Anda di halaman 1dari 23

OTONOMI

DAERAH
PEMBAGIAN DAERAH
Menurut UUD RI 1945 amendemen kedua, pada Bab VI tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 18 Ayat 1, dinyatakan bahwa,
"Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang."
Hal tersebut menyatakan bahwa provinsi merupakan tingkat pertama dari
pembagian wilayah di Indonesia.
1 2 3 4 5
PROVINSI KABUPATE KECAMATA KELURAHAN/ WILAYAH LAIN
N/KOTA N DESA YANG LEBIH
RENDAH
PENGERTIAN, PRINSIP DAN TUJUAN
OTONOMI DAERAH
PENGERTIAN OTONOMI DAERAH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 992),
otonomi adalah pola pemerintahan sendiri.

Menurut Pasal 1 UU No.32 Tahun 2004, sebagaimana telah


diamandemen dengan UU No.12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan
Daerah, definisi otonomi daerah sebagai berikut :
“Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan”.
TUJUAN OTONOMI DAERAH

Meningkatkan pelayanan masyarakat


01

02 Mengembangkan kehidupan berdemokrasi

03 Meningkatkan keadilan nasional

04
Memeratakan wilayah daerah
TUJUAN OTONOMI DAERAH

Memelihara hubungan yang serasi antara pusat


05 dan daerah

06 Mendorong pemberdayaan masyarakat

07 Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas


masyarakat
08
Meningkatkan peran serta masyarakat
TUJUAN OTONOMI DAERAH

Mengembangkan peran dan fungsi DPRD


09

10 Menumbuhkan ekonomi daerah

Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh


tiga tujuan utama yang meliputi:
 Tujuan Politik
 Tujuan Administratif
 Tujuan Ekonomi
PRINSIP OTONOMI DAERAH

1 2 3
PRINSIP PRINSIP PRINSIP
OTONOMI OTONOMI OTONOMI YANG
LUAS NYATA BERTANGGUNG
JAWAB
SIKLUS OTONOMI DAERAH

Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom.


Subtansi kewenangan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan
meliputi antara lain penyerahan kewenangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah
kecuali politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, agama, fiskal moneter,
dan kewenangan bidang lain sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 ayat (1)
HAK DAERAH OTONOM
Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemer
01 intahannya

02 Mengelola kekayaan daerah

03 Memungut pajak di daerah dan retribusi


daerah
04
Memperoleh bagi hasil dari pengelolaan SDA
dan sumber daya lain yang ada di daerahnya
KEWAJIBAN DAERAH OTONOM
Menaikkan kualitas kehidupan masyarakat
01
Mewujudkan keadilan dan pemerataan
02

Melindungi masyarakat, menjaga persat


03 uan dan kerukunan nasional, serta keut
uhan NKRI
04
Meningkatkan sumber daya produktif di
daerah
Pembentukan dan Penghapusan Daerah Otonom
Suatu daerah otonom merupakan sub sistem dari pemerintah Nasional yang dibentuk ol
eh pemerintah itu sendiri, yang mana pada mulanya daerah otonom dibentuk sebagai w
ujud pembagian wilayah Negara
Penggabungan dan penghapusan daerah
otonom
Wilayah daerah otonom tertentu dibagi menjadi dua atau lebih
01 daerah otonom.

Sebagian wilayah dari daerah otonom yang telah ada digabungkan deng
02 an daerah otonom yang lain.

sebagian wilayah dari daerah otonom tertentu digabungkan dengan sebagian


03 wilayah dari daerah otonom tertentu lainnya, untuk kemudian dibentuk menjadi da
erah otonom baru.

Daerah otonom yang telah ada dihapus status daerah otonomnya digabung dengan da
04 erah otonom lain yang juga dihapus status daerah otonomnya.

