Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SAHARA PUTRI RAMADINA

NIM : 043850378

TUGAS 3 PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

1. A. Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Indonesia


Kekurangsiapan kota dengan sistem perencanaan dan pengelolaan kota yang tepat,
dalam mengantisipasi pertambahan penduduk dengan berbagai motif dan keragaman,
nampaknya menjadi penyebab utama yang memicu timbulnya permasalahan
perumahan dan permukiman. Secara sederhana permasalahan perumahan dan
permukiman ini adalah tidak sesuainya jumlah hunian yang tersedia jika dibandingkan
dengan kebutuhan dan jumlah masyarakat yang akan menempatinya. Tetapi apa bila
kita melihat lebih dalam lagi, pokok-pokok permasalahan dalam perumahan dan
pemukiman ini sebenarnya adalah, Pertanahan dan Prasarana, Pembiayaan, Teknologi
Industri Bahan Bangunan dan Industri Jasa Konstruksi Kelembagaan, Peranserta
Masyarakat, dan Peraturan Perundang-undangan.Menurut hasil sensus yang dilakukan
pada tahun 1980, tercatat bahwa kira-kira 28 juta dari rumah yang ada, 5,8%
merupakan rumah-rumah yang belum memenuhi syarat, baik itu yang ditinjau dari
luasan rumahnya maupun kepadatan huniannya. Kebutuhan akan hunian yang selalu
meningkat dan juga disertai oleh faktor keterbatasan masyarakat dalam
pemenuhannya, sehingga hal ini telah menyebabkan kecenderungan sarana hunian
masyarakat menjadi pemukiman kumuh yang tidak mudah untuk dikendalikan. Hal
lain yang juga masih berhubungan dengan permasalahan ini adalah faktor sebaran
penduduk Indonesia yang masih belum merata.

B. Pemerintah bisa menerapkan kebijakan konsolidasi tanah. Konsolidasi tanah


adalah kebijaksanaan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan
penggunaan serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk
peningkatan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan
melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Untuk mekanisme konsolidasi lahan yaitu
menggabungkan atau menata kavling – kavling milik warga untuk dijadikan satu
kesatuan rencana desain yang terukur. Setiap pemilik lahan nantinya akan
menyumbangkan sebagian dari tanahnya tersebut untuk dijadikan fasilitas umum
seperti penataan atau pelebaran jalan, penambahan ruang terbuka hijau, dan lain
sebagainya. Terdapat dua sumber pembiayaan konsolidasi lahan, yaitu pembiayaan
dari swadaya masyarakat dan pembiayan dari pemerintah baik itu APBD maupun
APBN. Untuk pembiayaan dari swadaya masyarakat yaitu berupa sumbangan tanah
untuk pemerintah ( STUP ), Bagian tanah ini sering disebut juga dengan istilah Tanah
Pengganti Biaya Pelaksanaan ( TPBP ) akan dipergunakan untuk pembangunan
prasarana jalan dan fasilitas umum lainnya serta pembiayaan Konsolidasi tanah.
TPBP ini diserahkan penggunaannya kepada masyarakat yang memiliki tanah terlalu
kecil atau pihak lain dengan pembayaran kompensasi berupa uang atau bentuk lain
yang jumlahnya telah disetujui oleh masyarkat peserta konsolidasi tanah yang lain.

