta
alat yang harus dikalibrasi ulang.
4) Bertanggung jawab terhadap kinerja analis.
5) Bertanggung jawab terhadap kinerja alat.
6) Mengusulkan pelatihan analis/teknisi.
7) Bertanggung jawab terhadap jaminan mutu
pengujian. Wewenang dari Manager Teknik sebagai
berikut:
1) Menandatangani sertifikat pengujian.
2) Mengesahkan instruksi kerja.
3) Mengatur pemeliharaan dan perawatan peralatan, mesin atau
infrastruktur teknis lainnya.
F. Quantity Engineer
Tugas dari Quantity Engineer sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan
pekerjaan sementara serta membuat catatan untuk semua
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran untuk
memastikan kontraktor di bayar sesuai dengan kontrak.
2) Membuat rekomendasi terperinci dalam bentuk kuantitas untuk
setiap variasi kontrak yang diajukan yang meliputi perubahan kecil
maupun besar dalam desain ataupun spesifikasi.
3) Melakukan pengawasan secara terus menerus dan memeriksa semua
pengukuran, kalkulasi kuantitas untuk sertifikat pembayaran bulanan
dan memastikan bahwa kontraktor di bayar dengan tepat dari volume
pekerjaan yang sesuai dengan ketentuan- ketentuan dalam dokumen
kontrak.
4) Melaksanakan dengan akurat dan mutakhir gambar-gambar yang
telah dibangun serta mengawasi pembuatan gambar-gambar minor
lainnya yang diperlukan.
5) Menyelenggarakan arsip-arsip untuk korespondensi proyek, laporan
mingguan, kemajuan pelaksanaan pekerjaan, pengukuran dan lain
sebagainya.
6) Membantu site engineer dalam melaksanakan pengukuran akhir pada
segmen pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan.
G. Quality Engineer
Tugas dari Quality Engineer sebagai berikut:
1) Pengendalian terhadap mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam dokumen kontrak.
2) Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium kontraktor agar pelaksanaan
pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan
pengendalian mutu sesuai dengan dalam dokumen kontrak.
3) Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada
site engineer setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan
pengendalian mutu bahan dan pekerjaan.
4) Melakukan analisa semua hasil test, termasuk usulan komposisi
campuran (job mix formula), soil cement, agregat dan beton, serta
memberikan rekomendasi dan justifikasi teknis atas persetujuan dan
penolakan usulan tersebut.
H. Surveyor
Tugas dari Surveyor sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab penuh terhadap pengukuran.
2) Mempelajari gambar kerja yang telah disetujui oleh insinyur proyek
untuk diterapkan di lapangan.
3) Menentukan as atau tanda pada bangunan sesuai gambar kerja.
4) Menentukan elevasi bangunan sesuai gambar kerja.
5) Menentukan batas-batas untuk semua pekerjaan struktur.
6) Membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.
7) Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
I. Administrasi Teknik
Tugas Administrasi Teknik sebagai berikut:
1) Pengelolaan dokumen: menyusun, mengatur, dan memelihara
dokumen teknis seperti laporan proyek, instruksi kerja, dan
spesifikasi teknis.
2) Pemantauan proyek: merekam perkembangan proyek, mencatat
catatan rapat, dan memastikan bahwa jadwal dan tenggat waktu
terpenuhi.
3) Pengelolaan komunikasi: memfasilitasi komunikasi antara tim
proyek, klien, atau pihak lain yang terlibat dalam proyek teknis.
4) Pengadaan dan pemeliharaan inventaris: mengelola inventaris
peralatan dan suku cadang teknis serta melakukan pemeliharaan
rutin.
5) Pengaturan jadwal: menyusun jadwal untuk inspeksi, pemeliharaan,
atau proyek teknis lainnya, serta memastikan pelaksanaannya sesuai
rencana.
6) Pengumpulan data dan analisis: mengumpulkan data teknis dari
berbagai sumber, menganalisisnya, dan menyusun laporan
berdasarkan hasil analisis.
7) Pemeliharaan sistem dan perangkat lunak: memastikan sistem dan
perangkat lunak teknis berfungsi dengan baik dan diperbarui sesuai
kebutuhan.
