Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGUNAN

WILAYAH

PENGADAAN TANAH

DOKUMEN PERENCANAAN

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Materi Pertemuan ke-6
Kode Materi

CPMK1 1. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengadaan Tanah


2. Perkembangan Peraturan Pengadaan Tanah
3. Problematika Pengadaan Tanah
4. Tahapan Pengadaan Tanah
CPMK2 1. Perencanaan Pengadaan Tanah
2. Struktur DPPT
KETERAMPILAN KHUSUS (KK)
3. Persiapan
KK4 Pengadaan
Mampu Tanah
melakukan analisis dan melaksanakan tatalaksana pengadaan
tanah untuk pembangunan
4. Penetapan Lokasi
CPMK3 1. Pelaksanaan Pengadaan Tanah
2. Objek Pengadaan Tanah
3. Subjek Pengadaan Tanah
4. Penilaian Ganti Rugi
CPMK4 1. Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah
2. Pelepasan dan Pendaftaran Tanah
KELUARAN MASING-MASING TAHAP PENGADAAN TANAH
TAHAP TAHAP PENYERAHAN
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELAKSANAAN
PERENCANAAN HASIL
Peran Instansi: Peran Instansi: Peran Instansi: Peran Instansi:
Instansi yang Tim Persiapan Pengadaan Tanah Tim Pelaksana Pengadaan Tanah KATR/BPN
membutuhkan dibentuk oleh gubernur/bupati/wali dibentuk oleh KATR/BPN
tanah. kota

Kegiatan Kunci: Kegiatan Kunci: Kegiatan Kunci: Kegiatan Kunci:


Studi kelayakan • pemberitahuan rencana • inventarisasi dan identifikasi • penyerahan hasil
penyiapan Dokumen pembangunan; penguasaan, pemilikan, pengadaan tanah;
Perencanaan • pendataan awal lokasi rencana penggunaan, dan pemanfaatan • sertifikasi tanah yang telah
Pengadaan Tanah pembangunan; tanah; diperoleh;
(DPPT). • konsultasi publik rencana • penilaian ganti kerugian; • pemantauan dan evaluasi.
pembangunan; • musyawarah penetapan ganti
• penanganan keberatan. kerugian;
• pemberian ganti kerugian;
• Pelepasan hak atas tanah;
• penanganan keberatan.

Keluaran: Keluaran: Keluaran: Keluaran:


Dokumen • persetujuan lokasi rencana penyelesaian pembayaran tanah siap untuk pekerjaan
Perencanaan pembangunan; kompensasi dan pelepasan hak konstruksi.
Pengadaan • penetapan lokasi atas tanah.
Tanah pembangunan;
OK

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Persiapan Pengadaan Tanah
1. Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) Diserahkan kepada
Gubernur
2. Gubernur Membentuk Tim Verifikasi, Beranggotakan:
a. asisten yang membidangi urusan pemerintahan atau pejabat yang
ditunjuk sebagai ketua;
b. perangkat daerah yang membidangi urusan pertanahan sebagai
sekretaris merangkap anggota;
c. unsur biro pemerintahan sekretariat daerah sebagai anggota;
d. unsur biro hukum sekretariat daerah sebagai anggota; dan
e. unsur dinas terkait sebagai anggota.
Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Tugas Tim Verifikasi
a. melakukan verifikasi materi muatan DPPT dari Instansi yang
Memerlukan Tanah; dan
b. menetapkan secara resmi tanggal diterimanya DPPT setelah
dilakukan verifikasi materi muatan dan keabsahannya.

Dalam hal materi muatan DPPT telah sesuai dan lengkap, yang dituangkan
dalam lembar verifikasi, Tim Verifikasi melaporkan kepada
gubernur/bupati/wali kota untuk ditindaklanjuti dengan pembentukan
Tim Persiapan.

Tim Verifikasi Mengembalikan DPPT, jika:


a. salah satu muatan wajib DPPT tidak dipenuhi; dan/atau
b. jangka waktu DPPT lebih dari 2 (dua) tahun sejak ditetapkan

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Tahapan Persiapan
1. Gubernur Membentuk Tim Persiapan
2. Tim Persiapan Melaksanakan Pemberitahuan Rencana Pembangunan
3. Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan
4. Perubahan Status Objek Pengadaan Tanah
5. Konsultasi Publik Rencana Pembangunan
6. Gubernur Menetapkan Keputusan Penetapan Lokasi, Berdasarkan Permohonan
Instansi Yang Membutuhkan Tanah Setelah ada Berita Acara Kesepakatan Lokasi
Pembangunan Setelah Konsultasi Publik
Dalam hal Penetapan Lokasi pembangunan tidak diterbitkan oleh gubernur
dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari bagi Pengadaan Tanah untuk tujuan
pembangunan Proyek Strategis Nasional, mendesak dan/atau lokasi
pembangunan yang tidak dapat dipindahkan, Instansi yang Memerlukan Tanah
dapat mengajukan permohonan Penetapan Lokasi kepada Menteri.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


1. Pembentukan Tim Persiapan

1. asisten yang membidangi urusan pemerintahan atau pejabat yang ditunjuk sebagai ketua;
2. kepala biro pemerintahan sekretariat daerah provinsi atau pejabat yang ditunjuk sebagai
sekretaris merangkap anggota;
3. unsur biro hukum sekretariat daerah provinsi sebagai anggota;
4. bupati/wali kota di lokasi Pengadaan Tanah sebagai anggota;
5. unsur perangkat daerah provinsi yang membidangi urusan pertanahan sebagai anggota;
6. kepala bidang yang membidangi urusan Pengadaan Tanah Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional sebagai anggota;
7. unsur perangkat daerah provinsi terkait sebagai anggota;
8. camat di lokasi Pengadaan Tanah sebagai anggota;
9. lurah/kepala desa atau nama lain di lokasi Pengadaan Tanah sebagai anggota; dan
10. unsur instansi teknis terkait lainnya sebagai anggota.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Tugas Tim Persiapan

1. melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan;


2. melaksanakan pendataan awal lokasi rencana
pembangunan;
3. melaksanakan Konsultasi Publik rencana pembangunan;
4. menyiapkan Penetapan Lokasi pembangunan;
5. mengumumkan Penetapan Lokasi pembangunan untuk
Kepentingan Umum; dan
6. melaksanakan tugas lain yang terkait persiapan
Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan
Umum yang ditugaskan oleh gubernur.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


2. Pemberitahuan Rencana Pembangunan
1. Maksud dan tujuan rencana pembangunan
2. Letak dan luas tanah yang dibutuhkan
3. Tahapan rencana pengadaan tanah
4. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengadaan tanah
5. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan
6. Informasi lain yang diperlukan

Bentuk Pemberitahuan
1. Sosialisasi
2. Tatap Muka
3. Pemberitahuan
4. Secara Tidak Langsung Melalui Media Cetak &
Elektronik

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Catatan Penting:
1. The Meaning full consultation
2. Menempatkan Masyarakat sebagai Subjek
Pembangunan, bukan sebagai masyarakat
terdampak
3. Memberikan ruang interaksi lebih luas
kepada masyarakat
4. Membangun komunikasi dua arah yang
produktif dan saling menghormati
5. Merancang agenda-agenda yang
memberdayakan dan melibatkan
masyarakat

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


3. Pendataan Awal Lokasi Pembangunan
Pengumpulan Data Awal Pihak Yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah yang hasilnya berupa Daftar
Sementara Lokasi Rencana Pembangunan, yang Digunakan Untuk Konsultasi Publik

Pihak Yang Berhak:


1. perseorangan;
2. badan hukum;
3. badan sosial;
4. badan keagamaan;
5. Pemerintah Pusat;
6. Pemerintah Daerah;
7. pemerintah desa;
8. Bank Tanah;
9. badan usaha milik negara;
10. badan usaha milik daerah; dan
11. badan usaha milik desa yang memiliki atau menguasai Objek Pengadaan Tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
4. Perubahan Status Objek Pengadaan Tanah
Instansi yang Memerlukan Tanah mengajukan permohonan kepada instansi terkait untuk:
1. perubahan status atas Objek Pengadaan Tanah yang berstatus kawasan hutan;
2. izin alih status penggunaan/pelepasan aset atas tanah kas desa, tanah wakaf, tanah
ulayat, dan/atau tanah aset Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah atau badan usaha
milik negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha milik desa; dan/atau
3. izin alih fungsi lahan atas Objek Pengadaan Tanah pada lahan pertanian pangan
berkelanjutan.

Dalam hal izin perubahan status, izin alih status penggunaan/pelepasan aset atau izin alih fungsi
lahan tidak dipenuhi tanpa adanya keterangan tertulis dari instansi terkait, maka Penetapan
Lokasi berfungsi sebagai izin perubahan status, izin alih status penggunaan/pelepasan aset
atau izin alih fungsi lahan.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


5. Konsultasi Publik Rencana Pembangunan,
Menjelaskan:
1. maksud dan tujuan rencana pembangunan untuk Kepentingan Umum;
2. tahapan dan waktu proses penyelenggaraan Pengadaan Tanah;
3. peran Penilai dalam menentukan nilai Ganti Kerugian;
4. insentif yang akan diberikan kepada Pihak yang Berhak;
5. objek yang dinilai Ganti Kerugian;
6. bentuk Ganti Kerugian; dan
7. hak dan kewajiban Pihak yang Berhak, Pengelola Barang dan/atau
Pengguna Barang dan masyarakat yang terkena dampak.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan lokasi rencana pembangunan
dari Pihak Yang Berhak yang dituangkan dalam BERITA ACARA
KESEPAKATAN, Berisi:
1. Jumlah peserta yang hadir
2. Jumlah Pihak yang Berhak/Kuasa yang sepakat dengan rencana lokasi
pembangunan, disebutkan dalam daftar yang dilampirkan
3. Jumlah Pihak yang Berhak/Kuasa yang tidak sepakat/keberatan dengan
rencana lokasi pembangunan, disebutkan dalam daftar yang dilampirkan
4. Jumlah Pihak yang Berhak/Kuasa yang tidak hadir dan dianggap sepakat
dengan rencana lokasi pembangunan, disebutkan dalam daftar yang
dilampirkan.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Konsultasi Publik

• Keikutsertaan warga terkena proyek adalah penting dalam perencanaan dan


pelaksanaan rencana penanganan (action plan), untuk mengetahui persepsi dan
penerimaan mereka terhadap rencana penanganan dampak akibat adanya proyek.
Dalam suatu masyarakat, terkenanya bangunan atau aset lainnya, akan
menyebabkan perubahan dan mengakibatkan timbulnya keluhan/komplain. Untuk
meminimalkan dampak dan efektivitas penyampaian keluhan, sangatlah penting
melibatkan warga terkena proyek dalam proses konsultasi.

• Informasi tentang proyek perlu disampaikan kepada masyarakat, terutama warga


terkena proyek dan stakeholder lainnya sebelum pelaksanaan proyek. Sosialisasi
yang sangat intensif dengan melibatkan masyarakat, khususnya warga terkena
proyek, akan memudahkan dalam pencapaian kesepakatan dalam menentukan
penanganan/kompensasi aset yang terkena, dengan sendirinya akan menjamin
kelancaran pelaksanaan rencana proyek pengadaan tanah.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Mekanisme Sosialisasi dan Konsultasi
• Sosialisasi dan konsultasi dilakukan oleh Tim Persiapan kepada
warga yang lahan dan asetnya terkena pengadaan lahan.
• Mekanisme sosialisasi dan konsultasi dilakukan melalui dialog
langsung kepada perorangan, atau secara berkelompok melalui
focus group discussion (FGD). Sistem ini memiliki keuntungan
karena informasi yang disampaikan dapat menerima umpan balik
dari warga. Masyarakat dapat menyampaikan keluhan,
pertanyaan, atau keberatan tentang rencana proyek.
• Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah melalui pengumuman
atau majalah dinding yang dipasang pada papan informasi
disekitar lokasi proyek, surat kabar, atau brosur-brosur yang
memuat informasi proyek dan situasi di masyarakat akibat
rencana proyek.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Tim Kajian Keberatan
1. Apabila ada yang berkeberatan, dilakukan konsultasi publik ulang
2. Apabila masih ada yang berkeberatan, instansi yg memerlukan tanah
melaporkan kepada Gubernur
3. Gubernur membentuk Tim Kajian Keberatan, untuk:
a. Menginventarisasi masalah yang mjd alasan keberatan
b. Melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang berkeberatan
c. Membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan
4. Rekomendasi Tim Kajian Disampaikan kepada gubernur
5. Gubernur mengeluarkan surat diterima atau ditolaknya keberatan atas
lokasi rencana pembangunan
6. Dalam hal gubernur menerima keberatan, instansi yang memerlukan tanah
membatalkan rencana pembangunan atau memindah lokasi ke tempat lain.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


6. Penetapan Lokasi

1. Permohonan Penetapan Lokasi pembangunan dari Instansi yang Memerlukan


Tanah diajukan kepada gubernur berdasarkan berita acara kesepakatan lokasi
pembangunan;
2. Permohonan Penetapan Lokasi dibuktikan dengan tanda terima surat.
3. Penetapan Lokasi pembangunan diterbitkan oleh gubernur dalam jangka
waktu paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak diterimanya
pengajuan permohonan dari Instansi yang Memerlukan Tanah.
4. Keputusan Penetapan Lokasi pembangunan dibuat sesuai format
5. Dalam hal Penetapan Lokasi pembangunan tidak diterbitkan oleh gubernur
dalam jangka waktu 14 (empat belas) Hari bagi Pengadaan Tanah untuk
tujuan pembangunan Proyek Strategis Nasional, mendesak dan/atau lokasi
pembangunan yang tidak dapat dipindahkan, Instansi yang Memerlukan
Tanah dapat mengajukan permohonan Penetapan Lokasi kepada Menteri.

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


TERIMA KASIH

Network of Learning Centers for Environmental and Social Sustainability

Anda mungkin juga menyukai