Anda di halaman 1dari 86

PROPOSAL TANAH

DI KELURAHAN LONGAT KECAMATAN PANYABUNGAN BARAT

KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pengamatan tanah, sehingga dengan demikian

sasaran pada usaha atau kegiatan ini dapat dicapai, dan diperoleh suatu hasil

maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa meninggalkan aspek-

aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan dalam

pelayanan kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Longat, Oktober 2022

BOBBY NOPANDRY
NIP : 19811104 200501 1 005
qq. Balai Taman Nasional Batang Gadis
(TNBG)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN

II. PROSPEK LAHAN

III. PENAWARAN HARGA

IV. PEMASARAN

V. KESIMPULAN

VI. PENUTUP
BAB I

LATAR BELAKANG

I. Pendahuluan

Perkembangan penduduk pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk

sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat, merupakan parameter utama pada potensi lahan yang

ditawarkan.

Pertanahan adalah aspek yang mempengaruhi seluruh kehidupan

berbangsa dan bernegara, sehingga permasalahan apapun yang muncul terkait

pertanahan akan berimplikasi dengan seluruh aspek yang ada di Negara ini.

Karena tanah tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga aspke sosial,

ekonomi, budaya,politik, pertahanan keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi

masyarakat memiliki makna multidimensional.

Pengkaplingan tanah pada dasarnya adalah cara atau metode penjualan

tanah yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan. Demikian juga Kantor Badan Pertanahan Nasional

hanya menerima pendaftaran tanah dengan pemecahan dan pemisahan. Oleh


karena belum diaturnya model atau sistem pengkaplingan, maka terjadi norma

kosong atau dengan lain perkataan tidak ada aturan khusus mengenai hal ini.

Dengan belum adanya aturan khusus yang mengatur pengkaplingan tanah

tentunya akan menimbulkan pertanyaan pengaturan pengkaplingan tanah di

Indonesia serta bagaimana kepastian hokum kepemilikan tanah kapling.

yakni terdapat kekosongan norma. UUPA serta PP Nomor 24 Tahun

1997, belum mengenal teknik penjualan bidang tanah dengan cara

pengkaplingan.

Belum adanya peraturan yang mengatur mengenai pengkaplingan

bidang tanah sudah pasti tidak memberikan kepastian hukum bagi pihak-

pihak yang terlibat dalam pengkaplingan bidang tanah tersebut. Bahan hukum

yang digunakan ialah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan

hukum tersier

Tanah kavling juga merupakan bagian tanah yang telah dipisah-pisah

secara petak sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan. Tujuan

pemberian petak pada tanah kavling adalah agar pembangunan rumah di

atasnya bisa rapi, sejajar dan sesuai dengan luas properti yang ditentukan.

Dalam pasal 2 ayat 1, 2, dan 3 Undang – Undang nomor 5 Tahun 1960

tentang peraturan Dasar pokok-pokok Agrarira (Lembaga Negara Republik

Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaga Negara Republik

Indonesia Nomor 2043) (UUPA) disebutkan bahwa bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada

tingkatan tertinggi dikuasai olehnegara sebagai organisasi kekuasaan seluruh

rakyat, menurut pasal 2 ayat 2 UUPA, Negara diberi wewenang untuk :

a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan

dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.

b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-

orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.

c. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antar orang – orang dan

perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang

angkasa.

Dalam prakteknya masih banyak yang menganggap pengelolaan tanah

di Indonesia belum cukup baik dan bahkan sering menimbulkan gejolak sosial

di masyarakat. Paling tidak terdapat berbagai permasalahanyang ditemukan

dalam bidang pertanahan ini yaitu: a. Masalah tumpang tindihnya kepemilikan

lahan, b. Masalah tanah terlantar, c. Masalah kebijakan pengelolaan dan

pemanfaatan lahan, d. Masalah data base tentang pemanfaatan lahan dan

pengguna ruang, e. Masalah kesulitan mengurus sertifikat tanah, f. Masalah

sumber daya, sarana, dan prasarana, g. Masalah pengakuan atas tanah

adat/tanah ulayat, h. Masalah ganti rugi tanah, i. Masalah pembagian

kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan

Undang-Undang sektoral.
Perkembangan pengkaplingan pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk sarana

investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan datang. Akses

jalan yang sangat baik. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan

untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Bidang tanah yang dijual merupakan lahan yang relatif luas dan diatas

lahan memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, diantaranya lahan yang

subur, terdapat tumbuhan berkayu seperti jati, mahoni, kelapa, dan albasia

yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Selain itu terdapat

beberapa bangunan berupa rumah dan pabrik yang dapat dimanfaatkan.

Berikut merupakan proposal pengajuan penawaran dan penjualan tanah

kavlingan sebagai usaha perorangan. Bidang tanah yang dijual merupakan

lahan yang relatif luas. Selain itu terdapat beberapa bangunan disekitar lokasi

tanah penduduk. Alasan dan pertimbangan kami untuk menjual lahan tersebut

karena lokasi yang cukup strategis di tepi jalan Raya lintas sumatera yaitu

Jalan Willem Iskandar Kelurahan Dalan Lidang persis didepan sekolah MTSN

dan MAN Panyabungan. Data Lahan Dibawah ini merupakan data gambaran

dari lahan tersebut:

A. Gambaran lahan :

1. Terletak di Kelurahan Longat, Kecamatan Panyabungan Barat,

Kabupaten Mandailing Natal dengan Luas Tanah 200 M².

2. Tanah tersebut dikelilingi oleh rumah–rumah penduduk


3. Posisi lahan strategis yang berada di jalan Kabupaten Posisi lahan

berada dekat dengan fasilitas publik seperti, kantor pemerintahan,

sekolah dan masjid.

4. Tempat pariwisata yang dapat dijangkau dengan waktu yang

singkat seperti Sampuraga, tempat pujasera, dan lain-lain.

5. Tersedia tanah dengan kontur yang datar dengan luas disesuaikan

dengan kesepakatan pembeli dan penjual.

B. Akses Lahan

Untuk akses lahan terdapat jalur Jalan Longat - Barbaran yang

merupakan jalan Kabupaten sehingga akses sangat mudah. Berikut

merupakan dari lahan di dekat tanah:

a. Puskesmas

b. Kantor Camat

c. Rumah Ibadah

d. Sekolah SD dan SMP/MTs

e. Kantor Lurah

C. Bonus Lahan

Selain memiliki akses yang mudah, suasana yang masih sejuk dan asri,

sumber air, lahan ini juga memiliki bonus berupa bangunan rumah
yang berada persis di area sekolah yang luas dengan jumlah susun

relative banyak.

D. Suasana sekitar lahan Keadaan sekitar lahan bersih, bebas banjir, dan

asri, juga terdapat beberapa tempat sebagai berikut :

1. Gedung sekolah Longat, SMK Negeri Longat

2. Puskesmas Longat.

3. Wisata Sampuraga.

E. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam pengkavlingan tanah yang dimaksud terdiri dari 4

(empat orang) yaitu :

1. 1 orang bekerja tetap dilokasi pengkavlingan

2. 3 orang sebagai tenaga pemasaran pada masyarakat

II. Prospek Lahan

A. Luas tanah yang besar dan akses jalan yang berada di jalan provinsi

dan jalan kota dapat memudahkan bagi investor yang ingin mendirikan

bangunan. Karena akses jalan yang berada di ruko tepi jalan raya. Jika

investor membutuhkan tenaga kerja guna operasional juga dapat

merekrut masyarakat di sekitar lahan, karena lahan juga relatif dekat

dengan rumah warga.


B. Perumahan

Dengan keadaan lahan dengan jalur akses yang mudah, lingkungan

yang asri dan sejuk, serta sumber air yang ada menjadikan lahan ini

bagus untuk prospek pembangunan dan pembuatan perumahan yang

nyaman.

III. Penawaran Harga

Harga yang kami tawarkan bervariasi mulai dari Rp. 150.000/meter²

(Persegi). Harga tersebut merupakan harga yang jauh lebih murah jika

dibandingkan dengan harga tanah sekitar lahan yang sudah mencapai

Rp. 200.000-300.000/meter² (Persegi).

IV. Pemasaran

Rencana pemasarannya ditujukan untuk kebutuhan penduduk.

Pemasaran ini dilakukan oleh pemilik tanah dalam bentuk kavlingan,

yang nantinya akan bermanfaat bagi penduduk untuk melakukan

pembangunan, rumah, tempat jualan, ataupun property lainnya.

V. Kesimpulan

Dari uraian diatas, maka telah di jelaskan baik alasan, pandangan

peruntukan maupun spesifikasi lahan telah tercakup harga yang kami

cantumkan diatas. Sehingga lahan yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk


sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat.

Jika gambaran proposal masih terdapat kekurangan tentang informasi

lain yang tidak termuat dalam proposal ini, Peminat bisa langsung

mengadakan survey ke lokasi yang sampai mekanisme proses akhir transaksi.

VI. Penutup

Demikian proposal ini dibuat agar yang berkepentingan bisa

memberikan proses terlaksananya pembelian dengan harga terjangkau serta

bermanfaat atas peruntukan tanah dimaksud oleh calon pembeli.

---------------------------------------Terima Kasih-------------------------------------
PROPOSAL PENGKAVLINGAN TANAH

DI DESA PANGGAUTAN KECAMATAN NATAL

KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pengamatan penjualan tanah kaplingan, sehingga

dengan demikian sasaran pada usaha atau kegiatan ini dapat dicapai, dan

diperoleh suatu hasil maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa

meninggalkan aspek-aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan da pelayanan

kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Panggautan, September 2022

SHAFRON
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN

II. PROSPEK LAHAN

III. PENAWARAN HARGA

IV. PEMASARAN

V. KESIMPULAN

VI. PENUTUP
BAB I

LATAR BELAKANG

VII. Pendahuluan

Perkembangan penduduk pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk

sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat, merupakan parameter utama pada potensi lahan yang

ditawarkan.

Pertanahan adalah aspek yang mempengaruhi seluruh kehidupan

berbangsa dan bernegara, sehingga permasalahan apapun yang muncul terkait

pertanahan akan berimplikasi dengan seluruh aspek yang ada di Negara ini.

Karena tanah tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga aspke ssial,

ekonomi, budaya,politik, pertahanan keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi

masyarakat memiliki makna multidimensional.

Pengkaplingan tanah pada dasarnya adalah cara atau metode penjualan

tanah yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan. Demikian juga Kantor Badan Pertanahan Nasional

hanya menerima pendaftaran tanah dengan pemecahan dan pemisahan. Oleh


karena belum diaturnya model atau sistem pengkaplingan, maka terjadi norma

kosong atau dengan lain perkataan tidak ada aturan khusus mengenai hal ini.

Dengan belum adanya aturan khusus yang mengatur pengkaplingan tanah

tentunya akan menimbulkan pertanyaan pengaturan pengkaplingan tanah di

Indonesia serta bagaimana kepastian hokum kepemilikan tanah kapling.

yakni terdapat kekosongan norma. UUPA serta PP Nomor 24 Tahun

1997, belum mengenal teknik penjualan bidang tanah dengan cara

pengkaplingan.

Belum adanya peraturan yang mengatur mengenai pengkaplingan

bidang tanah sudah pasti tidak memberikan kepastian hukum bagi pihak-

pihak yang terlibat dalam pengkaplingan bidang tanah tersebut. Bahan hukum

yang digunakan ialah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan

hukum tersier

Tanah kavling juga merupakan bagian tanah yang telah dipisah-pisah

secara petak sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan. Tujuan

pemberian petak pada tanah kavling adalah agar pembangunan rumah di

atasnya bisa rapi, sejajar dan sesuai dengan luas properti yang ditentukan.

Dalam pasal 2 ayat 1, 2, dan 3 Undang – Undang nomor 5 Tahun 1960

tentang peraturan Dasar pokok-pokok Agrarira (Lembaga Negara Republik

Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaga Negara Republik

Indonesia Nomor 2043) (UUPA) disebutkan bahwa bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada

tingkatan tertinggi dikuasai olehnegara sebagai organisasi kekuasaan seluruh

rakyat, menurut pasal 2 ayat 2 UUPA, Negara diberi wewenang untuk :

d. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan

dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.

e. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-

orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.

f. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antar orang – orang dan

perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang

angkasa.

Dalam prakteknya masih banyak yang menganggap pengelolaan tanah

di Indonesia belum cukup baik dan bahkan sering menimbulkan gejolak sosial

di masyarakat. Paling tidak terdapat berbagai permasalahanyang ditemukan

dalam bidang pertanahan ini yaitu: a. Masalah tumpang tindihnya kepemilikan

lahan, b. Masalah tanah terlantar, c. Masalah kebijakan pengelolaan dan

pemanfaatan lahan, d. Masalah data base tentang pemanfaatan lahan dan

pengguna ruang, e. Masalah kesulitan mengurus sertifikat tanah, f. Masalah

sumber daya, sarana, dan prasarana, g. Masalah pengakuan atas tanah

adat/tanah ulayat, h. Masalah ganti rugi tanah, i. Masalah pembagian

kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan

Undang-Undang sektoral.
Perkembangan pengkaplingan pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk sarana

investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan datang. Akses

jalan yang sangat baik. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan

untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Bidang tanah yang dijual merupakan lahan yang relatif luas dan diatas

lahan memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, diantaranya lahan yang

subur, terdapat tumbuhan berkayu seperti jati, mahoni, kelapa, dan albasia

yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Selain itu terdapat

beberapa bangunan berupa rumah dan pabrik yang dapat dimanfaatkan.

Berikut merupakan proposal pengajuan penawaran dan penjualan tanah

kavlingan sebagai usaha perorangan. Bidang tanah yang dijual merupakan

lahan yang relatif luas. Selain itu terdapat beberapa bangunan disekitar lokasi

tanah penduduk. Alasan dan pertimbangan kami untuk menjual lahan tersebut

karena lokasi yang cukup strategis di tepi jalan Raya lintas sumatera yaitu

Jalan Willem Iskandar Kelurahan Dalan Lidang persis didepan sekolah MTSN

dan MAN Panyabungan. Data Lahan Dibawah ini merupakan data gambaran

dari lahan tersebut:

F. Gambaran lahan :

6. Terletak di Desa Panggautan, Kecamatan Natal, Kabupaten

Mandailing Natal dengan nomor SHM 99/Panggautan, Luas Tanah

8.741 M².
7. Tanah kavlingan tersebut dikelilingi oleh rumah–rumah penduduk

8. Posisi lahan strategis yang berada di jalan Posisi lahan berada dekat

dengan fasilitas publik seperti, kantor pemerintahan, sekolah dan

masjid.

9. Tempat pariwisata yang dapat dijangkau dengan waktu yang

singkat seperti waterpark sipapaga, tempat pujasera, dan lain-lain.

10. Tersedia tanah dengan kontur yang datar dengan luas disesuaikan

dengan kesepakatan pembeli dan penjual.

G. Akses Lahan

Untuk akses lahan terdapat jalur lintas pantai barat yang merupakan

jalan antar provinsi sehingga akses sangat mudah. Berikut merupakan

dari lahan di dekat tanah kaplingan:

f. Stasiun Pengisian Bahar Bakar Umum (SPBU)

g. Kantor Desa

h. Rumah Ibadah

i. Sekolah

j. Hotel/Penginatapan

H. Bonus Lahan

Selain memiliki akses yang mudah, suasana yang masih sejuk dan asri,

sumber air, lahan ini juga memiliki bonus berupa bangunan rumah
yang berada persis di area sekolah yang luas dengan jumlah susun

relative banyak.

I. Suasana sekitar lahan Keadaan sekitar lahan bersih, bebas banjir, dan

asri, juga terdapat beberapa tempat sebagai berikut :

4. Gedung sekolah Dasar Panggautan, SMK Negeri Natal

5. Perumahan Natacakra Estate.

6. Hotel Samudra, Hotel Putra.

J. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam pengkavlingan tanah yang dimaksud terdiri dari 4

(empat orang) yaitu :

3. 1 orang bekerja tetap dilokasi pengkavlingan

4. 3 orang sebagai tenaga pemasaran pada masyarakat

VIII. Prospek Lahan

C. Luas tanah yang besar dan akses jalan yang berada di jalan provinsi

dan jalan kota dapat memudahkan bagi investor yang ingin mendirikan

bangunan ruko. Karena akses jalan yang berada di ruko tepi jalan raya.

Jika investor membutuhkan tenaga kerja guna operasional juga dapat

merekrut masyarakat di sekitar lahan, karena lahan juga relatif dekat

dengan rumah warga.


D. Perumahan

Dengan keadaan lahan dengan jalur akses yang mudah, lingkungan

yang asri dan sejuk, serta sumber air yang ada menjadikan lahan ini

bagus untuk prospek pembangunan dan pembuatan perumahan yang

nyaman.

IX. Penawaran Harga

Harga yang kami tawarkan bervariasi mulai dari Rp. 150.000/meter²

(Persegi). Harga tersebut merupakan harga yang jauh lebih murah jika

dibandingkan dengan harga tanah sekitar lahan yang sudah mencapai

Rp. 200.000-300.000/meter² (Persegi).

X. Pemasaran

Rencana pemasarannya ditujukan untuk kebutuhan penduduk.

Pemasaran ini dilakukan oleh pemilik tanah dalam bentuk kavlingan,

yang nantinya akan bermanfaat bagi penduduk untuk melakukan

pembangunan, rumah, tempat jualan, ataupun property lainnya.

XI. Kesimpulan

Dari uraian diatas, maka telah di jelaskan baik alasan, pandangan

peruntukan maupun spesifikasi lahan telah tercakup harga yang kami

cantumkan diatas. Sehingga kavlingan yang didapatkan bisa dimanfaatkan


untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat.

Jika gambaran proposal masih terdapat kekurangan tentang informasi

lain yang tidak termuat dalam proposal ini, Peminat bisa langsung

mengadakan survey ke lokasi yang sampai mekanisme proses akhir transaksi.

XII. Penutup

Demikian proposal ini dibuat agar yang berkepentingan bisa

memberikan proses terlaksananya pembelian dengan harga terjangkau serta

bermanfaat atas peruntukan tanah dimaksud oleh calon pembeli.

---------------------------------------Terima Kasih-------------------------------------
PROPOSAL PENGKAVLINGAN TANAH

DI KELURAHAN DALAN LIDANG KECAMATAN PANYABUNGAN

KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pengamatan penjualan tanah kaplingan, sehingga

dengan demikian sasaran pada usaha atau kegiatan ini dapat dicapai, dan

diperoleh suatu hasil maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa

meninggalkan aspek-aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan da pelayanan

kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Panyabungan, Desember 2021

SHAFRON
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. LATAR BELAKANG

.I PENDAHULUAN

II. PROSPEK LAHAN

III. PENAWARAN HARGA

IV. PEMASARAN

V. KESIMPULAN

VI. PENUTUP
BAB I

LATAR BELAKANG

XIII. Pendahuluan

Perkembangan penduduk pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk

sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat, merupakan parameter utama pada potensi lahan yang

ditawarkan.