05
1 2 3 4 5
Pembentukan dan Pembentukan dan Pembentukan dan Pembentukan daerah Rancangan Pembentukan
penggabungan penggabungan penggabungan (hasil pemekaran) harus Dan Penghapusan Daerah,
daerah hendaklah daerah juga daerah perlu pula memperhatikan hendaknya selain
mencerminkan mencerminkan menggunakan teori perkembangan daerah mencerminkan aturan
perwujudan nilai- konfigurasi asas sebab akibat induknya. Apabila yang menjamin perekat
nilai konstitusi keseimbangan perkembangan daerah persatuan nasional
negara, (harmoni) dan induknya dalam kurun
pelibatan (contested) waktu tertentu
PENGHAPUSAN DAERAH OTONOM
LANGKAH PENGHAPUSAN
Suatu Daerah otonom akan dibentuk setelah
Konfirmasi keadaan bahwa suatu daerah dinilai telah memenuhi kriteria yang telah
otonom telah mengalami penurunan ditetapkan pemerintah.
kemampuan

Apabila dalam tahap perkembangannya, suatu daerah


Setelah konfirmasi kondisi, maka langkah b
otonom tidak lagi memenuhi kriteria tersebut, sebagian
erikutnya adalah pemberian kesempatan ke
atau seluruhnya,
pada daerah otonom yang bersangkutan unt
maka keadaan tersebut telah mengindikasikan akan
uk melakukan rehabilitasi.
terjadinya proses ke arah penghapusan

Setelah tahap pembinaan, maka dilakukan e


valuasi kembali. Apabila daerah otonom ya Penghapusan suatu daerah otonom tidak berarti ada daer
ng bersangkutan masih juga belum memen ah yang tidak mempunyai pemerintahan daerah, akan tet
uhi persyaratan, maka kegiatan penghapusa api daerah yang dihapus digabungkan dengan daerah lain
n dapat dilakukan. yang bersandingan.
Keuangan daerah
Adapun pengertian keuangan daerah
menurut permendagri no 21 tahun 2011
Keuangan Daerah adalah segala bentuk hak dan
kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang
dan segala sesuatu berupa harta dan benda yang
dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Sumber
keuangan
daerah
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)

Dana Perimbangan

Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
1. Pendapatan
Asli Daerah (PAD)
Menurut UU Pasal 1 Nomor 33
Tahun 2004 Tentang Perimban
gan Keuangan antara Pemerint
ah Pusat dan Daerah).
PAD adalah pendapatan yang
daerah peroleh dari sumber-
sumber dalam daerahnya sendiri
yang diperoleh berdasarkan
Perda sesusai dengan peraturan
perundang-undangan yang
diberlakukan
Dana Bagi
Hasil (DBH)
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah sumber pendapatan
yang diperoleh dari APBN (Anggaran Pendapat-
an dan Belanja Negara) yang digunakan untuk
Dana mendukung pelaksanaan kewenangan
Alokasi pemerintah suatu daerah dengan tujuan
Dana Umum
Alokasi pemberian otonomi daerah yangmana
(DAU).
khusus mengutamakan kesejahteraan dan pelayanan
(DAK).
masyarakat agar semakin baik.
Dana Perimbangan
Menurut Undang-Undang Pasal 1 Nomor 33 Tahun 2004

DBH (Dana Bagi Hasil) DAU (Dana Alokasi Umum) DAK (Dana Alokasi Umum)

Dana bagi hasil adalah Dana yang bersumber dari


Dana yang bersumber dari
dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
pendapatan APBN, yang di
pendapatan APBN yang di dialokasikan kepada daerah
alokasikan dengan tujuan
alokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
pemerataan kemampuan
berdasarkan angka membantu mendanai
keuangan antar daerah
persentase untuk mendanai kegiatan khusus yang
untuk mendanai kebutuhan
kebutuhan daerah dalam merupakan urusan daerah
daerah dalam rangka pe-
rangka pelaksanaan desent dan sesuai prioritas nasional.
laksanaan desentralisasi
ralisasi.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Menurut Pasal 43 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbang
an Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, lain-lain pendapatan
terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai