(1) Pihak yang Berhak dan pihak yang menguasai Objek Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum wajib mematuhi
ketentuan dalam Undang-Undang ini.
(2) Dalam hal rencana Pengadaan Tanah, terdapat Objek Pengadaan Tanah yang masuk dalam kawasan hutan, tanah kas
desa, tanah wakaf, tanah ulayat/tanah adat, dan/atau tanah aset Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha
Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, penyelesaian status tanahnya harus dilakukan sampai dengan penetapan
lokasi.
(3) Penyelesaian perubahan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui mekanisme pelepasan
kawasan hutan atau pinjam pakai kawasan hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
kehutanan.
(4) Perubahan obyek Pengadaan Tanah yang masuk dalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) khususnya
untuk proyek prioritas Pemerintah Pusat dilakukan melalui mekanisme:
a. pelepasan kawasan hutan dalam hal Pengadaan Tanah dilakukan oleh Instansi; atau
b. pelepasan kawasan hutan atau pinjam pakai kawasan hutan dalam hal Pengadaan Tanah dilakukan oleh swasta.
Salah satu
Penlok Persiapan/Konsultasi Publik Dokumen Perencanaan persyaratan Data
dalam Penilaian
UU CK No. 11/2021 - Pasal 10
Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) digunakan untuk pembangunan:
s. …….
t. kawasan Industri Hulu dan Hilir Minyak dan Gas yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah;
u. kawasan Ekonomi Khusus yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha
Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah;
v. kawasan Industri yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik
Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah;
w. kawasan Pariwisata yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik
Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah;
x. kawasan Ketahanan Pangan yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan
Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah; dan
y. kawasan pengembangan teknologi yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah.
UU CK No. 11/2021 - Pasal 14
(1) Instansi yang memerlukan tanah membuat perencanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dengan melibatkan
kementerian/lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Perencanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas
Rencana Tata Ruang Wilayah dan prioritas pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah, Rencana Strategis, dan/atau Rencana Kerja Pemerintah/instansi yang bersangkutan.
No. Lingkup Studi Keluaran *)Rujukan
1 Tahapan Perencanaan:
a. Survei sosial ekonomi menghasilkan kajian mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat • PP No. 19/2021
b. Kelayakan lokasi menghasilkan analisis mengenai kesesuaian fisik lokasi dan dilengkapi • Permen ATR
peta rencana Nomor 20/2020:
c. Analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah menghasilkan analisis mengenai biaya yang diperlukan dan manfaat Tata Cara
dan masyarakat pembangunan yang diperoleh bagi wilayah dan masyarakat Penyusunan
Dokumen
d. Perkiraan nilai tanah menghasilkan perkiraan besarnya nilai ganti kerugian objek Pengadaan
Tanah. Perencanaan
Pengadaan Tanah
c. Dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin menghasilkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau
akan timbul dokumen lingkungan hidup lainnya
d. Hal lain yang relevan dan perlu dapat berupa studi budaya masyarakat, studi politik dan keamanan,
atau studi keagamaan, sebagai antisipasi dampak spesifik akibat
pembangunan untuk kepentingan umum
Konsultasi Publik UU CK No. 11/2021 - Pasal 19
(1) Konsultasi Publik rencana pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) dilaksanakan untuk
mendapatkan kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari:
a. Pihak yang Berhak;
b. Pengelola Barang Milik Negara/Barang Daerah; dan
c. Pengguna Barang Milik Negara/Barang Milik Daerah.
(2) Konsultasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melibatkan Pihak yang Berhak, Pengelola
Barang Milik Negara/Barang Milik Daerah, Pengguna Barang Milik Negara/Barang Milik Daerah dan masyarakat yang
terkena dampak serta dilaksanakan di tempat rencana pembangunan untuk Kepentingan Umum atau di tempat yang
disepakati.
(3) ……..
(4) Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk berita acara kesepakatan.
(5) ……..
(6) ……
(7) …….
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Konsultasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
Perencanaan & Persiapan vs UUCK
Dokumen Konsultasi
Perencanaan Publik
Penetapan
Lokasi
Identifikasi &
Inventarisasi
Besaran Ganti
Penilaian Rugi
Tanggal Penilaian & Masa Tunggu
UU 11/2020 - Pasal 24 PP 19/2021 - Pasal 69
(1) Penetapan lokasi pembangunan untuk Kepentingan Umum Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilai atau Penilai Publik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (6) atau Pasal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, merupakan nilai pada
22 ayat (1) diberikan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun saat pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan untuk
dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu 1 Kepentingan Umum dengan mempertimbangkan masa tunggu
(satu) tahun. pada saat pembayaran Ganti Kerugian (ayat 1).