Pertanahan adalah aspek yang mempengaruhi seluruh kehidupan

berbangsa dan bernegara, sehingga permasalahan apapun yang muncul terkait

pertanahan akan berimplikasi dengan seluruh aspek yang ada di Negara ini.

Karena tanah tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga aspke ssial,

ekonomi, budaya,politik, pertahanan keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi

masyarakat memiliki makna multidimensional.

Pengkaplingan tanah pada dasarnya adalah cara atau metode penjualan

tanah yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan. Demikian juga Kantor Badan Pertanahan Nasional

hanya menerima pendaftaran tanah dengan pemecahan dan pemisahan. Oleh


karena belum diaturnya model atau sistem pengkaplingan, maka terjadi norma

kosong atau dengan lain perkataan tidak ada aturan khusus mengenai hal ini.

Dengan belum adanya aturan khusus yang mengatur pengkaplingan tanah

tentunya akan menimbulkan pertanyaan pengaturan pengkaplingan tanah di

Indonesia serta bagaimana kepastian hokum kepemilikan tanah kapling.

yakni terdapat kekosongan norma. UUPA serta PP Nomor 24 Tahun

1997, belum mengenal teknik penjualan bidang tanah dengan cara

pengkaplingan.

Belum adanya peraturan yang mengatur mengenai pengkaplingan

bidang tanah sudah pasti tidak memberikan kepastian hukum bagi pihak-

pihak yang terlibat dalam pengkaplingan bidang tanah tersebut. Bahan hukum

yang digunakan ialah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan

hukum tersier

Tanah kavling juga merupakan bagian tanah yang telah dipisah-pisah

secara petak sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan. Tujuan

pemberian petak pada tanah kavling adalah agar pembangunan rumah di

atasnya bisa rapi, sejajar dan sesuai dengan luas properti yang ditentukan.

Dalam pasal 2 ayat 1, 2, dan 3 Undang – Undang nomor 5 Tahun 1960

tentang peraturan Dasar pokok-pokok Agrarira (Lembaga Negara Republik

Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaga Negara Republik

Indonesia Nomor 2043) (UUPA) disebutkan bahwa bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada

tingkatan tertinggi dikuasai olehnegara sebagai organisasi kekuasaan seluruh

rakyat, menurut pasal 2 ayat 2 UUPA, Negara diberi wewenang untuk :

g. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan

dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.

h. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-

orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.

i. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antar orang – orang dan

perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang

angkasa.

Dalam prakteknya masih banyak yang menganggap pengelolaan tanah

di Indonesia belum cukup baik dan bahkan sering menimbulkan gejolak sosial

di masyarakat. Paling tidak terdapat berbagai permasalahanyang ditemukan

dalam bidang pertanahan ini yaitu: a. Masalah tumpang tindihnya kepemilikan

lahan, b. Masalah tanah terlantar, c. Masalah kebijakan pengelolaan dan

pemanfaatan lahan, d. Masalah data base tentang pemanfaatan lahan dan

pengguna ruang, e. Masalah kesulitan mengurus sertifikat tanah, f. Masalah

sumber daya, sarana, dan prasarana, g. Masalah pengakuan atas tanah

adat/tanah ulayat, h. Masalah ganti rugi tanah, i. Masalah pembagian

kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan

Undang-Undang sektoral.
Perkembangan pengkaplingan pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk sarana

investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan datang. Akses

jalan yang sangat baik. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan

untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Bidang tanah yang dijual merupakan lahan yang relatif luas dan diatas

lahan memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, diantaranya lahan yang

subur, terdapat tumbuhan berkayu seperti jati, mahoni, kelapa, dan albasia

yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Selain itu terdapat

beberapa bangunan berupa rumah dan pabrik yang dapat dimanfaatkan.

Berikut merupakan proposal pengajuan penawaran dan penjualan tanah

kavlingan sebagai usaha perorangan. Bidang tanah yang dijual merupakan

lahan yang relatif luas. Selain itu terdapat beberapa bangunan disekitar lokasi

tanah penduduk. Alasan dan pertimbangan kami untuk menjual lahan tersebut

karena lokasi yang cukup strategis di tepi jalan Raya lintas sumatera yaitu

Jalan Willem Iskandar Kelurahan Dalan Lidang persis didepan sekolah MTSN

dan MAN Panyabungan. Data Lahan Dibawah ini merupakan data gambaran

dari lahan tersebut:

K. Gambaran lahan :

11. Terletak di Kelurahan Dalan Lidang dahulu di Desa Pidoli

Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal

dengan nomor SHM 141/Pidoli Lombang, Luas Tanah 3.306 M².


12. Tanah kavlingan tersebut dikelilingi oleh rumah–rumah penduduk

13. Posisi lahan strategis yang berada di jalan Posisi lahan berada dekat

dengan fasilitas publik seperti, kantor pemerintahan, sekolah dan

masjid.

14. Tempat pariwisata yang dapat dijangkau dengan waktu yang

singkat seperti waterpark sipapaga, tempat pujasera, dan lain-lain.

15. Tersedia tanah dengan kontur yang datar dengan luas disesuaikan

dengan kesepakatan pembeli dan penjual.

L. Akses Lahan

Untuk akses lahan terdapat jalur lintas sumatera yang merupakan jalan

antar provinsi sehingga akses sangat mudah. Berikut merupakan dari

lahan di dekat tanah kaplingan:

k. Kantor Bupati (Pusat Pemerintahan)

l. Sekolah

m. Pasar baru

n. terminal

o. Rumah Sakit

M. Bonus Lahan

Selain memiliki akses yang mudah, suasana yang masih sejuk dan asri,

sumber air, lahan ini juga memiliki bonus berupa bangunan rumah
yang berada persis di area sekolah yang luas dengan jumlah susun

relative banyak.

N. Suasana sekitar lahan Keadaan sekitar lahan bersih, bebas banjir, dan

asri, juga terdapat beberapa tempat sebagai berikut :

7. Gedung sekolah

8. Perumahan Cemara Asri

9. Terdapat perumahan murah Jokowi

O. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam pengkavlingan tanah yang dimaksud terdiri dari 4

(empat orang) yaitu :

5. 1 orang bekerja tetap dilokasi pengkavlingan

6. 3 orang sebagai tenaga pemasaran pada masyarakat

XIV. Prospek Lahan

E. Luas tanah yang besar dan akses jalan yang berada di jalan provinsi

dan jalan kota dapat memudahkan bagi investor yang ingin mendirikan

bangunan ruko. Karena akses jalan yang berada di ruko tepi jalan raya.

Jika investor membutuhkan tenaga kerja guna operasional juga dapat

merekrut masyarakat di sekitar lahan, karena lahan juga relatif dekat

dengan rumah warga.


F. Perumahan

Dengan keadaan lahan dengan jalur akses yang mudah, lingkungan

yang asri dan sejuk, serta sumber air yang ada menjadikan lahan ini

bagus untuk prospek pembangunan dan pembuatan perumahan yang

nyaman.

XV. Penawaran Harga

Harga yang kami tawarkan bervariasi mulai dari Rp. 400.000/meter²

(Persegi). Harga tersebut merupakan harga yang jauh lebih murah jika

dibandingkan dengan harga tanah sekitar lahan yang sudah mencapai

Rp. 600.000-700.000/meter² (Persegi).

XVI. Pemasaran

Rencana pemasarannya ditujukan untuk kebutuhan penduduk.

Pemasaran ini dilakukan oleh pemilik tanah dalam bentuk kavlingan,

yang nantinya akan bermanfaat bagi penduduk untuk melakukan

pembangunan, rumah, tempat jualan, ataupun property lainnya.

XVII. Kesimpulan

Dari uraian diatas, maka telah di jelaskan baik alasan, pandangan

peruntukan maupun spesifikasi lahan telah tercakup harga yang kami


cantumkan diatas. Sehingga kavlingan yang didapatkan bisa dimanfaatkan

untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat.

Jika gambaran proposal masih terdapat kekurangan tentang informasi

lain yang tidak termuat dalam proposal ini, Peminat bisa langsung

mengadakan survey ke lokasi yang sampai mekanisme proses akhir transaksi.

XVIII. Penutup

Demikian proposal ini dibuat agar yang berkepentingan bisa

memberikan proses terlaksananya pembelian dengan harga terjangkau serta

bermanfaat atas peruntukan tanah dimaksud oleh calon pembeli.

---------------------------------------Terima Kasih-------------------------------------
PROPOSAL PENGKAVLINGAN TANAH

DI KELURAHAN DALAN LIDANG KECAMATAN PANYABUNGAN

KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pengamatan penjualan tanah kaplingan, sehingga

dengan demikian sasaran pada usaha atau kegiatan ini dapat dicapai, dan

diperoleh suatu hasil maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa

meninggalkan aspek-aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan da pelayanan

kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Panyabungan, Desember 2021

SYAHMIDAN NASUTION
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. LATAR BELAKANG

.I PENDAHULUAN

II. PROSPEK LAHAN

III. PENAWARAN HARGA

IV. PEMASARAN

V. KESIMPULAN

VI. PENUTUP
BAB I

LATAR BELAKANG

XIX. Pendahuluan

Perkembangan penduduk pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk

sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat, merupakan parameter utama pada potensi lahan yang

ditawarkan.

Pertanahan adalah aspek yang mempengaruhi seluruh kehidupan

berbangsa dan bernegara, sehingga permasalahan apapun yang muncul terkait

pertanahan akan berimplikasi dengan seluruh aspek yang ada di Negara ini.

Karena tanah tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga aspke ssial,

ekonomi, budaya,politik, pertahanan keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi

masyarakat memiliki makna multidimensional.

Pengkaplingan tanah pada dasarnya adalah cara atau metode penjualan

tanah yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan. Demikian juga Kantor Badan Pertanahan Nasional


hanya menerima pendaftaran tanah dengan pemecahan dan pemisahan. Oleh

karena belum diaturnya model atau sistem pengkaplingan, maka terjadi norma

kosong atau dengan lain perkataan tidak ada aturan khusus mengenai hal ini.

Dengan belum adanya aturan khusus yang mengatur pengkaplingan tanah

tentunya akan menimbulkan pertanyaan pengaturan pengkaplingan tanah di

Indonesia serta bagaimana kepastian hokum kepemilikan tanah kapling.

yakni terdapat kekosongan norma. UUPA serta PP Nomor 24 Tahun

1997, belum mengenal teknik penjualan bidang tanah dengan cara

pengkaplingan.

Belum adanya peraturan yang mengatur mengenai pengkaplingan

bidang tanah sudah pasti tidak memberikan kepastian hukum bagi pihak-

pihak yang terlibat dalam pengkaplingan bidang tanah tersebut. Bahan hukum

yang digunakan ialah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan

hukum tersier

Tanah kavling juga merupakan bagian tanah yang telah dipisah-pisah

secara petak sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan. Tujuan

pemberian petak pada tanah kavling adalah agar pembangunan rumah di

atasnya bisa rapi, sejajar dan sesuai dengan luas properti yang ditentukan.

Dalam pasal 2 ayat 1, 2, dan 3 Undang – Undang nomor 5 Tahun 1960

tentang peraturan Dasar pokok-pokok Agrarira (Lembaga Negara Republik

Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaga Negara Republik


Indonesia Nomor 2043) (UUPA) disebutkan bahwa bumi, air dan ruang

angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada

tingkatan tertinggi dikuasai olehnegara sebagai organisasi kekuasaan seluruh

rakyat, menurut pasal 2 ayat 2 UUPA, Negara diberi wewenang untuk :

j. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan

dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.

k. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-

orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.

l. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antar orang – orang dan

perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang

angkasa.

Dalam prakteknya masih banyak yang menganggap pengelolaan tanah

di Indonesia belum cukup baik dan bahkan sering menimbulkan gejolak sosial

di masyarakat. Paling tidak terdapat berbagai permasalahanyang ditemukan

dalam bidang pertanahan ini yaitu: a. Masalah tumpang tindihnya kepemilikan

lahan, b. Masalah tanah terlantar, c. Masalah kebijakan pengelolaan dan

pemanfaatan lahan, d. Masalah data base tentang pemanfaatan lahan dan

pengguna ruang, e. Masalah kesulitan mengurus sertifikat tanah, f. Masalah

sumber daya, sarana, dan prasarana, g. Masalah pengakuan atas tanah

adat/tanah ulayat, h. Masalah ganti rugi tanah, i. Masalah pembagian

kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan

Undang-Undang sektoral.
Perkembangan pengkaplingan pada daerah berkembang sangat

berpotensi. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan untuk sarana

investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan datang. Akses

jalan yang sangat baik. Potensi yang didapatkan karena dapat dimanfaatkan

untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Bidang tanah yang dijual merupakan lahan yang relatif luas dan diatas

lahan memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan, diantaranya lahan yang

subur, terdapat tumbuhan berkayu seperti jati, mahoni, kelapa, dan albasia

yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Selain itu terdapat

beberapa bangunan berupa rumah dan pabrik yang dapat dimanfaatkan.

Berikut merupakan proposal pengajuan penawaran dan penjualan tanah

kavlingan sebagai usaha perorangan. Bidang tanah yang dijual merupakan

lahan yang relatif luas. Selain itu terdapat beberapa bangunan disekitar lokasi

tanah penduduk. Alasan dan pertimbangan kami untuk menjual lahan tersebut

karena lokasi yang cukup strategis di tepi jalan Raya lintas sumatera yaitu

Jalan Willem Iskandar Kelurahan Dalan Lidang persis didepan sekolah MTSN

dan MAN Panyabungan. Data Lahan Dibawah ini merupakan data gambaran

dari lahan tersebut:

P. Gambaran lahan :

16. Terletak di Kelurahan Dalan Lidang dahulu di Desa Pidoli

Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal

dengan nomor SHM 141/Pidoli Lombang, Luas Tanah 3.306 M².


17. Tanah kavlingan tersebut dikelilingi oleh rumah–rumah penduduk

18. Posisi lahan strategis yang berada di jalan Posisi lahan berada dekat

dengan fasilitas publik seperti, kantor pemerintahan, sekolah dan

masjid.

19. Tempat pariwisata yang dapat dijangkau dengan waktu yang

singkat seperti waterpark sipapaga, tempat pujasera, dan lain-lain.

20. Tersedia tanah dengan kontur yang datar dengan luas disesuaikan

dengan kesepakatan pembeli dan penjual.

Q. Akses Lahan

Untuk akses lahan terdapat jalur lintas sumatera yang merupakan jalan

antar provinsi sehingga akses sangat mudah. Berikut merupakan dari

lahan di dekat tanah kaplingan:

p. Kantor Bupati (Pusat Pemerintahan)

q. Sekolah

r. Pasar baru

s. terminal

t. Rumah Sakit

R. Bonus Lahan

Selain memiliki akses yang mudah, suasana yang masih sejuk dan asri,

sumber air, lahan ini juga memiliki bonus berupa bangunan rumah
yang berada persis di area sekolah yang luas dengan jumlah susun

relative banyak.

S. Suasana sekitar lahan Keadaan sekitar lahan bersih, bebas banjir, dan

asri, juga terdapat beberapa tempat sebagai berikut :

10. Gedung sekolah

11. Perumahan Cemara Asri

12. Terdapat perumahan murah Jokowi

T. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam pengkavlingan tanah yang dimaksud terdiri dari 4

(empat orang) yaitu :

7. 1 orang bekerja tetap dilokasi pengkavlingan

8. 3 orang sebagai tenaga pemasaran pada masyarakat

XX. Prospek Lahan

G. Luas tanah yang besar dan akses jalan yang berada di jalan provinsi

dan jalan kota dapat memudahkan bagi investor yang ingin mendirikan

bangunan ruko. Karena akses jalan yang berada di ruko tepi jalan raya.

Jika investor membutuhkan tenaga kerja guna operasional juga dapat

merekrut masyarakat di sekitar lahan, karena lahan juga relatif dekat

dengan rumah warga.


H. Perumahan

Dengan keadaan lahan dengan jalur akses yang mudah, lingkungan

yang asri dan sejuk, serta sumber air yang ada menjadikan lahan ini

bagus untuk prospek pembangunan dan pembuatan perumahan yang

nyaman.

XXI. Penawaran Harga

Harga yang kami tawarkan bervariasi mulai dari Rp. 400.000/meter²

(Persegi). Harga tersebut merupakan harga yang jauh lebih murah jika

dibandingkan dengan harga tanah sekitar lahan yang sudah mencapai

Rp. 600.000-700.000/meter² (Persegi).

XXII. Pemasaran

Rencana pemasarannya ditujukan untuk kebutuhan penduduk.

Pemasaran ini dilakukan oleh pemilik tanah dalam bentuk kavlingan,

yang nantinya akan bermanfaat bagi penduduk untuk melakukan

pembangunan, rumah, tempat jualan, ataupun property lainnya.

XXIII.Kesimpulan

Dari uraian diatas, maka telah di jelaskan baik alasan, pandangan

peruntukan maupun spesifikasi lahan telah tercakup harga yang kami


cantumkan diatas. Sehingga kavlingan yang didapatkan bisa dimanfaatkan

untuk sarana investasi yang dapat bertumbuh pesat pada masa yang akan

datang. Akses jalan yang sangat baik, terdapat toko disekitar lahan,

dibangunnya perumahan disekitar lahan, fasilitas publik yang dapat diakses

dengan cepat, pusat perbelanjaan dan hiburan yang dapat dijangkau dengan

waktu yang singkat.

Jika gambaran proposal masih terdapat kekurangan tentang informasi

lain yang tidak termuat dalam proposal ini, Peminat bisa langsung

mengadakan survey ke lokasi yang sampai mekanisme proses akhir transaksi.

XXIV. Penutup

Demikian proposal ini dibuat agar yang berkepentingan bisa

memberikan proses terlaksananya pembelian dengan harga terjangkau serta

bermanfaat atas peruntukan tanah dimaksud oleh calon pembeli.

---------------------------------------Terima Kasih-------------------------------------
PROPOSAL PENGKAVLINGAN TANAH

DI JALAN STAIN DESA PIDOLI LOMBANG

KECAMATAN PANYABUNGAN

KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pengamatan penjualan tanah kaplingan, sehingga

dengan demikian sasaran pada usaha atau kegiatan ini dapat dicapai, dan

diperoleh suatu hasil maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa

meninggalkan aspek-aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan da pelayanan

kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Panyabungan, Desember 2021


KHOIRUDDIN NASUTION

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

.I LATAR BELAKANG

II. PROSPEK LAHAN

III. PENAWARAN HARGA

IV. PEMASARAN

V. KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Sebagai ibu kota Kabupaten Mandailing Natal yang secara

geografis terletak di ujung pulau Sumatera dewasa ini menunjukkan

perkembangan yang cukup pesat dan sebagian besar penduduknya

menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian. Menjadi

peluang untuk usaha berinvestasi dibitang tanah..

Sebagaimana tergambar di atas secara langsung atau tidak akan

. Dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup berupa papan ( rumah ) dan

lahan ( tanah ), tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh para pendatang

maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal sehingga

untuk memenuhi kebutuhan papan tersebut timbul usaha-usaha

masyarakat yang bergerak di bidang sewa-menyewa rumah / kamar,

sewa-menyewa tanah untuk perumahan dan usaha maupun jual beli

bangunan rumah beserta tanah. Pengembangan lokasi menjadi cluster


perumahan yang memenuhi kriteria perumahan untuk masyarakat

berpenghasilan menengah.

Pengkaplingan tanah pada dasarnya adalah cara penjualan tanah

yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Sebagai akibat derasnya

pembangunan dan besarnya kebutuhan akan lahan untuk hunian.

Meningkatnya kebutuhan akan lahan hunian dimasyarakat

mengakibatkan meningkat pula nilai serta harga tanah.

Atas dasar itu semakin tinggi nilai harga tanah tersebut

mengakibatkan semakin meningkat transaksi-transaksi yang

berhubungan dengan tanah. Salah satu akibat dari semakin

meningkatnya transaksi tanah tersebut adalah kurangnya kemampuan

pembeli untuk membeli bidang tanah dalam ukuran yang luas untuk

tempat tinggalnya. Akibat berkurangnya daya beli

masyarakat untuk membeli lahan yang luas tersebut, sehingga

pemegang hak atas tanah dan/atau penjual akan sulit menemukan

pembeli tanahnya. Hal ini dikarenakan luas tanah yang akan

ditransaksikan sangat luas maka harga jual dari tanah tersebut

tentunya akan tinggi sekali, maka kemungkinan mendapatkan pembeli

sangatlah sulit, dan apabila ada yang berminat membeli tanah tersebut

tentunya penawaran yang dilakukan akan berada di bawah harga pasar

atau harga sesungguhnya. Sesuai dengan perkembangan jaman,


penjualan bidang tanah oleh pemegang hak dan/atau pemilik modal

ialah untuk mendapatan keuntungan yang lebih maka dipergunakanlah

teknik-teknik atau cara-cara marketing modern, sehingga pembeli

yang membutuhkan lahan untuk tempat tinggal ataupun kepentingan

bisnis dengan mudah mendapatkan tanah sesuai dengan kebutuhannya.

Hal inilah yang kemudian menimbulkan cara penjualan yang

disebut pengkaplingan tanah. Bisnis jual beli tanah yang banyak

dilakukan oleh para pemodal dan/atau pemegang hak atas

tanah adalah dengan cara melakukan pengkaplingan bidang tanah.

Pengkaplingan

Tanah pada dasarnya adalah cara atau metode penjualan tanah

yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan lebih yang diharapkan.

Penjualan bidang tanah dengan teknis atau cara melakukan

pengkaplingan dalam bentuk mempetak-petakkan bidang tanah

semakin menjadi trend tersendiri dalam bisnis jual beli tanah. Tanah

kapling ini sering disebut dengan tanah matang

atau tanah siap bangun, yakni pemegang hak atas tanah atau

pengembang telah menata sedemikian rupa tanah yang akan dijual

sehingga tampak menarik dengan berbagai fasilitas yang dijanjikan.

Kantor Badan Pertanahan dalam hubungannya dengan

pendaftaran bidang tanah hanya mengenal 2 (dua) jenis peralihan hak


atas tanah yang dapat didaftarkan yakni sebagaimana diatur dalam

Pasal 48 ayat (1) dan Pasal 49 ayat (1)PeraturanPemerintah Nomor 24

Tahun 1997 (selanjutnya disebut PP No. 24 Tahun

1997) mengenai Pendaftaran Tanah :

a. Peralihan hak atas tanah yang mengakibatkan terjadinya

pemecahan bidang tanah

b. Peralihan hak atas tanah yang mengakibatkan terjadinya

pemisahan bidang tanah.

Kedua karakter tersebut memiliki unsur-unsur dan sifat yang

berbeda baik dalam persyaratan yang harus dipenuhi maupun hasil dari

perbuatan hukum itu sendiri. Keseluruhan usaha tersebut apabila

dipandang dari sudut ilmu hukum merupakan perbuatan hukum yang

secara sadar maupun tidak sadar telah lama dipraktikkan dan dilakukan

oleh masyarakat. Dalam hubungannya dengan usaha yang

berhubungan dengan tanah, sangat banyak faktor yang harus

diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat karena

jumlah tanah sangat terbatas namun kebutuhan akan tanah tidak ada

batasnya.

Dalam hal penguasaan tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat, negara tidak perlu bertindak sebagai pemilik namun

negara cukup bertindak sebagai penguasa untuk memimpin dan


mengatur kekayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat. Pasal 33 UUD 1945 inilah yang menjadi landasan pikiran dari

terbentuknya UUPA sebagai landasan yuridis pengaturan hokum

pertanahan di Indonesia. Jual beli tanah sebagai salah satu bentuk

hubungan hokum antara dua orang atau dua pihak yang telah

bersepakat untuk saling meletakkan hak dan kewajiban secara timbal

balik yang lazimnya disebut dengan perjanjian yang menganut asas

obligator ( Pasal 1313 KUH Perdata ). Di lain pihak, UUPA sebagai

landasan yuridis yang mengatur masalah agraria di Indonesia tidak

mengatur secara tegas tentang jual beli tanah. Lokasi Properti Terletak

di jalan STAIM Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan,

Kabupaten Mandailing Natal dengan nomor SHM 1227/Pidoli

Lombang, Luas Tanah 15.134 M².

Sebagaimana kita ketahui padatnya pertumbuhan penduduk dan

tingginya trend keluarga muda menyebabkan diperlukannya solusi

tanah perumahan yang bisa di bangun diwaktu yang tepat.

Strategi pemasaran akan menggunakan mix marketing, yakni

memanfaatkan media promosi secara intensif. Dan dengan menemukan

target marketing yang memiliki pendapatan tetap dan tidak terganggu

akan situasi dan kondisi perekonomian indonesia.

Dalam hal ini pasal 26 ayat (1) UUPA hanya menyebutkan

bahwa : jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat,


pemberian menurut adat dan perbuatan-perbuatan lain yang

dimaksudkan untuk memindahkan hak milik serta pengawasannya

diatur dengan Peraturan Pemerintah. 2 UUD 1945 Hasil Amandemen, (

Jakarta : Sinar Grafika, 2002 ), hal. 22. Peraturan pemerintah yang

dimaksud adalah Peraturan Pemeritah Nomor 10 Tahun 1961 tentang

Pendaftaran Tanah yang dalam Pasal 19 disebutkan bahwa : Setiap

perjanjian yang bermaksud memindahkan hak milik atas tanah,

memberikan hak baru at as tanah, menggadaikan tanah atau meminjam

uang dengan hak atas tanah sebagai tanggungannya harus dibuktikan

dengan suatu akta yang dibuat oleh dan dihadapan pejabat yang

ditunjuk oleh Menteri Agraria. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

1961 ini kemudian dicabut dan disempurnakan aturannya dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah yang ditetapkan pada tanggal 8 Juli 1997. Dalam ketentuan

Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tersebut

ditentukan bahwa :1. Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas

satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah,

pemasukan data perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak

lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat

didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang

berwenang menurut ketentuan pe raturan perundang-undangan yang

berlaku.2. Dalam keadaan tertentu sebag imana yang ditentukan oleh


Menteri Kepala Kantor Pertanahan dapat mendaftar pemindahan hak

atas bidang tanah hak milik, yang dilakukan diantara perorangan warga

negara Indonesia yang dibuktikan dengan akta yang tidak dibuat oleh

PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor Pertanahan tersebut kadar

kebenarannya dianggap cukup untuk mendaf tar pemindahan hak yang

bersangkutan. Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal

berupaya untuk memenuhi kebutuhan papan bagi penduduknya dengan

kebijakan pembangunan perumahan dan penyediaan tanah-tanah

kavling untuk pemenuhan kebutuhan penduduknya guna menjawab

tuntutan kebutuhan perumahan dan pemukiman yang sudah sangat

mendesak. Untuk mengatur hal tersebut telah diundangkan Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pem

erintah Pengganti Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1962 tentang

Pokok-Pokok Perumahan ( Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 40,

Tamb ahan Lembaran Negara Nomor2476 ) menjadi Undang-Undang (

Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 2611 ) yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan

dan perkembangan keadaan. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk

mengatur kembali ketentuan mengenai perumahan dan pemukiman

dalam Undang-Undang yang baru dengan diundangkannya Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 1992. Hal tersebut menimbulkan masalah


dalam hal pelaksanaan jual belinya, pemberian perlindungan hukum

bagi pembelinya, serta berbagai masalah lain yang timbul.

A. Gambaran lahan :

1. Terletak di jalan STAIM Desa Pidoli Lombang, Kecamatan

Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal dengan nomor SHM

1227/Pidoli Lombang, Luas Tanah 15.134 M².

2. Tanah kavlingan tersebut dikelilingi oleh rumah–rumah penduduk

3. Posisi lahan strategis yang berada di jalan Posisi lahan berada dekat

dengan fasilitas publik seperti, kantor pemerintahan, sekolah dan

masjid.

21. Tersedia tanah dengan kontur yang datar dengan luas disesuaikan

dengan kesepakatan pembeli dan penjual.

B. Akses Lahan

Untuk akses lahan terdapat jalan STAIN yang merupakan jalan yang

dilalui pelajar/mahasiswa, sehingga akses sangat mudah.

C. Bonus Lahan

Selain memiliki akses yang mudah, suasana yang masih sejuk dan asri,

sumber air, lahan ini juga memiliki bonus berupa bangunan rumah
yang berada di dekat kavlingan yang relative dengan pepohonan yang

banyak.

D. Suasana sekitar lahan Keadaan sekitar lahan bersih, dan asri, juga

terdapat beberapa tempat sebagai berikut :

1. Gedung sekolah

2. Kampus STAIN

3. Terdapat perumahan

E. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam pengkavlingan tanah yang dimaksud terdiri dari 4

(empat orang) yaitu :

9. 1 orang bekerja tetap dilokasi pengkavlingan

10. 3 orang sebagai tenaga pemasaran pada masyarakat

II. Prospek Lahan

Dengan keadaan lahan dengan jalur akses yang mudah, lingkungan

yang asri dan sejuk, serta sumber air yang ada menjadikan lahan ini

bagus untuk prospek pembangunan dan pembuatan perumahan yang

nyaman.

III. Penawaran Harga


Harga yang kami tawarkan bervariasi mulai dari Rp. 300.000/meter²

(Persegi). Harga tersebut merupakan harga yang jauh lebih murah jika

dibandingkan dengan harga tanah sekitar lahan yang sudah mencapai

Rp. 600.000-700.000/meter² (Persegi).

IV. Pemasaran

Rencana pemasarannya ditujukan untuk kebutuhan penduduk.

Pemasaran ini dilakukan oleh pemilik tanah dalam bentuk kavlingan,

yang nantinya akan bermanfaat bagi penduduk untuk melakukan

pembangunan, rumah, tempat jualan, ataupun property lainnya.

V. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Lokasi untuk kavlingan tanah cukup trategis, dekat dari lokasi

jalan protokol dan fasilitas umum yang memadai.

2. Proyek ini memiliki prospek yang cukup bagus dilihat dari aspek

pemilihan lokasi serta target marketing yang sudah jelas ataupun

prosedurnya.
,
PROPOSAL PENGKAVLINGAN TANAH

DI DESA PANYABUNGAN TONGA

KECAMATAN PANYABUNGAN

KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pengamatan penjualan tanah kaplingan, sehingga

dengan demikian sasaran pada usaha atau kegiatan ini dapat dicapai, dan

diperoleh suatu hasil maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa

meninggalkan aspek-aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan da pelayanan

kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Panyabungan, Desember 2021


MUHAMMMAD HALOMOAN

NASUTION

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

.I LATAR BELAKANG

II. PROSPEK LAHAN

III. PENAWARAN HARGA

IV. PEMASARAN

V. KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Sebagai ibu kota Kabupaten Mandailing Natal yang secara

geografis terletak di ujung pulau Sumatera dewasa ini menunjukkan

perkembangan yang cukup pesat dan sebagian besar penduduknya

menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian. Menjadi

peluang untuk usaha berinvestasi dibitang tanah..

Sebagaimana tergambar di atas secara langsung atau tidak akan

. Dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup berupa papan ( rumah ) dan

lahan ( tanah ), tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh para pendatang

maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal sehingga

untuk memenuhi kebutuhan papan tersebut timbul usaha-usaha

masyarakat yang bergerak di bidang sewa-menyewa rumah / kamar,

sewa-menyewa tanah untuk perumahan dan usaha maupun jual beli

bangunan rumah beserta tanah. Pengembangan lokasi menjadi cluster


perumahan yang memenuhi kriteria perumahan untuk masyarakat

berpenghasilan menengah.

Pengkaplingan tanah pada dasarnya adalah cara penjualan tanah

yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Sebagai akibat derasnya

pembangunan dan besarnya kebutuhan akan lahan untuk hunian.

Meningkatnya kebutuhan akan lahan hunian dimasyarakat

mengakibatkan meningkat pula nilai serta harga tanah.

Atas dasar itu semakin tinggi nilai harga tanah tersebut

mengakibatkan semakin meningkat transaksi-transaksi yang

berhubungan dengan tanah. Salah satu akibat dari semakin

meningkatnya transaksi tanah tersebut adalah kurangnya kemampuan

pembeli untuk membeli bidang tanah dalam ukuran yang luas untuk

tempat tinggalnya. Akibat berkurangnya daya beli

masyarakat untuk membeli lahan yang luas tersebut, sehingga

pemegang hak atas tanah dan/atau penjual akan sulit menemukan

pembeli tanahnya. Hal ini dikarenakan luas tanah yang akan

ditransaksikan sangat luas maka harga jual dari tanah tersebut

tentunya akan tinggi sekali, maka kemungkinan mendapatkan pembeli

sangatlah sulit, dan apabila ada yang berminat membeli tanah tersebut

tentunya penawaran yang dilakukan akan berada di bawah harga pasar

atau harga sesungguhnya. Sesuai dengan perkembangan jaman,


penjualan bidang tanah oleh pemegang hak dan/atau pemilik modal

ialah untuk mendapatan keuntungan yang lebih maka dipergunakanlah

teknik-teknik atau cara-cara marketing modern, sehingga pembeli

yang membutuhkan lahan untuk tempat tinggal ataupun kepentingan

bisnis dengan mudah mendapatkan tanah sesuai dengan kebutuhannya.

Hal inilah yang kemudian menimbulkan cara penjualan yang

disebut pengkaplingan tanah. Bisnis jual beli tanah yang banyak

dilakukan oleh para pemodal dan/atau pemegang hak atas

tanah adalah dengan cara melakukan pengkaplingan bidang tanah.

Pengkaplingan

Tanah pada dasarnya adalah cara atau metode penjualan tanah

yang dilakukan oleh pemilik modal dengan motif ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan lebih yang diharapkan.

Penjualan bidang tanah dengan teknis atau cara melakukan

pengkaplingan dalam bentuk mempetak-petakkan bidang tanah

semakin menjadi trend tersendiri dalam bisnis jual beli tanah. Tanah

kapling ini sering disebut dengan tanah matang

atau tanah siap bangun, yakni pemegang hak atas tanah atau

pengembang telah menata sedemikian rupa tanah yang akan dijual

sehingga tampak menarik dengan berbagai fasilitas yang dijanjikan.

Kantor Badan Pertanahan dalam hubungannya dengan

pendaftaran bidang tanah hanya mengenal 2 (dua) jenis peralihan hak


atas tanah yang dapat didaftarkan yakni sebagaimana diatur dalam

Pasal 48 ayat (1) dan Pasal 49 ayat (1)PeraturanPemerintah Nomor 24

Tahun 1997 (selanjutnya disebut PP No. 24 Tahun

1997) mengenai Pendaftaran Tanah :

a. Peralihan hak atas tanah yang mengakibatkan terjadinya

pemecahan bidang tanah

b. Peralihan hak atas tanah yang mengakibatkan terjadinya

pemisahan bidang tanah.

Kedua karakter tersebut memiliki unsur-unsur dan sifat yang

berbeda baik dalam persyaratan yang harus dipenuhi maupun hasil dari

perbuatan hukum itu sendiri. Keseluruhan usaha tersebut apabila

dipandang dari sudut ilmu hukum merupakan perbuatan hukum yang

secara sadar maupun tidak sadar telah lama dipraktikkan dan dilakukan

oleh masyarakat. Dalam hubungannya dengan usaha yang

berhubungan dengan tanah, sangat banyak faktor yang harus

diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat karena

jumlah tanah sangat terbatas namun kebutuhan akan tanah tidak ada

batasnya.

Dalam hal penguasaan tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat, negara tidak perlu bertindak sebagai pemilik namun

negara cukup bertindak sebagai penguasa untuk memimpin dan


mengatur kekayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat. Pasal 33 UUD 1945 inilah yang menjadi landasan pikiran dari

terbentuknya UUPA sebagai landasan yuridis pengaturan hokum

pertanahan di Indonesia. Jual beli tanah sebagai salah satu bentuk

hubungan hokum antara dua orang atau dua pihak yang telah

bersepakat untuk saling meletakkan hak dan kewajiban secara timbal

balik yang lazimnya disebut dengan perjanjian yang menganut asas

obligator ( Pasal 1313 KUH Perdata ). Di lain pihak, UUPA sebagai

landasan yuridis yang mengatur masalah agraria di Indonesia tidak

mengatur secara tegas tentang jual beli tanah. Lokasi Properti Terletak

di Desa Panyabungan Tonga, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten

Mandailing Natal dengan nomor SHM 28/Panyabungan Tonga, Luas

Tanah 2.680 M².

Sebagaimana kita ketahui padatnya pertumbuhan penduduk dan

tingginya trend keluarga muda menyebabkan diperlukannya solusi

tanah perumahan yang bisa di bangun diwaktu yang tepat.

Strategi pemasaran akan menggunakan mix marketing, yakni

memanfaatkan media promosi secara intensif. Dan dengan menemukan

target marketing yang memiliki pendapatan tetap dan tidak terganggu

akan situasi dan kondisi perekonomian indonesia.


Dalam hal ini pasal 26 ayat (1) UUPA hanya menyebutkan

bahwa : jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat,

pemberian menurut adat dan perbuatan-perbuatan lain yang

dimaksudkan untuk memindahkan hak milik serta pengawasannya

diatur dengan Peraturan Pemerintah. 2 UUD 1945 Hasil Amandemen, (

Jakarta : Sinar Grafika, 2002 ), hal. 22. Peraturan pemerintah yang

dimaksud adalah Peraturan Pemeritah Nomor 10 Tahun 1961 tentang

Pendaftaran Tanah yang dalam Pasal 19 disebutkan bahwa : Setiap

perjanjian yang bermaksud memindahkan hak milik atas tanah,

memberikan hak baru at as tanah, menggadaikan tanah atau meminjam

uang dengan hak atas tanah sebagai tanggungannya harus dibuktikan

dengan suatu akta yang dibuat oleh dan dihadapan pejabat yang

ditunjuk oleh Menteri Agraria. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

1961 ini kemudian dicabut dan disempurnakan aturannya dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah yang ditetapkan pada tanggal 8 Juli 1997. Dalam ketentuan

Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tersebut

ditentukan bahwa :1. Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas

satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah,

pemasukan data perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak

lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat

didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang
berwenang menurut ketentuan pe raturan perundang-undangan yang

berlaku.2. Dalam keadaan tertentu sebag imana yang ditentukan oleh

Menteri Kepala Kantor Pertanahan dapat mendaftar pemindahan hak

atas bidang tanah hak milik, yang dilakukan diantara perorangan warga

negara Indonesia yang dibuktikan dengan akta yang tidak dibuat oleh

PPAT, tetapi yang menurut Kepala Kantor Pertanahan tersebut kadar

kebenarannya dianggap cukup untuk mendaf tar pemindahan hak yang

bersangkutan. Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal

berupaya untuk memenuhi kebutuhan papan bagi penduduknya dengan

kebijakan pembangunan perumahan dan penyediaan tanah-tanah

kavling untuk pemenuhan kebutuhan penduduknya guna menjawab

tuntutan kebutuhan perumahan dan pemukiman yang sudah sangat

mendesak. Untuk mengatur hal tersebut telah diundangkan Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pem

erintah Pengganti Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1962 tentang

Pokok-Pokok Perumahan ( Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 40,

Tamb ahan Lembaran Negara Nomor2476 ) menjadi Undang-Undang (

Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 2611 ) yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan

dan perkembangan keadaan. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk

mengatur kembali ketentuan mengenai perumahan dan pemukiman

dalam Undang-Undang yang baru dengan diundangkannya Undang-


Undang Nomor 4 Tahun 1992. Hal tersebut menimbulkan masalah

dalam hal pelaksanaan jual belinya, pemberian perlindungan hukum

bagi pembelinya, serta berbagai masalah lain yang timbul.

A. Gambaran lahan :

1. Terletak di Desa Panyabungan Tonga, Kecamatan Panyabungan,

Kabupaten Mandailing Natal dengan nomor SHM 28/Panyabungan

Tonga, Luas Tanah 2.680 M².

2. Tanah kavlingan tersebut dikelilingi oleh rumah–rumah penduduk

3. Posisi lahan strategis yang berada di jalan Posisi lahan berada dekat

dengan pasar, sekolah, Puskesmas, dan masjid.

4. Tersedia tanah dengan kontur yang datar dengan luas disesuaikan

dengan kesepakatan pembeli dan penjual.

B. Akses Lahan

Untuk akses lahan terdapat jalan Panyabungan Tonga yang merupakan

jalan yang dilalui masyarakat, pelajar, sehingga akses sangat mudah

dijangkau.

C. Bonus Lahan
Selain memiliki akses yang mudah, suasana yang masih sejuk dan asri,

sumber air, lahan ini juga memiliki bonus berupa bangunan rumah

yang berada di dekat kavlingan yang relative banyak.

D. Suasana sekitar lahan Keadaan sekitar lahan bersih, dan asri, juga

terdapat beberapa tempat sebagai berikut :

1. Gedung sekolah

2. Puskesmas

3. Terdapat perumahan

4. Masjid

E. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam pengkavlingan tanah yang dimaksud terdiri dari 4

(empat orang) yaitu :

1. 1 orang bekerja tetap dilokasi pengkavlingan

2. 3 orang sebagai tenaga pemasaran pada masyarakat

II. Prospek Lahan

Dengan keadaan lahan dengan jalur akses yang mudah, lingkungan

yang asri dan sejuk, serta sumber air yang ada menjadikan lahan ini

bagus untuk prospek pembangunan dan pembuatan perumahan yang

nyaman.
III. Penawaran Harga

Harga yang kami tawarkan bervariasi mulai dari Rp. 350.000/meter²

(Persegi). Harga tersebut merupakan harga yang jauh lebih murah jika

dibandingkan dengan harga tanah sekitar lahan yang sudah mencapai

Rp. 600.000-700.000/meter² (Persegi).

IV. Pemasaran

Rencana pemasarannya ditujukan untuk kebutuhan penduduk.

Pemasaran ini dilakukan oleh pemilik tanah dalam bentuk kavlingan,

yang nantinya akan bermanfaat bagi penduduk untuk melakukan

pembangunan, rumah, tempat jualan, ataupun property lainnya.

V. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Lokasi untuk kavlingan tanah cukup trategis, dekat dari lokasi

jalan protokol dan fasilitas umum yang memadai.

2. Proyek ini memiliki prospek yang cukup bagus dilihat dari aspek

pemilihan lokasi serta target marketing yang sudah jelas ataupun

prosedurnya.
PROPOSAL KEGIATAN PEMBANGUNAN SEKOLAH PERGURUAN TINGGI
MANDAILING NATAL DI DESA PIDOLI LOMBANG
KECAMATAN PANYABUNGAN
KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini

merupakan kerangka acuan atau pernyataan proyek yang dapat digunakan

sebagai arahan kerja untuk pendirian Sekolah Tinggi Mandailing Natal,

sehingga dengan demikian sasaran tujuan atau kegiatan ini dapat dicapai, dan

diperoleh suatu hasil maksmal baik untuk perusahaan atau pemerintah tanpa

meninggalkan aspek-aspek kelestarian sumber daya dan lingkungan hidup.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari masih kurang

sempurna namun kami berharap sudah dapat memberikan gambaran secara

umum kepada semua pihak yang dapat memberikan kemudahan da pelayanan

kepada kami.

Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu kami dalam penyusunan proposal ini dan mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan selanjutnya.

Panyabungan, Desember 2021

DR.H AMARULLAH NASUTION WULAN IRADATI NASUTION


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

.I LATAR BELAKANG

A. DASAR HUKUM

B. TUJUAN

C. GAMBARAN LAHAN

D. PENGELOLAAN DAN KETENAGAAN

E. VISI DAN MISI

II. KESIMPULAN

III. PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu kegiatan yang sangat komplek, meliputi

berbagai komponen yang berkaitan erat satu sama lain dan merupakan

sebuah sistem, jika pendidikan ingin dilaksanakan secara teratur dan

terencana, maka sebagai elemen yang terlibat dalam kegiatan pendidikan

perlu dikenali agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Pandangan pendidikan

sebagai suatu sistem dapat dilahirkan secara makro maupun mikro.

Secara mikro pendidikan dilihat dari hubungan elemen peserta didik,

pendidikan dan interaksi keduanya. Berdasarkan tinjauan mikro di atas,

peserta didik dan pendidikan merupakan elemen sentral. Secara khusus jika

memandang pendidikan untuk kepentingan peserta didik tentu memiliki

tujuan yang khusus pula, untuk mencapai tujuan ini terdapat berbagai

sumber dan kendala, karena itu paradigma baru pendidikan dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan secara efektif dan efisisen, perlu didukung

oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pengembangan sumber daya

manusia merupakan proses peningkatan kemampuan manusia agar dapat

melakukan pilihan-pilihan.
Hal ini memusatkan perhatian pada pemerataan akses dalam

peningkatan kemampuan manusia dan pemanfaatan kemampuan

itu.Pembangunan sumber daya manusia disinyalir perlu didukung berbagai

sumber yang dapat menunjang tercapainya sebuah tujuan.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang diharapkan

dapat memberikan pengetahuan, kecakapan ketrampilan dan sikap-sikap

dasar yang diperlukan untuk pembentukan dan pengembangan pribadi yang

utuh. Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan

peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga

Indonesia menjadi manusia yang cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi

dalam pergaulan lokal, nasional, maupun internasional. Oleh karena itu,

seluruh komponen pendidikan di sekolah harus berusaha meningkatkan diri

guna mendukung kemajuan pendidikan itu sendiri. Peningkatan mutu

pendidikan merupakan salah satu wacana penting dalam penyelenggaraan

sistem pendidikan nasional, masih perlu banyaknya upaya-upaya dalam

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan. Usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan

diawali dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran yang ada pada

semua jenjang pendidikan, karena proses pembelajaran ini merupakan

kegiatan utama di suatu sekolah. Empat factor penting yang harus ada dalam

proses ini yaitu guru, murid, kurikulum, dan bahan pelajaran. Keempat faktor
tersebut akan membuat proses pembelajaran dapat terlaksana dengan

nyaman dan kondusif, kualitas proses pembelajaran tersebut dapat

ditingkatkan lagi apabila terdapat penunjang yang lebih baik, yaitu mengenai

faktor sarana dan prasarana.

Perguruan Tinggi Negeri atau PTN merupakan perguruan tinggi yang

didirikan dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah. Perguruan Tinggi

Swasta atau PTS adalah perguruan tinggi yang didirikan dan/atau

diselenggarakan oleh masyarakat. Sedangkan Pendidikan Tinggi adalah

jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program

diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program

profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

Perguruan tinggi juga merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Perguruan tinggi yang ada di Indonesia dapat berbentuk Politeknik, Sekolah

Tinggi, Akademik, Universitas, dan Institut. Pada setiap jenis perguruan tinggi

tersebut biasanya memiliki sejumlah jurusan atau program studi yang

ditawarkan. Setiap calon mahasiswa yang akan memasuki suatu perguruan

tinggi, akan dihadapkan kepada pemilihan program studi atau jurusan yang
akan dimasukinya. Pemilihan program studi bagi mahasiswa merupakan saat-

saat yang menentukan masa depan dalam setiap fase kehidupan.

Persepsi peluang kerja yang dimiliki oleh setiap mahasiswa menjadi

pertimbangan dalam pemilihan program studi. Persepsi mengenai peluang

kerja setelah lulus dari perguruan tinggi membuat mahasiswa memilih bidang

ilmu berdasarkan banyaknya peluang kerja yang ada.

Perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar

keuntungan financial, tetapi juga bukan badan amal, melainkan sebuah

industri paling vital yang harus dikelola secara efektif dan efisien. Globalisasi

telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif dalam dunia

jasa pendidikan. Perguruan tinggi saling berlomba untuk mengembangkan

seluruh potensi dan kemampuannya guna menarik minat calon mahasiswa.

Kemampuan bersaing tersebut sangat dipengaruhi oleh kinerja manajemen

perguruan tinggi yang bersangkutan dalam merencanakan strategi yang

berorientasi dalam rangka membangun daya saing yang tinggi.

Di samping semakin ketatnya persaingan, masalah lain yang dihadapi

perguruan tinggi adalah semakin kritisnya mahasiswa dalam meegambil

keputusan untuk memilih sebuah perguruan tinggi. Calon mahasiswa dapat

memilih banyak alternatif pendidikan sehingga mereka memperhatikan

model pendidikan dan prospek kerja setelah lulus kuliah. Pihak perguruan

tinggi perlu menyusun strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan.


Pengetahuan dan teknologi terkadang sulit kita imbangi dengan kondisi

ril dilapangan, faktor penyebab isu tersebut di atas antara lain adalah

pemerataan akses untuk memperoleh pendidikan dan antusias warga

masyarakat dalam mengikuti perkembangan zaman melalui ilmu

pengetahuan dan teknologi masih kurang, apalagi sebagian besar masyarakat

kita hidup di bawah garis kemiskinan yang masih memandang menuntut ilmu

itu tidak begitu penting dibandingkan dengan mencari nafkah yang secara

instan dapat dinikmati. Membangun sumber daya manusia yang handal dan

memiliki komitmen tinggi merupakan tumpuan dan harapan semua bangsa

untuk menentukan kemajuan suatu negara di masa yang akan datang. Agar

hal tersebut dapat terealisasi, maka peran serta semua pihak sangatlah

diperlukan. Membentuk SDM berkualitas adalah suatu hal yang mudah

diucapkan, namun betapa sulitnya untuk dapat mewujudkan SDM sesuai

harapan. Sikap optimisme yang dimiliki para pengelola pendidikan perlu

disambut dengan lapang dada, sebab melalui pendidikan yang terencana dan

berjenjang diharapkan tujuan pendidikan dalam membentuk SDM yang

memiliki IPTEK dan IMTAK dapat terwujud sesuai harapan. Menuju output

yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah.

Peraturan Pemerintah No: 19 Tahun 2005 pada bab VII pasal 42 ayat

mencantumkan bahwa: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana

yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang

bengkel kerja tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,

tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Ketentuan ini juga

tercantum dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24

tahun 2007 tanggal 28 juni tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah meliputi standar

satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung, serta kelengkapan sarana dan

prasarana yang mencakup ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang pimpinan, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang

konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang

sirkulasi, dan tempat bermain/berolahraga. Salah satu faktor penunjang

dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sarana dan prasarana sekolah.

Sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas akan mendorong elemen

sekolah untuk berkinerja lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas maka, kami bermaksud untuk mendirikan

Perguruan Tinggi Di Kabupaten Mandailing Natal. Kabupaten Mandailing

Natal merupakan sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sumatra Utara,

Indonesia yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatra Barat Wilayah

Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari gugusan pegunungan dan perbukitan


yang dikenal dengan nama Bukit Barisan dan melingkupi beberapa

kecamatan. Selain itu terdapat daerah pesisir/ daerah pantai di Kecamatan

Batahan, Natal dan Muara Batang Gadis.

Pembangunan Daerah dalam era desentralisasi dewasa ini pada

dasarnya dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera yang

berkeadilan, demokratis, berdaya saing dan maju. Oleh karena itu

pembangunan masyarakat harus ditempatkan sebagai fokus utama dan

sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan, baik melalui

pengembangan pelayanan dalam berbagai segi kehidupan seperti kesehatan,

pendidikan, sosial dan ekonomi maupun melalui dukungan pembangunan

fisik dan non fisik lainnya. Artinya, pada akhirnya keberhasilan pembangunan

itu tidak semata-mata dilihat dari aspek pertumbuhan dan perkembangan

yang terjadi melainkan juga sejauh mana Pemerintah mampu menciptakan

kondisi masyarakat yang hidup dengan layak dan mampu meningkatkan taraf

hidupnya secara berkesinambungan,

A. Dasar Hukum

1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.
3. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang prguruan tinggi.

B. Tujuan

Tujuan diajukannya proposal Pembangunan Gedung Yayasan

Perguruan Tinggi Mandailing Natal ini diantaranya:

1. Menghasilkan insan mulia yang berilmu.

2. Sebagai wadah kegiatan belajar yang membentuk insan yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia dan berkepribadian luhur.

3. Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat

menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan

teknologi dan kesenian.

4. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi dan ksesenian serta mengoptimalkan penggunaannya

untuk taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan

nasional.

C. Gambaran lahan :

1. Pembangunan Perguruan Tinggi Mandailing Natal terletak di Desa

Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing

Natal dengan Luas Tanah 8.023,5 M².


D. Pengelola dan Ketenagaan

Pengelola dan tenaga pengajar dalam Proses Belajar Mengajar adalah

tenaga yang kompeten di bidangnya, semua tenaga pengajar adalah

rata-rata memiliki ijazah strata satu dan akta IV, Proses Belajar

Mengajar lebih mengutamakan etika dan disiplin layaknya seorang

pelajar dengan menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan

serta mengacu pada aturan-aturan yang berlaku baik secara local

maupun nasional.

E. VISI DAN MISI

VISI :

Cerdas, trampil dan berkarakter.

MISI :

a. Melakukan pembelajaran dan pembinaan yang mendidik, terarah

dan terukur sesuai perkembangan usianya.

b. Melakukan pembelajaran dan pembinaan yang mengacu pada prinsif

multi guna untuk menyongsong masa depan lebih baik.

c. Melakukan pembelajaran dan pembinaan dengan mengedepankan

Ukhuwah Islamiyah untuk mewujudkan insan yang cukup cakap

dalam bersikap, bertingkah laku dan berakhlak mulia.


d. Menyiapkan generasi yang memiliki kemampuan dalam upaya

mempertahankan hidup dan kehidupan yang semakin komplek dan

kompetitif.

e. Menyiapkan generasi yang memiliki ketrampilan dalam berkarya

nyata untuk menunjang masa depan.

f. Menyiapka ngenerasi yang memiliki karakter dalam mengaplikasikan

ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai anjuran agama yang

dianutnya.

II. KESIMPULAN

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang diharapkan

dapat memberikan pengetahuan, kecakapan ketrampilan dan sikap-

sikap dasar yang diperlukan untuk pembentukan dan pengembangan

pribadi yang utuh. Di Kabupaten Mandailing Natal Di Desa Pidoli

Lombang bermaksud akan di bangunnya Sekolah Perguruan Tinggi

Mandailing Natal, dengan maksud dan tujuan dapat memajukan

pendidikan dan kesejahteraan umum.

III. PENUTUP

Dengan tersedianya lahan yang cukup luas, maka pemangunan

gedungnya lebih leluasa, layak dan representative dan didukung

nantinya dengan fasilitas yang memadai, sehingga untuk legalitas dari


lahannya/tanah sangat diperlukan demi keamanan dan kepastian

hukumnya.

Demikian Proposal ini kami sampaikan dengan harapan agar mendapat

perhatian dan persetujuan serta realisasinya demi untuk mewujudkan

generasi yang siap dengan tantangan zaman dan siap mengaplikasikan

keilmuannya di lingkungan masyarakat menuju output yang berilmu

amaliah dan beramal ilmiah.

Medan, Desember 2021

DR.H AMARULLAH NASUTION WULAN IRADATI NASUTION

qq. Yayasan Perguruan Tinggi Mandailing Natal

Anda mungkin juga menyukai