Ganti Kerugian
Penyerahan Hasil
Pelaksanaan
Persiapan
Kegiatan Pelaksanaan :
• inventarisasi dan
Perencanaan Kegiatan Persiapan : identifikasi atas tanah;
• pemberitahuan rencana • penilaian ganti kerugian;
pembangunan; • musyawarah;
Kegiatan Perencanaan : • pemberian ganti kerugian;
• kesesuaian dengan tata • pendataan awal lokasi
• konsultasi Publik rencana dan
ruang • pelepasan tanah Instansi.
• lokasi, letak, luas dan pembangunan
status tanah • penjelasan cara
• analisis biaya dan manfaat penghitungan ganti
kerugian. wajib
pembangunan bagi opsi
wialayah dan masyarakat
• perkiraan nilai tanah opsi PENILAI
Apa yang diharapkan?
Pemilik Tanah Penyelenggara
1. Apa saja yang dapat diganti rugi? 1. Apakah kegiatan perencanaan telah
2. Bagaimana prinsip perhitungan nilai yang menghasilkan dokumen perencaan yang
akan digunakan? sesuai
3. Bagaimana penerapan teknik 2. Apakah kegiatan persiapan telah dilakukan
penghitungan/penilaiannya dilakukan ? 3. Apakah identifikasi dan inventarisasi atas
objek penilaian lengkap
Penilai
1. Apakah dokumen perencanaan mendukung?
2. Apakah kegiatan persiapan telah dilakukan
dengan baik?
3. Apakah tersedia daftar nominatif yang lengkap
dan benar?
4. Apakah Penilai Pertanahan kompeten
melakukan penugasan?
Aspek Keberhasilan PT
Dokumen Perencanaan
Konsultasi Publik
Dokumen Konsultasi
Perencanaan Publik
Penetapan
Lokasi
Identifikasi &
Inventarisasi
• Terdapat permasalahan yang sangat dirasakan selama program pengadaaan tanah ini berlangsung
yang perlu menjadi perhatian pemerintah. Terutama perlu dengan segera ada program
pengembangan pemahaman lebih lanjut terhadap proses dan pelaksanaan pengadaan tanah, yang
harusnya dapat dipahami secara benar dan bertanggung jawab.
• Arah pembangunan yang berbasis kepada tanah dan melibatkan kepentingan masyarakat harus
dibangun dari proses yang transparan secara menyeluruh, termasuk terhadap pemahaman unsur
penilaiannya.
• Semua pihak apakah penyelenggara maupun pihak yang terkena pembebasan menjadi pemangku
kepentingan untuk paham dan mengatahui apa yang hendak dibangun, untuk apa dibangun dan
bagaimana proses pembangunannya, apa potensi dampaknya, dan apa yang akan diterima oleh
masyarakat.
LINGKUP PENUGASAN (SKALA BESAR)
Siapa Penilainya?
*Pemenuhan atas persyaratan Penilai dimaksud dikenal dengan Penilai Publik sebagaimana diatur oleh PMK No.
101/2014.
PMK 101/2014
• KEPI
Wajib Mematuhi KEPI
• SPI 102, 103 – 105
• SPI 204 dan SPI
Kaedah Dasar Pengadaan Tanah (UU No. 2/2012)
• Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dilaksanakan dengan pemberian Ganti Kerugian
yang layak dan adil.
a. tanah;
b. ruang atas tanah dan bawah
tanah;
c. bangunan;
d. tanaman;
e. benda yang berkaitan dengan
tanah; dan/atau
f. kerugian lain yang dapat dinilai
• Nilai Penggantian Wajar (Fair Replacement Value) adalah nilai untuk kepentingan pemilik (value to the owner)
yang didasarkan kepada kesetaraan dengan Nilai Pasar atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur
luar biasa berupa kerugian non fisik yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas properti dimaksud.
