Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : I GUSTI NGURAH MAYUN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044886446

Kode/Nama Mata Kuliah : PWKL4104/Tata Guna dan Pengembangan Lahan

Kode/Nama UPBJJ : 77 / DENPASAR

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS 3. PWKL4104/Tata Guna dan Pengembangan Lahan


Soal. 1 Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
a. Jelaskan pengertian tentang penatagunaan tanah menurut PP NO 16 2004!
b. Jelaskan arti tentang LOSS danATLAS berdasarkan PP penatagunaan tanah!
c. Jelaskan kaidah perencanaan penggunaan lahan kawasan permukiman!

Jawaban.
a. Pengertian tentang penatagunaan lahan menurut PP No 16 Tahun 2004 pada Bab 1 Pasal 1
menjelaskan bahwa Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah
yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi
pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah
sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil.
b. Pada pasal 13 ayat 5 diterangkan bahwa Pedoman teknis penatagunaan tanah bertujuan untuk
menciptakan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang lestari, optimal, serasi, dan seimbang
(LOSS) di wilayah perdesaan, serta aman, tertib, lancar, dan sehat (ATLAS) di wilayah
perkotaan, yang menjadi persyaratan penyelesaian administrasi pertanahan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1).
LOSS mengandung arti
 Lestari yang dimaksudkan agar tanah sebagai sumber daya dapat dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat, baik masa kini maupun masa depan.
 Optimal maksudnya agar lahan dimanfaatkan sebesar-besarnya dari segi ekonomi untuk
rakyat.
 Serasi dan seimbang dimaksudkan bahwa usaha penggunaan tanah harus direncanakan
bagi bermacam kegiatan dan kepentingan.
ATLAS mengandung arti :
 Aman yang artinya pelaksanaan penggunaan tamah mampu mewujudkan suasana aman
bagi setiap penduduk.
 Tertib yang artinya pembangunan dapat dibangun dengan teratur, terkendali dan tertib.
 Lancar adalah dapat menciptakan suasana yang lancer dan komunikatif dalam
komunikasi dan pelayanan.
 Sehat adalah mampu menjamin masyarakat sehat jasmani dan rohani.

c. Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang selanjutnya disebut


Penyelenggaraan PKP adalah kegiatan perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, dan
pengendalian termasuk di dalamnya pengembangan kelembagaan, pendanaan dan sistem
pembiayaan, serta Peran Masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu.

Soal. 2
Anda diminta menjawab pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
a. Jelaskan tentang pengertian izin lokasi dan pembebasan lahan!
b. Jelaskan tentang persyaratan mendapatkan IMB untuk membangun rumah tinggal!
c. Jelaskan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam perataan lahan (Land Clearing)!

Jawaban.
a. Izin lokasi adalah izin atau persetujuan yang diberikan oleh kepala daerah setempat kepada
orang atau badan usaha guna memperoleh tanah untuk kegiatan investasi sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah dan mengandung 3 unsur fungsi yaitu fungsi tata ruang, fungsi perolehan
tanah dan fungsi investasi. Pembebasan lahan adalah pengambilalihan hak atas tanah yang
dilakukan berdasarkan perundangan yang berlaku, dengan memberikan ganti rugi yang sesuai
dengan tarif, harga yang ditetapkan berdsasarkan peraturan tersebut.
b. Persyaratan untuk memdepatkan IMBsebagai berikut :
 Mengisi formular pemohonan
 Fotocopy KTP dan PBB
 Fotocopy bukti kepemilikan tanah
a. Sertifikat tanah
b. Surat keputusan pemberian tanah dari BPN
c. Surat kapling
d. Surat keputusan walikota
e. Surat rekomendasi dari badan pertanahan nasional
f. Girik
g. Surat kohir-verponding Indonesia
 Surat tanah yang dikuasai tidak dalam sengketa
 Keterangan rencana kota dan peta perencanaan kota
 Gambar rancangan arsitektur (blue print)
 Fotocopy SIPTB
 Tim penasehat arsitektur dan kota untuk pemugeran golongan A dan B
c. Perataan lahan :
1. Lahan harus ebas dari akar tanaman rumput dan tanah organis. Biasanya pekerjaan ini
disebut clearing dan stripping.
2. Apabila lahan merupakan tanah rawaatau air melimpah perlu dilakukan pengeringan
lahan seperti saluran drainase
3. Sebelum penimbunan dilakukan trial embankment untuk didapatkan kadar air optimum.
4. Penimbunan dimulai dengan memperhatikan trial dengan trial embrankment metode
layer per layer 20 cm. Untuk memastikan pemadatan memenuhi spesifikasi.
5. Lakukan seluruh Langkah diatas sampai elevansi yang diinginkan.

