1. LATAR BELAKANG
Tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki peranan yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, karena tanah dan kandungannya bisa
memberikan berbagai sumber pendapatan dan investasi bagi pemiliknya. Tanah
mempunyai karakter khusus yang memiliki sifat kelangkaan dan kegunaannya.
Hal ini dikarenakan jumlah tanah dan persedian tanah yang relatif tetap, tetapi
kebutuhan akan tanah dengan berbagai macam tujuan penggunaannya terus
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di suatu daerah.
Banyaknya lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal
berdampak pada perekonomian suatu daerah tersebut, yaitu hilangnya manfaat
tanah sebagai sumber ekonomi yang dapat mendatangkan keuntungan yang
optimal, jika mengkaji pemanfaatan tanah untuk mendapatkan pendapatan. Tanah
dapat menghasilkan pendapatan secara langsung dan tidak langsung dimana
secara langsung pendapatan didapatkan dari penggunaan tanah sebagai lahan
pertanian, perkebunan dan lain-lain. Tanah tidak langsung dapat memberikan
pendapatan jika dimanfaatkan atau dikembangkan suatu bangunan di atas tanah
tersebut seperti perumahan ruko, hotel, mall dan lain sebagainya.
3. BATASAN MASALAH
Pembahasan dalam Tugas Akhir ini, antara lain :
a. Pengembangan tanah dipilih untuk pembangunan perumahan
b. Dalam proses penilaian, diskon faktor sebesar 12%
c. Menggunakan pendekatan pendapatan kapitalisasi dengan metode kapitalisasi
langsung (direct capitalization)
4. TINJAUAN PUSTAKA
4.1.
konsep ekonomi yang merujuk pada hubungan finansial antara barang dan jasa
yang tersedia untuk dibeli dan mereka yang bersedia untuk membeli dan
menjualnya. Lebih lanjut menurut Harjanto dan Hidayati (2014:1) nilai bukan
merupakan fakta tetapi lebih merupakan perkiraan manfaat ekonomi atas barang
dan jasa.
Penilaian merupakan gabungan antara ilmu pengetahuan dan seni, dalam
mengestimasikan nilai dari sebuah kepentingan yang terdapat dalam suatu properti
bagi tujuan tertentu, dan pada waktu yang telah ditetapkan, serta dengan
mempertimbangkan segala karakteristik yang ada pada properti dan kondisi pasar
yang terjadi (Harjanto dan hidayati, 2014).
4.1.1. Proses Penilaian
Nilai suatu properti sangat dipengaruhi oleh banyak fakto. Oleh karena itu,
penilaian properti merupakan suaut proses pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan
dan
menganalisis
semua
faktor
yang
berpengaruh
4.2.
hubungan antara kegunaan yang ada pada saat ini dengan semua kegunaan
potensialnya.
2. Kegunaan Tertinggi dan Terbaik dari Properti yang Telah Terbangun
Ada 2(dua) alasan untuk menganalisis kegunaan tertinggi dan terbaik
terhadapat properti yang telah terbangun, yaitu:
a. Mengidentifikasi kegunaan dari properti yang diharapkan dapat
menghasilkan tingkat pengembalian tertinggi (Ro atau overall return)
dari modal yang diinvestasikan.
b. Mengidentifikasi kegunaan tertinggi dan terbaik dari sebuah properti
yang telah terbangun adalah untuk membantu dalam mengidentifikasi
properti pembanding.
4.2.2. Kriteria dalam Analisis Kegunaan Tertinggi dan Terbaik
Terdapat 4(empat) kriteria yang harus dipenuhi dalam analisis ini, (mills,
parli and reynolds, 2008) yaitu sebagai berikut:
1. Memungkinkan secara fisik (Phisically Possible)
2. Diijinkan oleh peraturan yang ada (Legal Permissible)
3. Layak secara keuangan (Financially Feasible)
4. Menghasilkan penghasilan maksimum (Maximally Productive)
4.3.
yang
berkaitan
dengan
karakteristik-karakteristik
persekitaran
titik lainnya. Bounds adalah merujuk pada POB ( point of begining) atau titik awal
yang juga merupakan titik akhir kembali dan semua titik antara atau penghubung.
Sistem ini juga digunakan dalam sistem pengukuran tanah oleh Badan
Pertanahan Indonesia, yaitu dengan menggunakan titik ikat dan selanjutnya
digunakan untuk menentukan titik lainnya sehingga terbentuk suatu poligon
tertutup.
2. Rectengular Survey System
Sistem ini juga dikenal dengan The Government Survey System dibentuk
tahun 1785 di Amerika serikat. Dalam sistem ini pertama dibuat titik-titik awal,
lalu dari setiap titik tersebut ditarik garis timur-barat yang disebut base line dan
garis utara-selatan principal meridians. Setiap meridians mempunyai nama unik
dan disilangkan dengan garis dasarnya (base line). Bila base line dan principal
meridians ditentukan, maka tanah dapat terlokasi secara akurat.
3. Lot and Block System
Sistem ini dimulai ketika pihak pengembang tanah membagi-bagi tanah
dalam suatu survey rectengular dan menerapkan nomor-nomor lot/kavling untuk
mengidentifikasi tapak-tapak tertentu yang terdapat pada tiap-tiap blok. Melalui
sistem ini maka pemerintah daerah akan menetapkan secara tepat lokasi dari
setiap
tapak
dengan
menggunakan
ground
survey
atau
menetapkan
batas/monumen.
Di Indonesia menggunakan variasi lot and block ini terhadap layout
(perletakan) bidang-bidang tanah yang dikenakan pajak atau yang menjadi objek
pajak.
4.4.
Perbandingan Penjualan
Alokasi
Ekstrasi
Pembagian pembangunan
Nilai sisa tanah
Kapitalisasi sewa dasar
Keenam prosedur diatas diturunkan dari ketika dasar pendekatan nilai.
4.5.
Perumahan
Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan
4.6.
investasi, nilai asuransi atau jenis nilai lainnya, dari suatu properti pada suatu
tanggal penilaian tertentu. Penilaian suatu properti dapat dilakukan melalui 3
(tiga) pendekatan (Harjanto dan Hidayati, 2014), yaitu:
1. Pendekatan Perbandingan Penjualan (Sales Comparison Approach)
2. Pendektan Biaya (Cost Approach)
3. Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan (Income Capitalization Approach)
10
2.
Teknik Penyesuaian
Penilaian dengan Metode Perbandingan Penjualan (Sales Comparison
11
d.
e.
2.
pelengkap lainnya.
Hitung depresiasi bangunan terdiri dari:
1) Kerusakan fisik (Physical Deterioration)
2) Kemunduran Fungsional (Functional Obsolescence)
3) Kemunduran Ekonomi (Economic Obsolescence)
Nilai Pasar Bangunan = Biaya Pembuatan Baru Penyusutan
Nilai Pasar (Tanah) + Nilai Pasar (Bangunan) = Nilai Pasar Properti
Penyusutan/Depresiasi
Didefinisikan sebagi Pengurangan Nilai dari Nilai Pembuatan Baru,
Pengurangan Nilai dapat dari pemakaian, kerusakan, atau keadaan yang urang
baik. Mungkin juga faktor luar yang menyebabkan pengurangan nilai.
3. Jenis Penyusutan
Terdapat 3 (tiga) macam penyusutan, antara lain:
a. Kerusakan Fisik
b. Kemunduran Fungsional
c. Kemunduran Ekonomis
12
biaya-biaya
13
MV =
I
R
Dimana:
MV : estimasi nilai properti
I : Pendapatan bersih operasi selama setahun
R : tingkat kapitalisasi
Berdasarkan rumus diatas, estimasi nilai pasar wajar (MV) dari suatu
properti dapat diperoleh dengan mengkapitalisasi pendapatan bersih pertahun (I)
pada suatu tingkat kapitalisasi tertentu (R). jika penilaian terhadap properti hak
milik kekal, maka pengkapitalisasiannya menggunakan rumusan years purchase
in perpetuity, yaitu sebagaimana rumus diatas. Namun jika kepemilikan properti
terbatas (misal n tahun), maka pengkapitalisasiannya menggunakan rumusan
years purchase sebagaimana dinyatakan sebagi berikut:
1
1
n
(1+ R)
MV =I x
R
2. Tingkat Kekosongan
Tingkat kekosongan adalah suatu faktor yang digunakan untuk
mengurangi pendapatan kotor potensial (pendapatan kotor yang diharapkan)
sehingga mencerminkan pendapatan kotor efektif, yaitu sejumlah uang yang
secara nyata dapat dikumpulkan dalam setahun dari penyewaan bangunan tersebut
(Harjanto dan Hidayati, 2014). Kekosongan tersebut dapat diakibatkan dari
berbagai sebab, sperti:
a. Sebagian luas lahan tersebut memang belum disewakan (belum ada
penyewa)
b. Jangka masa antara penyewa lama dan waktu untuk mencari penyewa
baru
c. Penghentian pengoperasian sebagian luas lahan untuk tujuan
perbaikan, dekorasi dan lain-lain.
3. Kapitalisasi
14
maka tingkat
15
kapitalisasi masing-masing komponen sesuai dengan proporsi masingmasing terhadap nilai properti.
d. Perhitungan yang didasarkan atas tingkat diskonto (discount rate)
Berdasarkan metode ini tingkat kapitalisasi ditetapkan berdasarkan
tingkat diskonto dan frekuensi pendapatan bersih dari properti.
5.
METODE PERENCANAAN
5.1.
Data Penelitian
yaitu:
Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama atau data hasil
b.
dari wawancara.
Data Sekunder adalah data berupa naskah atau dokumen yang telah diolah
oleh pihak-pihak tertentu.
5.2.
Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah aset berupa lahan kosong di Cibinong, Jawa
Barat.
5.3.
16
Pada penulisan Tugas Akhir ini, Penulis merencanakan penilaian suatu aset
properti dengan pendekatan kapitalisasi pendapatan menggunakan metode
kapitalisasi langsung (direct capitalization).
6.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan Tugas Akhir,
batasan masalah, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi uraian sistematika tentang penelitian sebelumnya, hasil-hasil Tugas
Akhir atau tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan Tugas Akhir
yang dilakukan.
BAB 3 METODE PERENCANAAN
Berisi tentang penjelasan tahap perencanaan serta tahap perhitungan yang
akan dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir.
BAB 4 DATA PERENCANAAN
Berisi tentang data-data karakteristik tanah dari pengujian lapangan dan
pengujian laboratorium. Berisi juga data struktur berupa beban bangunan
hasil perhitungan.
BAB 5 PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA
Berisi tentang bagaimana melakukan pembahasan dan analisis dari data
yang diperoleh.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
17
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan
pada bab-bab sebelumnya, sehingga merupakan rangkaian yang sistematis
dan mudah dipahami.
7.
Nama Kegiatan
Agst
Sept
Okt
Nov
Waktu
Des
Jan
Feb
Maret
Briefing ke 1 Tugas
Akhir
Pendaftaran Tugas
Akhir
Briefing ke 2 Tugas
Akhir
Pengumpulan
Draft Proposal
Seminar Proposal
Tugas Akhir
Progress Report
Seminar Isi Tugas
Akhir
Perbaikanperbaikan
Sidang Akhir
18
Apr
8.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Wahyu dan Harjanto, Budi. (2014), Konsep Dasar Penilaian Properti
jilid 2, BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mills, C. Arlen., Parli, L. Richard., and Ho., Gunardi, Erron. (2008), The
Valuation of Apartment Properties, Appraisal Institute, Chicago.
Muliawan, R. Silvana. (2014), Penilaian Aset Menggunakan Land Development
Analysis, Penelitian Ilmiah, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Novasari, Arlidika., Wei, Liu., dkk. (2015) Analisis Highest and Best Use (HBU)
Gama Book Plaza, Penelitian Ilmiah, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
19