2.2 Data Umum Proyek
Data umum proyek pembangunan Fly Over Bantaian Muara Enim
sebagai
berikut:
Nama Paket : Pembangunan Fly Over KA. Bantaian
Lokasi : Kabupaten Muara Enim
Nomor Kontrak : HK 02 03-SBSN-Bb5.8.3/591
Tanggal Kontrak : 01 Maret 2023
Nilai Kontrak : Rp 58.747.695.200,- (Termasuk PPN)
Waktu Pelaksanaan : 480 (Empat Ratus Delapan Puluh)
Hari Kalender
Waktu Pemeliharaan : 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari
Kalender
Sumber Dana : SBSN Tahun Anggaran 2023-2024
Pengguna Jasa : P2JN Provinsi Sumatera Selatan
Konsultan Supervisi : PT. Indec Internusa KSO PT Cipta
Strada
KSO PT Nusa Dinamika Solusindo
Konsultan Perencana : C.V. Mercuri Desain Consultant
Kontraktor : PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri
A. Beton
Mutu Beton yang digunakan adalah sebagai berikut:
- U Girder Fc’ : 30 Mpa
- Lantai Jembatan Fc’ : 30 Mpa
- Abutment Fc’ : 30 Mpa
- Lean Concrete Fc’ : 10 Mpa
Selimut Beton yang digunakan adalah sebagai berikut:
C. Baja Prategang
- Tensile Strength : 1.860 Mpa
- Type of Strand : KBjP – P7 RB Low
Relaxation
- Diameter of PC Strand : 12.7 mm
- Jacking Force : 75% UTS
2.4 Ruang Lingkup Magang
Ruang lingkup pada kegiatan magang dibatasi pada:
1. Tinjauan teknis pelaksanaan pemasangan mini pile, meliputi:
a. Penjadwalan pelaksanaan pemasangan mini pile.
b. Perhitungan design mix formula untuk dinding penahan tanah.
c. Perhitungan kebutuhan material pembuatan dinding penahan tanah.
d. Gambar kerja dinding penahan tanah.
e. Fabrikasi tulangan dinding penahan tanah
f. Persiapan cetakan/bekisting dinding penahan tanah
g. Pekerjaan pengecoran dinding penahan tanah
h. Penggunaan alat berat pada pembuatan dinding penahan tanah
2. Pengendalian mutu dan penerapan keselamatan kesehatan kerja di lapangan.
a. Pengujian Hammer Test pada dinding penahan tanah.
b. Pengujian kuat tekan sample beton dinding penahan tanah
c. Pengujian Slump Flow pada dinding penahan tanah.
d. Pengujian PDA pada dinding penahan tanah
e. Pengujuan CSL pada dinding penahan tanah.
3. Penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pekerjaan
pembangunan dinding penahan tanahJembatan adalah suatu konstruksi yang
gunanya meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah.
Rintangan ini biasanya jalan lain berupa jalan air atau lalu lintas biasa.
Jembatan yang berada diatas jalan lalu lintas biasanya disebut viaduct.
Jembatan dapat digolongkan sebagai berikut :
i. Jembatan – jembatan tetap.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Topografi
Lingkungan
Tanah Dasar
Bahan Struktur :
Karakteristiknya
Ketersediaannya
Peraturan
PROSES
ANALISIS OUTPUT
HASIL
Struktur baja yang ada saat ini, telah berkembang pesat dengan
berbagai aturan yang berbeda pada tiap negara. Konsep pemikiran dalam
perhitungannya adalah sama tetapi aturan yang terjadi adalah lain, dan itu
tergantung dari negara yang memakainya.
Menurut Tim Peneliti dan Pengembangan Wahana Komputer, 2003,
struktru baja yang saat ini, telah berkembang pesat dengan berbagai aturan
yang berbeda pada tiap negara. Diantara peraturan perhitungan struktur baja
yang dipakai pada SAP 2000 adalah sebagai berikut :
American institute of Steel Construction’s ”Allowable Stress Design
and Plastis Design Spesification for Structural Steel Buildings”, AISC – ASD
(AISC, 1989).
American institute of Steel Construction’s “Load and Resistance
Factor
Design Spesification for Structural Steel Buildings”, AISC – LRFD
(AISC, 1994).
American Assotiation of State Highway ang Transportation Officiall
“AASHTO – LRFD Bridge Design Spesification”, AASHTO – LRFD
(AASHTO, 1997).
Canada Institute of Steel Construction’s “Limit State Design of Steel
Structures”, CANICSA – s16. 1 – 94 (CISC, 1995).
British Standart Institution’s “Structural Use of Steelwork in
Building”, BS5950 (BSI, 1990).
European Committee for Standarditation’s “Eurocode 3 : Design of
Steel Structures Part 1.1 : General Rules and Rules for Buildings”, ENV
1993 – 1 – 1 (CEN, 1992).
(Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2003)
Batching Plant adalah salah satu alat konstruksi yang gunanya sebagai tempat untuk
produksi beton ready mix dalam jumlah yang besar. Selain itu, ada beberapa pengertian batching
plant yang dibedakan dari jenis beton yang dihasilkan atau dari jenis pengoperasiannya.
Untuk Anda yang belum tahu, beton sendiri adalah salah satu bahan konstruksi yang
harganya murah. Namun meskipun murah, bahan ini memiliki kekuatan yang tidak perlu
diragukan.