Soal 3. Anda diminta menjawab pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
a. Jelaskan tentang pengertian Kasiba dan Lisiba!
b. Menjelaskan tentang persyaratan lokasi dan pemilihan lokasi kasiba!
c. Menjelaskan tentang jenis-jenis bentuk kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta!

Jawaban.
a. Pengertian kasiba dan Lisiba
 Kasiba (Kawasan siap bangun) adalah sebidang tanah yang fisiknya telah
dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman skala besar yang terbagi
dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih, yang pelaksanaannya dilakukan secara
bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder
prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan.
 Lisiba (Lingkungan Siap Bangun) adalah sebidang tanah yang merupakan bagian dari
Kasiba yang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan selain
itu juga sesuai dengan persyaratan pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan untuk membangun kaveling tanah
matang.
b. Persyaratan lokasi Kasiba :
1. Kajian pertumbuhan penduduk baik yang alamiah maupun migrasi mengacu pada BPS
2. Kebutuhan rumah dapat didekati dengan melihat selisih antara jumlah rumah dan
jumlah kepala keluarga
3. Lokasi KASIBA harus berada pada Kawasan pemukiman menurut tata ruang wilayah /
kota
4. Seluruhnya terletak dalam satu wilayah administrasi
5. Lokasi KASIBA dapat dikembangkan mengikuti kecenderungan perkembangan yang
ada
6. Calon lokasi KASIBA bukan/tidak merupakan tanah sengeketa
Pemilihan Lokasi Kasiba :
1. Jarak tempuh antar lokasi menuju pusat kegiatan dan pelayanan kurang lebih 30 menit
2. Ketersediaan jalan penghubung dengan Kawasan sekitar
3. Keadaan topografi lapangan datar
4. Daya dukung tanah untuk bangunan sesuai
5. Drainase alam baik
6. Kemudahan memperoleh air bersih
7. Kemudahaan sambungan listrik
8. Kemudahan sambungan telepon
9. Kemudahan fasilitas Pendidikan tinggi
10. Kedekatan dengan fasilitas Kesehatan
c. Bentuk- bentuk Kerjasama anatara pemerintah dengan swasta meliputi :
1. Bangunan serah guna ( Build-Operate-Transfer) adalah bangunan serah guna yaitu
suatu perjanjian yang menyebutkan bahwa
 Pihak pertama melepas haknya atas suatu bidang lahan, mengikatkan diri untuk
menyerahkan penguasaan atas lahan tersebut untuk bangunan komersil
 Pihak kedua mengingatkan dirinya untuk membangun bangunan komersil atas
biayanya sendiri, mengelola dan memastikan suatu jangka waktu dengan atau
tanpa imbalan
 Menyerahkan bangunan tersebut kepada pihak pertama dalam keadaan dapat
dan siap dioperasikan setelah jangka waktu berakhir.
2. Bangunan-Milik_Guna ( Build-Own-Operate) adalah perikatan antara pemerintah
dengan pihak swasta meliputi :
 Pemerintah mempunyai fasilitas membangun insfratruktur
 Pemerintah memberikan kewenangan kepada swasta, pembangunan
infrastruktur yang harusnya dilakukan oleh pemerintah
 Pihak swasta secara keseluruhan bertanggung jawab atas pembiayaan
pembangunan, pengoprasian selama jangka waktu tertentu
 Pemerintah memberikan persetujuan atas nilai jual yang ditetapkan oleh pihak
swasta dengan memberikan royalty setiap tahun
3. Bangun-Milik-Guna-Serah (Build-Own-Operate-Tranfer) adalah perikatan atara
pemerintah dengan pihak swasta dengan ketentuan yang meliputi :
 Pemerintah memiliki kewenangan untuk membangun infrastruktur
 Pemerintah memberikan kewenangan untuk membangun infrastruktur kepada
pihak swasta yang seharusnya disediakan oleh pemerintah.
 Pembiayaaan pembangunan seluruhnya dipertanggung jawabkan oleh pihak
swasta dan pengoperasian dalam jangka waktu tertentu dan memiliki bangunan
diatas lahan yang telah ditentukan.
 Pihak swasta Kembali menyerahkan kepada pemerintah setelah berakhirnya
masa kontrak.

4. Bangun-Serah-Guna ( Build-Tranfer-Operate) perikatan antara pemerintah dengan


pihak swasta dengan berbagai ketentuan berikut :
 Pemerintah memiliki kewenangan untuk membangun infrastruktur
 Pemerintah memberikan kewenangan untuk membangun infrastruktur kepada
pihak swasta yang seharusnya disediakan oleh pemerintah.
 Pihak swasta Kembali menyerahkan kepada pemerintah setelah berakhirnya
masa kontrak.

Anda mungkin juga menyukai