PENILAIAN PROPERTI
CAKUPAN
PENILAIAN
TUJUAN PENILAIAN
CIRI-CIRI NILAI
KARAKTERISTIK PASAR PROPERTI
KLASIFIKASI PROPERTI
BASIS NILAI
PRINSIP DAN KARAKTERISTIK INVESTASI
PROPERTI
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENILAIAN
2
LINGKUP PENILAIAN
Properti
4
Geografi memfokuskan pada pendeskripsian elemen-elemen fisikal
tanah dan aktivitas orang yang menggunakannya
Lawyers, economists, sociologists, and geographers have a common
understanding of the attributes of land:
Each parcel of land is unique in its location and composition
Land is physically immobile
Land is durable
The supply of land is finite
Land is useful to people
Geografi dan Lingkungan
• Setiap jengkal tanah adalah unik, dan ketetapan lokasi (the fixity of
location) adalah karakteristik utama dari semua real estate
• Tanah dipengaruhi oleh beberapa proses seperti, proses fisik
memodifikasi permukaan tanah, proses biologi, proses sosioekonomi
mengatur habitat manusia dan aktivitasnya terhadap tanah.
• Secara bersama-sama, proses-proses tersebut mempengaruhi
karakteristik penggunaan tanah
5
Land can be used for many purposes:
Agriculture
Commerce
Industry
Habitation
Recreation
Land use decisions may be influenced by many factors:
Climate
Topography
The distribution of natural resuorces, populations centers,
and industry
Trends in economics, population, technology, and culture
6
Legal
Land…. Includes not only the ground,
or soil, but everything that is attached to
the earth, whether by course of nature,
as are trees and herbage, Land
or by the hand of man, as are houses
and other building……
Soil
7
KARAKTERISTIK PROPERTI
8
PENGERTIAN PENILAIAN
9
Hubungan Penilai, Klien dan Pelaksanaan Tugas Penilaian
Penilai
Tiga hal yang
difokuskan dalam
....hasil Penilaian akan Lingkup SPI 300 (Penilaian
berbeda Implementasi Real Properti) ini:
Penugasan
1.Pemahaman hak
kepemilikan atas
.... bila LP Pelaporan objek penilaian
berbeda Penilaian 2.Prosedur penilaian
3.Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan
....solusinya
LP harus disamakan Klien
LP: Lingkup Penugasan
10
TUJUAN PENILAIAN
Penilaian adalah sebuah estimasi nilai dari suatu kepentingan atas
sebuah properti untuk suatu tujuan tertentu
Ada beberapa keperluan yang menyebabkan penilaian terhadap suatu
properti diperlukan→ Keadaan ini menyebabkan lebih dari satu jenis
nilai untuk sebuah properti (tanah dan Bangunan) yaitu tergantung
pada tujuan penilaian tersebut dibuat
Setiap penilai yang menerima tugas penilaian wajib terlebih dahulu
mengerti dan memahami tujuan penilaian→ Hal ini penting mengingat
tujuan yang berbeda, maka memerlukan macam dan metode penilaian
yang berbeda pula
Penilai juga harus mengetahui dan mampu mengidentifikasikan masa-
lah yang akan dipecahkan dengan hasil penilaian itu
Dalam setiap tugas dari berbagai macam penilaian, seorang penilai
haruslah mampu menjelaskan kepada klien secara tepat apa tujuan
dari penilaiannya
11
Tujuan Penilaian
12
HARGA, BIAYA, DAN NILAI (SPI-2018)
adalah sejumlah uang yang diminta, ditawarkan atau
dibayarkan untuk suatu aset. Karena kemampuan keuangan,
Harga motivasi atau kepentingan khusus dari pembeli atau penjual,
harga yang dibayarkan mungkin berbeda dengan nilai dari
aset tersebut berdasarkan anggapan pihak lain (KPUP: 4.2)
adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh
atau menciptakan suatu aset. Ketika aset telah diperoleh atau
Biaya diciptakan, biaya merupakan suatu fakta. Harga berhubungan
dengan biaya, karena harga yang dibayar untuk suatu aset
menjadi biaya bagi pembeli. (KPUP: 4.3)
14
UNSUR NILAI
NILAI = f (U, S, D, EPP)
UTILITY
SCARCITY
DESIRE
EFFECTIVE PURCHASING POWER
Utility and Scarcity are supply Effective Purchasing Power : the abality
factors. Desire and Effective of an individual or group to participate in
Purchasing Power are demand a market, i.e., to acquire goods and
factors services with cash or its equivalent
15
UTILITY
Utility merujuk pada keuntungan (benefits) dari sebuah properti
dan sejauh manakah sebuah properti dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan dari pembeli potensial
Oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis uti-
litas adalah:
• Peraturan dan hukum apa saja yang terkait pada penggunaan
properti
• Hak dan batasan apa saja yang dapat diterapkan pada properti
• Seberapa nyamankah lokasi dari Properti, dan bagaimanakah
lingkungannya?
