Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR EKONOMI

MILYANI

B1B122136

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
TEORI PERMINTAAN DAN ELASTISITAS

A. PENGERTIAN DAN TEORI PERMINTAAN

Dalam ilmu ekonomi secara umum, pengertian permintaan adalah sebuah keinginan
seseorang atau yang disebut sebagai konsumen terhadap berbagai barang tertentu
yang diperlukan maupun diinginkannya.
Permintaan juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah produk barang maupun jasa
yang merupakan berbagai barang ekonomi yang akan dibeli oleh konsumen dengan
harga tertentu yang ada pada suatu waktu maupun periode waktu tertentu dengan
jumlah tertentu.
Teori permintaan berdasarkan buku Ekonomi Mikro karya Sugiarto dan kawan-
kawan pada tahun 2007 digambarkan sebagai hubungan antara jumlah yang diminta
dengan harga serta pembentukan pada kurva permintaan.
Teori permintaan juga dapat berarti suatu komoditas yang dihasilkan oleh produsen
karena dibutuhkan oleh konsumen yang mau dan bersedia untuk membelinya.
Konsumen kemudian membeli komoditas tersebut jika memiliki harga yang sesuai.
Komoditas yang dikonsumsi juga memiliki ciri khas, yaitu semakin banyaknya
komoditas yang ada tersebut dikonsumsi maka kegunaan atau nilai guna dari
komoditas yang ada tersebut akan semakin berkurang. Berdasarkan hal tersebut,
pembeli akan memiliki ketersediaan untuk membeli lebih banyak komoditas jika harga
satuan di pasaran menjadi lebih rendah.

1. Konsep Permintaan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mengenai permintaan yang dapat didefinisikan
sebagai keinginan seseorang atau konsumen akan berbagai barang tertentu yang
mereka perlukan atau inginkan. Namun, pada praktiknya pengertian permintaan
tersebut menunjukkan bahwa adanya permintaan akan sejumlah barang maupun jasa
akan diikuti pula dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut atau yang dapat
disebut dengan purchasing power.
Hal tersebut yang menjadi indikasi, bila keinginan atau wants diikuti dengan
kekuatan dalam melakukan pembelian atau purchasing power tersebut, maka keinginan
yang ada akan berubah menjadi permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

DEMAND= WANTS + PURCHASING POWER

Demand atau yang dapat disebut dengan permintaan merupakan sebuah konsep yang
mempunyai makna bahwa permintaan berlaku terhadap tiga variabel yang memiliki sifat
untuk saling mempengaruhi satu sama lain, yang terdiri dari:

 Product quality atau kualitas dari produk barang maupun jasa.


 Price atau harga dari barang maupun jasa tersebut.
 Product benefit atau manfaat dari produk barang maupun jasa yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.

Pada ilmu ekonomi, hukum permintaan sendiri mengungkapkan bahwa adanya


pengaruh timbal balik antara barang yang mengalami permintaan dengan harga dari
barang tersebut, hal ini berlaku jika faktor lain yang ada tidak mengalami perubahan.
Pada konteks ini, hukum permintaan mengungkapkan bahwa bila harga dari sebuah
barang maupun jasa naik, sedangkan harga dari barang maupun jasa lainnya tetap
sama, maka konsumen akan mengalami kecenderungan untuk melakukan substitusi,
yaitu menggantikan barang maupun jasa yang harganya naik dengan barang lain yang
relatif lebih murah.

2. Faktor Teori Permintaan


Pada teori permintaan, terdapat pula beberapa faktor pengaruh di dalamnya, yang
terdiri dari:

 Pertama, harga komoditas yang ada tersebut.


 Kedua, harga komoditas lain yang memiliki kaitan erat dengan komoditas yang
diinginkan.
 Ketiga, pendapatan dari rumah tangga serta pendapatan rata-rata dari masyarakat.
 Keempat, corak distribusi pendapatan yang ada di dalam masyarakat.
 Kelima, citarasa dari masyarakat.
 Keenam, jumlah penduduk yang ada.
 Ketujuh, ramalan yang berhubungan dengan keadaan di masa mendatang.

3. Faktor Permintaan Menurut Sukirno


Menurut Sukirno pada tahun 1994 mengemukakan terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi permintaan , yang terdiri sebagai berikut.

a. Pendapatan Konsumen
Terdapat dua golongan pada perubahan permintaan yang dapat berlaku apabila
pendapatan berubah, terdiri dari barang normal dan barang inferior.

 Barang normal merupakan barang yang akan mengalami kenaikan pada


permintaan dengan adanya kenaikan pendapatan. Pada umumnya,
barang yang ada di masyarakat saat ini masuk ke dalam golongan ini.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan berbagai barang mengalami
kenaikan permintaan jika pendapatan konsumen meningkat. Pertama,
pertambahan pendapatan yang dialami konsumen juga menambah
kemampuannya untuk membeli barang dalam jumlah yang lebih besar.
Kedua, dengan adanya peningkatan pendapatan, konsumen dapat
menukar konsumsi atas barang yang kurang baik kualitasnya menjadi
yang lebih baik.
 Barang inferior merupakan barang yang permintaannya akan menjadi jika
banyak masyarakat memiliki pendapatan rendah. Hal ini dikarenakan, jika
pendapatan konsumen bertambah, maka permintaan atas barang inferior
akan berkurang.

b. Jumlah Penduduk
Faktor permintaan yang kedua adalah jumlah penduduk. Yang dimaksud adalah
dengan adanya pertambahan pada jumlah penduduk pada umumnya akan diikuti
oleh perkembangan pada kesempatan kerja.
Oleh sebab itu, akan lebih banyak orang pula yang menerima pendapatan, hal
tersebut yang menambah daya beli dari masyarakat. Dengan adanya
penambahan tersebut juga menunjukkan bertambahnya jumlah permintaan yang
ada.
c. Harga Barang Yang Lain
Faktor permintaan yang ketiga adalah harga barang lain. Dimana dengan
kaitannya dengan jenis barang, faktor ini menjadi tiga golongan barang, yang
terdiri sebagai berikut.

 Barang substitusi atau pengganti yang merupakan barang yang


digunakan untuk menggantikan barang lain jika dapat menggantikan
fungsinya. Harga barang pengganti menjadi faktor pengaruh dari
permintaan barang yang bisa digantinya. Dengan harga barang pengganti
yang semakin murah, maka barang yang fungsinya digantikan tersebut
akan mengalami penurunan permintaan.
 Barang komplementer atau pelengkap merupakan barang yang dapat
dikonsumsi secara bersama maupun berpasangan. Kenaikan maupun
penurunan dari permintaan barang komplementer ini selalu berhubungan
dengan barang yang melengkapinya tersebut. Dimana, jika permintaan
barang yang melengkapinya tersebut naik permintaan, maka barang
pelengkap juga akan mengalami kenaikan permintaan.
 Barang netral atau barang yang tidak memiliki kaitan merupakan barang
yang tidak mempunyai kaitan yang rapat dengan barang lain. Oleh sebab
itu, perubahan permintaan dari salah satu barang tidak bisa
mempengaruhi permintaan barang lainnya.

d. Selera Konsumen
Faktor permintaan yang keempat adalah selera konsumen. Dimana, dengan
semakin tingginya selera konsumen mengenai sebuah barang, semakin tinggi
pula permintaan dari barang tersebut.
Selera konsumen ini juga dapat dinyatakan ke dalam indeks preferensi
konsumen. Indeks tersebut dapat diperbaharui setiap saat berdasarkan survei
tingkah laku konsumen terhadap sebuah barang yang bersangkutan tersebut.
e. Ramalan Mengenai Masa Mendatang
Faktor permintaan yang kelima adalah ramalan mengenai masa depan. Dimana
dengan adanya beragam perubahan yang diramalkan mengenai masa depan
dapat mempengaruhi permintaan atas sebuah barang. Seperti halnya, ramalan
konsumen mengenai kenaikan harga sebuah barang di masa mendatang dapat
mendorong konsumen untuk membeli barang tersebut lebih banyak di masa
sekarang. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk menghemat di masa
mendatang.

4. Analisis Permintaan
Pada Modul Ekonomi Mikro: Pasar tahun 2017, Posma Sariguna JK menjelaskan
mengenai analisis permintaan yang menurutnya terdapat perbedaan pengertian antara
permintaan dengan jumlah komoditas yang diminta, sebagai berikut.

 Pertama, permintaan didefinisikan sebagai jumlah barang maupun jasa yang ingin
dibeli oleh konsumen yang berada pada tingkat harga tertentu selama periode
waktu tertentu.
 Kedua, jumlah yang diminta didefinisikan sebagai jumlah barang maupun jasa yang
ingin dibeli oleh konsumen yang berada pada tingkat harga tertentu. Jumlah ini
sendiri mungkin tidak persis sama dengan jumlah yang pada akhirnya dibeli oleh
konsumen.

5. Kurva Permintaan

Jumlah yang diminta atau Qd terdiri dari:

 Jumlah barang atau jasa yang konsumen ingin beli yang berada di tingkat harga
tertentu.
 Jumlah barang atau jasa yang dibeli sendiri belum tentu sama dengan jumlah yang
dibeli sebenarnya, terutama jika jumlah yang ada di pasar tidak dapat mencukupi.
 Jumlah barang atau jasa yang dibeli berada pada batas jangkauan dari daya beli
konsumen.
 Jumlah barang atau jasa yang dibeli memiliki hubungan dengan dimensi waktu baik
per hari, per minggu, maupun per tahun.

Permintaan atau D terdiri dari:

 Jumlah barang atau jasa yang konsumen ingin beli yang berada pada tingkat harga
tertentu selama periode waktu yang ditentukan.
 Merupakan kumpulan yang ada dari tingkat jumlah yang diminta atau Qd yang
pada akhirnya membentuk sebuah kurva permintaan.
Definisi dari kurva permintaan sendiri adalah grafik yang menjadi gambaran hubungan
yang ada antara harga sebuah barang dengan jumlah permintaan dari barang tersebut.
Jumlah permintaan yang ada di pasar juga didefinisikan sebagai total semua barang
permintaan yang berada di berbagai tingkat harga. Hal tersebut yang membuat kurva
permintaan dapat diperoleh dengan adanya penggabungan dengan kurva permintaan
individu.

6. Pergeseran serta pergerakan Kurva Permintaan

a. Pergerakan Kurva Permintaan

Pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva permintaan atau movement along the
curve, sebagai berikut.

 Pertama, disebabkan karena perubahan dari harga barang atau jasa barang
tersebut sendiri, ceteris paribus.
 Contohnya adalah penurunan harga beras, ceteris paribus, yang dapat
menyebabkan kenaikan permintaan dari jumlah beras yang ada.
 Perubahan tingkat harga dari barang tersebut sendiri dapat menyebabkan
perubahan pada jumlah barang yang diminta atau Qd.
b. Pergeseran Kurva Permintaan

Pergeseran yang terjadi pada kurva permintaan atau shifting the curve, sebagai
berikut.

 Pertama, disebabkan oleh berbagai faktor lain diluar harga barang maupun jasa
tersebut sendiri, seperti halnya pendapatan, harga barang atau jasa lain, selera
konsumen, dan masih banyak lagi.
 Contohnya yang dapat kita lihat adalah pada peningkatan pendapatan rata-rata
rumah tangga, ceteris paribus, dimana hal tersebut akan menggeser kurva
permintaan ke arah kanan secara sejajar dimana dapat meningkatkan jumlah besar
yang diminta di setiap tingkat harga beras.
 Perubahan pada faktor lain diluar harga barang atau jasa tersebut dapat
menyebabkan perubahan permintaan atau D.

Setiap perubahan yang membuat bertambahnya jumlah barang atau jasa yang ingin
dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dapat menggeser kurva permintaan
yang ada ke arah kanan.
Sedangkan, setiap perubahan yang membuat berkurangnya jumlah barang atau jasa
yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dapat menggeser kurva
permintaan yang ada ke arah kiri.
Segala hal yang terdiri yang dapat mengakibatkan jumlah permintaan meningkat
pada berbagai tingkat harga, maka kurva permintaan yang ada akan bergeser. Contoh
salah satu kasusnya adalah sebuah organisasi kesehatan internasional yang
mengemukakan sebuah fakta bahwa seseorang yang makan es krim secara rutin dapat
hidup lebih sehat serta berumur lebih panjang.
Dengan adanya penemuan tersebut, akan berdampak pada permintaan es krim
yang meningkat di berbagai tingkat harga, dengan adanya pembeli yang ingin membeli
dalam jumlah yang lebih besar maka kurva permintaan dari produk es krim ini akan
bergeser.
Setiap adanya perubahan yang terjadi pada jumlah permintaan yang meningkat
akan suatu barang yang terjadi di berbagai tingkat harga, seperti halnya contoh kasus
tadi mengenai manfaat es krim dari organisasi internasional, dapat menggeser kurva
permintaan ke kanan yang dalam hal ini menggambarkan permintaan yang meningkat.
Sebaliknya, jika perubahan yang dapat berpengaruh terhadap berkurangnya
permintaan sebuah barang yang ada di berbagai tingkatan harga maka akan
menggeser kurva permintaan ke kiri yang dalam hal ini menggambarkan permintaan
yang menurun.

B. TEORI ELASTISITAS

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari


sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

1. Macam-Macam Elastisitas
a. Elastisitas Permintaan atau Harga
Elastisitas permintaan menghitung perubahan relatif dalam jumlah unit barang
yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya.
Elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut
elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand).

b. Elastisitas penawaran

Elastisitas penawaran (elasticity of supply) adalah istilah dalam dunia


ekonomi untuk mendefinisikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya level
kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terkait adanya
perubahan harga dari barang tersebut. Elastisitas penawaran ini lantas dilihat
dari yang namanya koefisien elastisitas penawaran, yakni angka atau persentase
perbandingan antara perubahan harga barang dengan perubahan jumlah barang
yang ditawarkan.

Dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, Q B jumlah baru barang yang


ditawarkan, QA jumlah penawaran yang asal, PBtingkat harga yang baru, dan PA tingkat
harga yang asal.
Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran

Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas


permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas
uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.

c. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan bisa digunakan untuk mengetahui seberapa responsif
permintaan atas sebuah produk saat dipengaruhi oleh perubahan pendapatan.
Bisa juga disebut sebagai income elasticity of demand, pengertian elastisitas
pendapatan adalah  ukuran sensitivitas dari permintaan saat pendapatan
konsumen mengalami perubahan. 
Hal ini dikarenakan pendapatan merupakan salah satu faktor penentu utama
terhadap permintaan sebuah produk. Jumlah permintaan produk umumnya akan
ikut berubah seiring dengan perubahan dari pendapatan konsumennya.
Terdapat 4 faktor yang memengaruhi elastisitas pendapatan. Keempat faktor
tersebut adalah harga produk itu sendiri, harga produk pelengkap, harga produk
substitusi atau pengganti, dan selera serta preferensi dari konsumen. Faktor
penentu tersebut umumnya berlaku pada sebagian besar produk, walaupun ada
pula yang tidak terlalu terpengaruh. 
Sebenarnya, cara menghitung elastisitas pendapatan atas permintaan
tidaklah sulit, bahkan terkesan sederhana. Untuk menghitungnya, kamu perlu
membandingkan persentase dari perubahan jumlah permintaan pada sebuah
barang dengan persentase dari perubahan pendapatan.
 
Berikut adalah rumus elastisitas pendapatan.
Elastisitas Pendapatan = % Jumlah Permintaan Barang / % Perubahan
Pendapatan

Mengacu pada tingkat elastisitasnya, produk bisa diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu
barang normal dan barang inferior. Jika tingkat elastisitas di atas 0, produk termasuk
pada barang normal. Jika, tingkat elastisitas di bawah 0, produk termasuk barang
inferior. 

d. Elastisitas Silang
Elastisitas silang (cross elasticity) adalah pengukuran persentase perubahan
jumlah barang diminta sebagai akibat perubahan harga barang lain yang
berhubungan. Misalnya : teh (barang X) dan kopi (barang Y) adalah dua jenis
barang yang saling berhubungan, apabila harga kopi meningkat akan
mempengaruhi jumlah permintaan jumlah teh, atau sebaliknya apabila harga teh
meningkat maka akan mempengaruhi jumlah permintaan kopi.

Secara matematis elastisitas silang dapat diukur dengan formula berikut :

exy = (ΔQx/Qx) : (ΔPy/Py)


  Atau
exy = (ΔQx/ΔPy) . (Py/Qx)
Apabila elastisitas silang dua jenis barang adalah nol, maka kedua barang
tersebut tidak berhunbungan, artinya perubahan harga suatu barang tidak
mempengaruhi permintaan jenis barang lainnya.

Jenis-Jenis Elastisitas Barang Ditinjau dari Nilai Elastisitasnya

1. Barang Elastis
2. Barang Inelastis
3. Barang Inelastis Sempurna
4. Barang Elastis Sempurna
5. Barang Unitary Elastis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas

1. Daya substitusi
2. Kegunaan barang
3. Kebutuhan akan barang tersebut
4. Pendapatan konsumen
5. Daya tahan produk
6. Waktu (jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka panjang)

Anda mungkin juga menyukai