memperhatikan memperhatikan
basis Pasar
kerugian lainnya pemilik
Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana
dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012
”Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti”
Nilai Penggantian Wajar (SPI)
memperhatikan
Basis pasar
pemilik
memperhatikan
kerugian lainnya
Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud dalam UU No. 2
tahun 2012
”Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti”
Konsep NPW
1. kepentingan pemilik (value to the owner); dapat diartikan manfaat ekonomi yang berasal dari penguasaan
atau kepemilikan dari suatu Properti ;
2. kesetaraan dengan Nilai Pasar; adalah salah satu dasar dalam pembentukan Nilai dengan memperhatikan
data pasar. Untuk beberapa real properti yang memiliki data pasar terbatas atau sama sekali tidak ada data
pasarnya, maka Nilai Pasar dimaksud dapat disetarakan dengan Nilai berdasarkan potensi penggunaannya
(tanpa melihat kepentingan rencana pengadaan tanah untuk kepentingan umum) ;
3. suatu Properti; sebagaimana yang dimaksud sesuai dengan objek pengadaan;
4. unsur luar biasa terkait dengan kerugian non fisik; disebabkan adanya keterpaksaan bagi pemilik Properti
untuk melepaskan haknya. Kerugian non fisik dan/atau premium adalah kerugian lainnya seperti yang
dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012 pasal 33 huruf f berikut penjelasannya (lihat SPI 306 dan Juknisnya);
5. kepemilikan properti; tidak terbatas hanya kepada kepemilikan hak saja, namun dapat diartikan pada
penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan atas Properti sesuai yang diatur oleh peraturan perundangan
yang berlaku atau sesuai dengan Lingkup Penugasan yang disepakati
Tanggal Penilaian
Nilai Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal
33 merupakan nilai pada saat pengumuman penetapan lokasi pembangunan
(pasal 34 ayat (1)).
Persyaratan: § Kehilangan
1. Data pasar pekerjaan/bisnis/alih
2. Metode menurut pasar Kerugian non profesi
3. Penilai Profesional fisik § Kerugian emosional
§ Biaya transasksi
§ Kerugian sisa tanah &
fisik lainnya
Dasar Perhitungan • indikasi Nilai Pasar Rumah Tinggal (tanah dan bangunan)
dengan luas tanah yang seimbang, peruntukan lokasi
permukiman maupun non permukiman memenuhi HBU
• Indikasi Nilai Pasar tanah berlebih tidak diperhitungkan
• dapat dihitung untuk beban pajak jual beli atas properti (BPHTB)
dengan asumsi pada lokasi baru. Perhitungan didasarkan
Biaya pajak besaran pajak x indikasi nilai pasar tanah dan bangunan
(NPOPTKP dikurangkan)
Waktu
3 – 6 bulan
Tgl. Penlok = Tgl. Pelaksanaan
Tgl. Penilaian Penilaian
• Interpretasi SPI 306 butir 5.22 menyebutkan: Terdapat kondisi dalam penilaian untuk keperluan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum, yang menyebabkan penerapan besaran depresiasi pada pendekatan biaya untuk
bangunan rumah tinggal dianggap belum dapat memenuhi unsur besaran ganti kerugian yang layak dan adil. Hal ini
dengan pertimbangkan khusus bahwa pemilik tanah dan bangunan rumah tinggal tidak mendapatkan ganti kerugian yang
mencukupi untuk membangun kembali rumah tinggalnya di tempat lain.
• Untuk memenuhi unsur kelayakan dan keadilan tersebut maka jumlah beban depresiasi yang diperoleh dari perhitungan
kerugian fisik bangunan dapat dikonversi menjadi premium pada kerugian non fisik. Premium dimaksud selanjutnya dapat
disebut “premium kerugian non fisik atas beban depresiasi” yang besarnya adalah sebesar beban depresiasi.
• Pengenaan premium ini hanya bisa diterapkan sepanjang terdapat alasan tertulis yang melandasinya, dan dicantumkan
dalam Lingkup Penugasan. Alasan dimaksud dapat berupa ketentuan dan peraturan yang berlaku atau dokumen
perencanaan atau daftar nominatif atau dokumen yang sah lainnya yang diberikan instansi yang memerlukan tanah.