• Bagaimana ukuran, bentuk dan kapasitas tanah dari lahan
properti? Tipe bangunan dan pembangunan apa saja yang
mungkin untuk sebuah lahan properti? Bagaimana servis dan
fasilitas penunjang kawasan properti?
16
SCARCITY
Konsep ini merujuk pada relativitas tingkat pemasokan properti
(Supply) yang dapat memenuhi kebutuhan pembeli potensial
Jika pembeli potensial memiliki banyak pilihan, maka nilai properti
cenderung relatif rendah. Sebaliknya, semakin besar tingkat scarcity
(dengan asumsi memiliki derajat kesamaan dengan properti lain)
semakin besar nilai properti
Analisis kelangkaan ini berarti menganalisis kompetitor yaitu
menghitung jumlah atau besarnya substitusi properti
Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis ini adalah:
• Sumber potensial dari supply
• Identifikasi kompetitor langsung
• Faktor-faktor yang menentukan supply
17
DESIRE (DEMAND)
Pertumbuhan Kota (City growth):
Sumber-sumber daya apa saja dari populasi, pendapatan
dan kekayaan yang mempengaruhi market area?
Berapa jumlah pembeli potensial? Apa saja preferensi,
selera dan ekspektasi mereka? (Market Segmentation)
Bagaimana kemampuan untuk meminjam dana? (Mortgage
Affordability)
Bagaimana kondisi dan kualifikasi untuk memperoleh
pinjaman? (Mortgage Availability)
18
EFFECTIVE PURCHASING POWER (TRANSFERABILITY)
Merujuk pada proses transfer hak properti dari satu pihak ke pihak
lain
Proses ini terdiri dari marketing, negotiating, and closing transaksi
properti
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Peran calo/broker dalam mementukan harga properti
Konsep promosi dan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mempertemukan titik temu antara pembeli dan penjual dalam
proses negosiasi
Tipe kontrak yang digunakan dalam transfer properti, apakah
sewa, jual atau tukar?
Biaya transaksi dan detil lainnya yang termasuk ketika proses
transaksi berakhir
19
NILAI PASAR
(Standar Penilaian Indonesia 2018)
20
NILAI PASAR TERBUKA
(Fair Market Value)
21
Pasar adalah lingkungan di mana barang dan jasa diper-
dagangkan antara pembeli dan penjual melalui mekanisme harga.
Konsep pasar menyiratkan bahwa barang dan/atau jasa dapat
diperdagangkan antara pembeli dan penjual tanpa adanya
pembatasan atas kegiatan.
Pasar dapat bersifat lokal, nasional, regional, atau internasional
Nilai adalah konsep ekonomi yang merujuk pada harga yang
sangat mungkin disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu
barang atau jasa yang tersedia untuk dibeli. Nilai bukan fakta,
tetapi lebih merupakan harga yang sangat mungkin dibayarkan
untuk barang atau jasa pada waktu tertentu sesuai dengan definisi
tertentu dari nilai
22
Harga = Biaya + Faktor Kepentingan dan Pasaran
Nilai dan Harga adalah berbeda, tetapi keduanya dapat pula sama
Faktor yang menyebabkan perbedaan dan persamaan antara nilai
dan harga adalah faktor kewajaran, yaitu:
Penjual yang berkelayakan dan mempunyai hak bersedia menjual
hartanya
Pembeli yang berkelayakan bersedia membeli harta tersebut
Ada waktu yang cukup untuk tawar menawar
Ada waktu yang cukup untuk menunjukkan harta yang dijual ke
pasaran
Harga tidak berubah atau mengalami fluktuasi dalam jangka
waktu tertentu
Tidak mempertimbangkan penawaran-penawaran istimewa
23
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PROPERTI
A Faktor Permintaan dan Penawaran
Faktor Kependudukan
Perubahan Citarasa
Perubahan Tehnologi Pembangunan
B Faktor Fisik Properti
Jenis dan Kegunaan Properti
Ukuran dan Bentuk
Desain
Kontruksi Bangunan
C Faktor Perletakan dan Lokasi Properti
Perletakan
Lokasi
D Faktor Politik dan Kenegaraan
24
KARAKTERISTIK PASAR PROPERTI YANG SANGAT UNIK DAN BERBEDA
DENGAN SEKTOR EKONOMI LAINNYA, YAITU:
1. Pasar properti bukan merupakan pasar sempurna (imperfect market),
sebab:
keragaman barang, oleh karena keunikan karakteristik barang satu
yang berbeda dengan barang lain
jumlah pembeli dan penjual yang terbatas, sehingga harga sangat
mudah dipengaruhi oleh perubahan jumlah pembeli ataupun penjual
Pasar properti sangat sarat dengan intervensi pemerintah, misalkan
dalam hal legalitas, peraturan tata ruang, peruntukan lahan, pajak,
dan lain-lain yang mempengaruhi mekanisme pasar properti
Properti bersifat tidak mudah dipindahkan, sehingga sangat terkait
dengan kondisi lokal di mana properti itu berada
Informasi berkaitan dengan barang/properti tidak sama antara
pembeli dengan penjual
25
Lanjutan…
2. Pasar properti dicirikan oleh permintaan turunan (derived
demand), karena properti merupakan sektor tersier dalam
ekonomi yang mendukung aktivitas sektor primer dan sekunder
3. Pasar properti dicirikan oleh karakteristik pasokan yang tidak
elastis (inelastic supply), hal ini berkaitan dengan adanya tenggang
waktu pembangunan dengan waktu operasi atau penggunaan.
Untuk memasok properti, dibutuhkan waktu 1-2 tahun untuk
membangun, sedangkan di masa pembangunan tersebut sangat
mungkin permintaan telah berubah
4. Pasar properti mengalami siklus untuk jangka waktu tertentu, di
mana masing-masing tipe properti memiliki siklus tersendiri.
5. Pasar properti sangat terkait dan dipengaruhi oleh perubahan
suku bunga, baik dari aspek permintaan maupun aspek pasokan
26
PASAR PROPERTI: Elastic demand and perfectly inelastic supply of land for
Rent single use under Ricardian Rent Theory
P1
D1
P E
D
Quantity of Land
O Q
27
Equilibrium Analysis of Rent for Office Space
(Adapted from Fraser 1993)
Rent
S
𝑆1
r1
r2
r*
𝐷1
D
O Q Q2 Office Floor-space
28
PROPERTI MENURUT SPI
Tanah
Real Properti Bangunan
Sarana Pelengkap
Objek Penilaian
Mesin dan Peralatan
Fixture & Furniture
Personal Jewel dan Antique
Properti Kendaraan Bermotor
Surat Berharga
PROPERTI
Ekuitas
Business Entitas
Aset Takberwujud
Aset Kredit
Hak Kepemilikan
BOT
Finansial Hak Sewa
29
PENGGOLONGAN PROPERTI
MENURUT SIFATNYA
Real Property
(Tanah, Bangunan dan
Sarana Pelengkap)
Tangible asset Personal Property
(Machine Equipment
Fixture dan Furniture,
Kendaraan Bermotor,
Jewelry/Antique Art)
30
JENIS PROPERTI
(SPI 2018)
Jenis properti dikategorikan menjadi empat: Real Properti, Personal Properti,
Perusahaan/Badan Usaha (Business), dan Hak Kepemilikan Finansial (Financial
Interests)
Real Properti
Adalah kepemilikan atas kepentingan hukum yang melekat pada real estat
atau hubungan hukum penguasaan yuridis oleh pemilik atas real estat.
Hubungan hukum ini biasanya tercatat di dalam suatu dokumen, misalnya
sertifikat kepemilikan atau perjanjian sewa. Oleh karena itu, properti
merupakan suatu konsep hukum yang berbeda dengan real estat, di mana
real estat mewakili aset secara fisik.
Real Properti meliputi semua hak, hubungan-hubungan hukum, dan
manfaat yang berkaitan dengan kepemilikan real estat.
Real Estat meliputi tanah dan bangunan itu sendiri, segala benda yang
secara alamiah terdapat di atas tanah dan melekat pada tanah, seperti
bangunan dan bentuk pengembangan lainnya
31
Gabungan semua hak yang berkaitan dengan kepemilikan real properti disebut
himpunan hak (bundle of rights) yang meliputi hak untuk menggunakan,
menempati, memasuki, menjual, menyewakan, mewariskan, melepaskan atau
memilih untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan setiap hak tersebut
Personal Properti
Personal properti merujuk pada kepemilikan atas kepentingan hukum yang
melekat pada benda selain real estat. Benda ini dapat berwujud, misalnya
chattels (benda yang dapat dipindahkan), atau tidak berwujud seperti utang
atau paten
Personal properti berwujud merepresentasikan kepentingan hukum pada
suatu benda yang tidak melekat secara permanen pada real estat dan
biasanya dicirikan dengan sifatnya yang dapat dipindahkan
Kepemilikannya disebut Personalty
32
Perusahaan/Badan Usaha (Business)
Badan Usaha adalah entitas komersial, industri, jasa atau investasi yang
menjalankan kegiatan ekonomi. Badan Usaha biasanya bersifat mencari
keuntungan yang dalam kegiatan operasionalnya menghasilkan produk
atau jasa kepada konsumen
Terkait erat dengan konsep dari entitas usaha adalah istilah:
Perusahaan operasional (operating company): entitas usaha yang
menjalankan suatu aktivitas ekonomi dengan membuat, menjual
atau memperdagangkan suatu produk atau jasa
Going concern: sebuah entitas yang terus melaksanakan kegiatan
operasionalnya secara berkelanjutan di masa depan tanpa adanya
maksud atau kebutuhan untuk melikuidasi atau memperkecil secara
material skala usahanya.
33
Hak Kepemilikan Finansial (Financial Interest)
Hak Kepemilikan Finansial (HKF) pada properti berasal dari pembagian
secara hukum dari hak kepemilikan atas badan usaha dan real properti
(misalnya persekutuan/partnership, sindikasi, BOT, sewa/co-
tenancies, joint venture), dan dari pemberian secara kontraktual hak
opsi untuk membeli atau menjual properti (misalnya tanah dan
bangunan, saham atau instrumen keuangan lainnya) pada harga yang
dinyatakan dalam periode tertentu, atau berasal dari pembentukan
instrumen investasi yang dijamin dengan sekumpulan aset real estat
34
NILAI SELAIN NILAI PASAR
Nilai Pasar untuk Penggunaan yang Ada (Market Value for the Existing Use)
Nilai dari suatu aset berdasarkan kelanjutan dari penggunaan yang ada, dengan
asumsi bahwa aset tersebut dapat dijual di pasar terbuka untuk penggunaan yang
ada saat itu, tetapi tetap sesuai dengan definisi nilai pasar tanpa
memperhitungkan apakah pengunaan yang ada menggambarkan penggunaan
tertinggi dan terbaik dari aset tersebut
Aset dapat dijual di pasar terbuka
Peruntukan dan penggunaan aset apa adanya
Tidak memperdulikan penggunaan tertinggi dan terbaik
Nilai Wajar adalah harga yang akan diterima dari penjualan aset atau dibayarkan
untuk pengalihan liabilitas dalam transaksi yang teratur diantara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran
Definisi Nilai Wajar tersebut adalah sesuai dengan definisi dalam PSAK 68. Dalam
SPI ini, definisi Nilai Wajar untuk tujuan pelaporan keuangan adalah sesuai dengan
persyaratan standar akuntansi yang berlaku
35
PENGERTIAN INVESTASI
Investasi adalah pengorbanan yang bersifat pasti pada hari ini, untuk
mengharapkan keuntungan yang tidak pasti di masa depan atau
“certain present sacrifice for uncertain future benefits”
36
Sifat-sifat Investasi Properti
Waktu yang Lama untuk Membeli/menjual (Time Consuming
Acquisition)
Terbatasnya Pengetahuan (Lack of Knowledge)
Proteksi terhadap Inflasi (Hedge of Inflation)
Agunan yang Baik (Good Collateral)
Kontrol Personal (Personal Control)
Kebanggaan Kepemilikan (Pride of Ownership)
Penyusutan Bangunan (Building Depreciation)
Hancur Bila Ada Gempa atau Bencana Alam (Physical Hazard)
37
Kelebihan Berinvestasi di Bidang Properti
Pride of Ownership
Investor properti selain memiliki motif investasi murni, mereka juga
merasakan kebanggaan akan kepemilikan properti tersebut. Sebagai
gambaran yang mudah, suatu perusahaan yang berkembang pesat
dan memiliki prestise di pasar tentunya ingin melengkapi prestise
tersebut dengan memiliki gedung kantor yang megah dan sesuai
dengan nuansa dan besar perusahaan tersebut. Sebagai contoh,
hampir semua BUMN besar, perusahaan konglomerasi, dan perusa-
haan multinasional, memiliki gedung sendiri sebagai kantor pusat
Personal Control
Berdasarkan dengan dasar legalitas kepemilikan atas properti yang
memang sangat ketat dan kuat, tentunya sebagai implikasi dari
kepemilikan tersebut investor sebagai pemilik memiliki kontrol yang
sangat kuat terhadap pengelolaan properti ybs.
38
Kelebihan Berinvestasi di Bidang Properti
Personal Use and Occupancy
Terkait dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, maka prestise perusahaan
tersebut di mata pasar juga akan meningkat. Selain itu, pertumbuhan bisnis juga
akan meningkatkan akumulasi pertumbuhan kapital atau modal yang dimiliki
oleh perusahaan. Biasanya sebagai pendukung prestise tersebut dan juga
ditunjang oleh kemampuan kapitalnya, maka perusahaan akan mengu-asai
properti untuk dipergunakan sendiri, seperti sebagai kantor pusat, fasilitas
akomodasi internal, ruang menjamu tamu penting perusahaan, ataupun
penggunaan internal lainnya
Security of Capital
Properti sebagaimana dalam pandangan investasi merupakan salah satu opsi
atau portofolio dalam investasi. Berkenaan dengan hal tersebut, aku-mulasi
kapital sebagai implikasi dari tabungan dan akumulasi pendapatan memberikan
pandangan kepada pemilik modal untuk mengamankan kapitalnya. Sebagai salah
satu opsi investasi, maka properti juga menjadi satu sarana untuk mengamankan
kapitalnya
39
Kelebihan Berinvestasi di Bidang Properti
High Operating Yield
Properti sendiri memiliki kinerja yang memungkinkan untuk
mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dari
pendapatan operasinya. Hal ini terlihat dari tingkat pengemba-
lian properti yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
portofolio lainnya
Leverage
Investasi properti sangat memungkinkan orang dengan dana
yang terbatas mampu untuk menguasai ataupun mengelola
investasi properti yang besar. Hal ini bisa terjadi karena adanya
pinjaman yang menambah kemampuan pendanaan untuk
investasi. Sebagai gambaran iklim investasi properti di Indone-
sia rasio utang dengan modal sendiri bisa mencapai 70% : 30%
40
Kelebihan Investasi di Bidang Properti
41
Kelemahan Berinvestasi di Bidang Properti
Lack of Liquidity (Tidak Likuid)
Investasi properti sangat sulit untuk secara cepat bisa dikonversikan dalam bentuk uang
cash (tunai). Hal ini terkait dengan nilainya yang besar
Time Constraints
Properti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dilakukan transaksi ataupun
pemindahan kepemilikan
Depreciation Factor
Properti mengalami apa yang dikenal dengan penurunan nilai (depresiasi) untuk
bangunan dan pengembangannya
Government Control
Properti sangat sarat dengan kontrol pemerintah, mulai dari kebijakan investasi,
peraturan pembangunan, peraturan peruntukan tanah dan bangunan, perpajakan, dll
Highly Related to Market Cycle
Investasi properti sangat terkait dengan siklus pasar properti
42
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENILAIAN
The Principle of highest and Best Use
Konsep kegunaan tertinggi dan terbaik adalah dasar dari nilai real
property. Dalam penerapan konsep ini, tanah dinilai sebagai tanah
kosong dan tersedia untuk suatu penggunaan tertinggi dan
terbaik. Pengembangan/pembangunan yang dilakukan di atas
tanah yang tidak sesuai dengan kegunaan tertingi dan terbaiknya
akan dinilai kurang/lebih rendah dari biaya reproduksi atau biaya
penggantiannya
The Principle of Supply and Demand
Penilai harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempenga-
ruhi permintaan dan penawaran properti. Jika jumlah penawaran
tetap dan permintaan akan jenis properti tertentu tinggi, maka
harga akan cenderung naik dan sebaliknya
43
The Principle of Substitution
Prinsip substitusi menyatakan bahwa nilai dari suatu properti
cenderung untuk ditentukan oleh harga yang seharusnya dibayar
untuk mendapatkan properti pengganti/substitusi dengan utilitas
yang serupa.
Jadi berdasarkan prinsip ini, bila terdapat properti yang serupa dan
sejenis baik dari segi ukuran, desain, kegunaan dan lokasi, maka
properti yang mempunyai harga penawaran yang paling murah
yang akan dipilih terlebih dahulu
The Principle of Anticipation
Nilai suatu properti ditentukan oleh adanya harapan akan keun-
tungan di masa yang akan datang atas penggunaan properti
tersebut. Suatu properti akan mempunyai nilai secara proporsional
sesuai dengan harapan keuntungan dari properti tersebut
44
The Principle of Balance
Kekuatan permintaan dan penawaran cenderung menuju ke keseim-
bangan pasar, tetapi keseimbangan absolut hampir tidak pernah terpenuhi
Keseimbangan permintaan dan penawaran berubah setiap waktu
Aspek lain dari prinsip ini adalah bahwa hubungan antara tanah dan
pengembangannya (bangunan) dan hubungan antara sebuah properti
dengan lingkungannya keduanya haruslah seimbang untuk mencerminkan
nilai pasarnya yang aktual
The Principle of Externalities
Eksternalitas menunjukkan bahwa properti sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain diluar properti, seperti lingkungan, peraturan dan hal-hal khusus
lainnya
Dalam melakukan penilaian, harus menganalisis lingkungan persekitaran
(neighborhood) dari properti untuk mengidentifikasi semua pengaruh
eksternal yang signifikan.
45
The Principle of Change
Nilai properti akan selalu berubah-ubah, nilai dipengaruhi oleh
banyak variabel antara lain jumlah penduduk, perubahan kondisi
ekonomi, kontrol pemerintah terhadap properti, perubahan arus
transportasi, adanya pusat perbelanjaan baru, perubahan politik
negara
The Principle of Conformity
Menurut prinsip kesesuaian, properti yang terletak pada ling-
kungan yang cocok baik sosial maupun ekonominya, akan
mempunyai nilai yang maksimal.
Properti yang terletak di daerah yang kurang cocok, nilainya akan
minimal
46
The Principle of Competition
Semua bentuk usaha menginginkan mendapat keuntungan. Bila
permintaan suatu properti tertentu besar, developer akan mendapat
keuntungan yang besar.
Developer lain akan tertarik masuk ke lokasi tersebut, maka timbul
persaingan dan keuntungan akan turun.
Nilai properti akan dipengaruhi oleh tingkat persaingan tersebut
The Principle of Consistent Use
Menurut prinsip penggunaan yang tetap, tanah dan bangunan
harus dinilai sesuai dengan penggunaan awalnya
Properti harus dinilai berdasarkan penggunaan yang tetap
47
REFERENSI
Appraisal Institute, 2020, The Appraisal of Real Estate, 15th
Edition, USA
KPSPI dan SPI, 2018, Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar
Penilaian Indonesia Edisi VII-2018, MAPPI, Jakarta
Peter Wyatt, 2007, Property Valuation: in an economic
context, University of the West of England, Bristol
48
TERIMA KASIH
49