2. A. Konsolidasi tanah ialah penataan kembali penggunaandrta usaha untuk pengadaan


tanah untuk kepentingan pembangunan, peningkatan kualitas lingkungan dan
pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Konsolidasi tanah ini lebih cenderung ke menata tanah yang untuk di jadikan satu
kesatuan dengan rencana dasin yang terukur. Sedangkan Bank tanah ( land banking)
ialah suatu model instrumen penatagunaan tanah melalui mekanisme penyediaan
tanah yang diatur oleh pemerintah. Bank tanah ini cenderung ke penyediaan
tanah/lahan bagi masyarakat tertama untuk penyediaan prasarana dan fasilitas umum.
B. - Penetapan Proyek
Konsolidasi tanah diselenggarakan secara fungsional oleh Badan Pertanahan
Nasional. Dalam penyelenggaraan konsolidasi tanah Kepala Kantor Pertanahan Kota
melakukan danbertanggung jawab atas pelaksanaan penataan kembali penguasaan dan
penggunaan tanahobjek konsolidasi tanah.
- Sosialisasi
Sebelum dilakukan penyuluhan, perangkat kelurahan sebagai anggota Tim
Koordinasi mengadakan pendataan nama-nama pemilik tanah yang termasuk
dalam peserta konsolidasi tanah. Selanjutnya nama dari pemilik tanah dilaporkan
kepada Ketua Tim Koordinasi. Parapeserta konsolidasi diminta hadir pada
pertemuan yang dilangsungkan pada masing-masingkelurahan untuk mendapatkan
penyuluhan dan pengarahan dari pemerintah kota melalui Tim Koordinasi
sehubungan dengan pembangunan serta pengadaan tanah dengan sistem
konsolidasi.
- Pelaksanaan Pelepasan Hak
dan Perjanjian Konsolidasi Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang
berjanjikepada seseorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakansesuatu hal. Perjanjian itu haruslah sama-sama mengutamakan hak
dan kewajiban dari masing-masing pihak agar tercipta suatu keadilan. Keadilan
sedikit banyaknya akan terwujud apabila pemerintah dalam melaksanakan
kebijakannya itu didasarkan kepada etika kepentinganumum, terlebih lagi bila
dibarengi dengan kesadaran administratif dalam pelaksanaannya.
- Pengkaplingan Tanah
Pelaksanaan fisik desain konsolidasi tanah menghasilkan wilayah dengan
penataan tanah tanahnya dalam kapling-kapling yang teraturyang setelah diukur
dan dipetakan menghasilkan peta pendaftarantanah yang dimaksudkan. Dengan
mengacu pada desain pelaksanaan konsolidasi tanah tersebut, sudah dapat
diketahui masing-masing peserta konsolidasi tanah mendapat kapling yang sama,
yang akandiberikan kepadanya dengan apa. Untuk itu kapling pun sudah dapat
dibuat surat ukurnya.
- Pengukuran Pemetaan dan Pembukuan Tanah
Data fisik tanah diperoleh dengan mengukur dan memetakan tanah-tanah yang
bersangkutan, setelah lokasi dan batas-batasnya ditetapkan. Pengukuran yang
dilakukan yaitu pengukuran dan pemetaan keliling, pengukuran dan pemetaan
rincikan, pengukuran blok plan atau desain tata ruang hasil pengukuran peta
awal,pengukuran dan peta pengembalian atau peta penetapan. Kegiatan ini
menghasilkan suatu peta yang melukiskan semua bidang tanah yang akan menjadi
objek konsolidasi.
- Penyerahan Sertifikat
Sertifikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya tercantum dalam
buku tanah yang bersangkutan sebagai pemegang hak atau kepada pihak lain yang
dikuasakan olehnya. Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang
termuat didalamnya, sepanjang data tersebut sesuai dengan data yang ada dalam
surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.
3. Pengembangan Lahan (Land Development)
Peningkatan kemanfaatan, mutu dan penggunaan suatu bidang lahan untuk
kepentingan penempatan suatu kegiatan fungsional sehingga dapat memenuhi
kebutuhan kehidupan dan kegiatan kegiatan usaha secara optimal optimal dari segi
ekonomi ekonomi, sosial,fisik, dan aspek legalnya
Proses pengembangan lahan
• Perencanaan
• Land clearing
• Perataan
• Pelengkapan (prasarana)
• Pengadaan sarana lingkungan
•Pengkaplingan
• Pengamanan /status legal
Pengembangan lahan mencakup
• Perencanaan
• Perataan lahan (landclearance)
• Pembentukan Lahan (cut dan fill)
• Pelengkapan prasarana:
> Jaringan jalan (internal-eksternal)
> Utilitas umum
• Penataan persil
• Pengadaan sarana lingkungan
• Penentuan batas persil
• Pengukuhan status legal
sumber:

- BMP PWKL4101

- https://www.handalselaras.com/konsolidasi-lahan-solusi-keterbatasan-tanah-untuk-
permukiman-di-perkotaan/

- https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/225/konsolidasi-lahan-solusi-menata-ruang-
untuk-permukiman-yang-lebih-baik

- https://adipandang.files.wordpress.com/2011/11/03_s2_pengembangan_pengadaan_d
an_kebijakan_lahan_perkotaan.pdf
- https://bappeda.grobogan.go.id/data-info/bidang-prastaru/26-isu-dan-permasalahan-
pembangunan-perumahan-dan-pemukiman
- https://www.kompasiana.com/amp/satria_wijayakusuma/5b0d7571dd0fa80c96342797/me
ngatasi-permasalahan-keterbatasan-lahan-perumahan-permukiman-di-dki-jakarta
- https://bpiw.pu.go.id/article/detail/bank-tanah-dan-konsolidasi-lahan-solusi-penyediaan-
lahan-pembangunan-infrastruktur

- https://media.neliti.com/media/publications/284825-pelaksanaan-konsolidasi-tanah-
perkotaan-a09db584.pdf

Anda mungkin juga menyukai