Anda di halaman 1dari 5

Kajian Literatur : Perencanaan Penggunaan Lahan

Nanda Radhiatul Fitri


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK

Seiring perkembangan zaman kebutuhan manusia juga semakin meningkat salah satunya
adalah kebutuhan akan lahan. Untu memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap pihak
dengan jumlah lahan yang relative tetap dan terbatas maka diperlukan adanya
perencanaan penggunaan lahan. Perencanaan penggunaan lahan dapat memberi
informasi mengenai lahan yang berpotensi untuk dikembangkan untuk berbagai
kepentingan berdasarkan telaah ilmiah dengan mempertimbangkan pengalokasian
ruang pada Rencana Tata Ruang Wilayah mulai dari tingkat nasional, provinsi,
kabupaten/kota baik di Kawasan perdesaan maupun perkotaan sebagai pedoman dalam
optimasi penggunaan dan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan. Makalah ini akan
mengkaji literatur yang membahas mengenai perencanaan penggunaan lahan yang
meliputi perencanaan penggunaan lahan untuk Pembangunan berkelanjutan, pemetaan
dan analisis data spasial dalam perencanaan penggunaan lahan hingga evalusi dampak
penggunaan lahan.

1. Pendahuluan
Indonesia sebagai negara berkembang memiliki tuntutan untuk terus melakukan
pembangunan infrastuktur baik berupa pemukiman, jalan, maupun kawasan industri, hal
ini turut mendorong permintaan terhadap lahan (Akadir et al., 2019). Saat jumlah
penduduk masih relative sedikit, penggunaan lahan untuk berbagai keperluan masih
dapat dilakukan secara sederhana dengan menentukan lahan yang sesuai untuk
kebutuhan penggunaan lahan tertentu. Sebaliknya, saat jumlah penduduk yang banyak
dengan kebutuhan yang beragam sesuai dengan perkembangan zaman, pengalokasian
lahan yang dilakukan secara tradisional sudah tidak memungkinkan sehingga perlu
dilakukan secara rasional melalui kegiatan evaluasi sumberdaya lahan dan dilanjutkan
dengan perencanaan penggunaan lahan (Sitorus.,2016)
Perubahan penggunaan lahan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dampak
negative seperti terjadinya urban sprawl yang disebabkan oleh perkembangan kota yang
semakin pesat dan meluas ke pinggiran kota karena keterbatasan lahan sehingga
menciptkan lalu lintas yang padat dan merusak kondisi dalam kota. Berdasarkan keadaan
ini perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan menjadi sangat penting untuk
memastikan ketersediaan lahan yang terbatas dapat digunakan secara efisien dan efektif
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap mempertahankan keberlanjutan
lingkungan (Hasid et al., 2022). Perencanaan penggunaan lahan secara rasional sangat
penting untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang sesuai dengan sifat dan
karakteristik utama lahan tersebut sesuai dengan kebutuhan Masyarakat. Pengalokasian
lahan (ruang) selain mempertimbangkan kesesuaian lahan dan ketersediaan lahan juga
merupakan seni (arts) untuk bisa memenuhi berbagai jenis kebutuhan pemangku
kepentingan (stakeholders), baik pemerintah, Masyarakat maupun kalangan
pengusaha/swasta (Sitorus.,2016).
Makalah ini akan membahas kajian literatur mengenai perencanaan penggunaan
lahan yang telah banyak dikaji dalam berbagai jurnal terkait. Kajian ini dibagi menjadi
beberapa topik kajian, diantaranya mengenai penggunaan lahan, perubahan penggunaan
lahan, perencanaan penggunaan lahan serta kajian mengenai berbagai praktek
implementasi perencanaan penggunaan lahan.
2. Metode
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan penggunaan
lahan, maka dilakukan kajian literatur dari beberapa jurnal yang membahas mengenai
penggunaan lahan. Pengumpulan artikel-artikel tersebut dilakukan dengan bantuan
Google Scholar database dimana dari database tersebut dapat ditemukan banyak artikel
jurnal dan buku yang membahas mengenai perencanaan penggunaan lahan. Artikel
tersebut kemudian dipilih yang benar-benar sesuai dengan pembahasan yang akan
dilakukan dan dikelompokkan berdasarkan isi dalam masing-masing artikel.
3. Hasil dan pembahasan
3.1 Perencanaan penggunaan lahan untuk Pembangunan berkelanjutan
Semua aktivitas manusia membutuhkan tempat untuk direalisasikan yaitu dengan
adanya lahan. Sementara itu ditengah meningkatnya kebutuhan akan lahan, ketersediaan
akan lahan sendiri adalah tetap atau terbatas sehingga ketersediaan lahan semakin
langka. Masalah yang dapat muncul adalah sulitnya mewujudkan ketahanan pangan,
mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, sulitnya melindungi melindungi
keanekaragaman hayati dan munculnya konflik mengenai lahan. Oleh karena itu,
perencanaan penggunaan lahan merupakan salah satu alat yang dapat membantu dengan
memfokuskan pengalokasian lahan di masa depan dan mengatur penggunaan sumber