Jika berdasarkan jenis beton yang dihasilkan, pengertian batching plant memiliki 2 macam
yaitu batching plant wet dan batching plant dry. Batching plant wet merupakan hasil beton yang
sudah siap dikirim. Sedangkan batching plant dry merupakan produk beton yang masih dalam
bentuk setengah jadi dan masih perlu diaduk dan dicampur lagi di truk mixer. Jika dari jenis
pengoperasiannya, pengertian batching plant adalah batching plant manual dan otomatis. Untuk
manual, batching plant dioperasikan dengan tombol agar semua komponen bisa bergerak.
Sedangkan otomatis hanya perlu klik mouse saat loading karena batching plant ini terhubung
dengan komputer yang sudah dilengkapi dengan software pendukung.
Komponen Batching Plant. Setelah mengetahui beberapa pengertian batching plant, tidak
ada salahnya jika mengetahui juga beberapa komponen batching plant. Berikut beberapa
komponen batching plant:
1. Tangki semen atau silo yang berfungsi untuk menampung semen
2. Agregat bunkers yang digunakan untuk penampungan agregat yang terdapat sekat untuk
memisahkan fraksi agregat.
3. Alat untuk mencampur atau mixer
4. Conveyor
5. Timbangan
6. Tangki air
7. Dan yang terakhir adalah unit kontrol
Saat ini banyak sekali yang membutuhkanbatching plant sehingga penjualannya juga
semakin meningkat dan tidak akan sulit ketika ingin mendapatkannya. Mobile batching plant atau
batching plant mini sudah bisa ditemukan di mana saja dan setiap jenis yang ada memiliki
keunggulan yang berbeda-beda. Semua keunggulan yang diberikan tentu saja akansesuai dengan
harga yang ditawarkan. Jika ingin membeli batching plant, tidak ada salahnya jika memperhatikan
terlebih dulu keunggulan yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam bidang teknik sipil alat-alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan membangun struktur bangunan. Saat ini alat berat merupakan faktor
penting dalam proyek, terutama proyek- proyek konstruksi dalam skala yang besar. Tujuan
dari penggunaan alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan
pekerjaannya sehingga
Hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif
lebih singkat. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontaktor akan memilih alat berat yang
akan digunakan pada proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah
satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat
baik jenis, ukuran maupun jumlahnya. Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan
memperlancar jalannya proyek. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaikan proyek dapat
terjadi. Hal ini akhinnya dapat menyebabkan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang
kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai
merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Berikut adalah klasifikasi fungsional alat berat :
1. Alat Pengolahan Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan
sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jikapada lahan masih terdapat semak atau pepohonan
maka pembukaan dapat dilakukan menggunakan dozer. Untuk mengangkatan lapisan tanah
paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya
rata selain dozer dapat digunakanmotor grader.
2. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Fungsi dari alat ini adalah untuk
menggali, seperti dalam pekerjaan pembuatanbasement atau saluran. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah front
shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
3. Alat Pengangkut
Pengangkutan material dapat dibagi menjadi pengangkutan horizontal maupun vertikal.
Truk dan wagon termasuk dalam alat pengangkutan horizontal karena material yang
diangkutnya hanya dipindahkan secara horizontal dari suatu tempat ketempat lain. Umumnya
alat ini dipakai untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang
relatif jauh. Truk maupun wagon memerlukan alat lain yang membantu memuat material
kedalamnya.
Sedangkan crane termasuk didalam kategori alat pengangkutan vertikal. Material yang
diangkut crane dipindahkan secara vertikal dari suatu elevasi ke elevasi yang lebih tinggi. Jarak
jangkau pengangkutan crane relatif kecil.
4. Alat Pemindah Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat
transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat lain. Loader
dan dazer alat pemindahan material.
5. Alat Pemadatan
Setelah dilakukan pekerjaan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat. Pemadatan
juga dilakukan untuk pembuatan jalan baik itu jalan tanah, jalan dengan perkerasan lentur,
maupun perkerasan kaku. Yang termasuk alat pemadatan adalah tamping roller, preumatic-
tired roller, compactor, dan lain-lain.
6. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah
batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk dalam alat ini adalah crusher.
Alat yang dapat mencampur material untuk pembuatan beton maupun aspal dikategorikan
kedalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixingplant.
7. Alat Penempatan Akhir Material
Alat yang digolongkan pada kategori ini karena fungsinya, yaitu untuk menempatkan
material pada tempat telah ditentukan. Di tempat atau lokasi ini material disebarkan secara
merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk
dalam kategori ini adalah concrere spreader, asphalt paver, motor grader, d
2.Excavator
Excavator atau mesin penggeruk adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat,
keranjang dan rumah-rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalain
(akskavasi). Kegunaan dari excavator adalah untuk menggali, mengangkut, mengeruk
material yang berada di dalam proyek.
3.Water Tank Truck
Water tank truck digunakan untuk mengangkut air, yang
digunakan untuk pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat
kelas A, setelah penghamparan material selesai kemudian di
padatkan dan di siram air menggunakan water tank. Water tank
yang di gunakan proyek ini memiliki kapasitas sebesar 3000-
4500 liter.
41