ITN Malang
METODE PENILAIAN
TANAH DAN
PROPERTI SERTA
PEMANFAATAN GIS
DALAM PENILAIAN
Adkha Yuliananda M., S.T., M.T.
Krishna Himawan Subiyanto, S.T., M.Sc
Nilai Pasar didefinisikan sebagai
PERBANDINGAN estimasi sejumlah uang yang
Prinsip Nilai Asuransi (Insurable Value) Prinsip Nilai Potensial (Potential Value)
Prinsip Nilai Dalam Penggunaan (Value in Use) Prinsip Nilai Realisasi Bersih (Net Realisable Value)
Prinsip Nilai Investasi (Investment Value) Prinsip Nilai Realisasi Bersih Terbatas (Net Restricted
Prinsip Nilai Jaminan Pinjaman (Mortgage Lending Realisable Value)
Value) Nilai Realisasi Bersih untuk Penggunaan yang Ada
Prinsip Nilai Kena Pajak (Assessed, Rateable, Taxable sebagai Kesatuan Operasional (Net Realisation Value for
Value) the Existing Use as an Operational Entity)
Prinsip Nilai Khusus (Spec/a/ Value) Prinsip Lelang (Auction Realisable Value)
Prinsip Nilai Likuidasi (Liquidation Value) Prinsip Nilai Sekrap (Scrap Value)
Prinsip Nilai Pasar untuk Penggunaan yang Ada Prinsip Nilai Sewa (Rental Value)
(Market Value for the Existing Use) Prinsip Nilai Sisa (Salvage Value)
Prinsip Nilai Pembangunan Kembali (Reinstatement Prinsip Nilai Sinergis
Value) Prinsip Nilai Wajar
Prinsip Nilai Penggantian Wajar (Fair Market Value)
PRINSIP NILAI ASURANSI
(INSURABLE VALUE)
Prinsip Lelang (Auction Realisable Value) adalah Seorang pemilik bisnis kecil memiliki beberapa
konsep yang digunakan dalam penilaian peralatan dan mesin di pabriknya. Namun,
properti atau aset yang menunjukkan nilai karena masalah keuangan yang serius, pemilik
perkiraan aset jika dijual dalam lelang atau tersebut memutuskan untuk menjual semua
pasar terbuka. Konsep ini berguna dalam peralatan tersebut dalam lelang untuk
menentukan nilai aset yang mungkin diperoleh mendapatkan uang secara cepat. Ini adalah
jika aset tersebut harus dijual dengan cepat contoh penerapan Prinsip Lelang.
dalam situasi lelang atau keadaan paksa
lainnya.
NILAI SEKRAP
(SCRAP VALUE)
POINT 2 POINT 4
Manajemen Properti Analisis untuk pasar Retail,
properti dan finansial
PEMETAAN DAN
SISTEM INFORMASI PERTANAHAN
PENDAHULUAN
Penggunaan GIS dalam pemetaan telah menjadi
titik awal untuk banyak implementasi GIS di
pemerintah daerah, utilitas, dan sektor swasta.
Bagi pengguna, pemetaan mewakili penggunaan
GIS yang mudah dipahami, memberikan manfaat
nyata di seluruh organisasi (aplikasi perusahaan
daripada departemen) dan menjadi landasan
untuk meluncurkan aplikasi yang lebih canggih.
Contoh dari penggunaan GIS dalam hal
pertanahan yaitu WebGIS pertanahan milik BPN
yang bisa diakses di :
https://bhumi.atrbpn.go.id/peta
PEMETAAN INFORMASI PROPERTI
Peta adalah alat yang tak dapat dihindari untuk memahami dan menginterpretasikan pola geografis dan hubungan
antara fitur-fitur lingkungan binaan seperti toko, lingkungan pemukiman, dan infrastruktur jalan. Misalnya, mungkin ada
hubungan kedekatan dan pola lokasi antara fitur-fitur ini yang mungkin tidak jelas dari teks, tabel, dan grafik.
CONTOH KASUS
Disebutkan bahwa wabah terjadi dalam radius 250 yard dari
pompa air Broad Street. Bar-bar yang berdekatan dengan lokasi
di setiap jalan tempat kematian terjadi ditampilkan dalam peta
London bersama dengan jalan-jalan, pompa-pompa air, dan
fasilitas-fasilitas munisipal lainnya. Peta-peta tersebut dengan
cepat mengungkapkan bahwa kematian-kematian tersebut
berkumpul di sekitar pompa-pompa air, menunjukkan bahwa
pasokan air adalah potensi pembawa virus. Dengan penelitian
lebih lanjut, hasil tersebut menjelaskan anomali-anomali dan
menunjukkan bahwa air merupakan sumber utama penyakit
tersebut.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola,
menganalisis, dan memvisualisasikan data yang terkait dengan lokasi geografis. SIG mengintegrasikan data geografis
seperti peta, citra satelit, data cuaca, atau informasi lokasi lainnya untuk membantu dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, pemetaan, dan analisis dalam berbagai bidang seperti pemukiman, lingkungan, transportasi, dan banyak
lagi.
Manajemen Properti