Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR APBN

A. Anggaran Pendapatan Negara


 Penerimaan Perpajakkan
Jika ditinjau dari susunan atau komponen APBN yang sebagian besarnya
pendapatan negara diterima dari sektor pajak, jelas bahwa pajak sangat
berpengaruh pada pendapatan Indonesia. Struktur pendapatan negara didominasi
sumber-sumber penerimaan dari pos-pos perpajakan, karena Pemerintah lebih
memfokuskan menggali sumber-sumber dana di dalam negeri dan menghindari
utang luar negeri.
Penerimaan perpajakan didominasi oleh sumber-sumber antara lain pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai barang atau pajak penjualan barang mewah,
pajak bumi dan bangunan, penerimaan cukai dll. Dari tahun ke tahun
penerimaan/pendapatan negara dari pajak terus meningkat.
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak penghasilan merupakan biaya atau tarif yang ditetapkan sesuai dengan
besarnya penghasilan seseorang. PPh memberikan sumbangsih yang tidak
kecil pada pendapatan negara, hal ini dikarenakan PPh adalah jenis pajak
langsung dengan tarif progresif, pajak ditanggung oleh wajib pajak
bersangkutan dan besar pajak akan semakin besar bila pendapatan yang
diterima juga semakin besar.
2. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN) dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM)
Pajak pertambahan nilai barang dan jasa merupakan tarif yang dikenakan atas
nilai tambah barang dan jasa sedangkan pajak penjualan atas barang mewah
merupakan pajak yang dikenakan terhadap barang-barang mewah yang
diimpor dari luar negeri. Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN,
yaitu sebesar 10%.
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak bumi dan bangunan merupakan pungutan yang dikenakan atas tanah dan
bangunan yang didirikan di atasnya. Hasil pemungutan tersebut 90%
dikembalikan kepada daerah setempat dan sisanya 10% digunakan untuk
pemerintah pusat. Dasar pengenaan pajak dalam PBB adalah Nilai Jual Objek
Pajak, yang besarnya ditentukan berdasarkan harga pasar pertahunnya dan
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
4. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan merupakan jenis penerimaan
pajak yang dikenakan atas nilai perolehan hak atas tanah dan atau bangunan
yang meliputi pemindahan hak dan pemberian hak baru.
5. Pajak Lainnya
Pajak lainnya terdiri bea materai dan cukai. Bea materai merupakan tarif yang
dikenakan atas dokumen terutang dan tidak terutang. Cukai merupakan
pemungutan atas barang kena cukai yang digunakan sebagai bahan baku atau
bahan penolong dalam pembuatan barang hasil akhir.
6. Bea Masuk
Bea masuk merupakan tarif yang dikenakan atas barang-barang yang di impor
dari luar negeri. Selain sebagai penerimaan negara bea masuk yang bertujuan
untuk memproteksi produksi dalam negeri.
 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan penerimaan pemerintah
pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBD) dapat dikelompokan menjadi:
1. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah, antara lain,
penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan, dan sisa anggaran rutin.
2. Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam (SDA), antara lain royalti di
bidang perikanan, kehutanan, dan bidang pertambangan. Khusus mengenai
penerimaan dari minyak dan gas bumi walaupun sesuai dengan Undang-
Undang nomor 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan minyak dan
gas bumi negara terdapat unsur royalti, namun karena di dalamnya terkandung
banyak unsur perpajakan, maka penerimaan yang merupakan bagian
pemerintah dari minyak dan gas bumi tidak termasuk jenis penerimaan negara
bukan pajak
3. Penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, antara
lain, dividen, bagian laba pemerintah, dan hasil penjualan saham pemerintah.
4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah, antara
lain, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelatihan, pemberian hak
paten, merek, hak ciipta, pemberian visa dan paspor, serta pengelolaan
kekayaan negara yang tidak dipisahkan
5. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal pengenaan
denda administrasi, antara lain, lelang negara, rampasan negara, dan denda
6. Penerimaan lainnya yang diatur dalam UU tersendiri.
 Hibah
Sumber pendapatan negara yang ketiga adalah hibah. Hibah adalah pemberian
yang diberikan kepada pemerintah tapi bukan bersifat pinjaman. Hibat sifatnya
sukarela dan diberikan tanpa ada kontrak khusus.
Dana bantuan yang didapat biasanya diperuntukkan bagi pembiayaan
pembangunan. Di samping itu, penerimaan yang berasal dari luar negeri juga bisa
berupa pinjaman program atau pinjaman proyek dengan jangka waktu tertentu.
PENDAPATAN NEGARA INDONESIA TAHUN 2018

1. Penerimaan Perpajakan
Langkah Kebijakan Perbaikan Perpajakan
Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah akan melakukan berbagai upaya penguatan
reformasi di bidang perpajakan serta Kepabeanan dan Cukai, antara lain melalui:
a. Dukungan Automatic Exchange of Information (AEoI) agar dapat meningkatkan basis
pajak serta mencegah praktik penghindaran pajak dan erosi perpajakan;
b. Penguatan data dan Sistem Informasi Perpajakan agar lebih up to date dan terintegrasi,
melalui e-filing, e-form dan e-faktur;
c. Membangun kepatuhan dan kesadaran pajak (sustainable compliance);
d. Perbaikan kemudahan dan percepatan pelayanan di pelabuhan dan bandara serta,
penegakan pemberantasan penyelundupan.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Langkah Kebijakan PNBP


1. Penyempurnaan Peraturan dengan merevisi UU PNBP dan PP tentang jenis dan tarif
PNBP
2. Perbaikan Pelayanan Publik melalui transparansi dan kemudahan, pemanfaatan
tekhnologi informasi serta perbaikan pengelolaan PNBP
3. Peningkatan Pengawasan Pengelolaan dengan penyetoran sesuai penerimaanya,
penagihan piutang dan menindaklanjuti hasil audit
4. Mengoptimalisasi PNBP dengan melakukan langkah efisiensi dan efektivitas
pengelolaan SDA, peningkatan kinerja BUMN, perbaikan regulasi PNBP serta
perbaikan pengelolaan PNBP di Kementerian/Lembaga

Anda mungkin juga menyukai