Pasal 7
(1) Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai
dengan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah;
b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah;
c. Rencana Strategis; dan
d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.
(2) Dalam hal Pengadaan Tanah dilakukan untuk infrastruktur minyak, gas,
dan panas bumi, pengadaannya diselenggarakan berdasarkan Rencana
Strategis dan Rencana Kerja Instansi yang memerlukan tanah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d.
(3) Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan melalui
perencanaan dengan melibatkan semua pengampu dan pemangku
kepentingan.
Pasal 10
Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) digunakan untuk pembangunan:
a. pertahanan dan keamanan nasional;
n. kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;
1
1. Tahapan Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
a. Perencanaan (Pasal 14 – 15)
Perencanaan pengadaan tanah di buat oleh Instansi yang
memerlukan tanah. Perencanaan didasarkan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan prioritas pembangunan RPJM, Rencana Strategis Renja
Instansi yang bersangkutan.
Penyusunan dokumen perencanaan dengan minimal memuat:
1. maksud dan tujuan rencana 5. gambaran umum status tanah;
pembangunan; 6. perkiraan waktu pelaksanaan
2. kesesuaian dengan Rencana Tata Pengadaan Tanah;
Ruang Wilayah dan Rencana 7. perkiraan jangka waktu pelaksanaan
Pembangunan Nasional dan pembangunan;
Daerah; 8. perkiraan nilai tanah; dan
3. letak tanah; 9. rencana penganggaran.
4. luas tanah yang dibutuhkan;
2
7) Pelaksanaan penilaian oleh tim penilai yang ditetapkan
Pasal 33
Penilaian Ganti Kerugian Meliputi:
a. tanah;
b. ruang atas tanah dan bawah tanah;
c. bangunan;
d. tanaman;
e. benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau
f. kerugian lain yang dapat dinilai.
Pasal 34 ayat 1-3
Nilai yang digunakan adalah nilai saat pengumuman dan besarnya
nilai ganti kerugian oleh penilai disampaikan ke lembaga pertanahan
dengan berita acara dan selanjutnya hasil penilaian tersebut menjadi
dasar musyawarah.
8) pemberian ganti kerugian
Pasal 36
Ganti kerugian dapat berupa:
a. uang;
b. tanah pengganti;
c. permukiman kembali;
d. kepemilikan saham; atau
e. bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
9) Musyawarah penetapan ganti kerugian
Pasal 37
(1) Paling lama 30 hari sejak hasil penelitian disampaikan, Lembaga
Pertanahan melakukan musyawarah dengan Pihak untuk
menetapkan Ganti Kerugian
Pasal 38
(2) Keberatan diajukan paling lama 14 hari sejak musyawarah
10) Pelaksanaan pemberian ganti kerugian
Pasal 41
(1) Ganti kerugian dapat berdasarkan atas:
- Musyawarah
3
- Putusan Pengadilan
(2) Pihak yang berhak menerima Ganti Kerugian Wajib:
a. Melakukan pelepasan hak; dan
b. Menyerahkan bukti bukti penguasaan atau kepemilikan
kepada instansi yang memerlukan tanah
(4) Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugian bertanggung jawab
atas kebenaran dan keabsahan bukti penguasaan atau
kepemilikan yang diserahkan.
Pasal 42 -43
Jika pihak yang berhak, menolak bentuk ganti kerugian, maka ganti
kerugian dititipkan di pengadilan negeri setempat dan tanahnya
menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh negara
4
Lembaga Pertanahan menyerahkan hasil Pengadaan Tanah kepada
Intansi yang memerlukan setelah pemberian Ganti Kerugian dan
Pelepasan Hak/Penitipan Ganti Kerugian di Pengadilan Negeri
5
- Pelepasan objek pengadaan tanah (Pasal 100 – Pasal 103)
- Pemutusan Hubungan hukum antara pihak yang berhak dengan objek
pengadaan tanah (Pasal 104 – Pasal 111)
- Pendokumentasian data administrasi pengadaan tanah (Pasal 112 – Pasal
114)
Penyerahan hasil
- Berita acara penyerahan (Pasal 115 – Pasal 116)
Pensertipikatan (Pasal 115 ayat 3-5)
- Pelaksanaan Pembangunan (Pasal 117 – Pasal 118)
C. PP 18/2021 ttg Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun,
dan Pendaftaran Tanah
Pasal 49
(1) Hak pakai terdiri atas:
a. hak pakai dengan jangka waktu; dan
b. hak pakai selama dipergunakan.
(2) Hak pakai dengan jangka waktu sebagaimana dimakstrd pada ayat (1) huruf
a diberikan kepada:
a. Warga Negara Indonesia;
b. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia;
c. badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia; d. badan
keagamaan dan sosial; dan
d. Orang Asing.
(3) Hak pakai selama dipergunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b diberikan kepada:
a. instansi Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah;
c. pemerintah desa; dan
d. perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional.
6
D. PP nomor 28 Tahun 2020 ttg Pengelolaan barang milik negara/daerah jo PP
Nomor 27 Tahun 2014 ttg Pengelolaan BMN/D
Pasal 68
(1) Hibah Barang Milik Negara/Daerah dilakukan dengan pertimbangan untuk
kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan, pendidikan yang
bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah
/desa.
(2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat:
a. bukan merupakan barang rahasia negara;
b. bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak; dan
c. tidak diperlukan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi dan
penyelenggaraan pemerintahan negaraf daerah.
Pasal 69
(1) Hibah dapat berupa:
a. Tanah dan/atau bangunan:
1. yang berada pada Pengelola Barang, untuk Barang Milik Negara;
2. yang telah diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota, untuk
Barang Milik Daerah;
b. tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengguna Barang; atau
c. selain tanah dan/atau bangunan.
(3) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh:
a. Pengelola Barang, untuk Barang Milik Negara; atau
b. Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah.
7
(4) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan oleh:
a. Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang,
untuk Barang Milik Negara; atau
b. Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah.
(5) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan oleh:
a. Pengelola Barang, untuk Barang Milik Negara yang berada pada
Pengelola Barang;
b. Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang,
untuk Barang Milik Negara yang berada pada Pengguna Barang; atau
c. Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah sesuai batas
kewenangannya.
Pasal 71
(1) Hibah Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)
huruf a dilaksanakan dengan tata cara:
a. Pengelola Barang mengkaji perlunya Hibah Barang Milik Daerah
berdasarkan pertimbangan dan syarat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 68;
b. apabila memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, Pengelola Barang mengajukan hasil kajian dan konsep
penetapan Hibah Barang Milik Daerah kepada Gubernur/ Bupati/
Walikota;
c. berdasarkan hasil kajian Pengelola Barang, Gubernur/Bupati/Walikota
dapat menetapkan Barang Milik Daerah yang akan dihibahkan sesuai
batas kewenangannya;
d. proses persetujuan Hibah Barang Milik Daerah dilaksanakan dengan
berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55
ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 57 ayat (2);
8
e. pelaksanaan Hibah Barang Milik Daerah tersebut dilaksanakan oleh
Pengelola Barang dengan berpedoman pada persetujuan sebagaimana
dimaksud dalam huruf d; dan
f. pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan
dalam berita acara serah terima barang.
(1a) Hibah Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)
huruf b dilaksanakan dengan tata cara:
a. Pengguna Barang melalui Pengelola Barang mengajukan usul Hibah
Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota disertai pertimbangan dan kelengkapan data;
b. dalam rangka persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, Pengelola Barang
meneliti dan mengkaji pertimbangan perlunya Hibah Barang Milik Daerah
berupa tanah dan/atau bangunan dari aspek teknis, ekonomis, dan
yuridis;
c. apabila memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, Gubernur/Bupati/Walikota dapat menyetujui danlatau
menetapkan Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang
akan dihibahkan;
d. proses persetujuan Hibah Barang Milik Daerah dilaksanakan dengan
berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55
ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 57 ayat (2);
e. Pengelola Barang melaksanakan Hibah dengan berpedoman pada
persetujuan sebagaimana dimaksud dalam huruf d; dan
f. pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan
dalam berita acara serah terima barang.
(2) Hibah Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1)
huruf c dilaksanakan dengan tata cara:
a. Pengguna Barang melalui Pengelola Barang mengajukan usul Hibah
Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota disertai pertimbangan, kelengkapan data, dan
hasil pengkajian tim intern instansi Pengguna Barang;
9
b. Dalam rangka persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, Pengelola Barang
meneliti dan mengkaji usul Hibah Barang Milik Daerah berdasarkan
pertimbangan dan syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68;
c. apabila memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, Gubernur/Bupati/Walikota dapat menyetujui usul Hibah Barang
Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan sesuai batas
kewenangannya;
d. proses persetujuan Hibah Barang Milik Daerah dilaksanakan dengan
berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59;
e. Pengelola Barang melaksanakan Hibah dengan berpedoman pada
persetujuan sebagaimana dimaksud dalam huruf d; dan
f. pelaksanaan serah terima barang yang dihibahkan harus dituangkan
dalam berita acara serah terima barang.
E. PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/D
10
perundan- undangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan
tidak layak secara ekonomis.
Pasal 57 ayat 2
(2) Pemindahtanganan Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau
bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3) dilakukan oleh
Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota.
I. PMK/82/PMK.07/2022
11
L. Permen Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
Nomor 24 Tahun 1997 sebagaimana terakhir dirubah berdasarkan Permen
Agraria Nomor 16 Tahun 2021
M. PMK 115/PMK.06/2020
12