Anda di halaman 1dari 12

INISIASI 2

HARGA DAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN


PENAWARAN

A. Mekanisme Penentuan Harga Permintaan dan


Penawaran
1. Permintaan
Permintaan dalam pengertian ilmu ekonomi didefinisikan
sebagaiskedul, kurva, atau fungsi yang menunjukkan berbagai jumlah
suatu produk yang para konsumen ingin dan mampu membeli pada
berbagai tingkat harga yang mungkin selama periode waktu tertentu.
Jadi, permintaan menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah
barang yang diminta.

Tabel 2.1.
Permintaan Seorang Pembeli akan Jeruk
(Data Hipotetis)

Harga per Jumlah yang


Satuan Diminta
(ribu rupiah) (kg per minggu)
5 1
4 2
3 3
2 4
1 5

Telah disebutkan bahwa dalam konsep permintaan terkandung


pengertian ingin dan mampu membeli karena keinginan saja tidaklah
efektif di pasar. Seseorang mungkin ingin membeli mobil Toyota
Kijang buatan tahun terbaru tetapi bila keinginannya tak didukung
oleh kemampuan berupa tersedianya sejumlah uang yang cukup (dari
harta tabungan atau penghasilannya) untuk membayar, maka
keinginan tersebut tidak efektif dan tidak tercermin di pasar. Untuk
melihat hubungan antara harga dan kuantitas barang yang ingin dan
dapat dibeli oleh konsumen individu perhatikan Tabel 2.1. Pada Tabel
2.1 terlihat bila harga jeruk per kg adalah Rp5.000,00 maka kuantitas
jeruk yang diminta per minggu sebanyak 1 kg. Bila harganya
Rp4.000,00 per kg maka jumlah yang diminta sebanyak 2 kg per
minggu; dan begitu selanjutnya. Tabel atau skedul tersebut belum
menyatakan apa-apa tentang harga yang terjadi di pasar dan demikian
pula tentang kuantitas transaksi penjualan atau pembelian di pasar.
Permintaan hanya merupakan rencana pembeli dalam suatu periode
waktu.
Kurva permintaan menggambarkan hubungan terbalik antara
harga dengan kuantitas barang yang diminta. Kurva ini berbentuk
menurun dari kiri atas ke kanan bawah seperti nampak pada Gambar
2.1. Skedul permintaan yang tercermin pada Tabel 2.1 sesuai dengan
kebiasaan yang umumnya dijumpai, pada sumbu tegak dituliskan
harga sedangkan pada sumbu mendatar dituliskan kuantitas yang
diminta.

