Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No.

1 Mei 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERUBAHAN NILAI TANAH DAN BANGUNAN
PADA SUATU PROPERTI

N. Dita P. Putra
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
e-mail: ditaputra@yahoo.com; ditaputra1@gmail.com

ABSTRAK

Banyak hal yang terus berkembang dalam suatu properti, salah satunya adalah tanah dan
bangunan. Semakin berkembangnya tingkat kehidupan masyarakat dan juga karena didukung
oleh semakin berkembangnya pembangunan serta kebutuhan masyarakat akan lahan baru
mengakibatkan adanya perubahan nilai tanah dan bangunan pada suatu properti. Untuk itu perlu
diidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan tersebut. Pada studi
ini dilakukan wawancara kepada para ahli dibidangnya, seperti konsultan penilai, pihak
perbankan, dinas perpajakan, dan lembaga lain yang memiliki kompetensi tentang penilaian,
kemudian dibuat kuisioner yang nantinya diajukan kepada para responden sehingga dapat
dianalisa dengan menggunakan skala pengukuran untuk didapatkan tingkat korelasi dan
signifikansinya dimana sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil dari penelitian
ini adalah dapat ditetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tanah dan bangunan pada
suatu properti, yang nantinya dapat memberikan manfaat kepada seluruh kalangan masyarakat
baik itu masyarakat umum, pemerintah, pendidikan, dan dunia usaha dalam mengambil
kebijakan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan segala kegiatan tentang properti
tanah dan bangunan, baik itu investasi, jual beli, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil uji
signifikansi dan korelasi, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai
tanah dan bangunan pada suatu properti yaitu ekonomi, lokasi, kondisi alam, kebijakan/regulasi,
topografi, demografi, fasilitas, aksesibilitas, lingkungan sosial dan real properti.

Kata kunci: faktor, perubahan nilai tanah, bangunan.

PENDAHULUAN mempengaruhi kemampuan membangun


Seiring dengan pertumbuhan kota- suatu bangsa, tidak hanya secara ekonomi
kota besar di Indonesia yang semakin namun juga secara sosial dan budaya, karena
meningkat, maka akan mengakibatkan perubahan nilai aset (tanah dan bangunan)
berkembangnya pula tingkat kehidupan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor fisik,
masyarakatnya yang membawa dampak ekonomi, sosial, dan budaya. Hal ini terbukti
peningkatan mutu kualitas hidup pada ketika kondisi perekonomian bangsa ini
penduduk kota tersebut. Bertolak dari semua terpuruk ternyata membawa dampak pada
itu, berbagai pihak yang terkait dalam usaha merosotnya industri real estat. Oleh karena
pengembangan suatu properti seperti halnya itu, wajib memperhatikan konsep hukum
pemerintah maupun pihak swasta berlomba- mengenai benda yang berwujud (tangible)
lomba untuk memajukan kualitas dan tidak berwujud (intangible) yang
pembangunan yang ada saat ini maupun mempunyai nilai disebut properti, yang bisa
yang terencana dimasa datang, sehingga juga disebut sebagai aset, yang berlaku di
mengakibatkan terjadinya perubahan nilai Indonesia sebagai dasar penilaian properti
tanah dan bangunan pada suatu properti. (Standart Penilaian Indonesia, 2002). Dalam
Tanah dan bangunan merupakan aset perkembangannya, perubahan nilai tanah
yang paling mendominasi penilaian pada dan bangunan pada suatu properti saat ini
suatu properti. Tanah dan penggunaannya memberikan sorotan yang tidak bisa
merupakan aspek yang penting dan dipandang dengan sebelah mata, karena

51
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

begitu banyak faktor yang dapat menjualnya. Nilai bukan merupakan


mempengaruhinya. Untuk itu perlu fakta tapi lebih merupakan perkiraan
diberikan suatu perhatian khusus. Dalam manfaat ekonomi atas barang dan jasa
menyikapi hal tersebut perlu untuk ditinjau pada suatu waktu tertentu dalam
faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, hubungannya dengan definisi nilai
sehingga dapat diketahui dan dipahami guna tertentu.
kepentingan dimasa datang. 3. Biaya adalah suatu jumlah uang yang
Tujuan penelitian ini adalah: dikeluarkan dalam melakukan suatu
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja pengadaan atau pembuatan suatu
yang dapat mempengaruhi perubahan properti.
nilai tanah dan bangunan pada suatu
properti. Konsep-konsep Real Estat, Properti dan
2. Untuk mengetahui tingkat signifikansi Aset
dan korelasi faktor-faktor yang 1. Real estat adalah tanah dan semua
mempengaruhi nilai tanah dan bangunan kepunyaannya atau hak yang terkandung
pada suatu properti. dan apapun yang terbentuk atau
diletakkan di atasnya oleh kejadian alam
TINJAUAN PUSTAKA atau buatan manusia. Real estate
Definisi dirumuskan sebagai tanah secara fisik
Terdapat beberapa definisi penilaian dan benda yang dibangun oleh manusia
(appraisal) menurut Betts, Ely (2001) dan yang menjadi satu kesatuan dengan
Standart Penilaian Indonesia (2002), antara tanahnya. Hal ini adalah penguasaan
lain: fisik yang berwujud yaitu yang dapat
1. Penilaian (AppraisaI) adalah suatu proses dilihat dan dijamah (dipegang),
pekerjaan penilai berdasar opini, bersama-sama dengan segala sesuatu
ketrampilan, pelatihan, data, dedikasi, yang didirikan pada tanah yang
dan obyektifitas dalam memberikan suatu bersangkutan, di atas atau di bawah
estimasi atas nilai ekonomis suatu tanah.
properti baik berwujud maupun tidak 2. Properti adalah sesuatu yang dapat
berwujud. dimiliki.
2. Penilai (Appraiser) adalah seseorang 3. Aset adalah sumber daya yang dimiliki
yang melakukan kegiatan penilaian dan dikuasai dimana daripadanya dapat
berdasarkan pada kode etik Penilai diharapkan manfaat ekonomi.
Indonesia. Kepemilikan atas aset itu sendiri
3. Laporan Penilaian (Appraisal Report) sebenarnya bersifat tidak berwujud.
adalah suatu dokumen yang berisikan Namun, aset yang dimiliki dapat bersifat
estimasi nilai suatu properti yang cukup berwujud atau tidak berwujud.
jelas datanya dengan berpedoman pada
suatu tanggal tertentu yang mengandung Prinsip Dasar Penilaian
hasil analisa perhitungan dan opini dari Dalam melakukan penilaian properti
sejumlah data yang relevan sebagai diperlakukan beberapa prinsip dasar
bahan penunjang yang dibutuhkan dalam penilaian menurut Ventolo, Williams 1990
suatu penilaian. antara lain: Principle of Higheast and Best
Dalam Standart Penilaian Indonesia Use (Prinsip Penggunaan yang Sebaik dan
2002 dikenal istilah harga, nilai dan biaya Setinggi Mungkin) yaitu dalam
yang mempunyai pengertian berbeda yaitu: mengestimasi nilai suatu properti harus
1. Harga adalah sejumlah uang yang diperhitungkan keuntungan yang utama dan
diminta, ditawarkan atau dibayarkan tingkat pengembalian yang semaksimal
untuk sesuatu barang dan jasa. mungkin dari properti, prinsip dasar yang
2. Nilai adalah konsep ekonomi yang kedua yaitu Principle of Supply and Demand
merujuk pada hubungan finansial antara (Prinsip Persediaan dan Permintaan) dimana
barang dan jasa yang tersedia untuk suatu properti akan mempunyai nilai bila
dibeli dan mereka yang membeli dan properti tersebut dapat digunakan. Nilai

52
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

properti akan naik bila persediaan kurang, 2. Faktor Sosial


dan akan turun bila persediaan banyak, Faktor ini juga sangat berkompeten
prinsip ketiga adalah Principle of dalam mempengaruhi suatu nilai properti
Substitusion (Prinsip Pengganti) dimana tanah dan bangunan, sebab dengan
pembeli suatu properti tidak akan membayar komunitas yang dibentuk oleh manusia,
lebih terhadap suatu properti dibandingkan dapat menciptakan perubahan lingkungan
dengan biaya pembelian properti lain yang khususnya dalam kehidupan bermasyarakat
sama atau sejenis, Principle of Anticipation sehingga memberikan nilai tersendiri pada
(Prinsip Keuntungan yang Diharapkan daerah tersebut, misalnya ukuran keluarga,
Properti) adalah nilai suatu properti yang umur komunitas masyarakat, stabilitas
diharapkan akan memberikan keuntungan di kehidupan masyarakat, pertumbuhan
masa yang akan datang atau penggunaan populasi, gaya hidup, standart tempat
properti tersebut, Principle of Conformity tinggal, peraturan lingkungan, peraturan
(Prinsip Kesesuaian) yaitu properti yang yang dibuat oleh pemerintah, tanggung
terletak pada lingkungan yang cocok baik jawab individu, dan lain-lainnya.
sosial maupun ekonominya akan 3. Faktor Ekonomi
mempunyai nilai maksimum, Principle of Seperti kita ketahui, ekonomi sangat
Competition (Prinsip Persaingan) yang erat kaitannya dengan nilai. Oleh karena itu,
berarti nilai properti akan dipengaruhi oleh faktor ekonomi berperan aktif dalam
tingkat persaingan pada jenis properti yang mempengaruhi perubahan nilai yang ada
sama, Principle of Consisten Use (Prinsip pada suatu properti, misalnya tingkat
Penggunaan yang Tetap) yaitu properti harus pendapatan masyarakat, perubahan nilai
dinilai berdasarkan penggunaan yang tetap, mata uang dan tingkat suku bunga,
Principle of Hange, Principle of pengembalian investasi, penawaran dan
Progression and Regression, Principle of permintaan dan lain sebagainya.
Contribution, dan Principle of Externalities. 4. Faktor Politik
Berikut hal-hal yang yang berkaitan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai dengan politik yang ikut mempengaruhi nilai
Faktor yang dapat mempengaruhi tanah dan bangunan pada suatu
nilai tanah dan bangunan pada suatu properti propertiadanya pemilu, pergantian presiden
menurut Betts, Ely (2001) antara lain: yang dapat mempengaruhi nilai mata uang,
1. Faktor Fisik. tingkat pelayanan polisi, tingkat pelayanan
Nilai pada suatu properti tanah dan kesehatan, dan lainnya.
bangunan sangat dipengaruhi oleh faktor
fisik, karena bentuk atau rupa dari bangunan Data Menurut Statistik
maupun tanah itu memberikan nilai secara Pengertian Data
langsung pada suatu properti. Faktor Tahapan yang sangat penting dalam
tersebut dibentuk secara alami (natural) proses penelitian ilmiah adalah menyusun
maupun oleh tangan manusia. Contoh alat ukur (instrument) penelitian sebagai
terbentuk oleh alam yaitu lahan itu sendiri, pedoman untuk mengukur variabel-variabel
seperti topography, tanah dan geologi, penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan
minyak, iklim, udara, air, jangkauan dan reliabel. Yang dikatakan valid adalah suatu
lokasi, tumbuhan dan hewan, dan yang ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan
lainnya. Sedangkan contoh terbentuk oleh atau keahlian suatu alat ukur, sedangkan
tangan manusia seperti ukuran dan luas reliabel adalah keajekan atau konsistensi alat
yang ditentukan, bentuk bangunan, industri, pengumpul data penelitian. Jenis alat ukur
fasilitas kesehatan dan keamanan, dapat berupa wawancara dan angket. Teknik
transportasi umum, keadaan lingkungan, pengumpulan data menggunakan teknik
bandar udara, jalan raya, komunikasi, taman wawancara ialah suatu cara pengumpulan
bermain dan olah raga, fasilitas pendidikan. data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya,
sedangkan teknik pengumpulan data
menggunakan angket (questionnaire) adalah