Penilaian Lahan Pertanian
Tapak tanah dalam • dapat dinilai sebagai tanah kosong dengan asumsi HBU yang ada
keadaan kosong
UU NO. 2/2012
Nilai Penggantian
Nilai Pasar
Wajar
Objek Penilaian
Kakayaan asli desa (Permendagri No. 1/2016):
a. tanah kas desa;
b. pasar desa;
c. pasar hewan;
d. tambatan perahu;
e. bangunan desa;
f. pelelangan ikan yang dikelola oleh desa;
g. pelelangan hasil pertanian;
h. hutan milik desa;
i. mata air milik desa;
j. pemandian umum; dan
k. lain-lain kekayaan asli desa.
Tanah Pengganti
1. Pemberi Tugas : Instansi Desa
2. Pengguna Penilaian : Instansi Desa
3. Tujuan Penilaian : Untuk
1. tujuan pengadaan atau pembelian atas tanah pengganti
2. kepentingan tukar guling atas objek penilaian
4. Dasar Nilai : Nilai Pasar
5. Objek Penilaian : Tanah atau Tanah dan Bangunan (sesuai penuagsan)
6. Tanggal Penilaian : Tanggal inspeksi atau berdasarkan penunjukan pemberi tugas
7. Asumsi & Batasan : Tergantuk kondisi dan situasi objek penilaian
Dasar Hukum
UU NO. 2/2012
Nilai Penggantian
Nilai Pasar
Wajar
NPW vs NP
NPW NP
• Untuk tujuan pengadaan tanah • Untuk tujuan pembelian atas
bagi kepentingan umum tanah pengganti
• Didasari kepada kesetaraan • Didasari kepada Nilai Pasar
Nilai Pasar + kerugian non fisik • Sesuai penentuan Pemberi
• Terikat kepada daftar nominatif Tugas
atau ketentuan yang berlaku
NWP NP
PP No. 25/2018
Pengadaan Tanah
bagi Kepentingan Tanah Wakaf
Umum
Nilai Penggantian
Nilai Pasar
Wajar
Lingkup Penugasan
Masjid
NPW = NP + NPK + NNF
Properti
Sekolah
Khusus
Nilai Penggantian Wajar - Kompensasi non fisik (beban perpindahan) = NP tanah + NPK bangunan
TANAH SKALA BESAR VS SKALA KECIL
Landasan Hukum
1. Nilai Penggantian Wajar; adalah nilai untuk kepentingan pemilik yang didasarkan kepada kesetaraan
dengan Nilai Pasar atas suatu Properti, dengan memperhatikan unsur luar biasa berupa kerugian non fisik
yang diakibatkan adanya pengambilalihan hak atas Properti dimaksud (SPI 102 – 3.8)
2. Nilai Pasar; didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang yang dapat diperoleh atau dibayar untuk
penukaran suatu aset atau liabilitas pada tanggal penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan
penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara
layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian
dan tanpa paksaan (SPI 101 – 3.1).
3. Nilai Khusus; adalah sejumlah uang yang mencerminkan atribut tertentu dari aset yang hanya berlaku bagi
pembeli khusus dan bukan pasar secara keseluruhan (SPI 102 – 3.4)
PENGHITUNGAN KOMPENSASI TANAH NEGARA (TERMASUK MILIK BUMN)
Perpres Nomor 62 Tahun 2018
• Lingkup Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan yang diatur dalam Peraturan Presiden ini, disleenggarakan untuk
pelaksanaan pembangunan:
– Proyek strategis nasional;
– Non proyek strategis nasional.
• Tanah yang termasuk Lingkup Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatn dimaksud merupakan tanah negara atau tanah
yang dimiiki oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik negara.
• Masyarakat yang memenuhi kriteria dan persyaratan diberikan santunan berupa uang atau relokasi.
• Besaran nilai santunan dihitung berdasarkan penilaian pihak independen dengan memperhatikan:
– biaya pembersihan segala sesuatu yang berada di atas tanah;
– mobilisasi;
– sewa rumah paling lama 12 (dua belas) bulan; dan/atau
– tunjangan kehilangan pendapatan dari pemanfaatan tanah.
• Besaran nilai santunan yang disebutkan di atas dapat dinyatakan sebagai nilai santunan yang dipersamakan dengan
kerugian non fisik sebagaimana yang diatur menurut SPI 204 dan PPI 04.
PERSYARATAN REVISI
Revisi Laporan Penilaian
• Dalam proses finalisasi, Penilai harus memastikan bahwa hasil penilaian telah sesuai sebagaimana yang dimaksud dalam
Lingkup Penugasan dan tetap memperhatikan proses kaji ulang internal (review). Proses konfirmasi hasil penilaian
kepada pemberi tugas dapat dilaksanakan paa tahap finalisasi laporan penilaian.
• Revisi Laporan Penilaian yang disampaikan kepada pemberi tugas sebagai bagian dari tanggungjawab profesional Penilai
merupakan hal yang dapat diterima dalam praktek penilaian dalam hal terdapat kekeliruan dalam penilaian. Kekeliruan
dalam penilaian sehingga memunculkan revisi laporan penilaian dapat disebabkan oleh dua hal, pertama kekeliruan
terkait penugasan yang disebabkan oleh pemberi tugas penilaian dan kedua kekeliruan terkait proses penilaian yang
merupakan tanggungjawab penilai. Revisi laporan penilaian dilakukan dengan memenuhi hal sebagai berikut:
a) Revisi dilakukan dengan memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
b) Revisi terkait penugasan sehubungan dengan perubahan data yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai,
dan harus didasarkan pada kesepakatan tertulis dengan pemberi tugas sebagai bagian dari Lingkup Penugasan;
c) Revisi terkait kekeliruan pada proses penilaian dapat disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan penilai baik dalam
perhitungan maupun interpretasi terhadap ketentuan dan standar penilaian yang berlaku;
d) Seluruh proses revisi harus didokumentasikan dan dilaporkan terpisah dari laporan penilaian sebelumnya. Hal ini
harus mengikuti Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku terkait jasa Penilai Publik.
CONTOH-CONTOH
Ilustrasi Solatium (RT-1a)
Contoh :
Nt = Rp. 200 juta
Nb = Rp. 100 juta
iNPrt = Rp. 300 juta
Solatium = 20% x Rp. 300 juta =Rp. 60 juta • Solatium = (% bobot RT-1A x indikasi nilai rumah
tinggal)
Ilustrasi Solatium (RT-2a)
Contoh :
Nt = Rp. 400 juta (HBU perdagangan)
Nb = Rp. 0 juta
iNPrt = Rp. 400 juta • Solatium = (% bobot RT-1b x
Solatium = 20% x Rp. 400 juta =Rp. 80 juta proporsional indikasi nilai pasar
tanah dan bangunan)
NPW atas rumah tinggal biasa
1. Ilustrasi Penghitungan NPW atas Rumah Tinggal Biasa
Rp. Rp.
a. Indikasi Nilai Pasar Rumah Tinggal (Tanah dan Bangunan) 100.000.000
b. Kerugian non fisik
- Solatium 10% x Rp. 100.000 10.000.000
- Transaksi 8% x Rp. 100.000 5.000.000
asumsi biaya pindah 1,5%
asumsi pajak 5% (potong NPOPTKP* Rp. 3 juta)
asumsi biaya PPAT 1,5%
- Beban masa tunggu (6 bulan) @6% pa 3.450.000
3% x Rp. 118.000.000
Sub total kerugian non fisik 18.450.000
Nilai Penggantian Wajar 118.450.000
*) tergantung ketentuan masing-masing daerah, secara umum Rp. 60 juta