Anda di halaman 1dari 11

REVIEW MATERI STRATEGI PELAKSANAAN RENCANA

STRATEGI
 Definisi Harfiah
1. Akal, siasat, cara-cara tertentu, taktik, revolusi pemikiran, tipu muslihat untuk
mencapai sesuatu maksud
2. Menduduki tempat-tempat yang baik menurut siasat tertentu, baik letaknya,
posisinya dll
3. Ilmu Siasat (Perang)
Pelaksanaan Rencana
 ASUMSI :
1. Rencana itu sudah ada
2. Bagaimana supaya dapat bekerja dan terlaksana dengan baik
3. Mencapai tujuan
4. Berdayaguna (Efisien)
5. Berhasilguna (Efektif)
6. Tepatguna, Konsisten, Bermanfaat
PRA RENCANA & PROSES PERENCANAAN
 Krakteristik Fisik
 Sosial Budaya
 Sosial Ekonomi
 Sosial Politik
 Sumberdaya Alam
 Sumberdaya Manusia
 Sumberdaya lainnya
PRODUK PERENCANAAN
 Penyiapan lahan
 Penyiapan pendanaan
 Keisapan masyarakat
 Kesiapan pelaksana & aparat
 Kesiapan aturan
 Kesiapan monitoring/pengawasan
 Kesiapan evaluasi, dll
PEMIKIRAN DALAM KONTEKS “KOTA BERKELANJUTAN” (RICHARD
ROGERS) MENYATAKAN THE SUSTAINABLE CITY ADALAH
 A Just City, where justice, food, shelter, education, health and hope are fairly
distributed and where all people participate in government;
 A Beautiful City, were art, architecture and landscape spark the imagination and move
the spirit;
 A Creative City, where open-mindedness and experimentation mobilise the full
potensial of is its human resource and allows as fast response to change;
 An Ecological City, which minimises its ecological impact, where landscape and built
form are balanced and where buildings and infrastructures are safe and resource-
efficient;
 A City of easy Contact, where the public realm encourages community and mobility
and where information is exchanged both face-to-face and electronically;
 A Compact and Polycentric City, which protects the countryside, focuses and
integrates communities within neighbourhoods and maximises proximity;
 A Diverse City, where a broad range of overlapping activities create animation,
inspiration and foster a vital public life
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN/PERENCANAAN
 Sumber Pembiayaan
 Pemerintah Pusat
 Pemerintah Daerah
 Pinjaman Luar Negeri
 Grant / Hibah
 Masyarakat (Public)
 Swasta (Private)
 Usaha Daerah, dan usaha lainnya
BEBERAPA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
 RIAP (Revenue Improvement Action Plan)
 LIDAP (Local Institution Development Action Plan)
 USAHA DAERAH
 PENARIKAN INVESTOR (PMA / PMDN)
MANAJEMEN LAHAN
 Strategi Pengembangan Dan Penguasaan Lahan
 Land Aquitition : Pelimpahan atas LAHAN melalui pemindah tanganan hak atas
LAHAN dari kepemilikan seseorang/badan/lembaga untuk kepentingan
pembangunan publik yang kemudian terjadi pemindahan hak atas lahan
dikaitkan dengan fungsi lahan menurut/sesuai Rencana Tata Ruang. Bentuk
pengalihan hak dapat melalui Ruislag. Contoh LARAP (Land Aquitition
Ressetlement Action Plan)
 Land Dedicated : Pengalih tanganan lahan yang digunakan untuk kepentingan
umum yang sesuai dengan peraturan atau rencana tata ruang. Misalnya Untuk
Pemberian LAHAN wakaf dari Seseorang untuk digunakan sebagai Tempat
Pemakaman atau Fasilitas Umum, Penggunaannya disesuaikan dengan fungsi
lahan pada Rencana Tata Ruang. Lahan yang akan dihibahkan ditukar tempat
dengan lahan yang sesuai fungsinya.
 Land Banking: pengumpulan / pemilikan / pengaturan oleh Pemerintah atas
lahan yang akan digunakan untuk kepentingan pembangunan menjadi wilayah
publik
 Perluasan Wilayah (Land Enlargement) Salahsatu cara menambah luas lahan
secara administratif untuk memenuhi kebutuhan atas perkembangan daerah
dan kebutuhan lahan di wilayah tsb.
 Land Reform/redistribusi Lahan: sebagai alat untuk menyediakan lahan, sifat
kepemilikannya komunal, disertai pengaturan regulasi lahan, sinkronisasi
kebijakan penggunaan lahan dalam tata ruang, ketegasan & kepastian hukum
 Kerjasama Antar Daerah; yaitu suatu upaya penyelesaian penyediaan lahan
melalui kerjasama antar daerah melalui kesepahaman dan keterikatan lainnya.
 Land Consolidation: Pengaturan/pengelompokan penggunaan atas LAHAN
yang disesuaikan dengan rencana guna lahan pada suatu zoning yang ada.
Biasanya bersifat kesepakatan pada suatu diasin / rencana tertentu.
 Land Domination by Government: Penguasaan lahan oleh Pemerintah, semua
kepemilikan, arah penggunaan, dan perencanaan pemanfaatan lahan dikuasai
dan dikelola oleh pemerintah. Masyarakat hanya sebagai pengguna / HGB dll
(Contoh Cina, Belanda, dll)
 Land Reclamation : Pengadaan lahan baru melalui reklamasi (pengurugan
pantai, laut, bekas pertambangan, lahan gambut dan lokasi lainnya. Di
Indonesia banyak reklamasi lahan bekas tambang, reklamasi lahan pertanian
di kawasan pengembangan lahan gambut, reklamasi lahan bekas bencana, dll

Contoh – Contoh Dari Manajemen Lahan


Land Reclamations : Land reclamation, usually known as reclamation, is the process to create
new land from sea or riverbeds. The land reclaimed is known as reclamation ground or landfill
Long Term Initiative

National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)


PENGEMBANGAN SUMBER –SUMBER KEUANGAN DAERAH
PEMBIAYAAN MELALUI PINJAMAN DAERAH
 REKENING PEMBANGUNAN DAERAH (RPD): berperan efektif dalam menyalurkan
dana pusat yang bersumber dari dana PINJAMAN dalam negeri maupun luar negeri .
 Saat ini RPD digunakan untuk membiayai
1. sektor air bersih (71% dari jumlah pinjaman),
2. sektor bank,
3. terminal,
4. pasar,
5. air kotor dan
6. persampahan.
 KENDALA DALAM REKENING PEMBANGUNAN DAERAH (RPD
1. Sumber dana RPD sangat tergantung dari alokasi dana APBN yang jumlahnya
terbatas.
2. Ditentukan menurut skala prioritas
3. RPD tidak dapat berkembang dengan cepat sesuai tuntutan kebutuhan
pinjaman dari pemerintah daerah
4. Peraturan dan birokrasi antar instansi terkait yang masih menyulitkan sehingga
menghambat
5. Pencairan dana yang tidak tepat waktu
6. Jumlah yang tidak sesuai dengan kebutuhan peminjam
7. Kemampuan pengelola keuangan yang masih lemah
8. Usulan proyek yang kurang berkualitas
9. Terbatasnya kemampuan membayaran kembali pinjaman bagi beberapa
PEMDA dan BUMN
 HARAPAN RPD DI DAERAH
1. Bentuk alokasi pendanaannya diubah berdasarkan alokasi tahunan menjadi
alokasi dana secara umum yang secara minimal
2. Dapat memenuhi kebutuhan pinjaman
3. Kelembagaan RPD dapat ditingkatkan untuk pinjaman daerah yang
berkelanjutan
 KERJASAMA SEKTOR SWASTA
 BENTUK KETERLIBATAN SEKTOR SWASTA, Untuk penyediaan prasarana
dan sarana umum dibedakan menjadi
1. Private Sector Participation (PSP)
2. Public Private Partnership (PPP)
3. Swasta Murni (Pure Private)
 LANGKAH PENYIAPAN kerjasama sektor swasta
 Faktor pendukung :
1. Penyempurnaan Undang-Undang, peraturan dan pedoman pelaksanaan
sehingga aktivitas antara swasta dan PEMDA menjadi lebih pasti
2. Pelatihan untuk peningkatan motivasi dan kemampuan teknis aparat PEMDA
3. Kemampuan Aparat untuk bernegosiasi.
 KESIMPULAN
1. Kegiatan Pengembangan Sumber-sumber keuangan saat ini didukung oleh
berkembangnya OTONOMI DAERAH, dengan harapan kegiatan di daerah
akan efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan wilayahnya
2. Sejalan dengan OTONOMI DAERAH diharapkan semakin besar kemampuan
keuangan daerah sehingga peran tabungan pemerintah daerah sebagai salah
satu sumber dana dpt ditingkatkan
3. Adanya pembangunan yang lebih ASPIRATIF melalui prinsip BOTTOM-UP
PLANNING sehingga kebutuhan dari bawah/daerah dapat terlaksana
4. Dapat berkembangnya sumber-sumber biaya yang konvensional maupun
pengembangan sumber-sumber non konvensional seperti pinjaman, obligasi,
kerjasama sektor swasta, dll

BEBERAPA MASALAH DALAM PELAKSANAAN PERENCANAAN


 PERMASALAHAN LAHAN
 PENYIAPAN PENDANAAN
 MASALAH SUMBERDAYA RUANG
 KESIAPAN PELAKSANA & APARAT
 KESIAPAN ATURAN
 KESIAPAN MASYARAKAT
 KESIAPAN MONITORING/PENGAWASAN
 KESIAPAN EVALUASI, DLL
MASALAH PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN dalam PERENCANAAN
 Kurang tepat Jumlah dan waktu
 Kebijakan Keuangan (Siklus Budgeting-tidak tegas dalam APBN/APBD, dll)
 System Administrasi Manual (tdk canggih)
 Salah Alokasi
 Kemampuan yang terbatas
 Kontinuitas tidak lancar
 Sumber Dana (Pemberi pinjaman, penjamin, sumbangan/ soft Loan / grant / G to G,
dll)
 Kenaikan harga (crisis of currency)
 Global crisis, politics
Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten/Kota
 Pengelompokan permasalahan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan pungutan pajak dan
retribusi yang sedikit mempunyai kaitan dengan kapasitas pelayanan yang
diberikan Pemerintah Kabupaten/Kota.
2. Mekanisme dan prosedur pungutan daerah terutama kurangnya keterpaduan
fungsi yang efektif antara unit instansi yang bersangkutan.
3. Sarana dan prasrana operasional yang kurang
4. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya
5. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasionalisasi perolehan pendapatan
daerah
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN/PERENCANAAN DAERAH
 Sumber Pembiayaan
1. Pemerintah Pusat (c/ APBN)
2. Pemerintah Daerah (c/ APBD-PROV-KOKAB)
3. Pinjaman Dalam & Luar Negeri
4. Grant, Loan, Hibah Internasional
5. Masyarakat (Public)
6. Swasta (Private)
7. Usaha Daerah, dan usaha lainnya (PD, Kerjasama, dll)

KOMPONEN KEUANGAN
 Komponen Penerimaan Pendapatan
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2. Pajak Daerah
3. Retribusi Daerah
4. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
5. Lain-lain pendapatan yang sah
 Dana Perimbangan;
1. Dana Bagi Hasil (Pusat – Daerah)
2. Dana Alokasi Umum (DAU)
3. Dana Alokasi Khusus (DAK)
4. Pendapatan lainnya yang sah
 Komponen Pengeluaran Belanja
1. Belanja Operasional (Pegawai, Belanja Pembangunan, dll)
2. Belanja Modal
3. Transfer ke Desa/Kelurahan
4. Belanja Tak Terduga
KEUANGAN DAERAH
 Pada dasarnya untuk taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi pelaksanaan
rencana pembangunan daerah kabupaten/kota, meliputi:
1. Pembelanjaan untuk pengoperasiaan dan pemeliharaan prasarana yang telah
terbangun;
2. Pembelanjaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada;
3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasarana baru
PERMASALAHAN DAN ANALISA KEUANGAN
 Kondisi Keuangan Pemerintahan daerah Nas-Prov-Ko-Kab
 Proyeksi Kemampuan Keuangan daerah Nas-Prov-Ko-Kab
 Proyeksi Penerimaan dan Belanja
 Penyalahgunaan Wewenang Keuangan (Penerimaan juga Pengeluaran)
Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten/Kota
 Pengelompokan Permasalahan sbb:
1. Permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan pungutan pajak dan
retribusi yang terkait dengan kapasitas pelayanan yang diberikan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
2. Mekanisme dan prosedur pungutan daerah terutama kurangnya keterpaduan
fungsi yang efektif antara unit instansi yang bersangkutan.
3. Sarana dan prasarana operasional yang kurang baik
4. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya
5. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasionalisasi perolehan pendapatan
daerah
Beberapa Upaya Peningkatan Kemampuan Keuangan Daerah
 RIAP (Revenue Improvement Action Plan)
 LIDAP (Local Institution Development Action Plan)
 Usaha Daerah (PD, UPT, dll)
 Penarikan Investor (PMA / PMDN)
 Re-Inventing Goverment
 Kerjasama Swasta/Fihak Lainya
 Usaha lainnya
RIAP (REVENUE IMPROVEMENT ACTION PLAN)
 Revenue = Pendapatan Penerimaan Penghasilan
 Improvement = Peningkatan
 Action = Tindakan
 Plan = Rencana
LIDAP (LOCAL INSTITUTION DEVELOPMENT ACTION PLAN)
 Local = Lokal / Daerah
 Institution = Institusi / Instansi
 Development = Pembangunan / Pengembangan
 Action = Aksi / tindakan / pelaksanaan
 Plan = Rencana
RE-INVENTING GOVERMENT
 PEWIRAUSAHAAN KEPEMERINTAHAN
 USAHA PEMERINTAH = BUMN, PERUSAHAAN NEGARA (PN), PT, PERTAMINA,
dll
 USAHA DAERAH = PERUSAHAAN DAERAH (...............................)
Model Peramalan Target Oriented
 Terdiri atas :
1. Model Analisis Produktivitas
Produksifitas (produktivity) adalah perbandingan/rasio antara hasil yang
diperoleh dengan masukan/input (nilai usaha) yang telah dikeluarkan (dapat
berupa sumber daya manusia atau finansial) persatuan waktu.
2. Uji korelasi (correlation Test)
Uji korelasi ditujukan untuk melihat sifat hubungan antara suatu variabel
dengan variabel lainya yang dapat dibedakan menjadi hubungan berdasarkan
deret waktu dan hubungan sebab akibat.
3. Metoda COR dan ICOR
Indikator COR dan ICOR
Capital Output Ratio (COR) adalah rasio/perbandingan antara investasi/ modal
(capital) terhadap keluaran atau hasil (output) yang diperoleh.
PEMBIAYAAN MELALUI PINJAMAN DAERAH
 REKENING PEMBANGUNAN DAERAH (RPD): berperan efektif dalam menyalurkan
dana pusat yang bersumber dari dana PINJAMAN DALAM NEGERI MAUPUN LUAR
NEGERI .
 Saat ini RPD digunakan untuk membiayai
1. Sektor Air Bersih (71% Dari Jumlah Pinjaman) Dan Infrastruktur Lainnya,
2. Sektor Bank,
3. Terminal,
4. Pasar,
5. Air Kotor Dan
6. Persampahan.
KENDALA DALAM REKENING PEMBANGUNAN DAERAH (RPD)
 Sumber dana RPD sangat tergantung dari alokasi dana APBN yang jumlahnya
terbatas.
 Ditentukan menurut skala prioritas
 RPD tidak dapat berkembang dengan cepat sesuai tuntutan kebutuhan pinjaman dari
pemerintah daerah
 Peraturan dan birokrasi antar instansi terkait yang masih menyulitkan sehingga
menghambat
 Pencairan dana yang tidak tepat waktu
 Jumlah yang tidak sesuai dengan kebutuhan peminjam
 Kemampuan pengelola keuangan yang masih lemah
 Usulan proyek yang kurang berkualitas
 Terbatasnya kemampuan membayaran kembali pinjaman bagi beberapa PEMDA dan
BUMN
HARAPAN RPD DI DAERAH
 Bentuk alokasi pendanaannya diubah berdasarkan alokasi tahunan menjadi alokasi
dana secara umum yang secara minimal
 Dapat memenuhi kebutuhan pinjaman
 Kelembagaan RPD dapat ditingkatkan untuk pinjaman daerah yang berkelanjutan
KERJASAMA SEKTOR SWASTA
 BENTUK KETERLIBATAN SEKTOR SWASTA, Untuk penyediaan prasarana dan
sarana umum dibedakan menjadi
1. Private Sector Participation (PSP)
2. Public Private Partnership (PPP)
3. Swasta Murni (Pure Private)
OBLIGASI DAERAH
 PENGERTIAN :
Obligasi daerah adalah obligasi yang diterbitkan BUMD dikaitkan dengan proyek
yang bersifat Cost Recovery.
 Tujuan :
Memperoleh dana pinjaman guna membiaya penyediaan prasarana dan jasa
pelayanan yang diberikan PEMDA KEPADA MASYARAKATNYA
Pedoman Penyusunan Peraturan Zonasi

Anda mungkin juga menyukai