PENGERTIAN PROPERTI
2
… PENGERTIAN PROPERTI
3
SKEMA PENGGOLONGAN PROPERTI ATAU
HARTA KEKAYAAN SESUAI SIFATNYA
Real Property
Goodwill
Hak Paten
Franchises
PROPERTY Intangible Asset Merk Dagang (Trade Mark)
Hak Cipta (Copy Right)
Saham
Investasi
Surat Berharga Deposito
4
KLASIFIKASI PROPERTI
BERDASARKAN JENISNYA
• Tanah
Real Property • Bangunan
• Sarana Pelengkap
5
Real Property secara umum merupakan penguasaan secara hukum
atas tanah mencakup semua hak, semua kepentingan dan keuntungan
yang berkaitan dengan kepemilikan real estate. Real Property biasanya
dibuktikan dengan bukti kepemilikan yang terpisah dari penguasaan atas
Real Estate. Real Estate lebih merupakan segala sesuatu yang
berbentuk fisik meliputi tanah bersama-sama segala sesuatu yang
didirikan atau yang ada di atas maupun di bawah tanah.
6
Kegiatan Usaha (business) adalah setiap kegiatan di bidang komersial
industri jasa atau investasi yang menyelenggarakan aktivitas ekonomi.
Bisnis pada umumnya dijalankan oleh badan usaha yang mencari untung
yang kegiatan usahanya untuk memberikan produk barang dan atau jasa
kepada konsumen.
Terkait erat dengan konsep kegiatan badan usaha adalah istilah-istilah
kegiatan usaha perusahaan (operating company), yakni suatu kegiatan
usaha (bisnis) yang menjalankan suatu aktivitas ekonomi dengan membuat,
menjual, atau memperdagangkan suatu produk barang dan tau jasa, dan
perusahaan yang masih menjalankan kegiatan usahanya (going concern),
yakni suatu badan usaha yang biasanya dipandang sebagai pengoperasian
usahanya berkelanjutan di masa depan yang dapat diramalkan tanpa ada
maksud dan tanpa perlu adanya likuidasi atau pengurangan secara material
skala pengoperasiannya.
Hak-hak yang melekat pada kepemilikan suatu kegiatan bisnis atau pada
tanah hak dan bangunan (properti), misalnya, untuk menggunakan,
menempati, menjual, menyewakan, atau mengelola;
Hak-hak yang melekat dalam sebuah perjanjian (kontrak) yang memberikan
suatu opsi untuk membeli, atau sewa-menyewa yang memuat opsi untuk
membeli, misalnya, untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan; atau
Hak-hak yang melekat pada kepemilikan atas suatu penerbitan surat
berharga (misalnya, untuk mempertahankan atau untuk melepaskannya)
8
PENILAIAN
9
LINGKUP KERJA PENILAI
Pajak Revaluasi Aset
Jual Beli Sewa
Waris Akuisisi dan Kompensasi
Asuransi Lelang
Investasi dll.
10
PRINSIP NILAI
11
Nilai Pasar menurut SPI didefinisikan sebagai:
“Perkiraan jumlah uang pada tanggal Penilaian yang dapat diperoleh dari
transaksi jual – beli atau hasil penukaran suatu asset, antara pembeli
yang berminat membeli dan penjual yang berminat menjual, dalam suatu
transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak, dan
kedua pihal masing-masing mengetahui, bertindak hati-hati dan tanpa
paksaan.”
Prinsip Utamanya adalah: Asset dapat
Ditransfer/dipindah-tangankan/diperjual-
belikan dalam pasar terbuka.