(2) Permohonan perpanjangan waktu penetapan lokasi
disampaikan paling singkat 6 (enam) bulan sebelum masa
berlaku penetapan lokasi berakhir.
Dokumen Konsultasi
Perencanaan Publik
Penetapan
Lokasi
penguasaan, pemilikan, Identifikasi &
penggunaan, dan pemanfaatan
tanah Inventarisasi
Besaran Ganti
Penilaian
a.pengukuran dan pemetaan Rugi
bidang per bidang tanah; b. pengumpulan data Pihak yang
dan Berhak dan Objek Pengadaan
Tanah.
• Nilai tunggal adalah nilai permasing-masing hasil penilaian sesuai objek penilaian
• Nilai untuk bidang perbidang yang dimaksud sesuai dengan dokumen kepemilikan dilihat dari perspektif
kepemilikan.
• Nilai dari perspektif ekonomi dapat dilihat yang mana nilai lebih ekonomis (optimal) apakah sebagai satu
kesatuan dalam satu hamparan yang sama atau dilakukan sesuai bidang per bidang.
• Dalam hal Penilai menilai beberapa bidang dalam satu hamparan yang sama sesuai HBU, maka nilai
bidang perbidang dapat dibagi secara proporsional dan wajar
Final & Mengikat
UU 11/2020 - Pasal 34 PP 19/2021 - Pasal 69
(1) ....... (1) ......
(2) ......
(2) .........
(3) Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian
(3) Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final
Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat final dan mengikat (ayat 3)
dan mengikat.
Penetapan
Lokasi
Identifikasi &
Inventarisasi
Pasal 38
(1) Dalam hal tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk dan/atau besarnya Ganti Kerugian, Pihak yang Berhak dapat
mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri setempat dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah
musyawarah penetapan Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1).
(2) Pengadilan negeri memutus bentuk dan/atau besarnya Ganti Kerugian dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak diterimanya pengajuan keberatan.
Penjelasan Pasal 38 (ayat 2)
Sebagai pertimbangan dalam memutus putusan atas besaran Ganti Kerugian, pihak yang berkepentingan dapat
menghadirkan saksi ahli di bidang penilaian untuk didengar pendapatnya sebagai pembanding atas penilaian Ganti Kerugian.
Pengadaan Tanah Skala Kecil
UU 11/2020 - Pasal 19 A PP 19/2021 -Pasal 126
(1) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas, Pengadaan Tanah 1. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, Pengadaan Tanah
untuk Kepentingan Umum yang luasnya tidak lebih dari 5 untuk Kepentingan Umum yang luasnya tidak lebih dari 5
(lima) hektare dapat dilakukan langsung oleh Instansi yang (lima) hektar, dapat dilakukan:
memerlukan tanah dengan Pihak yang Berhak. a. secara langsung oleh Instansi yang Memerlukan
Tanah dengan Pihak yang Berhak, dengan cara jual
(2) Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana
beli, tukar menukar, atau cara lain yang disepakati;
dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan sesuai dengan
atau
kesesuaian tata ruang wilayah.
b. dengan menggunakan tahapan Pengadaan Tanah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
Persyaratan:
1. Data pasar
2. Metode menurut pasar • Kehilangan
3. Penilai Profesional Kerugian non pekerjaan/bisnis/alih profesi
fisik § Kerugian emosional
§ Biaya transasksi
§ Kerugian sisa tanah & fisik
lainnya
ü Adanya keterlibatan Ø Kehandalan Danom harus lebih pasti Ø Data yang harus diterima Penilai:
Penyurvei Lisensi Ø Belum tentu telah mengakomodir a. Danom
kepentingan penilaian?! b. Peta bidang
Kesimpulan Data awal yang harus diterima Penilai (PP 19/2021):
a. Penlok d. Peta BIdang
b. DPPT Lengkap e. Hasil konsultasi publik
c. Danom
ü Musyawarah penetapan Ø Penilai wajib ikut serta Ø Harus ada batasan dalam
bentuk ganti kerugian Ø Menjelaskan proses dan kesimpulan hasil Lingkup Penugasan
penilaian Ø SPM Penilaian Pertanahan
Ø Beban biaya yang timbul
ü Hasil penilaian bersifat ü Yang dimaksud dengan "final dan mengikat" adalah Ø Kepastian menjalankan
final dan mengikat nilai Ganti Kerugian merupakan nilai tunggal dan tidak penugasan sesuai KEPI dan SPI
dapat dimusyawarahkan sepanjang penilaian dilakukan
berdasarkan standar penilaian yang berlaku
(penjelasan ayat 3).
Kesimpulan
UUCK & PP 19/2021 Keterangan Perubahan ke SPI