daya oleh semua pemangku kepentingan. Jika pada tahap awal consensus tentang
penggunaan lahan dapat disepakati oleh pihak terkait dan adanya pengaturan oleh
lembanga resmi yang bertanggung jawab dan mengikat secara hukum, maka berbagai
permasalahan lahan seperti konflik lahan dapat dihindari dan diselesaikan (Sitorus.,
2016).
Perencanaan penggunaan lahan telah terbukti dapat membantu menemukan
keseimbangan antara kepentingan semua pihak. Perkembangan global menyebabkan
banyak konflik terhadap lahan, perubahan penggunaan lahan, dan peningkatan adaptasi
terhadap perubahan iklim. Namun disisi lain perkembangan teknologi juga
meningkatkan pendapatan dan kemajuan suatu wilayah. Perencanaan penggunaan lahan
merupakan syarat utama dalam setiap pembangunan berkelanjutan guna keberlanjutan
ekologi, ekonomi, dan sosial. Perencanaan penggunaan lahan memberi pendekatan
pembangunan yang berkontribusi mencegah konflik penggunaan lahan, perlindungan
lahan sebagai sumber daya alam, penggunaan lahan yang seimbang sehingga dapat
memenuhi semua syarat ekologi, ekonomi dan sosial. Inti dari perencanaan penggunaan
lahan adalah keseimbangan dalam berbagai lahan oleh semua stakeholder secara
berkelanjutan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, factor kualitas lebih diutamakan disbanding
kuantitas , dan lebih ditujukan pada perbaikan dan peningkatan seluruh aspek kehidupan
manusia saat ini dan masa yang akan dating. Sehingga dapat dikatakan pembangunan
berkelanjutan merupakan upaya perbaikan mutu kehidupan manusia dengan tidak
melampaui kemampuan daya dukung dan daya tampung ekosistem sehingga keberadaan
ekosistem akan tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan.
3.2 Pemetaan dan analisis data spasial dalam perencanaan penggunaan lahan
Pemetaan dan analisis data spasial adalah proses penting dalam perencanaan
penggunaan lahan berkelanjutan. Dalam pemetaan, data spasial digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang lokasi dan karakteristik lahan seperti topografi,
ketersediaan air, jenis tanah, dan kondisi lingkungan (Arisandi et al., 2022). Dalam proses
analisis, data spasial digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren penggunaan lahan,
mengembangkan model dan simulasi penggunaan lahan. Dalam perencanaan
penggunaan lahan berkelanjutan, pemetaan dan analisis data spasial membantu dalam
mengidentifikasi lokasi yang potensial untuk pengembangan jenis penggunaan lahan
tertentu. Selain itu, pemetaan dan analisis data spasial juga dapat membantu dalam
memantau perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu. Dengan pemetaan dan
analisis data spasial kita dapat mengidentifikasi tren dan pola penggunaan lahan
sehingga dapat menjadi bahan acuan dalam mengambil Tindakan yang tepat untuk
menjaga penggunaan lahan yang berkelanjutan (Rahmawati & Bangsawan, 2022).
Pemetaan penggunaan lahan yang berkelanjutan juga dapat membantu dalam
pengawasan dan pemantauan terhadap penggunaan lahan yang telah ditetapkan dalam
rencana ruang (Lasaiba., 2023).
Pemetaan dan analisis spasial sangat dibutuhkan dalam perencanaan penggunaan
lahan yang berkelanjutan. Kegiatan pemetaan dan pengolahan data spasial mencakup
pengumpulan, pengolahan, dan analisis data spasial dari berbagai sumber. Beberapa
sumber yang dapat digunakan seperti peta, citra satelit, data GPS, dan data lainnya yang
memuat informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan penggunaan lahan
(Mujiati & Aisiyah, 2022). Seiring perkembangan teknologi, kegiatan pemetaan dapat
dilakukan dengan bantuan teknologi canggih seperti citra satelit dan drone. Citra satelit
dapat memberikan gambaran yang luas mengenai suatu wilayah, melihat topogafi
wilayah, vegetasi, tutupan lahan dan kondisi lingkungan. Sedangkan drone dapat
memberi gambaran suatu wilayah secara detail dan akurat dengan resolusi tinggi.
Pemetaan penggunaan lahan yang berkelanjutan juga dapat membantu dalam
pengawasan dan pemantauan terhadap penggunaan lahan yang telah ditetapkan dalam
rencana ruang (Lasaiba., 2023).
Setelah data spasial yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan
pengolahan data spasial untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan relevan.
Data yang diperoleh dapat diolah dengan Teknik Geographic Information System (GIS),
yaitu sistem informasi yang dapat mengumpulkan, menganalisis, menyimpan dan
menampilkan data spasial dengan cara yang terorganisir dan terintegrasi (Lasaiba.,
2023). SIG adalah suatu system yang menekankanpada unsur geografis yang merupakan
bagian dari spasial (keruangan) yang memuat mengenai bumi dalam bentuk permukaan
dua dimensi atau tiga dimensi (Fadiyah et al., 2023)