53
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

daftar pertanyaan yang diberikan kepada psikologi, baik sebagai tesis, disertasi
orang lain yang bersedia memberikan maupun dibuat sengaja untuk mengukur
respons sesuai dangan permintaan pengguna variabel tertentu atau untuk penelitian
dan lain-lainnya. Alat ukur yang baik sudah tertentu.
menetapkan tingkat pengukuran tertentu,
yaitu dapat berupa Nominal, Ordinal, Jenis Data
Interval and Ratio (NOIR). Data menurut jenisnya ada dua yaitu
Pada umumnya semua jenis angket data kualitatif dan data kuantitatif. Data
paling sedikit mempunyai dua fungsi, yaitu kualitatif yaitu data yang berhubungan
deskripsi dan pengukuran. Fungsi angket dengan kategorisasi, karakteristik berwujud
pertama ialah informasi yang diperoleh pertanyaan atau berupa kata-kata. Data ini
melalui angket dapat memberikan gambaran biasanya didapat dari wawancara dan
atau deskripsi tentang karakteristik dari bersifat subyektif sebab data tersebut
individu atau sekelompok responden, ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda.
sedangkan fungsi angket kedua ialah untuk Data kualitatif dapat diangkakan dalam
melakukan pengukuran variabel-variabel bentuk ordinal atau rangking. Data
individual atau kelompok tertentu. Menurut kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-
Riduwan (2002), penyusunan angket yang angka. Data ini diperoleh dari pengukuran
baik, perlu memperhatikan beberapa faktor langsung maupun dari angka-angka yang
berikut: diperoleh dengan mengubah data kualitatif
a. Populasi dan sampel. menjadi data kuantitatif.
b. Tingkat sosial dan ekonomi, latar
belakang pendidikan dan lain-lain Jenis Skala Pengukuran
individu dan kelompok sasaran yang Maksud dari skala pengukuran ini
hendak diteliti. untuk mengklasifikasikan variabel yang
c. Kejelasan fakta apa saja yang akan akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
diperlukan untuk mempelajari masalah dalam menentukan analisa data dan langkah
yang akan diteliti. penelitian selanjutnya. Jenis skala
d. Tingkat jangkauan untuk memperoleh pengukuran ada empat, yaitu skala nominal,
fakta dan data. skala ordinal, skala interval, dan skala rasio
e. Bagaimana caranya angket menurut Riduwan (2002) dan Singarimbun,
diadministrasikan. Effendi (1989).
f. Macam-macam alternatif atau model
jawaban responden yang akan digunakan Skala Nominal
dalam penelitian. Skala nominal yaitu skala yang paling
g. Berapa lama waktu pembuatan angket. sederhana disusun menurut jenisnya atau
h. Bagaimana kontrol atau kendali yang fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk
bisa dilakukan oleh peneliti agar membedakan sebuah karakteristik dengan
responden dapat memberikan jawaban karakteristik lainnya. Adapun ciri-ciri skala
terhadap angket yang dibuat. nominal antara lain hasil perhitungan dan
i. Dalam menyusun pernyataan atau tidak dijumpai bilangan pecahan, angka
pertanyaan peneliti menggunakan yang tertera hanya label saja, tidak
pernyataan atau pertanyaan yang mudah mempunyai urutan atau rangking, tidak
dipahami responden, singkat, padat, dan mempunyai ukuran baru, dan tidak
sederhana. Hal ini harus diperhatikan, mempunyai nol mutlak.
antara lain panjang pendeknya angket,
isi angket, kerahasiaan jawaban, dan Skala Ordinal
faktor lain yang terkait. Skala ordinal ialah skala yang
Selain itu, alat ukur penelitian harus didasarkan pada rangking, diurutkan dari
valid dan reliabel melalui analisa validitas jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang
dan reliabilitas atau menggunakan alat ukur yang terendah atau sebaliknya. Analisa
baku yang digunakan untuk mengukur statistik yang digunakan ialah statistik non
berbagai variabel-variabel sosial dan parametrik. Tingkat skala ordinal banyak

