Anda di halaman 1dari 8

Exit Price Accounting

Exit Price=Selling Price=Market value

Perbedaan utamadari akuntansi biaya historis konvensional:

1. Nila-nilai aset nomoneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar khusus
untuk asset tersebut dan mereka termasuk dalam pendapatan sebaai keuntungan yang
belum direalisasi
2. Perubahan dalam daya beli umum uang dipertimbangkan ketika mengukur keuangan dan
hasil usaha

Objective of accounting

Nilai pakai (nilai sekarang) padda dasarnya adalah jumlah yang dihitung dari harapan hadir dan
Chambers berpendapat bahwa hal itu merupakan keyainan tentang masa depan, bukan fakta hadir
Ini adalah subjektif dan tidak ditafsirkan atau dipahami oleh orag2 yang tidak akrab dengan harapan
yang didasarkan pada subjektif.

Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat, agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan dan pihak berekepentingan lainnya

Argument for exit price accounting

Providing useful

Mac Neal menyimpulkan bahwa prinsip akuntansi konvensional didasarkan pada kondisi primitif
yang sebagian besar tidak ada lagi

1. Sekitar abad 12 hingga abad 17:  Peran akuntan itu adalah memberikan informasi
kepada sang pemilik atau manajer bisnis tentang total biaya yang dikeluarkan dalam
usaha dan proyek kegiatan.Karena usaha itu tidak terbatas dan bias nya selesai.
Dalam beberapa tahun itu biaya dihitung menggunakan biaya historis lalu.Muncul di
mana kreditur mengharuskan pemilik untuk menyerahkan pernyataan kekayaan
bersih dan keuntungan sebelum memberikan kredit
2. Abad 18 dan 19:  perusahaan tumbuh lebih besar dan banyak menjadi perusahaan
dengan banyak pemegang saham dan manajer sewaan
3. Abad 20: memiliki banyak pemegang saham yang mengandalkan laporan keuangan
dan media. Untuk informasi tentang.Perusahaan yang mereka miliki.Itu berbeda
dengan situasi di era pertama dan kedua.

Mac neal menyarankan kompromi yang dapat diterapkan adalah dengan menilai:

1. Asset yang dipasrkran dengan harga pasar (harga keluar)


2. Asset yang dapat direproduksi yang tidak dapat dipasaarkan dengan biaya penggantian
3. Sesekali aset yang tidak dapat dipasrkan dan tidak dapat direproduksi degan biaya historis
 Relevant & reliable

Sterling percaya bahwa ada satu metode untuk enetukan labaha yan lebih unggul dari yang lain.
Relevan itu sendiri itu adalah kemampuan informasi untuk memakai dalam membedakan
beberapa alternatif keputusan, sehingga pemakai itu dapat menentukan pilihan.Bila
hubungan dengan tujuan pelaporan keuangan kualitas informasi akuntansi itu harus
relevan.Artinya adalah kemampuan informasi untuk membantu investor kreditor itu
terpercaya.

 Allocation

Thomasberpendapat bahwa fitur positif dari auktansi harga keluar adalh bahwa laporan keuangan
bebas alokasi. Nah perubahan dalam jumlah yang dialokasikan itu, tetapi harus masuk aset
dan perubahan nilai keluar dari aset dan kewajiban perusahaan dalam periode tertentu.
Laba menampilkan jumlah perubahan dari daya beli yang riil atau nyata.Dan tidak termasuk
investasi tambahan oleh pemilik

 Objectivity

Harga pasar relatif lebih ojektif daripada yang diyakini kebanyakan orang. Nah bergerak
melakukan studi penelitian tentang.Kompare, rilitas dan objektivitas.Relatif dari nilai keluar
dan nilai tercatat di historis.Itu didefinisikan sebagai konsensus di Antara para penilai yaitu
terbandingkan sebagai konsensus dalam pengukuran.Nasi parker ini melakukan
pengukuran dengan menggunakan 148 perusahaan bisnis. Parkir juga menunjukkan bahwa
untuk mengukur objektivitas dan kompabilitas, nilai keluar mengungkapkan lebih
sedikit.Dispersi daripada jumlah yang tercatat sebenarnya penyebab utama dari kurangnya
objektivitas nilai tercatat itu adalah.Penyebaran estimasi akuntansi pada masa manfaat dan
susah

 Measure of risk

Harga keluar dan peruahan harga keluar juga bisa menjadi indikasi risiko keuangan pembelian asset.
Nah contohnya itu jika suatu perusahaan membeli sesuatu aset dan nilai keluarnya berbeda
secara signifikan dari harga masukannya, maka aset tersebut itu merupakan proposisi yang
beresiko informasi keuangan ini itu menunjukkan bahwa pembelian aset tersebut harus
merupakan proporsi yang panjang di mana nilai ekonomi diperoleh kembali.Dengan nilai
pakai.Sebaliknya, jika harga keluar naik secara dramatis, itu biaya peluang pengembalian
meningkat dan harus dioperasikan lebih efisien.

 Additivity

Chambers menganggap pertanyaan aditif menjadi faktor kunci dalam mendukung akuntansi. Produk
utama dalam sistem pengungsi ini atau adalah laporan akuntansi neraca dan laporan laba
rugi. Jika kita menetapkan nilai yang berbeda, maka karakteristik yang berbeda dari rincian
dan menggunakan skala pengukuran yang berbeda. Contohnya.Kita tidak dapat menilai
kewajiban pada pihak stories.Nah beberapa aset pada persediaan pada nilai yang saat ini

 Reality

Setiap angka mengacu pada harga pasar aktua saat ini. Jika tidak ada nilai realisasi yang dapat
didiskusikan pada sesuatu istem suatu item, maka item tersebut akan memiliki saldo nol.
Selain itu, bagian dari aset yang tidak dapat dijual secara terpisah itu dikeluarkan dari
pertimbangan. Dengan 2 kendala ini, pertukaran dan keberadaan harga jual.Semua semua
item pada laporan keuangan dapat dikuatkan oleh bukti dan dunia nyata atau diaudit.

 Profit concept

Exit rice accounting memeakai konsep laba dimamna rencananya selau memaksimalkan setara kas
dari asset bersih selama periode jangka pendek yang berurutan.  profit adalah ukuran dari
efektivitas kinerja aktual dari sebuah perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang
ada.Ah.Itu dibeli untuk dioperasikan dan kemudian dievaluasi.Terus dari hasil evaluasi itu
dapat dilihat apakah aset tersebut dapat terus digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan atau lebih baik perusahaan menjualnya kembali.Data dan informasi yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi.Asset tadi adalah ukuran dari kejadian masa lalu yaitu
historical kan. Terus juga menambahkan bahwa exit price hanya relevan jika perusahaan
ingin menjual aset tersebut dan itu biasa terjadi di pasar persaingan sempurna di mana
terdapat informasi yang sangat terbuka. Jadi konsep laba di mana rencananya itu selalu
memaksimalkan setara kas dari dari aset bersih selama periode jangka pendek yang
berurutan dia, jadi dia enggak bisa pakai.Jadi dia enggak kan berurutan gitu, jadi dia enggak
bisa enggak bisa ngikutin sih profit konsep yang di mana dia harus dievaluasi terus
di.Nah.Apa sih aset ini bakalan dipakai lagi atau enggak

Additivity

1. Key facttor in report of CCE accounting


2. The present market metod of accounting i the most suitable method to obtain meaingful
balance sheet”because”it is additive in the sense that the sum of the parts is equal to the
indendent measurement of the whole

Exit price melanggar prinsip pengeluaran dari perhitungan investasi awal. Exit price tidak mengakui
kemampuan perusahaan beradaptasi dalam masa kombinasi aset karena cash equivalent dari
individual asset yang dijual erpisah dibandinkan dengan asset yang sama namun, dijual berpaketan
maka nilainya berbeda. Misalnya, jika aset tertentu.Dijual masing masing nilainya akan lebih
rendah dibandingkan jika aset tersebut dijual perpaket dengan pabriknya langsung jadi si
express ini dia nggak ada perhitungan yang ngeluarin tentang anticipatory calculation di
mana waktu lagi asetnya itu.Dijualnya berbarengan atau terpisah itu perbedaannya
perbedaan harganya bakal jauh berbeda

The valuation of liabilitis

Chmbers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif bentuk modal dan harus dinyatakan
pada nilai nominal, bukan pada nilai pasar. Dalam pembelaannya, chambers mengatakan
bahwa pada waktu tertentu terlepas dari harga pasar, perusahaan hanya berutang kepada
pemegang obligasi sejumlah kontrak kontrak obligasi yang telah ditandatangani.Oleh karena
itu, jumlah kontraktual lah yang relevan dalam menilai laporan keuangan saat ini.Tapi
menurut definisi chamber sendiri, perusahaan menunjukkan kemampuan untuk melakukan
transaksi yang di mana menyiratkan kemampuan perusahaan untuk masuk ke pasar untuk
membeli obligasinya sendiri pada harga pasar tersebut.

Current cost atau exit price


penggunaan exit price lebih cocok untuk jalan jangka pendek karena menggunakan
perhitungan likuidasi dan nilai disposisi lalu express juga tidak menunjukkan berharganya
nilai pergantian aset dan input dalam bisnis selama jangka panjang

Value in use vs value in exchange

Value In Use - kemampuan suatu barang untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan.

Value in Exchange - kemampuan suatu barang untuk dapat ditukar dengan barang lain, baik ditukar
dengan uang, maupun ditukar dengan benda lainnya.

Value in use dan exchange ini dapat dibagi menjadi 2 jenis jika dilihat secara subjektif dan
objektif ketika dilihat secara subyektif di kedua hal tersebut dinilai berdasarkan kegunaannya
terhadap individu yang memilikinya. Penggunaan tersebut dapat dinilai berbeda dari setiap
individu yang menilai. Lalu yang kedua itu secara objektif di mana kegunaan barang tersebut
dinilai secara umum kegunaannya yang berarti memiliki nilai yang sama di mata setiap
individunya.Kalau in use bisa digunakan oleh biasa digunakan oleh investor sebagai tolak
ukur sebuah perusahaan untuk menilai prospek cash flow ke depannya.Karena hal yang
dijadikan tolok ukur tersebut merupakan barang yang digunakan dan dilihat dari perspektif
perusahaan.Lalu sedangkan exchange menggunakan value ace karena dilihat dan
digunakan oleh manajer internal dan kreditor perusahaan yang memenuhi yang
mementingkan liquidity aset untuk digunakan pada masa saat ini.

Staubus menunjukkan bahwa sejumlah faktor umum untuk setiap viewpoint :

• Pengamatan harga pasar lebih relevan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

• Keandalan atau reliability dibutuhkan oleh suatu sistem pengukuran, yaitu penilaian tidak
bergantung pada alokasi subjektif.

• Aditif (pengukuran) dari fenomena ekonomi dibuat dalam satuan yang sama, disesuaikan
dengan pergerakan inflasi dan harga.

Pemilihan Sistem yang dapat digunakan oleh perusahaan menggunakan accounting returns (CCE dan
CCA) serta net present value (NPV) :

• Jika CCA > EXA; dan CCA> NPV, maka aset memiliki nilai yang bagus untuk digunakan saat ini
– maka perusahaan mempertahankan operasi saat ini.

• Jika EXA> CCA; dan CCA > NPV,  maka perusahaan sebaiknya melikuidasi aset yang digunakan
saat ini – dan mencari alternatif asset lainnya.

Jika EXA> CCA; dan CCA< NPV, maka perusahaan sebaiknya melikuiditas semua asset yang digunakan
saat ini dan memberhentikan semua operasi yang ada

Global perspective

1. United states

.Adopsi yang dilakukan pada Amerika itu pertama kali dilakukan pada 19 76 yang di mana
dilakukan oleh US securities exchange commission atau SC yang di mana s ini sempat
mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan data penggantian dalam.Maksudnya data
biaya penggantian dalam laporan yang diajukan oleh perusahaan yang di mana perusahaan
perusahaan ini memiliki persediaan dan aset produktif berjumlah lebih dari 100 juta US
dollar.FASB dicabut ASR 190 dan menerbitkan Statement 33 memerlukan pengungkapan tambahan
dari rekening umum disesuaikan inflasi dan data biaya saat ini.