3.3 Evaluasi dampak dari penggunaan lahan
Penggunaan lahan yang tidak direncanakan dengan baik dapat menimbulkan
dampak yang tidak diinginkan terhadap lingkungan hidup dan Masyarakat. Oleh
karenanya evaluasi dampak penggunaan lahan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
penggunaan lahan yang direncanakan tidak membawa dampak buruk dan merugikan
bagi lingkungan dan Masyarakat sekitarnya. Evaluasi dampak penggunaan lahan yang
dilakukan perlu mencakup evaluasi terhadap beberapa factor seperti kualitas udara dan
air, kesehatan masyarakat, keragaman hayati serta dampak sosial dan ekonomi. Hal ini
dikarenakan penggunaan lahan tertentu dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut.
Dalam proses evaluasi penggunaan lahan perlu memperhatikan beberapa aspek
penting. Pertama, evaluasi dampak harus dilakukan secara komprehensif dan
menyeluruh dengan melibatkan semua pihak terkait. Kedua, evaluasi dampak dilakukan
sebelum keputusanakhir mengenai penggunaan lahan diambil. Ketiga, evaluasi dampak
dilakukan secara terus- menerus dan berkala selama proses penggunaan lahan
berlangsung. Keempat, evaluasi dampak harus melibatkan Masyarakat. Kelima, hasil dari
evaluasi dampak penggunaan lahan perlu disampaikan secara terbuka dan transparan
kepada semua pihak termasuk Masyarakat.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan setelah evaluasi dampak yaitu
membuat strategi atau rekomendasi untuk mengurangi dampak negatif yang tidak
diinginkan. Strategi yang dapat dilakukan misalnya dengn penggunaan teknologi yang
lebih samah lingkungan, tata Kelola lahan yang teratur dan penggunaan lahan yang
berkelanjutan. Dengan melakukan evaluasi dampak penggunaan lahan, dapat dihasilkan
rencana penggunaan lahan yang lebih baik dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
lingkungan dan masyarakat secama maksimal serta mengurangi dampak negative yang
tidak diinginkan.
4. Simpulan
Meningkatnya jumlah penduduk berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan
dan fasilitas yang dibutuhkan dimana Sebagian besarnya membutuhkan lahan sebagai
wadah pelaksaannya. Ditengah kebutuhan akan lahan yang semakin tinggi tersebut,
jumlah ketersediaan lahan relative tetap. Hal ini seringkali menyebabkan berbagai
permasahan dan konflik lahan. Untuk mengatur kebutuhan dan kepentingan semua pihak
dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan semua yang berada
didalamnya, maka dibutuhkan perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan.
Perencanaan penggunaan lahan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan Upaya
peningkatan mutu hidup manusia dengan pemenuhan kebutuhan tanpa melampaui daya
tampung dan daya dukung lingkungan guna menjaga kualitasnya. Untuk melaksanakan
perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan ini diperlukan pemetaan dan analisis
data spasial untuk bahan pertimbangan dalam memutuskan rencana penggunaan lahan
serta membantu dalam pengawasan dan pemantauan terhadap penggunaan lahan yang
telah ada dalam proses evaluasi dampak penggunaan lahan. Evaluasi dampak
penggunaan lahan dilakukan untuk mengawasi penggunaan lahan yang telah ada dan
yang sedang direncanakan sehingga dapat mengurangi dampak negative dan kerugian
yang tidak diinginkan.
Daftar Pustaka
Akadir, L. N., Ismail, I., & Sulaiman, S. (2019). Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Dalam
Perlindungan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Jurnal IUS
Kajian Hukum dan Keadilan, 7(3), 477-494.
Sitorus, S. R. (2018). Perencanaan Penggunaan Lahan. PT Penerbit IPB Press.
Hasid, H. Z., SE, S. U., Akhmad Noor, S. E., SE, M., & Kurniawan, E. (2022). Ekonomi Sumber
Daya Alam Dalam Lensa Pembangunan Ekonomi. Cipta Media Nusantara.
Arisandi, D. M., Saifullah, & Sambah, A. B. (2022). Pemetaan Potensi Pengembangan
Perikanan Budidaya Di Wilayah Pesisir Kota Probolinggo. LEMURU. Jurnal
Ilmu Perikanan Dan Kelautan, 4(1), 1–13.
Rahmawati, U. D., & Bangsawan, M. I. (2022). Urgensi Kebijakan Satu Peta Untuk
Menyelesaikan Tumpang Tindih Penggunaan Lahan. Penegakan Hukum
Berbasis Transendental, 42–59.
Lasaiba, M. A. (2023). Pengolahan Data Spasial dalam Perencanaan Penggunaan Lahan
yang Berkelanjutan. GEOFORUM, 2(1), 1-12.
Mujiati, & Aisiyah, N. (2022). Peningkatan kualitas peta kerja dalam pendaftaran tanah
sistematis lengkap Improving the quality of work maps in complete systematic
land registration. Tunas Agraria, 5(September), 182–196.
Fadiyah, G., Soesanto, R. P., & Rizana, A. F. (2023). Pemetaan Potensi Wisata Alam di
Kabupaten Rembang Berbasis Geographic Information System (GIS)
Menggunakan Metode Scrum. eProceedings of Engineering, 10(3).

Anda mungkin juga menyukai