Tabel 1.
Permintaan Seorang Pembeli akan Jeruk
(Data Hipotetis)
Gambar 1.
Kurva Permintaan Seorang Konsumen Individual akan Jeruk
3
Pada kasus lain, yaitu barang inferior, maka kenaikan pendapatan
justru menurunkan permintaan.
Kenaikan pendapatan konsumen akan menaikkan permintaan
konsumen akan makanan dan buah-buahan serta menaikkan
pembelian pakaian. Ini merupakan barang normal. Tetapi kenaikan
pendapatan menyebabkan permintaan akan gaplek sebagai bahan
makanan yang semula dikonsumsi menurun karena ia mengganti
konsumsi gaplek dengan beras yang lebih baik kualitasnya akibat
kenaikan pendapatan. Gaplek merupakan barang inferior. Dua
kemungkinan sebaliknya bisa terjadi bila terjadi penurunan
pendapatan. Pada kasus barang normal, penurunan pendapatan
mengakibatkan penurunan permintaan. Sedangkan pada kasus
barang inferior, penurunan pendapatan justru menyebabkan
kenaikan permintaan.
Penurunan pendapatan konsumen menyebabkan konsumsi atau
permintaan gaplek naik. Yang terakhir ini menunjukkan hubungan
negatif antara pendapatan dan permintaan pada kasus. barang
inferior.
d. Harga barang-barang lain yang bersangkutan. Barang-barang
lain yang bersangkutan bisa merupakan barang substitusi
(pengganti) atau barang komplementer (pelengkap) atau barang
lain yang tak ada hubungannya. Kenaikan harga barang substitusi
berarti penurunan harga barang tersebut secara relatif meskipun
harganya tetap tak berubah. Lalu harga barang tersebut menjadi
lebih murah secara relatif. Maka permintaan suatu barang akan naik
bila harga barang substitusinya naik. Begitu sebaliknya bila harga
barang pengganti turun maka permintaan akan barang tersebut juga
turun. Hal ini karena barang tersebut harganya lebih mahal
dibandingkan dengan harga barang pengganti. Kenaikan harga
barang pelengkap suatu barang tertentu menyebabkan permintaan
barang tersebut turun. Katakan sebagai contoh antara oli dengan
bensin. Bila harga bensin naik maka Anda akan mengurangi
berkendaraan mobil, dan akibatnya permintaan oli turun. Demikian
sebaliknya bila harga bensin turun maka permintaan oil naik.
Contoh lain barang-barang komplementer adalah kamera dan film,
palu besi dan paku, gula dan kopi, dan sebagainya. Kemungkinan
lain adalah barang independen di mana masing-masing tak ada
4
hubungan satu dengan lain. Contohnya adalah margarin dengan
bola tenis, beras dengan buku, jam tangan dengan pisang goreng,
dan sebagainya.
2. Penawaran
Skedul penawaran output dapat dinyatakan dengan kurva yang
disebut kurva penawaran. Di sini pun dapat dibedakan antara kurva
penawaran produsen individual dengan kurva penawaran pasar. Kurva
penawaran pasar adalah penjumlahan secara horizontal kurva-kurva
penawaran produsen individual. Bila penawaran masing-masing
produsen individual sama besar maka penawaran pasar dapat diperoleh
dengan mengalikan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen individual
dengan banyaknya produsen.
5
Gambar 2.
Kurva Penawaran Produsen Beras Individual
Gambar 3
Kurva Penawaran Beras Pasar
6
Faktor-faktor selain harga sendiri yang mempengaruhi penawaran
pada dasarnya adalah teknik produksi yang digunakan, harga input,
harga barang-barang lain, ekspektasi harga di masa depan, banyaknya
pembeli di pasar, dan pajak atau subsidi.
Konsep dua macam perubahan dari sisi produsen sebenarnya
analogdengan perubahan dari sisi konsumen, dalam bentuk perubahan
penawaran dan perubahan jumlah yang ditawarkan. Perubahan
penawaran ditunjukkan oleh pergeseran seluruh kurva atau skedul
penawaran, yang disebabkan oleh perubahan salah satu atau beberapa
determinan bukan harga yang menentukan penawaran. Perubahan
jumlah yang ditawarkan menunjukkan gerakan perpindahan dari satu
titik ke titik lain di sepanjang kurva penawaran yang sama. Bila faktor-
faktor bukan harga yang menentukan penawaran adalah tetap (ceteris
paribus), maka perubahan harga sendiri akan menyebabkan perubahan
kuantitas yang ditawarkan.
9
harga, konsumen terpaksa tetap membeli karena hanya sedikit
tersedia barang-barang pengganti.
b. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan pada barang tersebut.
Bila hal-hal lain sama maka semakin besar bagian pendapatan
konsumen dibelanjakan untuk barang tersebut maka semakin elastis
permintaan. Kenaikan harga garam tak begitu banyak berpengaruh
atas permintaan karena bagian pendapatan konsumen yang
dibelanjakan untuk membeli garam adalah kecil atau sedikit.
Elastisitas lebih besar untuk permintaan gula atau beras karena
bagian pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk gula dan
beras lebih besar daripada bagian pendapatan yang dibelanjakan
untuk garam. Dapat diramalkan elastisitas permintaan rumah dan
mobil cukup tinggi karena bagian pendapatan konsumen yang
dibelanjakan untuknya cukup besar. Kenaikan harga mobil dalam
persentase kecil saja akan menambah cukup besar pengeluaran.
c. Jenis barang. Jenis barang bisa berupa barang kebutuhan sehari-
hari atau barang mewah. Permintaan untuk barang-barang yang
merupakan kebutuhan konsumen sehari-hari inelastis, sedangkan
permintaan barang mewah. elastis. Kita sulit hidup tanpa barang
kebutuhan sehari-hari, sedangkan barang-barang mewah
sesungguhnya tidak esensial dan tidak begitu dibutuhkan. Beras,
sayuran, listrik, minyak dan tanah merupakan barang-barang
kebutuhan sehari-hari yang tanpa itu semua sulit bagi kita untuk
hidup, sedangkan barang-barang jenis mewah seperti perhiasan,
pariwisata, dan rumah peristirahatan di pegunungan merupakan
barang yang tanpa mereka kita tak mengalami kesulitan dalam
kehidupan.
d. Lamanya periode waktu. Umumnya dikatakan, semakin panjang
periode waktu maka semakin elastis kurva permintaan. Ini adalah
periode yang dicakup dalam analisis permintaan. Perilaku
konsumen dipengaruhi oleh kebiasaan pola konsumsi yang
terbentuk dalam waktu lama. Seorang perokok berat tidak segera
mengurangi permintaan rokok meskipun terjadi kenaikan harga,
katakanlah sebesar 25 persen akibat pengenaan pajak penjualan.
Permintaan bensin dalam jangka pendek mempunyai koefisien
elastisitas lebih rendah atau kurang elastis dibandingkan dengan
elastisitas permintaan jangka panjang, karena dalam jangka panjang
10
terdapat cukup waktu untuk mengembangkan mesin-mesin untuk
mobil kecil yang lebih hemat bahan bakar bensin.
2. Elastisitas Penawaran
Konsep elastisitas berlaku untuk permintaan maupun penawaran.
Namun perlu diingat, hukum penawaran menyatakan bahwa pada harga
lebih tinggi kuantitas yang ditawarkan lebih banyak. Para produsen
bereaksi terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas permintaan
analog dengan konsep elastisitas penawaran kecuali pada elastisitas
penawaran disebutkan tentang kuantitas yang ditawarkan sebagai ganti
kuantitas yang diminta pada konsep elastisitas permintaan. Semua
rumus dan analisisnya serupa.
Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah lamanya
waktu para produsen bereaksi terhadap perubahan harga. Pada
umumnya respons output lebih besar, yang berarti penawaran lebih
elastis bila semakin lama periode waktu bagi produsen untuk
menyesuaikan kuantitas output yang ditawarkan terhadap perubahan
harga. Hal ini karena bila ada kenaikan harga maka para produsen
mampu menaikkan produksi, karena mereka mempunyai cukup waktu
untuk menggeser faktor-faktor produksi dari sektor-sektor lain ke
sektor produksi barang tersebut, maka semakin besar substitubilitas
antarfaktor, semakin besar pula elastisitas penawaran.
Elastisitas penawaran dalam hubungannya dengan periode pasar
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu penawaran jangka sangat pendek,
jangka pendek, dan jangka panjang.
https://www.youtube.com/watch?v=DyE2td0Ez2w
https://www.youtube.com/watch?v=qW9gPXEq0g0
11