Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA PENILAIAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM


(PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN SENTRA INDUSTRI TEMBAKAU)
TAHUN ANGGARAN 2023

I. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan suatu wilayah yang relative cepat baik
dari aspek sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi, sosial yang
secara tidak langsung mengakibatkan perkembangan aktivitas di suatu
daerah, untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang mampu
menampung serta menyeimbangi pertumbuhan tersebut. Pembangunan
gedung perkantoran yang tidak seimbang, tidak tertata yang tidak
memperhatikan konteks lingkungan menjadikan suatu daerah menjadi
tidak nyaman serta kurang maksimalnya pelayanan publik karena
kurangnya sinergitas pelayanan kepada masyarakat yang tidak teratur dan
terarah. Tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Garut akan membebaskan
sejumlah bidang sebagai lahan untuk pembangunan Sentra Industri
Hasil Tembakau di Kabupaten Garut. Selanjutnya kerangka acuan kerja
(KAK) untuk pekerjaan penilaian tanah Untuk kepentingan umum
pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau diharapkan menjadi
acuan bagi konsultan jasa penilai publik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai berupa laporan penilaian ganti kerugian tanah yang telah
dijabarkan secara jelas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor
71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun
2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum sehingga memperoleh penggantian yang
layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan

2
tanah.

3
II. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
untukKepentingan Umum;
4. Peraturan PemerintahNomor 58 Tahun 2010 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
tentang Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
7. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum;;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang

4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

5
10. Keputusan Ikatan Kantor Jasa Penilai Publik (IKJPP)
Nomor 002/KPTS/FKJPP-MAPPI/VI/2012 tentang Pedoman Standar
Imbalan Jasa Penilaian Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Pelaksanaan penilaian pengadaan tanah (Appraisal) dimaksudkan
untuk menentukan nilai besaran ganti kerugian bidang perbidang
tanah beserta benda-benda diatasnya dalam rangka mendukung
kelancaran proses pengadaan tanah untuk keperluan penyediaan
lokasi tanah untuk pembangunan Sentra Industri Tembakau.

2. Tujuan
Secara umum KAK penilaian pengadaan tanah (Appraisal) bertujuan :
a. Untuk mendukung keabsahan dan obyektifitas penetuan besarnya
nilai ganti kerugian terhadap tanah beserta benda-benda di
atasnya yang akan dibebaskan oleh Pemerintah Kabupaten Garut
sebagaimana dimaksud di atas.
b. Untuk memperoleh penilaian harga yang wajar sebagai dasar bagi
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam musyawarah untuk
menetapkan besarnya nilai ganti rugi.
c. Untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum dan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun
2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor
71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

IV. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah penilaian harga ganti kerugian tanah
beserta benda-benda yang ada di atasnya untuk penyediaan lokasi
tanah untuk pembangunan sarana dan prasarana di Kabupaten Garut,
yaitu : Pengadaan Jasa Penilaian Tanah Untuk Kepentingan Umum
(pengadaan tanah untuk pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau)

6
V. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan berada di Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

VI. SUMBER PENDANAAN


Kegiatan ini dibebankan pada DPA-SKPD Dinas Perindustrian Perdagangan
Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2023.

VII. KPA, KEGIATAN DAN SATUAN KERJA


Kuasa Pengguna Anggaran : Inieke Kusumah W., S.Sos., MM
Kegiatan : Biaya Appraisal Pengadaan Tanah
Pekerjaan : Biaya Appraisal Pengadaan Tanah Untuk
Pembangunan Sentra Industri
Hasil Tembakau
Satuan Kerja : Dinas Perindustrian Perdagangan Energi
dan Sumber Daya Mineral Kab. Garut.

VIII. LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kegiatan penilaian ganti kerugian dilakukan bidang per
bidang tanah, meliputi :
1. Tanah;
2. Ruang atas tanah dan bawah tanah;
3. Bangunan;
4. Tanaman;
5. Benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau
6. Kerugian lain yang dapat dinilai.

IX. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini 30 (tiga puluh) hari kalender.

X. TENAGA AHLI
1. Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah orang per seorangan yang melakukan penilaian secara
independen dan professional yang telah mendapat ijin praktik penilaian
dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Lembaga
Pertanahan untuk

7
menghitung nilai / harga objek pengadan tanah. Tenaga ahli yang
dibutuhkan terdiri dari :
1) Penilai Berijin (Team Leader / Ketua Tim) 1 Orang
Minimal sarjana Strata 2 (S2) semua jurusan lulusan Universitas Negeri
atau yang disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan jasa penilai minimal s.d 10 tahun, memiliki
keanggotaan MAPPI dan Kartu Identitas Diri.

2) Penilai Madya (1 Orang)


Minimal sarjana Strata 1 (S1) semua jurusan lulusan Universitas Negeri
atau yang disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan jasa penilai minimal 1 s.d 5 tahun, memiliki
keanggotaan MAPPI dan Kartu Identitas Diri.

3) Penilai Pratama (1 Orang)


Minimal sarjana Strata 1 (S1) semua jurusan lulusan Universitas Negeri
atau yang disamakan, berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan jasa penilai minimal 1 s.d 3 tahun, memiliki
keanggotaan MAPPI dan Kartu Identitas Diri.

2. Tenaga Pendukung
1) Surveyor (2 Orang)
Surveyor sebanyak 2 (dua) orang disyaratkan minimal Diploma 3
(D3) lulusan Universitas Negeri atau disamakan, berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan survey minimal 1 s.d 3 tahun dan
memiliki Kartu Identitas Diri.

2) Administrator / Operator Komputer (1 Orang)


Administrator / Operator Komputer sebanyak 1 (satu) orang
disyaratkan minimal SMA/Sederajat berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan sebagai administrator / operator komputer
minimal 1 s.d 3 tahun dan memiliki Karti Identitas Diri.

3) Drafter (1 Orang)
Drafter sebanyak 1 (satu) orang disyaratkan berpendidikan minimal
D3 sederajat berpengalaman minimal 1 s.d 3 tahun dan memiki
Kartu Identitas Diri.

8
4) Operator Komputer (1 Orang)
Drafter sebanyak 1 (satu) orang disyaratkan berpendidikan minimal
D3 sederajat berpengalaman minimal 1 s.d 3 tahun dan memiki
Kartu Identitas Diri.

XI. METODE PENDEKATAN PENILAIAN


Metode pendekatan penilaian yang lazim digunakan dalam melakukan
penilaian tanah kosong adalah Pendekatan Data Pasar ( Market Data
Approach), yaitu dengan cara pengumpulan data penjualan
properti/asset sejenis yang pernah terjadi, pencatatan data melalui
wawancara dengan masyarakat sekitar, pejabat dan pemilik
properti/asset sejenis yang mengetahui benar mengenai nilai-nilai aktiva
sejenis di itu, serta pengumpulan data penawaran properti/asset
daerah sejenis.
XII. LAPORAN
1. Laporan Akhir
Memuat hasil pekerjaan akhir termasuk yang sudah mengalami
perbaikan yang disampaikan kepada tim teknis dan pihak pengguna
sebanyak 3 (tiga) buku.

XIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan Penilaian Harga Ganti Kerugian Tanah beserta benda-benda
diatasnya untuk penyediaan lokasi tanah bagi pembangunan sarana dan
prasarana Pemerintah Kabupaten Garut.

Garut, Mei 2023


Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat

Anda mungkin juga menyukai