Contoh 1:
Suatu alat berat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan
perkiraan nilai sisa 75 juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur
ekonomis 5 tahun. Hitunglah nilai alat tersebut pada kisaran umur
ekonomis alat berat tersebut!
Pembahasan:
Depresiasi per tahun
Pembahasan:
- Bk=2 = Bk=1 - Dk=2
= 358.333.333 -113.333.333 = Rp245.000.000
- Dst……..
Contoh 3:
Soal pada contoh 1, hitunglah depresiasi dengan metode
penurunan seimbang ganda!
Pembahasan:
Factor percepatan ditetapkan antara 1,25 sampai dengan 2,00,
apabila ditetapkan 2,00 diperoleh
Dk = R(1-R)k-1 x P
Dk=1 = 0,4(1-0,4)k=1-1 x 500.000.000
= Rp200.000.000
Keterangan:
- Pada tahun keempat dengan menggunakan metode penurunan
seimbang didapat nilai buku yang kurang dari perkiraan nilai sisa,
pada tahun tersebut sebenarnya diperoleh Dk = Rp43.200.000
sehingga nilai buku menjadi kurang dari Rp75.000.000. Dengan
demikian depresiasi yang diperbolehkan adalah Rp33.000.000
agar diperoleh nilai buku = nilai sisa.
- Pada tahun kelima, untuk menjaga nilai buku tetao seperti
perkiraan nilai sisa maka depresiasinya adalah 0.
Dari penggunaan ketiga metode di atas untuk perhitungan
depresiasi, diperoleh perbandingan sebagai berikut:
Umur Nilai Buku (Rp)
alat Metode Garis Penjumlahan Penurunan
(n) lurus Tahun Seimbang
0 500.000.000 500.000.000 500.000.000
1 415.000.000 358.333.333 300.000.000
2 330.000.000 245.000.000 180.000.000
3 245.000.000 160.000.000 108.000.000
4 160.000.000 103.333.333 75.000.000
5 75.000.000 75.000.000 75.000.000
Metode Perhitungan Biaya Kepemilikan
Perhitungan biaya kepemilikan per tahun dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan memperhitungkan bunga dan tanpa
memperhitungkan bunga. Biaya kepemilikan per tahun ditentukan
dengan rumus:
a. Dengan memperhitungkan bunga
Tidak memperhitungkan nilai sisa
- Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah
ada (table suku bunga)
A = P (A/P,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat.
- Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga yang
telah ada (table suku bunga)
c. c. Roda
Perhitungan depresiasi alat berat beroda ban dengan alat berat
beroda crawler berbeda. Umumnya crawler mempunyai
depresiasi sama dengan depresiasi alat sedangkan ban
mempunyai depresiasi lebih pendek daripada umur alat.
Contoh 4:
Hitunglah biaya per jam alat berat beroda ban dengan
ketentuan seperti di bawah ini:
- Mesin diesel 160 hp
- Kapasitas crankcase 6 gal
- Pelumas diganti setiap 100 jam
- Factor pengoperasian 0,6
- Harga alat 400.000.000 rupiah tanpa nilai alat sisa
- Pemakaian gemuk per jam 0,25 kg
- Umur ekonomis alat 5 tahun (1 tahun dipakai 1400 jam)
- Bunga pinjaman, pajak, asuransi 20%
- BBM menggunakan solar @ Rp4500/ liter
- Harga pelumas @Rp120.000/ liter
- Harga gemuk Rp5.000/ kg
- Biaya operator = Rp12.500/ jam
- Harga ban Rp25.000.000 dengan masa pakai 5000 jam dan
perbaikan ban 15% dari depresiasi ban.
Pembahasan:
1) Biaya kepemilikan per jam:
- Perhitungan dengan menggunakan table suku bunga
A = P (A/P,i,n)
Dengan menggunakan table suku bunga, diperoleh nilai (A/P,i
=20, n=5)
diperoleh = 0,334380, sehingga:
A = 400.000.000 x 0,334380
= Rp133.752.000/ tahun
= 133.752.000/ 1400 = Rp95.538/ jam
-
- Biaya perawatan alat berat per jam
Perawatan dan pemeliharaan diasumsikan 100% dari depresiasi
(metode garis lurus)
= 400.000.000 / 5 = Rp80.000.000/ tahun
= Rp80.000.000/ 1400
= Rp57.143
- Biaya perawatan ban per jam
Biaya perawatan dan pemeliharaan ban diasumsikan 15% dari
depresiasi ban (metode garis lurus) = 25.000.000 : 5000 x
0,15 = Rp750/ jam