4
Tahapan Prosedur Pengambilalihan Atas Tanah Secara Paksa
Kegiatan Rata-rata jangka waktu
yang diperlukan (bulan)
1 Konsultasi Publik terkait Proyek yang akan dilaksanakan kepada 0
masyarakat sekitar
2 Permohonan untuk Persetujuan Proyek 1
3 Pemmeriksaan berkas permohonan 2
4 Persetujuan Proyek (mirip dengan Penetapan Lokasi) 4
5 Pengumuman Persetujuan Proyek 4
6 Survey terhadap tanah dan bangunan 6
7 Permohonan putusan kepada Komite 7
8 Pemeriksaan berkas permohonan 8
9 Keputusan Komite 10-16
Batas waktu penyerahan dan jumlah kompensasi yang akan diserahkan
kepada pemilik hak
10 Permohonan pelaksanaan ekseskusi kepada Pemerintah Daerah 21
11 Surat peringatan kepada Pemilik 22
12 Pelaksanaan eksekusi oleh pihak yang memiliki surat kuasa 24
5
Kerangka Konsolidasi Tanah
sebelum Bidang tanah Tuan A sebelum dilakukannya konsolidasi tanah
300 ㎡
200 ㎡ 100 ㎡
Sumber
Biaya Proyek ●Modal dari pembagian keuangan tanah
●Biaya untuk relokasi dan ●Pembagian bersama fasilitas umum oleh
ganti rugi otoritas manajemen
●Biaya untuk konstruksi ●pembagian bersama
jalan, taman, dll ●Subsidi nasional
●Biaya survey dan desain ●Biaya untuk prefektur
●Biaya lainnya ●Biaya untuk kota dan desa
●Administrasi
●Biaya lainnya (pinjaman dsb)
Peningkatan Nilai Tanah
Sebelum Sesudah
Nilai
Nilai
A B C A B C
D
F G D E FG
E
7
Pembelian Tanah di Muka
Kasus 1
Wilayah telah ditentukan. Dalam kurun waktu 10 tahun, proyek h
arus sudah dimulai.
Dilakukan oleh pemerintah kota untuk pembangunan taman, jala
n, sungai, perumahan, dll.
Kasus 2
Penataan ulang terhadap tanah yang dibeli di muka. Metode kons
olidasi tanah.
Dilakukan oleh perusahaan kereta api, pemerintah daerah atau ba
dan usaha dibawah pengelolaan pemerintah daerah yang bergera
k dibidang perkeretaapian (rel dan stasiun)
Kasus 2
Wilayah yang Tanah yang telah dibeli
“Metoda Terintegrasi" Tahap 1 1 diperuntukkan bagi sarana
perkeretaapian
di muka
• Pencatatan kondisi fisik dan hak yang melakat pada masing-masing prop
erti tidak bergerak pada buku register oleh organisasi yang diberikan kew
enangan untuk melakukan pencatatan (kantor pencatatan)
• Dengan membuat buku register terbuka untuk umum, siapapun dapat m
engetahui siapa pemilik property tertentu, apakah ada pihak lain yang jug
a tercatat atas property tersebut, apabila iya, hak apa yang dimiliki.
Undang-Undang Pendaftaran Properti Tidak Bergerak (UU No. 123 Tahun ,
2004)
(Tujuan)
Pasal 1 Tujuan dari Undang-Undang ini adalah untuk melindugi hak warga negara
dengan menyediakan system pendaftaran yang terbuka untuk umum dan dibuat
guna menyediakan informasi kepada publik tentang status kepemilikan property
tidak bergerak dan hak-hak yang terdapat didalamnya. Dengan tersedianya data
tersebut, diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap kelancaran transaksi
atas tanah/properti tidak bergerak.
Sistem Pendaftaran Properti Tidak Bergerak
• Dasar Hukum: Hukum Perdata, Undang-Undang Pendaftaran Properti Tidak Berger
ak, dsb.