54
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

digunakan dalam penelitian sosial terutama atau dukungan sikap yang diberi nilai
untuk untuk mengukur kepentingan, sikap dengan kriteria interpretasi skor sebagai
atau persepsi. Melalui pengukuran ini, berikut:
peneliti dapat membagi respondennya ke
dalam urutan rangking atas dasar sikapnya 0% 20% 40% 60% 80% 100%
pada obyek atau tindakan tertentu.
Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat
Skala Interval
Skala interval adalah skala yang Keterangan :
menunjukkan jarak antara satu data dengan Angka 0% - 20% = sangat lemah
data yang lain dan mempunyai bobot yang Angka 21% - 40% = lemah
sama. Seperti halnya skala ordinal, skala Angak 41% - 60% = cukup
Angka 61% - 80% = kuat
interval mengurutkan orang atau obyek
Angka 81% - 100% = sangat kuat
berdasarkan suatu atribut. Interval atau jarak
yang sama pada skala interval dipandang
Populasi yang diambil sebagai sampel
mewakili interval atau jarak yang sama pula
untuk uji korelasi dengan menggunakan
pada obyek yang diukur.
skala likert adalah jumlah responden yang
sebanding dengan nilai untuk pernyataan
Skala Rasio yang dijawab.
Skala rasio adalah skala pengukuran
yang mempunyai nilai nol mutlak dan
Tabel 1. Jumlah Responden
mempunyai jarak yang sama. Skala rasio Responden Jumlah Responden
diperoleh apabila selain informasi tentang
urutan dan interval antar responden, - Pihak pengembang 3
mempunyai informasi tambahan tentang - Pihak perpajakan 3
jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh - Pihak perbankan 3
bagian penilaian
salah satu dari responden tadi. Karena ada
Jumlah Total 9
titik nol, maka perbandingan rasio dapat
ditentukan. Tes statistik yang digunakan
2. Skala Guttman
ialah tes statistik parametrik.
Skala Guttman merupakan skala
kumulatif. Jika seseorang menyisakan
Tipe Skala Pengukuran
pertanyaan yang berbobot lebih berat, maka
Berbagai skala sikap yang sering
seseorang itu akan mengiyakan pertanyaan
digunakan ada 5 macam, antara lain:
yang kurang berbobot lainnya. Skala
1. Skala Likert
Guttman mengukur suatu dimensi saja dari
Skala likert digunakan untuk
suatu variabel yang multi dimensi. Skala ini
mengukur sikap, pendapat dan persepsi
disebut juga skala Scalogram yang sangat
seseorang atau sekelompok tentang kejadian
baik untuk meyakinkan peneliti tentang
gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial
kesatuan dimensi dari sikap yang diteliti,
ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
yang sering disebut dengan atribut universal.
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
Pada skala ini terdapat beberapa pertanyaan
variabel penelitian.
yang diurutkan secara hirarki untuk melihat
Dengan menggunakan skala likert,
sikap tertentu seseorang. Skala Guttman
maka variabel yang akan diukur dijabarkan
ialah skala yang digunakan untuk jawaban
menjadi dimensi, dimensi dijabarkan
yang bersifat jelas, tegas, dan konsisten.
menjadi sub variabel kemudian sub variabel
Misalnya yakin–tidak yakin, ya–tidak,
dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator
benar–salah, positif–negatif, pernah–belum
yang dapat diukur. Akhirnya indikator-
pernah setuju–tidak setuju, dan lain
indikator yang terukur ini dapat dijadikan
sebagainya.
titik tolak untuk membuat item instrumen
yang berupa pertanyaan atau pernyataan
yang perlu dijawab oleh responden dimana
setiap jawaban dengan bentuk pernyataan

55
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

3. Skala Differensial Semantik (Semantic 5. Skala Thurstone


Defferensial scale) Skala thrustone meminta responden
Skala differensial semantik atau skala untuk memilih pertanyaan yang disetujui
perbedaan semantik berisikan serangkaian dari beberapa pernyataan yang menyajikan
karakteristik bipolar (dua kutub), seperti: pandangan yang berbeda-beda. Pada
panas–dingin, popular–tidak popular, baik– umumnya setiap item mempunyai asosiasi
tidak baik, dan lain sebagainya. nilai antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilai-
Karakteristik bipolar tersebut mempunyai nilainya tidak diketahui oleh responden.
tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah
obyek, yaitu: tertentu pernyataan yang dipilih oleh
a. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik responden mengenai angket tersebut.
atau obyek. Perbedaan antara skala thrustone dan
b. Evaluasi, yaitu hal-hal yang skala likert ialah pada skala thurstone
menguntungkan atau tidak interval yang panjangya sama memiliki
menguntungkan suatu obyek. intensitas kekuatan yang sama, sedangkan
c. Aktivitas, yaitu tingkat gerakan suatu pada skala likert tidak perlu sama.
obyek
Uji Validitas dan Reliabilitas Terhadap
Contoh : Suatu Konstruk dan Konsep
cerdas netral bodoh
Pada penelitian manajemen
umumnya variabel-variabel penelitiannya
3 2 1 5 6 7
dirumuskan sebagai sebuah variabel laten
(sering juga disebut faktor atau konstruk)
tidak ramah netral ramah yaitu variabel yang tidak diukur secara
langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-
dimensi yang diamati atau indikator-
3 2 1 5 6 7 indikator yang diamati. Biasanya dimensi
atau indikator itu diamati dengan
Dari contoh diatas, responden menggunakan kuesioner atau angket yang
memberikan tanda (x) terhadap nilai yang bertujuan untuk mengetahui pendapat
sesuai dengan persepsinya. Para peneliti responden tentang suatu hal.
dapat menggunakan skala perbedaan Sedangkan dalam penelitian ini hal
simantik dalam berbagai cara. yang ingin diketahui adalah apakah faktor-
faktor yang mempengaruhi nilai tanah dan
4. Rating Scale bangunan pada suatu properti dan
Berdasarkan ketiga skala pengukuran, bagaimana tingkat korelasi dan
yaitu skala likert, skala Guttman, skala signifikansinya.
perbedaan semantik, data yang diperoleh Dari hasil pengumpulan data para
adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. responden perlu dilakukan pengujian tentang
Sedangkan rating scale yaitu data mentah validitas dan reliabilitas, untuk mengetahui
yang didapat berupa angka kemudian apakah data tersebut layak untuk digunakan
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. analisa lebih lanjut atau tidak. Kedua
Dalam rating scale responden tidak pengujian tersebut dilakukan dengan tujuan
menjawab dari data kualitatif yang sudah untuk meminimalisir adanya bias yang
tersedia tersebut, tetapi menjawab salah satu terjadi, sehingga kesalahan pengambilan
dari jawaban kuantitatif yang telah kesimpulan hasil penelitian dapat
disediakan. Dengan demikian, bentuk rating diminimalisir sekecil mungkin.
scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk
pengukuran sikap saja, tetapi untuk Validitas
mengukur persepsi responden terhadap Uji validitas digunakan untuk
gejala atau fenomena lainnya. mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu

56
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan butir-butir pertanyaan dengan melihat


diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas pada total skornya, dengan taraf
ingin mengukur apakah pertanyaan dalam signifikan maksimum 0,05 (p< 0,05).
kuesioner yang sudah dibuat betul-betul
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Reliabilitas
Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan Reliabilitas sebenarnya adalah alat
dengan beberapa cara, yaitu: untuk mengukur suatu kuesioner yang
a. Melakukan korelasi antara skor butir merupakan indikator dari variabel atau
pertanyaan dengan total skor konstruk konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau variabel. Dengan menggunakan atau handal jika jawaban seseorang terhadap
hipotesa sebagai berikut: pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
H0 = Skor butir pernyataan waktu ke waktu. Sebagai misal variabel atau
berkorelasi positif dengan total konstruk motivasi diukur dengan 9
skor konstruk (sembilan) indikator dan masing-masing
HA = Skor butir pernyataan tidak indikator berupa pertanyaan yang mengukur
berkorelasi positif dengan total tingkat motivasi seseorang. Jawaban
skor konstruk responden terhadap pertanyaan ini dikatakan
Uji signifikansi dilakukan dengan reliabel jika masing-masing pertanyaan
membandingkan nilai r hitung dengan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak
nilai r tabel untuk degree of freedom boleh acak oleh karena masing-masing
(df) = n–k, dalam hal ini n adalah pertanyaan hendak mengukur hal yang sama
jumlah sampel dan k adalah jumlah yaitu motivasi. Pengukuran reliabilitas dapat
konstruk. Jika r hitung (untuk r tiap dilakukan dengan 2 (dua) cara:
butir dapat dilihat pada kolom Corected a. Repeated Measure atau pengukuran
Item–Total Corelation) lebih besar dari ulang. Disini seseorang akan disodori
r tabel dan r nilai positif, maka butir pertanyaan yang sama pada waktu yang
atau pertanyaan tersebut dikatakan berbeda, dan kemudian dilihat apakah
valid. (Ghozali, 2001). seseorang itu tetap konsisten dengan
b. Dengan cara manual yaitu dengan jawabannya atau tidak.
menggunakan rumus teknik korelasi b. One Shot atau pengukuran sekali saja.
product moment untuk menghitung Disini pengukuran hanya sekali dan
korelasi antar masing-masing. Secara kemudian hasilnya dibandingkan dengan
statistik, angka korelasi yang diperoleh pertanyaan lain atau mengukur korelasi
harus dibandingkan dengan angka kritik antar jawaban pertanyaan. SPSS
tabel korelasi nilai r. Tabel ini dapat memberikan fasilitas untuk mengukur
dilihat pada lampiran. Cara melihat reliabilitas dengan uji Statistik Cronbach
angka kritik adalah dengan melihat Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
baris N–2. Untuk taraf signifikansinya dikatakan reliabel jika memberikan nilai
dapat dibandingkan dengan taraf Cronbach Alpha > 0,06.
signifikansi 5% atau dengan taraf
signifikansi 1%. Dengan syarat bahwa METODE
nilai r dari hitungan secara manual Metode Penilaian
harus lebih besar dari nilai r pada tabel. Pada penyusunan penelitian ini perlu
(Singarimbun dan Effendi, 1989). adanya metodologi yang praktis dan
c. Uji validitas dapat juga dilakukan sistematis agar mempermudah dan
dengan menghitung korelasi antara skor memperjelas topik yang dibahas, sehingga
masing-masing butir pertanyaan dengan akan memberikan gambaran yang jelas
total skor. Untuk uji validitas ini tentang langkah-langkah yang akan
menggunakan program SPSS dikerjakan sesuai dengan tujuan. Adapun
(Statistical Package for Social Science). langkah-langkah yang akan dilakukan pada
Dari tampilan output SPSS akan terlihat penelitian ini adalah:
korelasi antara masing-masing skor
butir pertanyaan terhadap total skor

57
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

1. Identifikasi variabel-variabel yang 4. Metodologi data untuk menjawab


mempengaruhi perubahan nilai tanah permasalahan yang dirumuskan dalam
dan bangunan pada suatu properti. tujuan penelitian dengan menguji
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas dan reliabilitas serta melakukan
perubahan nilai tanah dan bangunan pengukuran untuk mengetahui tingkat
pada suatu properti. korelasi dan signifikansi dari faktor-
3. Pengumpulan data teoritis yang akan faktor yang telah diidentifikasi..
diperlukan sebagai data, baik berupa
wawancara maupun mengajukan HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner kepada para ahli seperti Variabel-variabel dari faktor-faktor
konsultan penilai, pihak perbankan, yang mempengaruhi nilai tanah dan
dinas perpajakan dan para ahli yang lain bangunan pada suatu properti diatas juga
(expert judgment). dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Faktor, Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Nilai Tanah dan Bangunan


1. Real properti
a. Tanah dan bangunan berperan penting bagi kehidupan manusia.
b. Tanah dan bangunan merupakan properti primer.
c. Terdapat benda lain selain tanah dan bangunan yang merupakan properti.