Dalam Statement 33, FASB mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai:

● Laba dari operasi yang dilanjutkan atas dasar biaya saat ini untuk tahun
keuangan saat ini

● Biaya saat persediaan PPE pada akhir tahun keuangan saat ini

● Perubahan dalam biaya saat ini untuk tahun keuangan saat ini persediaan dan PPE, dengan
menggunakan dasar dolar konstan

● Current cost di US berlangsung selama 1976 - 1984

2. United kingdom

Sandilands Committee merekomendasikan sistem akuntansi biaya saat ini. Komite menyimpulkan
bahwa laporan biaya perolehan, termasuk yang langsung disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga umum, adalah kegunaan terbatas.

Sandilands menetapkan bahwa holding gain mencerminkan kondisi ekonomi saat ini yang umumnya
di luar kendali manajemen dan bukan merupakan indikasi aktivitas norma

Current cost di UK berlangsung selama 1975 - 1984

3. Australia

Di Australia menggunakan PAS (Statement of Provisional Accounting Standards) yang dimana sangat
disarankan bahwa semua entitas menyajikan pelengkap laporan akuntansi biaya saat ini selain
pernyataan mereka konvensional biaya perolehan keuangan, tapi itu bukan keharusan. Selain itu,
laporan biaya saat ini bisa disajikan sebagai pernyataan keuangan utama, sepenuhnya menggantikan
laporan biaya perolehan.

Current cost di Australia berlangsung selama 1976 - 1980

International Accounting Standards and Current Costs

 IAS 39/AASB 139 Financial Instruments: Recognition and Measurement dan IFRS 3/AASB 3
Business Combinations mendefinisikan nilai wajar sebagai nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan atau kewajiban diselesaikan antara pihak yang berkeinginan berpengetahuan
dalam transaksi lengan panjang.
 IAS 16/AASB 116 Property, Plant, and Equipment nilai wajar adalah harga biaya pada
tanggal pengakuisisi memperoleh kendali aset menjadi tanggal akuisisi. Setelah akuisisi,
setiap entitas untuk setiap kelas aset harus memutuskan model pengukuran yang akan
digunakan.
 IAS 40/AASB 140 entitas dapat memilih antara model cost- depreciation-impairment atau
model nilai wajar dengan perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi, ketika mengukur
investasi gedung

How is Historical Cost Applied ?

Mendasari penerimaan objektivitas biaya historis adalah asumsi dari transaksi ketentuan pasar yang
wajar dan panjang yang terlibat dalam baik pembeli dan penjual untuk kepentingan mereka sendiri.

Sebagai contoh, menurut paraghraph 7 dari AAS 2, berarti ‘biaya persediaan’ agregat:

- Biaya pembelian

- Biaya konversi, dan

- Biaya lain;

Dengan demikian, dalam akuntansi biaya historis dasar utama untuk mengukur persediaan pada
tanggal neraca adalah biaya. The United States Committee on Accounting Procedure menganggap
aturan tersebut akan lebih mudah dinyatakan daripada diterapkan

Sehubungan dengan kriteria untuk mengukur aset, SAC 4 menyatakan suatu aset harus diakui dalam
laporan posisi keuangan jika

- Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan diwujudkan dalam aset akan terwujud,

- Aset memiliki nilai biaya atau tindakan lainnya yang dapat dipercaya.

Historical Cost under Attack

Selepas dari pelaporan biaya perolehan tradisional mungkin terbaik tercermin dalam paragraf 101
dari kerangka IASB. Dasar pengukuran paling sering diadopsi oleh entitas dalam menyusun laporan
keuangan mereka adalah biaya bersejarah. Hal ini biasanya dikombinasikan dengan pengukuran
lainnya. Misalnya, persediaan, biasanya dicatat pada nilai pasar dan kewajiban pensiun dinyatakan
sebesar nilai tunainya. Selain itu, beberapa entitas menggunakan dasar biaya saat ini sebagai respon
terhadap ketidakmampuan dari model biaya akuntansi bersejarah untuk menangani dampak
perubahan harga aset nonmoneter.

Selama beberapa tahun, telah menyaksikan langkah bertahap jauh dari pelaporan biaya tradisional
historis, mungkin sinyal awal dari akhir pelaporan biaya historis. Menurut Shanahan, petunjuk yang
datang tebal dan cepat: akuntansi biaya bersejarah telah memilikinya. Neraca yang berisi harga
biaya usang atau valuasi yang tidak mewakili nilai pasar saat ini hampir tidak dapat dikatakan benar
dan adil.

Mixed Measurement system and international standards

Meskipun dalam standar pelaporan keuangan internasional penilaian pasar dilakukan dengan
pendekatan nilai wajar, pendekatan ini dilakukan tidak beraturan karena pada dasarnya lembaga
pengatur akuntansi tidak memiliki konsep penilaian,capital maintenance, atau pengukuran
pendapatan. Status berpendapat bahwa mereka tidak benar-benar menerapkan teori decision-
usefulness.

Uraian di bawah ini menunjukkan pergeseran dari nilai historis dan penggunaan pengukuran yang
berbeda dalam standar akuntansi internasional:

a. IAS2/AASB 102: mengijinkan pengukuran persediaan dengan net realisablevalue bahkan jika
nilainya diatas biayauntuk produsen “produk persediaan pertanian, hutan, mineral, dan
broker” persediaan komoditas.

b. IAS 16/AASB 116: Peralatan (property, plant and equipment) dinilai berdasarkan nilai
historis atau nilai setelah revaluasi dimana nilai setelah revaluasi adalah nilai wajar dikurangi
akumulasi depresiasi sebelumnya dan kerugian impairment.

c. IAS 16/AASB 117: leasehold interest tanah dihitung sebagai investment property dan diukur
pada nilai wajar dengan perubahan nilai diakui sebagai laba atau rugi pada laporan laba rugi.

d. IAS 19/AASB 119: pengukuran curtailment gain or lossmeliputi : a) perubahan nilai sekarang
dari benefit obligation yang telah ditentukan, b) perubahan dalam nilai wajar atas aset
peralatan, dan c) bagian pro rata yang berkaitan dengan laba atau rugi aktuaria.

e. IAS 29/AASB 129: penyesuaian atas laporan keuangan dari suatu entitas yang beroperasi
dapa hiperinflasi ekonomi dapat dilakukan dengan indeks level harga umum.

f. IAS 36/AASB 136: impairment aset dimana aset dinilai dalam nilai yang dapat dipulihkan,
yang lebih tinggi dari nilai aset yang digunakan Current Cash Equivalent.

g. IAS 36/AASB 136: memperlakukan nilai residu dari aset sebagai current cash equivalent.

h. . IAS 37/AASB 137: pengukuran provisi ditentukan berdasarkan metode nilai sekarang yang
diharapkan.

i. IAS 40/AASB 140: Investasi properti dapat diukur dengan pilihan a) impairment berdasarkan
biaya depresiasi dan b) nilai wajar dengan perubahan dimasukkan dalam laporan laba-rugi
sebagai laba atau rugi

Issues for auditor

1. Auditor mencari bukti untuk mendukung pendapat mereka tentang apakah laporan
keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar dan hukum yang relevan.
Bukti ini harus cukup dan tepat. Kualitas bukti ditentukan oleh relevansi dan kehandalan
dalam memberikan dukungan atau mendeteksi salah saji dalam, kelas transaksi, saldo
rekening dan pengungkapan entitas. Dimana auditor percaya ada risiko yang lebih besar dari
salah saji, kebutuhan untuk mengumpulkan cukup dan bukti audit yang lebih berat.

2. Auditor harus bersaing dengan model pengukuran campuran. Setiap model pengukuran
menciptakan beberapa jenis risiko salah saji. Exit price bisa sulit untuk menentukan kapan
pasar yang diperdagangkan tipis
Auditor menangani beberapa isu-isu penilaian dengan mencari pendapat ahli dan lain-lain
dengan menguji dasar asumsi manajemen dan input data ke model penilaian bukan
langsung menguji nilai untuk korespondensi ke nilai pasar eksternal.

3. Faktor lain yang meningkatkan risiko salah saji dalam pengukuran adalah keterlibatan
pihak terkait. Dimana transaksi dengan pihak terkait ,auditor memerlukan bukti spesifik
bahwa transaksi telah tercatat properti akan diungkapkan

namun keterlibatan pihak terkait merugikan mempengaruhi kualitas bukti dari pihak ketiga,
memeriksa semua dokumen dan aset, dan mendiskusikan rincian transaksi dengan pengurus
dan anggota komite audit yang sesuai dalam situasi

Anda mungkin juga menyukai