• Otoritas Kewenangan: Kementerian Kehakiman
• Badan penyelenggara pendaftaran:
- Kantor Pendaftaran: Biro Hukum, Biro Hukum tingkat kabupaten dan kantor caba
ngnya
- Pendaftaran akta: Aparatur Sipil Negara
• Cakupan pendaftaran: tanah dan bangunan
- Sistem pendaftaran property tidak bergerak memisahkan antara tanah dan bangu
nan
• Tipe pendaftaran: Pendaftaran yang terkait pada deskripsi dari property, dan pendaf
taran yang terkait dengan hak yang melekat atasnya
• Hal-hal yang tercantum dalam pendaftaran yang terkait dengan hak yang melekat di
atas property: tujuan pendaftaran, tanggal permohonan dan nomor aplikasi, alas an
pendaftaran, dan tanggal, nama dan alamat pemegang hak yang mengajukan pend
aftaran, nama setiap pemilik hak apabila terdapat dua atau lebih pemilik hak
Buku Pendaftaran
Lembar Pendaftaran
Bagian judul dari Catatan Pendaftaran Tanah
Nomor
Bagian Judul (Status Tanah) Persiapan Kosong
Properti
0000000000000
Nomor Identifikasi
Kosong Kosong
Peta bats
Alamat Kasumigaseki 1-chome Kosong
(1) Nomor Lahan (2) Jenis Lahan (3) Luas Lahan m2 Alasan dan tanggal (tanggal registrasi)
No. 1-1 Lahan Permukiman 100 00 Tidak diketahui
(Juni 4, 2017)
Nama Pemilik Taro Houmu, No. 1-1, Kasumigaseki 1-chome, Chiyoda-ku, Tokyo
19
Buku Pendaftaran
Lembar Pendaftaran
Bagian Hak yang tercantum dalam Buku Pendaftaran
Bagian hak (Bagian A) (Hal-hal yang berkaitan dengan hak kepemilikan)
Tanggal dan nomor
Nomor Urut Tujuan Pencatatan Hal-hal yang berkaitan dengan pemilik hak
pendaftaran
1 Pemeliharaan Juni 5, 2017 Pemilik: Andi
Kepemilikan No. 00000 No. 1-1 Kasumigaseki 1-chome, Chiyoda-ku, Tokyo
2 Pengalihan Kepemilikan Juni 20, 2017 Alasan: Sale on June 7, 2017
No. 00000 Owner: Ando
No. 1-2, Kasumigaseki 1-chome, Chiyoda-ku
Nomor Urut Tujuan Pencatatan Tanggal dan nomor pendaftaran Hal-hal yang berkaitan dengan pemilik hak
1 Penerbitan Superficies July 30, 2018 Alasan: Diterbitkan pada Juli 30, 2018
No. 00000 Tujuan: pembangunan terowongan
Lokasi: 10m dibawah permukaan rata-rata laut Tokyo Bay sampai
dengan 10m dibawah permukaan rata-rata laut Tokyo Bay
Jangka Waktu: Mulai tanggal kontrak sampai dengan umur bangunan
terowongan
Klausula Khusus:
Dangkal Dalam
Persetujuan berdasarkan
menetapkan Undang-Undang
Pengadaan tanah “Sectional Penggunaan RDB Dalam
Superficies” (Deep Underground Usage
Act)
Asumsi Hak-Hak atas Tanah di Indonesia
Sistem
Sistem Hak
Hak atas
atas Tanah
Tanah saat
saat ini
ini Peningkatan Sistem Hak atas Tanah
untuk Pembangunan Vertikal
Dibutuhkan perubahan
Penggunaan hak ruang atas dan ruang di dalam bumi Menyediakan hak penggunaan ruang atas dan
untuk kepentingan
secara alami berasal dari hak di permukaan tanah ruang di dalam bumi yang terpisah dari hak di
pembangunan
permukaan tanah
Hak penggunaan
Ruang Udara Ruang Udara
Perusahaan B
Perusahaan A
Hak Penggunaan
Perusahaan A
Perusahaan C
Dalam Bumi Dalam Bumi
Tanah
Tanah Swasta
Swasta
Metro(Underground/viaduct)
24
Dasar Hukum
• Pasal 269-2 Undang-Undang Hukum Perdata (Hak pemanfaatan RDB Dangkal/Section
al Superficies)
(1 ) Untuk mendirikan bangunan konstruksi di RDB Dangkal/Sectional Superficies, dimun
gkinkan untuk menetapkan batas atas, batas bawah untuk mencapai tujuan dari pem
anfaatan RDB Dangkal/Sectional Superficies. Dalam hal ini dengan menetapkan atur
an, dimana dapat ditambahkan pembatasan pada penggunaan RDB Dangkal/Section
al superficies.
(2 ) Dalam hal terapat pihak ketiga yang memiliki hak atas tanah di atas permukaan (bisa
dalam bentuk hak milik, hak pakai, dsb), pemanfaatan RDB Dangkal harus mendapat
kan persetujuan dari para pemilik hak tersebut. Apabila para pihak ketiga telah meny
etujui pemanfaatan RDB Dangkal, maka para pihak tersebut harus mematuhi ketentu
an-ketentuan yang mengatur mengenai pemanfaatan RDB Dangkal/Sectional Superfi
cies.
Harus ada
pemberitahuan
terowongan terowongan
Beban
Beban
terowongan
terowongan
Tata Cara Perhitungan Uang Ganti Rugi untuk Pemanfaatan RDB Dangkal/ Sectio
nal Superficies
RDB (Duang di
RDB
Dalam Bumi)
Lainnya Lainnya
(*)
(*)
Peringkat lain di atas
dan di bawah Referensi: Kementerian Lahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata -
Apabila KLB dibawah 150%
Terdapat pembatasan
Pemberian ganti rugi pada
rasio pembatasan
Nilai untuk
pemanfaatan RDB Rasio pembatasan penggunaan
lahan
=30%xa+2.5%xb
a:Pembatasan pemanfaatan RDB
berdasarkan kedalaman di mana
penggunaan ruang di lakukan
Nilai untuk pemanfaatan
RDB Lainnya b:Tingkat koreksi berdasarakan
tinggi/kedalaman bagian ruang
yang dibatasi
Dalam Hal KLB 600 sampai dengan 900%
0.2x1/2=0.1 (10%)
Tingkat Pemanfaatan Bangunan
Catatan:
1 . Index pada tabel dibuat berdasarkan asumsi ba
hwa distribusi harga tanah 3-D dan distribusi ha
rga bangunan 3-D adalah sama.
2 . Index hanya menunjukkan standar bagi tiap kel
ompok, hal tersebut tidak menutup adanya pen
yesuaian dengan situasi aktual, Khususunya di d
arah yang memiliki karakter gabungan di antara
kelompok-kelompok yang ada.
3 . Indeks untuk lantai yang tidak tercantum dalam
tabel harus dilengkapi dengan pertimbangan tre
A. Lantai bawah diperuntukkan bagi pertokoan, lantai atas n tabel dan situasi aktual.
sebagai perkantoran (pengecualian pada kondisi tertentu, 4 . Karena indeks tersebut dibuat per satuan luas d
lantai atas yang lebih tinggi diperuntukkan bagi tempat ari tiap lantai, keluaran indeks dan luas lantai ak
tinggal) an menjadi indeks efektif dari masing-masing la
B. Seluruh lantai diperuntukkan sebagai perkantoran ntai.
C. Lantai bawah diperuntukkan bagi perkantoran atau 5 . Indeks dalam garis tipis pada kelompok C adala
pertokoan dan sebagian besar lantai atas sebagai tempat h indeks yang menunjjukan penggunaan lantai s
tinggal.
elain untuk tempat tinggel.
D. Seluruh lantai adalah hunian tempat tinggal
Sumber: Dokumen MLIT
JEPANG sebagai mitra kerjasama terbesar untuk INDONESIA
INDONESIA sebagai mitra kerjasama terbesar untuk JEPANG
Anggaran yang telah dikeluarkan Tenaga Ahli JICA = 17,459 Bentuk Kegiatan;
untuk kerjasama JPN-INA (bruto) (rata-rata per-tahun = 290) Pertumbuhan Ekonomi
= US$ 39.2 miliar
Pinjaman dalam Yen = 681 Proyek
Stabilitas dan Kesetaraan
Training di Jepang = 44,023 Masyarakat
(rata-rata per-tahun = 730) Pembangunan
Berkelanjutan
31
Bentuk Bantuan JICA
Technical Cooperation/Kerjasama Teknis
Technical Penugasan Tenaga Ahli, Melaksanakan Pelatihan, melakukan
Cooperation studi pembangunan, dsb
on
Land Acquisition
ODA Loan/Pinjaman
Pemberian dana dengan pembayaran jangka panjang yang
ringan dan tingkat bunga rendah
Grant Aid/Hibah
Pemberian dana yang tidak perlu dikembalikan
Bentuk Kerjasama JICA
JICA memecahkan masalah dengan perencanaan
Perencanaan, Desain, yang tepat dan teknologi yang canggih, termasuk
melakukan alih teknologi
Standar Teknis
Kerjasama Teknis
- Peningkatan Kapasitas
Pembangunan - Pelatihan
Proyek Pembangunan
- Tenaga Ahli
Pengadaan
ODA Loan/Pinjaman
- Jasa Konsultasi
Operasi & Pemeliharaan
- Pembangunan
- Operasi & JICA menyiapkan kualitas pekerjaan yang
Pengembangan SDM Pemeliharaan andal, perawatan yang baik, manajemen
- Pembiayaan asset yang tepat serta pengembangan
kapasitas
Grant Aid
Pengembangan - Pembangunan
Institusi/Organisasi - Pemeliharaan