Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

Dr. Sutaryono
SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
085866888506
sutaryono@stpn.ac.id; taryo_jogja@yahoo.com
http://manajemenpertanahan.blogspot.com/
Kode Materi

CPMK 1. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pengadaan Tanah


1 2. Perkembangan Peraturan Pengadaan Tanah
3. Problematika Pengadaan Tanah
4. Tahapan Pengadaan Tanah
CPMK 1. Perencanaan Pengadaan Tanah
2 2. Struktur DPPT
KETERAMPILAN KHUSUS (KK)
3. Persiapan
KK4 Pengadaan
Mampu Tanah
melakukan analisis dan melaksanakan tatalaksana
4. Penetapanpengadaan
Lokasi tanah untuk pembangunan
CPMK 1. Pelaksanaan Pengadaan Tanah
3 2. Objek Pengadaan Tanah
3. Subjek Pengadaan Tanah
4. Penilaian Ganti Rugi
CPMK 1. Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah
4 2. Pelepasan dan Pendaftaran Tanah
Konsepsi
Pengadaan Tanah ≈ Pengambilalihan Tanah
Pengambilalihan
Tanah

Commercial Large scale


Land grabbing
pressure on land acquisition

Risk &
Risk Opportunity
Opportunity

International
GRAIN, La Via
Land Coalition Word Bank, FAO
Campesina
(ILC)
• Pengadaan tanah dalam skala luas tersebut
Large scale digunakan untuk mendayagunakan potensi
acquisition pertanian di negara-negara miskin yang
diorientasikan untuk peningkatan produksi pangan,
memberikan peluang pertumbuhan ekonomi
• Perampasan tanah yang dilakukan terhadap petani-
petani pemilik tanah yang dilakukan oleh agen-agen
Land grabbing pendukung large scale land acquisition, dianggap
memberikan resiko bagi masyarakat terdampak
• Gagasan dari International Land Coalition (ILC) ini
Commercial
muncul sebagai respon terhadap kedua terminologi
pressure on terdahulu yang saling berhadap-hadapan, ada
land resikonya tetapi juga terdapat peluang untuk
peningkatan kesejahteraan
Posisi Pengadaan Tanah & Tata Ruang
dalam Pembangunan

Pembangunan
Wilayah

Pengadaan
Tanah

Tata Ruang
PENGADAAN TANAH

Pengadaan Tanah adalah kegiatan


menyediakan tanah dengan cara
memberi ganti kerugian yang layak dan
adil kepada pihak yang berhak

Ganti Kerugian adalah penggantian yang


layak dan adil kepada pihak yang berhak
dalam proses pengadaan tanah.
Pelepasan atau penyerahan hak atas tanah dilakukan berdasarkan
prinsip penghormatan terhadap hak atas tanah

Dilakukan dengan cara jual beli, tukar menukar atau cara lain yang
disepakati secara sukarela oleh pihak-pihak yang bersangkutan
Kepentingan Umum (UU 2/2012 jo Perppu 2/2022)
1. pertahanan dan keamanan nasional; 7. jaringan telekomunikasi dan
2. jalan umum, jalan tol, terowongan, informatika Pemerintah;
jalur kereta api, stasiun kereta api, 8. tempat pembuangan dan pengolahan
dan fasilitas operasi kereta api;
sampah;
3. waduk, bendungan, bendung, irigasi,
9. rumah sakit Pemerintah/Pemda;
saluran air minum, saluran
pembuangan air dan sanitasi, dan 10. fasilitas keselamatan umum;
bangunan pengairan lainnya; 11. TPU Pemerintah/Pemerintah Daerah;
4. pelabuhan, bandar udara, dan 12. fasos, fasum, dan RTH publik;
terminal; 13. cagar alam dan cagar budaya;
5. infrastruktur minyak, gas, dan panas 14. kantor Pemerintah/Pemda/Pemdes
bumi; 15. penataan permukiman kumuh
6. pembangkit, transmisi, gardu, perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,
jaringan, dan distribusi tenaga listrik;
serta perumahan untuk MBR
16. prasarana pendidikan atau sekolah
Pemerintah/Pemerintah Daerah;
UU 11/2020 17. prasarana olahraga
UUCK Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan
18. pasar umum dan lapangan parkir
umum.
Penjelasan
Yang dimaksud dengan fasilitas sosial digunakan antara
lain untuk kepentingan keagamaan atau beribadah.
Yang dimaksud dengan ruang terbuka hijau publik adalah ruang
terbuka hijau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai penataan ruang.

