ASSET
Kelompok 1
Teori Akuntansi
1
1. Pengertian Aset
Definisi
Menurut IASB:
2
DEFINISI ASET
Menurut IASB:
3
MANFAAT EKONOMI DIMASA
yang AKAN DATANG
4
DIKENDALIKAN BADAN
USAHA
⪢ Hak untuk memanfaatkan aset
tersebut, dan tidak harus mempunyai
bukti kepemilikan aset.
⪢ Kepemilikan biasanya sesuai dengan
pengendalian,
⪢ Konsep legal digunakan sebagai
pedoman.
KEJADIAN DIMASA
LALU
•Aset tidak termasuk aset yang masih
direncanakan.
•Sudah ada kemampuan untuk
memanfaatkan
6
DAPAT
DIPERTUKARKAN
Elemen tersebut dapat dipisahkan dari
badan usaha sehingga dapatdiperjual
belikan
7
2. PENGAKUAN ASET
pengakuan
8
Dasar Pengakuan Aset
9
3. PENGUKURAN ASET
pengukuran aset
Pengukuran mengacu kepada penentuan jumlah rupiah yang harus
diletakkan pada suatu objek aset pada saat terjadinya yang akan
dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran fisis objek tersebut.
10
Pengukuran Aset
pada pengukuran biaya perolehan diharapkan untuk bersikap objektif dan memberikan informasi yang
dapat dipercaya dan dapat diverifikasi. Di sisi lain, pengukuran nilai wajar menyediakan informasi yang
relevan.
Kerangka IASB menguraikan karakteristik kualitatif informasi keuangan dan dengan demikian
memberikan bimbingan tentang atribut isi dari informasi keuangan. Namun, apa yang belum
diselesaikan adalah pendekatan pengukuran mana yang harus digunakan untuk mencapai karakteristik
kualitatif yang diinginkan
kita dapat menyelidiki beberapa masalah yang berkaitan dengan pilihan metode pengukuran dengan
mempertimbangkan pengukuran aset berwujud, tidak berwujud dan keuangan. .
11
Pengukuran
Aset Berwujud Yang masuk dalam kategori aset tetap berwujud adalah :
1. Peralatan kantor
2. Kendaraan
3. Gedung
4. Mesin
5. tanah
12
Aset Berwujud
⪢ Pengakuan ⪢ Pengakuan
menggunakan menggunakan
metode biaya metode nilai wajar
historis
13
PENGUKURAN
ASET TAK BERWUJUD
• IAS (nternational Accounting Standards) 16, mensyaratkan
bahwa nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada pasar
yang aktif. Karena asset tidak berwujud sifatnya tidak memiliki
pasar aktif, biaya (amortisation dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan) adalah metode pengukuran yang
digunakan secara luas (ayat 81)
• IAS 38 melarang pengakuan aset tidak berwujud yang
dihasilkan secara internal (para 48,63). Meskipun
pengeluaran dapat menimbulkan manfaat masa depan, itu
dihapuskan atas dasar bahwa hal itu tidak menghasilkan aset
diidentifikasi secara terpisah (ayat 49,64)
14
Instrument Keuangan
FASB dan IASB telah menyimpulkan
bahwa derivatif harus diukur pada
nilai wajar dari pada biaya
historis.
15
Pengakuan Instrumen
Keuangan
Pengakuan awal. Ketika aset keuangan diakui
dalam neraca maka harus dicatat pertama kali
dengan nilai wajarnya.
Aset keuangan yang dimiliki untuk Nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian yang timbul dari pengukuran
diperdagangkan, atau diklasifikasikan kembali yang diambil untung dan rugi. Semua aset keuangan yang dicatat
sebagai nilai wajar melalui laba rugi, dan pada biaya perolehan diamortisasi dan surat berharga yang tersedia untuk
derivatif dijual harus dinilai penurunan nilainya pada setiap tanggal pelaporan
17
Tantangan bagi Penyusun
Standar
18
Sekarang FASB (Financial Accounting Standards Board) ini
PSAK 157 Nilai Wajar Pengukuran (efektif 2007) memberikan
contoh teknik penilaian yang akan digunakan untuk
memperkirakan nilai wajar.
19
Masalah bagi Auditor
20
Terimakasih