Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH EKONOMI PANGAN DAN GIZI

KONSEP PERMINTAAN, PENAWARAN, ELASTISITAS


HARGA PRODUK PANGAN

DISUSUN OLEH :
Mahasiswa Prodi DIV Kelas VA

Kelompok 8 :

NAMA : HAFILDA HAFIZ (P01031217017)

LOLY AZRAYNY PUTRI (P01031217017)

PUTRI SALSABILA ZEBUA (P01031217017)

SANTA TRI MONIKA MANIK (P01031217017)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN GIZI PRODI DIV

2019
Pembahasan
1. KONSEP PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
 Pengertian Permintaan
Pada hakikatnya, permintaan akan suatu barang merupakan jumlah
barang yang diinginkan pembeli untuk dibeli/dimiliki. Dalam
pemahaman tersebut, dikenal hukum permintaan, yakni jika semua
unsur lain dianggap konstan, maka permintaan barang akan berkurang
apabila terjadi kenaikan harga atas barang tersebut; demikian juga
sebaliknya.

 Hukum Permintaan
”Semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak
barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat
harga suatu barang, akan semakin sedikit permintaan barang tersebut
(cateris paribus)”.
Hukum tersebut setara dengan : bila harga naik maka penawaran naik,
penawaran sedikit bila harga turun (hukum penawaran).Oleh karena itu
permintaan dan penawaran merupakan hal yang saling berkaitan.
Hukum permintaan di atas memberikan gambaran bahwa konsumen
(pembeli) akan berlaku lebih konsumtif jika terjadi penurunan harga.
Konsumen menjadi lebih konsumtif terhadap barang maka barang
tersebut makin banyak diminta. Hal ini terjadi karena mereka ingin
mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyak-
banyaknya. Namun jika harga mulai menaik (tinggi) konsumen tidak
lagi mementingkan suatu barang tersebut untuk dikonsumsi lebih
banyak. Tetapi mereka cenderung untuk mengganti produk tersebut
dengan barang yang lebih murah. Misalnya dalam suatu kurun waktu
tertentu permintaan terhadap gula tebu menurun dikarenakan harga
yang semakin meningkat. Sehingga konsumen yang biasanya
menggunakan gula tebu akan beralih ke penggunaan gula aren yang
harganya lebih murah jika dibandingkan dengan gula tebu.
Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas
maka hal ini akan menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang
(kebutuhan/keinginan seseorang atau masyarakat lebih besar dari
pada tersedianya barang dan jasa tersebut). Kelangkaan barang ini
terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta oleh
para konsumen sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang
tersebut. Karena kelangkaan tersebut maka harga yang sebelumnya
jauh lebih murah, lambat laun akan meningkat. Dalam Hukum
Permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan
sebaliknya. Hal yang berbeda justru terjadi pada saat hari raya tiba,
pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik tetapi
permintaan juga semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para
pelaku ekonomi (khususnya para pelaku rumah tangga) memerlukan
kebutuhan yang lebih besar dari kondisi yang sebelumnya. Dalam
menghadapi hari raya semua orang yang merayakan membutuhkan
segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan dengan hari biasa
sehingga hal ini dimanfaatkan bagi para pedagang untuk meraup
untung sebesar-besarnya. Semakin banyak permintaan maka semakin
tinggi pula harga barang. Hal tersebut sangat bertentangan dengan
hukum permintaan ekonomi (Semakin rendah tingkat harga suatu
barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan
sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, akan semakin
sedikit permintaan barang tersebut) pada uraian di atas tersebut.
Intinya dalam perayaan hari raya penjual menginginkan adanya
keuntungan besar sehingga mereka memanfaatkan momen tersebut
sebagai nilai tambah penjualan mereka dengan cara memperoleh laba
yang besar. Jadi hukum permintaan tidak berlaku mutlak pada asumsi
ceteris paribus.

 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (demand)


 Perilaku konsumen/selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang
beli,tetapi beberapa tahun yang akan datang mungkin sudah
dianggap kuno.
 Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka
meisis,selai dan margarin akan turun permintaannya.
 Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya tunjangan gaji dan pendapatan yang besar
dapat membeli banyak barang yang dia inginkan,tetapi jika
pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya
 Perkiraan harga dimasa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik,maka orang akan
menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah
misalnya seperti bbm/bensin.
 Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung/flu babi sedang merebak,produk masker
pelindung akan sangat laris. pada bulan puasa permintaan buah
kurma,blewah,timun suri,sirup akan meningkat.
 Kurva Permintaan
Untuk mempermudah pemahaman, kita umpamakan permintaan
donat oleh individu 1 (John), seperti terlihat di Gambar 1.

keterangan:
kombinasi antara harga dengan kuantitas donat yang ingin
dibeli John tergambar di titik K (500, 0), L (300, 2), M (100, 4),
dan N (0, 5).

Berikutnya, kita akan melihat kurva permintaan individu 2 (Doel) atas


donat (Gambar 2.).

keterangan:
kombinasi antara harga dengan kuantitas donat yang ingin
dibeli Doel tergambar di titik P (500, 0), Q (300, 1), R (100, 2),
dan S (0, 2.5).

Sedangkan kurva permintaan pasar terbentuk dari jumlah seluruh


permintaan individu, dalam contoh ini John dan Doel; sehingga kurva
permintaan pasar atas donat menjadi seperti yang terlihat di Gambar
3.
keterangan:
kurva permintaan pasar atas donat merupakan gabungan
permintaan individu (John dan Doel). Adapun kombinasi
harga dan kuantitas donat yang diinginkan pasar terlihat di
titik V (500, 0), W (300, 3), X (100, 6), serta Y (0, 7.5).

 Pergeseran Kurva Permintaan


Pergeseran kurva permintaan terjadi karena adanya faktor tertentu
yang mengintervensi kurva awal, seperti terlihat di Gambar 4.

keterangan
:
Perubahan yang mengakibatkan berkurangnya kuantitas barang yang
ingin dibeli, akan menggeser kurva awal (D1) ke D2. Perubahan yang
mengakibatkan meningkatnya kuantitasbarang yang ingin dibeli, akan
menggeser kurva D1 ke D3.

Adapun faktor-faktor yang berpotensi menggeser kurva permintaan


antara lain tersebut dibawah ini.
 Harga produk yang diinginkan. Secara umum, ketika harga
suatu produk meningkat, maka permintaan akan produk
tersebut cenderung mengalami penurunan; demikian juga
sebaliknya, jika harga produk menurun, maka permintaan
cenderung meningkat.
 Pendapatan (income). Pendapatan adalah tambahan
kemampuan ekonomis yang diperoleh individu, yang bisa
dimanfaatkan untuk konsumsi atau menambah aset. Ketika
pendapatan seseorang meningkat, maka konsumsi atas suatu
produk cenderung meningkat, demikian juga sebaliknya
(dengan catatan: ini terjadi pada barang normal, bukan barang
inferior).
 Harga produk sejenis. Misalnya terdapat kondisi dimana harga
susu sapi meningkat akibat menurunnya produktivitas sapi
perah, sementara harga susu kambing tetap stabil. Pada kasus
seperti ini, ada kemungkinan individu mengurangi konsumsi
susu sapi atau menggantinya dengan susu kambing. Dari
konteks tersebut, kita bisa mengetahui adanya dua sifat barang,
yakni substitusi dan komplementer.
 Selera. Selera merupakan cara pandang individu dalam
mengindera produk yang tersedia. Selera yang tinggi pada
suatu barang cenderung berkorelasi positif terhadap permintaan
atas barang tersebut.
 Ekspektasi. Ekspektasi atau harapan adalah perspektif individu
akan kejadian masa depan yang mampu mempengaruhi
permintaan produk di masa kini. Misalnya: jika seseorang
mengharapkan adanya peningkatan income sebulan kedepan,
maka bisa jadi ia akan melakukan konsumsi lebih banyak
produk pada saat ini.

2. KONSEP PENAWARAN DAN KURVA PENAWARAN


 Pengertian Penawaran
Penawaran mengindikasikan jumlah produk yang mampu dan tersedia
untuk dijual oleh produsen. Disini dikenal hukum penawaran, yang
menyatakan bahwa jika faktor lain dianggap konstan, maka jumlah
barang yang ditawarkan akan meningkat ketika harga barang tersebut
naik.

 Hukum Penawaran
Menyatakan semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin
banyak jumlah barang yang ditawarkan , dengan anggapan cateris
paribus”
Apabila harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
meningkat. Jika harga barang atau jasa turun, maka jumlah
barang/jasa yang ditawarkan berkurang. Hukum penawaran
berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku
mutlak cateris paribus. Semakin banyak penawaran harga cenderung
turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit.
Semakin tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan
dengan anggapan ceteris paribus. Setara dengan : bila harga naik
maka permintaan turun, permintaan semakin banyak bila harga turun
(hukum permintaan).

 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)


Biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan tujuan perusahaan
pajak ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
prediksi/perkiraan harga di masa depan pembahasan :
1. Biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan
Jika biaya produksi/pembuatan suatu produk sangat tinggi maka
produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang
mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan
produk tidak laku terjual.dengan adanya tekhnologi canggih bisa
menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu
penurunan harga.
2. Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya
(profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan
yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga
harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi
sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat
permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah
maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah
sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan
harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik
akibat berbagai faktor.
 Kurva Penawaran
Dalam perumpamaan sederhana, misalnya terdapat penawaran jaket
oleh penjual 1 (Alfa), seperti terlihat di Gambar 5.

keterangan:
perbandingan harga dan kuantitas jaket yang ditawarkan
Alfa adalah: titik E (10, 0), F (30, 2), atau G (50, 4).

Disisi lain, terdapat juga penawaran jaket yang dilakukan oleh penjual
2 (Romeo).

keterangan:
perbandingan harga dan kuantitas jaket yang Romeo
bersedia tawarkan adalah: H (10, 1), I (30, 3), atau J (50, 5).
 Pergeseran Kurva Penawaran
Seperti pada kurva permintaan, pergeseran pada kurva penawaran
terjadi karena adanya intervensi terhadap kurva awal.

keterangan:
perubahan yang mengakibatkan menurunnya kuantitas barang yang
ditawarkan akan menggeser kurva awal (S1) ke S2. Perubahan yang
mengakibatkan meningkatnya kuantitas barang yang ditawarkan akan
menggeser kurva S1 ke S3.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran antara lain


diterangkan dibawah ini.
 Harga Produk. Harga merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan kuantitas produk yang tersedia di pasar.
 Harga Faktor Produksi. Besarnya harga bahan baku yang
digunakan untuk produksi, ongkos tenaga kerja, serta jumlah
modal, akan mempengaruhi harga jual produk jadi.
 Teknologi. Pada prinsipnya, teknologi akan mempercepat dan
mempermudah proses produksi, sehingga mampu menekan
harga produk jadi. Namun demikian, semakin canggih teknologi
yang disematkan pada suatu produk, cenderung membuat
harga produk tersebut semakin mahal.
 Ekspektasi. Seperti halnya pada pasar permintaan, ekspektasi
atas pemanfaatan/konsumsi suatu produk di masa mendatang
ikut mempengaruhi ketersediaan produk di pasar saat ini.
3. ELASTISITAS HARGA PRODUK PANGAN
Konsep Elastisitas

Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah


memungkinkan para ekonommemuaskan rasa ingin tahu tentang hubungan sebab-
akibat, aksi-reaksi antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berapa persen
satu variabel akan berubah, bila satu variabel lain berubah sebesar satu persen?.
Analisis ini disebut analisis sensitivitas atau elastisitas. Angka elastisitas
(koefisien elastisitas) adalah bilangan yang menunjukan berapa persen satu
variabel tak bebas akan berubah, sebagai reaksi karena satu variabel lain
(variabel bebas) berubah satu persen.

Macam-Macam Elastisitas

1. Elastisitas Permintaan
a. Elastisitas Permintaan Terhadap Harga (Price Elasticity of demand)
b. Elastisitas Permintaan Pendapatan (income elasticity)
c. Elastisitas permintaan Silang (Cross elasticity)
2. Elastisitas Penawaran (Supply Elasticity)

Elastisitas Permintaan

a. Elastisitas Permintaan Terhadap Harga


Elastisitas permintaan adalah derajat kepekaan perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang diminta.
Secara matematis, elasitisitas permintaan dapat ditulis sebagai berikut:

Atau….
Dimana :
ΔQ = besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
ΔP = besarnya perubahan jumlah harga yang diminta
P = harga
Q = jumlah barang
P2
P1

Kriteria/ Angka Hasil Elastisitas

Ed > 1 disebut elastis

Besaran elastisitas ini adalah > 1.


Pada keadaan ini perubahan harga
sedikit saja akan menyebabkan
perubahan jumlah barang
Q1

yangbesar. Kurvanya agak


mendatar.
Q2

P2
P1

Ed < 1 disebut inelastis


Besaran elastisitas ini adalah <1.
Q1 Q2
Apabila ada perubahan harga,
perubahan jumlah barangnya hanya
sedikit. Bentuk kurva permintaannya
adalah garis lurus yang curam.

 Ed = 1 disebut unitary elastis

Besaran elastisitas ini


adalah = 1.

P1
P2

Q1 Q2

Pada keadaan ini perubahan jumlah barang sama


dengan prosentase perubahan tingkat harga. Kurvanya
berbentuk garis lurus memotong sumbu 45°.

 Ed = 0 disebut inelastis sempurna

Besaran elastisitas ini adalah = 0.


Pada keadaan ini jumlah barang tidak
akan berubah pada tingkat harga
berapa pun. Bentuk kurvanya adalah
vertikal.

 Ed = ∞ disebut elastis
sempurna
Besaran elastisitas ini adalah tak
terhingga (~). Pada keadaan ini,
apabila ada kenaikan harga sedikit
saja, maka jumlah barang akan turun
ke titik 0. Dan sebaliknya, apabila
ada penurunan harga sedikit saja
maka jumlah barang akan naik ke
titik tak terhingga (~). Bentuk kurva
permintaannya adalah horizontal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan adalah :


1. Banyaknya barang substitusi
Semakin banyak barang substitusi maka elastisitas harga dari permintaan barang-
barang tersebut lebih besar (elastis). Contohnya antara sabun Lux dengan Giv,
Lifebouy dan lain-lain.
2. Kegunaan barang
Semakin banyak kegunaan suatu barang maka elastisitas harga permintaannya
semakin besar. Misalnya elastisitas permintaan akan kain lebih besar daripada
elastisitas permintaan akan baking powder. Kain dapat digunakan untuk membuat
baju, celana, topi, sarung dan lain-lain. Sedangkan baking powder hanya digunakan
untuk membuat roti.
3. Besarnya prosentase pendapatan yang dibelanjakan
Semakin besar prosentase pendapatan yang dibelanjakan untuk sesuatu barang
maka permintaannya semakin elastis. Misalnya permintaan akan kendaraan seperti
mobil dan motor, maka elastisitasnya akan lebih besar dibandingkan permintaan
akan kaus kaki.
4. Jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis
Semakin lama waktu untuk melakukan pertimbangan, maka semakin tinggi
elastisitas suatu barang. Dalam waktu singkat, permintaan bersifat lebih tidak elastis
karena perubahan-perubahan yang baru terjadi belum diketahui konsumen.

Jenis Elastisitas yang Lain


A. Elastisitas Harga Silang
Elastisitas harga silang adalah prosentase perubahan jumlah barang yang diminta
sebagai akibat adanya perubahan harga barang lain (substitusi maupun
komplementer)

.
Contoh Kasus 1
Diketahui bahwa perkembangan permintaan komputer, laptop dan operating system
untuk kurun waktu tahun 2006-2007 adalah sebagai berikut :

Pertanyaan :
Tentukanlah elastisitas silang antara komputer dengan laptop dan bagaimanakah
hubungan antara kedua barang tersebut?
Jawab :
ΔQA x PB
ΔPB QA
= 100 x 6 = 0,75
4 200
Dengan Ec = 0,75 (>0), maka hubungan kedua barang adalah saling
menggantikan (substitusi).
Contoh Kasus 2
Apabila harga tiket bus Rp 40.000, maka harga tiket KA dengan jurusan yang
sama berada dibawah harga tiket bus. Dan permintaan rata-rata tiket KA tersebut
sebanyak 2000. Jika harga tiket bus naik menjadi Rp 45.000, sementara harga tiket
KA tetap, maka permintaan tiket KA tersebut akan mengalami kenaikan menjadi
2300. Berapakah besarnya koefisien elastisitas silangnya?

2300 – 2000 45000


Ec = --------------- --------------------- = 1,17

45000-40000 2300
Dengan Ec = 1,17 (> 0), maka hubungan kedua barang adalah saling
menggantikan (substitusi).

B. Elastisitas Pendapatan
Perubahan pendapatan akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta (ceteris
paribus). Perubahan-perubahan yang terjadi ini dapat diukur dengan elastisitas
pendapatan. Yang dimaksud dengan elastisitas pendapatan adalah prosentase
perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan
pendapatan (income) konsumen sebesar 1%.

Dengan mengetahui besaran elastisitas pendapatan maka kita dapat


mengelompokkan barang-barang ke dalam barang kebutuhan pokok, barang
mewah atau barang inferior (barang yang rendah mutunya).
Contoh Kasus:
Diketahui bahwa perkembangan permintaan telur ayam seorang konsumen adalah
sebagai berikut:

Pertanyaan :
Tentukanlah elastisitas pendapatan dari telur ayam dan termasuk jenis barang
apakah telur ayam itu?
Jawab:
ΔQA x I
ΔI QA
= 0,5 x 2.000 = 0,5
200 10
= 0,5
Dengan EI = 0,5 (>0), maka barang A (telur ayam) adalah termasuk jenis
kebutuhan pokok. Angka sebesar 0,5 menunjukkan bahwa apabila pendapatan
seseorang konsumen naik sebesar 1% maka akan meningkatkan permintaan akan
telur ayam sebesar 0,5%.
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
sebagai akibat adanya perubahan harga sebanyak 1%.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


1. Sifat perubahan ongkos produksi
Bila perusahaan menghendaki untuk menambah jumlah produksi, tentu saja
secara otomatis akan menambah biaya produksi tersebut. Maka, kenaikan
penawaran yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi yang tinggi akan
menyebabkan kurva penawaran menjadi tidak elastis. Sebaliknya, jika biaya
produksi yang dikeluarkan tidak terlalu besar maka penambahan penawaran
menyebabkan kurva penawaran menjadi elastis.
2. Jangka waktu analisis
􀂾 Masa amat singkat
Pada masa ini, produsen dianggap tidak dapat menambah penawarannya. Oleh
sebab itu penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
􀂾 Jangka pendek
Pada masa ini perusahaan mulai dapat menaikkan biaya produksinya, meski
kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Cara yang dapat
ditempuh adalah pemanfaatan faktor-faktor produksi secara optimal dan lebih
intensif.
􀂾 Jangka panjang
Pada masa ini sangat memungkinkan untuk menambah jumlah barang yang
ditawarkan. Oleh sebab itu penawarannya bersifat elastis.
Contoh Soal
 Jika diketahui fungsi permintaan terhadap suatu barang X dipasar sbb:
QX = 34 – 0,8PX2 + 0,3PY + 0,04I
Dimana ; PX = 10, PY = 20, I = 5000
 Ditanyakan ;
1. Elastisitas harga barang X
2. Elastisitas silang barang X terhadap Barang Y
3. Elastisitas pendapatan

a) Elastisitas harga barang X


QX = 34 – 0,8 PX2 + 0,3 PY + 0,04 I
QX = 34 – 0,8 (10)2 + 0.3 (20) + 0,04 (5000)
QX = 34 – 80 + 6 + 200
QX = -46 + 206
QX = 160
- ¶QX PX

eXX = .
¶PX QX

- ¶QX PX

. = -0,8PX2 = 1,6 PX
¶PX QX

QX = 34 – 0,8 PX2 + 0,3 PY + 0,04 I


QX = 34 – 0,8 (10)2 + 0.3 (20) + 0,04 (5000)
QX = 34 – 80 + 6 + 200
QX = -46 + 206
QX = 160
PX
eXX = 1,6PX .
QX
10
eXX = 1,6 (10) .
160
160
eXX = 160 =1 eXX = 1 Sifat permintaan barang uniter
(bourderline)

b) Elastisitan silang barang X terhadap barang Y

¶QX . PY
eXY =
¶PY QX

20
eXY = 0,3
160

6
eXY = = 0,0375
160

eXY > 0 Sifat permintaan barang subtitutif (saling mengganti)

c) Elastisitas pendapatan
¶QX I
eI = .
¶I QX

5000
eI = 0,04
160

200
eI = = 1,25
160
 > 0 Sifat permintaan barang necessary (pokok)
I

Contoh Soal 2

Elastisitas Harga Elastisitas silang Elastisitas Pendapatan

Barang ήp Barang ήc Barang ήI


Daging Sapi 0,92 Daging Sapi, 0,28 Minyak Goreng 0,42
Beras 0,31 Daging Ayam Beras -0,20
Gula 0,31 Teh, Kopi 0,67 Daging Sapi 0,35
Listrik 1,2 Keju, Mentega -061 Listrik 0,20
Makanan Gula, Kopi -0,28 Makanan
Restoran 2,27 Listrik, Gas 0,2 Restoran 2,48

Tentukan Jenis Barangnya


Jawab :

Elastisitas Harga Elastisitas silang Elastisitas Pendapatan


Barang ήp Barang ήc Barang ήI
Daging Sapi Inelastis Daging Sapi, Substitusi Minyak Pokok
Beras Inelastis Daging Ayam Goreng
Gula Inelastis Teh, Kopi Substitusi Beras Inferior
Listrik Elastis Keju,Mentega Kmplmenter Daging Sapi Pokok
Makanan Gula, Kopi Kmplmenter Listrik Pokok
Restoran Elastis Listrik, Gas Substitusi Makanan
Restoran Mewah

DAFTAR PUSTAKA

http://kamarulintangsakti.blogspot.com/2014/11/konsep-permintaan-dan-
penawaran.html

https://www.ajarekonomi.com/2018/02/konsep-permintaan-demand-dan-
penawaran.html

https://www.academia.edu/36153652/Konsep_Elastisitas
s

Anda mungkin juga menyukai