Anda di halaman 1dari 24

TUGAS INDIVIDU

PENGANTAR EKONOMI
(MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN PENAWARAN SERTAKONSEP ELASTISITAS)

Dosen Pengampu :

ALBAR, S.E.,M.MM

DISUSUN OLEH :
Muhammad Nur Iqram. M (202102011)
Prodi Bisnis Digital

Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah


Polewali Mandar 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan bapak
dosen kepada kami tepat pada waktunya. Paper ini kami susun untuk memenuhi tugas yang di berikan
oleh dosen mata kuliah “ PENGANTAR EKONOMI “.
Pada kesempatan ini, izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada kami
dalam menyelesaikan paper ini.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk,isi,maupun
teknik penyajiannya.Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak kami
terima dengan tangan terbuka serta sangat di harapkan.

Wonomulyo, 27 April 2022

Penulis
MEKANISME PASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan dan penawaran merupakan dua aktivitas yang mendasari kegiatan perekonomian.
Permintaan dan penawaran juga merupakan dua kata yang paling sering digunakan oleh para ekonom,
keduanya merupakan kekuatan-kekuatan yang membuat perekonomian pasar bekerja. Sedangkan
mekanisme pasar itu sendiri adalah interaksi yang terjadi antara permintaan (demand) dari sisi konsumen
dan penawaran Permintaan dan Penawaran dalam Mempengaruhi Pasar dari sisi produsen,.sehingga harga
yang diciptakan merupakan perpaduan dari kekuatan masing-masing pihak tersebut. Oleh karena itu,
perilaku permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar dari kegiatan bisnis. Perbedaan prinsip
antara permintaan dan penawaran dalam Islam dengan konfensional adalah terletak pada faktor utama
dalam mempengaruhi permintaan dan penawaran. Menurut ekonomi konfensional titik beratnya pada
harga, jika harga tinggi maka permintaan akan turun, begitu pula sebaliknya. Sedangkan dalam ekonomi
Islam ini titikberatnya pada faedah, kemaslahatan ataupun manfaat suatu barang, sedangkan harga
bukanlah tinjauan dasar dalam ekonomi Islam, tapi sisi religiuslah yang menjadi faktor utama. Dengan
demikian, pandangan ekonomi Islam mengenai permintaan, penawaran dan mekanisme pasar ini relatif
sama dengan ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari individu untuk berperilaku
ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi islam, norma dan moral Islami yang
merupakan prinsip Islam dalam berekonomi, merupakan faktor yang menentukan suatu individu maupun
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya.

PERMINTAAN

A. PENGERTIAN PERMINTAAN
Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang yangdibeli atau
diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengankeinginan konsumen akan
suatu barang atau jasa yang ingin dipenuhi dengan kecenderungan permintaan konsumen akan barang
dan jasa itu tidak terbatas. Sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh
konsumen untukmemenuhi kebutuhan sehari-hari pada berbagai tingkatan harga dan waktu tertentu di
pasaran. Biasanya, tinggi rendahnya suatu permintaan akan mempengaruhi harga. Tapi sebaliknya,
rendahnya permintaan juga akan membuat harga semakin rendah. Ketika suatu barang meningkat,
ceteris paribus, jumlah permintaan barang tersebut akan menurun. Begitu juga dengan sebaliknya.
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli
barang yang bersangkutan. Setiap orang boleh saja ingin kepada apapun yang diinginkannya, tetapi
jika keinginannya itu tidak ditunjang oleh kesediaan serta kemampuan untuk membeli, maka
keinginannya itupun hanya akan tinggal keinginan saja. Disini jelaslah bahwa keinginan memang tidak
mempunyai pengaruh apa-apa terhadap harga, sedangkan permintaan berpengauh.

Permintaan timbul akibat adanya kebutuhan seseorang terhadap barang tertentu dan barang
yang diminta konsumen pada umumnya berbeda-beda. Dalam konsep permintaantersebut terdapat dua
variabel yaitu variabel tingkat harga, dan variabel jumlah harga yang diminta atau yang akan dibeli
dan tingkat harga menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya.

Permintaan juga timbul akibat keinginan. Hal itu menunjukkan bahwa keinginan dan
permintaan itu merupakan dua hal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Permintaan bukanlah
keinginan, sebagaimana keinginan bukan permintaan. Sekalipun berbeda, tidak dapat diingkari bahwa
keduanya itu berhubungan erat. Sekalipun demikian, keinginan itu tidak akan merupakan bahan
pembahasan disini sebab, keinginan itu saja tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap tingkat
harga. Permintaan memiliki pengertian yang lebih dalam daripada keinginan. Permintaan adalah
keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang
bersangkutan.

Setiap orang boleh saja ingin kepada apa pun yang diinginkannya, tetapi jika keinginannya
itu tidak ditunjang oleh kesediaan serta kemampuan untuk membeli, makakeinginannya itupun hanya
akan tinggal keinginan saja

B. HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatifxantara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harganaik, maka jumlah
barang yang diminta sedikit. Apabila harga rendah, maka jumlah barang yang diminta meningkat.
Beginilah bunyi hukum permintaan :

“semakin turun tingkat harga itu, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknyasemakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”

Hukum permintaan menjelaskan bahwa jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding
terbalik dengan harga barang yang diminta. Kedua besaran berkorelas negatifxartinya jika harga
barang cenderung naik, misal akibat inflasi, maka jumlah barang yang diminta akan cenderung
berkurang. Sebaliknya, jika harga barang cenderungturun, maka jumlah barang yang diminta akan
cenderung bertambah.

Hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan yang lain ceteris paribus atau keadaan
lainnya di luar harga harus dianggap tetap. Keadaan lain yang dimaksud adalah pendapatannya tetap,
seleranya tetap, harga barang yang lain tetap, dan tidak ada barangsubstitusi atau barang pengganti.

C. MACAM-MACAM PERMINTAAN
Permintaan adalah kesediaan pembeli untuk membeli barang dengan berbagai tingkatharga
dalam waktu dan tempat tertentu. Permintaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

1. Permintaan efektifx
adalah permintaan terhadap suatu barang yang disertaidengan kemampuan untuk membayar
harga barang tersebut.
2. Permintaan absolut
adalah permintaan terhadap suatu barang yang tidak disertaidengan kemampuan untuk membayar
harga barang tersebut.
3. Permintaan potensial
4. adalah permintaan yang memiliki kemampuan membelinamun tolak dengan segera melaksanakan
pembelian. Keadaan ini merupakan potensi permintaan.

Pembagian lain, permintaan dapat dibedakan dari jumlah pemintanya :

Permintaan Individual adalah permintaan yang berasal dari perseorangan atau individuPermintaan
ini dipengaruhi oleh nilai yang dikaitkan dengan perolehan danpenggunaan barang dan jasa yang
bersangkutan serta kemampuan untuk memperolehnya.

Permintaan pasar adalah penjumlahan gabungan dari permintaan-permintaan individual atau pribadi
yang ada di pasar tersebut.

Permintaan juga dapat dibedakan lagi yaitu :

Permintaan negatif.
Semua atau sebagian terbesar dari segmen pasar potensial yang penting tidak menyukai produk atau
jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia membayar untuk menghindarinya. Tidak ada
permintaan. Berarti orang itu tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau
jasa.

Permintaan Latent.

Bilamana sebagian besar orang-orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan sesuatu yang tidak ada
dalam bentuk barang atau jasa yang nyata.Permintaan ini memberikan kesempatan pada manajer untuk
mengembangkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang.

Permintaan menurun.

Suatu keadaan dimana permintaan untuk suatu produk atau jasa itu semakin berkurang dari tingkat
sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus jika tidak dilakukan usaha-usaha untuk memperbaiki
pasar yang dituju, penawaran dan usaha-usaha pemasaran.

Permintaan tidak teratur.

Suatu keadaan dimana pola permintaan pada saat tertentu dipengaruhi olehfluktuasi musim atau hal-
hal lain.

Permintaan penuh.

Suatu keadaan dimana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama dengan tingkat dan saat
permintaan yang diharapkan.

Permintaan berkelebihan.

Suatu keadaan dimana permintaan lebih besar daripenawarannya.

Permintaan tidak sehat.

Suatu jenis produk atau jasa yang permintaannya dinilai kurang baik dari segikesejahteraan konsumen,
kemakmuran masyarakat atau penyedianya.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN


• Harga barang itu sendiri (Px)
• Jumlah penduduk (pen)
• Tingkat pendapatan per kapita (Y/cap)
• Selera atau kebiasaan dalam permintaan (sel)
• Perkiraan harga di masa mendatang (Pp)
• Harga barang lain (Py)
• Distribusi pendapatan (Ydist)
• Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan (prom)

Harga barang itu sendiri


jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan suatu barang tersebut semakin bertambah.
Dan hal ini akan membawa kita ke hukum permintaan (bila harga suatu barang itu naik), maka jumlah
barang tersebut yang diminta akan berkurang dan sebaliknya.
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tinggal atau berdomisili pada suatu wilayah
atau daerah dan memiliki mata pencaharian tetap didaerah tersebut serta tercatat secara sah
berdasarkan peraturan yang berlaku di daerah tersebut. Pencatatan atau pengkategorian seseorang
sebagai penduduk biasanya berdasarkan usia yang telah ditetapkan.
Mari ambil contoh berikut :
Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, maka permintaan beras berhubungan positifxdengan
jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk itu, maka permintaan beras akan semakin
banyak atau meningkat.
Tingkat Pendapatan per Kapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara, yang diperoleh
dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.
Biasanya pendapatan perkapita sering disebut dengan PDB (Produk Domestik Bruto) perkapita.
Tingkat pendapatanperkapita dapat mencerminkan daya beli suatu barang. Semakin tinggi tingkat
pendapatan tersebut, maka semakin kuat daya belinya serta permintaan terhadap suatu barang itu
meningkat.
Selera atau Kebiasaan
Selera adalah kemauan yang sesuai dengan keinginan diri sendiri terhadap suatu barang. Selera atau
kebiasaan juga dapat mempengaruhipermintaan suatu barang tersebut. Misalnya; walaupun harganya
sama, permintaan beras di wilayah Maluku lebih rendah dibanding dengan SumateraUtara. Mengapa?
Karena orang Maluku lebih menyukai sagu, sebaliknya orang Sumatera Utara selain lebih
menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan beras, terutama dikalangan masyarakat
Batak, pada suatuacara pernikahan.
Perkiraan Harga di masa mendatang
Perkiraan itu adalah ramalan harga di masa depan bisa saja meningkat. Karena jika perkiraan
harga di masa depan mahal maka konsumen akan berlomba-lomba untuk membeli dan dijual kembali
di masa mendatang agarmendapatkan untung, jika pada masa depan harga turun maka permintaan
konsumen akan biasa saja atau stabil.
Seperti dalam hukum permintaan yang berbunyi :
“Semakin turun tingkat harga, maka akan semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta oleh
konsumen, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang tersedia
diminta”.Bila kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang
itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak barang saat ini untuk
menghemat belanja di masa mendatang.
Harga barang lain
Harga barang lain juga sering mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua macam
barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi
(pengganti) dan bersifat komplemen(pelengkap.
Contoh barang Substitusi adalah daging ayam = daging sapi, ikan = tempe
Contoh barang pelengkap adalah mobil = bensin
Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan
buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai “kue” perekonomian. Jika distribusi
pendapatan buruk, brarti daya beli secara umum melemah sehingga permintaan terhadap suatu
barang tersebut menurun.
Usaha-usaha produsen meningkat penjualan
Bujukan para penjual kepada konsumen untuk membeli barang tersebutbesar sekali peranannya
dalam mempengaruhi masyarakat.
Misalnya : lewat iklan, pemberian hadiah, pemberian diskon,dan pemberian potongan harga

E. MODEL DAN TEORI PERMINTAAN


Model Permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kualitas yang terjual di pasaran.
Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para penjual dan
pembeli. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang dimintaoleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Teori Permintaan,
dalam prakteknya permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi
beberapa faktor karena dibutuhkan. Barang dan jasa mempunyai harga atau nilai, karena barang
tersebut berguna dan langka. Kegunaan (utility) suatu barang akan menimbulkan keinginan, dan
pada gilirannya akan membutuhkan permintaan. Sebaliknya kelangkaan suatu barang mendorong
beberapa oranguntuk memanfaatkan kelangkaan itu dengan cara menjualnya, sehingga kelangkaan
menimbulkan penawaran.
Jika ditarik kesimpulan, bahwa kegunaan menimbulkan permintaan dan kelangkaan menimbulkan
penawaran atau karena bergunalah suatu barang diminta dan karena langkalah suatu barang
ditawarkan.

F. KURVA PERMINTAAN
Kurva Permintaan atau Demand curve merupakan grafik atau garis yang menggambarkan
hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapatdibeli konsumen. Kurva ini
digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar kompetitif dan seringkali digabung dengan
kurva penawaran untuk memperkirakan titik ekuilibirum (saat jumlah penawaran dan permintaan
sama). Eratnya hubungan yang ada antara harga dan permintaan pada gilirannya akan menunjukkan
hubungan yang erat yang ada antara harga dan jumlah barang yang diminta. Tetapi sebelum
membicarakan hal itu lebih jauh, maka yang lebih penting adalah mengetahui terlebih dahulu apakah
sebenarnya permintaan itu. Permintaan akan sesuatu jenis barang adalah jumlah-jumlah itu yang
pembeli atau para pembeli bersedia membelinya pada tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar
serta waktu tertentu.
Ada beberapa hal ini penting yang dapat dilihat dari definisi permintaan diatas itu. Pertama adalah
bahwa permintaan merupakan sederetan angka yang menunjukkan banyaknya satuan barang yang
diminta pada pelbagai tingkat harga. Hal kedua yang terpenting adalah bahwa barang yang diselidiki
dalam suatu pembicaraan mengenai permintaan adalah satu jenis barang saja, dan bahwa permintaan
itu terjadi di pasar sertawaktu yang juga tertentu.
Barang permintaan akan sesuatu jenis barang adalah jumlah-jumlah itu yang pembeli (atau
para pembeli) bersedia membelinya pada tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar serta waktu
tertentu. Ada beberapa hal penting yang dapat dilihat dari definisi permintaandiatas itu.
Ciri-ciri Kurva Permintaan
Sesuai dengan hukum permintaan, maka bentuk kurva permintaan adalah miring atau
membentuk lereng, dari kiri atas kekanan bawah atau dari kanan bawah ke kiri atas.
Ciri-cirinya :
Bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Kurva berbentuk garis lurus
Kurva bergerak ke kanan,
menunjukkan peningkatan permintaan terhadap suatu barang.

G. GERAKAN-GERAKAN KURVA PERMINTAAN


Ada suatu hal yang penting sekali untuk diperhatikan, yaitu memahami perbedaan antara istilah
permintaan dan istilah jumlah yang diminta. Hal ini sering sekali menimbulkan kesalahpahaman sebab
kebanyakan orang menganggapnya sama. Sampai dengan saat inipun masih sering terdengar orang
yang mengatakan :“naiknya harga sesuatu barang akan menurunkan permintaan orang akan barang
itu”. Pernyataan itu salah sebabdalam persoalan seperti itu, bukan permintaan (demand) yang berubah
(dalam hal ini: turun), melainkan jumlah yang diminta (quantity demand). Ada perbedaan yang jelas
antara kedua istilah tersebut. Perbedaan pengertian seperti itu timbul karena adanya perbedaan
pengertian masalah perubahan atau gerakan kurva permintaan.
Gerakan kurva permintaan yang dimaksudkan disini adalah :
Gerakan didalam kurva permintaan (shift along the demand curve), dan Gerakan seluruh kurva
permintaan (shift ofxthe demand curve). Perubahan permintaan dapat dilihat adanya pergeseran
kurva permintaan, baik pergeseran permintaan meningkat (dari D ke Dn), maupun pergeseran menurun
(D ke Dt). pergeseran kurva permintaan seperti inilah yang disebut perubahan permintaan itu. Ada
banyak sebab mengapa kurva permintaan dapat bergeser seperti itu. Di antara sebab-sebab itu
terdapatlah :
• Tingkat pendapatan per kapita (per capita income)
• Cita rasa atau selera (taste) konsumen terhadap barang itu
• Harga barang lain , terutama barang pelengkap dan barang pengganti
• Harapan atau perkiraan konsumen terhadap harga barang yang bersangkutan
• Hal yang pertama menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta, sedangkan hal yang
kedua itu menyebabkan terjadinya perubahan permintaan.
Namun, untuk lebih jelasnya, disebutkan bahwa bentuk kurva permintaan itu turun miring ke kanan
adalah sebagai berikut :
Kalau terjadi penurunan harga:
Mereka yang dahulu, sebelum harga barang yang bersangkutan turun, tidak dapat membelinya,
kini sesudah turunnya harga, orang akan meninggalkan membeli barang lain untuk berganti membeli
barang yang harganya sudah turun itu. Bertambahnya jumlah barang yang diminta karenaadanya
penggantian seperti ini disebut substitution effect (efek bergantian). Jika terjadi penurunan harga,
tiap-tiap orang akan cenderung membeli lebih banyak. Misalkan bahwa pada suatu saat harga air
adalah sedemikian mahalnya, cholis akan membeli air jumlah yang cukup untuk diminumnya saja.
Namun, jika harga air itu turun lagi, mungkinia akan membeli lebih banyak untuk berwudhu dan
mandi ataupun untuk memandikan hewan peliharaan, sedangkan kalau harga turun pula lagi, ia
bahkan akan menyiram tanaman-tanaman dengan air yang dibelinya itu pula. Demikianlah contoh
turunnya harga sesuatu akan menyebabkan orang membelilebih banyak karena kini ia menjadi relatif
lebih banyak untuk barang yang bersangkutan daripada sebelumnya. Bertambahnya jumlah barang
yang diminta karena naik nya pendapatan konsumen seperti ini disebut income effect (efek
pendapatan).

Kalau terjadi kenaikan harga:

Setiap orang akan merasa lebih miskin untuk barang itu (merasa lebih miskinmenurut ukuran harga
barang itu) sekalipun pendapatan uangnya, misalnya tidak mengalami perubahan. Karena perasaan
lebih miskin inilah, mereka akan mengurangi pembeliannya akan barang yang diminta itu turun karena
adanya income effect.

Untuk menutup kebutuhannya akan barang yang sudah mereka kurangi pembeliannya itu. Mereka
akan menggantinya dengan barang yang lain yang dipandangnya sesuai (misalnya, jika harga kopi
naik, maka ada orang yang akanberhenti minum kopi dan menggantinya dengan teh; bahkan jika harga
beras naik hingga tak terbeli, orang mungkin akan berpindah makan jagung atau bahkan gaplek).
Disini, keberadaan barang pengganti atau barang substitusi itulah yang mendorong konsumen untuk
mengurangi permintaannya sehingga dikatakanlah bahwa efek substitusi yang bekerja menurunkan
jumlah barang yang dimintakonsumen itu.

Demikianlah hubungan berlawanan arah antara harga satuan P dan jumlah yang diminta Q
(sehingga kurva permintaan turun ke kanan bawah) terjadi karena bekerjanyaefek pendapatan dan
efek substitusi. Ada suatu hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu memahami perbedaan antara
istilah permintaan dan istilah jumlah yang diminta. Hal ini sering sekali menimbulkan kesalah
pahaman sebab kebanyakan orang menganggapnya sama. Sampai dengan saat inipun masih sering
terdengar orang yang mengatakan; naiknya harga sesuatu barang akan menurunkanpermintaan orang
akan barang itu;. Pernyataan tersebut salah satu sebab dalam persoalan seperti itu (demand) yang
berubah (dalam hal ini turun), melainkanjumlah yang diminta. Ada perbedaan yang jelas antara kedua
istilah itu. Perbedaan pengertian seperti itu timbul karena adanya perbedaan pengertian masalah
perubahan atau gerakan kurva permintaan.

Pergeseran Kurva Permintaan


Sesuai dengan hukum permintan, Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan atau ke kiri, jika
keadaan lain ceteris paribus (istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi
untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi) tidak
penuhi. Apabila pendapatan seseorang bertambah, maka permintaan barang cenderung bertambah,
sehingga kurva bergeser ke kanan. Tapi sebaliknya, apabila pendapatan seseorang turun, maka
permintaan juga turun, hal ini dikarenakan menggesernya kurva ke arah kiri. Halyang sebaliknya
terjadi didalam panel sehubungan dengan barang mewah. Pada awalnya, jumlah barang mewah yang
diminta bergerak lambat dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat, untuk kemudian
semakin tinggi tingkat pendapatan, menjadisemakin dikonsumsi oleh orang. Mesin cuci misalnya,
atau barang mewah lainnya. Hal pertama yang menyebabkan terjadinya pergeseran kurva permintaan
adalah perubahanpendapatan nyata per kapita konsumen atau masyarakat. Hampir untuk setiap orang
dan hampir untuk setiap barang, semakin besarnya pendapatan selalu berarti semakin besarnya
permintaan konsumen tersebut terhadap barang itu. Hal kedua yang menyebabkan terjadinya
pergeseran kurva permintaan adalah taste atau selera atau cita rasa konsumen terhadap segala
sesuatu itu, pada lazimnya, senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Jika saja pada suatu waktu selera
masyarakat terhadap sepeda motor meningkat, misalnya, sudahlah pasti bahwa jumlah sepeda motor
yang diminta masyarakat akan bertambah pula, sekalipun harganya tidak turun.

Sebaliknya, jika selera masyarakat terhadap barang tersebut turun, maka hal yang sebaliknyalah yang
terjadi, yakni jumlah sepeda motor yang diminta akan merosot,sekalipun harga jualnya tidak naik.
Hal ketiga adalah perubahan harga barang lain (price of related goods), khususnya barang-barang
substitusi (pengganti) dan barang-barang pelengkap (komplementer). Misalnya terjadi kenaikan
harga daging ayam disuatu daerah, sedangkan masyarakat di daerah tersebut amat suka makan
daging ayam itu (artinya daging ayam adalah produk penting). Kenaikan harga ayam itu akan
menyebabkan konsumen mengurangipermintaannya akan daging ayam dan sebagai gantinya, mereka
akan membeli pengganti atau substitusinya, yakni daging sapi. Demikianlah, permintaan akan daging
sapi tiba-tiba meningkat sekalipun para produsennya tidak menurunkan harga. Kurva asal
permintaan daging sapi D bergeser ke kanan (dan/atau ke atas) menjadi kurva D.

Hal yang terakhir, yakni yang keempat adalah mengenai perkiraan masyarakat. Maksudnya adalah
ekspetasi konsumen terhadap harga barang dimasa mendatang, yakni apakah harga itu akan naik,
turun, atau tetap. Perkiraan itu amat menentukan.Misalkanlah kita sedang menganalisis permintaan
akan mobil. Jika para konsumen mengira bahwa harga mobil akan naik bulan depan, permintaan
mobil sekarang akan tiba-tiba naik karena mereka akan segera membelisebelum harga barang itu
betul-betul naik nanti. Demikianlah, kurva permintaan suatu barang akan berubah searah dengan
ekspetasi masyarakat terhadap harga barang yang bersangkutan.

Variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan

Qx = f(Px Ax Dx Ox Ic Tc Ec Py Ay Dy Oy N W G, )

Dengan keterangan seperti berikut:

Qx = jumlah barang X yang diminta

Px = harga barang X per unit

Ax = advertensi barang X

Dx= desain barang X

Ox = outlet (tempat menjual) barang X

Ic = imcome (pendapatan) konsumen

Tc = taste (selera atau cita rasa) konsumen


Ec = expectation (harapan) konsumen

Py = harga barang Y per unit

Ay = advertensi barang Y

Dy = desain barang Y

Oy = outlet (tempat menjual) barang

YN = number (jumlah) penduduk

W = weather (cuaca)

G = kebijakan pemerintah (Government)


H. PERMINTAAN PASAR
Permintaan pasar merupakan penjumlahan seluruh permintaan yang dihadapi oleh semua firm
atau perusahaan secara individual. Apabila kurva-kurva permintaan individual itu dijumlahkan, maka
akan didapatkan sebuah kurva permintaan pasar atau market demand curve. Permintaan pasar bagi
sesuatu barang tertentu tidak lebih daripada penjumlahan horizontal atau mendatar secara aritmetris
beberapapermintaan individual yang dihadapi oleh setiap produsen atau perusahaan. Dengan kata lain,
jumlah yang diminta di pasar pada setiap tingkatharga adalah penjumlahan semua jumlah individual
yang diminta pada tingkat harga tersebut.Sebenarnya apabila semua firm atau perusahaan itu menyebar
secara menyeluruh atau meratadan tingkat efisiensi mereka pun merata pula, maka permintaan pasar
akan sama dengan satu permintaan individual dikalikan dengan jumlah produsen. Namun, oleh karena
penyebaran dan efisiensi kurang atau tidak merata setiap pengusaha itu berbeda satu sama lain, maka
penjumlahanlah yang dilakukan untuk mendapatkan permintaan pasar. Permintaan pasar merupakan
hasil penjumlahan secara aritmetis dari semua permintaan yang dihadapi oleh produsen individual.
Maka kurva permintaan pasar pun merupakan penjumlahan aritmetis dari kurva-kurva permintaan
individual. Kurva-kurva individual tersebut dijumlahkan secara jorizontal (mendatar) bukan vertikal
(tegak). Sebab karena penjumlahan yang dimaksud adalah penjumlahan kuantitas, buka penjumlahan
harga; kuantitas digambarkan atau diukurkan pada sumbu datar, dan harga diukurkan pada sumbu tegak
atau sumbu vertikal. Demikianlah, kurva permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal secara
aritmetisdari semua kurva permintaan yang dihadapi oleh seluruh produsen individual.
I. FAKTOR-FAKTOR YANG BERLAKU UNTUK FUNGSI PERMINTAAN
Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi pergeseran kurva permintaan. Namun demikian
ada tiga macam barang yang tidak berlaku untuk kurva permintaan ini, yaitu:

1. Barang Griffen

Barang Griffen adalah barang inferior atau barang dengan kualitas rendah yang efek
pendapatannya lebih besar daripada efek substitusinya, contoh barang tiruan, barang mudah
rusak.
2. Barang Spekulasi
Barang Spekulasi adalah barang yang diharapkan dimasa mendatang akan mengalami kenaikan
harga. Kenaikan harga sekarang justru diikuti dengan kenaikan permintaan, contoh emas atau
perhiasan lainnya ataupun barang antik.
3. Barang Prestise
Barang Prestise adalah barang-barang yang memiliki harga tinggi dan konsumen bersedia untuk
membayar barang tersebut karena unsur prestise (tinggi). Biasanya barang-barang prestise ini
hanya dicari oleh para kolektor barang dunia. Misal pakaian bekas milik orang kenamaan atau
orang terkenal, lukisan karya pelukis yang terkenal, dan lain sebagainya.
Ditarik kesimpulan bahwa perubahan jumlah barang yang yang diminta merupakan pencerminan
dari adanya gerakan sepanjang kurva permintaan, dan gerakan ini terjadi karenaadanya perubahan
harga barang itu sendiri.
Diantara sebab-sebab tersebut terdapatlah empat (4) keterangan yaitu sebagai berikut :
- Tingkat pendapatan per kapita masyarakat.
- Cita rasa atau selera konsumen terhadap barang itu.
- Harga barang lain, terutama barang pelengkap dan barang pengganti.
- Harapan atau perkiraan konsumen terhadap harga barang yang bersangkutan.

J. PENGERTIAN FUNGSI PERMINTAAN


Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan atau kolerasi antaravariabel harga
(dinotasikan dengan hurufxp) dengan variabel jumlah barang yang diminta (dinotasikan dengan
hurufxQ). Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yang menyatakan bahwa semakin
rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin diminta.
Sebaliknya, semakin tinggi harganya, semakin sedikit jumlah barang yang ingin diminta (ceteris
paribus). Ceteris paribus adalah suatu asumsi atau anggapan bahwa semua faktor lain yang turut
mempengaruhi permintaan dianggap konstan atau tidak berubah. Jadi melalui fungsi permintaan,
dapat diketahui hubungan antara variabel bebas (independent variable) yaitu harga dan variabel
tidak (dependet variabel) yaitu jumlah barang yang diminta, dengan asumsi faktor-faktor lain
tetap. Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah
negatif. Bentuk umum fungsi permintaan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
Qd = f(p)
Qd = jumlah barang yang diminta
F(p) = fungsi dari harga
Secara sederhana jika fungsi permintaan adalah linear, maka dapat dinyatakan dengan persamaan
seperti berikut :
Qd = a – b P atau P = (a/b) – (Qd/b)
Dengan keterangan :
Qd = jumlah barang yang diminta
P = harga barang per unit
a = konstanta (berupa angka)
b = gradien atau kemiringan
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah :
Nilai a harus positifx (+)
Nilai b harus negatifx (-)
Secara sederhana linear, fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapatdicari dengan
menggunakan rumus :
(P-𝑃1)/( 𝑃2-𝑃1) = (𝑄𝑑- 𝑄𝑑1)/( 𝑄𝑑2-𝑄𝑑1)
Invers dari Fungsi Permintaan
Harga sebagai sebuah fungsi dari permintaan kuantitasContoh :
Fungsi Permintaan

𝑄𝑥4 = 10 – 2P,

Invers Fungsi Permintaan


2𝑃𝑥 = 10 - 𝑄𝑥4

𝑃𝑥 = 5 – 0,5 𝑄𝑥4

K. PERUBAHAN DAN PERGESERAN PERMINTAAN


Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan
perubahan faktor ceteris paribus, misalnya pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor nonharga).
Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta, tetapi perubahanitu hanya
terjadi dalam satu kurva yang sama. Ini yang disebut pergerakan permintaan sepanjang kurva
permintaan (movement along demand curve).
Permintaan dikatakan naik, jika :
- Orang atau masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih banyak, sekalipunharga barang itu
tetap.
- Orang atau masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang tetap, sekalipunharga barang itu
sudah naik.
Permintaan dikatakan turun, jika :
- Orang atau masyarakat bersedia membeli jumlah yang lebih sedikit, sekalipunharga barang itu
tidak berubah atau tetap.
- Orang atau masyarakat bersedia membeli jumlah barang yang tetap, sekalipunharga barang itu
turun.
L. ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan merupakan suatu ukuran kepekaan jumlah barang yang diminta jika
harganya berubah. Ada enam (6) hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan suatu barang,mari lihat
keenam hal tersebut dibawah ini satu demi satu
1. Tersedianya Barang Pengganti (Substitutability)
Semakin banyaknya serta baik barang pengganti yang dmiliki oleh suatu barang tertentu,
maka semakin elastis permintaannya. Sebaliknya, jika semakin sedikit dan atau tidak memiliki
barang pengganti yang tersedia untuknya, maka semakin inelastispermintaannya. Jelaslah bahwa
jika peranan suatu barang dapat dengan mudah digantikan oleh barang lain, maka ketika harganya
naik, orang akan segera berpindah untuk menggunakan barang penggantinya itu saja dan
meninggalkan pemakaian barang yang harganya naik itu sehingga permintaan barang yang
harganya naik tersebut merosot. Sebaliknya, jika barang itu tidak mempunyai barang pengganti,
ataumempunyai, tetapi tidak begitu baik, maka ketika harga naik, orang tidak akan segera berpikir
untuk meninggalkan pemakaiannya serta menggantikannya dengan barang lain. Orang tidak akan
menggantikan barang yang harganya telah naik itu dengan barang lain karena memang barang itu
tidak memiliki pengganti yang baik.

2. Pentingnya Bagi Kehidupan (Urgency)


Semakin penting arti suatu barang bagi kehidupan manusia, semakin inelastis
permintaannya. Sebaliknya, semakin tidak penting arti barang tersebut bagi kehidupan manusia,
maka semakin elastis permintaannya. Barang yang penting tentu orang tidakakan meninggalkannya.
Jika harga naik, orang akan berpikir untuk tetap membelinya.
Demikianlah jika harganya turun, orang tidak akan memborong dengan membelinyaterlalu
banyak sebab biasanya kebutuhan orang akan barang perlu itu sudah tertentu jumlahnya. Akibatnya,
jumlah yang diminta tidak akan banyak berpengaruh oleh perusahaan harganya, naik maupun turun.
Dengan kata lain, permintaannya inelastisatau tidak peka terhadap perubahan harga. Sebaliknya,
barang yang tidak penting tidak akan banyak diperhatikan orang. Lagi pula, biasanya orang tidak
akan menetapkan sejumlah tertentu barang tidak penting itu untuk mereka miliki atau disediakan
dirumah atau malah menjadi barang rongsokan. Jika hargnay naik, maka dengan mudah orang akan
memutuskan untuk tidak membelinya, dan barulah jika harganya turun orang akan membelinya. Itu
berarti bahwa jumlahnya yang diminta akan sangat berpengaruh oleh perubahan harganya. Dengan
kata lain, permintaannyasangat elastis atau peka terhadap harga.

3. Mahalnya Barang Itu (Expensiveness)


Semakin mahal harga barang tersebut, semakin elastislah permintaannya. Barang yang
berharga murah lebih memudahkan konsumen membelinya. Jika harga naik, kenaikan itu belum
akan mengganggu anggaran konsumen secara signifikan sehinggamereka akan tetap membelinya.
Sebaliknya, jika harganya turun, penurunannya itupun juga tidak banyak sehingga tidak akan secara
signifikan menguntungkan anggaran konsumen. Dengan demikian mereka akan sedikit saja
menambah pembelian mereka. Dengan kata lain, permintaan akan barang yang murah harganya ini
aalah inelastis.

4. Serbagunanya Barang Itu (versatility)


Semakin serba guna, maka semakin inelastislah permintaan, dan semakin sedikitfungsi suatu
barang maka semakin elastislah permintaan suatu barang. Barang yang serba guna, yakni luas
kemungkinan penggunaannya akan sangat dibutuhkan. Jika orang tidak memerlukannya untuk
suatu keperluan, maka barang serba guna itu bisa dipakai untuk keperluan yang lain. Jika barang
serba guna ini harganya naik, maka konsumen akan sulit untuk meninggalkannya karena barang
tersebut banyak fungsinya itu. Jika harganya turun, maka konsumen juga tidak akan membeli
banyak-banyak karena biasanya konsumen membatasi jumlah barang ditempat tinggalnya itu.
Sebaliknya jika barang yang sempit penggunannya mengalami kenaikan harga, konsumen akan
berpikir untuk tidak lagi memakai barang itu karena hanya sedikit saja keperluannya yang akan
terganggu karenanya. Jika harganya turun, jelaslah konsumen akan segera membelinya karena
sekalipun sedikit ada juga guna barang itu.

5. Sifat Tahan Lamanyac Dari Barang Itu (durability)


Barang memiliki sifat-sifat salah satunya adalah seberapa tahan lamakah barang itu
digunakan untuk sehari-hari. Semakin tahan lama barang itu digunakan, maka semakin elastislah
permintaan terhadapnya, dan demikian pula sebaliknya. Semakin tidak tahan lama suatu barang,
maka semakin inelastis pula lah permintaan terhadapnya. Untuk barang tahan lama, jika terjadi
kenaikan harga, orang masih dapatmenangguhkan pembeliannya, atau dengan kata lain. Jika harga
naik, orang tidak akan membelinya lagi sebab barang tersebut masih bisa dipakai dan karena sifat
tahan lamanya itu. Sebaliknya dengan barang yang tidak tahan lama, tidak diperlakukan
sedemikian rupa.

6. Waktu (time)
Permintaan cenderung lebih inelastis atau tidak peka dalam jangka waktu yang pendek
daripada dalam jangka panjang. Semakin banyak waktu yang dimiliki konsumen untuk mereaksi
perubahan harga, semakin elastislah permintaan barang itu.Secara konseptual, waktu yang lebih
panjang memungkinkan konsumen untuk mencari pengganti barang tersebut. Demikianlah,
semakin banyak konsumen memiliki waktu untuk mereaksi perubahan harga, semakin elastis atau
pekalah permintaan akan barang tersebut terhadap perubahan harga. Sebaliknya, semakin sedikit
waktu yang dimilki oleh konsumen untuk mereaksi perubahan harga, semakin inelastis atau tidak
pekalah permintaannya terhadap suatu perubahan harga.

M. KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN


Elastisitas Permintaan Sendiri
Dengan adanya koefisien elastisitas permintaan sendiri ini, akan menjadi sangat mudahlahbagi setiap
orang untuk melihat barang manakah yang lebih elastis, dan manakah yang kurang elastis atau
inelastis. Adapun lima kriteria untuk koefisien elastisitas permintaan dapat diterangkan sebagai
berikut:
- Koefisien elastisitas permintaan yang besarnya tak terhingga adalah untuk barang yang jumlahnya
yang diminta berubah-ubah sekalipun tidak ada perubahan harga, atau dengan kata lain, pada
tingkatan harga yang sama dapat diminta jumlah barang yang berbeda. Artinya adalah bahwa
sekalipun tiada perubahan harga, jumlah barangyang diminta dapat juga berubah-ubah.
- Koefisien elalstisitas permintaan yang lebih besar dan satu adalah untuk barang yang sedikit saja
harganya berubah sudah cukup untuk menyebabkan terjadinya perubahanyang berarti pada jumlah
barang yang diminta atau dengan kata lain, jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh
perubahan harga.
- Koefisien elastisitas permintaan yang sama dengan satu, ialah elastisitas satu atau unit elasticity
merupakan untuk barang yang perubahan jumlahnya yang diminta sebanding dengan perubahan
harga.
- Koefisien elastisitas permintaan yang besarnya lebih kecil dari satu tetapi lebih besardari nol. Yaitu
permintaan yang inelastis, adalah untuk barang yang perubahan harganya tidak seberapa banyak
menyebabkan perubahan pada jumlahnya yang diminta atau dengan kata lain, perubahan jumlah
yang diminta sedikit saja terpengaruh oleh perubahan harganya.
- Koefisien elastisitas permintaan yang besarnya sama dengan nol, ialah permintaan yang inelastis
sempurna unruk barang yang perubahan harganya tidak berpengaruh sama sekali terhadap
jumlahnya yang diminta atau dengan kata lain, jumlah yang tertentu akan tetap diminta orang
sekalipun harganya berubah-ubah.

Elastisitas Permintaan Silang


Elastisitas permintaan silang merupakan elastisitas permintaan yang tidak menyangkut satu
jenis barang saja. Ada tiga bentuk hubungan antara harga dan jumlah yang diminta antar dua barang
yang berlainan. Ketiga bentuk hubungan tersebut adalah hubungan saling bebas atau independen,
hubungan penggantian, atau substitusi, dan hubungan saling melengkapi atau komplementer.
Hubungan saling bebas menyatakan bahwa jumlah suatu barang yang diminta samasekali
tidak dipengaruhi oleh perubahan harga barang lain.

Hubungan substitusi ini pada pokoknya dua barang dikatakan berhubungan substitusi jika
berubahnya harga satu barang menyebabkan perubahan jumlah barang lain yang diminta, dengan
perubahan yang searah. Hubungan ini disebut juga hubungan rivalitasatau persaingan karna seakan
kedua jenis barang itu saling bersaingan dalam melayani kebutuhan konsumen dalam membeli salah
satu produk bersaing itu.

Hubungan komplementer atau pelengkap ini sama seperti hubungan yang ke-dua yakni
hubungan substitusi diatas. Hubungan pelengkap ini memiliki pokok yaitu dua barang dikatakan
berhubungan saling melengkapi jika berubahnya harga salah satu diantara keduanya menyebabkan
perubahan jumlah barang lain yang diminta, denganperubahan yang berlawanan arah. Hubungan ini
disebut juga hubungan kooperatif atau hubungan kerja sama karena seakan kedua jenis barang itu
bekerja sama dalam melayani kebutuhan manusia satau karena konsumen yang membeli salah
satunya akan membeli yang lainnya juga.

Karena perubahan harga salah satu barang memiliki pengaruh pada jumlah barang lain yang
diminta, tentu dapat dicari elastisitas permintaannya, yang dalam hal ini adalah elastisitas permintaan
silang. Konsep elastisitas permintaan silang itu sama dengan elastisitas permintaan sendiri, hanya
saja disini yang dibicarakan adalah mengenai dua barang.

Elastisitas Pendapatan
elastisitas pendapatan adalah ukuran yang menyebabkan kepekaan jumlah output yang diminta
karena perubahan pendapatan konsumen. Maksudnya itu ialah apabila perubahan pendapatan
konsumen naik, naik pula permintaan terhadap suatu barang tertentu.
PENAWARAN

A. HUKUM PENAWARAN
Penawaran berkebalikan dengan hukum permintaan. Hukum penawaran adalah menunjukkan
jumlah yang akan dijual pada harga tertentu. Harga penawaran saat harga barang meningkat, maka
akan mendorong meningkatnya penawaran pada suatu barang atau jasa. Jika suatu barang atau jasa
harganya meningkat, maka produksi akan memasok barang lebih banyak. Dan sebaliknya jika harga
turun, mereka enggan mengurangi pasokan.

Dalam penawaran, faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran yang sering jadi penentu adalah
biaya produksi. Semakin rendah biaya produksinya, maka penawaran semakin murah barang yang bisa
dihasilkan agar bisa meningkatkan penawaran. Faktor yang mempengaruhi penawaran selanjutnya
yakni teknologi. Semakin majunya teknologi, maka produk barang atau jasa yang dihasilkan semakin
efisien. Faktor lainnya lagi adalah spekulasi masa depan. Prediksi kenaikan harga di masa mendatang
akan mendorong orang menahan barang dan jasa.

Karena hukum penawaran berkebalikan dari hukum permintaan, maka penawaran dan permintaan
akan mencapai titik keseimbangan pasar ketika saling bertemu. Kemudian disebut sebagai hukum
permintaan dan hukum penawaran. Penawaran dan permintaan ini menjelaskan hubungan antara harga
dan jumlah yang ditawarkan. Kemudian akan dihubungkan dengan kurva permintaan dan kurva hukum
penawaran.

Pada situasi tertentu, pasokan barang yang dibawa ke pasar tetap. Artinya, kurva penawaran
dalam hal ini adalah garis vertikal, sementara kurva permintaan selalu miring ke bawah karena hukum
utilitas marjinal semakin berkurang. Saat sampai di titik keseimbangan, harga barang atau jasa serta
permintaan akan lebih stabil bahkan tidak berubah sama sekali.

Sementara hukum penawaran akhirnya penjual tidak bisa menaikkan harga barang atau jasa yang
ditanggung konsumen. Meski demikian, dalam jangka waktu lama, penjual bisa menambah atau
mengurangi stok untuk mengubah harga pasar ke level yang diharapkan.

Bunyi Hukum Penawaran

Sama halnya seperti permintaan, hukum penawaran tentu saja memiliki aturan tertentu. Maka,
Hukum penawaran berbunyi, “Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik. Bila tingkat harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun”.

Lebih mudahnya, inilah perbandingan bunyi hukum penawaran dan hukum permintaan. Saat
penawaran terhadap barang meningkat. Harga barang yang ditawarkan akan semakin tinggi pada hukum
penawarannya.

Saat penawaran terhadap barang menurun. Harga yang ditawarkan semakin rendah.

Di atas merupakan bunyi hukum penawaran, sedangkan bunyi hukum permintaan:

Saat permintaan meningkat. Harga suatu produk saat rendah membuat jumlah produk yang diminta akan
bertambah.
Sebaliknya, pada saat permintaan menurun. Harga suatu produk saat naik, maka jumlah produk yang
diminta akan menurun.

Sudah jelas kan perbedaannyi hukum penawaran dan permintaan?

Dari penjelasan perbandingan hukum penawaran dan permintaan di atas, diketahui bahwa hukum
penawaran berkebalikan dengan hukum permintaan. Dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga, maka
semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Namun jika semakin rendah harga barang, jumlah yang
ditawarkan juga akan sedikit.

Hukum penawaran ini terjadi ketika harga sedang tinggi-tingginya dan penjual ingin mendapat keuntungan
yang lebih banyak. Jika hukum penawaran tersebut terjadi, maka penjual ingin menjual lebih banyak barang
agar keuntungannya berlipat. Tapi saat harga barang turun, penjual seolah-olah tidak terlalu ingin menjual
banyak barang.

B. Rumus Fungsi Penawaran


Dalam penawaran terdapat rumus atau fungsi penawaran atau yang disebut supply. Fungsi
penawaran pada hukum penawaran adalah adanya hubungan antara harga komoditas dengan jumlah
yang ditawarkan. Hubungan antara harga dengan penawaran selanjutnya akan selalu berbanding lurus.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam hukum penawaran terdapat bunyi penawaran yakni
jika kuantitas produk yang ditawarkan memiliki hubungan positif atau searah dengan harga produk,
maka terjadi asumsi seluruh variabel penawaran dianggap konstan.
Lebih mudahnya, penawaran atau supply menyatakan jika harga barang yang naik akan membuat
jumlah barang yang ditawarkan meningkat. Sebaliknya jika harga menurun, maka jumlah barang yang
ditawarkan berkurang. Di bawah ini merupakan bentuk fungsi penawaran padan hukum penawaran:
P = a+Bq
Q = a+bp

Keterangan:

P = harga barang

Q = jumlah permintaan barang

a = konstantab = kemiringan atau gradient

1. Rumus Fungsi Penawaran


Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung seberapa besar penawaran yang bisa ditawarkan
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
=
𝑃2−𝑃1 𝑄2−𝑄1

Keterangan:

P = harga

P1 = harga yang sudah diketahui 1

P2 = harga yang sudah diketahui 2

Q = permintaan
Q1 = permintaan yang sudah diketahui 1

Q2 = permintaan yang sudah diketahui 2

2. Penjelasan Rumus Fungsi Hukum Penawaran


Pada dasarnya, di dalam penawaran, rumus fungsi penawaran sama dengan fungsi permintaan.
Bedanya, fungsi penawaran memiliki bunyi hukum penawaran jika harga naik, maka harga juga akan
naik, sementara jika harga turun, maka jumlah produk yang ditawarkan juga akan menurun.

C. Kurva Penawaran
Dalam hukum penawaran, terdapat kurva penawaran. Kurva penawaran pada penawaran
sifatnya positif. Bisa dilihat dari hubungan antara harga dan jumlah barang. Dalam penawaran, bila
harganya naik, jumlah barang atau jasa juga akan meningkat.

Menurut Febianti (2015) dalam jurnal Penawaran dalam Ekonomi Mikro, kurva penawaran
merupakan kurva yang menunjukkan adanya hubungan antara harga barang dengan jumlah barang
yang ditawarkan pada periode tertentu.

Berikut ini ciri-ciri kurva penawaran yang terdapat pada hukum penawaran:

1. Kurva berbentuk garis lurus


2. Kurva penawaran bergerak dari kiri ke bawah
3. Apabila kurva bergerak ke kanan
Apabila kurva bergerak ke kanan, hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan penawaran terhadap
suatu barang atau jasa
4. Harga dan jumlah barang berbanding lurus
Dalam hukum penawaran, kurva penawaran akan berbanding lurus. Artinya saat harga barang
naik, jumlah komoditas yang ditawarkan akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang turun,
maka jumlah komoditas yang ditawarkan juga ikut menurun.
5. Kurva ber-slope positif
Dalam hukum penawaran, karena kurvanya bergerak dari kiri bawah ke kanan atas, maka
menunjukkan adanya hubungan yang berbanding lurus antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan.
6. Bentuk fungsi kurva penawaran
Pada hukum penawaran, fungsi kurva penawarannya adalah Q = a+bP. ‘Q’ artinya jumlah barang
yang ditawarkan, lalu ‘a’ adalah konstanta, sementara ‘b’ berarti kemiringan atau gradient, dan
‘p’ menunjukkan harga suatu barang.
Dalam hukum penawaran, kurva hukum penawaran ini bisa berubah atau bergeser dan mengalami
pergerakan. Faktornya tetap sama yakni karena adanya perubahan harga barang dan faktor ceteris
paribus (faktor selain harga barang itu sendiri). Contohnya antara lain biaya produksi dan teknologi.

Artinya, kurva hukum penawaran bisa bergerak tergantung banyaknya kuantitas yang ditawarkan, harga,
dan adanya faktor dari luar yang tidak ada hubungannya dengan harga produk.

Sama halnya seperti kurva permintaan, kurva hukum penawaran dipengaruhi adanya penawaran terhadap
pergerakan (movement) dan pergeseran (shifting).

Pengertian Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran pada hukum penawaran atau (elasticity of supply) merupakan istilah untuk
mendefinisikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya level kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan. Artinya, dalam hal ini hukum penawaran mengalami perubahan harga dari barang.

Elastisitas penawaran pada hukum penawaran ini bisa dilihat dari koefisien elastisitas penawaran, yakni
angka atau persentase perbandingan antara perubahan harga barang dengan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan.

Contohnya, jika harga sebuah barang naik ke persentase 10% dan jumlah penawarannya naik 20%, maka
koefisien elastisitas penawarannya adalah 20% / 20% = 2.

Selanjutnya, jumlah barang yang ditawarkan dalam jangka pendek berbeda dengan jumlah yang diproduksi.
Hukum penawaran ini terjadi karena sebuah perusahaan atau pusat produksi biasanya tidak langsung
menawarkan semua produknya ke konsumen.

Produsen akan menyimpan sebagian produk miliknya untuk dijual di kemudian hari atau yang selanjutnya
disebut stok barang. Meski begitu, dalam jangka yang panjang, jumlah barang yang akan ditawarkan
dianggap sama dengan jumlah barang yang telah diproduksi.

Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

Lebih jauh lagi, elastisitas penawaran pada hukum penawaran dibagi menjadi beberapa jenis penawaran,
yaitu:

a. Pasokan Inelastis Sempurna

Dalam elastisitas penawaran yang terdapat pada hukum penawaran, suatu jasa atau barang dagangan
memiliki penawaran yang tidak elastis sempurna atau yang disebut inelastis sempurna. Hal tersebut
disebabkan saat jumlah barang tertentu dapat dipasok berapa pun harganya.

Elastisitas penawaran pada hukum penawaran untuk layanan atau komoditas ini sama dengan nol.
Kemudian, kurva penawaran inelastis sempurna adalah garis lurus yang sejajar dengan sumbu Y. Kondisi
tersebut mewakili fakta bahwa pasokan tetap sama, terlepas dari harganya.

Namun biasanya, pasokan barang-barangnya tertentu. Biasanya penawaran ini berlaku pada barang
eksklusif seperti lukisan mahal . Berapa pun harga yang ditawarkan, tidak mungkin diperhatikan jumlahnya.

b. Pasokan yang Relatif Kurang Elastis

Hukum penawaran pada kondisi ini terjadi ketika perubahan penawaran relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan perubahan harga. Katakanlah saat komoditas tersebut memiliki penawaran yang relatif kurang
elastis, maka kasus tersebut mempengaruhi elastisitas harga penawaran yang diasumsikan memiliki nilai
kurang dari 1.

c. Pasokan Elastis yang Relatif Besar

Pada hukum penawaran dengan jenis elastisitas penawaran ini, perubahan penawaran biasanya terjadi relatif
lebih besar dibandingkan dengan adanya perubahan harga. Artinya, komoditas tersebut memiliki
penawaran yang lebih elastis.
Dalam kasus penawaran pada jenis elastisitas yang relatif besar, elastisitas harga penawaran bisa
diasumsikan memiliki nilai yang lebih besar dari 1.

d. Elastis Kesatuan

Hukum penawaran yang terjadi pada jenis elastisitas penawaran ini artinya komoditi dengan elastisitas unit
penawaran yang memiliki perubahan kuantitas yang ditawarkan suatu komoditi sama persis dengan
perubahan harganya.

Dengan kata lain, adanya perubahan harga dan penawaran komoditi secara proporsional sama satu sama
lain. Untuk membuktikannya, elastisitas penawaran dalam kasus seperti ini sama dengan 1. Selanjutnya,
kurva penawaran dalam penawaran elastis satu kesatuan melewati titik asal.

e. Pasokan Elastis Sempurna

Jenis elastisitas penawaran dalam hukum penawaran ini artinya jika suatu barang dengan penawaran elastis
sempurna memiliki elastisitas tidak terhingga. Kasus seperti itu mengakibatkan penawaran menjadi nol (0).
Bahkan dengan sedikit penurunan harga dan menjadi tidak terbatas dengan adanya sedikit kenaikan harga.

Hukum penawaran jenis ini menunjukkan fakta bahwa pemasok komoditas semacam ini bersedia memasok
sejumlah komoditas dengan harga lebih tinggi. Akhirnya, kurva penawaran elastis sempurna pada hukum
penawaran ini adalah garis lurus yang sejajar dengan sumbu X.

Rumus Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran pada penawaran memiliki rumus tersendiri. Di bawah ini merupakan rumus koefisien
elastisitas penawaran.

Koefisien elastisitas penawaran = (ΔQ : ΔP) x (P : Q)

Keterangan:

ΔQ: perubahan jumlah barang yang ditawarkan

ΔP: perubahan harga barang

P: harga awal barang

Q: jumlah awal barang

Bisa dicontohkan sebagai berikut.

Apabila ada barang yang mengalami perubahan harga, dalam hal ini mengalami kenaikan harga sebesar
10%, maka hal ini berakibat pada perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Barang yang ditawarkan
meningkat sebanyak 20%.

Besaran nilai koefisien elastisitas penawaran pada penawaran ini kemudian jadi penentu. Apakah yang
terjadi ini elastisitas atau inelastisitas dan apa indikatornya?
Apabila nilai koefisien elastisitas penawaran pada hukum penawaran ini lebih besar dari 1%, maka
penawarannya dapat dikatakan elastis. Namun sebaliknya, jika nilai koefisien elastisitas penawarannya
lebih kecil dari 1%, artinya penawaran tersebut disebut inelastis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

Saat terjadi elastisitas penawaran pada penawaran, tentu ada beberapa hal yang menjadi faktor yang
melatarbelakanginya. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran pada hukum
penawaran.

a. Sifat Industri

Sifat industri yang dimaksud dalam hukum penawaran yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah
satu faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas harga penawaran. Penawaran yang menyebabkan
elastisitas ini akan membantu memahami sejauh mana produksi dapat ditingkatkan oleh penjual
menyesuaikan perubahan harga produk.

b. Sifat Barang

Terjadinya elastisitas penawaran pada hukum penawaran juga dipengaruhi ketersediaan barang substitusi.
Ketersediaan barang substitusi adalah salah satu faktor yang menjadi penentu elastisitas penawaran. Dalam
hal ini, substitusi adalah barang-barang yang faktor produksinya dapat ditransfer dengan mudah.

c. Definisi Komoditas

Dalam hukum penawaran dan terjadinya elastisitas penawaran, definisi komoditas memainkan peran
penting pada elastisitas penawaran. Artinya, jika suatu komoditas memiliki definisi yang sempit, maka akan
memiliki elastisitas penawaran yang lebih besar dan sebaliknya.

d. Waktu

Elastisitas penawaran pada hukum penawaran juga merupakan faktor penting yang menentukan elastisitas
harga. Faktor waktu dalam elastisitas penawaran dalam hukum penawaran terlihat bahwa harga lebih elastis
dalam jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan jangka pendek.

Dari penjelasan di atas, disebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran pada hukum
penawaran disebabkan alasan bahwa dalam jangka panjang, perusahaan dapat mempekerjakan lebih banyak
tenaga kerja.

Perusahaan juga mampu menginvestasikan lebih banyak modal dalam mesin agar dapat meningkatkan
produksi barangnya sehingga kemudian mampu menghasilkan peningkatan pasokan.

Contoh Soal Hukum Penawaran

Di bawah ini, ada soal tentang hukum penawaran yang bisa diselesaikan.

Saat harga barang Rp120.000,00 dan jumlah barang yang ditawarkan 10.000 unit. Namun saat harga barang
naik menjadi Rp160.000,00, barang yang ditawarkan jadi naik 12.000 unit.
Fungsi penawarannya adalah?

Jawab:

40.000 x ( Q – 10.000 ) = 2.000 x ( P – 120.000 )

40.000 Q – 400.000.000 = 2.000 P – 240.000.000

40.000 Q = 2.000 P – 240.000.000 + 400.000.000

40.000 Q = 2.000 P + 160.000.000

Q = ( 2.000 P + 160.000.000 ) / 40.000

Q = ( 2.000 / 40.000 P ) + ( 160.000 / 40.000 )

Q = 1/20 P + 4.000

KONSEP ELASTISITAS
Konsep elastisitas adalah respons jumlah barang yang diminta serta ditawarkan terhadap perubahan
harga. Harga keseimbangan pasar ditentukan oleh titik pertemuan antara kurva permintaan dan kurva
penawaran. Dalam kegiatan ekonomi, harga cenderung bersifat dinamis. Terkadang naik, terkadang juga
turun. Hal inilah yang disebut perubahan harga.

Konsep elatisitas digunakan untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen terhadap perubahan
harga. Selain itu, elastisitas juga digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang atau
jasa dinaikkan. Pengetahuan tentang dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting,
terutama bagi produsen. Pengetahuan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman, seberapa besar produsen
harus merubah harga produknya. Elastisitas permintaan digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan
jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

Elastisitas permintaan ada lima jenis, berikut penjelasannya:

1. Permintaan elastis (Ed > 1) Permintaan elastis terjadi apabila perubahan permintaan lebih besar
dari perubahan harga.

2. E>1 memiliki arti bahwa perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih
besar. Misalnya barang-barang mewah.

3. Permintaan in elastis (Ed < 1) Permintaan in elastis terjadi apabila perubahan harga kurang begitu
berpengaruh terhadap perubahan permintaan.

4. Ed < 1 memiliki arti bahwa perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam
jumlah yang relatif lebih kecil. Misalnya permintaan terhadap beras.

5. Permintaan elastis unitary (Ed = 1) Permintaan elastis uniter terjadi apabila perubahan permintaan
sebanding dengan perubahan harga. Ed = 1 memiliki arti bahwa perubahan harga diikuti oleh
perubahan jumlah permintaan yang sama. Misalnya barang-barang elektronik.

6. Permintaan in elastis sempurna (Ed = 0) Permintaan in elastis sempurna terjadi apabila perubahan
harga tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Ed = 0 memiliki arti bahwa perubahan harga
sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Misalnya obat-obatan.

7. Permintaan elastis sempurna (Ed = ~) Permintaan elastis sempurna terjadi apabila perubahan
permintaan tidak memberikan dampak sama sekali terhadap perubahan harga. Kurva akan sejajar
dengan sumbu Q atau X. Ed = ~ memiliki arti bahwa perubahan tidak disebabkan oleh naik
turunnya jumlah permintaan. Misalnya bumbu-bumbu dapur.

8. Penawaran elastis (Es > 1) Penawaran elastis terjadi apabila presentase perubahan jumlah barang
yang ditawarkan lebih besar daripada presentase perubahan harga.

9. Penawaran in elastis (Es < 1) Penawaran in elastis terjadi apabila perubahan harga diikuti dengan
jumlah penawaran yang lebih besar.

10. Penawaran elastis unitary (Es = 1) Penawaran elastis uniter terjadi apabila presentase perubahan
jumlah barang yang ditawarkan sama dengan presentase perubahan harga barang tersebut.

11. Penawaran in elastis sempurna (Es = 0) Penawaran in elastis sempurna terjadi apabila perubahan
harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan.

12. Penawaran elastis sempurna (Es = ~) Penawaran elastis sempurna terjadi apabila perubahan
penawaran tidak disebabkan oleh perubahan harga. Sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan
sumbu Q atau X.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9757569/MEKANISME_PASAR_PERMINTAAN_DAN
_PENAWARAN

https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-hukum-dan-kurva-permintaan/

https://www.slideshare.net/mobile/mellykaiyo/em-safrida-mekanisme-pasar-
permintaan-dan-penawaran

http://stimbedua.blogspot.com/2015/11/makalah-mekanisme-pasar-permintaan- dan.html

http://ekonominator.blogspot.com/2015/10/mikro-ekonomi-mekanisme-pasar.html

https://contohdanfungsi.blogspot.com/2013/03/macam-macam-permintaan.html?m=1

https://ukirama.com/en/blogs/apa-itu-harga-keseimbangan-dan-bagaimana-ara-
menghitungnya

Anda mungkin juga menyukai