2. Kebijakan/regulasi
a. Pemerintah, politisi, dan badan legalitas lainnya memiliki pengaruh besar terhadap nilai
properti tanah dan bangunan.
b. Adanya pemilu, pergantian presiden berpengaruh pada nilai properti tanah dan bangunan.
c. Hutang piutang negara terhadap pihak asing memiliki potensi dalam mempengaruhi nilai
tanah dan bangunan.
d. Peraturan pemerintah dapat berpengaruh terhadap nilai tanah dan bangunan.

3. Demografi
a. Tingkat kepadatan penduduk pada suatu daerah berperan dalam merubah nilai tanah dan
bangunan.
b. Pertumbuhan populasi pada kawasan tersebut dapat merubah nilai tanah dan bangunan.
c. Umur komunitas masyarakat berpengaruh pada nilai tanah dan bangunan pada kawasan
tersebut.
d. Nilai properti tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik dan perubahan populasi tetapi
dipengaruhi juga oleh spektrum aktivitas manusia.
4. Lingkungan sosial
a. Peraturan yang ada pada kawasan tertentu memberikan sumbangsih nilai tersendiri pada
kawasan tersebut.
b. Gaya hidup dalam masyarakat pada kawasan tertentu seperti perumahan mempengaruhi nilai
perumahan tersebut khususnya untuk tanah dan bangunan.
c. Nilai tanah dan bangunan pada suatu daerah dipengaruhi oleh standar tempat tinggal yang
ada pada daerah tersebut.

5. Aksesibilitas
a. Tersedianya transportasi umum memberi peran dalam perubahan nilai tanah dan bangunan.
b. Jangkauan kawasan perumahan terhadap pusat kota berpengaruh pada nilai tanah dan
bangunan.
c. Adanya jalan yang layak pakai mengubah nilai tanah dan bangunan pada kawasan tersebut.
d. Kemudahan informasi dalam menunjukkan suatu kawasan terhadap masyarakat
mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.

58
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

Lanjutan Tabel 2.
6. Kondisi alam
a. Iklim yang stabil berpengaruh pada nilai tanah dan bangunan pada kawasan tersebut.
b. Udara yang sejuk memberi nilai tersendiri sehingga mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.
c. Persediaan air yang memadai memberi nilai tersendiri sehingga memberi perubahan nilai
tanah dan bangunan pada kawasan tersebut.
d. Banyaknya tumbuhan dan hewan pada suatu lingkungan meubah nilai tanah dan bangunan.

7. Topografi
a. Keadaaan kontur tanah yang kurang rata memberi nilai tersendiri terhadap tanah tersebut.
b. Nilai tanah dan bangunan juga dipengaruhi oleh luas wilayahnya.

8. Lokasi
a. Letak wilayah berada dalam pusat keramaian memberi nilai pada tanah dan bangunan.
b. Tanah dan bangunan pada suatu dataran tinggi memberi perubahan nilai tersendiri.
c. Tanah dan bangunan dekat pantai memiliki nilai tersendiri sehingga merubah nilainya.

9. Fasilitas
a. Suatu daerah dekat tempat pendidikan mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.
b. Suatu daerah dekat pelayanan kesehatan mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.
c. Adanya taman bermain mempengaruhi nilai tanah dan bangunan pada kawasan tersebut.
d. Adanya pusat perbelanjaan pada kawasan tersebut mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.

10. Ekonomi
a. Tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh pada nilai tanah dan bangunan.
b. Perubahan nilai mata uang negara mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.
c. Perubahan tingkat suku bunga yang ada juga berpengaruh pada nilai tanah dan bangunan.
d. Besar kecilnya permintaan dan penawaran terhadap tanah dan bangunan mempengaruhi nilai
dari pada tanah dan bangunan itu sendiri.
e. Terjadinya inflasi mempengaruhi nilai tanah dan bangunan.

Uji Validitas (Kesahihan) Berikut perhitungan validitas dengan metode


Uji validitas dapat dilakukan dengan product moment:
beberapa cara, salah satunya adalah dengan
cara manual yaitu dengan menggunakan Tabel 3. Hasil Kuesioner Indikator 1 (Real
rumus Teknik Korelasi Product Moment. Properti)
Dalam perhitungan, penelitian ini dapat Responden
No Pernyataan
Total
dikategorikan sebagai validitas konstruk A B C
dimana langkah-langkah yang ditempuh 1 3 4 5 13
melalui proses pembuatan kerangka dari 2 4 4 4 13
suatu konsep yaitu dengan studi literatur dan 3 5 4 4 13
4 3 2 3 13
mendiskusikan konsep tersebut dengan ahli-
5 4 4 4 12
ahli yang berkompeten dalam penilaian, 6 4 3 4 14
kemudian pendapat para ahli dan hasil dari 7 3 2 1 10
studi literatur tadi dicari kesamaannya. 8 5 4 4 13
Berdasarkan kesamaan pendapat itu, 9 4 5 4 14
kemudian disusun kerangka konsep yang
dapat diwujudkan berupa pertanyaan yang Keterangan:
akan dimasukkan kedalam alat pengukur. A. Tanah dan bangunan berperan penting
Dimana alat ukur yang sesuai dengan bagi kehidupan manusia.
validitas diatas adalah dengan menggunakan B. Tanah dan bangunan merupakan
Teknik Korelasi Product Moment. properti primer.
N (XY)  (X Y) C. Terdapat benda lain selain tanah dan
r=
(NX²  (X)²)  (NY²  (Y)²) .........(1) bangunan yang merupakan properti.

59
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

Tabel 4. Perhitungan Korelasi Teknik Product Moment


RESPONDEN X1 X2 X3 Y X1^2 X2^2 X3^2 Y^2 XY1 XY2 XY3
1 3 4 5 12 9 16 25 144 36 48 60
2 4 4 4 12 16 16 16 144 48 48 48
3 5 4 4 13 25 16 16 169 65 52 52
4 3 2 3 8 9 4 9 64 24 16 24
5 4 4 4 12 16 16 16 144 48 48 48
6 4 3 4 11 16 9 16 121 44 33 44
7 3 2 1 6 9 4 1 36 18 12 6
8 5 4 4 13 25 16 16 169 65 52 52
9 4 5 4 13 16 25 16 169 52 65 52
N 35 32 33 100 141 122 131 1160 400 374 386
Sumber : Hasil Perhitungan

X adalah skor pernyataan nomor 1. Jadi bila jumlah responden ada 9 orang
Y adalah skor total. maka jalur yang dilihat adalah baris 9–2 = 7.
XY adalah skor pernyataan nomor 1 Untuk taraf signifikansi 5%, angka kritik
dikalikan skor total. adalah 0,622. Karena angka korelasi yang
Masukkan semua angka-angka diatas diperoleh pada pernyataan nomor 1, 2 dan 3
kedalam rumus korelasi product moment, diatas angka kritik taraf 5% maka seluruh
dan menjadi: pernyataan di atas adalah signifikan.
 Untuk variabel X1: (Singarimbun dan Effendi, 1989).
rxy =
9 x 40035 x100 
9 x14135x35 9 x 160 100 x100  Uji Reliabilitas (Keandalan)
Seperti yang telah diatas bahwa uji
rxy = 0,719 reliabilitas (keandalan) dapat diuji dengan
 Untuk variabel X2: menggunakan program SPSS dengan uji
rxy =
9 x 374 32x100  statistik Cronbach Alpha (α) sebesar 0.60.
9x122 32x32  9x160 100x100   Jadi suatu variabel dikatakan reliabel jika
rxy = 0,920 nilai alpha (α) pada hasil output SPSS α
 Untuk variabel X3: 0,60. Berdasarkan hasil perhitungan yang
rxy =
9 x 3856 33 x100  terlihat pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa
9 x131 33x33  9x160 100x100  seluruh indikator dalam variabel dinyatakan
andal. Hal ini dapat dilihat pada kolom
rxy = 0,874 koefisien alpha, dimana memiliki nilai (α)
0,60.
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Faktor Peubah Nilai Tanah dan Bangunan
No Variabel Faktor-Faktor Nilai Koefisien Alpha Cronbach Alpha Status
1 Real Properti 0,7909 0,6000 Andal
2 Kebijakan / regulasi 0,9261 0,6000 Andal
3 Demografi 0,8467 0,6000 Andal
4 Lingkungan Sosial 0,8883 0,6000 Andal
5 Aksesibilitas 0,7955 0,6000 Andal
6 Kondisi Alam 0,9165 0,6000 Andal
7 Topographi 0,6446 0,6000 Andal
8 Lokasi 0,9397 0,6000 Andal
9 Fasilitas 0,7737 0,6000 Andal
10 Ekonomi 0,9155 0,6000 Andal
Sumber: Hasil Perhitungan

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa seluruh angka koefisien alpha lebih besar dari angka
pernyataan (indikator) dalam tiap elemen Cronbach Alpha (α) sebesar 0,6. Setelah
(variabel) dapat dikatakan andal dengan dilakukan perhitungan manual, maka

60
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan dapat mempengaruhi perubahan nilai tanah


menggunakan program SPSS. Dari dan bangunan pada suatu properti
perhitungan dengan menggunakan program berdasarkan urutan tingkat korelasi dan
tersebut, maka didapatkan faktor-faktor yang signifikansinya, dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tanah dan Bangunan


Menurut Urutan Tingkat Korelasi dan Signifikansi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
No Nilai Korelasi Nilai Signifikansi
Tanah Dan Bangunan

1 Variabel 10. Ekonomi 1,000 0,000


2 Variabel 08. Lokasi 0,944 0,000
3 Variabel 06. Kondisi Alam 0,914 0,001
4 Variabel 02. Kebijakan/Regulasi 0,824 0,006
5 Variabel 07. Topografi 0,783 0,013
6 Variabel 03. Demografi 0,682 0,043
7 Variabel 09. Fasilitas 0,654 0,056
8 Variabel 05. Aksesibilitas 0,558 0,118
9 Variabel 04. Lingkungan Sosial 0,482 0,189
10 Variabel 01. Real Properti -0,374 0,321
Sumber : Hasil Perhitungan

KESIMPULAN e. Variabel 5 Aksesibilitas


Dari analisa dan pembahasan dapat (a. Tersedianya transportasi umum;
ditarik kesimpulan: b. Jangkauan kawasan perumahan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap pusat kota; c. Jalan yang
perubahan nilai tanah dan bangunan layak pakai; d. Kemudahan
pada suatu properti adalah sebagai informasi dalam menunjukkan suatu
berikut: kawasan terhadap masyarakat).
a. Variabel 1 Real Properti f. Variabel 6 Kondisi Alam
(a. Tanah dan bangunan berperan (a. Iklim yang stabil; b. Udara yang
penting bagi kehidupan manusia; sejuk; c. Persediaan air yang
b. Tanah dan bangunan merupakan memadai; d. Banyaknya tumbuh-
properti primer; c. Terdapat benda tumbuhan dan hewan pada suatu
lain selain tanah dan bangunan yang lingkungan).
merupakan properti). g. Variabel 7 Topografi
b. Variabel 2 Kebijakan/Regulasi (a. Keadaaan kontur tanah; b. Luas
(a. Pemerintah, politisi, dan badan wilayah).
legalitas lainnya; b. Pemilu, h. Variabel 8 Lokasi
pergantian presiden; c. Hutang (a. Letak wilayah berada dalam
piutang negara terhadap pihak asing; pusat keramaian; b. Tanah dan
d. Peraturan pemerintah). bangunan yang berada pada suatu
c. Variabel 3 Demografi dataran tinggi; c. Tanah dan
(a. Tingkat kepadatan penduduk bangunan dekat pantai).
pada suatu daerah; b. Pertumbuhan i. Variabel 9 Fasilitas
populasi pada kawasan tersebut; c. (a. Tempat pendidikan; b. Pelayanan
Umur komunitas masyarakat; d. kesehatan; c. Taman bermain; d.
Spektrum aktivitas manusia). Pusat perbelanjaan pada kawasan
d. Variabel 4 Lingkungan sosial tersebut)
(a. Peraturan yang ada pada kawasan
tertentu; b. Gaya hidup dalam j. Variabel 10 Ekonomi
masyarakat; c. Standar tempat (a. Tingkat pendapatan masyarakat;
tinggal). b. Perubahan nilai mata uang

61
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 1 No. 1 Mei 2011

negara; c. Perubahan tingkat suku Umur komunitas masyarakat; d.


bunga; d. Besar kecilnya permintaan Spektrum aktivitas manusia).
dan penawaran; e. Terjadinya g. Variabel 9 Fasilitas
inflasi). (a. Tempat pendidikan; b. Pelayanan
2. Untuk faktor-faktor yang kesehatan; c. Taman bermain; d.
mempengaruhi perubahan nilai tanah Pusat perbelanjaan pada kawasan
dan bangunan pada suatu properti tersebut).
berdasarkan urutan signifikansi dan h. Variabel 5 Aksesibilitas
korelasi adalah sebagai berikut: (a. Tersedianya transportasi umum;
a. Variabel 10 Ekonomi b. Jangkauan kawasan perumahan
(a. Tingkat pendapatan masyarakat; terhadap pusat kota; c. Jalan yang
b. Perubahan nilai mata uang layak pakai; d. Kemudahan
negara; c. Perubahan tingkat suku informasi dalam menunjukkan suatu
bunga; d. Besar kecilnya permintaan kawasan terhadap masyarakat).
dan penawaran; e. Terjadinya i. Variabel 4 Lingkungan Sosial
inflasi). (a. Peraturan yang ada pada kawasan
b. Variabel 8. Lokasi tertentu; b. Gaya hidup dalam
(a. Letak wilayah berada dalam masyarakat; c. Standar tempat
pusat keramaian; b. Tanah dan tinggal).
bangunan yang berada pada suatu j. Variabel 1 Real Properti
dataran tinggi; c. Tanah dan (a. Tanah dan bangunan berperan
bangunan dekat pantai). penting bagi kehidupan manusia; b.
c. Variabel 6 Kondisi Alam Tanah dan bangunan merupakan
(a. Iklim yang stabil; b. Udara yang properti primer; c. Terdapat benda
sejuk; c. Persediaan air yang lain selain tanah dan bangunan yang
memadai; d. Banyaknya tumbuh- merupakan properti).
tumbuhan dan hewan pada suatu
lingkungan). DAFTAR PUSTAKA
d. Variabel 2 Kebijakan/Regulasi Betts, R.M., Ely, S.J., 2001, Basic Real
(a. Pemerintah, politisi, dan badan Estate Appraisal, Fifth Edition.
legalitas lainnya; b. Pemilu, Dennis Mckenzie, Amerika Serikat.
pergantian preseden; c. Hutang Komite Penyusun SPI, 2002, Standart
piutang negara terhadap pihak asing; Penilaian Indonesia, Jakarta.
d. Peraturan pemerintah). Riduwan, 2002, Skala Pengukuran
e. Variabel 7 Topografi Variabel-Variabel Penelitian.
(a. Keadaaan kontur tanah; b. Luas Alfabeta, Bandung.
wilayah). Singarimbun, M., Effendi, S., 1989, Metode
f. Variabel 3 Demografi Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta.
(a. Tingkat kepadatan penduduk Ventolo, W.L., dan Williams, M.R., 1990,
pada suatu daerah; b. Pertumbuhan Fundamental of Real Estate
populasi pada kawasan tersebut; c. Appraisal, 5th Edition, Terry V.Gr.

62

Anda mungkin juga menyukai