Pasal 1 UU 26/2007 ttg Tata Ruang:


Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam.
Penjelasan Pasal 29 (1) UU 26/2007:
Ruang terbuka hijau publik merupakan ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah daerah kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Yang
termasuk ruang terbuka hijau publik, antara lain, adalah taman kota, taman pemakaman
umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai.
Ruang terbuka hijau privat, antara lain, adalah kebun atau halaman rumah/gedung milik
masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan
Penjelasan PP 19/2021 (Ttg Pengadaan Tanah)
Yang dimaksud dengan "fasilitas keselamatan umum" adalah
semua fasilitas yang diperlukan untuk menanggulangi akibat
suatu bencana, antara lain rumah sakit darurat, rumah
penampungan darurat, serta tanggul penanggulangan bahaya
banjir, lahar, dan longsor.

Perwal Kota Yogyakarta 17/2021 :


Tentang Penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau Publik Dan Fasilitas Umum:

Ruang Terbuka Hijau Publik yang selanjutnya disingkat RTHP adalah ruang
terbuka hijau dalam bentuk bidang tanah terbuka milik Pemerintah Kota
Yogyakarta, yang dimanfaatkan sebagai tempat berinteraksi warga masyarakat
yang bersifat sosial dan mempunyai fungsi utama ekologis.

Fasilitas Umum adalah kelengkapan penunjang milik Pemerintah Kota


Yogyakarta untuk pelayanan lingkungan hunian yang berfungsi untuk
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya
dan ekonomi.
Permasalahan Pengadaan Tanah
(Sutaryono, 2019)

1. Lokasi Tidak sesuai dengan RTRW


2. Tidak semua Masyarakat terdampak Setuju
3. Hak Atas Tanah tidak jelas (Objek & Subjeknya)
4. Ketidaksepakatan dalam Ganti Rugi TERDAPAT DALAM
5. Kurang terbukanya informasi DOKUMEN
6. Munculnya Spekulan PERENCANAAN
7. Dokumen Perencanaan yang Kurang Mantap
8. Proses Penetapan Lokasi yang Tidak Clear & Clean
9. Belum adanya NSPK untuk Studi Perencanaan Pengadaan Tanah
10. Pemahaman Regulasi dan Implementasi yang belum Memadai
11. Penganggaran Yang Belum Mengkover Seluruh Tahapan
Isu dan Permasalahan Tata Ruang

1. Tata ruang belum menjadi mainstream pengambil kebijakan;


2. Adanya Disparitas kebutuhan pengaturan penataan ruang
dengan ketersediaan regulasi;
3. RTRW belum menjadi guidence pembangunan wilayah
4. Terbatasnya ketersediaan data yang menjadi dasar dalam
pengambilan kebijakan;
5. Kelembagaan tata ruang belum efektif;
6. Alih fungsi tidak terkendali; dan
7. Ketersediaan ruang terbuka hijau terbatas.
UU 2/2012 UU 26/2007
Jo Perppu Jo Perppu
2/2022 2/2022
PP 19/2021 SINKRONISASI PP 21/2021
Permen Permen
ATR/KBPN ATR/KBPN
19/ 2021 11/2021
Regulasi Sebelum UUCK Terbit

1. UU 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk


Kepentingan Umum
2. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012, yang telah diubah 4 kali yaitu:
3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014, perubahan pertama
4. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2014, perubahan ke dua
5. Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015, perubahan ke tiga
6. Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015, perubahan ke empat,
7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nomor 6 Tahun 2015;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013.
Regulasi

UU 2/2012: Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk


Kepentingan Umum

PERPPU 2/2022: Cipta Kerja

PP 19/2021: Penyelenggaraan Pengadaan Tanah


bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Permen ATR/BPN 19/2021 Ketentuan Pelaksanaan PP 19/2021


tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
1. Peraturan Menteri Keuangan No. 13/02.PMK/2013 juncto No.
10/02.PMK/2016 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
Untuk Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum yang Bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor No. 72/2012 Tentang


Biaya Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP) Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Yang Bersumber Dari APBD
a. uang;
b. tanah pengganti;
c. permukiman kembali;
d. kepemilikan saham; atau
e. bentuk lain yang disetujui oleh kedua
belah pihak.
1. Tanah
2. Ruang atas tanah dan bawah tanah
3. Bangunan
4. Tanaman
5. Benda yang berkaitan dengan tanah;
dan /atau
6. Kerugian lain yang dapat dinilai
Kemanus
iaan

keselaras Keadilan
an

Keberlan Kemanfa
jutan atan

Kesejaht Kepastia
eraan n

Keikutser Keterbuk
taan aan

Kesepak
atan
menyediakan tanah
bagi pelaksanaan
pembangunan guna
meningkatkan KKPR Kesesuaian
kesejahteraan dan Prioritas
kemakmuran Pembangunan
bangsa, negara, dan
masyarakat dengan
tetap menjamin
kepentingan hukum
Pihak yang Berhak.
Kerangka Pikir

Tersedia Tanah untuk


Prioritas Pengadaan Pembangunan yang
Pembanguna Pembangunan Tanah Untuk Lokasi sesuai pemanfaatannya
n Nasional/ Infrastruktur Kepentingan dengan KKPR sesuai dengan tata
Daerah Umum
ruang
Memerlukan Tanah yang
▪ Tujuan tanah untuk digunakan •Konfirmasi KKPR
Pembangunan pembangunan pemanfaatan •Persetujuan
Nasional/Daerah ruangnya harus KKPR
▪ Visi-Misi sesuai dengan •Rekomendasi
Pembangunan tata ruang KKPR
Nasional/Daerah
▪ Program Strategis
Nasional/Daerah
Kesesuaian Proyek dengan Prioritas
Pembangunan Nasional/Daerah

RPJM

RENSTRA

RENCANA KERJA PEMERINTAH/IMT

DOKUMEN PROYEK STRATEGIS


NASIONAL
visi misi Presiden Joko Widodo adalah 9 program strategis, yaitu:
1. menghadirkan kembali negara
“terwujudnya Indonesia yang berdaulat, untuk melindungi segenap bangsa
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan dan memberikan rasa aman pada
gotong-royong”. seluruh warga negara.
2. membangun tata kelola
Tujuan Nasional: mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya.
kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan 3. membangun Indonesia dari
berperanserta dalam membantu ketertiban dunia dan perdamaian abadi pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
RPJP Visi Misi 4. memperkuat kehadiran negara
(UU17/2007) Presiden dalam reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan
9 Program terpercaya.
RTRWN RPJMN Strategis → 5. meningkatkan kualitas hidup
(PP 13 tahun 2017) (Perpres 18/2020)
PSN manusia dan masyarakat
Indonesia.
6. meningkatkan produktivitas rakyat
Visi Misi dan daya saing di Pasar
RTRWP RPJMD Prov. Internasional.
Gubernur
7. mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi
Visi Misi domestik.
RDTR RTRW
RPJMD Kab. Bupati/Walik 8. melakukan revolusi karakter
Kab/Kota Kab/Kota bangsa.
ota
9. memperteguh kebhinnekaan dan
memperkuat restorasi sosial
Indonesia
Prasyarat Pengadaan Tanah:
(1) PENGADAAN TANAH untuk Kepentingan Umum
diselenggarakan SESUAI:

Rencana Tata Ruang Wilayah;


Rencana Pembangunan
Nasional/Daerah;
KKPR
Rencana Strategis; dan
Rencana Kerja setiap Instansi
yang memerlukan tanah.
(2) Tertuang dalam DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUAN

RTRW
(3) Penetapan Lokasi Oleh Gubernur

1. Apabila ada yang berkeberatan, Gubernur membentuk Tim


Kajian Keberatan:
2. Berdasarkan rekomendasi Tim Kajian, Gubernur mengeluarkan
surat diterima atau ditolaknya keberatan atas lokasi rencana
pembangunan
3. Dalam hal Gubernur menerima keberatan, instansi yang
memerlukan tanah membatalkan rencana dan memindahkan ke
lokasi lain
4. Dalam hal Gubernur menolak keberatan, maka Gubernur
mengumumkan Penetapan Lokasi Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai