Penyerahan Hasil
Pelaksanaan
Penilai
1. Dokumen perencanaan mendukung
2. Kegiatan persiapan telah dilakukan
dengan baik
3. Tersedia daftar nominatif yang sesuai
4. Penilai Pertanahan profesional
melakukan penugasan
Aspek Keberhasilan PT
Dokumen Perencanaan
Konsultasi Publik
*Pemenuhan atas persyaratan Penilai dimaksud dikenal dengan Penilai Publik sebagaimana diatur oleh PMK No.
101/2014.
PMK 101/2014
• KEPI
Wajib Mematuhi KEPI
• SPI 102, 103 – 105
• SPI 204 dan SPI
Pemberi Tugas & Pengguna Laporan
Lembaga Pertanahan menetapkan Penilai (pasal 31 ayat (1))
a. tanah;
b. ruang atas tanah dan bawah tanah; a ian
e nil
c. bangunan; j e k P
O b
d. tanaman;
e. benda yang berkaitan dengan tanah;
dan/atau
f. kerugian lain yang dapat dinilai
Kerugian Non Fisik
a) Penggantian terhadap kerugian pelepasan hak dari pemilik tanah yang akan diberikan premium serta diukur dalam
bentuk uang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penggantian ini dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan;
1. Kehilangan pekerjaan atau kehilangan bisnis termasuk alih profesi (dengan memperhatikan UU No. 2 tahun 2012
pasal 33 huruf f berikut penjelasannya).
2. Kerugian emosional (solatium), merupakan kerugian tidak berwujud yang dikaitkan dengan pengambilalihan tanah
yang digunakan sebagai tempat tinggal dari pemilik (dengan memperhatikan UU No. 2 tahun 2012 pasal 1 butir 10,
pasal 2 berikut penjelasannya dan pasal 9 ayat 2).
3. Hal-hal yang belum diatur pada butir 1 dan 2 di atas dapat diantisipasi berdasarkan dokumen perencanaan yang
berlaku, sehingga Penilai dapat mempertimbangkan besaran premium atas kerugian non fisik terkait.
Kerugian Non Fisik
a) Biaya transaksi, asumsi dasar yang dibentuk dari sejumlah biaya perpindahan, pengosongan, pajak/BPHTB, PPAT. Bila
tidak diatur lain, prinsip dasar yang dapat diambil seharusnya mengikuti SPI ini dan/atau pedoman penilaian/juknis yang
berhubungan dengan standar ini.
b) Kompensasi masa tunggu, yaitu sejumlah dana yang diperhitungkan sebagai pengganti adanya perbedaan waktu antara
tanggal penilaian dengan perkiraan tanggal pembayaran ganti kerugian.
c) Kerugian sisa tanah, adalah turunnya nilai tanah akibat pengambilan sebagian bidang tanah. Dalam hal sisa tanah tidak
lagi dapat difungsikan sesuai dengan peruntukannya, penggantian atas keseluruhan bidang tanah diperhitungkan,
apabila didasarkan pada kesepakatan tertulis dengan pemberi tugas dan merujuk kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
d) Kerusakan fisik lain, misalnya bagian bangunan yang terpotong akibat pengadaan tanah sehingga membutuhkan biaya
perbaikan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Tujuan dan Dasar Penilaian
• Nilai Penggantian Wajar (Fair Replacement Value) adalah nilai untuk kepentingan pemilik (value to the owner)
yang didasarkan kepada kesetaraan dengan Nilai Pasar atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur
luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas properti dimaksud.
memperhatikan memperhatikan
basis Pasar
kerugian lainnya pemilik
Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana
dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012
”Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti”
Nilai Penggantian Wajar (SPI)
memperhatikan
kerugian lainnya
Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana
dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012
”Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti”
Konsep NPW
1. kepentingan pemilik (value to the owner); dapat diartikan manfaat ekonomi yang berasal dari penguasaan atau
kepemilikan dari suatu Properti ;
2. kesetaraan dengan Nilai Pasar; adalah salah satu dasar dalam pembentukan Nilai dengan memperhatikan data
pasar. Untuk beberapa real properti yang memiliki data pasar terbatas atau sama sekali tidak ada data pasarnya, maka
Nilai Pasar dimaksud dapat disetarakan dengan Nilai berdasarkan potensi penggunaannya (tanpa melihat kepentingan
rencana pengadaan tanah untuk kepentingan umum) ;
3. suatu Properti; sebagaimana yang dimaksud sesuai dengan objek pengadaan;
Konsep NPW
4. unsur luar biasa terkait dengan kerugian non fisik; disebabkan adanya keterpaksaan bagi pemilik Properti untuk
melepaskan haknya. Kerugian non fisik dan/atau premium adalah kerugian lainnya seperti yang dimaksud dalam UU No.
2 tahun 2012 pasal 33 huruf f berikut penjelasannya (lihat SPI 306 dan Juknisnya);
5. kepemilikan properti; tidak terbatas hanya kepada kepemilikan hak saja, namun dapat diartikan pada penguasaan,
pengelolaan dan pemanfaatan atas Properti sesuai yang diatur oleh peraturan perundangan yang berlaku atau sesuai
dengan Lingkup Penugasan yang disepakati
Tanggal Penilaian
§ Kehilangan
pekerjaan/bisnis/alih
Kerugian non profesi
fisik § Kerugian emosional
§ Biaya transasksi
§ Kerugian sisa tanah &
fisik lainnya
1. Nilai Penggantian Wajar; adalah nilai untuk kepentingan pemilik yang didasarkan kepada kesetaraan
dengan Nilai Pasar atas suatu Properti, dengan memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik
yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas Properti dimaksud (SPI 102 – 3.8)
2. Nilai Pasar; didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh atau dibayar untuk
penukaran suatu aset atau liabilitas pada tanggal penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan
penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara
layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian
dan tanpa paksaan (SPI 101 – 3.1).
3. Nilai Khusus; adalah sejumlah uang yang mencerminkan atribut tertentu dari aset yang hanya berlaku bagi
pembeli khusus dan bukan pasar secara keseluruhan (SPI 102 – 3.4)
Lingkup Penugasan (3.2)
Tanah Skala Besar(>5 Tanah Skala Kecil (< 5 hektar)
No. Faktor Perbedaan
hektar) Tidak Terikat Kondisi &Lokasi Tertentu Terikat Kondisi & Lokasi Tertentu
1 Dasar Nilai Nilai Pengganti Wajar Nilai Pasar NPW atau Nilai Khusus
• untuk kepentingan • untuk kepentingan pelaksanaan • untuk kepentingan pelaksanaan
pengadaan tanah pengadaan tanah yang dilakukan pengadaan tanah yang
berdasarkan UUPT secara langsung dilakukan secara langsung atas
pengguna khusus
2 Kepentingan penilaian • nilai bagi pemilik untuk • berdasarkan pandangan pasar • nilai bagi pembeli khusus untuk
kepentingan umum terbuka, karena dibenarkan kepentingan khusus, dan
transaksi langsung dibenarkan transaksi langsung
3 Prinsip penilaian • HBU • HBU • HBU untuk NPW
4 Pemberi tugas & • Instansi yang memerlukan • Instansi yang memerlukan tanah • Instansi yang memerlukan tanah
Pengguna laporan Tanah & BPN
5 Objek penilaian • skala besar sesuai UUPT • skala kecil tidak merujuk kepada • skala kecil tidak merujuk kepada
yang ditetapkan oleh BPN UUPT, digunakan berdasarkan UUPT, digunakan berdasarkan
petunjuk pemberi tugas petunjuk pemberi tugas
Lingkup Penugasan (3.2)
Tanah Skala Besar (>5 Tanah Skala Kecil (< 5 hektar)
No. Faktor Perbedaan
hektar) Tidak Terikat Lokasi Tertentu Terikat Lokasi Tertentu
6 Tanggal penilaian • bersamaan dengan • tidak diatur dapat bersamaan • tidak diatur dapat bersamaan
tanggal penetapan lokasi dengan inspeksi dengan inspeksi
7 Kondisi fisik • diperhitungkan setara Nilai • diperhitungan secara normal • diperhitungkan secara khusus
Pasar
8 Kerugian non fisik • diperhitungkan sebagai • tidak diperhitungkan • hanya mempertimbangkan
kompensasi kepentingan pembeli khusus
untuk penggunaan khusus
9 Jangka waktu • 30 hari kerja • tidak ditentukan • tidak ditentukan
pelaksanaan
10 Basis asumsi • Dokumen • Jual beli langsung • Jual beli langsung untuk
Perencanaan/Studi berdasarkan pasar kepentingan khusus yang
Kelayakan diserta dokumen pendudukung
11 Batasan • Merujuk kepada UUPT dan • Merujuk kepada peraturan • Merujuk kepada peraturan dan
peraturan pelaksanaannya dan ketentuan yang berlaku, ketentuan yang berlaku, karena
karena objek penilaian masuk objek penilaian masuk kategori
kategori skala kecil, maka skala kecil, maka dikecualikan
dikecualikan dari UUPT dari UUPT
Matriks Perbandingan Dasar Nilai Skala Kecil
UU NO. 2/2012
Nilai Penggantian
Nilai Pasar
Wajar
31
Objek Penilaian
Kakayaan asli desa (Permendagri No. 1/2016):
a. tanah kas desa;
b. pasar desa;
c. pasar hewan;
d. tambatan perahu;
e. bangunan desa;
f. pelelangan ikan yang dikelola oleh desa;
g. pelelangan hasil pertanian;
h. hutan milik desa;
i. mata air milik desa;
j. pemandian umum; dan
k. lain-lain kekayaan asli desa.
Beban Transaki
UU NO. 2/2012
Nilai Penggantian
Nilai Pasar
Wajar
35
NPW vs NP
NPW NP
• Untuk tujuan pengadaan tanah • Untuk tujuan pembelian atas
bagi kepentingan umum tanah pengganti
• Didasari kepada kesetaraan • Didasari kepada Nilai Pasar
Nilai Pasar + kerugian non fisik • Sesuai penentuan Pemberi
• Terikat kepada daftar nominatif Tugas
atau ketentuan yang berlaku
NWP NP
• Untuk menetapkan nilai dan manfaat harta benda penukar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi ketentuan:
a. dinilai oleh Penilai atau Penilai Publik; dan
b. harta benda penukar berada di wilayah yang strategis dan mudah untuk dikembangkan sesuai
dengan peruntukannya.
• Penilai atau Penilai Publik sebagaimana dimaksud disediakan oleh instansi atau pihak yang akan
menggunakan tanah wakaf sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Penetapan Penilai atau Penilai pullik sebagaimana dimaksud, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PP No. 25/2018
• nilai dan manfaat harta benda penukar paling sedikit sama dengan harta benda Wakaf semula.
• Nilai dan manfaat harta benda penukar ditetapkan oleh Kepala Kantor berdasarkan rekomendasi Tim
Penetapan dan untuk menetapkan nilai dan manfaat harta benda penukar harus memenuhi ketentuan
dinilai oleh Penilai atau Penilai Publik dan harta benda penukar berada di wilayah yang strategis dan
mudah untuk dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
Subjek Wakaf (UU No. 41/2004)
a. hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang
sudah maupun yang belum terdaftar;
b. bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a;
c. tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;
d. hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang
berlaku;
e. benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Dasar Hukum
Penilaian Tanah Wakaf
PP No. 25/2018
Pengadaan Tanah
bagi Kepentingan Tanah Wakaf
Umum
Nilai Penggantian
Nilai Pasar
Wajar
42
Lingkup Penugasan
Masjid
NPW = NP + NPK + NNF
Properti
Sekolah
Khusus
A. Kerugian Fisik:
• Real Properti Tanah; tanah & bangunan; tanah & tanaman
B. Kerugian Non FIsik
Nilai Penggantian Wajar - Kompensasi non fisik (beban perpindahan) = NP tanah + NPK bangunan
PERSYARATAN REVISI
Revisi Laporan Penilaian
• Dalam proses finalisasi, Penilai harus memastikan bahwa hasil penilaian telah sesuai sebagaimana yang dimaksud dalam
Lingkup Penugasan dan tetap memperhatikan proses kaji ulang internal (review). Proses konfirmasi hasil penilaian
kepada pemberi tugas dapat dilaksanakan paa tahap finalisasi laporan penilaian.
• Revisi Laporan Penilaian yang disampaikan kepada pemberi tugas sebagai bagian dari tanggungjawab profesional Penilai
merupakan hal yang dapat diterima dalam praktek penilaian dalam hal terdapat kekeliruan dalam penilaian. Kekeliruan
dalam penilaian sehingga memunculkan revisi laporan penilaian dapat disebabkan oleh dua hal, pertama kekeliruan
terkait penugasan yang disebabkan oleh pemberi tugas penilaian dan kedua kekeliruan terkait proses penilaian yang
merupakan tanggungjawab penilai. Revisi laporan penilaian dilakukan dengan memenuhi hal sebagai berikut:
a) Revisi dilakukan dengan memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
b) Revisi terkait penugasan sehubungan dengan perubahan data yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai,
dan harus didasarkan pada kesepakatan tertulis dengan pemberi tugas sebagai bagian dari Lingkup Penugasan;
c) Revisi terkait kekeliruan pada proses penilaian dapat disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan penilai baik dalam
perhitungan maupun interpretasi terhadap ketentuan dan standar penilaian yang berlaku;
d) Seluruh proses revisi harus didokumentasikan dan dilaporkan terpisah dari laporan penilaian sebelumnya. Hal ini
harus mengikuti Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku terkait jasa Penilai Publik.
CONTOH-CONTOH
Ilustrasi Solatium (RT-1a)
Contoh :
Nt = Rp. 200 juta
Nb = Rp. 100 juta
iNPrt = Rp. 300 juta
Solatium = 20% x Rp. 300 juta =Rp. 60 juta • Solatium = (% bobot RT-1A x indikasi nilai rumah
tinggal)
55
Ilustrasi Solatium (RT-2a)
Contoh :
Nt = Rp. 400 juta (HBU perdagangan)
Nb = Rp. 0 juta
iNPrt = Rp. 400 juta • Solatium = (% bobot RT-1b x
Solatium = 20% x Rp. 400 juta =Rp. 80 juta proporsional indikasi nilai pasar
tanah dan bangunan)
56
NPW atas rumah tinggal biasa
1. Ilustrasi Penghitungan NPW atas Rumah Tinggal Biasa
Rp. Rp.
a. Indikasi Nilai Pasar Rumah Tinggal (Tanah dan Bangunan) 100.000.000
b. Kerugian non fisik
- Solatium 10% x Rp. 100.000 10.000.000
- Transaksi 8% x Rp. 100.000 5.000.000
asumsi biaya pindah 1,5%
asumsi pajak 5% (potong NPOPTKP* Rp. 3 juta)
asumsi biaya PPAT 1,5%
- Beban masa tunggu (6 bulan) @6% pa 3.450.000
3% x Rp. 118.000.000
Sub total kerugian non fisik 18.450.000
Nilai Penggantian Wajar 118.450.000
*) tergantung ketentuan masing-masing daerah, secara umum Rp. 60 juta
A
3-6 bln masa tunggu
Waktu
Tgl. Penlok = Tgl. Pelaksanaan 3 – 6 bulan
Tgl. Penilaian Penilaian
63
Perhitungan BPHTB
• Perhitungan BPHTB untuk masing-masing wilayah Propinsi besaran dan pedomannuya dapat disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku. Misalnya untuk wilayah DKI, pengenaan BHTB untuk nilai kurang dari Rp. 2 miliar dibebaskan dan
selebihnya dikenakan BHTB setelah dikurang NJOPTKP
• Masing-masing wilayah mungkin dapat saja perhitungan BPHTB berbeda-beda, namun secara umum pengenaan BPHTB
sebagai persyaratan balik nama bagi pembeli tanah atau tanah dan bangunan dikenakan sebesara 5% dari nilai transaksi
(yang mama lebih tinggi dari NJOP) setelah dikurangi NJOPTKP sebesar Rp. 60 juta (besaran ini dikecualikan untuk
pengalihan properti pada warisan).
• Contoh:
– Nilai transaksi suatu rumah tinggal sebesar Rp. 1.000.000.000 (asumsi sama dengan NJOP)
– Pengenaan BPHTB atas properti dimaksud adalah: 5% x (Rp. 1.000.000.000 – Rp 60.000.000) = Rp. 47.000.000.
64
TERIMA KASIH