Gambar 2.1.
Kurva Permintaan Seorang Konsumen Individual akan Jeruk

Bentuk kurva permintaan berlereng menurun dari kiri atas ke


kanan bawah. Ini merupakan ciri kurva permintaan yang berarti pada
harga lebih tinggi maka jumlah yang diminta akan berkurang. Dengan
kata lain dapat dinyatakan terdapat hubungan terbalik antara harga dan
kuantitas yang diminta. Hubungan terbalik antara harga barang dan
jumlah yang diminta disebut Hukum Permintaan. Sebagian besar
materi dalam teori Ekonomi Mikro mencoba mencari dasar dan logika
Hukum Permintaan. Namun demikian, pada tahap ini dapat dikatakan
bahwa bagi para konsumen, harga yang harus dibayar merupakan
halangan yang mencegahnya untuk membeli barang tersebut. Semakin
tinggi harga maka semakin sedikit kuantitas barang yang dibeli dan
sebaliknya bila harga barang tersebut semakin rendah. Jadi harga
rendah mendorong konsumen membeli lebih banyak sedangkan harga
lebih tinggi mencegahnya membeli dan karena itu membelinya lebih
sedikit.
Penjelasan sederhana lain mengenai bentuk kurva permintaan
berlereng menurun adalah dengan melihat kemungkinan substitusi
atau penggantian antara barang yang satu dengan lain. Meskipun tidak
selalu, biasanya terdapat sejumlah barang pengganti suatu barang, bila
harga barang naik maka konsumen mengurangi pembelian karena ia
mencoba membeli barang pengganti yang harganya tidak naik.
Katakanlah bila harga mentega naik maka konsumen ibu-ibu rumah
tangga menggantinya dengan margarin, sebaliknya bila harga mentega
turun maka kuantitas mentega yang diminta naik.
Kembali ke faktor-faktor selain harga yang mempengaruhi
permintaan, bagaimana pengaruh masing-masing faktor tersebut?
a. Selera. Selera konsumen terhadap suatu barang mungkin berubah,
misalnya karena pengaruh iklan, berarti akan lebih banyak yang
diminta pada setiap tingkat harga. Jadi, permintaan akan naik atau
kurva permintaan bergeser ke kanan. Sebaliknya berkurangnya
selera konsumen akan barang tersebut menyebabkan permintaan
turun yang berarti kurva permintaan bergeser ke kiri.
b. Banyaknya konsumen pembeli. Bila volume pembelian oleh
masing-masing konsumen sama maka kenaikan jumlah konsumen
di pasar yang diakibatkan oleh perbaikan sarana transportasi dan
komunikasi atau karena pertambahan penduduk menyebabkan
kenaikan permintaan yang menggeser kurvanya ke kanan.
Penurunan jumlah atau banyaknya konsumen akan menyebabkan
hal sebaliknya, yaitu berupa penurunan permintaan. Secara
matematis permintaan, pasar dapat dicari dengan mengalikan
banyaknya konsumen dengan kuantitas yang diminta oleh seorang
konsumen.
c. Pendapatan konsumen. Pengaruh perubahan pendapatan terhadap
permintaan agak sedikit kompleks karena efeknya mempunyai
dua kemungkinan. Pada umumnya, pengaruh pendapatan terhadap
permintaan adalah positif dalam arti kenaikan pendapatan akan
menaikkan permintaan. Hal ini terjadi bila barang tersebut
merupakan barang superior atau barang normal. Ini seperti efek
selera dan efek banyaknya pembeli yang mempunyai efek positif.
Pada kasus lain, yaitu barang inferior, maka kenaikan pendapatan
justru menurunkan permintaan.
Kenaikan pendapatan konsumen akan menaikkan permintaan
konsumen akan makanan dan buah-buahan serta menaikkan
pembelian pakaian. Ini merupakan barang normal. Tetapi
kenaikan pendapatan menyebabkan permintaan akan gaplek
sebagai bahan makanan yang semula dikonsumsi menurun karena
ia mengganti konsumsi gaplek dengan beras yang lebih baik
kualitasnya akibat kenaikan pendapatan. Gaplek merupakan
barang inferior. Dua kemungkinan sebaliknya bisa terjadi bila
terjadi penurunan pendapatan. Pada kasus barang normal,
penurunan pendapatan mengakibatkan penurunan permintaan.
Sedangkan pada kasus barang inferior, penurunan pendapatan
justru menyebabkan kenaikan permintaan.
Penurunan pendapatan konsumen menyebabkan konsumsi atau
permintaan gaplek naik. Yang terakhir ini menunjukkan hubungan
negatif antara pendapatan dan permintaan pada kasus. barang
inferior.
d. Harga barang-barang lain yang bersangkutan. Barang-barang lain
yang bersangkutan bisa merupakan barang substitusi (pengganti)
atau barang komplementer (pelengkap) atau barang lain yang tak
ada hubungannya. Kenaikan harga barang substitusi berarti
penurunan harga barang tersebut secara relatif meskipun harganya
tetap tak berubah. Lalu harga barang tersebut menjadi lebih murah
secara relatif. Maka permintaan suatu barang akan naik bila harga
barang substitusinya naik. Begitu sebaliknya bila harga barang
pengganti turun maka permintaan akan barang tersebut juga turun.
Hal ini karena barang tersebut harganya lebih mahal dibandingkan
dengan harga barang pengganti. Kenaikan harga barang pelengkap
suatu barang tertentu menyebabkan permintaan barang tersebut
turun. Katakan sebagai contoh antara oli dengan bensin. Bila
harga bensin naik maka Anda akan mengurangi berkendaraan
mobil, dan akibatnya permintaan oli turun. Demikian sebaliknya
bila harga bensin turun maka permintaan oil naik. Contoh lain
barang-barang komplementer adalah kamera dan film, palu besi
dan paku, gula dan kopi, dan sebagainya. Kemungkinan lain
adalah barang independen di mana masing-masing tak ada
hubungan satu dengan lain. Contohnya adalah margarin dengan
bola tenis, beras dengan buku, jam tangan dengan pisang goreng,
dan sebagainya.
e. Ekspektasi. Ekspektasi para konsumen bahwa harga-harga akan
naik di masa depan mungkin menyebabkan mereka membelinya
sekarang untuk menghindari kemungkinan kerugian akibat
kenaikan harga. Demikian juga bila konsumen memprakirakan
pendapatannya naik di masa depan. Hal sebaliknya terjadi yaitu
penurunan permintaan bila para konsumen memperkirakan bahwa
di masa depan harga-harga naik atau pendapatannya turun.

2. Penawaran
Skedul penawaran output dapat dinyatakan dengan kurva yang
disebutkurva penawaran. Di sini pun dapat dibedakan antara kurva
penawaran produsen individual dengan kurva penawaran pasar. Kurva
penawaran pasar adalah penjumlahan secara horizontal kurva-kurva
penawaran produsen individual. Bila penawaran masing-masing
produsen individual sama besar maka penawaran pasar dapat
diperoleh dengan mengalikan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen individual dengan banyaknya produsen. Tabel 2.3
menunjukkan kembali skedul penawaran jeruk produsen individual
seperti yang telah dikemukakan sebelumnya serta skedul penawaran
pasar di mana terdapat 150 produsen individual.

Faktor harga sendiri merupakan faktor yang sangat menentukan


kuantitas barang atau produk yang ditawarkan. Skedul atau kurva
penawaran barang menunjukkan hubungan antara kuantitas yang
ditawarkan dengan harganya yang dibuat berdasarkan anggapan
bahwa faktor-faktor lain di luar harga dianggap konstan atau tetap.
Jika salah satu atau beberapa faktor bukan harga yang mempengaruhi
penawaran berubah, yang berarti tak ada anggapan ceteris paribus,
maka kurva penawaran akan bergeser. Kurva penawaran produsen
individual ss dan kurva penawaran pasar SS dapat ditunjukkan pada
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5.
Gambar 2.4.
Kurva Penawaran Produsen Jeruk Individual

Gambar 2.5.
Kurva Penawaran Jeruk Pasar

Faktor-faktor selain harga sendiri yang mempengaruhi penawaran


pada dasarnya adalah teknik produksi yang digunakan, harga input,
harga barang-barang lain, ekspektasi harga di masa depan, banyaknya
pembeli di pasar, dan pajak atau subsidi.
Konsep dua macam perubahan dari sisi produsen sebenarnya
analogdengan perubahan dari sisi konsumen, dalam bentuk perubahan
penawaran dan perubahan jumlah yang ditawarkan. Perubahan
penawaran ditunjukkan oleh pergeseran seluruh kurva atau skedul
penawaran, yang disebabkan oleh perubahan salah satu atau beberapa
determinan bukan harga yang menentukan penawaran. Perubahan
jumlah yang ditawarkan menunjukkan gerakan perpindahan dari satu
titik ke titik lain di sepanjang kurva penawaran yang sama. Bila
faktor-faktor bukan harga yang menentukan penawaran adalah tetap
(ceteris paribus), maka perubahan harga sendiri akan menyebabkan
perubahan kuantitas yang ditawarkan.

3. Penentuan Harga dan Kuantitas Keseimbangan


Harga pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran atau
secara teknis ditentukan oleh perpotongan antara kurva permintaan
dan kurva penawaran pasar. Mekanisme pasar menunjukkan
bahwa harga serta kuantitas keseimbangan ditentukan oleh
penawaran dan permintaan pasar. Sementara itu permintaan dan
penawaran dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri dan oleh faktor-
faktor bukan harga. Setiap perubahan faktor-faktor tersebut
selanjutnya mempunyai efek atas harga dan kuantitas keseimbangan.
Efek perubahan permintaan terhadap harga dan kuantitas
keseimbangan dapat digambarkan sebagai berikut. Bila permintaan
naik, sementara penawaran konstan maka harga dan kuantitas
keseimbangan akan naik. Demikian pula sebaliknya bila permintaan
turun maka harga dan kuantitas keseimbangan pasar keduanya akan
turun. Kenaikan penawaran sementara permintaan tetap menyebabkan
harga keseimbangan turun dan kuantitas keseimbangan naik.
Sering kali perubahan kekuatan pasar, yaitu permintaan dan
penawaran pasar, terjadi bersama-sama. Misalnya keduanya
mengalami kenaikan atau penurunan, bila terjadi kenaikan pada kurva
permintaan dan kurva penawaran maka akibatnya kuantitas
keseimbangan akan naik. Sementara itu harga keseimbangan bisa
mengalami kenaikan atau penurunan. Bila kenaikan permintaan lebih
dominan, maka harga akan naik, dan begitu sebaliknya bila kenaikan
penawaran lebih dominan maka harga keseimbangan akan turun. Pada
kasus penurunan kurva permintaan maupun penawaran, maka
kuantitas keseimbangan akan berkurang, sedangkan efeknya terhadap
harga keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan
penurunannya. Bila penurunan permintaan lebih dominan daripada
penurunan penawaran maka harga keseimbangan akan mengalami
penurunan, sedangkan bila penurunan penawaran lebih dominan
daripada penurunan permintaan maka harga keseimbangan akan
mengalami kenaikan.
Pada kasus penurunan permintaan dan kenaikan penawaran maka
harga keseimbangan akan mengalami kenaikan. Sedangkan efeknya
atas kuantitas keseimbangan tergantung pada apakah penurunan
permintaan atau kenaikan penawaran yang lebih dominan. Bila
penurunan permintaan lebih dominan daripada kenaikan penawaran
maka kuantitas keseimbangan akan mengalami penurunan. Sebaliknya
bila kenaikan penawaran lebih dominan daripada penurunan
permintaan maka harga keseimbangan akan mengalami kenaikan.
Kasus lain yang mungkin tapi jarang terjadi adalah kenaikan
permintaan serta penawaran dalam proporsi persis sama hingga tidak
menimbulkan perubahan harga keseimbangan, tetapi terjadi kenaikan
kuantitas keseimbangan. Mungkin juga terjadi penurunan permintaan
ataupun penurunan penawaran dalam proporsi sama, di sini akan
terjadi penurunan kuantitas keseimbangan sementara tak terjadi
perubahan harga keseimbangan. Bisa juga terjadi kasus kenaikan
permintaan dan penawaran secara proporsional, di sini tak terjadi
perubahan kuantitas keseimbangan namun terjadi penurunan harga
keseimbangan. Sebaliknya bila terjadi kenaikan permintaan serta
penurunan penawaran secara proporsional maka harga keseimbangan
akan naik sedangkan kuantitas keseimbangan tak mengalami
perubahan. Sebagai latihan coba gambarkan kurva-kurva yang
menggambarkan kasus-kasus tersebut.
Perlu diingat kurva-kurva permintaan dan kurva-kurva
penawaran digambarkan dengan anggapan hal-hal lain selain harga
barang itu sendiri tetap (ceteris paribus). Perubahan permintaan adalah
akibat dari perubahan selera, banyaknya pembeli, harga barang-barang
lain, pendapatan, serta perubahan ekspektasi. Sedangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran adalah harga barang-barang lain,
banyaknya penjual, ekspektasi harga, dan biaya produksi. Yang
terakhir ini dipengaruhi oleh teknik produksi, harga input, pajak dan
subsidi. Setiap perubahan faktor-faktor tersebut akan tercermin dalam
perubahan permintaan dan penawaran yang selanjutnya akan
mempengaruhi harga dan kuantitas keseimbangan pasar.

B. Elastisitas Permintaan dan Penawaran


1. Elastisitas Permintaan Komoditi
Hukum permintaan menyatakan bahwa konsumen akan membeli
dalam kuantitas lebih banyak pada harga lebih rendah, namun derajat
respons para konsumen pembeli yang dinyatakan dengan kuantitas
yang dibeli/diminta. berbeda di antara berbagai produk dan berbeda
pada berbagai tingkat harga untuk barang yang sama. Respons yang
dinyatakan dalam perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan
harga disebut elastisitas permintaan. Permintaan suatu barang adalah
elastis bila para pembeli secara relatif responsif terhadap perubahan
harga. Dengan kata lain, perubahan harga menyebabkan perubahan
besar dalam jumlah yang diminta akan barang tersebut. Pada barang
lain, respons jumlah yang diminta mungkin lemah atau kecil terhadap
perubahan harga. Ini dikatakan permintaannya kurang elastis
(inelastis).
Formula koefisien elastisitas permintaan ini, E d adalah sebagai
berikut.
Ed = Persentase perubahan kuantitas yang diminta / Persentase
perubahan harga

Faktor-faktor berikut secara umum menentukan elastisitas


permintaan meskipun dalam beberapa hal dijumpai beberapa
pengecualian.
a. Substitubilitas. Semakin banyak barang substitusi (pengganti)
yang tersedia untuk barang tersebut maka semakin besar
elastisitas permintaan. Hal ini karena kenaikan harga sedikit saja
menyebabkan konsumen mengurangi jumlah pembelian barang
tersebut dan mengganti dengan atau berpindah ke barang-barang
substitusi. Semakin sedikit barang substitusi yang tersedia maka
semakin inelastis kurva permintaan, karena bila ada kenaikan
harga, konsumen terpaksa tetap membeli karena hanya sedikit
tersedia barang-barang pengganti.
b. Proporsi pendapatan yang dibelanjakan pada barang tersebut.
Bila hal-hal lain sama maka semakin besar bagian pendapatan
konsumen dibelanjakan untuk barang tersebut maka semakin
elastis permintaan. Kenaikan harga garam tak begitu banyak
berpengaruh atas permintaan karena bagian pendapatan konsumen
yang dibelanjakan untuk membeli garam adalah kecil atau sedikit.
Elastisitas lebih besar untuk permintaan gula atau beras karena
bagian pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk gula dan
beras lebih besar daripada bagian pendapatan yang dibelanjakan
untuk garam. Dapat diramalkan elastisitas permintaan rumah dan
mobil cukup tinggi karena bagian pendapatan konsumen yang
dibelanjakan untuknya cukup besar. Kenaikan harga mobil dalam
persentase kecil saja akan menambah cukup besar pengeluaran.
c. Jenis barang. Jenis barang bisa berupa barang kebutuhan sehari-
hari atau barang mewah. Permintaan untuk barang-barang yang
merupakan kebutuhan konsumen sehari-hari inelastis, sedangkan
permintaan barang mewah. elastis. Kita sulit hidup tanpa barang
kebutuhan sehari-hari, sedangkan barang-barang mewah
sesungguhnya tidak esensial dan tidak begitu dibutuhkan. Beras,
sayuran, listrik, minyak dan tanah merupakan barang-barang
kebutuhan sehari-hari yang tanpa itu semua sulit bagi kita untuk
hidup, sedangkan barang-barang jenis mewah seperti perhiasan,
pariwisata, dan rumah peristirahatan di pegunungan merupakan
barang yang tanpa mereka kita tak mengalami kesulitan dalam
kehidupan.
d. Lamanya periode waktu. Umumnya dikatakan, semakin panjang
periode waktu maka semakin elastis kurva permintaan. Ini adalah
periode yang dicakup dalam analisis permintaan. Perilaku
konsumen dipengaruhi oleh kebiasaan pola konsumsi yang
terbentuk dalam waktu lama. Seorang perokok berat tidak segera
mengurangi permintaan rokok meskipun terjadi kenaikan harga,
katakanlah sebesar 25 persen akibat pengenaan pajak penjualan.
Permintaan bensin dalam jangka pendek mempunyai koefisien
elastisitas lebih rendah atau kurang elastis dibandingkan dengan
elastisitas permintaan jangka panjang, karena dalam jangka
panjang terdapat cukup waktu untuk mengembangkan mesin-
mesin untuk mobil kecil yang lebih hemat bahan bakar bensin.

2. Elastisitas Penawaran
Konsep elastisitas berlaku untuk permintaan maupun penawaran.
Namun perlu diingat, hukum penawaran menyatakan bahwa pada
harga lebih tinggi kuantitas yang ditawarkan lebih banyak. Para
produsen bereaksi terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas
permintaan analog dengan konsep elastisitas penawaran kecuali pada
elastisitas penawaran disebutkan tentang kuantitas yang ditawarkan
sebagai ganti kuantitas yang diminta pada konsep elastisitas
permintaan. Semua rumus dan analisisnya serupa.
Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah lamanya
waktu para produsen bereaksi terhadap perubahan harga. Pada
umumnya respons output lebih besar, yang berarti penawaran lebih
elastis bila semakin lama periode waktu bagi produsen untuk
menyesuaikan kuantitas output yang ditawarkan terhadap perubahan
harga. Hal ini karena bila ada kenaikan harga maka para produsen
mampu menaikkan produksi, karena mereka mempunyai cukup waktu
untuk menggeser faktor-faktor produksi dari sektor-sektor lain ke
sektor produksi barang tersebut, maka semakin besar substitubilitas
antarfaktor, semakin besar pula elastisitas penawaran.
Elastisitas penawaran dalam hubungannya dengan periode pasar
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu penawaran jangka sangat pendek,
jangka pendek, dan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai