Anda di halaman 1dari 4

HUKUM AGRARIA

1. Bagaimana prosedur tata guna tanah!

Tata guna tanah merupakan rangkaian kegiatan kegiatan penataan, peruntukan,


penggunaan, dan persediaan tanah secara berencana dan teratur sehingga
diperoleh manfaat yang lestari, optimal, seimbang dan serasi untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat dan negara. Adapun prosedur atau tahapan yang
harus dilakukan dalam tata guna tanah seperti yang dimaksud dalam PP Nomor 16
Tahun 2004 tentang penatagunaan tanah, dilaksanakan melalui kegiatan berikut:

a. Pelaksanaan inventarisasi penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah


yang meliputi hal berikut :

- Pengumpulan dan pengolahan data penguasaan, penggunaan dan


pemanfaatan tanah, kemampuan tanah, evaluasi tanah, serta data pendukung,
seperti :

 Pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan melalui pembuatan peta


kerja, survei dan pemerataan, serta komputerisasi dan analisis.

 Kemampuan tanah meliputi unsur-unsur fisik tanah antara lain kemiringan


tanah, kedalaman tanah tekstur tanah, drainase erosi dan faktor pembatas
tanah lainnya.

 Evaluasi tanah adalah penilaian sifat-sifat fisik dan lingkungan tanah


terhadap rencana penggunaan dan pemanfaatan tanah antara lain penilaian
kecocokan pertanian, Perumahan serta industri dalam rangka upaya
penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah terhadap rencana tata
ruang wilayah.

 Data pendukung antara lain topografi, kependudukan, tenaga kerja, dan


pendapatan perkapita.

- Penyajian data berupa peta dan informasi penguasaan, penggunaan dan


pemanfaatan tanah, kemampuan tanah, evaluasi tanah, serta data
pendukung. Data dan informasi yang dimaksud digunakan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan dan revisi rencana tata ruang wilayah.

- Penyediaan dan pelayanan data berupa peta dan informasi penguasaan


penggunaan dan pemanfaatan tanah, kemampuan tanah, evaluasi tanah,
serta data pendukung.

b. Penetapan penimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan pengawasan,


penggunaan, dan pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan yang meliputi hal
berikut.

- Penyajian neraca perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada


rencana tata ruang wilayah.

- Penyajian neraca kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah pada


rencana tata ruang wilayah.

- Penyajian dan penetapan prioritas ketersediaan tanah pada rencana tata ruang
wilayah. Ketersediaan tanah yang dimaksud adalah perimbangan antara
penggunaan dan pemanfaatan tanah serta penguasaan tanah pada fungsi
kawasan yang memberikan gambaran tentang peluang dan kendala kegiatan
pembangunan oleh pemerintah dan masyarakat.

c. Penetapan pola penyesuaian penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah


dengan rencana tata ruang wilayah yang dilaksanakan melalui hal berikut.

- Penataan kembali melalui konsolidasi tanah, relokasi, tukar-menukar, dan


peremajaan kota. Penataan kembali ialah upaya menata dan mengatur
penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang baru berdasarkan
yang lama untuk mencapai tim alisasi. Pelaksanaan penataan kembali meliputi
kegiatan-kegiatan utama berikut :Kelembagaan, Inventarisasi dan registrasi,
Penyusunan desain, Pematokan, Pensertifikasian. Untuk mewujudkan
pelaksanaan yang efektif serta efisien, penataan kembali memerlukan adanya
partisipasi masyarakat yang digali di stimulus dibina dan dijaga melalui metode
metode partisipasi publik. Kunci keberhasilan partisipasi ini adalah adanya
peran aktif atas prakarsa nya sendiri untuk terlibat dalam kegiatan yang
dilaksanakan.Dalam praktik, model-model penataan kembali terus
dikembangkan sesuai dengan pola penatagunaan tanah, baik yang berada
pada kategori sesuai, mendukung, maupun tidak sesuai.

- Upaya kemitraan, yaitu usaha yang dilakukan oleh masyarakat pemilik tanah
baik Swadaya maupun bekerjasama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan
bersama dengan hak dan kewajiban yang diatur bersama. Dengan adanya
kemitraan antara pemilik tanah dengan pihak lain, terbentuklah konsekuensi
perdata bersama yang tidak menghilangkan perdata individu.

- Penyerahan dan pelepasan hak atas tanah kepada negara atau pihak lain
dengan penggantian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penyerahan dan pelepasan hak atas tanah dapat dilaksanakan melalui hibah,
jual-beli, tukar-menukar, dan bentuk-bentuk lain yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

d. Tata cara pelaksanaan kegiatan inventarisasi penguasaan, penggunaan,


pemanfaatan tanah, penetapan perimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan
penguasaan, penggunaan, serta pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan
diatur dalam berbagai pedoman standar dan kriteria teknis yang ditetapkan oleh
pemerintah yang kemudian dijabarkan lebih lanjut oleh pemerintah Kabupaten
atau kota.

e. Dalam rangka pelaksanaan pola penyesuaian penguasaan penggunaan dan


pemanfaatan tanah Pemerintah kabupaten atau kota menerbit kan pedoman
teknis. Perencanaan penggunaan tanah di Indonesia ditangani oleh Direktorat
tata guna tanah yang berada di bawah Badan Pertahanan Nasional yang
mempunyai cabang di daerah baik provinsi maupun kabupaten atau kota. Secara
bertahap, mekanisme pelaksanaan tata guna tanah adalah sebagai berikut.

- Pemberian fatwa tata guna tanah (PERMENDAGRI Nomor 3 Tahun 1978)


Setiap penyelesaian permohonan suatu hak atas tanah pada dasarnya
memerlukan fatwa tata guna tanah. Fatwa tata guna tanah merupakan
penilaian teknis objektif dan salah satu bahan pertimbangan dalam
mengusulkan penyelesaian permohonan suatu hak atas tanah dan pemberian
izin perubahan gangguan tanah.

- Data penggunaan tanah seperti tugas lain di bidang tata guna tanah dalam
rangka pelayanan umum masyarakat adalah penyediaan data penggunaan
tanah dalam bentuk peta dan uraian atau penulisan sebagai dasar dalam
perencanaan pembangunan.

- Penyusunan rencana tata guna tanah kabupaten atau kota seperti tugas lain di
bidang tata guna tanah adalah penyediaan data untuk penyusunan rencana
tata guna tanah.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi!

Jawaban :

Sistem informasi merupakan gabungan dari tata cara, fasilitas, dan kegiatan.
Tata cara adalah prosedur, instruksi dalam pengumpulan, pemrosesan dan
pendistribusian data. Fasilitas adalah orang/personal (SDM), material yang dipakai,
dan uang/biaya. Kegiatan adalah pekerjaan untuk memproses data menjadi
informasi.
Menurut Erid Squere, sistem informasi adalah instrumen dari suatu organisasi untuk
memberikan informasi kepada pembuat keputusan pada semua tingkatan tentang
variabel yang mewakili dan mempengaruhi organisasi tersebut.

Sumber :

Modul 1-9 Edisi 3 administrasi Pertanahan, Nandang Alamsah D

Anda mungkin juga menyukai