Mempunyai Daya Guna
12
KONSEP NILAI – BIAYA - HARGA
14
FAKTOR-FAKTOR PENENTU NILAI
15
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI
16
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
“Prinsip penilaian adalah prinsip ekonomi dan hukum yang berlaku dalam penilaian”
Beberapa Prinsip Penilaian yang perlu di perhatikan :
1. Prinsip Pemanfaatan Tertinggi dan Terbaik (Principle of Highest and Best Use)
2. Prinsip Penawaran dan Permintaan (Principle of Supply and Demand)
3. Prinsip Pengganti (Principle of Subtitution)
4. Prinsip Antisipasi Principle of Anticipation)
5. Prinsip Perubahan (Principle of Change)
6. Prinsip Kesesuaian (Principle of Conformity)
7. Prinsip Persaingan (Principle of Competition)
8. Prinsip Eksternalitas (Principle of Externalities)
9. Prinsip Kontribusi (Principle of Contribution)
17
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
1. “Prinsip Pemanfaatan Tertinggi dan Terbaik (Principle of Highest and Best
Use)
Penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) didefinisikan sebagai penggunaan
yang paling mungkin dan optimal dari suatu properti, yang secara fisik
dimungkinkan, telah mempertimbangkan secara memadai, secara hukum
diijinkan, secara finacial layak dan menghasilkan nilai tertinggi dari properti
tersebut.
2. Prinsip Penawaran dan Permintaan (Principle of Supply and Demand)
Properti memiliki nilai bila properti tersebut dapat digunakan . Nilai akan
naik bila persediaan tanah berkurang, dimana orang memerlukan tanah.
Nilai akan menjadi naek bila kebutuhan meningkat sementara persediaan
mengecil.
3. Prinsip Pengganti (Principle of Subtitution)
Pembeli properti tidak akan membayar lebih terhadap suatu properti
dibanding dengan biaya pembelian lain yang sama. Misalnya dalam pasar
didapat dua properti baru dengan kondisi yang sama, maka properti
dengan harga yang lebih rendah akan terjual lebih dahulu.
18
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
4. Prinsip Antisipasi (Principle of Anticipation)
Nilai suatu properti adalah harapan akan keuntungan dimasa yang akan
datang atas penggunaan properti tersebut. Contoh properti hotel,
perkantoran dan lain-lain
5. Prinsip Perubahan (Principle of Change)
Properti tak henti hentinya berubah, Nilai dipengaruhi variabel antara lain
jumlah penduduk, perubahan kondisi ekonomi, kontrol pemerintah terhadap
properti, pembukaan jalan baru dan perubahan politik negara. (perlu
tanggal penilaian)
6. Prinsip Kesesuaian (Principle of Conformity)
Properti terletak pada lingkungan yang cocok baik sosial maupun
ekonominya, akan mempunyai nilai maksimum. Properti yang terletak
didaerah yang kurang cocok, nilainya akan turun. Contoh : Rumah mewah
dilingkungan kumuh akan membuat nilai rumah tersebut menjadi turun
19
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
7. Prinsip Persaingan (Principle of Competition)
Semua bentuk usaha ingin mendapatkan keuntungan, tidak terkecuali
properti. Bila permintaan akan suatu properti besar, developer akan
mendapat keuntungan besar. Bila developer lain masuk ke lokasi tersebut,
maka timbul persaingan, keutungan akan turun
8. Prinsip Eksternalitas (Principle of Externalities)
Prinsip menganut kepada pengaruh yang akan datang dari luar apakah
berbentuk positif maupun negatif.
Eksternalitas negatif terjadi saat pihak ketiga harus menanggung kerugian
yang bukan disebabkan olehnya, seperti polusi udara pada hunian,
lingkungan dilalui sungai yang tercemar limbah.
Eksternalitas positif terjadi saat suatu mendapat kenyamanan bukan atas
biaya yang dikeluarkan ecara personil.
9. Prinsip Kontribusi (Principle of Contribution)
Baik tanah maupun bangunan biasanya memberikan kontribusi pada total
nilai dari properti. Suatu Contoh dari bangunan komersial yang sudah tua
diatas tanah komersial boleh dikatakan bahwa nilai tanah disini
memberikan kontribusi terhadap seluruh nilai tersebut.
20
BIDANG KEAHLIAN PENILAI DI INDONESIA
21
TERIMA KASIH
22